//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Abhidhamma & vipassana  (Read 201122 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #120 on: 01 August 2008, 09:09:33 AM »
Kalau si penanya di atas menanyakan yang dibold kepada saya, jelas akan saya jawab: Tidak. ... Untuk bisa bervipassana tidak perlu teori apa pun. Malah segala macam teori akan menghalangi vipassana. ... Dan ini sudah saya buktikan dengan mengajar MMD kepada orang-orang non-Buddhis. Banyak di antara teman-teman non-Buddhis berhasil menerapkan vipassana dengan sangat baik, bahkan sering kali lebih baik daripada teman-teman Buddhis yang pikirannya sarat dengan teori.

Maaf Pak, mungkin in hanya perbedaan pemahaman (lagi)...

Kalau tidak ada teori, apa yg mau dilakukan Pak?
Ketika para peserta datang, kita bilang: "Silahkan vipassana...."
Lantas orang2 akan bingung, gimana caranya Pak?

Pasti kita akan bilang, "Silahkan duduk di bantal masing-masing, sadarilah segala reaksi batin yg timbul, jangan berusaha dikontrol, lepaskan saja, sadari saja...."

Dan segala macam peraturan lain yg kita tetapkan selama itu (misal menutup patung2 Buddha yg ada diruangan tsb, tidak usah membungkuk2kan badan ke pembimbing, dsbnya."

IMO, segala instruksi ini adalah 'Teori' Pak....

_/\_

::





hehehe... kayak di kondisi seorang guru ZEN memberikan ajaran... begitu sampai di podium, beliau hanya diam saja beberapa saat, lantas mengetok meja tanda pelajaran telah selesai diberikan... "pasti banyak yang mencapai"
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #121 on: 01 August 2008, 09:19:40 AM »

(2) kearifan (pannya) bukan berkembang secara berangsur-angsur, seperti pengetahuan yang dipelajari di sekolah, melainkan muncul seperti proses digital: 'ada' atau 'tidak', dari saat ke saat.


Selama ini sy mengalami bahwa panna bertambah sedikit demi sedikit, panna mengalami progress kualitas...

Sang Buddha malah memerlukan waktu berkalpa-kalpa lamanya untuk menyempurnakan parami-Nya, sedikit demi sedikit, salah satunya ialah: Panna-parami

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #122 on: 01 August 2008, 09:31:38 AM »
Kabayan disuruh ngajar tapi males caranya :
hari pertama :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
Anak2 : BELUMMMM
Kabayan : Lho kalau belum tahu ngapain saya kesini hah!
Pulang lah kabayan dengan sukses hehehe
Bingung anak2, mereka berencana bilang belum besoknya

Hari kedua :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
Anak2 : SUDAHHHHH
Kabayan : Lho kalau sudah tahu ngapain saya kesini hah!
Pulang lah kabayan dengan sukses hehehe
Tambah bingung anak2, berencana lagi di hari ke3 bagi 2 sebagian bilang sudah sebagian bilang belum

Hari ketiga :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
sebagian Anak2 : SUDAHHHHH
sebagian lagi Anak2 : BELUMMM
Kabayan : Nah kalo gitu yang sudah tau tolong kasih tau yang belom tau
Pulang lah kabayan dengan sukses KAKAKAKAKAK

Kalau si penanya di atas menanyakan yang dibold kepada saya, jelas akan saya jawab: Tidak. ... Untuk bisa bervipassana tidak perlu teori apa pun. Malah segala macam teori akan menghalangi vipassana. ... Dan ini sudah saya buktikan dengan mengajar MMD kepada orang-orang non-Buddhis. Banyak di antara teman-teman non-Buddhis berhasil menerapkan vipassana dengan sangat baik, bahkan sering kali lebih baik daripada teman-teman Buddhis yang pikirannya sarat dengan teori.

Maaf Pak, mungkin in hanya perbedaan pemahaman (lagi)...

Kalau tidak ada teori, apa yg mau dilakukan Pak?
Ketika para peserta datang, kita bilang: "Silahkan vipassana...."
Lantas orang2 akan bingung, gimana caranya Pak?

Pasti kita akan bilang, "Silahkan duduk di bantal masing-masing, sadarilah segala reaksi batin yg timbul, jangan berusaha dikontrol, lepaskan saja, sadari saja...."

