Saat Logika dan Perasaan sudah ngumpul APA LAGI YG KURANG?

Started by hatRed, 28 November 2008, 12:03:09 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

johan3000

QuoteKamu tahu gak apa arti logika itu sesungguhnya? Dalam percakapan sehari-hari, logika bisa diartikan sebagai akal sehat. Namun, logika merupakan kata yang berasal dari yunani yaitu logos yang artinya pemikiran atau penalaran. Berarti logika adalah pemikiran yang menggunakan prinsip-prinsip, bentuk-bentuk, hukum-hukum, kaidah,kaidah, serta penyimpulan yang sah. Ada dua pandangan tentang logika, yaitu logika sebagai ilmu pengetahuan dan logika sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan. Logika merupakan cabang dari ilmu filsafat. Jadi, jangan sok nyebut-nyebut kata logika kalau kamu gak tahu apa itu logika.

Gw juga sebenarnya kurang tau apa itu logika.....
semoga quote diatas tidak menyingung perasaan....

so apa itu perasaan ? kenapa mengumpul jadi satu? dst, dst
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

candra_mukti19

Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 01:45:24 PM
QuoteKamu tahu gak apa arti logika itu sesungguhnya? Dalam percakapan sehari-hari, logika bisa diartikan sebagai akal sehat. Namun, logika merupakan kata yang berasal dari yunani yaitu logos yang artinya pemikiran atau penalaran. Berarti logika adalah pemikiran yang menggunakan prinsip-prinsip, bentuk-bentuk, hukum-hukum, kaidah,kaidah, serta penyimpulan yang sah. Ada dua pandangan tentang logika, yaitu logika sebagai ilmu pengetahuan dan logika sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan. Logika merupakan cabang dari ilmu filsafat. Jadi, jangan sok nyebut-nyebut kata logika kalau kamu gak tahu apa itu logika.

Gw juga sebenarnya kurang tau apa itu logika.....
semoga quote diatas tidak menyingung perasaan....

so apa itu perasaan ? kenapa mengumpul jadi satu? dst, dst

nah, juga sudah ingatkan. kalau kita kurang mengerti mengenai istilah sesuatu, sebaiknya kita hati-hati dalam menggunakannya. atau sebaiknya kita bertanya kepada orang yang lebih tahu, agar tidak terjadi miss persepsi dengan kawan diskusi kita. kadang-kadang perselisihan terjadi karena salah persepsi.

hatRed

Quote from: candra_mukti19 on 02 December 2008, 01:28:33 PM
[at] hatred

logika itu adalah rumusan pemikiran, seperti rumus menghitung luas persegi panjang. Luas = Panjang x Lebar. lalu apakah bisa rumus luas persegi panjang diseimbangkan dengan perasaan?


diseimbangkan disini dalam melakukan (penilaian, tindak tanduk, serta pikiran).
i'm just a mammal with troubled soul



candra_mukti19

 [at] hatred

tapi dalam thread yang anda tunjukan tadi, tidak ada keterangan seperti itu kok.

ok!

jelaskan donk! bagaimana kondisi tidak seimbangnya logika - perasaan? dan bagaimana pula kondisi seimbangnya? biar kita-kita semua dapat mengerti maksud anda.

K.K.

Quote from: candra_mukti19 on 02 December 2008, 12:55:56 PM
Quote from: markos
dear bro candra,

orang tidak mungkin terlahir menjadi pohon karena pohon tidak mempnyai batin.

silahkan dicek lagi karena batin inilah yg justru selama ini tidak bisa dijangkau dengan menggunakan panca indera sehingga harus menggunakan pintu indera pikiran

semoga dimengerti

argumentasi anda itu melanggar hukum logika, dan pelanggaran itu disebut irrelevent conclution, sehingga kesimpulan dan argumen anda tidak dapat diterima kebenarannya. jika pernyataan anda dikonversi ke dalam bentuk logika yang baku, maka akan tampak sebagai berikut :

pohon itu tidak berbatin. Dan setiap tidak berbatin itu mustahil jadi pohon. Jadi, orang itu mustahil jadi pohon.

persoalan pertama :  kesimpulan tersebut mengandung 4 term, maka disebut irrelevent conclution. tampak kerancuannya pada argument ke 2.
persoalan kedua, argument tersebut belum jelas universilitasnya. Apakah setiap pohon itu tidak berbatin?
Persoalan ketiga : apakah yang berbatin itu mustahil menjadi sesuatu yang berbatin?
Persoalan keempat : mengapa pohon tidak berbatin?

