News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

AJAHN BRAHM kontroversi

Started by dilbert, 12 January 2013, 03:40:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

M14ka

Quote from: dilbert on 02 April 2013, 04:43:52 PM
Putri Pajapati juga mengikuti kumpulan bhikkhu dan mengikuti tata cara seseorang yang meninggalkan duniawi, tetapi status bhikkhuni tidak dapat di-semat-kan kepada putri pajapati sampai pada penabhisan oleh Buddha dengan menerima Garudhamma. Jadi tidak masalah apakah seseorang itu mengikuti tata cara kehidupan seorang yang meninggalkan kehidupan duniawi, tetapi tetap saja status bhikkhu/bhikkhuni harus melalui penabhisan.

Kalo dari kalimat berikut kayanya gurudhamma pernah direvisi ya?
QuoteThen, the Buddha said he would give women permission to join the order if Mahapajapati would accept the eight gurudhamma-eight important rules-as the nuns' garland to decorate themselves. Mahapajapati did. One of these rules is very annoying to many Western Buddhist scholars; it says that a nun ordained even a hundred years must bow to a monk ordained but one day. By Western standards, it seems as if nuns are being suppressed, but there is another way to look at this. The Vinaya recounts the story of six monks who lifted up their robes to show their thighs to the nuns. When the Buddha learned about this, he made an exception to that rule and told the nuns not to pay respect to these monks. A nun, then, does not have to bow to every monk, but only to a monk who is worthy of respect. We need to understand each gurudhamma properly, for the Buddha always made exceptions after the general rule was established.

Kalo ga ad status vihara mau menerima ga ya?

dilbert

Quote from: M14ka on 02 April 2013, 04:55:31 PM
Kalo dari kalimat berikut kayanya gurudhamma pernah direvisi ya?
Kalo ga ad status vihara mau menerima ga ya?

Penabhisan bhikkhuni juga mengalami perubahan....
dari penabhisan oleh Buddha dengan penerimaan GArudhamma, kemudian penabhisan oleh sangha bhikkhu, dan yang terakhir adalah penabhisan 2 sisi, yaitu penabhisan oleh sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni...

TETAPI, semua-nya dalam koridor penetapan oleh BUDDHA...

Dalam Mahaparinibbana sutta, dikatakan bahwa Dhamma-Vinaya sebagai guru setelah Buddha parinibbana... masalah-nya adalah di konsili ke-1, tidak ada perubahan terhadap Vinaya, Jadi selain Buddha dan Para arahat di konsili ke-1 (yang kita yakini ke-arahatannya), PERTANYAANNYA, siapakah yang bisa merubah Vinaya pada saat sekarang ini ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

adi lim

Quote from: morpheus on 02 April 2013, 04:10:28 PM
yang saya maksud hitam putih itu jelas keliatan benar-salah, nol-satu, ya-tidak....
lawan kata dari grey scale, skala abu2...


yang namanya hitam putih itu artinya secara tertulis/tercetak diatas kertas/catatan

sekarang anda berkelit hitam putih adalah salah dan benar
bukankah salah dan benar juga relatif tergantung orang yang berpandang ! bukankah ini jurus anda !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

#393
Quote from: M14ka on 02 April 2013, 04:55:31 PM
Kalo dari kalimat berikut kayanya gurudhamma pernah direvisi ya?
Kalo ga ad status vihara mau menerima ga ya?

kalau vihara resmi Theravada tentunya tidak mau menerima, wong Sangha Bhikkhuni sudah dianggap punah kok,
ditambah lagi syarat dan ketentuan utk tempat tinggal bagi Bhikkhuni juga diatur kok.

kecuali 'Bhikkhuni' nya bangun viharanya sendiri ( seperti di Indonesia )
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

sanjiva

Quote from: dilbert on 02 April 2013, 05:33:18 PM
Penabhisan bhikkhuni juga mengalami perubahan....
dari penabhisan oleh Buddha dengan penerimaan GArudhamma, kemudian penabhisan oleh sangha bhikkhu, dan yang terakhir adalah penabhisan 2 sisi, yaitu penabhisan oleh sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni...

Adakah yg bisa memberikan referensi mengenai proses perubahan2 tata cara ini dari cara yang paling awal hingga ke cara yang terakhir disahkan?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Ms. Q

mgkn mxd ko adi tu hitam diatas putih x y.. cmiiw

adi lim

#396
Quote from: Ms. Q on 03 April 2013, 01:18:03 AM
mgkn mxd ko adi tu hitam diatas putih x y.. cmiiw

keduanya, hitam diatas putih dan hitam putih (benar salah)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: sanjiva on 02 April 2013, 11:09:00 PM
Adakah yg bisa memberikan referensi mengenai proses perubahan2 tata cara ini dari cara yang paling awal hingga ke cara yang terakhir disahkan?

coba cari di file lama DC tentang bahasan Garudhamma atau penabhisan bhikkhuni, sepertinya pernah bahas disana
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

#398
Quote from: dilbert on 02 April 2013, 05:33:18 PM
PERTANYAANNYA, siapakah yang bisa merubah Vinaya pada saat sekarang ini ?

dulunya hanya ada Vinaya satu versi
karna perubahan, maka muncul Vinaya beberapa versi Theravada n Mahayana, termasuk orang yang berani ndak ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

Quote from: sanjiva on 02 April 2013, 11:09:00 PM
Adakah yg bisa memberikan referensi mengenai proses perubahan2 tata cara ini dari cara yang paling awal hingga ke cara yang terakhir disahkan?

ref. Tipitaka->Vinaya Pitaka -> Cullavagga -> Bab tentang Penahbisan Bhikkhuni, pernah diposting di forum ini, Forum->Theravada->Sutta Vinaya

morpheus

Quote from: adi lim on 02 April 2013, 05:52:37 PM
yang namanya hitam putih itu artinya secara tertulis/tercetak diatas kertas/catatan

sekarang anda berkelit hitam putih adalah salah dan benar
bukankah salah dan benar juga relatif tergantung orang yang berpandang ! bukankah ini jurus anda !
stamina anda sudah habis... anda main reply cepat tanpa membaca dan memahami maksudnya...

sejak dari dulu2 percakapan saya dengan om indra, saya sudah memakai istilah hitam putih untuk menggambarkan pemikiran idealis yang hanya ada hitam dan putih, sedangkan dunia ini gak sehitam putih itu.

anda yang nimbrung di tengah2 percakapan sekarang malah main tuduh saya berkelit?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

M14ka

QuoteBefore the Buddha passed away, he allowed minor precepts to be lifted. However, the elders at the First Council could not decide which precepts were major and which ones minor. As a result, some of the elders proposed keeping the entire body of precepts without changing any.

Yang boleh mengubah precept tu cm Council ya? Gmn bs dibaca bacaan yg bgs ttg Council?

anyway akhir2 ini sering dpt brp... sayang ga bs liat post saya yg mana yg dibrp ya.... >.<

Ms. Q

di indo masi ada bikkhuni ga.. klo ada dmana y? ty

Ms. Q

q jg srg dpt brp kuq.. tauk sapa yaw yg isenk bgt ... -_-

morpheus

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path