Dan segala macam peraturan lain yg kita tetapkan selama itu (misal menutup patung2 Buddha yg ada diruangan tsb, tidak usah membungkuk2kan badan ke pembimbing, dsbnya."

IMO, segala instruksi ini adalah 'Teori' Pak....

_/\_

::





hehehe... kayak di kondisi seorang guru ZEN memberikan ajaran... begitu sampai di podium, beliau hanya diam saja beberapa saat, lantas mengetok meja tanda pelajaran telah selesai diberikan... "pasti banyak yang mencapai"
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #123 on: 01 August 2008, 10:13:55 AM »
Kabayan disuruh ngajar tapi males caranya :
hari pertama :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
Anak2 : BELUMMMM
Kabayan : Lho kalau belum tahu ngapain saya kesini hah!
Pulang lah kabayan dengan sukses hehehe
Bingung anak2, mereka berencana bilang belum besoknya

Hari kedua :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
Anak2 : SUDAHHHHH
Kabayan : Lho kalau sudah tahu ngapain saya kesini hah!
Pulang lah kabayan dengan sukses hehehe
Tambah bingung anak2, berencana lagi di hari ke3 bagi 2 sebagian bilang sudah sebagian bilang belum

Hari ketiga :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
sebagian Anak2 : SUDAHHHHH
sebagian lagi Anak2 : BELUMMM
Kabayan : Nah kalo gitu yang sudah tau tolong kasih tau yang belom tau
Pulang lah kabayan dengan sukses KAKAKAKAKAK


Memang lucu.....:D
Thanks bila dimaksudkan sebagai intermezzo.

Tetapi kalau ada orang yg berpikir bahwa apa yang dimaksudkan Pak Hudoyo itu sama dengan pola pikir si Kabayan, terus terang saya tidak bisa menolak untuk menyimpulkan bahwa orang itu sama tololnya dengan si Kabayan.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #124 on: 01 August 2008, 10:20:47 AM »
1. PERTANYAAN AJITA
1.    'Apakah,' tanya Ajita, 'yang menutupi dunia? Apa yang membuat dunia ini amat sulit dilihat? Apa yang mempolusi dunia, dan apa yang paling mengancamnya?'    (1032)
2.    'Ketidaktahuanlah yang menutupi dunia,' kata Sang Buddha, 'dan kecerobohan serta keserakahanlah yang membuat dunia tidak dapat dilihat. Kelaparan akan nafsulah yang mempolusi dunia, dan sumber ketakutan yang besar adalah pedihnya penderitaan.'    (1033)
3.    'Di setiap arah,' kata Ajita, 'sungai-sungai nafsu mengalir. Bagaimana kita dapat membendungnya dan apa yang dapat menahannya? Apa yang dapat kita gunakan untuk menutup pintu-pintu banjir?'    (1034)
4.    'Sungai apa pun dapat dihentikan dengan waduk perhatian-kewaspadaan,' kata Sang Buddha, Kusebut itu penghenti banjir. Dan dengan kebijaksanaan engkau dapat menutup pintu-pintu banjir.'    (1035)
5.    'Yang Mulia,' kata Ajita, 'di mana ada kebijaksanaan dan perhatian-kewaspadaan, di sana juga ada cangkokan materi dan batin [generasi individualitas]. Apa yang membuat semua itu berhenti?'    (1036)
6.    'Inilah jawaban pertanyaanmu, Ajita,' kata Sang Buddha. 'Individualitas dapat dihentikan total lewat berhentinya kesadaran.'    (1037)
7.    'Yang Mulia,' kata Ajita, 'ada orang-orang di sini yang telah menguasai semua ajaran, dan ada juga murid dan pemagang, serta orang-orang biasa. Beritahukanlah bagaimanakah orang-orang ini harus hidup dan bekerja.'    (1038)
8.    'Hendaknya mereka seperti kelana, seperti bhikkhu,' kata Sang Buddha. Dengan waspada dan penuh perhatian serta terampil dalam segala cara, mereka harus membebaskan diri dari kelaparan akan kenikmatan dan membuat pikiran mereka [tenang dan] tidak terganggu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #125 on: 01 August 2008, 10:25:32 AM »
busyet... ga sempat ikutin :))

tergantung tiap individu...

bagi sebagian mungkin seperti memungut tai ayam,
bagi yg lain bisa saja seperti memungut telur ayam.

objek adalah netral, pikiran kitalah yg membuat penilaian ini & itu

Protes aja ke Ajahn Chah yang konon udah menjadi arahat, itu pendapat beliau kok. ;D
dari yg saya baca di bawah, yg dimaksud Ajahn Chah tidak demikian kok...


