News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Belajar agama Buddha tanpa harus menjadi umat Buddha!

Started by Peacemind, 20 February 2011, 03:23:34 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

Quote from: abgf on 09 August 2012, 03:30:31 PM
loh memang kebodhian/kebuddhaan punya sapa?
karena kosong makanya tidak punya siapa2

Quote
bahkan para Buddha yang ada sepanjang masa pun tidak sebodoh itu untuk mengklaimnya.
yang pasti anda lebih bodoh dari para Buddha

Quote
mereka bekerja dibawah DHAMMA (kebenaran mutlak 'THE ABSOLUTE'),
pernyataan ini seperti para Buddha bekerja dibawah suatu organisasi ! ???

Quote
mereka mengakui, digambarkan hanyalah segenggam daun ditengah-tengah belantara daun-daun di hutan luas.
lihat perbandingan perumpamaannya.
pengakuan segengam daun ditengah belantara untuk apa ya ? ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

siswahardy

Quote from: abgf on 09 August 2012, 03:30:31 PM
mereka bekerja dibawah DHAMMA (kebenaran mutlak 'THE ABSOLUTE'),
salah
Beliau menemukan Yang Mutlak, dan membabarkannya
yang kami imani Tri Ratna, sesunguhnya Dhamma (Yang Mutlak dan Jalan menujunya), istilah kerennya three in one

dan kami diajarkan tidak melekat padanya, karena mencapainya adalah bebas dari kemelekatan termasuk padanya
ini sangat berbeda dengan The Absolute anda, justru sedari awal anda dibuat melekat kepadanya

kalau anda diajarkan serahkan (prakteknya cuma nitip)  beban2 anda kepadanya, dan pada akhirnya beban2 itu harus kembali ke pemiliknya
sedang kami diajarkan melepaskan beban2, karena beban2 itu sesunguhnya tidaklah berguna
setelah semua beban telah dilepaskan barulah bisa sampai tujuan (Yang Mutlak)
(bukan tanggung jawab loh, kalau itu melalaikan)

Quote from: abgf on 09 August 2012, 03:30:31 PM
mereka mengakui, digambarkan hanyalah segenggam daun ditengah-tengah belantara daun-daun di hutan luas.
lihat perbandingan perumpamaannya. just a little one in 'the ABSOLUTE'.
salah
yang dimaksud Dhamma di sini, tidak semata2 Yang Mutlak, termasuk seluruh Kebenaran/Pengetahuan yang telah Beliau ketahui
jadi singkatnya, kalo semua dibabarin ngak butuh lagi Thomas Alfa Edison, Albert Einstein, dll

walaupun hanyalah segenggam daun, banyak koq pengetahuan yang boleh dibilang sejalan dengan ilmu pengetahuan modern
emangnya komentar Albert Einstein thd Agama Buddha hanya cuap2 doank?
ngak percaya, masuklah semakin dalam, temukanlah harta karun itu

Quote from: juanpedro on 11 August 2012, 02:32:05 AM
belajar agama Buddha itu bahaya
bisa melunturkan iman kepada YME ;D
betul memang bahaya
1. tahu kebenaran tapi buat jahat, lebih bahaya dari yang ngak tahu kebenaran buat jahat
2. lebih berbahaya lagi tahu kebenaran untuk menyesatkan orang yang mengimaninya

abgf

mana lagi nich opini senior-senior yang lain....

aku malas jawabnya klo bertele-tele.
dijawab satu muncul yang lain...
sekalian aku jawab semuanya. dalam satu jawaban.
sebab pada prinsipnya debatan kalian sama gambaran kebenarannya.
cuma yang harus jadi pertanyaan umat sekalian seluruh dunia, klo gambaran kebenaran kalian memang sudah gambaran kebenaran yang guru Buddha maksud,
siapakah yang (sudah) jadi Buddha?
hanya sebatas filosofi, logika sendiri.....
klo belum jadi Buddha, itu berarti sebatas (kualitas) khayalan (kalian sendiri).  8)

semoga nyadar dalam kesalah jalanan (tersesat).
_/\_ abgf
sobat DHAMMA

adi lim

Quote from: abgf on 11 August 2012, 11:55:42 AM
siapakah yang (sudah) jadi Buddha?
tidak ada

Quote
hanya sebatas filosofi, logika sendiri.....
klo belum jadi Buddha, itu berarti sebatas (kualitas) khayalan (kalian sendiri).  8)
apa anda sudah jadi buda ?

