Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD

Started by Sumedho, 29 August 2008, 07:05:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

hudoyo

Quote from: karuna_murti on 29 August 2008, 08:42:40 PM
waduh ;D

Kalau di wayang kulit, ini namanya Wisanggeni ... si anak nakal ... tapi dia anak dewa dan gak bisa mati. :))  :))
Kalau Wisanggeni tampil, biasanya ceritanya sudah mau berakhir. ;D

Semit

Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 12:25:01 PM
Quote from: willibordus on 29 August 2008, 12:21:40 PM
Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 12:05:12 PM
Quote from: willibordus on 29 August 2008, 12:01:02 PM

Ngomong2 siapa 'para penguasa' di DC ya? Apakah ada?  ???


::

Anda berlagak pilon?

Jangan menuduh yg bukan2 Pak Hud, sy tidak sedang berpura-pura.
SAYA SUNGGUH2 TIDAK TAU siapa penguasa DC yg Bapak sebut itu.

----

Tidak usah dijawab jika memang tidak ingin menyinggung personal.

Tapi yg jelas, sy tidak sedang berpura-pura, sy melemparkan pertanyaan itu karena hanya Bapak yg menyinggung2 soal penguasa DC, tadinya sy kira Bapak menunjuk ke Sumedho (sebagai pendiri DC, dan orang2 sering menyebutnya Tuhan) tapi di postingan lain Bapak mengatakan Sumedho jangan mau distel oleh 'penguasa DC'... berarti bukan Sumedho, sehingga saya jadi bertanya2 siapa 'penguasa' yg Bapak maksud tsb...

::


Siapa yang mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme"? Siapa yang memindahkan semua posting MMD ke satu kotak? .. Itulah penguasa DC. Gampang saja.

Yang pertama kali mengangkat topik "MMD bukan Buddhisme" adalah saya, Semit. saya merasa sangat tersanjung dianggap sebagai penguasa DC, hanya sayangnya itu tidak benar.
Yang memindahkan semua posting MMD, sumpah bukan saya kok, saya tidak tau caranya.
Tebakan yang gampang, tapi salah.

ryu

Quote from: Riky_dave on 29 August 2008, 08:40:08 PM
Quote from: ryu on 29 August 2008, 08:30:55 PM
Tadi aye liat riky ada napa gak coment yah :)) aye mo nagih janji nich :))
Janji apa bos?

Salam,
Riky
itu tuh, F.....S...... teman loe :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: Semit on 29 August 2008, 08:56:04 PM
Yang pertama kali mengangkat topik "MMD bukan Buddhisme" adalah saya, Semit. saya merasa sangat tersanjung dianggap sebagai penguasa DC, hanya sayangnya itu tidak benar.
Yang memindahkan semua posting MMD, sumpah bukan saya kok, saya tidak tau caranya.
Tebakan yang gampang, tapi salah.

Deklarasi Anda mah bukan deklarasi, ... gak ada efeknya sama sekali. ... :)
Siapa yang mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... sehingga memicu debat sepanjang 23 halaman ini? ... Hayo, angkat tangan. :))

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

tapi hebat mana sama Batara Ismaya si raja kentut yang bijaksana?
senyum ini cuma sepatah kata untuk anak Batara Ismaya, mudah-mudahan bisa jadi lebih bijak dari Batara Ismaya ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

hudoyo

Terserahlah.
Apa pun kata orang tentang MMD, kalau ia bukan praktisi MMD, tidak relevan bagi para praktisi MMD.

johan3000

Quote from: fabian c on 29 August 2008, 07:59:14 PM
Quote from: johan3000 on 29 August 2008, 07:37:22 PM
Quote from: fabian c on 29 August 2008, 05:17:48 PM

Pak Hudoyo yang baik,

Maaf saya sudah perbaiki postingan saya, tadi terburu-buru jadi salah ketik, saya maksudkan bahwa bila Suma Chinghai atau Lu Shen Yen mengklaim bahwa mereka mengajarkan Vipassana juga boleh kan? Mengenai ia diterima atau tidak diterima oleh kalangan Thervada itu soal lain.