Quote
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3372.0.html

Quote
Selama kunjungannya di Inggris, Ajahn Chah berceramah ke banyak kelompok-kelompok buddhis. Pada suatu malam setelah berceramah, dia mendapat pertanyaan dari seorang wanita Inggris terhormat yang menghabiskan waktu beberapa tahun mempelajari cybernetics komplex dari pikiran berdasarkan 89 kelompok kesadaran dalam buku teks psikologi Abhidhamma buddhis. Apakah Ajahn Chah berkenan untuk menjelaskan beberapa aspek di sistem psikologi yang rumit dan sulit kepadanya agar dia dapat meneruskan pelajarannya?

Dharma mengajarkan kita untuk melepas. Tapi pertama-tama, kita secara alamiah melekat pada prinsip-prinsip Dharma. Orang bijaksana mengambil prinsip-prinsip ini dan menggunakannya sebagai alat untuk menemukan esensi hidup.

Menyadari betapa si penanya terjebak dalam konsep intelektual daripada mendapatkan manfaat dari praktek di hatinya sendiri, Ajahn Chah menjawab dia dengan gamblang, "Anda, bu, seperti orang yang memelihara ayam betina di halaman rumah," jelasnya, "dan berkeliling halaman memunguti kotoran ayam ketimbang telornya."

http://www.what-buddha-taught.net/Books2/Ajahn_Chah_A_Still_Forest_Pool.htm
terjebak dalam konsep intelektual bukanlah abhidhamma itu sendiri...
setiap orang berpeluang utk terjebak dalam konsep intelektual apapun itu (abhidhamma, kitab lainnya, atau pengetahuan lainnya).

jadi menurut saya, lebih baik kita bercermin melihat diri kita sendiri,
apakah saya sedang terjebak dalam konsep intelektual (memungut tahi ayam) ?
setelah itu apabila diperlukan, barulah saya dapat membantu orang lain agar tidak memungut tahi ayam :)

Quote
Kalau yang ngomong suchamda atau Pak Hud kalian tentu tidak menganggap, bukan?
Nah, sekarang tinggal diadu aja siapa yang lebih keren, Ajahn Chah atau Nina von Gorkom? ;D :))
menurut saya pribadi, Suchamda ataupun Pak Hud tidak lebih tinggi ataupun tidak lebih rendah dari manusia manapun.
hal yg sama berlaku pada Ajahn Chah & Nina Von Gorkom.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #126 on: 01 August 2008, 10:29:48 AM »
sudah tersirat dalam bahasan2 sebelumnya. Anda terlambat.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #127 on: 01 August 2008, 10:49:51 AM »

Saya tidak tahu apakah pernyataan anda tersebut ditujukan ke saya.
Bila pun tidak, ijinkan saya menjawab demi mendidik para netter disini akan suatu hal.

Terus terang saja, saya yg masih intact egonya dan justru saat ini saya berusaha untuk menjadi orang dengan ego yg sehat dan kuat (berdasarkan definisi psikologis). Saya tidak ingin , orang2 mengira yang bukan-bukan. Demikian juga saya rasa semua netter disini masih memiliki ego.
Persoalan hilangnya ego per definisi buddhist, saya tidak berminat sama sekali untuk merekayasanya.
Dengan demikian, seharusnya pernyataan "untuk tidak merasa tersindir" rasanya tidak relevan untuk dikemukakan, karena tidak ada orang yg demikian disini.

Disisi lain, anda menyatakan masih penuh "aku". Berarti anda, logikanya juga bisa tersindir atau terejek. Tetapi secara tersirat dalam kata-kata anda itu mengandung sindiran.

Saran saya, kalau anda tidak mau tersindir, ya jangan menyindir orang lain.

Dan karena semua netter disini masih orang normal yg bisa tersindir, lalu buat apa main sindir-sindiran?

