//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye  (Read 63648 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #135 on: 10 January 2012, 02:07:09 PM »
Saya tidak masalah dengan berbagai cara mengajar. Setahu saya bahkan dalam level yang sama pun, guru yang baik mengajarkan sesuai kecenderungan murid, jadi mengajarkah metode yang berbeda.

Saya hanya mempermasalahkan orang yang tidak bisa mengajar hanya bisa banyak bacot.

Mengenai Chikung, yang saya tahu ia memang 'sengaja' berbuat urakan untuk memprotes 'kemunafikan' di kuil yang tampaknya baik2, tapi 'busuk' di dalam.
Setuju, bro Kainyin.


 _/\_

NB. Soal Chikung, buat yg suka berdebat, akan menyanggah "Protes kok malah dg melanggar vinaya (minum arak, makan daging). Sangat tidak masuk akal sehat."
Bahwa selalu adalah bahan untuk membantah. tapi saya tidak demikian, ya bro. Di point Chikung ini. :)

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #136 on: 10 January 2012, 02:15:27 PM »
jadi artinya seseorang yang tidak mengetahui apa itu meditasi, tapi dia melakukan transformasi batinnya seperti perenungan, doa, sholat dll apakah termasuk dalam meditasi?
Yang saya tahu:
Doa sejenis meditasi.
Kalau dilanjut, ini bisa bicara (baca: debat) samatha vs Vipassana.  ;D

Kalau pakai referensi Chanmay Sayadaw, meditator yg sudah beberapa kali ikut retretnya kebanyakan belum bervipassana. Baru di Tanyapanyati (moga ngga salah tulis).

 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #137 on: 10 January 2012, 02:20:52 PM »
jadi artinya kalau ada meditator misalnya yang suka melihat paha mulus muridnya kita jangan menilai batinnya, siapa tau dia meditasi objek suba?

kalau ada meditator yang bicara kasar, kita jangan menilai dia, karena bisa jadi dia sedang mengetes batin kita?
he he he
yg namya "sudah sentiment", selalu punya argumen buat membantah, bro.
identik dg, kalau sudah cinta, pujaannya adalah wanita tercantik!

bagaimana kita mau mendebat kalau sudah perasaan kita ikut bermain?
saya maklum.

jawaban saya buat pertanyaan bro: Tidak bisa digeneralisir.
Untuk menuduh, menyimpulkan, kita butuh beberapa bukti dulu.

 _/\_

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #138 on: 10 January 2012, 02:23:54 PM »
tetapi ada yang meditasi kemudian LDM nya malah semakin bertambah, transformasi batinnya benar2 berubah dari ingin menghilangkan malah LDM menjadi bertambah.
http://en.wikipedia.org/wiki/Water_intoxication
tetapi ada yang minum air kemudian malah meningggal.
jadi tidak dianjurkan untuk minum air? perlukan kita menggalakkan negative campaign terhadap minum air?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #139 on: 10 January 2012, 02:26:13 PM »
Saya bukan Mahayanist, sekedar sedikiit tahu cerita tsb., bro William.  :)
Karma, perbuatan ditentukan CETANA nya. Bukan dari KARMA, PERBUATAN itu sendiri, dan saya belum punya kemampuan membaca CETANA siapapun.
(Contohnya:
Seorang dewasa, menceples anak kecil, misalnya.
Kita jangan buru menilai. selidiki dulu lebih dalam.)

Terlepas itu real atau dongeng, saya cuma ambil yg patut saya jadikan pembelajaran.
 _/\_


konon katanya chi-kung itu gak bisa mabuk, "pura-pura" mabuk aja kelaku-annya, nyeleneh...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #140 on: 10 January 2012, 02:36:03 PM »
meditasi (samma samadhi) adalah salah satu ruas dari Jalan Mulia Beruas 8, yang mana jika utk penembusan kesucian arahat, tentu-nya semua ruas harus bisa di-realisasikan.

Jadi clear bahwa semua ruas itu harus di-realisasi-kan... Mana yang lebih penting ?  semua penting dan menjadi syarat pemenuhan.
Sekedar mem"forward" ceramah Chanmay S."Saat Anda menjalani retret ini, berarti Anda sedang melaksanakan jalan mulia beruas delapan sekaligus."

