Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka

Started by nyanadhana, 12 May 2008, 03:13:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

nyanadhana

 _/\_ Hai ,saya ingin berdiskusi dengan mengambil kutipan Tipitaka yang bertuliskan

"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Nah untuk menghindari adanya pemikiran menyimpang bahwa Tuhan itu sebenarnya ada dalam Buddhism sehingga beberapa pihak tampak suka menggunakan istilah ini untuk mendukung alirannya. Bagaimana menurut saudara-saudara? Apakah arti pernyataan Sang Buddha soal ini?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

nyanadhana

#2
apakah Nibbana itu sebuah tempat? apakah Nibbana yang dinamakan Entitas Tertinggi yang sering dipanggil Tuhan? atau pernyataan ati ajatam abhutam asankhatam ini bisa dinamakan menjadi Tuhan personal?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

"Sabbe Dhamma Anatta"
udah jelas, bukan personal
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

nyanadhana

Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak

Bukankah ini merujuk pada sesuatu yang sering dipahami manusia sebagai fenomena Tuhan?lalu sesuatu itu apa?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

tesla

biarlah yg tidak dilahirkan, yg tidak menjelma, yg tidak tercipta, yg mutlak itu sebagaimana adanya....
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

SandalJepit

konsep tentang tuhan bertentangan dengan paham reinkarnasi,

nyanadhana

Quote from: tesla on 12 May 2008, 05:04:41 PM
biarlah yg tidak dilahirkan, yg tidak menjelma, yg tidak tercipta, yg mutlak itu sebagaimana adanya....

lalu terciptalah plintiran ats pengertiannya bahwa Buddhisme memiliki Tuhan ?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

konsep tentang tuhan bertentangan dengan paham reinkarnasi

Jelaskan kenapa kedua konsep itu bertentangan dan tidak akan memiliki titik temu akan hal itu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Makanya, saya lebih senang membiarkan nibanna apa adanya, walaupun ada definisi-definisi yang bisa dipelajari dari Sutta dan Abhidhamma, tetapi saya lebih mengacu kepada "berakhirnya dukkha".
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

chingik

Quote from: nyanadhana on 12 May 2008, 05:08:24 PM
konsep tentang tuhan bertentangan dengan paham reinkarnasi

Jelaskan kenapa kedua konsep itu bertentangan dan tidak akan memiliki titik temu akan hal itu.

Definisikan term "Tuhan" dulu deh..

SandalJepit

kalau tuhan adalah pencipta, maka tidak pernah ada reinkarnasi bukan?

Yong_Cheng

coba di buka lagi di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2331.0.html disana Sutta Pitaka tersebut malah "dipaksakan" sebagai Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarlah nama Sang Hyang Adi Buddha = Terpujilah Tuhan yang Maha Esa ???
_/\_
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Yong_Cheng

Quote from: ryu on 12 May 2008, 06:12:10 PM
Bukannya itu ada di parinibanna sutta?

"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak.

Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma. Yang tidak Diciptakan. Yang Mutlak, maka Tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran. penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lain.

tetapi para Bhikkhu, karena ada yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lain."

Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka. Udana VIII : 3. yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah "Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam" yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan. Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak". Dalam hal ini. Ketuhanan Yang Mahaesa adalah suatu yang tanpa aku (anatta). Yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. tetapi dengan adanya Yang Mutlak. yang tak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi

sumber: http://www.geocities.com/sutra_online/index_main.htm
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki