sopan dan logic

Started by candra_mukti19, 12 December 2008, 03:45:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

candra_mukti19

Quote from: xzone
Secara logika anda masih meragukan hal tersebut........(jika ini benar)   

anda benar. saya meragukannya. tapi, tidak dapat memastikan pula ketidak benarannya.

candra_mukti19

#286
Quote from: upasaka
Sang Buddha memang tidak memberi peraturan harus bervegetarian, tapi Sang Buddha mengizinkan umat / bhikkhu yang hendak menjalaninya.

hal ini baru benar dan masuk akal

Quote from: upasaka
Sang Buddha tidak pernah melakukan aksi kekerasan, saya rasa tindakan-Nya  sangat lantang dalam menyerukan Paham Ahimsa.

hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar. agar menjadi sangat jelas, saya akan mengulanginya beberapa kali :
hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.

yang saya sebut tidak benar adalah munculnya kesimpulan "semua kekerasan berlawanan dengan hukum kebenaran." atau "semua kekerasan adalah tidak benar".

sang budha dengn tegas, jelas dan lantang menyerukan untuk tidak berbuat kekerasan, untuk tidak membalas kekerasan dengan kkerasan. saya tahu dan saya membenarkan. jika ini ajaran ahimsa, maka ahimsa itu benar.

tapi ajaran ahimsa yang tidak benar adalah yang mengandung makna menyalahkan semua bentuk aksi kekerasan. logika ajaran agama lain dapat membantahnya. selain itu, sebagai contoh, para biksu shaolin kabarnya diajari kungfu oleh sang budha. untuk apa diajari kungfu kalau bukan untuk membela diri. dalam hal ini, tindakan kekerasan untuk membela diri adalah kebenaran. sebagaimana sang budha mengizinkn umatnya untuk melakukan vegetarianism, sang budha juga tidak melarang umat untuk membela diri. dan nilainya untu aski beladiri, tidak bisa tetap salah, melainkan benar.

Quote from: upasaka
Kalau begitu, bagaimana jika ada bhikkhu atau Umat Buddhis yang dapat 'menafsir' ajaran Sang Buddha secara lebih tepat, dan justru bertentangan dengan kesimpulan Anda?

dia harus dapat menunjukan, dimana letak kesalahan kesimpulan saya.

Pitu Kecil

Saya kasih lebih simple :
Anda beristri 2 ampe tak terhingga <= Masuk akal tidak?
istri anda bersuami 2 ampe tak terhingga <= masuk akal tidak?

jika anda jawab ya / tidak silakan dibelikan penjelasannya.
Smile Forever :)

candra_mukti19

Quote from: Jendral LotharGuard on 22 December 2008, 01:43:18 PM
Saya kasih lebih simple :
Anda beristri 2 ampe tak terhingga <= Masuk akal tidak?
istri anda bersuami 2 ampe tak terhingga <= masuk akal tidak?

jika anda jawab ya / tidak silakan dibelikan penjelasannya.

selama suatu pernyataan itu tidak mengandung argumentasi, saya tidak dapat memastikan masuk akal atau tidaknya hal tersebut, kecuali sekedar menduga. sebagian pernyataan dapat dinilai logic tidaknya tanpa harus ada argument, itu karena ada anggapan umum bahwa orang lain sudah mengerti argumentasinya. sedangkan saya tidak mengerti argumentasi dari pernyataan anda, maka saya tidak dapat mengetahui logic tidaknya.

Pitu Kecil

anda tidak berani jawab, katanya mau adu logika kan? jika tidak berani jawab pertanyaan saya bilang saja. yang saya tanyakan logika kok
Smile Forever :)

Xzone

Quote from: candra_mukti19 on 22 December 2008, 01:39:41 PM
sebagai contoh, para biksu shaolin kabarnya diajari kungfu oleh sang budha. untuk apa diajari kungfu kalau bukan untuk membela diri. dalam hal ini, tindakan kekerasan untuk membela diri adalah kebenaran.