Maksudnya irrelevant conclusion?
Masih relevan kok. Kecuali kalau anda sendiri tidak bicara dalam doktrin Buddhisme (yang berarti anda sendiri yang tidak relevan).
Dalam Tumimbal Lahir, mahluk yang adalah bathin dan jasmani selalu berproses
Dalam Tumimbal Lahir, ada kemungkinan terlahir memiliki jasmani dan bathin
Dalam Tumimbal Lahir, ada kemungkinan terlahir memiliki bathin tanpa jasmani (dalam Arupa Loka)
Dalam Tumimbal Lahir, tidak ada kemungkinan terlahir memiliki jasmani tanpa bathin
Pohon memiliki jasmani tanpa bathin.
-> Dalam Tumimbal Lahir, tidak ada kemungkinan terlahir menjadi pohon.


Quotepersoalan kedua, argument tersebut belum jelas universilitasnya. Apakah setiap pohon itu tidak berbatin?
Ini baru irrelevant conclusion. (Walaupun berbentuk pertanyaan)
Memang benar setiap pohon itu berbathin atau tidak, belum ada penyelidikan ilmiahnya. Tapi itu relevan kalau anda membahas ilmiah, bukan dalam konteks Buddhisme.


QuotePersoalan keempat : mengapa pohon tidak berbatin?
Ini juga tidak relevan. Di sini sedang dipermasalahkan probabilitas mahluk tumimbal lahir menjadi pohon, malah anda tanya kenapa pohon tidak berbatin. Seperti saat mempertanyakan kemungkinan evolusi ayam untuk terbang, anda tanya, "mengapa burung terbang?".

Anda yakin anda mengerti logic?



johan3000

dlm dunia komputer kan... mengenal


contoh :

AND NOT OR
Quote
Ricky  bilang PANDANGAN BENAR = OMONG KOSONG   [ PB = OMK ]
Buddha mengajarkan PANDANGAN BENAR   [ajaran Buddha = PB ]

jadi
ajaran Buddha = PB = OMK
ajaran Buddha = OMK

disini kelihatannya = bisa mewakilin AND

bagaimana menurut yg lain?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Kalau pohon tidak berbatin (apa itu maksudnya)...

kenapa Buddha pernah menyarankan tidak menebangk pohon yg lebih tinggi dari manusia...
(ada sesuatu di dlm pohon tsb)?

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

candra_mukti19

Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 02:04:50 PM
dlm dunia komputer kan... mengenal


contoh :

AND NOT OR
Quote
Ricky  bilang PANDANGAN BENAR = OMONG KOSONG   [ PB = OMK ]
Buddha mengajarkan PANDANGAN BENAR   [ajaran Buddha = PB ]

jadi
ajaran Buddha = PB = OMK
ajaran Buddha = OMK

disini kelihatannya = bisa mewakilin AND

bagaimana menurut yg lain?


logika komputer jangan diterapkan ke dalam logika filsafat, itu gak akan nyambung. walaupun asal mulanya logika komputer itu dari logika filsafat tapi setelah diubah ke dalam logika komputer, jadi mengalami perubahan. misal. dalam logika filsafat disebutkan " A adalah B". biasanya ditulis dalam logika komputer : A = B. padahal jika kalimat ini diubah lagi ke dalam logika filsafat pengertiannya akan berubah. A itu B tidak sma dengan A = B. A = B merupakan denisi varibel . dalam logika filsafat definisi dan keterangan dibedakan. bagaimana caranya membuat pernyataan "keterangan" dalam logika komputer ? kalau saya belum menemukannya, bagimana dengan anda?

candra_mukti19

Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 02:08:07 PM
Kalau pohon tidak berbatin (apa itu maksudnya)...

kenapa Buddha pernah menyarankan tidak menebangk pohon yg lebih tinggi dari manusia...
(ada sesuatu di dlm pohon tsb)?



