Dari BUDHA Hingga YESUS

Started by Mas Tidar, 11 June 2011, 09:09:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

abud

Quote from: Mas Tidar on 22 May 2012, 06:08:45 AM
reply no:669  :outoftopic:

Pembahasan-nya mulai melebar, menyamarkan, tidak fokus  dan mulai mencampur aduk dengan mahayana padahal Anda sndiri yang memulai meragukan ttg "Demikianlah yang telah saya dengar .." setelah kami memberikan runtutan historis dan alasannya.




jika ingin mengkritisi dari sisi mahayana, silakan buka topik baru di board mahayana


Masih on of topic mas, itu masih selingan. Apakah tidak baca saya meragukan sutta itu yg baru dituliskan paling cep at 400 tahun setelah Buddha wafat yg mencatut nama Ananda. Makanya penulis ini jujur memberikan kata pembuka "Evam me suttam" yg artinya sang penulis hanya mendengarkan kisah atau cerita tsb tidak mengalaminya. Benar atau tidak benar tergantung pembaca yg suka dibuai.  :)


senbudha

At Abud. Perkenalkan saya yang bodoh ini untuk bertanya. Kalau Yesus adalah "sang jalan sendiri".logika kacangan saya bertanya, Artinya untuk bisa sampai ke surga milikNya atau milik bapaNya,saya Harus bisa Menjiplak(Menjalankan) Segala tingkah laku atau Segala contoh watak yesus sedemikian persisnya agar bisa masuk surganya karena dia adalah sang jalan. 1. Saya musti lahir di kandang domba dulu karena dia adalah sang jalan. 2.Saya musti marah-marah dulu di pasar karena tempat allah dipake dagang? 3. Saya musti bisa menundukkan ombak yang mengamuk dulu ? 4 Saya musti memperbanyak roti dan mengubah air jadi anggur? 5. Saya musti,aduh musti disalib sampai mati dulu. 6.Saya juga musti menghilang di usia 12 tahun,sekarang terlambat udah? Dan segudang pertanyaan lainnya. Tolong dijawab dulu ya?


K.K.

Susah kalau orang sudah buta oleh iman. Yang sudah jelas-jelas ada penyelidikannya tidak dipakai, yang dipakai hanya sumber yang mendukung kepercayaan butanya.

Sekadar informasi:

The Gospel According to Mark (Greek: κατὰ Μᾶρκον εὐαγγέλιον, τὸ εὐαγγέλιον κατὰ Μᾶρκον, to euangelion kata Markon), commonly shortened to the Gospel of Mark or simply Mark, is the second book of the New Testament. This canonical account of the life of  of Nazareth is one of the three synoptic gospels. It was thought to be an epitome, which accounts for its place as the second gospel in the Bible. However, most contemporary scholars now regard it as the earliest of the canonical gospels[1] (c 70).


Rata-rata orang Kr1sten tahu Injil Markus adalah karya paling awal berdasarkan sejarah dan ditulis sekitar tahun 70. Ini ada orang sok tahu bilang Injil Matius ditulis tahun 45-55. Kadang2 gak heran juga lihat Buddhis gemas kalau debat sama orang beginian. Saya sih pilih tidak melanjutkan diskusi dengan orang begini.


will_i_am

Quote from: abud on 22 May 2012, 12:51:59 AM
Kutipan ini bagus, seharusnya beginilah teladan Buddha yg mesti dikuti oleh yang mengaku muridnya, kalo benar bilang benar, jangan diplintirin. Kalo salah harus sabarlah menjelaskannya, bukan menjadi marah2 dan mulai menghina.

bagus, tapi kenapa pada praktiknya NOL ya??