Quote
semoga nyadar dalam kesalah jalanan (tersesat).
_/\_ abgf
sobat DHAMMA
kita sudah tahu bahwa masih jauh ... belum apa2.
tapi sepertinya anda malah mengkhayal jadi buda. =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

abgf

 [at]  atas
cuma yang harus jadi pertanyaan umat sekalian seluruh dunia, klo gambaran kebenaran kalian memang sudah gambaran kebenaran yang guru Buddha maksud,
siapakah yang (sudah) jadi Buddha?

will_i_am

Quote from: abgf on 11 August 2012, 12:34:47 PM
[at]  atas
cuma yang harus jadi pertanyaan umat sekalian seluruh dunia, klo gambaran kebenaran kalian memang sudah gambaran kebenaran yang guru Buddha maksud,
siapakah yang (sudah) jadi Buddha?
maksudnya ente dah jadi buda kan??

jawab ya atau tidak aja gak repot kan?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

abgf

[at]  atas

renungkan...

cuma yang harus jadi pertanyaan umat sekalian seluruh dunia, klo gambaran kebenaran kalian memang sudah gambaran kebenaran yang guru Buddha maksud,
siapakah yang (sudah) jadi Buddha?


semoga mengerti, menerima kenyataan diri (sendiri)
_/\_ abgf
sobat DHAMMA

K.K.

Quote from: abgf on 11 August 2012, 01:53:35 PM
[at]  atas

renungkan...

cuma yang harus jadi pertanyaan umat sekalian seluruh dunia, klo gambaran kebenaran kalian memang sudah gambaran kebenaran yang guru Buddha maksud,
siapakah yang (sudah) jadi Buddha?


semoga mengerti, menerima kenyataan diri (sendiri)
_/\_ abgf
sobat DHAMMA

Ajaran Buddha mengajarkan orang menuju ke arah Ke-buddha-an, tapi bukan pasti selalu instant langsung jadi Buddha. Beda-beda kemajuannya. Bagaimana buktinya? Yah itu masing2 diri sendiri yang tahu.

Kalau secara yang terlihat, gampangnya siapapun yang tidak berpikir atau bertindak seperti anda, ada kemungkinan telah mengalami kemajuan bathin. Namun kalau hanya koar-koar tanpa makna, tak mampu diskusi dengan baik -kurang lebih seperti yang anda lakukan- itu bisa dipastikan adalah efek mempelajari dhamma secara salah.

siswahardy

#203
Quote from: abgf on 11 August 2012, 11:55:42 AM
cuma yang harus jadi pertanyaan umat sekalian seluruh dunia, klo gambaran kebenaran kalian memang sudah gambaran kebenaran yang guru Buddha maksud,
siapakah yang (sudah) jadi Buddha?
secara 'kebenaran mutlak' kan sudah dijawab oleh adi lim
kalau secara 'kebenaran bersyarat', salah satunya Buddha Gotama

Quote from: abgf on 11 August 2012, 11:55:42 AM
hanya sebatas filosofi, logika sendiri.....
klo belum jadi Buddha, itu berarti sebatas (kualitas) khayalan (kalian sendiri).  8)
manusiawi, kan masih ada 'aku'

Quote from: abgf on 11 August 2012, 11:55:42 AM
semoga nyadar dalam kesalah jalanan (tersesat).
jangan tergesa2 bilang sesat

nih bonus dari saya, pahami baik2:
'keyakinan tanpa kebijaksanaan adalah kefanatikan, kebijaksanaan tanpa keyakinan adalah kesia-sian'

abgf

Quote from: siswahardy on 11 August 2012, 02:13:28 PM
secara 'kebenaran mutlak' kan sudah dijawab oleh adi lim
kalau secara 'kebenaran bersyarat', salah satunya Buddha Gotama
manusiawi, kan masih ada 'aku'
jangan tergesa2 bilang sesat