saya mengatakan kepada teman-teman budhist di sini bahwa pohon itu berbatin. dasar pemikiran ini, selain pengalaman pribadi juga dari banyak keterangan dlam sutta "petikan angutara nikkaya", dimana sang budha menyebutkan bahwa sebagian orang bertumimbal lahir menjdi pohon. (lain kali akan saya cari lagi nomor baitnya). tapi Sdr. Markosprawira menyatakan bahwa pohon itu tidak berbatin, dan manusia tidak mungkin bertumimbal lahir menjadi pohon. saya pernyataannya bertentangan dengan ajaran budhism yang saya baca dalam sutta. tapi, tentang mana yang benar, saya belum memastikannya. jika saya sudah menemukan kembali sutta yang saya baca tersebut, berarti pernyataan Sdr. Markos benar-benar tidak sesuai dengan sutta tersebut.

K.K.

Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 02:08:07 PM
Kalau pohon tidak berbatin (apa itu maksudnya)...

kenapa Buddha pernah menyarankan tidak menebangk pohon yg lebih tinggi dari manusia...
(ada sesuatu di dlm pohon tsb)?

Kalau dalam tradisi Theravada, bagi Bhikkhu memang dilarang untuk menebang atau merusak tumbuhan, tanpa melihat berapa tingginya. Penerapan Vinaya ini karena kisah seorang Bhikkhu yang tidak tahu bahwa di dalam pohon itu tinggal dewa pohon dan memotongnya. Kisah ini ada di Dhammapada Atthakatha, 222.


Lily W

Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 02:08:07 PM
Kalau pohon tidak berbatin (apa itu maksudnya)...

kenapa Buddha pernah menyarankan tidak menebangk pohon yg lebih tinggi dari manusia...
(ada sesuatu di dlm pohon tsb)?



Bro 3 R...

Minta donk...referensinya?

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

hatRed

Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 02:04:50 PM
ajaran Buddha = PB = OMK
ajaran Buddha = OMK


Ajaran Buddha kita singkat jaid AB

AB = PB
PB = OMK

apakah

AB = OMK ????

bila yg dibawah diceklist semua berarti benar

Apakah AB = PB    ?
Apakah PB = AB    ?

Apakah PB = OMK ?
Apakah OMK = PB ?

kalo empat2nya betul maka AB = OMK adalah betul
tetapi kalau ada salah satu yg salah maka AB != OMK
i'm just a mammal with troubled soul



candra_mukti19

Quote from: Lily W on 02 December 2008, 02:22:22 PM
Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 02:08:07 PM
Kalau pohon tidak berbatin (apa itu maksudnya)...

kenapa Buddha pernah menyarankan tidak menebangk pohon yg lebih tinggi dari manusia...
(ada sesuatu di dlm pohon tsb)?



Bro 3 R...

Minta donk...referensinya?

_/\_ :lotus:


iya. nanti akan saya cari. tapi gak janji. soalnya, lagi sibuk ni.
ni juga saya lgi ngajar. diskusi disela-sela mengajar, sementara murid-murid sedang menerjakan soal yang saya berikan.

hatRed

Quote from: hatRed on 30 November 2008, 02:38:02 PM
.............
"KEBIJAKSANAAN", kata ini saya artikan dimana Logika dan Perasaan sudah dalam posisi seimbang.
maka itu saya membuat thread "Saat Logika dan Perasaan Ngumpul APA LAGI YG KURANG?".
............
...........
maka itu diperlukan Logika dan Perasaan yang seimbang agar tumbuhnya Kebijaksanaan di dalam diri.
...........

related topic

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6699.0
i'm just a mammal with troubled soul



candra_mukti19

Quote from: hatRed on 02 December 2008, 02:23:56 PM
Quote from: johan3000 on 02 December 2008, 02:04:50 PM
ajaran Buddha = PB = OMK
ajaran Buddha = OMK


Ajaran Buddha kita singkat jaid AB

AB = PB
PB = OMK

apakah

AB = OMK ????

ya benar :

AB = OMK

Quote from: hatred

bila yg dibawah diceklist semua berarti benar

Apakah AB = PB    ?
Apakah PB = AB    ?

Apakah PB = OMK ?
Apakah OMK = PB ?

kalo empat2nya betul maka AB = OMK adalah betul
tetapi kalau ada salah satu yg salah maka AB != OMK

nah, mari kita tanyakan kebenarannya kepada yang membuat pernyataan tadi. siapa itu? Ricki ya?