Ini memang bukan dharma yg tinggi-tinggi, apalagi Abhidhamma, tetapi merupakan norma etika umum dalam masyarakat yang seharusnya sudah seyogyanya kita lakukan sebagai manusia dewasa.


gw menyindir orang laen tah?
halo.. guys.. yang merasa tersindir.. sopo yah??? :hammer:

kalo yg gw tulis dianggep sindiran ya silahken... gw sh ga bermaksud menyindir...
maksud gw kan... kita2, terutama yg udah senior2, kan udah blajar Buddhism... jadi kalo pun ada tulisan yg dianggap / dirasa berunsur sindiran ya ga perlu merasa lah... cuek aje gitu... namanya juga diskusi... toh tulisan2 disini ga separah di FC dulu.... jadi bawa santai aja, kan disini semuanya rekan2 murid Sang Buddha...

sebelum ini dibilang menyindir.. gw camken lagi yah.. ini himbauan.. bukan sindiran....

:jempol:

Jadi ingat cerita Dr. Mehm Tin Mon (Seorang Profesor & Pakar Abhidhamma yang paling di hormati di Myanmar) dalam kursus intensif Abhdihamma di VPDS yaitu tentang SOCRATES Sang Filosof.... ceritanye begini sbb:

Setiap hari Socrates sering di marahi oleh istrinya, bilamana ia pergi menolong orang lain, istrinya yang tidak toleran...biasa memaki-maki dirinya. Pada suatu hari istrinya sakit dan tidak dapat memarahinya seperti pada hari-hari biasa.
Maka pada hari itu Socrates meninggalkan rumahnya dengan wajah sedih.
Teman-temannya bertanya : "Mengapa Socrates kelihatan sedih?"
Socrates menjawab : "bahwa hari ini istri saya tidak memaki saya karena istri saya sedang sakit".
Teman-temannya berkata : "Kalau begitu anda mesti berbahagia karena tak mendapat makian yang tak sedap itu"
Socrates menjawab : "O, tidak! Bila ia mencerca diriku, aku mendapat kesempatan untuk melatih kesabaran. Hari ini aku tak mendapatkan kesempatan itu. Karena itu saya nampak sedih"
============

Apabila kita dicela, kita harus berpikir bahwa saat itu diberi kesempatan untuk melatih kesabaran, bukannya kita sakit hati, malahan kita harus merasa berterima kasih kepada lawan-lawan kita.
Itu merupakan pelajaran yang patut kita ingat selalu dan harus kita praktekkan.... tetapi praktek gitu bukan berarti mudah lho tapi juga bukan berarti kita ga bisa... Marilah kita praktek...

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #128 on: 01 August 2008, 10:56:13 AM »
Kabayan disuruh ngajar tapi males caranya :
hari pertama :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
Anak2 : BELUMMMM
Kabayan : Lho kalau belum tahu ngapain saya kesini hah!
Pulang lah kabayan dengan sukses hehehe
Bingung anak2, mereka berencana bilang belum besoknya

Hari kedua :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
Anak2 : SUDAHHHHH
Kabayan : Lho kalau sudah tahu ngapain saya kesini hah!
Pulang lah kabayan dengan sukses hehehe
Tambah bingung anak2, berencana lagi di hari ke3 bagi 2 sebagian bilang sudah sebagian bilang belum

Hari ketiga :
Kabayan : Anak2 apakah kalian tahu apa yang akan saya ajarkan hari ini?
sebagian Anak2 : SUDAHHHHH
sebagian lagi Anak2 : BELUMMM
Kabayan : Nah kalo gitu yang sudah tau tolong kasih tau yang belom tau
Pulang lah kabayan dengan sukses KAKAKAKAKAK


Memang lucu.....:D
Thanks bila dimaksudkan sebagai intermezzo.

Tetapi kalau ada orang yg berpikir bahwa apa yang dimaksudkan Pak Hudoyo itu sama dengan pola pikir si Kabayan, terus terang saya tidak bisa menolak untuk menyimpulkan bahwa orang itu sama tololnya dengan si Kabayan.

Huehuehue Hanya selingan om :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #129 on: 01 August 2008, 10:57:25 AM »
Quote
Memang belajar Vipassana harus lepaskan teori.... tapi menurut saya.. belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana dalam kehidupan sehari hari...
Pertama bu Lily berkata bahwa,"Teori harus dilepaskan pada akhirnya",
Kedua berdasarkan pendapat dari Bu Lily bahwa,"Belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana,....."
Yang saya ingin tanyakan adalah apa maksud dari bu Lily soal "belajar dan praktek Abhidhamma adalah vipasana,.....?"

