Dari BUDHA Hingga YESUS

Started by Mas Tidar, 11 June 2011, 09:09:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dipasena

Quote from: abgf on 14 May 2012, 08:34:00 AM
seru juga nih klo jadi tanya jawab...

posisi abgf pasti di tengah-tengah.

komentator yang adil dech bagi kedua belah pihak. pasti, guaranted!!!!

bagaimana mod dan dukungan kawan-kawan... jadi diselenggarakan terbuka.....?!!!!

ente debat/diskusi aja kaga beres mau jd penengah tambah ka chow. klo ente mau adil, loe injak tu brewok n lepas title kanesten, itu baru adil mas bro... masa sih orang yg di urapi ga bs menalar kata adil...

:))

dipasena

Quote from: Indra on 13 May 2012, 10:33:34 PM
klonengan mulai rame

ya karena tujuan mereka menjajakan si brewok n ajaran nya di forum ini di halangi oleh beberapa orang dan ngacir ketika diajak debat, mau ga mau untuk jaga gengsi, buat cloning baru...

karena, emang ga tau malu... :))

abud

Quote from: Menander on 14 May 2012, 09:02:53 AM
Di dalam buddhis tidak mengenal istilah domba, penggembala maupun kambing

namun di buddhis diibaratkan guru dan murid dimana murid bebas untuk bertanya untuk belajar setelah itu menganalisa, memecahkan masalah sendiri pada waktu menghadapi soal ujian, dsb, bila si murid sudah dewasa & mempunyai pengetahuan yang memumpuni tak menutup kemungkinan untuk menjadi guru

bedakan dengan penggembala dan domba (kr****n), si domba hanyalah hewan yg bisa pasrah kepada penggembala, segala sesuatunya terdoktrin mengikuti kehendak penggembala, para domba hanya tahu dunianya sebatas kandang domba saja, mau selamat dicukur/disembelih juga kehendak penggembala si juru selamat/(?) nya domba

apakah anda manusia, domba, atau domba dalam tubuh manusia?

Dalam istilah kata2 saja kelihatan anda alergi? Gembala itu =  Tuhan,  domba itu   = umatnya, jadi kalo guru dengan murid itu istilahnya "pemuridan".  Anda terlalu banyak dicekokin doktrin rupanya, menganggap diri bebas bertanya, pihak lain cuma didoktrinasi saja.? Bukan sebaliknya? Gurumu suruh kamu berlutut kamu berlutut, suruh kamu baca paritta berulang2 kamu nurut. Apakah kamu pernah bertanya, apakah semua yg saya lakukan utk apa? Membuat kamu lebih baik? Lebh suci, lebih berintelektual?

Pernah dengar istilah handbook atau buku pedoman? Menurut kamu tipitaka itu handbook?
Jika tipitaka itu handbook, bolehkah hal yg diajarkan(doktrinasi) boleh anda langgar, misalnya jangan berbohong?
Jika kamu dpt pointnya, apakah alkitab itu sebuah handbook?

Nah, kalo kamu bisa menangkap maksudku, maka anda seharusnya tidak alergi dan berpikiran rasional dan terbuka.


abgf

Quote from: dato' tono on 14 May 2012, 09:38:01 AM
ente debat/diskusi aja kaga beres mau jd penengah tambah ka chow. klo ente mau adil, loe injak tu brewok n lepas title kanesten, itu baru adil mas bro... masa sih orang yg di urapi ga bs menalar kata adil...