Saat denger itu, bathin saya ngeyel, meragukan,"Lho, kita kan tidak melakukan Mata Pencaharian, bagaimana bisa disebut ; Sedang melakukan Mata pencaharian benar?" Bingung, meragukan, ngga percaya....  ;D ;D ;D

Itu disebutkan: saat retret. Kalau sehabis retret, mungkin tidak demikian lagi, saya juga belum tahu.

menjawab pertanyaan bro, buat logika saya: jelas semua penting.

 _/\_
« Last Edit: 10 January 2012, 02:38:12 PM by inJulia »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #141 on: 10 January 2012, 02:44:33 PM »
Yang saya tahu:
Doa sejenis meditasi.
Kalau dilanjut, ini bisa bicara (baca: debat) samatha vs Vipassana.  ;D

Kalau pakai referensi Chanmay Sayadaw, meditator yg sudah beberapa kali ikut retretnya kebanyakan belum bervipassana. Baru di Tanyapanyati (moga ngga salah tulis).

 _/\_
nah apakah seseorang berdoa disebut meditasi, kemudian apakah dia budis?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #142 on: 10 January 2012, 02:48:40 PM »
21. ‘Tetapi, Brāhmaṇa, jika seseorang mengabaikan salah satu dari dua itu, dapatkah ia dengan jujur menyatakan: “Aku adalah seorang Brāhmaṇa”?’ [124] ‘Tidak, Gotama. Karena kebijaksanaan dimurnikan oleh moralitas, dan moralitas dimurnikan oleh kebijaksanaan; jika yang satu ada, maka yang lain juga ada, orang yang bermoral adalah orang yang bijaksana, dan orang yang bijaksana adalah orang yang bermoral, dan kombinasi moralitas dan kebijaksanaan disebut yang tertinggi di dunia ini. Bagaikan satu tangan mencuci tangan lainnya, atau satu kaki mencuci kaki lainnya, demikian pula kebijaksanaan memurnikan moralitas dan kombinasi ini disebut yang tertinggi di dunia.’

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_4:_So%E1%B9%87ada%E1%B9%87%E1%B8%8Da_Sutta
Sepengetahuan saya:
Kesadaran adalah moralitas tertinggi.
Apa ini disetujui atau tidak?


***
Kalau kesadaran seseorang sudah matang, ia tak butuh moralitas dari luar lagi. Semua kekotoran bathin, begitu akan muncul, sdh disadari dan seketika lenyap. Amoral terjadi karena ketidak sadaran, atau kesadaran kita belum cukup kuat, shg niat itu terus berkelanjutan.
Tapi yg kesadarannya belum matang, saya pikir, ia butuh bantuan moralitas. ;D
 _/\_

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #143 on: 10 January 2012, 02:51:23 PM »
Lho? Betul 'kan? Kalau orang yang tidak mengaku meditator, memaki-maki, maka stigmanya adalah: "ah, dia mah cuma teori aja, berantem mulu kerjaannya." Nah kalau meditator memaki-maki, maka kemungkinan komentarnya adalah: "dia sedang mengajar, tapi dengan metode berbeda."
yah bisa saja terjadi demikian...
tapi, tidak bisa digeneralisir, atau dipastikan : pasti demikian, kan?
 :)

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #144 on: 10 January 2012, 02:57:44 PM »
Saya rasa masih ada yang kurang kalo kamma cuma ditentukan oleh cetana saja... kalo gitu bagaimana menjelaskan bahwa membunuh semut dan membunuh manusia, buah karmanya lebih besar dari membunuh manusia?... atau membunuh manusia biasa dibandingkan dengan membunuh para arya?...dimana cetananya sama2 membunuh....

Saya sendiri juga belum jelas dalam memahami hal ini... cuma menyampaikan opini saja..
Setuju, thanks sudah dikoreksi.
Yang paling menentukan akibat karma adalah CETANA.
jadi memang ada faktor lain yg ikut menentukan.

Sama, saya cuma nulis : konon, sesuai pemahaman pribadi saya.

Mana yg bener2 BENAR, saya juga tidak tahu.
 :)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #145 on: 10 January 2012, 03:03:52 PM »
he he he
yg namya "sudah sentiment", selalu punya argumen buat membantah, bro.
identik dg, kalau sudah cinta, pujaannya adalah wanita tercantik!

bagaimana kita mau mendebat kalau sudah perasaan kita ikut bermain?
saya maklum.

jawaban saya buat pertanyaan bro: Tidak bisa digeneralisir.
Untuk menuduh, menyimpulkan, kita butuh beberapa bukti dulu.

 _/\_
ya, kita memang bukan buda yang bisa mencela yang pantas dicela, hanya buda yang boleh, kita tidak tahu mana yang harus dicela dan tidak karena tidak tahu motivasinya, hanya buda yang bisa melihat motivasi seseorang. begitukah?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #146 on: 10 January 2012, 03:12:03 PM »
nah apakah seseorang berdoa disebut meditasi, kemudian apakah dia budis?
eh... setback itu, bro.
Buddhis kan ngga butuh label, pembaptisan, inisiasi dlsb.

Yang menjalankan meditasi (baca: vipassana yg benar. sementara pakai standart Mahasi S.), ia adalah Buddhist.

Setelah ikut retret, ia dapat pengalaman, disana ia akan mendapat transformasi bathin. Tanpa disuruh, ia akan mampu memilih keyakinannya. Apa yg dialami sendiri versus apa kata orang.

Di Dhammadipa Arama, batu malang, dulu (ngga tahu sekarang) banyak non Buddhist ikut retret Vipassana.

 _/\_

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #147 on: 10 January 2012, 03:24:01 PM »
eh... setback itu, bro.
Buddhis kan ngga butuh label, pembaptisan, inisiasi dlsb.

Yang menjalankan meditasi (baca: vipassana yg benar. sementara pakai standart Mahasi S.), ia adalah Buddhist.

Setelah ikut retret, ia dapat pengalaman, disana ia akan mendapat transformasi bathin. Tanpa disuruh, ia akan mampu memilih keyakinannya. Apa yg dialami sendiri versus apa kata orang.

Di Dhammadipa Arama, batu malang, dulu (ngga tahu sekarang) banyak non Buddhist ikut retret Vipassana.

 _/\_

budis itu artinya pengikut buda, nah kalau seseorang yang berdoa dia masuk nya murid buda bukan? sudah masuk ke ranah transformasi batin. (semisalnya dia itu tidak pernah mengenal ajaran buda tapi doanya selaras dengan transformasi batin)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #148 on: 10 January 2012, 03:25:04 PM »
he he he
yg namya "sudah sentiment", selalu punya argumen buat membantah, bro.
identik dg, kalau sudah cinta, pujaannya adalah wanita tercantik!

bagaimana kita mau mendebat kalau sudah perasaan kita ikut bermain?
saya maklum.

jawaban saya buat pertanyaan bro: Tidak bisa digeneralisir.
Untuk menuduh, menyimpulkan, kita butuh beberapa bukti dulu.

 _/\_
kalau misalnya sudah ada bukti bagaimana?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline inJulia

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 256
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye
« Reply #149 on: 10 January 2012, 03:34:54 PM »
ya, kita memang bukan buda yang bisa mencela yang pantas dicela, hanya buda yang boleh, kita tidak tahu mana yang harus dicela dan tidak karena tidak tahu motivasinya, hanya buda yang bisa melihat motivasi seseorang. begitukah?

tadi keliling2 nemu:

[at] ryu
Kejahatan seseorang diungkapkan bukan dengan cara mencelanya, tetapi memberi tahunya.
Contoh mencela: "hai engkau penjahat kotor yg telah mencuri sepeda teman ku"
Contoh memberitahu, "hai sdr.xx, mencuri adalah perbuatan yang tercela" 

dari:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15033.0;message=243734

=====
Kalau saya pribadi:

1. Menanyakan, mempertanyakan atau ajak diskusi dulu tentang sikap dan tindakan yg kita ANGGAP KELIRU. Dari sini kita bisa menggali lebih dalam permasalahannya. Pointnya: Mengingatkan, dulu serta mungkin kita sendiri yg salah tafsir atau pandangan.

2. Kalau sudah jelas sikap dan tindakannya tidak sesuai Dhamma:
2a. kalau tidak merugikan orang lain. kita sekedar mengingatkan, selesai. itu urusannya sendiri.
2b. Kalau merugikan orang banyak, (perlu tindakan yg lebih jauh.....  ;D . Pertanyakan ke atasannya. Bila atasannya juga diam, yah butuh tindakan lebih jauh lagi....
Referensi saya, Coba baca ini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21123.0;message=371007

***

Anda pakai istilah MENCELA, bro Morpheus pakai istilah MENGECAM.
Kalau saya pribadi, berusaha tidak mencela dan mengecam, cukup mempertanyakan, atau mengemukakan pendapat pribadi saja. Tapi kalau sampai mencela atau mengecam, itu keterpelesetan saya.

 _/\_

 

anything