Quote from: abud on 22 May 2012, 12:21:38 AM

Nabi aa(asli asbun), kalo banci tetap banci, apa kamu nggak malu cuma bisa comot dan copy paste ilmu alkitabiah muslimer? Itu udah tahun berapa kamu masih pakai ilmu alkitabiah itu?  :)) :))

Ampun dech gaya begini masih bisa jualan kesana kemari?  :'( :'( :o

Dimana ilmumu sendiri, kalo copy paste saya juga banyak Dato....

Cilaka benar nabi yg satu ini masih menganggap dirinya pendekar alkitabiah gaya tinju muslimer.  ^:)^ ^:)^ =P~
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

abud





Quote from: Kainyn_Kutho on 22 May 2012, 01:26:43 PM
Susah kalau orang sudah buta oleh iman. Yang sudah jelas-jelas ada penyelidikannya tidak dipakai, yang dipakai hanya sumber yang mendukung kepercayaan butanya.

Sekadar informasi:

The Gospel According to Mark (Greek: κατὰ Μᾶρκον εὐαγγέλιον, τὸ εὐαγγέλιον κατὰ Μᾶρκον, to euangelion kata Markon), commonly shortened to the Gospel of Mark or simply Mark, is the second book of the New Testament. This canonical account of the life of  of Nazareth is one of the three synoptic gospels. It was thought to be an epitome, which accounts for its place as the second gospel in the Bible. However, most contemporary scholars now regard it as the earliest of the canonical gospels[1] (c 70).


Rata-rata orang Kr1sten tahu Injil Markus adalah karya paling awal berdasarkan sejarah dan ditulis sekitar tahun 70. Ini ada orang sok tahu bilang Injil Matius ditulis tahun 45-55. Kadang2 gak heran juga lihat Buddhis gemas kalau debat sama orang beginian. Saya sih pilih tidak melanjutkan diskusi dengan orang begini.


Pertama, kamu udah bilang saya tak jujur, dan saya udah buktiin yg tak jujur adalah kamu. Sekarang nuduh saya buta
oleh iman? Nah yang buta oleh iman itu siapa, yg ngutip berita dari wikipedia?


Mengapa ada segelintir sarjana alkitab yg memberi angka tahun penulisan injil Markus tahun 70 masehi? Sebab mereka
yg tidak percaya mujizat, mengambil injil Markus 13:2 sebagai pijakan atas tanggal penulisan injil Markus. Sebab dalam
ayat itu Markus mencatat ramalan Yesus tentang penghancuran bait Allah yg terjadi pada tahun 70 masehi. Dan ada
beberapa sarjana alkitab yg memberikan angka tahun penulisan injil Markus sekitar 60-68 masehi. Mengapa? Sebab
Markus mati sahid pada tahun 68 masehi. Jadi tanggal penulisan injil Markus pasti dibawah tahun 68 masehi.

Dalam kebanyakan sarjana alkitab memberikan tahun penulisan injil Markus 50-55 masehi, sebab Markus telah meninggalkan palestina 16 tahun setelah kenaikan Yesus ke sorga, dan dia menyertai rasul Petrus ke daerah sekitar Italia(Roma). Dan disitu rasul Petrus meminta Markus menuliskan Injil Markus tsb. Dan sebagian kecil sarjana ada yg memberikan tahun penulisan sekitar 40 masehi, sebab adanya pertimbangan hubungan Markus dengan Paulus yg telah menuliskan surat2nya mulai dari tahun 40 masehi.


Kamu bilang rata2 orang kr****n yg percaya penulisan injil Markus tahun 70 masehi? Yg benar aja kamu, buktinya saya yg kamu sebum bodoh masih bisa memberi kamu alasan bukan ditahun 70 masehi khan?
Nah yg kelihatan bodoh itu siapa ya? Ternyata kamu itu buta oleh iman buddhisme juga ya?  ;D ;D

abud

Quote from: will_i_am on 22 May 2012, 02:32:31 PM
bagus, tapi kenapa pada praktiknya NOL ya??


Justru saya mengasihi nabi aa agar banyak belajar, jangan hanya ikutin cara debat muslimer yg udah ketinggalan itu.

Buat kamu marah tak bolehkan? ya begitulah sebuah sistem peraturan(vinaya) yg kaku, tak boleh ketawa(kalo buat simbol gambar ketawa :)) kayak gini bolehlah, daripada  :)) sungguhan), tak boleh nyanyi, tak boleh makan sampai kenyang dll.  Kelihatan seperti komunitas manusia robot.....kasihan dech lu.... :x ^:)^ ^:)^

will_i_am

#681
-1 granted...

gak boleh marah ya...
harus minta -1 lagi

karna gak boleh ketawa, mukanya  :| aja
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

abud

Quote from: senbudha on 22 May 2012, 12:52:08 PM
At Abud. Perkenalkan saya yang bodoh ini untuk bertanya. Kalau Yesus adalah "sang jalan sendiri".logika kacangan saya bertanya, Artinya untuk bisa sampai ke surga milikNya atau milik bapaNya,saya Harus bisa Menjiplak(Menjalankan) Segala tingkah laku atau Segala contoh watak yesus sedemikian persisnya agar bisa masuk surganya karena dia adalah sang jalan. 1. Saya musti lahir di kandang domba dulu karena dia adalah sang jalan. 2.Saya musti marah-marah dulu di pasar karena tempat allah dipake dagang? 3. Saya musti bisa menundukkan ombak yang mengamuk dulu ? 4 Saya musti memperbanyak roti dan mengubah air jadi anggur? 5. Saya musti,aduh musti disalib sampai mati dulu. 6.Saya juga musti menghilang di usia 12 tahun,sekarang terlambat udah? Dan segudang pertanyaan lainnya. Tolong dijawab dulu ya?

Itu logika buddhisme, bukan logika kr****n. Logika buddhisme memang seperti itu harus mencontohi cara hidup gurunya, maka dibentuklah sistem yg seragam dalam mengatur umatnya, termasuk para sangha agar bisa hidup suci dan menembus nirvana ?

Dulu sebelum Gautama menyebut dirinya Buddha, beliau mengikuti cara hidup srahmana seperti Mahavira sang Tirthankara(sejenis Buddha) yg ke 24( kog sama ya dengan 24 Buddha di therevada?) memiliki sebuah sistem peraturan yg terdiri 4 sila dan praktek hidup seperti rambut, kumis, jenggot dicukur habis, hidup telanjang, makan hanya segenggam telapak tangan pemberian umat, tak boleh bawa harta, tidur dirumputan kering beratapkan langit, kalo dihutan yg tak ada manusia terpaksa maksn buah2an liar dihutan, kalo tak ada maka kotoran hewan juga dimakan, minum air kencing sendiri saat haus, berjalan harus hati2, tak boleh injak tumbuhan dan binatang kecil. Dan Gautama pernah melalui sang jalan ini( meminjam istilah mas Tidar), akhirnya beliau tak tahan dan hampir mati. Akhirnya beliau melarikan diri dari sang jalan tersebut. Hanya Mahavira yg sanggup melakukan dan melalui sang jalan
tersebut, maka Mahavira disebut Tirthankara yg artinya penyelamat yg telah melalui dan mengatasi tummimbal lahir(
parinibbana)

Akhirnya Buddha mengambil sang jalan lain yg disebut jalan tengah, maka sampai sekarang umat Buddhis mengikuti sebagian teladan Buddha. Mengapa sebagian? Sebab kalo semuanya, maka umatNya harus rela hidup telanjang, bulu semuanya dicukur(khusus pria aja, wanita tak usah ikut ya, maluin aja), makan segenggam nasi, kotoran hewan boleh dicoba buat variasi menu, dan minum air kencing sendiri( hemat, air isi ulang)  ;D

Mas Tidar

#683
kejujuran penulis memiliki keraguan sangat dihargai dan masing2 individu memiliki keraguan terlepas dari apa yang diyakini/percayai, apa yang menjadi keraguannya.
masing board diforum ini pasti juga memiliki banyak pertanyaan baik itu dari segi sosial budaya pendidikan iptek dll s/d buddhism sendiri. untuk itulah forum2 sperti ini ada.
kalau Anda hanya mempertimbangkan faktor keraguan dan lebih memperbesar efeknya, sama halnya Anda membuat sesuatu kasus khusus menjadi sesuatu yang umum.
ibarat: Anda berjalan diatas tanah kemudian jatuh dan setelah itu Anda anti menyentuh permukaan tanah.

penulisan setelah 400thn kemudian, yah karena waktu itu kertas belum ada, menulis di daun yang lbh primitif dari kertas juga belum ada. Anda punya solusinya ?
pada saat itu solusi yang ada hanyalah menghafal yang sering disebut tipitakadara. orang yang pertama kali menjadi tipikadara adalah Ven. Ananda dan sampai sekarang tradisi tipitakadara masih dilestarikan dinegara2 buddhist (Sri lanka/ceylon, myanmar/burma & thailand).
video: tipikadara

di kr juga pasti bertebaran forum sejenis DC ini dan disana ada banyak pertanyaan seputar alkitab yang menunjukan adanya keraguan dan ketidaktahuan dari sang penanya,
apakah ini hal yang luar biasa ? biasa aja ... sesuatu hal yang lumrah ...
Anda juga pasti memiliki keraguan dan ketidaktahuan makanya Anda mengunakan acuan bible reference dan belajar ttg bible.
jika Anda sdh bebas dari keraguan, Anda pasti lebih memilih mencari domba peliharaan "Anda sendiri" yang tersesat.


Quote from: abud on 22 May 2012, 07:22:33 AM

Quote from: Mas Tidar on 22 May 2012, 06:08:45 AM
reply no:669  :outoftopic:

Pembahasan-nya mulai melebar, menyamarkan, tidak fokus  dan mulai mencampur aduk dengan mahayana padahal Anda sndiri yang memulai meragukan ttg "Demikianlah yang telah saya dengar .." setelah kami memberikan runtutan historis dan alasannya.




jika ingin mengkritisi dari sisi mahayana, silakan buka topik baru di board mahayana


Masih on of topic mas, itu masih selingan. Apakah tidak baca saya meragukan sutta itu yg baru dituliskan paling cep at 400 tahun setelah Buddha wafat yg mencatut nama Ananda. Makanya penulis ini jujur memberikan kata pembuka "Evam me suttam" yg artinya sang penulis hanya mendengarkan kisah atau cerita tsb tidak mengalaminya. Benar atau tidak benar tergantung pembaca yg suka dibuai.  :)




Om KK, terima kasih sudah diingatkan. kami akan melihat posting si oknum ini sejauh mana kualitas posting-nya.
Quote from: Kainyn_Kutho on 22 May 2012, 01:26:43 PM
Susah kalau orang sudah buta oleh iman. Yang sudah jelas-jelas ada penyelidikannya tidak dipakai, yang dipakai hanya sumber yang mendukung kepercayaan butanya.

Sekadar informasi:

The Gospel According to Mark (Greek: κατὰ Μᾶρκον εὐαγγέλιον, τὸ εὐαγγέλιον κατὰ Μᾶρκον, to euangelion kata Markon), commonly shortened to the Gospel of Mark or simply Mark, is the second book of the New Testament. This canonical account of the life of  of Nazareth is one of the three synoptic gospels. It was thought to be an epitome, which accounts for its place as the second gospel in the Bible. However, most contemporary scholars now regard it as the earliest of the canonical gospels[1] (c 70).