:))

bener loh... bro aa....
garansi !!!!

bagaimana jadi gak diselenggarakan terbuka.... bro aa konsolidasikan dulu dech dengan rekan-rekan seperjuangan kondisi batin sejenis.
abgf gak pernah loh menjelek-jelekan ajaran guru Buddha. yang ada abgf mencoba membuat gambaran membahas kenyataan praktek umat dibandingkan terhadap kebenaran ajaran guru Buddha.
_/\_

dipasena

Quote from: abud on 14 May 2012, 09:41:06 AM
Dalam istilah kata2 saja kelihatan anda alergi? Gembala itu =  Tuhan,  domba itu   = umatnya, jadi kalo guru dengan murid itu istilahnya "pemuridan".  Anda terlalu banyak dicekokin doktrin rupanya, menganggap diri bebas bertanya, pihak lain cuma didoktrinasi saja.? Bukan sebaliknya?

tidak ada yg alergi, maaf itu hanya istilah dan muncul dari kalangan kanesten. jika kita tidak berniat menggunakan hal itu, apakah menjadi masalah bagi anda ? koq langsung sewot n emosi gtu ? santai bro... anggap itu tamparan di pipi kiri anda, jgn cm lip service teriak2 n nyanyi2 "kasih itu..." tp baru di sentil dikit emosi memuncak... kan jd kasih-an toh ?

jika anda meng-klaim bahwa kanesten tidak di doktrinasi, anda tinggal turunkan salib yg ada di gereja kanesten, buang ke sampah... tunjukan klo anda tidak di doktrinasi, berdoa kaga perlu pake lambang salib.


Quote from: abud on 14 May 2012, 09:41:06 AM
Gurumu suruh kamu berlutut kamu berlutut, suruh kamu baca paritta berulang2 kamu nurut. Apakah kamu pernah bertanya, apakah semua yg saya lakukan utk apa? Membuat kamu lebih baik? Lebh suci, lebih berintelektual?

ini pertanyaan terbodoh yg ditulis dengan penuh emosi yg pernah saya tau.
1. anda tau apa arti berlutut ? ada tau apa arti nya duduk ?
2. selama yg dato' tau, tidak ada yg menyuruh umat buddhist untuk baca paritta berulang2, jika mau dibaca, dipersilahkan. sekarang pertanyaan dato' :

suruh kamu baca alkitab berulang2 kamu nurut. suruh kamu nyanyi2 kamu nurut. Apakah kamu pernah bertanya, apakah semua yg kamu lakukan utk apa ? Lebh suci, lebih berintelektual?

apa yg anda jawab, itu lah jawaban atas pertanyaan anda, jgn mengkalim bahwa apa pun yg dilakukan oleh umat agama lain dan berbeda dengan apa yg dilakukan oleh pihak kanesten sebagai suatu hal yg tidak berguna. itu jauh lebih konyol...


Quote from: abud on 14 May 2012, 09:41:06 AM
Pernah dengar istilah handbook atau buku pedoman? Menurut kamu tipitaka itu handbook?

tipitaka bukan sekedar handbook namun berisi ajaran dan tidak ada ancaman apa pun dari tipitaka untuk menunjukan eksistensi nya.


Quote from: abud on 14 May 2012, 09:41:06 AM
Jika tipitaka itu handbook, bolehkah hal yg diajarkan(doktrinasi) boleh anda langgar, misalnya jangan berbohong?
Jika kamu dpt pointnya, apakah alkitab itu sebuah handbook?

ajaran buddhist tidak memberikan ancaman apa pun, namun yg menjadi point utama adalah perbuatan itu sendiri yg memiliki konsekuensi nya masing2.

apakah alkitab = handbook ? tidak... kenapa ? byk anjuran didalam alkitab yg tidak dilakukan. salah satu contoh adalah ayat yg menyatakan bahwa tidak bole memakan daging babi, namun tetap dilakukan...
bagaimana bs jd handbook, jk terdapat begitu byk syair porno...
bagaimana bs jd handbook, jk satu ayat dengan ayat lain nya tidak sinkron... tidak konsisten dalam menyajikan ajaran.
bagaimana bs jd handbook, jd diajarkan kekerasaan yg dilakukan oleh si empu nya handbook (gusti babe yg murka layaknya preman jalanan)
bagaimana bs jd handbook, jika perintah gusti babe tentang menghormati orang tua saja tidak dapat di tepati...
dan sebagai nya...