Maaf bro CM19, anda memakai contoh yg salah, Sang Buddha tidak pernah mengajari ilmu Kungfu kepada murid2 beliau, yg anda maksud bikkhu shaolin, mereka mempelajari ilmu Kungfu semata-mata untuk melatih tubuh agar tetap segar dan sehat sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-hari, btw itu sudah beda jaman dan lokasi......... ;D  :-?  _/\_
Selama buah dari suatu perbuatan jahat belum masak, maka orang bodoh akan
menganggapnya manis seperti madu;
Tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak, maka ia akan merasakan pahitnya
penderitaan.

William_phang

Quote from: Xzone on 22 December 2008, 01:54:52 PM
Quote from: candra_mukti19 on 22 December 2008, 01:39:41 PM
sebagai contoh, para biksu shaolin kabarnya diajari kungfu oleh sang budha. untuk apa diajari kungfu kalau bukan untuk membela diri. dalam hal ini, tindakan kekerasan untuk membela diri adalah kebenaran.

Maaf bro CM19, anda memakai contoh yg salah, Sang Buddha tidak pernah mengajari ilmu Kungfu kepada murid2 beliau, yg anda maksud bikkhu shaolin, mereka mempelajari ilmu Kungfu semata-mata untuk melatih tubuh agar tetap segar dan sehat sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-hari, btw itu sudah beda jaman dan lokasi......... ;D  :-?  _/\_

Bukan Buddha yang ajari Kung Fu... tetapi Bodhidharma kalo tidak salah....karena kesehatan fisik biksu shaolin wkt itu sangat rendah....

candra_mukti19

Quote from: upasaka
Anda dapat langsung terpengaruh hanya karena kabar itu??

tidak langsung terpengaruh begitu saja, melainkan melalui pengkajian panjang menurut dalil naqli (ilmiah referentif) dan aqli (logika).

secara naqli, imam mahdi itu memang ada. tidak ada dibantah.
secara logika, imam mahdi itu memang ada. tidak dapat dibantah.

masalahnya, saya tidak dapat menemui beliu, sehingga tidak dapat mencari pencerahan dari ajarannya dan mengajukan banyak pertanyaannya. sebaliknya, saya mencari pencerahan dalam kitab-kitab budhist dan berkonsultasi dengan umat budhist di forum DC. ini ironis.

Quote from: upasaka
Apakah benar ada orang yang bernama Al-Mahdi?

ada, menurut kebenaran naqli dan akli, tapi belum terbukti secara ilmiah bagi saya.

Quote from: upasaka
Apakah benar beliau sehebat itu?

menurut ajaran kami, beliau adalah sang budha maitreya sebagaimana yang diramalkan oleh sang budha Gotama. jika, budha gotama dikenal memiliki kemampuan-kemampuan batin seperti yang anda tahu, maka apakah mustahil bagi budha maitreya memiliki kehebatan serupa itu. apakah hanya budha gotama saja yang boleh memiliki kehebatan seperti itu?

Quote from: upasaka
Darimana beliau mempunyai kehebatan itu?

dari pencapaian batinnya. beliau bermeditasi selama ratusan tahun, apakah mustahil tidak muncul pada dirinya kekuata-kekuatan yang hebat?

Quote from: upasaka
Kalau Anda belum menemukan bukti dan referensi yang kuat, Anda hanya terjebak pada mitos, dongeng, khayalan, ilusi, fatamorgana, alias hoax...

justru itulah, bukti referensinya sangat kuat. secara logika juga tidak dapat dibantah. seperti saya bilang, saya hanya belum bertemu dengannya. tapi, para ulama, guru-guru saya banyak yang mengaku pernah bertemu dengan beliau.

