News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye

Started by ryu, 05 January 2012, 11:00:45 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: ryu on 10 January 2012, 10:54:08 AM
jadi artinya kalau ada meditator misalnya yang suka melihat paha mulus muridnya kita jangan menilai batinnya, siapa tau dia meditasi objek suba?

kalau ada meditator yang bicara kasar, kita jangan menilai dia, karena bisa jadi dia sedang mengetes batin kita?
Dan kalau meditator menganjurkan orang tidak meditasi, jangan terburu menilai. Mungkin sedang menguji keteguhan kita.

Catatan penting: anda harus mengaku sebagai meditator dulu, maka semua hal yang anda lakukan akan cenderung benar.

dilbert

Quote from: morpheus on 09 January 2012, 09:51:42 PM
dalam contoh orang belajar berdana dan belajar mengendalikan diri itu (tanpa disertai meditasi) tidak lain untuk memperoleh sebuah pamrih.

kalau sudah ada pandangan benar, bisa saja berdana itu bukan untuk pamrih, yang belum tentu ada hubungannya dengan meditasi (baca : samadhi)


Quote from: morpheus on 09 January 2012, 09:51:42 PM
dan juga tidak ada pandangan benar tanpa meditasi

dalam Jalan Mulia Beruas 8, pandangan benar (samma ditthi) dan konsentrasi benar (samma samadhi) itu dua ruas. apakah memang benar tidak akan ada pandangan benar tanpa meditasi ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: morpheus on 09 January 2012, 09:51:42 PM
pendapat saya lebih ekstrim: tidak ada transformasi batin tanpa meditasi.
transformasi batin dalam arti dari lobha ke alobha, dosa ke adosa, moha ke amoha.

dalam contoh orang belajar berdana dan belajar mengendalikan diri itu (tanpa disertai meditasi) tidak lain untuk memperoleh sebuah pamrih.
tidak ada transformasi batin di sana.
dan juga tidak ada pandangan benar tanpa meditasi.

tetapi ada yang meditasi kemudian LDM nya malah semakin bertambah, transformasi batinnya benar2 berubah dari ingin menghilangkan malah LDM menjadi bertambah.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

meditasi (samma samadhi) adalah salah satu ruas dari Jalan Mulia Beruas 8, yang mana jika utk penembusan kesucian arahat, tentu-nya semua ruas harus bisa di-realisasikan.

Jadi clear bahwa semua ruas itu harus di-realisasi-kan... Mana yang lebih penting ?  semua penting dan menjadi syarat pemenuhan.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

ryu

Quote from: dilbert on 10 January 2012, 11:03:12 AM
meditasi (samma samadhi) adalah salah satu ruas dari Jalan Mulia Beruas 8, yang mana jika utk penembusan kesucian arahat, tentu-nya semua ruas harus bisa di-realisasikan.

Jadi clear bahwa semua ruas itu harus di-realisasi-kan... Mana yang lebih penting ?  semua penting dan menjadi syarat pemenuhan.
21. 'Tetapi, Brāhmaṇa, jika seseorang mengabaikan salah satu dari dua itu, dapatkah ia dengan jujur menyatakan: "Aku adalah seorang Brāhmaṇa"?' [124] 'Tidak, Gotama. Karena kebijaksanaan dimurnikan oleh moralitas, dan moralitas dimurnikan oleh kebijaksanaan; jika yang satu ada, maka yang lain juga ada, orang yang bermoral adalah orang yang bijaksana, dan orang yang bijaksana adalah orang yang bermoral, dan kombinasi moralitas dan kebijaksanaan disebut yang tertinggi di dunia ini. Bagaikan satu tangan mencuci tangan lainnya, atau satu kaki mencuci kaki lainnya, demikian pula kebijaksanaan memurnikan moralitas dan kombinasi ini disebut yang tertinggi di dunia.'

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_4:_So%E1%B9%87ada%E1%B9%87%E1%B8%8Da_Sutta
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 10 January 2012, 10:59:34 AM
Dan kalau meditator menganjurkan orang tidak meditasi, jangan terburu menilai. Mungkin sedang menguji keteguhan kita.

Catatan penting: anda harus mengaku sebagai meditator dulu, maka semua hal yang anda lakukan akan cenderung benar.
ilmu belut? =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: ryu on 10 January 2012, 11:11:48 AM
ilmu belut? =))
Lho? Betul 'kan? Kalau orang yang tidak mengaku meditator, memaki-maki, maka stigmanya adalah: "ah, dia mah cuma teori aja, berantem mulu kerjaannya." Nah kalau meditator memaki-maki, maka kemungkinan komentarnya adalah: "dia sedang mengajar, tapi dengan metode berbeda."


ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 10 January 2012, 11:20:29 AM
Lho? Betul 'kan? Kalau orang yang tidak mengaku meditator, memaki-maki, maka stigmanya adalah: "ah, dia mah cuma teori aja, berantem mulu kerjaannya." Nah kalau meditator memaki-maki, maka kemungkinan komentarnya adalah: "dia sedang mengajar, tapi dengan metode berbeda."


kalau ada yang membela si meditator, apakah dia bisa melihat batin si meditator? ataukan sama juga spekulasi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: ryu on 10 January 2012, 11:51:14 AM
kalau ada yang membela si meditator, apakah dia bisa melihat batin si meditator? ataukan sama juga spekulasi.
Yang pasti, jika tidak mampu objektif, dia tidak mampu melihat bathin sendiri.

dilbert

Quote from: ryu on 10 January 2012, 11:51:14 AM
kalau ada yang membela si meditator, apakah dia bisa melihat batin si meditator? ataukan sama juga spekulasi.

kalau ramai-ramai argumen = bully-ing
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

morpheus

Quote from: will_i_am on 09 January 2012, 10:12:33 PM
saya melakukan kebajikan dengan harapan:
"semoga dengan jasa kebajikan saya perbuat dapat membuat saya lebih cepat memahami dan merealisasi dhamma di masa yang akan datang"
apakah ini termasuk pamrih??
menurut saya, itu juga termasuk pamrih.

Quote from: dilbert on 10 January 2012, 11:00:04 AM
kalau sudah ada pandangan benar, bisa saja berdana itu bukan untuk pamrih, yang belum tentu ada hubungannya dengan meditasi (baca : samadhi)

dalam Jalan Mulia Beruas 8, pandangan benar (samma ditthi) dan konsentrasi benar (samma samadhi) itu dua ruas. apakah memang benar tidak akan ada pandangan benar tanpa meditasi ?
mengenai pandangan benar, sudah didiskusikan habis di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19745.msg333511#msg333511

kalo dari kesimpulan saya, tidak ada pandangan benar tanpa meditasi.
pengertian intelektual --seberapapun kadar benarnya-- bukanlah pandangan benar.
tentunya yg lain boleh berbeda pendapat.

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

Quote from: morpheus on 10 January 2012, 12:25:38 PM
menurut saya, itu juga termasuk pamrih.
mengenai pandangan benar, sudah didiskusikan habis di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19745.msg333511#msg333511

kalo dari kesimpulan saya, tidak ada pandangan benar tanpa meditasi.
pengertian intelektual --seberapapun kadar benarnya-- bukanlah pandangan benar.
tentunya yg lain boleh berbeda pendapat.


Menurut pendapat saya, pandangan benar apalagi yang merujuk pada "melihat apa adanya" (yathabutham nyanadasam) itu juga pandangan intelek. atau-kah bukan ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

morpheus

Quote from: dilbert on 10 January 2012, 01:15:39 PM
Menurut pendapat saya, pandangan benar apalagi yang merujuk pada "melihat apa adanya" (yathabutham nyanadasam) itu juga pandangan intelek. atau-kah bukan ?
bagi saya itu sangat jelas sekali bukan intelek...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

inJulia

Quote from: william_phang on 10 January 2012, 10:17:14 AM
Apakah Chi-kung itu tokoh yang real? ato cuma donggeng..... saya rasa sangat tidak mungkin orang yg mabuk2an itu bisa menjadi suci....
Saya bukan Mahayanist, sekedar sedikiit tahu cerita tsb., bro William.  :)
Karma, perbuatan ditentukan CETANA nya. Bukan dari KARMA, PERBUATAN itu sendiri, dan saya belum punya kemampuan membaca CETANA siapapun.
(Contohnya:
Seorang dewasa, menceples anak kecil, misalnya.
Kita jangan buru menilai. selidiki dulu lebih dalam.)

Terlepas itu real atau dongeng, saya cuma ambil yg patut saya jadikan pembelajaran.
_/\_

William_phang

#134
Quote from: inJulia on 10 January 2012, 01:48:41 PM
Saya bukan Mahayanist, sekedar sedikiit tahu cerita tsb., bro William.  :)
Karma, perbuatan ditentukan CETANA nya. Bukan dari KARMA, PERBUATAN itu sendiri, dan saya belum punya kemampuan membaca CETANA siapapun.
(Contohnya:
Seorang dewasa, menceples anak kecil, misalnya.
Kita jangan buru menilai. selidiki dulu lebih dalam.)

Terlepas itu real atau dongeng, saya cuma ambil yg patut saya jadikan pembelajaran.
_/\_


Saya rasa masih ada yang kurang kalo kamma cuma ditentukan oleh cetana saja... kalo gitu bagaimana menjelaskan bahwa membunuh semut dan membunuh manusia, buah karmanya lebih besar dari membunuh manusia?... atau membunuh manusia biasa dibandingkan dengan membunuh para arya?...dimana cetananya sama2 membunuh....

Saya sendiri juga belum jelas dalam memahami hal ini... cuma menyampaikan opini saja..