Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka

Started by nyanadhana, 12 May 2008, 03:13:02 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Ok an then case closed, di sana ditulis kan KETUHANAN, bukan TUHAN. Jadi dah gak ada yang harus di bicarakan :).
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kelana

Apakah sudah ada yang pernah membaca Sutta Pitaka. Udana VIII : 3 versi bahasa Palinya?
Kalau kita sudah membacanya maka mungkin kita akan tahu mengenai apa Udana VIII : 3 tsb.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quoteततियनिब्बानपटिसंयुत्तसुत्तं

एवं  मे सुतं – एकं समयं भगवा सावत्थियं विहरति जेतवने अनाथपिण्डिकस्स आरामे। तेन खो पन समयेन भगवा भिक्खू निब्बानपटिसंयुत्ताय धम्मिया कथाय सन्दस्सेति समादपेति समुत्तेजेति सम्पहंसेति। तेध भिक्खू अट्ठिं कत्वा, मनसि कत्वा, सब्बं चेतसो समन्‍नाहरित्वा, ओहितसोता धम्मं सुणन्ति।

अथ खो भगवा एतमत्थं विदित्वा तायं वेलायं इमं उदानं उदानेसि –

''अत्थि, भिक्खवे, अजातं अभूतं अकतं असङ्खतं। नो चेतं, भिक्खवे, अभविस्स अजातं अभूतं अकतं असङ्खतं, नयिध जातस्स भूतस्स कतस्स सङ्खतस्स निस्सरणं पञ्‍ञायेथ। यस्मा च खो, भिक्खवे, अत्थि अजातं अभूतं अकतं असङ्खतं, तस्मा जातस्स भूतस्स कतस्स सङ्खतस्स निस्सरणं पञ्‍ञायती''ति। ततियं।

Silahken dibaca bahasa Palinya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tesla

roman donk... jgn devanagari :P

Quote
''Atthi, bhikkhave, ajātaṃ abhūtaṃ akataṃ asaṅkhataṃ. No cetaṃ, bhikkhave, abhavissa ajātaṃ abhūtaṃ akataṃ asaṅkhataṃ, nayidha jātassa bhūtassa katassa saṅkhatassa nissaraṇaṃ  paññāyetha. Yasmā ca kho, bhikkhave, atthi ajātaṃ abhūtaṃ akataṃ asaṅkhataṃ, tasmā jātassa bhūtassa  katassa saṅkhatassa nissaraṇaṃ paññāyatī''ti. Tatiyaṃ.

Quote
O, bhikkhu, ada sesuatu yang tidak-dilahirkan, tidak-menjelma,
    tidak-tercipta, yang mutlak.
    Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada sesuatu yang tidak-dilahirkan,
    tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka tidak akan ada jalan
    keluar kebebasan dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan
    dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada sesuatu yang tidak-dilahirkan,
    tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka ada jalan keluar kebebasan
    dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

apa point sdr. kelana?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Maksudnya judul Suttanya loh. Judulnya kan Nibanna Sutta.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tesla

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

SandalJepit

Quote from: Yong_Cheng on 12 May 2008, 06:03:56 PM
coba di buka lagi di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2331.0.html disana Sutta Pitaka tersebut malah "dipaksakan" sebagai Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarlah nama Sang Hyang Adi Buddha = Terpujilah Tuhan yang Maha Esa ???
_/\_

iya memang sih istilah Tuhan memang agak dipaksakan masuk ke agama Buddha, supaya bisa diakui legal di indonesia, dan tidak dicap "aliran sesat" oleh pemerintah. Kalau dicap "aliran sesat", nanti kasusnya bisa seperti Ahmadiyah tuh.

EVO

kalau di india ada di bahas engak tentang tuhan dalam agama buddha???
atau myanmar

andry

Samma Vayama

Riky_dave

Quote from: tesla on 13 May 2008, 08:41:02 AM

Quote
''Atthi, bhikkhave, ajātaṃ abhūtaṃ akataṃ asaṅkhataṃ. No cetaṃ, bhikkhave, abhavissa ajātaṃ abhūtaṃ akataṃ asaṅkhataṃ, nayidha jātassa bhūtassa katassa saṅkhatassa nissaraṇaṃ  paññāyetha. Yasmā ca kho, bhikkhave, atthi ajātaṃ abhūtaṃ akataṃ asaṅkhataṃ, tasmā jātassa bhūtassa  katassa saṅkhatassa nissaraṇaṃ paññāyatī''ti. Tatiyaṃ.

Quote
O, bhikkhu, ada sesuatu yang tidak-dilahirkan, tidak-menjelma,
    tidak-tercipta, yang mutlak.
    Jika seandainya saja, O, bhikkhu, tidak ada sesuatu yang tidak-dilahirkan,
    tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka tidak akan ada jalan
    keluar kebebasan dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan
    dari sebab yang lalu. Tetapi karena ada sesuatu yang tidak-dilahirkan,
    tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka ada jalan keluar kebebasan
    dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

apa point sdr. kelana?

Keknya dr kata2 ini tdk ada kata TUhan deh dlm agama Buddha..
Sedangkan dlm semua kitab tipitaka sendiri tdk ditemukan kata TUhan dlm bahasa pali/sansekerta??
Bs dibuktikan ada kata pali/sansekerta sendiri yg katanya berati TUhan??
yang tidak-dilahirkan, tidak-menjelma,tidak-tercipta, yang mutlak.
Ni mengacu kepada NIbbana bukan???terbebas dr 31alam kehdpan dan samsara???
"ada sesuatu yang tidak-dilahirkan,
    tidak-menjelma, tidak-tercipta, yang mutlak, maka ada jalan keluar kebebasan
    dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

Bukankah ini Nibbana/jln keluar dr kebebasan akan kelhran,penjelmaan,pembtkkan,pemunculan dr sebab lalu???
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Maksudnya sutta itu adalah, kalo gak ada nibanna, gak ada yang tercerahkan.
Tapi nyatanya ada nibanna, jadi makhluk-makhluk bisa tercerahkan.

Sebenarnya tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak itu cuma deskripsi sebagian saja dari nibanna. Tapi seperti apa, itu harus dicapai sendiri.

Nibanna adalah tuhan sebenarnya cuma cara cerdik para perintis kebangkitan Agama Buddha di Indonesia agar Agama Buddha bisa diakui secara hukum di Indonesia.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Riky_dave

Quote from: karuna_murti on 17 May 2008, 10:51:03 AM
Maksudnya sutta itu adalah, kalo gak ada nibanna, gak ada yang tercerahkan.
Tapi nyatanya ada nibanna, jadi makhluk-makhluk bisa tercerahkan.

Sebenarnya tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak itu cuma deskripsi sebagian saja dari nibanna. Tapi seperti apa, itu harus dicapai sendiri.

Nibanna adalah tuhan sebenarnya cuma cara cerdik para perintis kebangkitan Agama Buddha di Indonesia agar Agama Buddha bisa diakui secara hukum di Indonesia.

Setuju...
Pokoknya didlm agama Buddha tdk dikenal TUhan yg personal...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

williamhalim

Quote from: Riky_dave on 17 May 2008, 10:56:30 AM

Setuju...
Pokoknya didlm agama Buddha tdk dikenal TUhan yg personal...

cocok!
Dalam Buddhism tidak dikenal sosok tuhan seperti yg diyakini secara umum sekarang
(pencipta, maha tahu, maha kuasa, mengadili orang, mengawasi kita, ngamuk, senang dipuja, cemburu, tempat kita memohon, dsbnya)


::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

tesla

Quote from: willibordus on 17 May 2008, 11:05:51 AM
Quote from: Riky_dave on 17 May 2008, 10:56:30 AM

Setuju...
Pokoknya didlm agama Buddha tdk dikenal TUhan yg personal...

cocok!
Dalam Buddhism tidak dikenal sosok tuhan seperti yg diyakini secara umum sekarang
(pencipta, maha tahu, maha kuasa, mengadili orang, mengawasi kita, ngamuk, senang dipuja, cemburu, tempat kita memohon, dsbnya)


::

aku saja sesungguhnya bukan personal (hanya gabungan),
apalagi Tuhan :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~