sopan dan logic

Started by candra_mukti19, 12 December 2008, 03:45:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

candra_mukti19

Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

hendrako

Berbahagialah orang yang sopan diantara orang yang tidak sopan.

Sebagaimana pepatah anonim:

Anda sopan
Kami segan

;D
yaa... gitu deh

Johsun

Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:35:14 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

ternyata sdara. candra mukti sekarang tambah maniez,  ;D
CMIIW.FMIIW.

candra_mukti19

 [at]  moderator

tolong hapus postingan sdr. jenderal. soalnya dia hanya ingin memancing-macing emosi gw.
saya hanya ingin thread ini di isi oleh orang-orang yang sopan, agar saya bisa berkomentar dengan sopan pula. tanks.

Nevada

#259
Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:32:20 PM
Quote from: upasaka
Bro Candra...

Tidak menemukan artinya berbeda dengan belum menemukan...

Tidak menemukan itu ada 2 kemungkinan :
- memang tidak ada
- tidak bisa menemukan

Dari 2 konteks itu, mana yang terjadi pada Anda?
Atau maksudnya Anda ingin menyetarakan kontekstual 'belum menemukan' pada frase 'tidak menemukan'...?

ya. tidak menemukan (saat ini), besok belum tentu. jadi, konteksnya "belum menemukan"
sebab, saya menemukan indikasi adanya manusia yang mampu membabarkan nibbana secara lebih baik dari pada budha.


Quote from: upasaka
Pertanyaan saya sekarang :
Anda pernah mengatakan sudah cukup menjelajahi macam2 agama dan konsepnya. Lalu di postingan sebelumnya Anda berkata tapi, saya tidak menemukan pembabaran lain tentang nibbana yang lebih tepat dari pembabaran sang budha.

Anda benar kan sudah mempelajari banyak agama? Lalu Anda tidak menemukan penjelasan yang lebih tepat dari Sang Buddha kan? Apakah itu menunjukkan bahwa Anda setuju bahwa tidak ada penjelasan yang lebih baik dari ajaran Sang Buddha?  Smiley

ya. saya setuju.


[at] Candra Mukti

Saya tidak ingin menyerang Anda. Namun saya kurang mengerti antara kalimat yang saya cetak tebal di atas dengan sikap Anda selama ini...

Anda mengatakan tidak menemukan ajaran yang lebih tepat selain Ajaran Sang Buddha. Mungkin maksud Anda sampai saat ini belum ada yang lebih baik dari Ajaran Sang Buddha. Begitu bukan?

Kalau benar, lalu kenapa Anda malah memilih untuk bersikap dan memiliki pola pikir yang sedikit berbeda dari Ajaran Sang Buddha?

Bukankah sampai detik ini menurut Anda belum ada yang lebih benar, tepat dan logis selain Ajaran Sang Buddha?

johan3000

Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:35:14 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

Eh... Doxen/Guru...

gw mau booking tinjunya elu.... 2 JAM....
khusus utk punggung, bahu, dan sedikit pantat

Tapi janji TINJUnya jangan KERAS2 lho!.....
gimana? dimana kita ketemu?  thanks sebelumnya....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: Johsun on 20 December 2008, 05:57:32 PM
Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:35:14 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

ternyata sdara. candra mukti sekarang tambah maniez,  ;D

Ngalah.... cuma DRY ES nya HABIS  ;D  ;D
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Pak doxen.... ini hari pelajaran apa ya?

Apakah itu ilmiah......(apakah jawaban saya udah pass?)

Bagaimana hubungan, hypotesa, teori, angket, statistik tsb
   saling terkaik dlm ilmu logika?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:35:14 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

Bro Cm,

Apakah hal tsb juga berlaku bagi org yg memiliki postur tubuh lebih besar dari anda?
apakah juga diajak tinju begitu?

Apakah johan3000 selalu sopan? kalau tidak, kapan tidak sopannya?
semoga kesalahan-kesalahan gw bisa diperbaikin....!

trims atas masukkannya.!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

K.K.

candra_mukti19,

Kalau seseorang mau ngaku "jago", dia harus bisa membuat orang lain mengerti "kejagoan"-nya, BUKAN menyuruhnya percaya bahwa dia itu hebat sementara orang lain ga ada yang ngerti. Tidak perlu meng-klaim diri sendiri hebat. Kata orang zaman dahulu (yang bukan mental tahu), "Propria laus sordid" (Memuji diri sendiri itu berbau busuk).


Nevada

Ada kata2 mutiara yang berbunyi:

"Orang yang memakai cara kekerasan adalah orang yang sudah kehabisan akal"

Reenzia

Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:35:14 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

gw mikir : kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan
lawan mikir : kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan

ini samsara

Xzone

Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:35:14 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

Waaaah.....kalau mau "bertinju" jangan disini mas.....disini cukup "bertinju kata" aja ok..... ;D   =P~   _/\_
Selama buah dari suatu perbuatan jahat belum masak, maka orang bodoh akan
menganggapnya manis seperti madu;
Tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak, maka ia akan merasakan pahitnya
penderitaan.

