Sensasi ketika meditasi

Started by Sumedho, 30 October 2007, 04:23:56 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

Hi juga Bro BlackDragon,

Saya sebenarnya demikian sudah lama sekali, hanya saja dicuekin jadi nga begitu terasa. Baru beberapa tahun belakangan ini pas lagi masa rajin meditasi, makin terasa dan aware.

Konon katanya ketika kita mulai tenang, kita bisa mendengar dengan lebih baik dan mendengar dengungan ini.

Sebelum kesana, saya juga ada beberapa pengalaman mirip bunyi itu. yang pertama merasakan tekanan di antara alis. seperti di tekan pakai jari. kalau diperhatikan seperti ditusuk dengna keras dan terasa sampai sakit. kalau dilepas dicuekin yah hilang kembali

pengalaman lain terasa diperut, waktu itu sedang meditasi posisi tiduran. perut terasa seperti tertekan. diperhatikan semakin lama semakin terasa sakit, sampai badan akhirnya berguncang2x, ini di nekadkan karena sudah pernah beberapa kali, ingin lihat jadinya seperti apa. sampai titik tidak tahan akhirnya diselesaikan meditasinya.

kembali ke bunyi dengung. saya sih belum pernah sampai bunyi seperti pecah atau menjadi keras. tapi pengalamannnya sama seperti pengalaman diantara alis dan perut tertekan yang sampai ekstrim.

tentang bagaimana menyingkapi, sekarang sih saya hidup dengan dengungan itu. yah ketika tenang, bisa mendengar dengan baik, dengungan itu ada. yah, let it be aja.

apakah dengungan itu, saya sendiri nga tahu pasti. bisa saja memang kuping menangkap frekwensi yg lebih tinggi, tetapi tidak dominan dan kita nga aware ketika kita tidak tenang dan bisa mendengar dengan baik. atau mungkin juga memang system telinga kita yang selalu ada "noise" begitu, kita saya yg tidak memperhatikan, sampai ketika kita sudah tenang baru bisa sadar.

Kalau saya selama saya meditasi dengan nafas, gangguan2x tersebut biasanya tidak muncul sih.
There is no place like 127.0.0.1

BlackDragon

Thx Bro Sumedho atas jwbnya,

1.Saya juga merasakan tekanan di tengah alis, bahkan ketika sedang tidak bermeditasi.
Apa benar KATANYA itu chakra yg bila terbuka maka bisa melihat makhluk2 halus (mata bathin)???
Ketika bermeditasi muncul sensasi2 tsb apakah bro cuekin atau gmn?

2.Saya juga pernah di dalam meditasi mengalami seolah2 badan saya sudah tidak terasa lagi (tidak ada tubuh).
Yang ada hanya kesadaran...
Dan saat itu saya merasakan Kebahagiaan yg luar biasa, yg tidak pernah saya rasakan selama hidup ini.
Sehingga rasanya tidak mau keluar dari keadaan itu. ;D

Mnrt Bro n sis apa yg saya alami???

Mohon bimbingannya _/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

asunn

bunyin dengung hmm..asun udah mengalami itu sejak 2003...kadang kenceng suaranya..kadang halus, kadang pas lagi meditasi..kadang lagi kerja or ngerjain hal2x lain... yang pasti kalo lagi meditasi sering denger...dan suaranya semakin halus...

kesimpulan sementara seh... yah jalanin aja...apapun sensasinya...jangan terlalu di pikirin... *enjoy aja heheheh

Sumedho

wah soal mata batin mah kurang tahu. Seperti kata bro asunn, jangan terlalu dipikirkan. Kalau kita malah teralih jadi kesana, koq jadi oot meditasinya. misalnya kalau objek nafas, yah tetap dinafas saja. lupakan sensasi2x itu, mereka datang dan pergi sendiri.

soal yang nomor 2, mungkin sedang dalam jhana.
There is no place like 127.0.0.1

uwi

Badan yang tidak terasa lagi dikarenakan jasmani yang mulai hening. Luapan kebahagiaan yang muncul dapat diamati hingga selesai dengan sendiri nya dan melanjutkan perhatian dari saat ke saat. Ini pendapat saya yang tidak berlatih memegang satu object, teman - teman yang berlatih dengan memegang satu object silahkan urun rembuk nya.

semoga bermanfaat.
"Etam mama, eso hamasmi, eso me atta 'ti."

BlackDragon

Thx atas responnya,

[at] Bro asun & Bro Sumedho
Thx bro memang bbrp tahun belakangan ini setelah mempelajari meditasi dari buku2 yg saya baca, skrg saya hanya memegang 1 objek tanpa peduli ada sensasi apapun. _/\_

[at] Bro Uwi.
Thx Bro uwi, kalo boleh tahu bro uwi meditasi nya pakai cara apa?

Soalnya kebetulan kejadian yg saya alami diatas, semua terjadi pada saat saya bermeditasi tidak dgn 1 objek, melainkan hanya duduk hening dan menerima apa adanya.
Lama kelamaan jasmani dan pikiran saya Hening.
(berlawanan dgn meditasi Buddhis yg mengajarkan Sati tidak yah Bro n Sis???)

Tapi karena belakangan saya baca bhw Sang Buddha menganjurkan tehnik samatha dan anapannasati, maka saya putar setir ke arah sana.

Dan anehnya setelah saya mengikuti meditasi Buddhis yg benar, kok malah jarang ada sensasi2 yg KUAT dan fenomena2 seperti di atas yah???

Bukannya saya menharapkan sensasi dan fenomena2, ttp dgn adanya sensasi dan fenomena berarti kan sedikitnya menandakan ada kemajuan di dalam meditasi. (atau sedikit2nya menandakan bahwa kita bener2 bermeditasi, Bukannya melamun) ;D ;D

Apa saya yg salah menjalankannya yah? :)

Mohon tanggapan dari Bro n Sis krn saya masih pemula.

Thx _/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

uwi

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM
Thx atas responnya,

[...]

[at] Bro Uwi.
Thx Bro uwi, kalo boleh tahu bro uwi meditasi nya pakai cara apa?
duduk, diam, mengamati.

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM
Soalnya kebetulan kejadian yg saya alami diatas, semua terjadi pada saat saya bermeditasi tidak dgn 1 objek, melainkan hanya duduk hening dan menerima apa adanya.
Lama kelamaan jasmani dan pikiran saya Hening.
jasmani yang mulai hening salah satunya terlihat dari hilangnya sense ada tubuh. pikiran menjelaskan ada nya kebahagiaan menandakan berkelitnya pikiran dan ia mulai aktif kembali

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM
(berlawanan dgn meditasi Buddhis yg mengajarkan Sati tidak yah Bro n Sis???)
saya tidak tahu

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM
Bukannya saya menharapkan sensasi dan fenomena2, ttp dgn adanya sensasi dan fenomena berarti kan sedikitnya menandakan ada kemajuan di dalam meditasi. (atau sedikit2nya menandakan bahwa kita bener2 bermeditasi, Bukannya melamun) ;D ;D
sensasi dan fenomena muncul karena menguatnya pengamatan. hanya saja, pikiran pandai berkelit dan berusaha memberi penjelasan pada tiap sensasi serta fenomena itu. bila itu terjadi maka pengamatan melemah.

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM
Apa saya yg salah menjalankannya yah? :)
silahkan teman - teman yang berlatih dengan berpegang pada satu object untuk urun rembuk. :)

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM
Mohon tanggapan dari Bro n Sis krn saya masih pemula.
saya juga pemula  :)

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM
Thx _/\_
semoga bermanfaat.
"Etam mama, eso hamasmi, eso me atta 'ti."

FZ

Hm.. ikutan nimbrung
Kemarin pas ikutan kelas abhidhamma di GS

Ketika ada sensasi2 dalam meditasi, seperti perasaan tenang damai, dll. Itu sebenarnya sifatnya semu dan merupakan halangan dalam meditasi.
Intinya seperti yang diuraikan di atas, tetap fokus pada objek, bila mengamati pernafasan ya diteruskan pengamatannya dan abaikan "gangguan" ketenangan tadi

Sumedho

QuoteTapi karena belakangan saya baca bhw Sang Buddha menganjurkan tehnik samatha dan anapannasati, maka saya putar setir ke arah sana.
bro, sepertinya sang buddha tidak pernah secara explisit menyatakan ini meditasi samatha ato vipassana. Sang buddha hanya menekankan pada anapanasati.

QuoteDan anehnya setelah saya mengikuti meditasi Buddhis yg benar, kok malah jarang ada sensasi2 yg KUAT dan fenomena2 seperti di atas yah???

