dari ajaran buda - apa yang dilakukan apa yang tidak dilakukan oleh umat buda?

Started by ryu, 18 May 2011, 10:42:15 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kakao

Quote from: ryu on 20 May 2011, 10:27:22 AM
baca kronologis nya di sini :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18087.msg305404
mana kakao udah baca nggak ada yang buddha ditulisnya buda ?? wah pengkeliruan total nih,..tar kalau kakao ke vihara kakao tanyain bhikkhu atau romo pandita ya?? aneh mang orang dhammacita ini bikin istilah nggak bener eh diterusin,..ckckckckkc,..wa aja bikin nama pake selametan,.nama wa aja diganti waktu kecil karena sering sakit makanya ganti nama, wew tolong donk yang jelas,..ckckckckckc,..pikiran itu sangat berbahaya loh??.. ;D
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

kuswanto

Quote from: kakao on 20 May 2011, 12:46:30 PM
mana kakao udah baca nggak ada yang buddha ditulisnya buda ?? wah pengkeliruan total nih,..tar kalau kakao ke vihara kakao tanyain bhikkhu atau romo pandita ya?? aneh mang orang dhammacita ini bikin istilah nggak bener eh diterusin,..ckckckckkc,..wa aja bikin nama pake selametan,.nama wa aja diganti waktu kecil karena sering sakit makanya ganti nama, wew tolong donk yang jelas,..ckckckckckc,..pikiran itu sangat berbahaya loh??.. ;D

gua baca dan baru ngerti kenapa bro ryu pake "buda" bukan "buddha", dan gua liat alesannya ada di link tsb.. entah bgmn bro kakao gak lihat.. ok deh mungkin gua agak keliru bacanya nanti gua baca lagi deh(mungkin bro kakao juga perlu)..  ;D


ryu

Quote from: kuswanto on 20 May 2011, 01:56:59 PM
gua baca dan baru ngerti kenapa bro ryu pake "buda" bukan "buddha", dan gua liat alesannya ada di link tsb.. entah bgmn bro kakao gak lihat.. ok deh mungkin gua agak keliru bacanya nanti gua baca lagi deh(mungkin bro kakao juga perlu)..  ;D


nah ini ada yang ngerti =))

[at] kakao , coba baca koronologisnya, kalau bisa sih baca dari page 1 =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Kelana

Quote from: ryu on 19 May 2011, 01:39:04 PM
[at] om kelana, thanks atas jawabannya.

ada yang agak mengganjal nih :

proses puja bakti dalam vihara theravada dan mahayana, aturannya dan sistemnya itu berasal dari mana?


Kalau asal usul sistem dan aturannya dari mana, saya belum tahu, Mr. Ryu, saya belum mendalaminya, mungkin rekan lain yang lebih paham. Yang jelas sistem atau aturan mainnya tersebut bukan dari jaman kehidupan Sang Buddha.

Quoteyang ingin ditanyakan adalah ada pembacaan mantra, ada nyanyi2, ada pembacaan nien cing, ada juga meditasi, sejauh mana hal2 diatas itu yang mengajarkan pada arah lepasnya dari dukkha?

sistem puja dalam vihara, ceramah2, tujuan umat budis, dll apakah selaras dengan inti ajaran buda atau hanya "menyentuh" pinggirannya saja?

Dari segala hal yang disebutkan di atas,  menurut saya ada yang selaras, ada yang tidak dengan inti ajaran Buddha, dan ada yang perlu ditindaklanjuti. Ritual nyanyi-nyanyian adalah salah satu dari yang tidak selaras dan meditasi adalah salah satu yang menyentuh inti ajaran Buddha. Sedangkan Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati adalah yang akan menyentuh jika disertakan dengan pemahaman yang benar, oleh karena itu tidak cukup dari pelafalan paritta pada puja bakti semata.

