ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN

Started by Sukma Kemenyan, 28 December 2008, 01:45:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: yanfei on 24 October 2009, 06:41:45 PM
Quote from: hatRed on 15 August 2009, 10:58:39 AM

bahkan sang paus tidak percaya terhadap Yesus

kalo paus percaya ayat ini gak mungkin pake kaca anti peluru
markus :
16:15   Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16   Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17   Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18   mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Perilaku terhadap agama lain mencerminkan ajaran yang diterima seseorang.
Dari seorang Buddhis yang hobby mengolok-olok kepercayaan lain, semua orang melihat citra "ajaran Buddha". 
Inilah wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain.


Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 27 October 2009, 08:44:39 AM
Quote from: yanfei on 24 October 2009, 06:41:45 PM
Quote from: hatRed on 15 August 2009, 10:58:39 AM

bahkan sang paus tidak percaya terhadap Yesus

kalo paus percaya ayat ini gak mungkin pake kaca anti peluru
markus :
16:15   Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16:16   Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
16:17   Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
16:18   mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Perilaku terhadap agama lain mencerminkan ajaran yang diterima seseorang.
Dari seorang Buddhis yang hobby mengolok-olok kepercayaan lain, semua orang melihat citra "ajaran Buddha". 
Inilah wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain.


inilah bukti hukum karma ;D
Pernah dengar kisah Kisa-Vaccha? ;D
hal tersebut diulangi dan hasilnya sama, maka ditetapkan sebagai sebuah kebenaran.
Inilah wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Tekkss Katsuo

 ^
^

wew ssssssssssttt, jgn mengatakan Bukti hukum Kamma lagi,  :))

_/\_

jimmykei

g punya pendapat sendiri tentang munculnya sosok tuhan,
kalo gak salah g pernah baca tentang Sang Buddha sama brahma baka yang nganggep dirinya Tuhan, terus seinget g Sang Buddha ada bilang kurang lebih kaya gini, "Pada zaman dahulu ada pertapa dan para brhamana yang memiliki kemampuan mengingat masa lampau tapi karena cuma bisa liat masa lalu mentok ampe masa brahma baka makanya dipikirnya Tuhannya dia"


jimmykei

Quote from: Kemenyan on 30 December 2008, 07:34:39 AM
Marilah kita memilah dengan kajian Buddhism,

Diantara 3 metoda sebab-akibat dibawah ini,
manakah yang sesuai dengan kamma-vipaka ?
"Aristoteles mencoba membuktikan keberadaan Tuhan(yakni sekedar membuktikan bahwa Tuhan itu ada, bukan bermaksud mendefinisikan Tuhan itu apa, Dzat-Nya terbuat dari apa dsb...) dengan argumen sebagai berikut...
Menurut Aristoteles, dengan asas berpikir prinsip "kausalitas", yakni bahwa setiap akibat pasti memerlukan sebab, maka dapat kita lihat bahwa setiap sesuatu yang kita ketahui itu memerlukan sesuatu yang lain supaya dirinya bisa terwujud. Dari sini kita peroleh 2 hal;
1. Realitas yang bergantung pada sesuatu yang lain (disebut akibat),
2. Realitas yang digantungi oleh sesuatu yang lain (disebut sebab).
Bila ternyata realitas sebab itu memerlukan sesuatu yang lain juga, maka dapat dikatakan dia juga sebagai akibat bagi sesuatu yang digantungi itu.... dst.
Maka, kausalitas atau sebab-akibat ini pun membentuk suatu rantai sebab-akibat.
Nah, rantai sebab-akibat ini memiliki beberapa kemungkinan sbb:
1. Tidak berujung
    ( A disebabkan B, B disebabkan C, C disebabkan D, D disebabkan E, dst.--- tak berujung)

2. Berujung pada sebab yang tidak lagi disebabkan
    (A disebabkan B, B disebabkan C, C disebabkan D, D disebabkan X, X tidak lagi disebabkan oleh apapun --- berujung pada X sebagai sebab awal)

3. Berputar atau daur.
    (A disebabkan B, B disebabkan C, C disebabkan A.)

Nah, kemungkinan ke-3 adalah mustahil.
Mengapa? Karena berdasarkan kaidah "Setiap Sebab tentu lebih sempurna daripada akibatnya", maka kemungkinan ketiga adalah mustahil adanya. Yakni mustahil C disebabkan oleh A, padahal A tidak lebih sempurna daripada C, sehingga tidaklah mungkin mengakibatkan C.

