Memahami Sutta Menggunakan Logika

Started by Satria, 25 May 2011, 02:02:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Satria

bila hati dipenuh kasih, kata-kata kotor mustahil dikeluarkan.

Satria

dengan konsentrasi aku menenangkan diri, dengan kesadaran aku menyadari

Satria

sekarang, waktunya saya bertanya tentang apa yang saya inginkan, sehingga saya masih bertahan di sini?

apakah saya menginginkan pujian, hinaan ataukah tanggapan?

saya tidak terlalu mengerti mengenai dasar motivasinya, saya hanya sadar bahwa saya ingin menumpahkan isi hati di sini.

Satria

jalan menuju puncak samadhi, menjadi terjal dan berliku, akibat kurangnya cinta kasih. seandainya saja, tlah lama batin ini diisi dengan kasih, maka perjalanan menuju puncak samadhi tidak akan terlalu melelahkan begini.

Satria

tapi, walaupun dengan berjalan tertatih-tatih, penuh luka dan nanah, dengan air mata yang berderai-derai, saya terus berjuang menuju puncak samadhi.


Satria

keserakahan telah membuat saya enggan meninggalkan alam dunia ini, sperti halnya keengganan saya meninggalkan DC. dan karena saya telah mengumumkan kejelekan diri sendiri, maka apakah seharusnya saya meras malu?

Satria

setelah bermeditasi, ketenangan muncul di dalam diriku. "benar" dan "Salah" terlihat pula dengan jelas di dalam diri ini. lalu muncul kesadaran "sudah waktunya aku pergi dari forum ini". tapi rasanya aku enggan untuk pergi. sepertinya, ini adalah kemelekatan.

Satria

saya berpikir bahwa di sini, terlalu banyak hal yang bisa dinikmati. berharap memperoleh banyak hal dari kenikmatan, inilah keserakahan itu sendiri.

Satria

#218
tapi aku memahami, ada kesenangan lain yang lebih beharga dari pada kesnangan-kesenangan duniawi, yaitu 4 kesenangan suci.

1. kesenangan yang muncul dari berbuat baik
2. kesenangan yang muncul dari berpikir dengan benar
4. kesenangan yang muncul dari konsentrasi
5. kesenangan yang muncul dari tanpa berpikir

saya dapat mengembangkan salah satu dari kesnangan-kesenangan tersebut sebagai pengganti dari "kesenangan duniawi"

Satria

sekarang saya sedang mengembangkan kesenangan yang muncul dari konsentrasi. dan saya dapat merasakan "rasa suka", "rasa bahagia" dan"gembira" karna saya berkonsentrasi, dalam kadar yang kecil, belum cukup kuat untuk membuat saya meninggalkan jagat DC ini.

Satria

pencerahan telah muncul di dalam diri saya. kemelekatan itu sudah hilang. karena pikiran-pikiran yang "memproduksi kemelekatan" tersebut telah terpangkas oleh perhatian yang terus menerus ditujukan pada nafas. tidak ada lagi yang saya harapkan dari forum ini. keinginan-keinginan telah lenyap.

Satria

keinginan-keinginan yang muncul, segera terpotong oleh kesadaran.

Satria

keinginan-keinginan itu kini menjadi objek meditasiku, menggantikan objek nafas.

Satria

muncul, berubah dan berlalu

keinginan-keinginan tersebut tidak ada yang kekal.

Satria

akhirnya, keinginan-keinginan itu tidak lagi dapat mengendalikan diriku. akulah yang mengendalikan keinginan itu.