Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali

Started by Isaacus Newtonus, 02 October 2012, 09:24:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Isaacus Newtonus

Quote from: Indra on 04 October 2012, 02:06:23 PM
karena sekarang anda meminta bukti maka saya katakan tidak ada bukti tentang kelahiran kembali, hal ini sama saja dengan kepercayaan tanpa bukti bahwa orang yg menerima sosok lemah tertentu yg bahkan tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri sebagai juru selamat dan dengan meyakini itu maka ia masuk surga.
tapi walaupun sama2 tidak bisa dibuktikan saya lebih memilih kepercayaan yg lebih masuk akal.

Sekalipun yang saya bold itu masih dapat diperdebatkan, tetapi tetap saja, saya tidak pernah mengajukan bukti seperti itu. Masalahnya beberapa member menggunakan "kesaksian" sebagai bukti. Itu sama saja menyuruh Buddhis percaya kesaksian tentang penampakan Yesus. Orang yang cerdas, karena memepertimbangkan lawan bicara yng berbeda keyakinan, tidak akan menggunakan 'bukti' seperti itu. Mari menggunakan bukti yang bisa diakui bersama.


Indra

Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 02:13:47 PM
Sekalipun yang saya bold itu masih dapat diperdebatkan, tetapi tetap saja, saya tidak pernah mengajukan bukti seperti itu. Masalahnya beberapa member menggunakan "kesaksian" sebagai bukti. Itu sama saja menyuruh Buddhis percaya kesaksian tentang penampakan Yesus. Orang yang cerdas, karena memepertimbangkan lawan bicara yng berbeda keyakinan, tidak akan menggunakan 'bukti' seperti itu. Mari menggunakan bukti yang bisa diakui bersama.



wahai orang tidak cerdas, bukankah saya sudah mengatakan tidak ada bukti, dan again, untuk hal2 yg sama2 tidak bisa dibuktikan, maka saya lebih memilih pilihan yg cerdas daripada pilihan tolol percaya sama makhluk lemah yg bahkan tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.

untuk bagian yg anda bold itu jika menurut anda masih bisa diperdebatkan, silakan lakukan di tempat lain, kami tidak tertarik untuk memperdebatkan hal2 bodoh itu.

sl99

Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 01:58:29 PM
Salah satu cara belajar adalah dengan bertanya.


Itu perasaan bro aja.

Link sudah dibaca om?

Jadi ada sudah ngerti ya dasar2 ajaran buddha?
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Xan To

#303
Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 01:55:57 PM
Menurut saya, ingatan itu sendiri sebenarnya tidak membuktikan apa-apa. Dalam pengadilan, seseorang tidak bisa menuduh orang lain hanya dengan mengatakan, "Saya ingat dia membunuh adik saya". Sekali lagi, ingatan tidak membuktikan apa-apa.

Itulah sebabnya, dalam contoh yang saya sebutkan, saya selalu menyertakan "bukti luar" (maksudnya, bukti di luar, atau bukti selain, ingatan itu sendiri), seperti orang lain, buku, dan catatan.

Nah, bagaimana dengan kelahiran kembali, adakah "bukti luar" (bukti di luar ingatan itu sendiri) yang bisa meneguhkan hal itu?


Bukti seperti itu tidak objektif. Itu sama saja menyuruh orang Buddhis percaya "penampakan-penampakan akan Yesus" di dalam keyakinan K. Saya tidak akan menggunakan bukti seperti itu. Seperti saya katakan, mari kita gunakan standar yang bisa kita akui bersama.

Bagaimana anda bisa menyertakan "bukti luar" jika memory anda dibajak? apakah bukti luar itu akan serta merta membuktikan 2 jam kejadian yang anda alami?

anda bisa baca Twenty Cases Suggestive of Reincarnation, disitu diterangkan ada seorang anak yang bisa mengingat kehidupan sebelumnya, dia tau namanya yang dulu, orang tuanya, saudaranya, rumahnya, sebab kematiannya, tp seperti saya katakan akan ada pro kontra dimana seorang ustaz mengatakan itu adalah gambaran yang di tanam jin Karim.

Disatu sisi hanya benda2 tertentu lah yang dapat selamat dari perubahan jaman, bagaimana mungkin anda mengharapkan "bukti luar" dari kehidupan sebelumnya?

will_i_am

entah anda mau atau tidak mau baca, tapi kalo soal kelahiran kembali ada dibahas disini

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

kullatiro

Quote from: will_i_am on 04 October 2012, 02:30:32 PM
entah anda mau atau tidak mau baca, tapi kalo soal kelahiran kembali ada dibahas disini


Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 02:13:47 PM
Sekalipun yang saya bold itu masih dapat diperdebatkan, tetapi tetap saja, saya tidak pernah mengajukan bukti seperti itu. Masalahnya beberapa member menggunakan "kesaksian" sebagai bukti. Itu sama saja menyuruh Buddhis percaya kesaksian tentang penampakan Yesus. Orang yang cerdas, karena memepertimbangkan lawan bicara yng berbeda keyakinan, tidak akan menggunakan 'bukti' seperti itu. Mari menggunakan bukti yang bisa diakui bersama.



hm, itu terserah anda mau percaya atau tidak, anda bertanya wa sudah menjawab sejujur nya anda puas akan jawaban nya atau tidak anda pikir sendiri saja, bukan masalah bagi diri ku toh!.

bluppy

Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 11:58:07 AM

Intinya, itu masih bisa dibuktikan dengan bukti nyata. Namun bagaimana dengan kelahiran kembali, bisakah dibuktikan? Mungkin dengan kesaksian orang lain, atau ada benda-benda tertentu yang menjadi bukti konkrit, yang benda dan kondisi sekitarnya sesuai dengan ingatan akan kehidupan masa lampau itu?

Buku-buku tentang kelahiran kembali
yang ditulis oleh scientist barat
melalui eksperimen, data ilmiah, wawancara, dll
(bukan berdasarkan keyakinan agama dll)

Buku "Through Time Into Healing" by Dr. Brian Weiss
Buku "Many Lives, Many Masters" by Dr. Brian Weiss
[spoiler]Dr. Brian Weiss, M.D., graduating Phi Beta Kappa, magna cum laude, from Columbia University and Yale Medical School, spent years in the disciplined study of the human psychology, training his mind to think as a scientist and a physician.He distrusted anything that could not be proved by traditional scientific method.

Many Lives, Many Masters is the true story of a prominent psychiatrist, his young patient, and the past-life therapy that changed both their lives.[/spoiler]

Buku "Born Again" by Walter Semkiw, MD, MPH
[spoiler]Dr. Semkiw is a Board Certified Occupational Medicine physician who practices at a major medical center in San Francisco, where he served as the Assistant Chief of Occupational Medicine.  Previously, he served as Medical Director for Unocal 76, a Fortune 500 oil company.[/spoiler]
Buku "Twenty Cases Suggestive of Reincarnation" by Ian Stevenson, MD
[spoiler]
Ian Pretyman Stevenson, MD, (October 31, 1918–February 8, 2007) was a Canadian biochemist and professor of psychiatry. Until his retirement in 2002, he was head of the Division of Perceptual Studies at the University of Virginia School of Medicine[/spoiler]

btw, saya ada beberapa bukunya.
bro isaacus tinggal di daerah mana?
mau dipinjemin bukunya?

Isaacus Newtonus

Quote from: Indra on 04 October 2012, 02:23:18 PM
wahai orang tidak cerdas, bukankah saya sudah mengatakan tidak ada bukti, dan again, untuk hal2 yg sama2 tidak bisa dibuktikan, maka saya lebih memilih pilihan yg cerdas daripada pilihan tolol percaya sama makhluk lemah yg bahkan tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.

untuk bagian yg anda bold itu jika menurut anda masih bisa diperdebatkan, silakan lakukan di tempat lain, kami tidak tertarik untuk memperdebatkan hal2 bodoh itu.

(Saya ngomong apa, dia ngomong apa. Siapa yang bilang mau memperdebatkan hal itu di sini? Lagaknya kaya orang cerdas, padahal...memprihatinkan.)


Indra

Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 03:55:45 PM
(Saya ngomong apa, dia ngomong apa. Siapa yang bilang mau memperdebatkan hal itu di sini? Lagaknya kaya orang cerdas, padahal...memprihatinkan.)

itu malah menunjukkan ketidak-cerdasan anda yg mencapai tingkat tak tertolong, apakah saya mengatakan bahwa anda mau memperdebatkan? bacalah dengan benar sebelum menjawab, agar anda tidak mempermalukan diri sendiri dan kaum anda.

Isaacus Newtonus

Quote from: Xan To on 04 October 2012, 02:24:22 PM
Bagaimana anda bisa menyertakan "bukti luar" jika memory anda dibajak? apakah bukti luar itu akan serta merta membuktikan 2 jam kejadian yang anda alami?

(Kok kayaknya ga mudeng juga si bro ini)

Sekalipun saya tidak ingat sama sekali apa yang terjadi 2 jam yang lalu, tetapi "bukti luar" bisa meneguhkan kejadian itu, misal dengan adanya rekaman/video kegiatan saya 2 jam yang lalu.

Jadi jangankan dibajak, bahkan tidak ingat sama sekali-pun, kita masih bisa meneguhkan suatu peristiwa di masa lampau, yaitu dengan "bukti luar".

Isaacus Newtonus

Quote from: Indra on 04 October 2012, 03:58:34 PM
itu malah menunjukkan ketidak-cerdasan anda yg mencapai tingkat tak tertolong, apakah saya mengatakan bahwa anda mau memperdebatkan? bacalah dengan benar sebelum menjawab, agar anda tidak mempermalukan diri sendiri dan kaum anda.

Jadi apa maksudnya bro mengatakan:

Quoteuntuk bagian yg anda bold itu jika menurut anda masih bisa diperdebatkan, silakan lakukan di tempat lain, kami tidak tertarik untuk memperdebatkan hal2 bodoh itu.

Apa maksudnya mengatakan "silakan lakukan di tempat lain"? Jika bro tahu "saya tidak mau memperdebatkan", apa pentingnya kalimat itu diucapkan? Bersikaplah jujur dan cerdas.


Indra

Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 04:09:04 PM
Jadi apa maksudnya bro mengatakan:

Apa maksudnya mengatakan "silakan lakukan di tempat lain"? Jika bro tahu "saya tidak mau memperdebatkan", apa pentingnya kalimat itu diucapkan? Bersikaplah jujur dan cerdas.



pertanyaan ini seharusnya anda ajukan sebelum tuduhan anda itu, secara buddhis, perilaku tolol ini digambarkan dengan formula "apa yg seharusnya anda katakan sebelumnya, anda katakan belakangan; dan apa yg seharusnya anda katakan belakangan, anda katakan sebelumnya ..."

maksud saya persis spt apa yg tertulis "silakan lakukan di tempat lain" maksudnya adalah bahwa saya mempersilakan anda untuk melakukannya di tempat lain, apakah bisa ada arti lain dari kalimat sederhana itu?


Xan To

#312
Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 04:03:31 PM
(Kok kayaknya ga mudeng juga si bro ini)

Sekalipun saya tidak ingat sama sekali apa yang terjadi 2 jam yang lalu, tetapi "bukti luar" bisa meneguhkan kejadian itu, misal dengan adanya rekaman/video kegiatan saya 2 jam yang lalu.

Jadi jangankan dibajak, bahkan tidak ingat sama sekali-pun, kita masih bisa meneguhkan suatu peristiwa di masa lampau, yaitu dengan "bukti luar".

Itu kan kalo ada CCTV, Video dll masalahnya kan gak ada, nah skrg anda buktiin ke sy kalo anda pernah hidup 2 jam yang lalu, kalo 2 jam saja anda tak mampu membuktikan kepada saya, lalu bagaimana mungkin anda minta bukti kehidupan sebelumnya, misalnya sama orang yang kelahiran terakhirnya sebagai manusia pada tahun 1500? anda pikir setiap orang kalo lahir kembali pasti jadi manusia lagi??? bagaimana mungkin anda bisa mengingat kehidupan sebelumnya, anda sendiri bahkan tidak bisa membedakan antara Ingatan dan Ilusi walaupun itu terjadi dimasa hidup ini tapi anehnya anda tetap ngotot minta bukti kelahiran kembali???

Lalu komentar anda mengenai Twenty Cases Suggestive of Reincarnation bagaimana? disitu sudah ada contoh anak kecil yang bisa menyebutin namanya dulu, orang tuanya yang mana, rumahnya dimana, saudaranya siapa aja, kenapa dia mati. jadi "bukti luar" yang anda harapkan sudah terpenuh jadi selanjutnya bagaimana? Ditunggu jawabannya

Isaacus Newtonus

#313
Quote from: dtgvajra on 04 October 2012, 02:09:26 PM
[at]  Isaacus.

Anggaplah Kelahiran Kembali / reinkarnasi adalah sebuah hipotesa yang belum bisa dibuktikan kebenarannya tetapi juga belum bisa dibuktikan ketidak benarannya.