Demikian Mr. Ryu.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

ryu

Quote from: Kelana on 20 May 2011, 05:53:29 PM
Kalau asal usul sistem dan aturannya dari mana, saya belum tahu, Mr. Ryu, saya belum mendalaminya, mungkin rekan lain yang lebih paham. Yang jelas sistem atau aturan mainnya tersebut bukan dari jaman kehidupan Sang Buddha.
iya sepertinya sistem / aturan main puja bakti dll itu sepertinya mencontoh dari agama lain ya?

QuoteDari segala hal yang disebutkan di atas,  menurut saya ada yang selaras, ada yang tidak dengan inti ajaran Buddha, dan ada yang perlu ditindaklanjuti. Ritual nyanyi-nyanyian adalah salah satu dari yang tidak selaras dan meditasi adalah salah satu yang menyentuh inti ajaran Buddha. Sedangkan Buddhanusati, Dhammanusati, Sanghanusati adalah yang akan menyentuh jika disertakan dengan pemahaman yang benar, oleh karena itu tidak cukup dari pelafalan paritta pada puja bakti semata.

Demikian Mr. Ryu.
soal yang perlu di tindaklanjuti, kenapa sepertinya ada pembiaran atau melestarikan hal2 yang tidak perlu untuk kearah pemahaman yang benar?


pertanyaan selanjutnya, tisarana adalah hal yang paling dasar untuk seseorang yang ingin benar2 belajar ajaran buda, benar atau tidak?

;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Jadi kapan neh tisarana? Mumpung masih ada deket, belon pulang ke gunung.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

wang ai lie

Quote from: ryu on 20 May 2011, 07:41:45 PM
iya sepertinya sistem / aturan main puja bakti dll itu sepertinya mencontoh dari agama lain ya?
soal yang perlu di tindaklanjuti, kenapa sepertinya ada pembiaran atau melestarikan hal2 yang tidak perlu untuk kearah pemahaman yang benar?


pertanyaan selanjutnya, tisarana adalah hal yang paling dasar untuk seseorang yang ingin benar2 belajar ajaran buda, benar atau tidak?

;D

kalau itu kurang setuju bro, menurut saya seseorang yang benar2 ingin belajar ajaran buddha tidak diharuskan untuk tisarana
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Indra

Quote from: wang ai lie on 20 May 2011, 07:52:01 PM
kalau itu kurang setuju bro, menurut saya seseorang yang benar2 ingin belajar ajaran buddha tidak diharuskan untuk tisarana

tisarana di sini maksudnya adalah menerima Tiratana sebagai perlindungan yaitu, menerima Sang Buddha sebagai guru agung yg menjadi sumber dari ajaran, menerima Dhamma sebagai ajaran dari Sang Buddha yg telah dibabarkan dengan sempurna dan menerima Sangha sebagai para siswa Sang Buddha sbg pelestari Dhamma.

saya kira Tisarana memang menjadi prasyarat bagi seorang yg ingin sungguh2 untuk mempelajari buddhism, walaupun tidak harus dalam bentuk ritual tisarana di vihara2.

wang ai lie

Quote from: Indra on 20 May 2011, 08:02:23 PM
tisarana di sini maksudnya adalah menerima Tiratana sebagai perlindungan yaitu, menerima Sang Buddha sebagai guru agung yg menjadi sumber dari ajaran, menerima Dhamma sebagai ajaran dari Sang Buddha yg telah dibabarkan dengan sempurna dan menerima Sangha sebagai para siswa Sang Buddha sbg pelestari Dhamma.

saya kira Tisarana memang menjadi prasyarat bagi seorang yg ingin sungguh2 untuk mempelajari buddhism, walaupun tidak harus dalam bentuk ritual tisarana di vihara2.
kenapa tadi saya kurang setuju dengan bro ryu, dari apa yang di tanyakan yang terpikir oleh saya seperti melakukan pembaptisan (salah persepsi)  seperti di kepercayaan lain yang dalam istilah saya merupakan pengikatan terhadap seseorang, tapi jika melakukan tisarana seperti yang bro indra jelaskan bisa di terima, karena menurut saya seseorang yang ingin belajar agama buddha pastilah dia akan menerima tisarana , dan juga mengucapkan tisara , bahwa aku berlindung kepada buddha , aku berlindung kepada dhamma, aku berlindung kepada sangha.
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

tuwino gunawan

Quote from: tuwino gunawan on 20 May 2011, 10:43:41 AM
ikutan nimbrung neh..... ;D

kegiatan mencuci kaki bhikkhu sehabis pindapata apakah juga tradisi warisan dari jaman sang buddha? apakah di tipitaka ada pembahasannya?

_/\_


kok kagak ada kasih respon yah.......... :'(

Indra

Quote from: tuwino gunawan on 21 May 2011, 10:25:00 AM

kok kagak ada kasih respon yah.......... :'(

saya coba komentari deh,

pada masa Sang Buddha, biasanya pada saat Sang Buddha datang, para siswa akan menyambutNya dengan menyediakan air cuci kaki, tapi tidak diceritakan bahwa para siswa mencucikan kakiNya, jadi sepertinya Sang Buddha mencuci sendiri dengan air yg telah disediakan. mungkin tradisi ini berkembang sesuai kebudayaan setempat.

ryu

Quote from: Indra on 21 May 2011, 10:34:47 AM
saya coba komentari deh,

pada masa Sang Buddha, biasanya pada saat Sang Buddha datang, para siswa akan menyambutNya dengan menyediakan air cuci kaki, tapi tidak diceritakan bahwa para siswa mencucikan kakiNya, jadi sepertinya Sang Buddha mencuci sendiri dengan air yg telah disediakan. mungkin tradisi ini berkembang sesuai kebudayaan setempat.

jangan2 ikut cara yesus ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: Indra on 20 May 2011, 08:02:23 PM
tisarana di sini maksudnya adalah menerima Tiratana sebagai perlindungan yaitu, menerima Sang Buddha sebagai guru agung yg menjadi sumber dari ajaran, menerima Dhamma sebagai ajaran dari Sang Buddha yg telah dibabarkan dengan sempurna dan menerima Sangha sebagai para siswa Sang Buddha sbg pelestari Dhamma.

saya kira Tisarana memang menjadi prasyarat bagi seorang yg ingin sungguh2 untuk mempelajari buddhism, walaupun tidak harus dalam bentuk ritual tisarana di vihara2.

Kalau yang mau belajar buddhis tanpa trisarana ada di kuliah-kuliah universitas, mata kuliah perbandingan agama... hehehehe
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

pannadevi

Quote from: Indra on 21 May 2011, 10:34:47 AM
Quote from: tuwino gunawan on 21 May 2011, 10:25:00 AM
Quote from: tuwino gunawan on 20 May 2011, 10:43:41 AM
ikutan nimbrung neh..... ;D

kegiatan mencuci kaki bhikkhu sehabis pindapata apakah juga tradisi warisan dari jaman sang buddha? apakah di tipitaka ada pembahasannya?

_/\_

kok kagak ada kasih respon yah.......... :'(

saya coba komentari deh,

pada masa Sang Buddha, biasanya pada saat Sang Buddha datang, para siswa akan menyambutNya dengan menyediakan air cuci kaki, tapi tidak diceritakan bahwa para siswa mencucikan kakiNya, jadi sepertinya Sang Buddha mencuci sendiri dengan air yg telah disediakan. mungkin tradisi ini berkembang sesuai kebudayaan setempat.


dlm Rahulovadasutta ada dikisahkan Rahula membasuh kaki Sang Buddha.

sedang Budaya Srilanka, selalu membasuh kaki setiap para monk/nun yg diundang utk dana makanan atau pembacaan paritta (utk orang sakit, meninggal, menikah, rumah baru, big girl, dll)