Rata-rata orang Kr1sten tahu Injil Markus adalah karya paling awal berdasarkan sejarah dan ditulis sekitar tahun 70. Ini ada orang sok tahu bilang Injil Matius ditulis tahun 45-55. Kadang2 gak heran juga lihat Buddhis gemas kalau debat sama orang beginian. Saya sih pilih tidak melanjutkan diskusi dengan orang begini.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

abud

Quote from: Mas Tidar on 23 May 2012, 06:25:16 AM
kejujuran penulis memiliki keraguan sangat dihargai dan masing2 individu memiliki keraguan terlepas dari apa yang diyakini/percayai, apa yang menjadi keraguannya.
masing board diforum ini pasti juga memiliki banyak pertanyaan baik itu dari segi sosial budaya pendidikan iptek dll s/d buddhism sendiri. untuk itulah forum2 sperti ini ada.
kalau Anda hanya mempertimbangkan faktor keraguan dan lebih memperbesar efeknya, sama halnya Anda membuat sesuatu kasus khusus menjadi sesuatu yang umum.
ibarat: Anda berjalan diatas tanah kemudian jatuh dan setelah itu Anda anti menyentuh permukaan tanah.

Hahahaha, analogi kamu kelihatan buat orang yang frustasi. Kalo  orang yang berjalan diatas tanah bisa jatuh, bukannya menjadi anti pijak tanah, tetapi lebih bersemangat menyelidiki, kenapa bisa jatuh, apakah kakiku kurang kuat, ataukah tanahnya becek atau apa? Bukannya menajdi takut injak tanah. Apakah itu problema pada pamdangan buddhis, karena hidup adalah dukkha, maka hidup menjadi pesimis?

Quote
penulisan setelah 400thn kemudian, yah karena waktu itu kertas belum ada, menulis di daun yang lbh primitif dari kertas juga belum ada. Anda punya solusinya ?
pada saat itu solusi yang ada hanyalah menghafal yang sering disebut tipitakadara. orang yang pertama kali menjadi tipikadara adalah Ven. Ananda dan sampai sekarang tradisi tipitakadara masih dilestarikan dinegara2 buddhist (Sri lanka/ceylon, myanmar/burma & thailand).
video: tipikadara

Pertanyaan kembali ke kamu, mengapa orang Yahudi mampu menulis  yg dimulai dengan Musa( tulis di batu, lempengan logam, daun lontar) ? Dimana perbedaannya? Sama2 manusia.

Pertanyaan saya, kenapa jika saat itu penghafalan oral telah ada( tipikadara) mengapa penulisan tipitaka dilakukan secara progresive, mulai dari 100 masehi sampai 400 tahun masehi? Mengapa tradisi ini tidak ada pada aliran lainnya?

Quote

di kr juga pasti bertebaran forum sejenis DC ini dan disana ada banyak pertanyaan seputar alkitab yang menunjukan adanya keraguan dan ketidaktahuan dari sang penanya,
apakah ini hal yang luar biasa ? biasa aja ... sesuatu hal yang lumrah ...
Anda juga pasti memiliki keraguan dan ketidaktahuan makanya Anda mengunakan acuan bible reference dan belajar ttg bible.
jika Anda sdh bebas dari keraguan, Anda pasti lebih memilih mencari domba peliharaan "Anda sendiri" yang tersesat.

Awal pembelajaran pasti banyak pertanyaan, bukan keraguan, oleh sebab itu kita belajar dan mencari tahu, mengapa hal ini demikian. Mengapa kita perlu mencari agar pemahaman kita semakin baik dan menyeluruh. Jadi pemahaman pembelajaran akan makin bertambah. Mencari domba itu beda kasusnya. Ada orang yg tidak banyak tahu alkitab telah mencari domba, mengapa? Sebab ada kesaksian dari dalam dirinya, Yesus itu benar adanya. Contoh kasus perempuan Samaria yg bertemu Yesus, langsung pergi memberitakan injil tanpa melalui proses pembelajaran.

Quote

Om KK, terima kasih sudah diingatkan. kami akan melihat posting si oknum ini sejauh mana kualitas posting-nya.