Apakah anda punya hipotesa yang lebih logis atau bisa diterima dengan pikiran waras mengenai kelahiran di dunia ini yang tidak adil seperti misalnya :
Seorang anak yang dilahirkan dalam kondisi cacat, lemah mental dalam keluarga yang miskin, hari ini bisa makan besok munngkin kelaparan ? 
Sedangkan ada anak yang dilahirkan sebagai putra raja, sehat waras dan semuanya tercukupi?

Apakah hal ini merupakan suatu keadilan bagi si anak cacat?

:-?

Nah, ini baru bagus, mencoba memberi argumentasi yang logis (Sejujurnya teman-teman yang menggunakan argumentasi tentang "ingatan" juga termasuk argumentasi yang logis, cuma tidak kuat. Tetapi tetap saya ucapkan terima kasih kepada mereka).

Baik, jadi bro beranggapan, "karena seseorang terlahir cacat, pastilah di kehidupan sebelumnya ia berbuat jahat. Dan karena seseorang terlahir enak, pastilah di kehidupan sebelumnya ia berbuat baik". Mungkin ini bisa saya istilahkan "prinsip berbanding lurus".

Masalahnya, di dalam kehidupan yang kita saksikan sehari-hari (realita), tidak semuanya bekerja berdasarkan prinsip ini. Sebab, jika prinsip ini -- prinsip berbanding lurus -- bekerja mutlak, maka: orang yang rajin harus pasti kaya, dan orang yang malas harus pasti miskin. Namun, kenyataan tidak seperti itu, bukan? Ada yang rajin bekerja, namun hidupnya tetap miskin. Di sisi lain, ada yang bermalas-malasan, namun hidupnya kaya. Mengapa ini bisa terjadi? Karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Mungkin si orang rajin itu tetap miskin, karena ia hidup di daerah yang sulit. Mungkin si orang malas itu bisa kaya, karena dapat warisan dari orang tua yang kaya. Intinya, ada faktor lain (selain rajin-malas) yang mempengaruhi.

Ketika melihat seorang yang miskin, kita tidak bisa mengatakan, "Dia ini pasti malas".

Maka begitu juga, ketika kita melihat seorang terlahir cacat, kita tidak bisa mengatakan, "Dia pasti jahat di kehidupan sebelumnya". Sebab ada faktor-faktor lain (selain baik-jahat) yang mempengaruhi. Sehubungan dengan kelahiran, faktor lain apa yang bisa berpengaruh? Genetika, lingkungan (mungkin daerahnya tercemar), dll.

"Apakah ini adil bagi si anak cacat itu?" Mengapa kita harus mengharapkan keadilan dalam proses kelahiran, sedangkan dalam kehidupan yang dijalani saja masih bisa ada ketidakadilan? Memaksa harus tidak ada ketidakadilan dalam kelahiran, itu sama saja dengan memaksa harus tidak ada ketidakadilan dalam seluruh proses kehidupan. Itu tidak realistis dalam dunia sekarang ini.


Isaacus Newtonus

Quote from: Xan To on 04 October 2012, 04:46:03 PM
Itu kan kalo ada CCTV, Video dll masalahnya kan gak ada, nah skrg anda buktiin ke sy kalo anda pernah hidup 2 jam yang lalu, kalo 2 jam saja anda tak mampu membuktikan kepada saya, lalu bagaimana mungkin anda minta bukti kehidupan sebelumnya sama orang yang kelahiran terakhirnya sebagai manusia pada tahun 1500 misalnya? anda pikir setiap orang kalo lahir kembali pasti jadi manusia lagi??? anda sendiri bahkan tidak bisa membedakan antara Ingatan dan Ilusi. bagaimana mungkin anda bisa mengingat kehidupan sebelumnya, jangan lah kamu bermimpi bisa mengingat kehidupan sebelumnya

Initinya, kejadian 2 jam yang lalu itu masih bisa dibuktikan, atau masih ada cara untuk membuktikannya, bukan? (entah apapun itu caranya, yang jelas diluar "pengakuan diri sendiri")


Quote from: Xan To on 04 October 2012, 04:46:03 PM
Lalu komentar anda mengenai Twenty Cases Suggestive of Reincarnation bagaimana? disitu sudah ada contoh anak kecil yang bisa menyebutin namanya dulu, orang tuanya yang mana, rumahnya dimana, saudaranya siapa aja, kenapa dia mati. Ditunggu jawabannya

Kan sudah saya katakan, itu sama saja dengan menyuruh seorang Buddhis percaya "penampakan akan Yesus" oleh seorang K. Bukti seperti itu tidak objektif, karena hanya "pengakuan diri sendiri".