Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka

Started by nyanadhana, 12 May 2008, 03:13:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

lina1289

saya setuju kalo tuhan itu bukan personal
kalo tuhan itu personal, maka akan muncul pandangan bahwa tuhan itu bisa disalahkan.
yang kita tau, tuhan itukan maha tau, maha esa, maha penyayang.
trus kalo ada orang yang dibunuh ditengah hutan ( kalo tuhan personal yang maha penyayang ) apa disini tuhan hanya duduk dan mempertontonkan adegan pembunuhan itu ?
tuhan itu impersonal.
tuhan dalam agama buddha dikatakan nibbana.. seperti sebuah cangkir.. kita bisa saja namain sebuah cangkir itu sebagai cawan, ato yang lain sebagainya.. sama seperti tuhan dan nibbana.
tujuan akhir pada agama lain kan, diterima disisi tuhan.
sedangkan di agama buddha adalah nibbana, jadi sebenarnya sama saja antara tuhan dan nibbana.
sekian.. semoga membantu..hehe
We are what we think
All that we are, arises with our thought
With our thought,we make our world..

pendekar kuning

Quote from: willibordus on 17 May 2008, 11:05:51 AM
Quote from: Riky_dave on 17 May 2008, 10:56:30 AM

Setuju...
Pokoknya didlm agama Buddha tdk dikenal TUhan yg personal...

cocok!
Dalam Buddhism tidak dikenal sosok tuhan seperti yg diyakini secara umum sekarang
(pencipta, maha tahu, maha kuasa, mengadili orang, mengawasi kita, ngamuk, senang dipuja, cemburu, tempat kita memohon, dsbnya)


::

^:)^

candra_mukti19

Quote from: nyanadhana on 12 May 2008, 03:13:02 PM
_/\_ Hai ,saya ingin berdiskusi dengan mengambil kutipan Tipitaka yang bertuliskan

"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Nah untuk menghindari adanya pemikiran menyimpang bahwa Tuhan itu sebenarnya ada dalam Buddhism sehingga beberapa pihak tampak suka menggunakan istilah ini untuk mendukung alirannya. Bagaimana menurut saudara-saudara? Apakah arti pernyataan Sang Buddha soal ini?

jelas sekali yang dinyatakan oleh sang budha itu adalah tuhan. pembabaran ini sangat bersesuaian dengan isi kitab suci alQuran surat al-ikhlas :
"katakanlah bahwa Allah itu esa. Allah itu mutlak. tidak dilahirkan dan tidak melahirkan. dan tidak satupun yang menyerupainya (buhist : tidak menjelma)."

7 Tails

itu kan sesuai alqurqn aja kan
Quote from: candra_mukti19 on 20 December 2008, 08:11:35 PM
Quote from: nyanadhana on 12 May 2008, 03:13:02 PM
_/\_ Hai ,saya ingin berdiskusi dengan mengambil kutipan Tipitaka yang bertuliskan

"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Nah untuk menghindari adanya pemikiran menyimpang bahwa Tuhan itu sebenarnya ada dalam Buddhism sehingga beberapa pihak tampak suka menggunakan istilah ini untuk mendukung alirannya. Bagaimana menurut saudara-saudara? Apakah arti pernyataan Sang Buddha soal ini?

jelas sekali yang dinyatakan oleh sang budha itu adalah tuhan. pembabaran ini sangat bersesuaian dengan isi kitab suci alQuran surat al-ikhlas :
"katakanlah bahwa Allah itu esa. Allah itu mutlak. tidak dilahirkan dan tidak melahirkan. dan tidak satupun yang menyerupainya (buhist : tidak menjelma)."

:|
korban keganasan

candra_mukti19

 [at] all

kalau menganggap nibbana bukan tuhan, itu menyimpang namanya.

Equator

Quote from: nyanadhana on 12 May 2008, 05:07:15 PM
Quote from: tesla on 12 May 2008, 05:04:41 PM
biarlah yg tidak dilahirkan, yg tidak menjelma, yg tidak tercipta, yg mutlak itu sebagaimana adanya....

lalu terciptalah plintiran ats pengertiannya bahwa Buddhisme memiliki Tuhan ?

Padahal Buddha sama sekali tidak menyebutkan bahwa istilah yang sudah Buddha sabdakan itu adalah Tuhan kan ?  ???
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

7 Tails

SB disebut sebagai guru para dewa/god (tuhan),

jadi kalau istilah tuhan sebagai nibbana secara pribadi saya kurang se7
korban keganasan

Equator

saya juga sependapat dengan 7tails   :-?

terus saya mao tanya nih, apa bedanya Tuhan & keTuhanan ?  ???
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

7 Tails

ketuhanan = orang yg percaya pada tuhannya ;D gitu yah ha....
korban keganasan

Sumedho

Perbedaannya
Tuhan -> Sesosok/personal
Nibbana -> Kondisi

kalau tuhan=nibbana maka seperti kita membandingkan buah-buahan dengan kepanasan
There is no place like 127.0.0.1

Equator

Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Sumedho

nibbana itu kondisi dimana tidak ada kekotoran batin lagi yang bisa membuat terlahir kembali.

mutlak itu maksudnya apa yah?
There is no place like 127.0.0.1

7 Tails

korban keganasan

Equator

mutlak itu ada tapi tak terceritakan (bahkan dengan penjelasan ini sekalipun)
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Sumedho

mutlak itu definisi yg tidak bisa didefinisikan ? :P

nibbana itu bisa didefinisikan sebagai kondisi dimana tidak ada lagi "bahan bakar" yang menyebabkan kelahirkan kembali.

jadi karena nibbana bisa di ceritakan kondisi syaratnya, masih mutlak nga?

abis ngintip ke kamus tadi


Quotemut·lak
a 1 mengenai segenapnya (segalanya); seutuhnya: menyerah secara --; 2 tiada terbatas; penuh
There is no place like 127.0.0.1