dapat point nya ? intinya, hal omong kosong yg didramatis seakan benar dan merupakan kebenaran, ketika di kritik dan analisa kebenaran tersebut, pada kebakaran jenggot...

parah nan ka chow...

dipasena

Quote from: abgf on 14 May 2012, 10:06:10 AM
bener loh... bro aa....
garansi !!!!

bagaimana jadi gak diselenggarakan terbuka.... bro aa konsolidasikan dulu dech dengan rekan-rekan seperjuangan sejenis.
abgf gak pernah loh menjelek-jelekan ajaran guru Buddha. yang ada abgf mencoba membuat gambaran membahas kenyataan praktek umat dibandingkan terhadap kebenaran ajaran guru Buddha.
_/\_

saya buka tantangan kepada anda dan mas bro a-su... sy sdh kordinasi dgn rekan2 atheis...
kabari aja klo dah siap... bijimana ?

abgf

daripada kachow gak terarah dan gak jelas junturngan diskusinya....

abgf

#577
Quote from: dato' tono on 14 May 2012, 10:07:16 AM
saya buka tantangan kepada anda dan mas bro a-su... sy sdh kordinasi dgn rekan2 atheis...
kabari aja klo dah siap... bijimana ?

dimana letak kaum atheisnya bro aa....?


yang mengandalkan diri (mengunggulkan diri) ukurannya tak jauh dari diri.
mereka kalau sakit atau sekarat baru dech mengasihani diri sendiri.
dimanakah kegagahan dan kemegahan kesombongan kekuatan diri sendiri?!!!!!
sebab ALLAH itu kasih.
(manusia) yang duniawi sesungguhnya hanya mengasihi dirinya sendiri.
bukan kasih tetapi kemelekatan kepada aku dirinya sendiri. (oleh karena apa yang mereka genggam sabbe sankhara anicca), sehingga sebenaranya apapun kegagahan dan kesombongan kemegahan makhluk, yang ada adalah corak dukkha.

apa cirinya kasih yang baik...?
metta karuna upekha dan mudita. oleh karena itulah disebut kualitas yang luhur.
bukan menunjukan kegagahan (merujuk kepada segala keberadaan kewujudan) diri sendiri.

semoga mencerahkan....
abgf
_/\_

abgf

#578
tuch... abgf beritahukan lagi,
setiap tulisan abgf bermakna....., sebenarnya sederhana, tapi mendalam.
tapi koq bingung...???? (sehingga) tapi koq marah?!!!!!

gak ada kata-kata hujatan apalagi terhadap ajaran guru Buddha.
malah menjelaskan, ada suatu perbandingan terhadap kenyataan dengan keselarasan ajarn guru buddha. bukan menurut kesesuaian menurut kesenangan aku diri. 

abgf

makanya abgf mengajukan diri menjadi komentator yang tidak memihak.....

dipasena

Quote from: abgf on 14 May 2012, 10:35:57 AM
tuch... abgf beritahukan lagi,
setiap tulisan abgf bermakna....., sebenarnya sederhana, tapi mendalam.
tapi koq bingung... ??? ? (sehingga) tapi koq marah?!!!!!

gak ada kata-kata hujatan apalagi terhadap ajaran guru Buddha.
malah menjelaskan, ada suatu perbandingan terhadap kenyataan dengan keselarasan ajarn guru buddha. bukan menurut kesesuaian menurut kesenangan aku diri. 

kamu tu ngomong apa seh... otak ente sebenarnya masih jln apa ga seh ? koq ga sadar2 ya klo setiap tulisan ente itu kaga nyambung...

tulisan ente bermakna n mendalam ? koq ngaku2... bermakna nya dimana coba ? mendalam nya dimana coba ? tolong uraikan dikit deh...

dimana letak kebingungan dato', dimana letak dato' marah ? wah... gila abis dah logika ente...