Bukannya saya menharapkan sensasi dan fenomena2, ttp dgn adanya sensasi dan fenomena berarti kan sedikitnya menandakan ada kemajuan di dalam meditasi. (atau sedikit2nya menandakan bahwa kita bener2 bermeditasi, Bukannya melamun)
meditasi saja tidak akan membawa kemajuan batin kemana2x. Pengetahuan Dhamma akan memberikan dampak dahsyat jika ditambah dengan experience/pengalaman meditasi (jhana). Mungkin bro bisa sambung ke thread jhana. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=157.0

Tingkat kesucian sotapanna dan sakadagami bisa dicapai tanpa jhana. ketika sudah anagami memerlukan jhana agar kita punya pengalaman seperti apa rasanya tanpa pemuasan indria.
Yah seperti kita gimana bisa mematahkan belenggu nafsu sensual dan kebencian itu kalau kita sendiri tidak pernah merasakan "bahagiannya" seperti apa tanpa nafsu sensual dan kebencian itu yang dirasakan lewat jhana.
There is no place like 127.0.0.1

bond

Quote from: BlackDragon on 24 February 2008, 03:17:55 PM

Dan anehnya setelah saya mengikuti meditasi Buddhis yg benar, kok malah jarang ada sensasi2 yg KUAT dan fenomena2 seperti di atas yah???

Bukannya saya menharapkan sensasi dan fenomena2, ttp dgn adanya sensasi dan fenomena berarti kan sedikitnya menandakan ada kemajuan di dalam meditasi. (atau sedikit2nya menandakan bahwa kita bener2 bermeditasi, Bukannya melamun) ;D ;D

Apa saya yg salah menjalankannya yah? :)

Mohon tanggapan dari Bro n Sis krn saya masih pemula.

Thx _/\_

Ketika bro bermeditasi harus rileks, amati hanya pada objek nafas, dan sensasi kadang muncul dan kadang tidak merupakan fenomena yg alami dari setiap gerak-gerik jasmani ataupun batin. Ketika bro "sadar" tidak ada sensasi, itu sudah ada kemajuan, bukan tidak ada. Jadi hanya perasaan saja. Jadi biarkan seperti air mengalir, apapun yg terjadi fokus pada nafas. Karena kemajuan meditasi bukan diukur dari sensasi yg muncul, tetapi diukur dari kekuatan konsentrasi yg menghasilkan jhana(khusus samatha bhavana), itupun harus berjalan dengan alami, tidak melekat pada keinginan mencapai jhana pada saat meditasi, cukup menyadari.

Smoga bermanfaat,
_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

gajeboh angek

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Sumedho

Yah ini dia istilahnya.
Most people nga aware kalau bisa dengar dengungan itu sampai ke tempat tempat yang tertutup/sunyi. atau mungkin sampai dia memperhatikan apa yang didengarnya. karena katanya otak hanya memprioritaskan mendengar bunyi yang lebih keras.
There is no place like 127.0.0.1

tesla

Quote from: karuna_murti on 25 February 2008, 10:10:45 AM
Hati-hati dengan dengungan, bisa jadi itu penyakit :
http://en.wikipedia.org/wiki/Tinnitus
just what i need to know
thanks banget nih karuna...

padahal baru berencana nanya pakar2 medis di sini ^-^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

BlackDragon

thx bro atas responnya kembali,

QuoteHati-hati dengan dengungan, bisa jadi itu penyakit :
http://en.wikipedia.org/wiki/Tinnitus

Trims makanya saya penasaran apa ini efek meditasi atau penyakit Medis.
Sayang bahasa inggris yah saya jd ga gitu ngerti. :'(
Btw thx atas infonya.

Quotesoal yang nomor 2, mungkin sedang dalam jhana
Thx Bro Sumedho atas jwbnnya, tapi saya masih ragu soalnya waktu itu meditasi yg saya jalanin masih belum sesuai dgn meditasi Buddhis.


QuoteTingkat kesucian sotapanna dan sakadagami bisa dicapai tanpa jhana. ketika sudah anagami memerlukan jhana agar kita punya pengalaman seperti apa rasanya tanpa pemuasan indria.
Yah seperti kita gimana bisa mematahkan belenggu nafsu sensual dan kebencian itu kalau kita sendiri tidak pernah merasakan "bahagiannya" seperti apa tanpa nafsu sensual dan kebencian itu yang dirasakan lewat jhana.

Wah info yg berharga neh, mdh2an di antara bro n sis byk yg uda Sotapanna dan sakadagami. ^:)^

_/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

tesla

Quote from: BlackDragon on 25 February 2008, 03:54:23 PM
thx bro atas responnya kembali,

QuoteHati-hati dengan dengungan, bisa jadi itu penyakit :
http://en.wikipedia.org/wiki/Tinnitus

Trims makanya saya penasaran apa ini efek meditasi atau penyakit Medis.
Sayang bahasa inggris yah saya jd ga gitu ngerti. :'(
Btw thx atas infonya.


dari deskripsinya kayanya kita mengidap 'subjectif tinnitus' :))
dari penyebab yg dirincikan di sana, meditasi ga termasuk...

tapi kalau dari pengalamanku, rasanya emang efek ketenangan bathin deh...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~