Nevada

Quote from: Reenzia on 22 December 2008, 12:27:16 PM
Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 05:35:14 PM
Quote from: upasaka on 20 December 2008, 02:38:25 PM
Quote from: johan3000 on 20 December 2008, 02:33:48 PM
INGAT... judul TOPIK diatas

SOPAN dan LOGIC

Thread2 yang dibuat Sdr. Candra Mukti itu selalu fleksibel...

Kalau gitu kita lanjutkan saja diskusi ini tapi dengan SOPAN dan LOGIC...

ya selalu fleksibel. kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan? mendingan gw ajak ketemuan, biar dia bisa ngerasain tinju gw.

gw mikir : kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan
lawan mikir : kalo lawan diskusinya gak sopan, ngapain gw sopan

ini samsara

Syair 3-4 (I:3. Kisah Tissa Thera )

Tissa adalah putera kakak perempuan dari ayah Pangeran Siddhattha. Ia menjadi bhikkhu pada usia yang telah lanjut, dan suatu saat tinggal bersama-sama Sang Buddha. Walau baru beberapa tahun menjalani kebhikkhuannya, ia bertingkah laku seperti bhikkhu senior dan senang mendapat penghormatan serta pelayanan dari bhikkhu-bhikkhu yunior, ia tidak melaksanakan semua kewajibannya, di samping itu ia juga sering bertengkar dengan bhikkhu-bhikkhu muda lainnya.

Suatu ketika seorang bhikkhu muda menegur kelakuannya. Hal itu membuat bhikkhu Tissa sangat kecewa dan sedih, dan kemudian ia melaporkan hal itu kepada Sang Buddha. Bhikkhu-bhikkhu lain yang mengetahui permasalahan tersebut, mengikutinya untuk memberikan keterangan yang benar kepada Sang Buddha jika dibutuhkan.

Sang Buddha, yang telah mengetahui kelakuan bhikkhu Tissa menasehatinya agar ia mau mengubah kelakuannya, tidak memiliki pikiran membenci.

Sang Buddha juga mengatakan bahwa bukan pada kehidupan kini saja bhikkhu Tissa mempunyai watak keras kepala, juga pada kehidupan sebelumnya. Bhikkhu Tissa pernah terlahir sebagai seorang pertapa yang keras kepala bernama Devala. Karena suatu kesalahpahaman, ia mencerca seorang pertapa suci. Meskipun raja ikut campur tangan dengan memintakan ampun kepada pertapa suci itu, Devala tetap berkeras kepala dan menolak untuk melakukannya. Hanya dengan paksaan dan tekanan dari raja, Devala barulah mau meminta ampun kepada pertapa suci itu.

Pada akhir wejangannya Sang Buddha membabarkan syair 3 dan 4 berikut ini :

"Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya. Selama seseorang masih menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian tak akan pernah berakhir."

"Ia menghina saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya. Jika seseorang sudah tidak lagi menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian akan berakhir."


candra_mukti19

Quote from: upasaka
[at] Candra Mukti

Saya tidak ingin menyerang Anda. Namun saya kurang mengerti antara kalimat yang saya cetak tebal di atas dengan sikap Anda selama ini...

Anda mengatakan tidak menemukan ajaran yang lebih tepat selain Ajaran Sang Buddha. Mungkin maksud Anda sampai saat ini belum ada yang lebih baik dari Ajaran Sang Buddha. Begitu bukan?

betul sekali

Quote from: upasaka
Kalau benar, lalu kenapa Anda malah memilih untuk bersikap dan memiliki pola pikir yang sedikit berbeda dari Ajaran Sang Buddha?

tidak begitu. saya berusaha mengikuti petunjuk budha yang saya baca dalam sutta, dan juga mengikuti petunjuk rekan-rekan di sini. jadi, 100 % saya berniat mengikuti ajaran sang budha. tapi, ada beberapa ajaran yang tidak masuk akal, tidak dapat diterima oleh logika saya. dimana ajaran tersebut merupakan ajaran sang budha yang disalah tafsirkan oleh sebagian umat budha. jadi, saya tidak bermaksud mengambil jalan yang berbeda dengan apa yang ditunjukan oleh budha, melainkan mengambil cara yang berbeda dari sebagian umat budhist dalam menafsirkan dan melaksanakan ajaran yang budha. jelasnya, saya menolak ajaran vegetarianism dan ahimsa sebagai ajaran sang budha. atau, mungkin saya belum mengerti kalau itu merupakan ajaran sang budha.

Quote from: upasaka
Bukankah sampai detik ini menurut Anda belum ada yang lebih benar, tepat dan logis selain Ajaran Sang Buddha?

itu benar. tapi pembabaran ajaran sang budha oleh sebagian umatnya tidak logis.