Beralih kepada kemungkinan ke-1,
itupun mustahil. Mengapa? karena bila rantai sebab-akibat ini tidak berujung, artinya semua yang ada ialah akibat. Bila semuanya adalah akibat, bagaimana mungkin ia bisa terwujud..??
(Ibaratnya katakanlah ada 15 orang pelari yang tidak akan mulai berlari sebelum salah satu di antara mereka ada yang berlari terlebih dahulu. Maka, agar mereka sungguh-sungguh mulai berlari, harus ada setidaknya salah satu diantara mereka yang mau berlari tanpa syarat.)
Nah, bila kenyataannya kini akibat itu memang ada (dalam analogi tadi 15 orang pelari itu memang berlari) itu berarti memang ada Sebab awal yang tidak memerlukan sebab lain bagi keberadaannya (Alias Sebab Primer/ prima causa, dalam analogi tadi adalah pelari yang berlari tanpa syarat).

Maka, kemungkinan ke-2 lah yang benar.
Nah dengan demikian, keberadaan Sebab awal yang tidak lagi disebabkan itu terbukti kebenarannya.
Dan, dengan kaidah, setiap sebab pasti lebih sempurna daripada akibatnya, maka sebab awal ini pastilah yang paling sempurna dari segala yang ada, yang karenanya, dikatakanlah bahwa itulah yang disebut dengan "Tuhan".
Demikian argumen Aristoteles..."



entah kenapa g merasa siklus itu cuma replay, alias berputar lagi dari A ke B, B ke C, trus C ke A lagi.
Soalnya g sering ngerasa kalo g ngalamin suatu kejadian, tapi ko rasanya pernah kaya ngalamin kejadian itu juga, ditempat itu juga, sama orang itu juga, kaya langsung inget sekilas gitu, Dejavu x namanya, pernah ga yang lain kaya gitu.

nah statement g kita itu cuma berputar-putar doang, kao mao keluar dari lingkaran setan ya mesti mencapai NIbbana, jadi mungkin Sang Buddha ga mau jelasin kalo tar kita bakal muter lagi karena ada alasan tertentu,
sekali lagi statement g berdasarkan pendapat g karena sering Dejavu.

K.K.

Quote from: ryu on 27 October 2009, 09:57:44 AM
inilah bukti hukum karma ;D
Pernah dengar kisah Kisa-Vaccha? ;D
hal tersebut diulangi dan hasilnya sama, maka ditetapkan sebagai sebuah kebenaran.
Inilah wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain.
Saya kurang mengerti. Bisa dijelaskan lebih detail hubungan hal ini dengan kisah Kisa-Vaccha atau hukum kamma?

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 27 October 2009, 01:53:10 PM
Quote from: ryu on 27 October 2009, 09:57:44 AM
inilah bukti hukum karma ;D
Pernah dengar kisah Kisa-Vaccha? ;D
hal tersebut diulangi dan hasilnya sama, maka ditetapkan sebagai sebuah kebenaran.
Inilah wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain.
Saya kurang mengerti. Bisa dijelaskan lebih detail hubungan hal ini dengan kisah Kisa-Vaccha atau hukum kamma?
bro mengatakan wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain dari kasus thread ini, nanti bisa2 dianggap sebagai suatu kebenaran lho, sesuai denga kisah Kisa-Vaccha.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hariyono

Sejak zaman dahulu umat Buddha telah menjalankan kehidupan religius yang damai tanpa memasukan konsep khusus tentang Tuhan .
Harus di ingat bahwa jika penganut berbagai agama akan bertengkar dan menyalahkan kepercayaan dan praktik agama lain - khususnya untuk membuktikan ada atau tidaknya Tuhan mereka - dan jika mereka akan menyimpan permusuhan terhadap agama lain karena perbedaan pandangan , maka mereka membentuk ketidakselarasan besar antar-komunitas beragama .
Apapun perbedaan keagamaan yang ada .
Kita tetap bertugas mempraktikan tolenransi , kesabaran , dan pengertian .
Adalah tugas kita untuk menghormati kepercayaan religius orang lain sekalipun jika kita tidak dapat menyesuaikan diri dengannya .
Tolenransi dan pengertian agama satu dan yang lain diperlukan demi kehidupan yang harmonis dan damai .
_/\_

K.K.

Quote from: ryu on 27 October 2009, 01:56:01 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 27 October 2009, 01:53:10 PM
Quote from: ryu on 27 October 2009, 09:57:44 AM
inilah bukti hukum karma ;D
Pernah dengar kisah Kisa-Vaccha? ;D
hal tersebut diulangi dan hasilnya sama, maka ditetapkan sebagai sebuah kebenaran.
Inilah wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain.
Saya kurang mengerti. Bisa dijelaskan lebih detail hubungan hal ini dengan kisah Kisa-Vaccha atau hukum kamma?
bro mengatakan wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain dari kasus thread ini, nanti bisa2 dianggap sebagai suatu kebenaran lho, sesuai denga kisah Kisa-Vaccha.

Jadi menurut bro ryu, citra umat Buddha akan membaik jika:
1. saya berhenti menegur, atau
2. Buddhisnya yang berhenti menghina ajaran lain?

Kisah Kisa-Vaccha adalah satu ironi yang terjadi di mana pun, baik di kalangan Buddhis mau pun non-Buddhis. Tidak ada yang bisa dilakukan jika seseorang memercayai sesuatu secara berbeda. Semua kembali pada kebijaksanaan masing-masing.


ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 27 October 2009, 02:02:57 PM
Quote from: ryu on 27 October 2009, 01:56:01 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 27 October 2009, 01:53:10 PM
Quote from: ryu on 27 October 2009, 09:57:44 AM
inilah bukti hukum karma ;D
Pernah dengar kisah Kisa-Vaccha? ;D
hal tersebut diulangi dan hasilnya sama, maka ditetapkan sebagai sebuah kebenaran.
Inilah wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain.
Saya kurang mengerti. Bisa dijelaskan lebih detail hubungan hal ini dengan kisah Kisa-Vaccha atau hukum kamma?
bro mengatakan wajah Buddhis sesungguhnya: ahli menghina kepercayaan lain dari kasus thread ini, nanti bisa2 dianggap sebagai suatu kebenaran lho, sesuai denga kisah Kisa-Vaccha.

Jadi menurut bro ryu, citra umat Buddha akan membaik jika:
1. saya berhenti menegur, atau
2. Buddhisnya yang berhenti menghina ajaran lain?

Kisah Kisa-Vaccha adalah satu ironi yang terjadi di mana pun, baik di kalangan Buddhis mau pun non-Buddhis. Tidak ada yang bisa dilakukan jika seseorang memercayai sesuatu secara berbeda. Semua kembali pada kebijaksanaan masing-masing.


no 2 dong, kita tidak bisa menilai semua buddhist menghina karena beberapa orang menghina khan :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: ryu on 27 October 2009, 02:53:14 PM
no 2 dong, kita tidak bisa menilai semua buddhist menghina karena beberapa orang menghina khan :D

Demikianlah kita juga tidak bisa menilai umat Tuhan "begini-begitu" hanya karena beberapa dari mereka "begini-begitu".
BTT.

hatRed

tapi dari gambar itu, Semuaumat Tuhan tertentu itu mempercayai mereka yg "begini-begitu" loh,,, ;D
i'm just a mammal with troubled soul



ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 27 October 2009, 03:03:50 PM
Quote from: ryu on 27 October 2009, 02:53:14 PM
no 2 dong, kita tidak bisa menilai semua buddhist menghina karena beberapa orang menghina khan :D

Demikianlah kita juga tidak bisa menilai umat Tuhan "begini-begitu" hanya karena beberapa dari mereka "begini-begitu".
BTT.
nah itulah, bagaimana supaya umat buddha tidak menilai umat Tuhan "begini-begitu" jadi seperti pembuktian hukum karma, ada sebab ada akibat, tidak ada akibat apabila sebab di hilangkan ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

#314
Quote from: hatRed on 27 October 2009, 03:06:38 PM
tapi dari gambar itu, Semuaumat Tuhan tertentu itu mempercayai mereka yg "begini-begitu" loh,,, ;D
Kepercayaan masing-masing Buddhis saja kita lihat berbeda, walaupun agamanya sama. Bagaimana mungkin kita menilai umat lain semuanya serupa?

Lagipula di Alkitab memang tertulis tahan bisa ular dan tahan racun, tidak bilang tahan peluru. Jadi gambar tersebut nampak sekali hanya mencari-cari kesalahan orang lain. Seandainya pun Paus menggunakan perlindungan dari racun dan ular, itu adalah contoh untuk "tidak mencobai Tuhan". Itulah bentuk pengabdian mereka. Janganlah dibuat bahan olok-olok.



Quote from: ryu on 27 October 2009, 03:11:04 PM
nah itulah, bagaimana supaya umat buddha tidak menilai umat Tuhan "begini-begitu" jadi seperti pembuktian hukum karma, ada sebab ada akibat, tidak ada akibat apabila sebab di hilangkan ;D

Hukum kamma adalah mengenai buah perbuatan seseorang yang menghasilkan kebahagiaan/penderitaan untuk orang itu sendiri. Hukum kamma bukan mengenai interaksi timbal balik, walaupun mungkin saja kamma tersebut berbuah lewat interaksi tersebut.
Sebagai contoh, dilihat dari sebab akibat yang umum, Buddha difitnah oleh Sundarika karena Buddha sangat terkenal sehingga menimbulkan iri hati dari para petapa "saingan" yang kehilangan umat.
Jadi sebabnya adalah Buddha terkenal dan ada yang iri hati; akibatnya difitnah.
Sedangkan dari sudut pandang hukum kamma, konon sebabnya adalah penghinaan Bodhisatta Gotama terhadap seorang Pacceka Buddha di masa lalu yang menyebabkan difitnahnya Buddha Gotama di kehidupan terakhirnya. Jadi ketika akan berbuah, tidak ada "sebab" yang bisa menghentikan akibat tersebut.

Pembahasan ini OOT, kalau mau, boleh dilanjutkan di thread lain.
BTT.