Keberadaan Tuhan

Started by Petrus, 18 November 2008, 09:35:40 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

whatthe

Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:20:40 PM
oke sekarang giliran g dari Atheis,

{dan bila atheis itu sama dengan tidak percaya tuhan saja, maka Buddhisme adalah Atheis}
::tolong diralat bila salah, ini hanya pandangan saya pribadi


Kenapa kalian perlu Tuhan?????
sebenarnya saya yg harus bertanya, baik dan buruk dibuat oleh sistem sosial kita, disini dianggap baik, disana dianggap jelek, tergantung anda berada dan kapan

karena sistem sosial terus berjalan, contoh bisa saja saat ini Kloning adalah jahat, tetapi saat manusia tidak dapat bereproduksi lagi, dan jumlah manusia semakin sedikit, mungkin ya mungkin neh , kloning itu saat itu di halalkan.

lain ladang lain belalang, nah inilah yang merepotkan, coba kalau semua tempat itu dilandasi oleh satu hukum (dan belum tentu dan harus sistem Tuhan) karena hukum itu harus disepakati, dan dipercaya serta dilaksanakan oleh mereka yang menyepakatinya. dan kebanyakan pake sistem voting jadi siapa yang paling banyak dia yang berhak menentukan hukum. itulah keadaan saat ini.
saya pribadi lebih pada boundary dasar "Apakah yang kita lakukan merugikan orang lain"
semenjak jawaban adalah tidak maka hal itu adalah sah-sah saja, dan bagi saya tidak ada istilah baik sebagai lawan dari jahat. istilah baik bagi saya adalah "lebih dapat diterima"


satu lagi = berapa banyak agama, pandangan, dan aliran di dunia ini
              berapa lama pula mereka berdiri dan menyebarkan apa yang mereka sebut kebaikan
              dari nabi nabi mereka.
             
               Dan lihatlah apa hasil nya. masih ada kejahatan di dunia ini.
               karena kita tahu itu jahat karena ada pembandingnya yaitu baik

Ajaran didunia ini terdiri dari 2 tahap: Guru dan Murid. 1 Guru mengajarkan ribuan murid. 1 Guru tidak dapat mentransfer semuanya yang ada pada diriny kepada murid tersebut. Maka sebagai akibatny murid mengambil jalan pikiran sendiri. Dimana pikiranny selalu dianggap benar oleh muridnya nanti. Maka inilah yang terjadi bila ajaran didunia ini dipisahkan menjadi banyak seperti agama.
Ironisny manusia menerima semuany dengan baik dan mengangguk "IYA"
What is the world mean? It's unlimited, unrecognized. So why you stucking here?

El Sol

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM
Quote from: Edward on 18 November 2008, 10:12:55 PM
Siapa bilang pada dasarnya semua manusia ingin lebih baik? Baik universal tidak akan ada habisnya...Itulah KENYATAAN. Kau hanya memasukkan doktrin yg berdasarkan pemahaman sendiri...
Jika standar baik dicari di luar, kita akan jadi BONEKA!! Apa yg menurut orang luar, yang konon katanya disabdakan oleh tuhan, hanyalah permainan pikiran sendiri...KArena itu, berusaha menjadi baik dengan standar luar diri kita adalah menjadikan diri kita budak keinginan orang lain, tanpa memikirkan sendiri akibatnya...

Pada hakikatnya, semua makhluk, tidak hanya manusia, itu berusahan BAHAGIA... Coba pikir dengan akal sehat dan logika, jika u merasa punya otak dan berpendidikan...
U dan orang lain itu berbuat BAIK untuk apa?
Yang kita lakukan sepanjang hidup ini, UNTUK APA?
Kerja keras membanting tulang, UNTUK APA?
Mencari penghidupan yg layak, UNTUK APA?
Mencari perlindungan kepada YANG MAHA XXX , UNTUK APA?