Quote from: upasaka
Umat Maitreya (Yi Guan Dao), Fa Lun Gong, Ahmaddiyah, GS, dan berbagai macam kelompok kult juga sudah sering mengeluarkan statement akan keberadaan Manusia Paling Sempurna di zaman ini... Saya rasa kabar itu juga semotif dengan kabar2 yang saya sebutkan tadi...

tapi, kami sudh berdialog dengan berbagai sekte, termasuk dialog dengan para biksu budhist, argument kami tentang kebenaran mahdi tidak dapat dibantah oleh mereka. yang berkompeten untuk menjelaskan kebenaran Mahdi sebagai budha Maitreya adalah K.H. Jalaludin Rahmat.

para ulama kami adalah orang yang siap dialog terbuka untuk menyampaikan kebenaran ini.


candra_mukti19


candra_mukti19

Quote from: Jendral LotharGuard on 22 December 2008, 01:53:52 PM
anda tidak berani jawab, katanya mau adu logika kan? jika tidak berani jawab pertanyaan saya bilang saja. yang saya tanyakan logika kok

saya memang tidak pernah berani menjawab sesuatu yang saya tidak tahu jawabannya.

candra_mukti19

Quote from: Xzone on 22 December 2008, 01:54:52 PM
Quote from: candra_mukti19 on 22 December 2008, 01:39:41 PM
sebagai contoh, para biksu shaolin kabarnya diajari kungfu oleh sang budha. untuk apa diajari kungfu kalau bukan untuk membela diri. dalam hal ini, tindakan kekerasan untuk membela diri adalah kebenaran.

Maaf bro CM19, anda memakai contoh yg salah, Sang Buddha tidak pernah mengajari ilmu Kungfu kepada murid2 beliau, yg anda maksud bikkhu shaolin, mereka mempelajari ilmu Kungfu semata-mata untuk melatih tubuh agar tetap segar dan sehat sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-hari, btw itu sudah beda jaman dan lokasi......... ;D  :-?  _/\_

ya itu cuma contoh. tapi arguemtasinya bukan itu. saya sudah pernah membahasnya. bahwa pernyataan "semua aksi kekerasan bertentangan dengan kebenaran" itu tidak terbukti kebenarannya, secara logika maupun referentif.

ryu

saya rasa Maitreya masih lama deh Munculnya? napa ko banyak yang mengaku2 maitreya :)
Bahkan kalau gak salah , umat islam pernah mengklaim Nabi Muhamad sebagai Maitreya, betul khan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

#297
Quote from: candra_mukti19 on 22 December 2008, 01:39:41 PM

Quote from: upasaka
Sang Buddha tidak pernah melakukan aksi kekerasan, saya rasa tindakan-Nya  sangat lantang dalam menyerukan Paham Ahimsa.

hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar. agar menjadi sangat jelas, saya akan mengulanginya beberapa kali :
hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.hal ini benar. hal ini benar. hal ini benar.

yang saya sebut tidak benar adalah munculnya kesimpulan "semua kekerasan berlawanan dengan hukum kebenaran." atau "semua kekerasan adalah tidak benar".

sang budha dengn tegas, jelas dan lantang menyerukan untuk tidak berbuat kekerasan, untuk tidak membalas kekerasan dengan kkerasan. saya tahu dan saya membenarkan. jika ini ajaran ahimsa, maka ahimsa itu benar.

tapi ajaran ahimsa yang tidak benar adalah yang mengandung makna menyalahkan semua bentuk aksi kekerasan. logika ajaran agama lain dapat membantahnya. selain itu, sebagai contoh, para biksu shaolin kabarnya diajari kungfu oleh sang budha. untuk apa diajari kungfu kalau bukan untuk membela diri. dalam hal ini, tindakan kekerasan untuk membela diri adalah kebenaran. sebagaimana sang budha mengizinkn umatnya untuk melakukan vegetarianism, sang budha juga tidak melarang umat untuk membela diri. dan nilainya untu aski beladiri, tidak bisa tetap salah, melainkan benar.


Dalam Theravada (ajaran Para Sesepuh), pelatihan dan pengembangan lebih difokuskan pada batin dengan cara renunsiasi atau meditasi. Sedangkan dalam Mahayana, pelatihan renunsiasi (meditasi) tetap dipraktekkan namun lebih longgar, karena sifatnya untuk pengembangan kesadaran yang diharapkan sampai ke tingkat Pencerahan. Disamping itu, pelatihan fisik (seperti Kung Fu dan latihan fisik ala Shao Lin) juga mulai digunakan untuk mengimbangi kultivasi batin.
Bahkan pada Tantrayana, pelatihan / pengembangan tidak hanya sebatas aspek batin dan fisik, namun sampai juga pada level energi.

Sudah kesekian kalinya saya ketik di forum ini... Saya akan mengulanginya sekali lagi untuk Bro candra_mukti19 :

"Sang Buddha memberlakukan peraturan anti-kekerasan hanya untuk kalangan sangha, umat awam tidak termasuk dalam peraturan ini. Oleh karena itu Bro Candra, selama Anda masih menjadi manusia awam dan melakukan kekerasan Anda tidak akan melanggar perarturan Sang Buddha ini. Tapi kalau Anda sudah menjadi Bhikkhu, setiap aksi kekerasan yang anda lakukan akan diberi hukuman sesuai vinaya."

Quote from: candra_mukti19 on 22 December 2008, 01:39:41 PM
Quote from: upasaka
Kalau begitu, bagaimana jika ada bhikkhu atau Umat Buddhis yang dapat 'menafsir' ajaran Sang Buddha secara lebih tepat, dan justru bertentangan dengan kesimpulan Anda?

dia harus dapat menunjukan, dimana letak kesalahan kesimpulan saya.

Kalau Anda masih melekat dengan Ilmu Logika, maka Anda akan kehilangan nilai kemanusiaannya, Anda bagaikan robot. Paham maksud saya?

Sang Buddha bersabda :
"Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya. Selama seseorang masih menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian tak akan pernah berakhir."

Kalau Anda menyimpulkan sabda di atas dengan Ilmu Logika, Anda akan berpikir bahwa "ia menendang saya", "ia meludahi saya", "ia memfitnah saya", dsb. tidak diucapkan Sang Buddha. Jadi Sang Buddha tidak melarang hal2 tadi... Begitu bukan yang Anda simpulkan secara logika?

Nevada

Quote from: candra_mukti19 on 22 December 2008, 02:01:30 PM
Quote from: upasaka
Anda dapat langsung terpengaruh hanya karena kabar itu??

(1)tidak langsung terpengaruh begitu saja, melainkan melalui pengkajian panjang menurut dalil naqli (ilmiah referentif) dan aqli (logika).

secara naqli, imam mahdi itu memang ada. tidak ada dibantah.
secara logika, imam mahdi itu memang ada. tidak dapat dibantah.

masalahnya, saya tidak dapat menemui beliu, sehingga tidak dapat mencari pencerahan dari ajarannya dan mengajukan banyak pertanyaannya. sebaliknya, saya mencari pencerahan dalam kitab-kitab budhist dan berkonsultasi dengan umat budhist di forum DC. ini ironis.

Quote from: upasaka
Apakah benar ada orang yang bernama Al-Mahdi?

ada, menurut kebenaran naqli dan akli, tapi belum terbukti secara ilmiah bagi saya.

Quote from: upasaka
Apakah benar beliau sehebat itu?

(2) menurut ajaran kami, beliau adalah sang budha maitreya sebagaimana yang diramalkan oleh sang budha Gotama. jika, budha gotama dikenal memiliki kemampuan-kemampuan batin seperti yang anda tahu, maka apakah mustahil bagi budha maitreya memiliki kehebatan serupa itu. apakah hanya budha gotama saja yang boleh memiliki kehebatan seperti itu?

Quote from: upasaka
Darimana beliau mempunyai kehebatan itu?

dari pencapaian batinnya. beliau bermeditasi selama ratusan tahun, apakah mustahil tidak muncul pada dirinya kekuata-kekuatan yang hebat?

Quote from: upasaka
Kalau Anda belum menemukan bukti dan referensi yang kuat, Anda hanya terjebak pada mitos, dongeng, khayalan, ilusi, fatamorgana, alias hoax...

justru itulah, bukti referensinya sangat kuat. secara logika juga tidak dapat dibantah. seperti saya bilang, saya hanya belum bertemu dengannya. (3)tapi, para ulama, guru-guru saya banyak yang mengaku pernah bertemu dengan beliau.