Ya ini gua nggak komentari, soalnya bersifat sentimen pribadi dan double standar.

K.K.

Quote from: abud on 22 May 2012, 10:43:20 PM




Pertama, kamu udah bilang saya tak jujur, dan saya udah buktiin yg tak jujur adalah kamu. Sekarang nuduh saya buta
oleh iman? Nah yang buta oleh iman itu siapa, yg ngutip berita dari wikipedia?


Mengapa ada segelintir sarjana alkitab yg memberi angka tahun penulisan injil Markus tahun 70 masehi? Sebab mereka
yg tidak percaya mujizat, mengambil injil Markus 13:2 sebagai pijakan atas tanggal penulisan injil Markus. Sebab dalam
ayat itu Markus mencatat ramalan Yesus tentang penghancuran bait Allah yg terjadi pada tahun 70 masehi. Dan ada
beberapa sarjana alkitab yg memberikan angka tahun penulisan injil Markus sekitar 60-68 masehi. Mengapa? Sebab
Markus mati sahid pada tahun 68 masehi. Jadi tanggal penulisan injil Markus pasti dibawah tahun 68 masehi.

Dalam kebanyakan sarjana alkitab memberikan tahun penulisan injil Markus 50-55 masehi, sebab Markus telah meninggalkan palestina 16 tahun setelah kenaikan Yesus ke sorga, dan dia menyertai rasul Petrus ke daerah sekitar Italia(Roma). Dan disitu rasul Petrus meminta Markus menuliskan Injil Markus tsb. Dan sebagian kecil sarjana ada yg memberikan tahun penulisan sekitar 40 masehi, sebab adanya pertimbangan hubungan Markus dengan Paulus yg telah menuliskan surat2nya mulai dari tahun 40 masehi.


Kamu bilang rata2 orang kr****n yg percaya penulisan injil Markus tahun 70 masehi? Yg benar aja kamu, buktinya saya yg kamu sebum bodoh masih bisa memberi kamu alasan bukan ditahun 70 masehi khan?
Nah yg kelihatan bodoh itu siapa ya? Ternyata kamu itu buta oleh iman buddhisme juga ya?  ;D ;D
Iya deh, apa katamu saja. Imanmu memang paling baik kok. Hasilnya aja orang seperti anda yah, yang suka menghakimi orang lain beriman buta padahal belum pernah membahas agamanya dengan anda. Membahas pun mengemukakan "dugaan" yang dipilih sebagai tolok ukur kebenaran diskusi.


K.K.

Quote from: Mas Tidar on 23 May 2012, 06:25:16 AM
Om KK, terima kasih sudah diingatkan. kami akan melihat posting si oknum ini sejauh mana kualitas posting-nya.
OOT dikit. Sangat-sangat jarang saya ketemu orang Kr1sten yang bisa berdiskusi dengan baik (walaupun saya cukup beruntung bertemu beberapa, seperti byon di forum ini, misalnya). Tepat kemarin saya baru menegur sekelompok orang Kr1sten yang sedang mengolok2 Kwan Im. Saya tidak percaya Kwan Im, tapi tidak membahasnya khusus untuk menghina.

Kemudian berlanjut jadi diskusi. Mereka bertanya tentang evolusi, lalu saya katakan seperti di Kitab Kejadian, di mana urutan penciptaan tidak ilmiah (matahari sebelum tanaman, burung sebelum hewan darat), dan yang dijawab oleh salah satunya, "itulah hebatnya Tuhan, bisa melakukan hal mustahil." Demikianlah melelahkannya mengedukasi orang buta karena iman. Inkonsistensi pun dijadikan objek pemujaan.