nih bonus dari saya, pahami baik2:
'keyakinan tanpa kebijaksanaan adalah kefanatikan, kebijaksanaan tanpa keyakinan adalah kesia-sian'

he.. he.. he...
nasehatku untukmu, siswahardy

kalau mau berdebat jangan hanya menunjukan sebatas indah dan canggihnya kata-kata untuk menunjukan bahwa kau pintar.... banyak pengetahuan dan bijaksana.
yang dewasa mencari/menggali dan mengomentari kedalaman makna, bukan mempersembahkan indahnya kata-kata.
lihat apa akibatnya jalan diskusimu yang kau bangun di WDC (kebetulan aku lagi jalan-jalan kesana, sepi, tulisannya  diisi kurang bermutu, kurang bermakna, sebatas debat kata-kata dan ekspresi diri saja juga)...., kau digencet habis....
tapi seperti ungkapan menuang air kedalam cangkir yang sudah terisi penuh, begitulah keadaan kau.
tetapi memang benar kedewasaan biasanya sejalan dengan bertambahnya umur, atau pengalaman bertambahnya nilai tanggung jawab kehidupan sebagai makhluk yang dewasa dan bertanggung jawab bagi kebaikan semua dan sukarnya menjalani nilai-nilai kebenaran (awas jangan dilibatkan lagi dengan konsep logika khayalan pikiran umat yang merasa sudah mengetahui atau bijaksana, konsep 'kosong' melompong plong.... :P),
disitulah seseorang terbangun, ada pembuktian diri dan memiliki keyakinan dan berkembang lebih lagi nilai-nilai kebenara yang ia genggam.

usiamu berapa bro siswahardy?
gak apa-apa, kita bebas berekspresi,
tetapi tetaplah kita dalam kerendahan hati sambil terus menggali dan belajar, jika masih sedikit pengalaman menjalani nilai-nilai kebenaran.

jika demikian halnya, seperti menuang air kebijaksanaan kedalam cangkir yang sudah terisi penuh air kenaifan.

shalom
_/\_ abgf
sobat DHAMMA



abgf

Quote from: Kainyn_Kutho on 11 August 2012, 02:04:01 PM
Ajaran Buddha mengajarkan orang menuju ke arah Ke-buddha-an, tapi bukan pasti selalu instant langsung jadi Buddha. Beda-beda kemajuannya. Bagaimana buktinya? Yah itu masing2 diri sendiri yang tahu.

Kalau secara yang terlihat, gampangnya siapapun yang tidak berpikir atau bertindak seperti anda, ada kemungkinan telah mengalami kemajuan bathin. Namun kalau hanya koar-koar tanpa makna, tak mampu diskusi dengan baik -kurang lebih seperti yang anda lakukan- itu bisa dipastikan adalah efek mempelajari dhamma secara salah.

yang gak mampu itu hanya mengeluarkan (mengungkapkan) kata-kata ekspresi emosi diri.
kalau kata-kata yang dangkal bodoh dan dungu, pasti timbulnya adalah olok-olok tertawaan. tidak berdampak.
loh buktinya tulisanku bisa mengobok-obok atta diri....(bisa secara logika, kalau ada makna bagi kalian, bahkan khususnya mengusik bawah sadar), ditangapi.
terbukti, padahal bukan tulisan sebaliknya seperti yang kalian lakukan, sebatas ungkapan ekspresi (atta) emosi diri, atau kata-kata yang simpang siur tak bermakna, seperti yang sering dilakukan banyak (beberapa) anggota dalam forum.

_/\_ abgf
sobat DHAMMA

siswahardy

Quote from: abgf on 11 August 2012, 09:35:19 PM
he.. he.. he...
nasehatku untukmu, siswahardy

kalau mau berdebat jangan hanya menunjukan sebatas indah dan canggihnya kata-kata untuk menunjukan bahwa kau pintar.... banyak pengetahuan dan bijaksana.
yang dewasa mencari/menggali dan mengomentari kedalaman makna, bukan mempersembahkan indahnya kata-kata.
lihat apa akibatnya jalan diskusimu yang kau bangun di WDC (kebetulan aku lagi jalan-jalan kesana, sepi, tulisannya  diisi kurang bermutu, kurang bermakna, sebatas debat kata-kata dan ekspresi diri saja juga)...., kau digencet habis....
tapi seperti ungkapan menuang air kedalam cangkir yang sudah terisi penuh, begitulah keadaan kau.
tetapi memang benar kedewasaan biasanya sejalan dengan bertambahnya umur, atau pengalaman bertambahnya nilai tanggung jawab kehidupan sebagai makhluk yang dewasa dan bertanggung jawab bagi kebaikan semua dan sukarnya menjalani nilai-nilai kebenaran (awas jangan dilibatkan lagi dengan konsep logika khayalan pikiran umat yang merasa sudah mengetahui atau bijaksana, konsep 'kosong' melompong plong.... :P),
disitulah seseorang terbangun, ada pembuktian diri dan memiliki keyakinan dan berkembang lebih lagi nilai-nilai kebenara yang ia genggam.

usiamu berapa bro siswahardy?
gak apa-apa, kita bebas berekspresi,
tetapi tetaplah kita dalam kerendahan hati sambil terus menggali dan belajar, jika masih sedikit pengalaman menjalani nilai-nilai kebenaran.

jika demikian halnya, seperti menuang air kebijaksanaan kedalam cangkir yang sudah terisi penuh air kenaifan.

shalom
_/\_ abgf
sobat DHAMMA

saya bingung
apakah anda tidak mampu menyanggah statement saya?
ataukah statement saya tak terbantahkan?

makanya kalau mau diskusi pakai pemikiran,
jangan pakai khayalan

shalom juga

siswahardy

#207
Quote from: abgf on 11 August 2012, 09:35:19 PM
melalui menu setting aku medapatkan menu edit signatureku yang baru.

'INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.

Siapakah mereka?

September 2010
coedabgf-the believer'

september 2010
coedabgf-the believer


sst, mana nih bukti tuhanmu sudah lewat hampir 2 tahun.

terima kasih coeda ucapkan pada admin dan moderator atas kesabaran dan penerimaan selama keberadaan coeda.

terima kasih juga kepada teman-teman forum atas kesempatan kita berdiskusi.

melihat tiada manfaatnya keberadaan coeda selama ini dalam forum WDC. bukan menambah kebijaksanaan pengetahuan jalan pencerahan, malahan mungkin hanya menimbulkan mengganggu/mengacaukan batin dan pengajaran umum dalam forum.

coeda pamit undur diri dari diskusi forum tercinta ini. memberi kesempatan teman-teman forumer berdiskusi ajaran guru Buddha dengan batin tenang, terbuka, saling rendah hati dan terarah dalam kebijaksanaan pengetahuan benar buddhisme teman-teman.

thank you.

selamat berdiskusi menuju pembebasan dari khayal diri dan takhayulisme.
coeda. true believer. sobat DHAMMA. son of the LIVING TRUTH. (THE WAY, THE TRUTH, AND THE LIFE)


ngak laku jualan di sana, ya

ingat
barang bajakan memang bisa dibedakan dari barang orisinil

sekali lagi shalom

juanpedro

Quote from: adi lim on 11 August 2012, 05:10:02 AM
ini adalah kebenaran, tidak ada bahaya.

yang aneh dan 'rusak' adalah suka di dicampur adukan  ^-^
lah iya kebenaran yang bisa merusak ajaran yang dipandang tidak benar kan? ^-^


abgf

Quote from: siswahardy on 11 August 2012, 10:37:41 PM
saya bingung
apakah anda tidak mampu menyanggah statement saya?
ataukah statement saya tak terbantahkan?

makanya kalau mau diskusi pakai pemikiran,
jangan pakai khayalan

shalom juga

gak bisa lihat dan gak mau lihat kenyataan... hanya untuk (menunjukan) mengekspresikan (keberadaan) diri dan belum mau belajar untuk rendah hati bro...?!!!

klo begitu,
Quote from: abgf on 11 August 2012, 09:35:19 PM
jika demikian halnya, seperti menuang air kebijaksanaan kedalam cangkir yang sudah terisi penuh air kenaifan.

_/\_ abgf
sobat DHAMMA