Pak Hudoyo mengatakan bahwa  ajaran vipassana Sang Buddha kepada Bahiya adalah "lebih tinggi", "lebih langsung" daripada doktrin Buddhis apa pun juga. ... itu sih sah sah saja itu kan menurut pendapat pak Hudoyo, bila ada pendapat yang mengatakan ooh.... tak perlu meditasi, menjalankan sila juga cukup, nanti toh juga akan mencapai pencerahan, karena saya mengutip perkataan para Bhante yang bila memberi berkah mengatakan "silena nibbutim yanti" dengan sila akan membawa pada pencapaian Nibbana itu juga ada di dalam Tipitaka kan?

Jadi berdasarkan sebait syair yang lebih ramping daripada Bahiya Sutta, tentu itu akan lebih tinggi lagi kan?
jadi cukup praktik sila, maka akan mencapai Nibbana, jadi ngapain duduk meditasi capek-capek? Ini lebih ramping daripada doktrin Buddhis manapun juga.... Bila praktik sila bisa mencapai Nibbana maka itu berarti  termasuk Vipassana kan?

tetapi MMD adalah tuntunan meditasi yang diajarkan oleh Sang Buddha. ... Bisa Anda sanggah itu?, saya rasa pak Hudoyo perlu membaca kembali tulisan saya bahwa, bhavana (pengembangan bathin) ada dua, yaitu samatha Bhavana dan Vipassana Bhavana, semuanya berlandaskan Jalan Ariya berunsur delapan, yaitu diantaranya adalah samadhi yang benar.

Klaim bahwa meditasi ini atau meditasi itu, diajarkan oleh Sang Buddha bukan hanya dilakukan oleh pak Hudoyo, ajaran lainpun juga demikian, misalnya ada ajaran yang mengatakan menggunakan seks untuk melenyapkan seks (maksudnya berusaha mencapai kesucian dengan praktek melakukan hubungan seks) inipun juga diklaim bahwa ajaran ini diajarkan oleh Sang Buddha secara rahasia untuk siswa yang sudah mencapai tingkat advance.

Pak Hudoyo mungkin harus mencoba lebih mengerti lagi apa yang dimaksud dengan samadhi, cari definisi yang sebenarnya apa itu samadhi, dan cocokkan dengan metode MMD yang telah pak Hudoyo lakukan,  Kemudian pertimbangkan sendiri, apakah MMD memenuhi kriteria samma samadhi atau tidak?

Terima kasih

Sukhi Hotu




Kapan ya Suma Chinghai atau Lu Shen Yen
pernah membuat MMD di wihara (Theravada) ?
Kalau Bp Hudoyo udah berkali-kali......

jadi ada sedikit beda..... Lagi pula Suma Chinghai kan Cantik,.... malah2
yg ikutan MMD susah konsentrasi.....(terutama saya lho)!

saudara Johan 3000 mungkin tidak menangkap maksud saya, bila........ yang bisa juga diartikan seandainya....

Suma Chinghai dan Lu Shen Yen mengaku mencapai ke Buddhaan kan..? Apakah anda bisa buktikan mereka tidak demikian? bila bisa dengan dasar apa? berdasarkan kitab suci apa?

Maksud saya seseorang bisa mengklaim sesuatu berdasarkan kriteria yang mereka buat sendiri
Tetapi bukan berarti yang dia klaim berdasarkan kebenaran menurut pandangan tertentu.

Kelihatannya anda bermaksud mem-faith accomply kan saya dengan vihara.

Berdasarkan pengalaman saya, dulu pernah ada di vihara Dhammacakka orang yang aktif datang ke Vihara, bahkan menjadi pengurus, belakangan ia mengaku terus terang bahwa ia beragama lain.