Rico Tsiau

Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2012, 08:50:28 AM
OOT dikit. Sangat-sangat jarang saya ketemu orang Kr1sten yang bisa berdiskusi dengan baik (walaupun saya cukup beruntung bertemu beberapa, seperti byon di forum ini, misalnya). Tepat kemarin saya baru menegur sekelompok orang Kr1sten yang sedang mengolok2 Kwan Im. Saya tidak percaya Kwan Im, tapi tidak membahasnya khusus untuk menghina.

Kemudian berlanjut jadi diskusi. Mereka bertanya tentang evolusi, lalu saya katakan seperti di Kitab Kejadian, di mana urutan penciptaan tidak ilmiah (matahari sebelum tanaman, burung sebelum hewan darat), dan yang dijawab oleh salah satunya, "itulah hebatnya Tuhan, bisa melakukan hal mustahil." Demikianlah melelahkannya mengedukasi orang buta karena iman. Inkonsistensi pun dijadikan objek pemujaan.

koreksi :
tanaman sebelum matahari

kwan im memang selalu menjadi bahan olokan dari luar buddhism, ini juga selalu saya temukan pada forum tertentu.

morpheus

penonton kecewa.... boohooo...
saya mengharapkan duel yang cerdas dan argumentatif.
ternyata hanya berisi disinformasi.
kembalikan duit tiketnya!
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Mas Tidar

#689
Quote from: abud on 18 May 2012, 08:24:31 AM
Kalimat "Evam me sutam"( Demikianlah yang kudengar) atau ada yg  menerjemahkan Evam me sutam ekam samayam (Demikianlah yg kudengar saat itu) memberikan kita beberapa petunjuk :

Pertama,  sang penulis dan org yg menjadi sumber info dalam kisah ini TIDAK MEMILIKI pengalaman atau mengalami sendiri kisah yg diceritakan tsb. Dengan demikian ada keraguan, apakah cerita itu memang terjadi demikian atau telah ditambah2 bumbu2 agar kelihatan sangat dramatis? Tak ada yg tahu.


versus


Quote from: abud on 23 May 2012, 08:03:16 AM

Quote from: Mas Tidar on 23 May 2012, 06:25:16 AM
kejujuran penulis memiliki keraguan sangat dihargai dan masing2 individu memiliki keraguan terlepas dari apa yang diyakini/percayai, apa yang menjadi keraguannya.
masing board diforum ini pasti juga memiliki banyak pertanyaan baik itu dari segi sosial budaya pendidikan iptek dll s/d buddhism sendiri. untuk itulah forum2 sperti ini ada.
kalau Anda hanya mempertimbangkan faktor keraguan dan lebih memperbesar efeknya, sama halnya Anda membuat sesuatu kasus khusus menjadi sesuatu yang umum.
ibarat: Anda berjalan diatas tanah kemudian jatuh dan setelah itu Anda anti menyentuh permukaan tanah.

Hahahaha, analogi kamu kelihatan buat orang yang frustasi. Kalo  orang yang berjalan diatas tanah bisa jatuh, bukannya menjadi anti pijak tanah, tetapi lebih bersemangat menyelidiki, kenapa bisa jatuh, apakah kakiku kurang kuat, ataukah tanahnya becek atau apa? Bukannya menajdi takut injak tanah. Apakah itu problema pada pamdangan buddhis, karena hidup adalah dukkha, maka hidup menjadi pesimis?



versus

Quote from: abud on 21 May 2012, 11:41:30 PM
Bayangkan setelah beberapa tahun Yesus naik ke sorga, banyak injil palsu telah beredar saat itu yg mencatut nama2 murid Yesus, makanya para rasul dan pengikut Yesus harus menuliskan apa yg benar dan yg terjadi. Jika kita baca Lukas 1:1-4, 1 Yohanes 1:1-5, 2 Petrus 1:16-21
Apalagi lebih 400 tahun, seperti apa isi tipitaka sampai sangha harus bertemu dan membahas pengajaran Buddha?




menyelidiki ?   :whistle:  :whistle:  :whistle:
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha