Penerapan kesadaran setelah Jhana dalam vipassana

Started by bond, 17 May 2008, 07:08:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

Quote from: tesla on 11 February 2009, 05:03:09 PM
Quote from: Sumedho on 11 February 2009, 02:25:52 PM
lagi pula definisi jhana aye kan "aneh" dan kgk seperti umumnya

yup, kalau berdasarkan hadirnya faktor2x tsb, maka masuk jhana orang masih punya kesadaran & pikiran (mis di jhana 1, ada yg terus menerus mengarahkan). yg dikatakan oleh A. Buddhadasa kan:

Quote
It is in a state of unawareness and is of no use for insight. DEEP CONCENTRATION IS A MAJOR OBSTACLE TO INSIGHT PRACTICE.

sudah tidak ada lagi pikiran... saya lupa kalau di desc suhu, ini jhana berapa?



tambahan dari A. Sao
QuoteYou can rest assured that in this level of concentration there is no insight or knowledge of anything at all. There's only the brightness and the stillness. If the mind is forever in that state, it will be stuck simply on that level of stillness. So once you've made the mind still like this, watch for the interval where it begins to stir out of its concentration.

nda' tahu deh itu merujuk kemana. tapi sampai jhana ke 4 masih ada awareness, bahkan pure.

Quote from: AN 5.28: Samadhanga Sutta - The Factors of Concentration
And furthermore, with the abandoning of pleasure and stress — as with the earlier disappearance of elation and distress — he enters and remains in the fourth jhana: purity of equanimity and mindfulness, neither-pleasure-nor-pain. He sits, permeating the body with a pure, bright awareness, so that there is nothing of his entire body unpervaded by pure, bright awareness.

"Just as if a man were sitting wrapped from head to foot with a white cloth so that there would be no part of his body to which the white cloth did not extend; even so, the monk sits, permeating his body with a pure, bright awareness. There is nothing of his entire body unpervaded by pure, bright awareness."

sepertinya rujukannya utk kata itu memang berbeda :)
There is no place like 127.0.0.1

Sumedho

Quote from: tesla on 11 February 2009, 05:04:14 PM
Quote from: ika_polim on 11 February 2009, 04:48:49 PM
bukankah sdh saya indikasikan diatas bahwa berusaha berbicara ttg hal Jhana adalah "sesuatu yang lucu"!

lebih lucu lagi kalau sudah ngerti tapi dibicarakan terus :)
Hush, Sang Buddha jg sering membicarakan jg loh. hehhehe
There is no place like 127.0.0.1

tesla

Quote from: Sumedho on 12 February 2009, 06:50:37 AM
Quote from: tesla on 11 February 2009, 05:04:14 PM
Quote from: ika_polim on 11 February 2009, 04:48:49 PM
bukankah sdh saya indikasikan diatas bahwa berusaha berbicara ttg hal Jhana adalah "sesuatu yang lucu"!

lebih lucu lagi kalau sudah ngerti tapi dibicarakan terus :)
Hush, Sang Buddha jg sering membicarakan jg loh. hehhehe
Beda donk, yg mendengarkan ada yg belum ngerti... jadi masih berguna
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: Sumedho on 12 February 2009, 06:49:46 AM
nda' tahu deh itu merujuk kemana. tapi sampai jhana ke 4 masih ada awareness, bahkan pure.
neither perception nor non-perception kali...

kalau berdasarkan factor2 jhana, malah gw pikir, jhana 1&2 bisa terjadi dalam kegiatan sehari2, dimana kita butuh focus  kemudian mengabaikan hal lain. hanya focus pada yg di depan... disitu menurut aye faktor jhana1&2 pas deh... apa semudah itu??

kalau berdasarkan para master jhana, seringnya ditandai dg duduk berjam2 tidak tau waktu lagi... kalau di cross-check ke faktor lagi, apa ini sudah masuk arupa jhana??
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ENCARTA


Sumedho

Quote from: tesla on 12 February 2009, 08:30:49 AM
Quote from: Sumedho on 12 February 2009, 06:49:46 AM
nda' tahu deh itu merujuk kemana. tapi sampai jhana ke 4 masih ada awareness, bahkan pure.
neither perception nor non-perception kali...


kalau berdasarkan factor2 jhana, malah gw pikir, jhana 1&2 bisa terjadi dalam kegiatan sehari2, dimana kita butuh focus  kemudian mengabaikan hal lain. hanya focus pada yg di depan... disitu menurut aye faktor jhana1&2 pas deh... apa semudah itu??

kalau berdasarkan para master jhana, seringnya ditandai dg duduk berjam2 tidak tau waktu lagi... kalau di cross-check ke faktor lagi, apa ini sudah masuk arupa jhana??