Quote
dan kalo suatu saat saya belajar Vipassana Formal...saya tidak akan kaget. Soalnya dengan belajar Abhidhamma
Apakah "suatu saat" itu penting untuk "dipikirkan" oleh orang2 yang belajar Abhidhamma?
Bukankah "suatu saat" itu adalah masa yang akan datang?:)

Quote
saya bisa tahu gejala-gejala  citta dan cetasika yang muncul setiap saat itu di dalam kehidupan sehari-hari dan dengan mengerti itu semua...maka kebijaksanaan saya akan bertambah sehingga perbuatan2 buruk bisa berkurang"
Apa manfaatnya bagi anda jika anda mengetahui "gejala2nya?"
Bukankah "mengurangi kejahatan" adalah keinginan dari "Aku" yang ingin "MULIA" "SURGA" "KEBAIKKAN?",sedangkan dalam vipasanna adalah pencerahan atau mungkin vipasanna bagi orang yang belajar Abhidhamma itu berbeda dengan MMD?

"saya bisa tahu gejala-gejala  citta dan cetasika yang muncul setiap saat itu di dalam kehidupan sehari-hari dan dengan mengerti itu semua"
Dengan "menyelami" maka dapat "melihat dengan jelas"
Dengan "mencari" tahu maka "konsep pikiran bergabung dengan apa yang diselami" hasilnya=Saya tidak tahu,mungkin anda sudah tahu jawabannya? :)

Salam,
Riky

Saya rasa saya tidak perlu menjawab pertanyaan Bro Riky itu... karena pikiran dan pendapat kita udah berbeda dan Bro Riky juga sudah TANPA AKU, DIAM, MELEPAS, PADAM, BERHENTI dan SADAR.

Anumodana atas pertanyaannya.... _/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #130 on: 01 August 2008, 10:58:24 AM »
Quote
Apabila kita dicela, kita harus berpikir bahwa saat itu diberi kesempatan untuk melatih kesabaran, bukannya kita sakit hati, malahan kita harus merasa berterima kasih kepada lawan-lawan kita.
Itu merupakan pelajaran yang patut kita ingat selalu dan harus kita praktekkan.... tetapi praktek gitu bukan berarti mudah lho tapi juga bukan berarti kita ga bisa... Marilah kita praktek...

Kalau dicela ya kita sabar saja.
Tetapi bukan berarti harus menganjurkan orang rajin mencela bukan?

Anda harus lihat konteksnya bu.
1. Netter disini kebiasaan membalas suatu argumentasi dengan celaan, bukan dengan argumentasi yg berbobot.
2. Persoalan berapa besar "aku" orang lain itu tidak relevan untuk dibahas atau dijadikan bahan pledoi utk secara implisit menyerang orang lain.
3. Kebiasaan buruk / budaya negatif thinking bila ada orang lain yang memberi kesaksian sebaiknya diberantas.

Oleh karena itu, saya merespon setiap comment yang bersifat nyinyir dan tengil.
Beda pendapat dalam argumentasi tidak masalah bagi saya. Saya hargai pendapat masing2 orang. Tetapi bukan sindir-sindiran. Dan hal ini jangan kemudian dipupuk dengan dalih bahwa "dicela adalah utk melatih kesabaran" yang pada lanjutnya keblinger menjadi pembenaran.

"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #131 on: 01 August 2008, 11:01:11 AM »
Quote
Memang belajar Vipassana harus lepaskan teori.... tapi menurut saya.. belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana dalam kehidupan sehari hari...
Pertama bu Lily berkata bahwa,"Teori harus dilepaskan pada akhirnya",
Kedua berdasarkan pendapat dari Bu Lily bahwa,"Belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana,....."
Yang saya ingin tanyakan adalah apa maksud dari bu Lily soal "belajar dan praktek Abhidhamma adalah vipasana,.....?"