Demikian juga di Buddha Metta Arama pernah terjadi demikian di tahun 80-an. Oleh karena itu saya tidak menilai seseorang berdasarkan aktifitasnya di Vihara, saya tidak menilai dari segi itu, yang saya nilai adalah pandangan pak Hudoyo.

Apakah anda pernah mengikuti retret MMD?

Sukhi hotu



jadi ?

QuoteMaksud saya seseorang bisa mengklaim sesuatu berdasarkan kriteria yang mereka buat sendiri
Tetapi bukan berarti yang dia klaim berdasarkan kebenaran menurut pandangan tertentu.

Apakah maksudnya itu?

Apakah MMD yg dilakukan Bp Hudoyo tsb yg di vihara2 .......dan berkali-kali itu
belum benar menurut pandangan tertentu?.............

Jadi apakah ada cara/perangkat yg benar utk memilai seseorang atau aktivitas?
tolong jelaskan....

Kalau menurut hukum sih.... praduka tak bersalah........selain membuktikannya.....

dari pada cerita terlalu jauh..............

bagaimana menurut anda MMD yg dilakukan Bp Hudoyo di vihara2..???
bagaimana menurut orang2 vihara? bagaimana menurut biksu2/bante2?
bagaimana menurut ibu2? bagaimana menurut agama lain?

Semua orang boleh2 saja berprasangka bahwa si A.... bisa saja ngak baik!
Tetapi kurang tepat kalau menduka si A dpt berkemungkinan tidak baik diforum... tanpa bukti mendukung. Bukan kah begitu?

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Semit

Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 08:59:39 PM
Quote from: Semit on 29 August 2008, 08:56:04 PM
Yang pertama kali mengangkat topik "MMD bukan Buddhisme" adalah saya, Semit. saya merasa sangat tersanjung dianggap sebagai penguasa DC, hanya sayangnya itu tidak benar.
Yang memindahkan semua posting MMD, sumpah bukan saya kok, saya tidak tau caranya.
Tebakan yang gampang, tapi salah.

Deklarasi Anda mah bukan deklarasi, ... gak ada efeknya sama sekali. ... :)
Siapa yang mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... sehingga memicu debat sepanjang 23 halaman ini? ... Hayo, angkat tangan. :))

kalo gitu jelas yang dimaksud adalah Sumedho, tapi juga bukan Sumedho, gimana sih? kok jadi main tebak2an. gak bisa to the point aja pak?

morpheus

Quote from: fabian c on 29 August 2008, 07:32:14 PM
bila meditator yang baru belajar meditasi tidak berusaha khanti maka ia akan bangun dan tak bisa duduk tak bergerak selama satu jam.

Pak Hudoyo selalu bicara dari sisi teori pak Hudoyo, coba tanyakan dengan jujur pada murid murid pak Hudoyo yang telah berlatih MMD, mampukah mereka duduk selama satu jam tanpa bergerak sama sekali, bila tidak bersabar...?

Pak Hudoyo menurut saya apa yang pak Hudoyo katakan adalah teori belaka, coba saya meminta para netter yang pernah mengikuti MMD memberikan kesaksian.

nyatakan di forum ini. Terima kasih
bang fabian, saya bukan pemeditasi mmd, ikutan retret meditasi samatha maupun vipassana bisa dihitung dengan jari. sekarang juga sudah jarang bermeditasi.

saya merasa dan mengalami sendiri bahwa apa yg dikatakan pak hudoyo itu benar. saat anda berusaha untuk tenang, berusaha untuk sabar, berusaha menahan sakit maka anda akan bertambah menderita dan konflik anda semakin besar. saat anda melepas harapan dan usaha anda untuk menjadi tenang, menjadi sabar, termasuk melepas harapan untuk melepas itu sendiri (emang aneh kedengarannya) maka dengan sendirinya anda berdamai dengan rasa sakit, ketidaksabaran itu sendiri dan perasaan2 itu lenyap dengan sendirinya...

