Menguji Kemampuan Analitis

Started by K.K., 21 October 2011, 10:41:51 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

stephen chow

palak=bisa di lakukan berulang2 sama pelaku..
perkosa=juga bisa di lakukan berulang2 sama pelaku..

rampok=mungkin 1x=tidak berulang2
jambret=mungkin 1x=tidak berulang2
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

K.K.

Quote from: stephen chow on 21 October 2011, 03:07:54 PM
palak=bisa di lakukan berulang2 sama pelaku..
perkosa=juga bisa di lakukan berulang2 sama pelaku..

rampok=mungkin 1x=tidak berulang2
jambret=mungkin 1x=tidak berulang2
Tidak menutup kemungkinan kalo orang itu memberi kesempatan yang sama, tidak belajar dari pengalaman, besok dirampok/dijambret lagi oleh pelaku yang sama.

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.


K.K.

Sepertinya soal yang terlihat sulit di group FB yang beberapa orangnya mengaku "cerdas", mudah dipahami oleh rekan-rekan di forum yang "biasa aja". Jadi saya lanjutkan.

Apakah semua jenis perbuatan memberi, bisa disebut sebagai berdana? Jika ya, kenapa, jika tidak, kenapa?


stephen chow

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 03:15:11 PM
Tidak menutup kemungkinan kalo orang itu memberi kesempatan yang sama, tidak belajar dari pengalaman, besok dirampok/dijambret lagi oleh pelaku yang sama.
di rampok/jambret dgn pelaku yg sama sungguh gila..  :o
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

K.K.

Quote from: stephen chow on 21 October 2011, 04:09:08 PM
di rampok/jambret dgn pelaku yg sama sungguh gila..  :o
Bisa saja, sebab memang tidak setiap orang belajar dari pengalaman, atau bisa juga si pelaku sudah tambah canggih sehingga bisa melakukannya kembali.

Lalu saya di sini juga bukan membahas dari sisi terulangnya kejadian (recurrence), tapi dari sudut pandang keadaan bathin seseorang waktu mengalami kejadian tersebut.

William_phang

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 04:04:11 PM
Sepertinya soal yang terlihat sulit di group FB yang beberapa orangnya mengaku "cerdas", mudah dipahami oleh rekan-rekan di forum yang "biasa aja". Jadi saya lanjutkan.

Apakah semua jenis perbuatan memberi, bisa disebut sebagai berdana? Jika ya, kenapa, jika tidak, kenapa?



Saya tidak sependapat bahwa memberi pasti berdana... tergantung pada niat dari memberi tersebut... berdana adalah melatih pelepasan.. jda niatnya adalah baik demi kemajuan bathin dalam melepas... tetapi kelao niatnya adalah untuk tujuan yang lain misalkan demi nama atau untuk menghina orang tentu memveri itu tidak dapat disebut berdana...

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 03:58:30 PM
Bagaimana penjelasan tuhan juga malak?
meminta persembahan yang 10% tuhh
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 04:04:11 PM
Sepertinya soal yang terlihat sulit di group FB yang beberapa orangnya mengaku "cerdas", mudah dipahami oleh rekan-rekan di forum yang "biasa aja". Jadi saya lanjutkan.

Apakah semua jenis perbuatan memberi, bisa disebut sebagai berdana? Jika ya, kenapa, jika tidak, kenapa?


pujian atau hinaan nih =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: william_phang on 21 October 2011, 04:15:43 PM
Saya tidak sependapat bahwa memberi pasti berdana... tergantung pada niat dari memberi tersebut... berdana adalah melatih pelepasan.. jda niatnya adalah baik demi kemajuan bathin dalam melepas... tetapi kelao niatnya adalah untuk tujuan yang lain misalkan demi nama atau untuk menghina orang tentu memveri itu tidak dapat disebut berdana...
Memberi demi latihan melepas adalah motif terbaik dari berdana.

(1) Tapi ada juga orang berdana atas motif lain misalnya atas dasar belas kasih. Apakah hal tersebut tidak bisa disebut berdana?

(2) Juga ada orang yang berpandangan ada akibat dari perbuatan bertekad, "semoga perbuatan baik ini membuahkan hasil baik di masa depan bagiku", ini adalah dengan motif ingin mendapatkan sesuatu. Namun apakah karena niat ini, tidak bisa dikatakan berdana?


William_phang

Quote from: ryu on 21 October 2011, 04:17:00 PM
meminta persembahan yang 10% tuhh

itu bukan tuhan yg palak tp....... lagian kan itu tergantung sama umatnya mau atau tidak....

rooney

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 04:04:11 PM
Sepertinya soal yang terlihat sulit di group FB yang beberapa orangnya mengaku "cerdas", mudah dipahami oleh rekan-rekan di forum yang "biasa aja". Jadi saya lanjutkan.

Apakah semua jenis perbuatan memberi, bisa disebut sebagai berdana? Jika ya, kenapa, jika tidak, kenapa?

Dalam perbuatan memberi, ada yang dilakukan dengan rasa hormat, karena rasa kasihan, karena keinginan tertentu, dan karena terpaksa. Mungkin yang dapat dikategorikan sebagai "real dana" adalah yang dilakukan dengan rasa hormat dan rasa kasihan. Sisanya agak diragukan jika dikatakan sebagai dana...

William_phang

Quote from: Kainyn_Kutho on 21 October 2011, 04:20:22 PM
Memberi demi latihan melepas adalah motif terbaik dari berdana.

(1) Tapi ada juga orang berdana atas motif lain misalnya atas dasar belas kasih. Apakah hal tersebut tidak bisa disebut berdana?

(2) Juga ada orang yang berpandangan ada akibat dari perbuatan bertekad, "semoga perbuatan baik ini membuahkan hasil baik di masa depan bagiku", ini adalah dengan motif ingin mendapatkan sesuatu. Namun apakah karena niat ini, tidak bisa dikatakan berdana?



Iya kalo motif diatas saya setuju disebut berdana... tetapi kalo motif yang merugikan diri sendiri (dlm artian perkembangan bathin) misalkan biar terkenal (ato ketika banayk orang lihat baru memberi) atau pun untuk merendahkan si penerima baru tidak dapat disebut berdana...

K.K.

Quote from: ryu on 21 October 2011, 04:17:00 PM
meminta persembahan yang 10% tuhh
Itu tidak memaksa kok. Tapi kalau menolak, akibatnya tau sendiri...



Quote from: ryu on 21 October 2011, 04:18:41 PM
pujian atau hinaan nih =))
Saya tidak memuji/menghina, hanya memberikan fakta bahwa ada orang-orang yang mengaku dirinya cerdas namun tidak dapat memahami analisis sederhana sehingga menganggap keadaan bathin adalah sama dalam kasus pemalakan dan pemerkosaan dalam hal 'kesempatan memilih untuk memberi'. Bahkan yang lebih parah mengatakan bahwa pendapat saya adalah 'memberi ketika dipalak adalah berdana.' (Hal ini memang bisa saja terjadi, tapi yang saya maksud adalah dalam pemalakan, seseorang bisa TERPAKSA memberi, dan itu TIDAK BISA disebut berdana.)