Quote
dan kalo suatu saat saya belajar Vipassana Formal...saya tidak akan kaget. Soalnya dengan belajar Abhidhamma
Apakah "suatu saat" itu penting untuk "dipikirkan" oleh orang2 yang belajar Abhidhamma?
Bukankah "suatu saat" itu adalah masa yang akan datang?:)

Quote
saya bisa tahu gejala-gejala  citta dan cetasika yang muncul setiap saat itu di dalam kehidupan sehari-hari dan dengan mengerti itu semua...maka kebijaksanaan saya akan bertambah sehingga perbuatan2 buruk bisa berkurang"
Apa manfaatnya bagi anda jika anda mengetahui "gejala2nya?"
Bukankah "mengurangi kejahatan" adalah keinginan dari "Aku" yang ingin "MULIA" "SURGA" "KEBAIKKAN?",sedangkan dalam vipasanna adalah pencerahan atau mungkin vipasanna bagi orang yang belajar Abhidhamma itu berbeda dengan MMD?

"saya bisa tahu gejala-gejala  citta dan cetasika yang muncul setiap saat itu di dalam kehidupan sehari-hari dan dengan mengerti itu semua"
Dengan "menyelami" maka dapat "melihat dengan jelas"
Dengan "mencari" tahu maka "konsep pikiran bergabung dengan apa yang diselami" hasilnya=Saya tidak tahu,mungkin anda sudah tahu jawabannya? :)

Salam,
Riky

Saya rasa saya tidak perlu menjawab pertanyaan Bro Riky itu... karena pikiran dan pendapat kita udah berbeda dan Bro Riky juga sudah TANPA AKU, DIAM, MELEPAS, PADAM, BERHENTI dan SADAR.

Anumodana atas pertanyaannya.... _/\_

_/\_ :lotus:

Bu Lily, kalau melihat bunga-bunga dan "anumodana"nya,  pernyataan di atas muncul dari kusala citta juga yah? ;D
Wah, huebat buangett vipasana ala abhidhammanya. :))
« Last Edit: 01 August 2008, 11:07:09 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #132 on: 01 August 2008, 11:27:00 AM »
Quote
Apabila kita dicela, kita harus berpikir bahwa saat itu diberi kesempatan untuk melatih kesabaran, bukannya kita sakit hati, malahan kita harus merasa berterima kasih kepada lawan-lawan kita.
Itu merupakan pelajaran yang patut kita ingat selalu dan harus kita praktekkan.... tetapi praktek gitu bukan berarti mudah lho tapi juga bukan berarti kita ga bisa... Marilah kita praktek...

Kalau dicela ya kita sabar saja.
Tetapi bukan berarti harus menganjurkan orang rajin mencela bukan?

Anda harus lihat konteksnya bu.
1. Netter disini kebiasaan membalas suatu argumentasi dengan celaan, bukan dengan argumentasi yg berbobot.
2. Persoalan berapa besar "aku" orang lain itu tidak relevan untuk dibahas atau dijadikan bahan pledoi utk secara implisit menyerang orang lain.
3. Kebiasaan buruk / budaya negatif thinking bila ada orang lain yang memberi kesaksian sebaiknya diberantas.

Oleh karena itu, saya merespon setiap comment yang bersifat nyinyir dan tengil.
Beda pendapat dalam argumentasi tidak masalah bagi saya. Saya hargai pendapat masing2 orang. Tetapi bukan sindir-sindiran. Dan hal ini jangan kemudian dipupuk dengan dalih bahwa "dicela adalah utk melatih kesabaran" yang pada lanjutnya keblinger menjadi pembenaran.

Dengan mempertahankan pandangan benar itu di sebut juga Miccha ditthi yang halus lho.... itulah lobha mula citta ( akusala citta ) yang akan berproses terus.... dan tunggu kalo ada kondisi yang tepat untuk berbuahnya.... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #133 on: 01 August 2008, 11:34:35 AM »
Quote
Memang belajar Vipassana harus lepaskan teori.... tapi menurut saya.. belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana dalam kehidupan sehari hari...
Pertama bu Lily berkata bahwa,"Teori harus dilepaskan pada akhirnya",
Kedua berdasarkan pendapat dari Bu Lily bahwa,"Belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana,....."
Yang saya ingin tanyakan adalah apa maksud dari bu Lily soal "belajar dan praktek Abhidhamma adalah vipasana,.....?"

Quote
dan kalo suatu saat saya belajar Vipassana Formal...saya tidak akan kaget. Soalnya dengan belajar Abhidhamma
Apakah "suatu saat" itu penting untuk "dipikirkan" oleh orang2 yang belajar Abhidhamma?
Bukankah "suatu saat" itu adalah masa yang akan datang?:)

Quote
saya bisa tahu gejala-gejala  citta dan cetasika yang muncul setiap saat itu di dalam kehidupan sehari-hari dan dengan mengerti itu semua...maka kebijaksanaan saya akan bertambah sehingga perbuatan2 buruk bisa berkurang"
Apa manfaatnya bagi anda jika anda mengetahui "gejala2nya?"
Bukankah "mengurangi kejahatan" adalah keinginan dari "Aku" yang ingin "MULIA" "SURGA" "KEBAIKKAN?",sedangkan dalam vipasanna adalah pencerahan atau mungkin vipasanna bagi orang yang belajar Abhidhamma itu berbeda dengan MMD?

"saya bisa tahu gejala-gejala  citta dan cetasika yang muncul setiap saat itu di dalam kehidupan sehari-hari dan dengan mengerti itu semua"
Dengan "menyelami" maka dapat "melihat dengan jelas"
Dengan "mencari" tahu maka "konsep pikiran bergabung dengan apa yang diselami" hasilnya=Saya tidak tahu,mungkin anda sudah tahu jawabannya? :)

Salam,
Riky

Saya rasa saya tidak perlu menjawab pertanyaan Bro Riky itu... karena pikiran dan pendapat kita udah berbeda dan Bro Riky juga sudah TANPA AKU, DIAM, MELEPAS, PADAM, BERHENTI dan SADAR.

Anumodana atas pertanyaannya.... _/\_

_/\_ :lotus:

Bu Lily, kalau melihat bunga-bunga dan "anumodana"nya,  pernyataan di atas muncul dari kusala citta juga yah? ;D
Wah, huebat buangett vipasana ala abhidhammanya. :))

Bro Suchamda...

Anumodana... _/\_

Pikiran timbul dan lenyap dengan cepat sekali.... sewaku menulis kata  yg di bold oleh Bro Suchamda itu... ada akusala citta yang halus dan setelah itu lenyap, timbul dengan cepatnye kusala citta yaitu kata anumodana itu.... jadi  akusala citta dan kusala citta itu akan berproses dan berakumulasi.... tunggu saat ada kondisi yang tepat akan berbuah.... makenye saya akan usahakan banyak muncul kusala citta agar kusala citta saya bisa mengkondisikan kusala citta yang lalu muncul/berbuah dan menekan akusala citta itu agar tidak berbuah (expire) ato jadi ahosi kamma.

_/\_ :lotus:
« Last Edit: 01 August 2008, 11:41:45 AM by Lily W »
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Abhidhamma & vipassana
« Reply #134 on: 01 August 2008, 11:49:11 AM »
.... tapi menurut saya.. belajar dan praktek Abhidhamma adalah Vipassana dalam kehidupan sehari hari...dan kalo suatu saat saya belajar Vipassana Formal...saya tidak akan kaget. ...
_/\_ :lotus:

Bu Lily,

Memang alam pikiran Anda dan alam pikiran saya berbeda, dan bukan hanya berbeda tetapi dalam banyak hal bertolak belakang.

Menurut Anda vipassana adalah "belajar dan praktek Abhidhamma" - itu definisi Anda tentang 'vipassana';
Menurut saya vipassana justru adalah mengamati pikiran yang belajar Abhidhamma itu sampai pikiran itu berhenti.

Lalu Anda tampil dengan istilah baru "vipassana formal" ... tentu ada pula "vipassana informal" ... entah apa pula maksudnya itu ...
Sedangkan saya selalu mengatakan dalam retret MMD, bahwa vipassana itu tidak ada gunanya kalau hanya dilakukan di dalam retret, melainkan harus menjadi kesadaran sehari-hari ... 'menjalankan vipassana dalam kehidupan sehari-hari' bukanlah berarti harus "belajar Abhidhamma" seperti definisi 'vipassana' Anda di atas.
 
Tampaknya Anda dan saya menggunakan istilah yang sama secara bertolak belakang.

Kalau "suatu saat" nanti Anda menjalankan vipassana yang benar, Anda pasti akan kaget ... karena vipassana tidaklah seperti yang Anda bayangkan dengan definisi Anda di atas.

Numpang tanya: Kapan "saat menjalankan vipassana "formal" " itu tiba bagi Anda, Bu Lily? Menunggu sampai tua? Ataukah itu cuma suatu khayalan belaka? ... Maaf.

Salam,
hudoyo

Pak Hudoyo....

Anumodana atas penjelasan dan sarannya.... _/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are