nih dato' copas sekali lg... berikut adalah tulisan dato'

Quote
saya buka tantangan kepada anda dan mas bro a-su... sy sdh kordinasi dgn rekan2 atheis...
kabari aja klo dah siap... bijimana ?

ente menjawab

Quote
yang mengandalkan diri (mengunggulkan diri) ukurannya tak jauh dari diri.
mereka kalau sakit atau sekarat baru dech mengasihani diri sendiri.
dimanakah kegagahan dan kemegahan kesombongan kekuatan diri sendiri?!!!!!
sebab ALLAH itu kasih.
(manusia) yang duniawi sesungguhnya hanya mengasihi dirinya sendiri.
bukan   kasih tetapi kemelekatan kepada aku dirinya sendiri. (oleh karena apa   yang mereka genggam sabbe sankhara anicca), sehingga sebenaranya apapun   kegagahan dan kesombongan kemegahan makhluk, yang ada adalah corak   dukkha.

apa cirinya kasih yang baik...?
metta karuna upekha dan mudita. oleh karena itulah disebut kualitas yang luhur.
bukan menunjukan kegagahan (merujuk kepada segala keberadaan kewujudan) diri sendiri.

semoga mencerahkan....
abgf

ente menyadari dimana letak tidak nyambung nya ? ka chow abis dah...

ente sadar ga sih mas bro, dengan ente utak atik gatuk ajaran buddhist berdasarkan pola pikir ente sendiri dan berdasarkan sudut pandang kanesten ente, itu sdh cukup menyatakan ente menjajakan barang dagangan brewok dan merendahkan ajaran orang lain...

masih ga sadar ? ci lo ko... !

dipasena

Quote from: abgf on 14 May 2012, 10:40:42 AM
dimana letak kaum atheisnya bro aa....?

makanya abgf mengajukan diri menjadi komentator yang tidak memihak.....

1. dato menulis "sy sdh kordinasi dgn rekan2 atheis..." apakah disana dato' mengatakan dato' berada di pihak atheis ? ka chow abis logika ente ya... masyalabrewokkk... kebangetan dah...

2. hahaha... moderator tp kanesten... wkwkwk... klo mau moderator yg tidak memihak, itu dr rekan2 atheis, dato' punya beberapa teman atheis ato muslim, gmn kalo dari mereka saja... jgn logika ente bs istirahat sejenak untuk dapat di luruskan oleh kuasa brewok...

abgf

kirain bro aa suka main-main kesana, ada letaknya....

Menander

Quote from: abud on 14 May 2012, 09:41:06 AM
Dalam istilah kata2 saja kelihatan anda alergi? Gembala itu =  Tuhan,  domba itu   = umatnya, jadi kalo guru dengan murid itu istilahnya "pemuridan".  Anda terlalu banyak dicekokin doktrin rupanya, menganggap diri bebas bertanya, pihak lain cuma didoktrinasi saja.? Bukan sebaliknya? Gurumu suruh kamu berlutut kamu berlutut, suruh kamu baca paritta berulang2 kamu nurut. Apakah kamu pernah bertanya, apakah semua yg saya lakukan utk apa? Membuat kamu lebih baik? Lebh suci, lebih berintelektual?

Pernah dengar istilah handbook atau buku pedoman? Menurut kamu tipitaka itu handbook?
Jika tipitaka itu handbook, bolehkah hal yg diajarkan(doktrinasi) boleh anda langgar, misalnya jangan berbohong?
Jika kamu dpt pointnya, apakah alkitab itu sebuah handbook?