saat saya berusaha maka 15 menit terasa lama. saat saya tidak berusaha, 1 jam terlalui dengam mudah...

saya pikir "pengetahuan" ini sudah sangat umum di kalangan pemeditasi dan saya bisa confirm hal ini diketahui dan dibuktikan oleh semua pemeditasi yg saya temui...

jelasnya mungkin bisa anda baca penjelasan rinci dari ajahn brahm berikut (semoga tidak terlalu panjang):
QuoteRasa takut adalah faktor utama rasa sakit. Takutlah yang membuatnya
menyakitkan. Tanpa rasa takut, maka hanya perasaan (syaraf) yang terasa.
Pertengahan tahun 70an, di sebuah vihara hutan yang terpencil dan
sederhana di bagian Utara Thailand, saya mengalami sakit gigi yang
parah. Tidak ada dokter gigi, tidak ada telepon dan tidak ada listrik.
Kami bahkan tidak memiliki aspirin ataupun paracetamol di kotak obat.
Bhikkhu hutan biasa bertahan dalam keadaan demikian.

Pada suatu sore, seperti umumnya sebuah penyakit, sakit gigi menjadi
kian parah dan terus semakin parah. Saya pikir bahwa saya adalah seorang
bhikkhu yang cukup kuat, tapi sakit gigi itu benar-benar luar biasa.
Satu sisi dari mulut saya terasa penuh dengan rasa sakit. Itu adalah
sakit gigi terhebat yang pernah saya alami. Saya mencoba lari dari rasa
sakit dengan meditasi pernafasan. Saya telah belajar berfokus pada nafas
sewaktu digigit nyamuk; kadang-kadang dengan berhitung sampai 40 disaat
yang sama, dan saya bisa mengatasinya. Namun rasa sakit ini benar-benar
keterlaluan. Saya mengisi pikiran saya dengan sentuhan nafas selama 2 –
3 detik, lalu rasa sakitnya kembali menggigit-gigit dan merasuki pikiran
yang tadinya difokuskan dan bahkan menjadi bertambah hebat.

Saya berdiri, keluar dan mencoba meditasi berjalan. Tak lama kemudian
saya menyerah. Bukannya meditasi 'berjalan'; saya meditasi 'berlari'!
Saya tidak dapat berjalan perlahan. Rasa sakit menguasai saya; membuat
saya berlari. Tapi tidak ada tempat di mana saya bisa kabur. Tersiksa
sekali.

Masuk kembali ke pondok, duduk dan mulai mengucarkan paritta yang
dikatakan mempunyai kekuatan gaib. Paritta bisa membawa keberuntungan,
menjauhkan binatang buas dan menyembuhkan penyakit dan rasa sakit –
paling tidak, begitulah kata orang. Saya tidak percaya. Saya adalah
bekas ilmuan. Paritta sakti adalah tahayul, hanya untuk orang-orang
lugu. Tapi sekarang saya mencoba membaca paritta, berharap itu akan
berhasil. Langkah keputusasaan. Tak lama kemudian, saya berhenti
membaca. Saya meneriakkan parittanya saking sakitnya! Malam telah larut
dan saya takut bhikkhu-bhikkhu yang lain terbangun. Suara saya mungkin
terdengar sampai jauh. Kekuatan rasa sakit membuat saya tidak bisa
mengucarkan paritta dengan normal.

Sendirian, ribuan kilometer dari negara asal saya, di hutan terpencil
tanpa fasilitas apapun, dalam rasa sakit yang tak tertahankan dan tiada
henti. Saya sudah mencoba semua yang saya ketahui. Semuanya. Tak ada
yang berhasil.

Sebuah momen keputusasaan kadang bisa membuka pintu kebijaksanaan, pintu
yang tak terlihat dalam keadaan biasa. Pintu itu terbuka dan saya
masuki. Sejujurnya, memang saya tidak punya alternatif lain.

Saya teringat dua kata: 'let go' (lepaskan). Saya sudah mendengar dan
membicarakan kata-kata ini berkali-kali. Saya merasa tahu maknanya.
Tidak benar-benar tahu, hanya 'merasa'.
Saya mau mencoba apa saja, jadi
saya mencoba 'melepas', seratus persen lepas. Untuk pertama kalinya
dalam hidup saya, saya benar-benar melepas.

Apa yang terjadi benar-benar mengejutkan. Rasa sakit yang luar biasa
tadi dengan cepat lenyap, digantikan oleh perasaaan yang sangat
menyenangkan (bliss). Gelombang demi gelombang kenikmatan menggetarkan
seluruh tubuh. Pikiran saya berdiam pada satu kedamaian yang dalam,
begitu tenang, begitu menyenangkan. Saya bermeditasi dengan mudah, tanpa
usaha. Setelah bermeditasi, subuh-subuh, saya berbaring untuk
beristirahat. Tidur dengan nyenyak dan damai. Sewaktu terbangun, saya
menyadari ada sakit gigi, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
yang saya alami tadi malam.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Riky_dave

Quote from: Indra on 29 August 2008, 10:35:32 AM
Saya sebagai  salah satu moderator, yang pada meeting kemaren, juga mendukung keputusan ini.
Itu hak penuh anda,tapi saya mempertanyakan seberapa "kuat" dan "berkuasa" seorang moderator?
Apakah moderator memiliki syarat2 kebijaksanaan ketika memulai berbicara tentang kebenaran dan keputusan?
Seberapa hebat seorang moderator itu?

QuoteSebenarnya keputusan untuk memindahkan (bukan mendepak) ini juga dengan pertimbangan bahwa pandangan MMD yang dalam banyak hal menolak sutta-sutta, dianggap tidak bermanfaat bahkan cenderung menggoyahkan keyakinan (saddha) para umat yang secara umum masih banyak yang dalam taraf pemula.
Jadi forum ini FOrum kayak forumnya kr****n?Hanya menjual iman kepada para pemeluknya?Sudah deh ganti aja nama forum ini jadi FORUM BUDDHISME SAUDARA kr****n....Kan lebih mantap dan jelas bahwa forum ini hanya menjual keyakinan buddha saja,diluar itu yang mencela dan mempertanyakan suttanya akan dianggap sebagai barang XxXxxX...
Ckckckckck...
Kalama sutta...Kalama sutta...


QuoteDC adalah forum Buddhis yang mengemban misi memajukan Buddhadhamma, meningkatkan keyakinan terhadap Tiratana, bukan sebaliknya.
Sang Buddha lebih mengharapkan pencerahan dari pada kemunafikan/kefanatikan segelintir orang ....
Sudah deh saya ajukan usul ganti nama forum ini jadi Forum Buddhisme Saudara kr****n si penjual iman...

QuoteAjaran MMD mungkin cocok untuk para praktisi advance atau sebagian kecil umat buddha secara umum. karena itu kami tidak dengan sewenang-wenang mendepak, tapi hanya memindahkan, agar para member, khususnya para pemula dapat memiliki gambaran sebelum memutuskan untuk mengikuti atau tidak mengikuti ajaran MMD.
Anda sendiri mengakui bahwa MMD mungkin cocok untuk praktisi advance atau sebagian kecil umat buddha secara umum,sesuai pernyataan pak hudoyo,"Tidak ada 1 vipasanna,......"
Kenapa anda pindahkan?Bukankah ada kemungkinan bahwa mereka cocok dengan MMD?
Masalah pemula mau ikut MMD atau tidak itu diluar dari urusan kita dan kuasa kita bahkan kuasa SUMEDHO sekalipun...Jadi tidak ada yang bisa menjudge begitu saja bahkan PENGUASA FORUM INI SEKALIPUN,kecuali KENETRALANnya itu perlu dipertanyakan lagi...
Masih menunggu tanggapan SUMEDHO atas pertanyaan saya...

QuoteTuduhan bahwa DC mengeluarkan MMD dari Buddhism, adalah sangat tidak beralasan, kami tidak memiliki otoritas untuk itu.
Waw..Kalian tidak pernah mungkin memiliki otoritas untuk mengeluarkan MMD dari Buddhisme,karena kalian bukan SAMMASAMBUDDHA,tapi Kalian cukup memiliki otoritas untuk bertindak semena2 tanpa mendengarkan suara2 dari para pendukung MMD bahkan dari pak hudoyo...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

johan3000

kata orang jangan melawan....

orang yg berkuasa
orang yg berduit
orang yg gila

apalagi melawan orang yg  berkuasa, berduit dan gila..................


Boleh tau kenapa Sumedho kadang kala dipanggil TUHAN? apakah umum pemilik forum dipanggil TUHAN? (Kalau panggil SUHU ok deh....) apakah artinya TUHAN tsb?

semoga ngak salah tanya!.....

jadi MMD itu Buddhism atau tidak ? masih berapa lama saya harus menunggu jawabannya dari pihak yg berkompetent?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Hendra Susanto


Mr. Wei


Riky_dave

Quote from: nyanadhana on 29 August 2008, 10:57:14 AM
Tidak ada gunanya anda mengadu domba DC dan Kaskus dan saya pikir anda lebih cocok mirip anak kecil yang bersuara lantang.
Wah,sampai saat ini anda belum bercermin ya?:)

QuoteBuddhis pemula suatu saat ingin belajar MMD dan merasa cocok,saya pikir itu adalah jodoh kamma yang terikat dan bukan karena ego. DC tidak akan merasa rugi karena DC dibangun dengan sosial dan amal jadi tidak ada kata untung rugi dalam forum DC karena kita tidak jualan.
Anda berbicara tentang jodoh kamma yang terikat,sekarang saya tanyakan kembali kepada anda,"Kenapa tidak anda biarkan begitu saja?","Kenapa dipindah2kan(secara sepihak lagi)?"
Kalau anda berbicara tentang jodoh kamma maka itu bisa dikatakan bahwa orang yang pro MMD itu berjodoh dengan MMD,yang kontra berati tidak berjodoh dengan MMD,selesai bukan?

QuoteMMd suatu hari mau terkenal mau tidak terkenal mau menjadi hebat ,DC tidak akan memiliki hubungan apa-apa karena DC hanyalah tempat belajar bagi orang untuk mengenal Buddhist.
Hebat2....Tentunya MMD tidak ada hubungan dengan DC,apakah DC mengharapkannya?:))
Jadi ini dikhususkan Buddhisme doang?Diluar Buddhisme,atau yang mempertanyakan Buddhisme bakalan didepak ni yee....:o

Quoteanda bisa selalu merasa benar tapi tindakan anda tidak mencerminkan anda benar dan hanya karena kita memindahkan anda merasa kita mencap MMD bukan buddhis dan momod terselubung moha.
Anda juga sama deh,anda bisa selalu merasa benar juga,tapi tindakan anda benar2 omong kosong....

QuoteJaga ucapan juga.kita tidak berpikir seperti itu,kalo ada,untuk apa saya ikut dalam rapat momod semalam.saya bisa langsung cabut dari sana dan tidak usah peduli dengan MMD namun karena kita ingin merapikan sub folder forum maka kita pertimbangkan demikian.
Ckckckck...

QuoteMaaf saya menggunakan kata yang keras karena buat saya,saya tidak bermain-main dalam keputusan yang saya ambil dan harus dicap moha.
Saya juga akan lebih keras daripada anda,dan sekarang anda bakal tahu seberapa keras saya dan semua pernyataan saya akan saya pertanggung jawabkan secara langsung dan tegas...Soal celaan itu cuma bullshit bagi saya..

Quotejangan sembarang mengutuk orang karena kutukan akan menjadi bumerang.
Itu sangat bagus buat anda,baca pelan2,hapal dan renungkan setiap kali anda mau posting ya...:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...