Quote from: upasaka
Umat Maitreya (Yi Guan Dao), Fa Lun Gong, Ahmaddiyah, GS, dan berbagai macam kelompok kult juga sudah sering mengeluarkan statement akan keberadaan Manusia Paling Sempurna di zaman ini... Saya rasa kabar itu juga semotif dengan kabar2 yang saya sebutkan tadi...

tapi, kami sudh berdialog dengan berbagai sekte, termasuk dialog dengan para biksu budhist, (4) argument kami tentang kebenaran mahdi tidak dapat dibantah oleh mereka. yang berkompeten untuk menjelaskan kebenaran Mahdi sebagai budha Maitreya adalah K.H. Jalaludin Rahmat.
para ulama kami adalah orang yang siap dialog terbuka untuk menyampaikan kebenaran ini.



(1) Bagaimana pengkajian panjang menurut dalil naqli (ilmiah referentif) dan aqli (logika) itu?

(2) Menurut saya, itu hal yang terlalu dipaksakan akan kemiripannya. Ironisnya hal itu tidak mirip sama sekali. Sang Buddha Gotama sudah memberi penjelasan yang amat jelas tentang Buddha Metteya. Buddha Metteya akan lahir di India Utara, lahir di keluarga terpelajar dengan nama Ajita, akan tinggal di Istana selama ribuan tahun, hidup di saat peradaban manusia berusia rata2 sekitar 80.000 tahun, dan memiliki 32 Tanda Mahapurisa. Apakah Anda tahu 32 Tanda Mahapurisa itu? Coba kalau Anda bertemu dengan Al-Mahdi, apakah beliau memiliki setidaknya satu tanda saja dari 32 Tanda itu...?

(3) Cerita itu klasik sekali. Saya sering mendengar cerita Pendeta yang bertemu dengan Tuhan Allah di Kerajaan Surga...

(4) Tidak dapat dibantah bagaimana maksudnya? Apakah K.H. Jalaludin Rahmat sudah mengetahui apa itu Buddha?

candra_mukti19

Quote from: ryu on 22 December 2008, 02:10:32 PM
saya rasa Maitreya masih lama deh Munculnya? napa ko banyak yang mengaku2 maitreya :)
Bahkan kalau gak salah , umat islam pernah mengklaim Nabi Muhamad sebagai Maitreya, betul khan?

ya, itu benar. maitreya memang masih lama munculnya, tapi beliau sudah lahir dan berumur panjang, mencapai ribuan tahun. apakah muhammad ataukah mahdi yang disebut maitreya? saya tidak tahu. tapi, para ulama kami dapat menjelaskannya secara terperinci.
saya pernah membaca buku berjudul "mengapa saya keluar dari agama budha".
isinya merupakan pengakuan seorang budhist yang mualaf (masuk islam).
dia berhasil mengumpulkan pernyataan-pernyataan sang budha dari sutta-sutta tentang berita kedatangan nabi muhammad. menurut dia, jelas sekali bahwa kitab budhist merujuk kepada muhammad dan memerintahkan untuk mengikutinya apabila budha dari negeri arab tersebut muncul. tapi saya tidak dapat mengingat point-point sutta-nya. saya hanya ingat bahwa dalam buku itu ada cerita sekelompok pedadang dari tanah arab bertemu dengan sang budha, kemudian sang budha berkata kepada mereka, "tuan tuan dari dari tanah Arab, akan lahir di negeri tuan seseorang yang memiliki gelar "yang terpuji", dia memiliki tanda-tanda manusia agung, ......berikanlah hormat kepadanya....(dan saya lupa lagi).
menurut mualaf tersebut, ramalan-ramalan sang budha tentang muhammad hanya dapat dibaca dalam kitab-kitab budhist kuno. sedangkan dalam kitab-kitab budhis sekarang, sudah agak berbeda isinya.