Nah, kalo kamu bisa menangkap maksudku, maka anda seharusnya tidak alergi dan berpikiran rasional dan terbuka.


ga usah anda jelaskan juga semua tau, jadi intinya anda setuju atau ga pernyataan saya ttg illustrasi penggembala & domba di post saya sebelumnya?

menurut anda kebebasan adalah doktrin? dimana letak pembatasnya, apakah ada aturan larangan secara langsung?

selama guru tersebut memberi contoh yang baik dan wawasan moral kenapa tidak, toh hak si murid yg menentukan mau beguru atau tidak, di buddhis tidak ada ancaman masuk neraka bila tidak percaya

sujud menunjukkan rasa hormat dan tekad (di islam, katholik, dan bbrp agama lainnya juga ada), mau baca paritta sambil tiduran, bab, joget lompat2 house music an ga ada yg larang, masalahnya hanya etis atau tidaknya (apalagi di tmpt umum) mampu tidak fokus dalam membaca dan memahami paritta tsb.

paritta dibaca berulang2 untuk mengingat untuk berbuat positif, untuk bisa membuat orang lebih baik tentu tergantung dari perbuatannya sesuai tidak dengan apa yang ia latih.
contoh: seorang murid lusa ada ulangan matematika phytagoras, supaya bisa mendapat nilai yang baik si murid harus belajar menghapal rumus2 tsb, setelah menghafal lalu si murid praktek berlatih menyelesaikan soal2 yg ada di buku pelajaran. bukannya meronta2 menangis berdoa memohon pada gurunya supaya dapat nilai bagus

di tripitaka tidak ada larangan, ancaman otoriter seperti yg ada di dlm alkitab, yang ada dilatih untuk sadar dan anjuran untuk menghindari perbuatan buruk, ngga ada ceritanya para buddha, bodhisatva ngamuk membumihanguskan wilayah orang2 yg tidak percaya n berbuat buruk

saya alergi? ah mungkin hanya prasangka anda sendiri  :)



Saya adalah Menander I, Sang Raja Indo-Yunani yang suka blak-blak an. Penguasa dataran India, Baktria, dan sampai Eropa.

abud

Quote from: dato' tono on 14 May 2012, 09:21:54 AM
hahaha... ga perlu buat kloning baru, tunjukan jati diri ente, jgn jd looser. ato situ aja lsng main2 ma dato', kenapa harus menunggu si mas bro a-su yg cm bs lari dr debat ?

mas bro, di forum ini dato' sdh beberapa kali menjajal debat dengan si buddhajosphat alias mas bro a-su, dato' jg pernah kasih email dato' langsung dilanjutkan saja... bahkan email dato' jelas koq dhanuttono [at] yahoo.com bahkan pernah dato' layangkan di blog si mas bro dede.

ah yg bener, tuan rumah nya not welcome ? ah emang si mas bro a-su aja yg lari dari debat yg sedang berjalan
kenapa dato' lebih prefer di forum ini, karena mulut besar dia yg tiba2 masuk ke forum n menjajakan barang dagangan (mirip barang murahan) si brewok berhubungan dengan buku Buddha hingga Yesus...

kenapa ga mulai dari ente aja yg mulai berdebat ma ane, ente kan nulis nya jago, kesannya hebat n merupakan domba yg di urapi brewok pula... gmn klo kita lsng mulai, berhubung si abgf agak terganggu bathin nya...

dato' tunggu...


Di blok manapun sama tak ada yg netral, makanya lewat email saja, saudara jkssmba aja berani diskusi ama buhajosaphat dan kirim file diskusi kesini, apalagi lu yg pakar alkitabiah yg menguasai tipitaka kog nggak berani? Apakah cuma berani dibawah sarung DC saja? Khan gampang lu kirim email ke buddha josaphat, bilang gua rindu kamu yg disebut bro asu alias sugianto budiman khan selesai. Alamay emailkan khan udah dikirim, gampangkan. Kalo bisa lebih seru lg debat terbuka dan divideokan, biar gua yg fasilitasi, khan belum pernah terjadi di Indonesia. Lu bakalan bisa terkenal, bisa masuk youtube. Gimana dato tono alias nabi aa( asli asbun)...hahahahahaha