Susah nih hehehhe. kalau Jhana 1-4 kan masih berhubungan pada tubuh/fisik. kalau arupa jhana itu yg berhubungan dengan mental. nah unawareness nya pada apa nih, kalau jhana 1-4 pasti masih aware sama tubuh/fisik, kalau arupa jhana yah aware pada bentuk mental. kalau kgk aware gimana fokus/konsentrasi pulak
There is no place like 127.0.0.1

William_phang


tesla

Quote from: Sumedho on 12 February 2009, 10:35:11 AM
Quote from: tesla on 12 February 2009, 08:30:49 AM
Quote from: Sumedho on 12 February 2009, 06:49:46 AM
nda' tahu deh itu merujuk kemana. tapi sampai jhana ke 4 masih ada awareness, bahkan pure.
neither perception nor non-perception kali...


kalau berdasarkan factor2 jhana, malah gw pikir, jhana 1&2 bisa terjadi dalam kegiatan sehari2, dimana kita butuh focus  kemudian mengabaikan hal lain. hanya focus pada yg di depan... disitu menurut aye faktor jhana1&2 pas deh... apa semudah itu??

kalau berdasarkan para master jhana, seringnya ditandai dg duduk berjam2 tidak tau waktu lagi... kalau di cross-check ke faktor lagi, apa ini sudah masuk arupa jhana??

Susah nih hehehhe. kalau Jhana 1-4 kan masih berhubungan pada tubuh/fisik. kalau arupa jhana itu yg berhubungan dengan mental. nah unawareness nya pada apa nih, kalau jhana 1-4 pasti masih aware sama tubuh/fisik, kalau arupa jhana yah aware pada bentuk mental. kalau kgk aware gimana fokus/konsentrasi pulak

mungkin aware pada nothingness, atau aware pada neither perception nor non perception...
shg dikatakan ga ada awareness dalam keterbatasan bahasa.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sumedho

kgk ngerti bos, awareness pada "keterbatasan bahasa".

ribet bener bahasannya yah.
There is no place like 127.0.0.1

BlackDragon

Quotesinkron dulu...

Ajahn Buddhadasa menganjurkan pengembangan konsentrasi jg (develop concentration), namun dia berpendapat banyak yg malah terhalang oleh pencapaian jhana (deep concentration). makanya beliau bilang itu major obstacle. menurutnya konsentrasi yg dibutuhkan tidak sampai pada jhana. dalam jhana tidak ada pengamatan apa2... di sini hampir semua berpendapat sama, bahkan dari Ajahn Sao sampe Ajahn Chah (kecuali Ajahn Bram )

Bahkan Ajahn Bram dgn tegas mengatakan bahwa Tanpa Jhana tdk mungkin mencapai pencerahan sempurna (CMIIW)

Padahal beliau kan muridnya A.Chan, kok bisa berbeda yah? :o
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

chingik

Quote from: BlackDragon on 27 February 2009, 11:59:58 PM
Quotesinkron dulu...

Ajahn Buddhadasa menganjurkan pengembangan konsentrasi jg (develop concentration), namun dia berpendapat banyak yg malah terhalang oleh pencapaian jhana (deep concentration). makanya beliau bilang itu major obstacle. menurutnya konsentrasi yg dibutuhkan tidak sampai pada jhana. dalam jhana tidak ada pengamatan apa2... di sini hampir semua berpendapat sama, bahkan dari Ajahn Sao sampe Ajahn Chah (kecuali Ajahn Bram )

Bahkan Ajahn Bram dgn tegas mengatakan bahwa Tanpa Jhana tdk mungkin mencapai pencerahan sempurna (CMIIW)

Padahal beliau kan muridnya A.Chan, kok bisa berbeda yah? :o

Mungkin persepsinya ttg Jhana berbeda dgn suhunya.

Sumedho

iya suhu ching ik, keknya definisi jhana nya beda
There is no place like 127.0.0.1

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

definisi jhana ajahn brahm agak beda
saya menangkap yang dimaksud mungkin adalah samma samadhi
karena di dalam bukunya beliau mengatakan bahwa guru-guru bodhisatta tidak mencapai jhana, melainkan kondisi batin mirip jhana tetapi bukan jhana
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

BlackDragon

Saya menangkap definisi Ajahn Bhram, mirip2 dgn definisi Bro suhu Sumedo.
Dimana setiap kondisi samadhi selalu ada Jhana (dgn kadar yg berbeda2)
gmn suhu?
_/\_
Hanya orang bodoh yg merasa dirinya cukup pintar.

Sumedho

samadhi = konsentrasi
Jhana = "penyerapan" batin

sepertinya terbalik bro Black Dragon. Disetiap jhana ada samadhi/konsentrasi.

Pada AN 4.41, dikatakan ada 4 jenis pengembangan samadhi/konsentrasi, salah satunya kebahagiaan pada kehidupan ini dengan jhana 1-4.

There is no place like 127.0.0.1