Semua dengan tujuan untuk dapat BAHAGIA! Tetapi pada hakekatnya, semua yg berkondisi itu tidak kekal, karena itu, kebahagiaan yg berdasarkan sesuatu yg berkondisi ADALAH SEMU!

Coba pikirkan itu baik2, jika memank ingin berdiskusi dan merasa memiliki otak dan berpendidikan....Jika tidak, SILAHKAN BAWA PERGI DOKTRIN2 U! Doktrin u kaga berguna dan sangat KONYOL di sini...
buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.



bagaimana kalo membunuh konglomerat yg sangat2 Jahat, yg anti kr****n, yg udah ngebunuh 500 juta kr****n, dan juga dah nge-hancurin seluruh gereja yg ada didunia ini..?

and konglomerat itu juga merkosa dan jual belikan manusia...

apakah itu gpp oleh Tuhan?
lol..

El Sol

 [at] whatthe

ente klonengan sopo?

Petrus

Quote from: reenzia on 18 November 2008, 10:27:49 PM
dalam tipitaka tidak begitu, padahal lebih tua dari pada kitab suci anda

lagian kalo mrk terbelakang mengapa Tuhan-mu memilih mereka [murid-murid-Nya] yang menulis kitab suci?
bukankah tu berarti inti ajarannya akan salah? dan kenapa pula km pikir orang yg membuat kitab suci adalah org terbelakang tapi masih saja kamu ikuti dan percaya? :hammer:

need response
[/quote]
kalau orang tua kamu atau engkong kamu gak bisa baca tulis, apakah kamu tidak boleh percaya omongannya ??

andrew

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM

buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.




loh kamu ini gimana ?


kamu buat dijudulnya aja kamu sudah terdoktrin dengan adanya tuhan, terus kok disini bilang buang semua doktrin ?

_/\_

hatRed

Quote from: reenzia on 18 November 2008, 10:27:49 PM
Quote from: reenzia on 18 November 2008, 10:14:05 PM

dalam tipitaka tidak begitu, padahal lebih tua dari pada kitab suci anda

lagian kalo mrk terbelakang mengapa Tuhan-mu memilih mereka [murid-murid-Nya] yang menulis kitab suci?
bukankah tu berarti inti ajarannya akan salah? dan kenapa pula km pikir orang yg membuat kitab suci adalah org terbelakang tapi masih saja kamu ikuti dan percaya? :hammer:

need response

mungkin karena si Tuhan itu tidak punya pilihan laen, atau menurut om Petrus gmana?
i'm just a mammal with troubled soul



kullatiro

wew diskusi ini kok jadi ajang caci maki sihh.

El Sol

#52
Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:34:20 PM


kalau orang tua kamu atau engkong kamu gak bisa baca tulis, apakah kamu tidak boleh percaya omongannya ??

kalo gk make sense, dan gk sesuai dengan kebenaran..contohne Science..

apakah patut diikutin dan diperjuangkan?

Reenzia

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:29:18 PM

kalau orang tua kamu atau engkong kamu gak bisa baca tulis, apakah kamu tidak boleh percaya omongannya ??


jangankan orang tua ato engkong, dhamma aja perlu dibuktikan kok ;D

kullatiro

lain kali tidak boleh sperti ini mesti lebih sehat ingat ini forum buddha kita tidak boleh mengobarkan api dalam sekam

hatRed

 [at] Whatte

haha... setuju setuju
saat saya post "Siapa Tuhan" juga saya membicarakan hal tersebut,
iya bagaimana anda yang mengaku 5 agama tersebut mengakui keabsahan ajaran mereka masing2
i'm just a mammal with troubled soul



whatthe

Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:33:47 PM
[at] whatthe

ente klonengan sopo?

Aku merupakan hasil kloningan dari bapak dan ibu ku. Anda tidak percaya?
What is the world mean? It's unlimited, unrecognized. So why you stucking here?

Edward

Quote from: Petrus on 18 November 2008, 10:25:21 PM
Quote from: Edward on 18 November 2008, 10:12:55 PM
Siapa bilang pada dasarnya semua manusia ingin lebih baik? Baik universal tidak akan ada habisnya...Itulah KENYATAAN. Kau hanya memasukkan doktrin yg berdasarkan pemahaman sendiri...
Jika standar baik dicari di luar, kita akan jadi BONEKA!! Apa yg menurut orang luar, yang konon katanya disabdakan oleh tuhan, hanyalah permainan pikiran sendiri...KArena itu, berusaha menjadi baik dengan standar luar diri kita adalah menjadikan diri kita budak keinginan orang lain, tanpa memikirkan sendiri akibatnya...

Pada hakikatnya, semua makhluk, tidak hanya manusia, itu berusahan BAHAGIA... Coba pikir dengan akal sehat dan logika, jika u merasa punya otak dan berpendidikan...
U dan orang lain itu berbuat BAIK untuk apa?
Yang kita lakukan sepanjang hidup ini, UNTUK APA?
Kerja keras membanting tulang, UNTUK APA?
Mencari penghidupan yg layak, UNTUK APA?
Mencari perlindungan kepada YANG MAHA XXX , UNTUK APA?

Semua dengan tujuan untuk dapat BAHAGIA! Tetapi pada hakekatnya, semua yg berkondisi itu tidak kekal, karena itu, kebahagiaan yg berdasarkan sesuatu yg berkondisi ADALAH SEMU!

Coba pikirkan itu baik2, jika memank ingin berdiskusi dan merasa memiliki otak dan berpendidikan....Jika tidak, SILAHKAN BAWA PERGI DOKTRIN2 U! Doktrin u kaga berguna dan sangat KONYOL di sini...
buang jauh-jauh segala bentuk doktrin, baca pelan-pelan.
anggap saja kita tidak mengenal satu paham pun. Kita mulai dari baik dan jahat, contoh membunuh konglomerat siapa yang bisa menilai itu salah seandainya belum ada hukum negara di dunia.


Ok, kita lihat, dari segi baik dan jahat...Apa atau siapa yg mencanangkan jahat atau baik? KESEDIHAN DAN KETIDAK TERIMAAN dlm diri yang MELABELI sesuatu itu jahat atau baik...Mulai dari pikiran diri, orang2 mulai memberikan patokan mana yg baik dan mana yg jahat...Dan dari "kesepakatan" bersama itu lha orang2 mulai dari kecil ditanamkan mana itu baik, dan mana itu jahat... Nilai2 kolektif-lah yg memberikan patokan tersebut..
Nilai jahat atau buruk, memerlukan sosok yg akan memberikan hukuman, disitulah dimulai kenal namanya masyarakat yg mengenal animisme...
Tetapi sistem animisme tersbut memiliki kekurangan, karena ketakutan terhadap dewa yang berbeda-beda...
Nah mulai lah adanya sosok si MAHA XXX ini, yang memberikan pakem "universal" manakah yang baik, dan mana yg buruk....

"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

andrew

Quote from: hatRed on 18 November 2008, 10:30:16 PM
Quote from: andrew on 18 November 2008, 10:24:21 PM


ada istilah lain   non-theis...

_/\_

kalo non-theis itu bedanya dimana ya om Andrew?


mungkin sekali-kali kita membahas munculnya konsep tuhan, pencipta...


kurang bisa jelasin bedanya non -theis...

mungkin seperti ini...

non-theis berada di luar pertentangan antara theis  dan atheis...



_/\_

El Sol

Quote from: whatthe on 18 November 2008, 10:36:57 PM
Quote from: El Sol on 18 November 2008, 10:33:47 PM
[at] whatthe

ente klonengan sopo?

Aku merupakan hasil kloningan dari bapak dan ibu ku. Anda tidak percaya?
bukannya Tuhan yak?