ARGUMEN PENUTUP KETIADAAN TUHAN

Started by Sukma Kemenyan, 28 December 2008, 01:45:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

Quote from: savana_zhang on 28 April 2009, 03:32:26 PM
               wah argumen kemenyan ini saya setuju banget
kuat dan mantap sekuat kemenyan. _/\_


Apanya kemenyan yg kuat? kok tau kuat?   >:D

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Xcript

Wedew... aku ga baca sampe abis nih.... kritisasinya puanjang...
Kesembuhan itu datang dari obat yang sangat pahit

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



savana_zhang

Quote from: williamhalim on 13 August 2009, 04:11:11 PM
Quote from: savana_zhang on 28 April 2009, 03:32:26 PM
               wah argumen kemenyan ini saya setuju banget
kuat dan mantap sekuat kemenyan. _/\_

baca dan pertimbangkan sendiri
Apanya kemenyan yg kuat? kok tau kuat?   >:D

::

inJulia

 Maaf, belum tuntas baca yang awal.

Cuma untuk menguji Tuhan dengan logika, maka alat (logika) tersebut mesti dipahami dulu batas2nya.

"Manusia (Sang BUddha) bisa berjalan di atas air (tanpa trik atau bantuan alat apapun)."
Pernyataan itu masuk akal, logis atau tidak?

Point sementara,"Akal, logika itu kemampuannya terbatas." Yang terbatas mustahil bisa memahami yang tak terbatas.

Tuhan berpibadi, Hukum Karma adalah konsep untuk memuaskan intelektual kita. Gunanya agar kita berhenti menganalisa, berhenti bertanya-tanya. Keduanya sama-sama sulit dibuktikan kebenarannya.

=Samawi : Rahasia Tuhan
=Buddhis: Hanya Sang Buddha yg bisa, mampu menelusuri jalinan karma dan buahnya.

Kata lainnya, kita Umat Buddha juga ngga bisa buktikan kebenaran Hukum Karma.

lophenk

rasakanlah ketuhanan itu ... dgn rasa, bkn dgn pikiran ;D
thanks Buddha...

inJulia

Nibbana (pencerahan, Panna) bukan dicapai melalui olah pikir, atau kekuatasan logika bak seorang filsafat. Tapi lewat ....


jadi kalau kita saat ini berkutat dengan logika, memakai alat logika  untuk menguji yang mutlak, saya kuatir ini kesesatan, menyesatkan diri sendiri. Logika penting, tapi bukan terpenting.
= = = = = = = = = = = = = = =


Sekedar Bonus, Logika saya:
1. karena Tuhan maka kuasa, maka ia mampu membuat batu yang mustahil ia angkat.  Di titik ini ia membatasi kemampuannya sendiri.
2. Selanjutnya memang ia sudah bukan Maha kuasa lagi, karena adanya batu yang tidak mampu ia angkat. :-)

Kelana

Quote from: inJulia on 15 October 2009, 01:11:13 PM
Tuhan berpibadi, Hukum Karma adalah konsep untuk memuaskan intelektual kita. Gunanya agar kita berhenti menganalisa, berhenti bertanya-tanya. Keduanya sama-sama sulit dibuktikan kebenarannya.

=Samawi : Rahasia Tuhan
=Buddhis: Hanya Sang Buddha yg bisa, mampu menelusuri jalinan karma dan buahnya.

Kata lainnya, kita Umat Buddha juga ngga bisa buktikan kebenaran Hukum Karma.


Kata siapa kita tidak bisa membuktikan kebenaran hukum karma. Sdr/i InJulia??
Kita lapar kemudian kita berniat makan dan akhirnya kita makan dan kenyang. Apakah ini bukan hukum karma? tidak bisa ditelusuri??

Adalah hal yang berbeda antara kerahasiaan tuhan dengan ketidakmampuan kita menelusuri jalinan karma.

Dalam konsep kerahasiaan tuhan, sampai kapanpun, sebesar apapun "pengetahuan" manusia tidak bisa mengungkap kerahasiaan tuhan. Di sini tidka ada harapan untuk mengungkapkan rahasia tersebut.

Sedangkan dalam menelusuri jalinan karma, manusia akan mampu menelusurinya ketika manusia mencapai taraf "pengetahuan" tertentu, ketika hilangnya avijja. Di sini adanya harapan untuk mengetahui.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

coecoe

Quote from: Kelana on 15 October 2009, 01:47:15 PM
Sedangkan dalam menelusuri jalinan karma, manusia akan mampu menelusurinya ketika manusia mencapai taraf "pengetahuan" tertentu, ketika hilangnya avijja. Di sini adanya harapan untuk mengetahui.

nah sekarang yang (berbicara) mempertahankan, ego atau siapa?
seperti juga (jawaban atau penjelasan membela diri) pada topik-topik pertanyaan pada thread yang lain? seenakmu wae?!!! yo wis karepmu dewe....!

aku jelaskan, arti sati itu (untuk) sadar diri.
_/\_
Who am i?

Kelana

Quote from: coecoe on 15 October 2009, 01:57:52 PM
Quote from: Kelana on 15 October 2009, 01:47:15 PM
Sedangkan dalam menelusuri jalinan karma, manusia akan mampu menelusurinya ketika manusia mencapai taraf "pengetahuan" tertentu, ketika hilangnya avijja. Di sini adanya harapan untuk mengetahui.

nah sekarang yang (berbicara) mempertahankan, ego atau siapa?
seperti juga (jawaban atau penjelasan membela diri) pada topik-topik pertanyaan pada thread yang lain? seenakmu wae?!!! yo wis karepmu dewe....!

aku jelaskan, arti sati itu (untuk) sadar diri.
_/\_

??? Anda berbicara mengenai apa ya Sdr. Coecoe?? Kok sepertinya desperado begitu :))
Ada-ada saja anda ini... :))
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

coecoe

bro kelana..,

tuh.. anda lempar lagi untuk saya....
Who am i?

Kelana

Quote from: coecoe on 15 October 2009, 02:12:17 PM
bro kelana..,

tuh.. anda lempar lagi untuk saya....

??? lempar apaan ??? kue :)) ??

Kalau kue .. saya tidak punya :))
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

coecoe

ya sayang, klo lempar kue aku mau dong. baru aku sebut itu asli bro kelana.  :x
Who am i?

Kelana

Quote from: coecoe on 15 October 2009, 02:24:29 PM
ya sayang, klo lempar kue aku mau dong. baru aku sebut itu asli bro kelana.  :x

:)) ...bisa aja.
sudah ah nanti kita dibilang ngejunk sama mod-mod  karena  :outoftopic: ^-^

_/\_

GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -