Dapatkah kebencian dipadamkan dg kebencian? bagaimana dgn nafsu?

Started by tesla, 20 January 2011, 04:53:13 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

Quote from: Indra on 22 January 2011, 09:31:03 PM
kecuali keinginan untuk mencapai padamnya itu sendiri, bukankah begitu?

kalau imo sih, sama seperti kebencian, hanya berakhir dg tidak-membenci. dan keinginan hanya berakhir dg tidak-menginginkan... tanpa kecuali...

tapi ya ini utk dibuktikan sendiri nantilah hehe... (atau ada yg udah membuktikan sendiri?)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tesla

Quote from: ryu on 22 January 2011, 11:37:21 PM
LDM di akhiri dengan A-LDM ;D
ribet amat pakai bahasa dewa LDM ALDM XYZ...

dari dhammapada:
Kebencian tak akan pernah berakhir,
apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi, kebencian akan berakhir,
Bila dibalas dengan tidak membenci.
Inilah satu hukum abadi.


soal adosa ditranslate sebagai  tidak membenci atau malah jadi cinta kasih udah lagu lama hehe... kalau mau dibahas lagi buka thread baru aja... saya kemungkinan besar hadir. ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Quote from: tesla on 22 January 2011, 11:56:21 PM
ribet amat pakai bahasa dewa LDM ALDM XYZ...

dari dhammapada:
Kebencian tak akan pernah berakhir,
apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi, kebencian akan berakhir,
Bila dibalas dengan tidak membenci.
Inilah satu hukum abadi.


soal adosa ditranslate sebagai  tidak membenci atau malah jadi cinta kasih udah lagu lama hehe... kalau mau dibahas lagi buka thread baru aja... saya kemungkinan besar hadir. ;D
yeeee, memang bahasannya gak akan jauh dari ini :P

benci=>berhenti membenci=>benci tidak ada

nafsu=>berhenti bernafsu=>nafsu tidak ada

nafsu untuk padam=>berhenti bernafsu untuk padam=>bernafsu untuk padam tidak ada?

ingin sepeda=>berhenti ingin sepeda=>sepeda tidak dapet

ingin nibana=>berhenti ingin nibana=>nibana tidak dapet

permainan kata2 nih jadinya ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

tambahan ;D

nafsu belum padam=>tidak bernafsu untuk padam=>gak padam2 dong

benci untuk terlahir lagi=>tidak membenci untuk terlahir lagi=>terlahir terus dong

;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tesla

Quote from: ryu on 23 January 2011, 12:18:32 AM
ingin nibana=>berhenti ingin nibana=>nibana tidak dapet

em... kok nibbana jadi kaya barang? :hammer:
imo, nibbana memang tidak bisa dimiliki.................
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: ryu on 23 January 2011, 12:27:55 AM
tambahan ;D

nafsu belum padam=>tidak bernafsu untuk padam=>gak padam2 dong

benci untuk terlahir lagi=>tidak membenci untuk terlahir lagi=>terlahir terus dong
gini bro...

nafsu belum padam = ada nafsu (belum padam)
tidak bernafsu lagi = padam (nibbana)
jadi
nafsu belum padam (samsara) ----> tidak bernafsu lagi (nibbana)

benci utk terlahir (ingin tidak terlahir) = nafsu
ingin terlahir = nafsu
benci untuk terlahir lagi (1 nafsu) =>tidak membenci untuk terlahir lagi (nafsu padam), soal terlahir tergantung apakah masih ada nafsu lain... kalau ga ada lagi, ga terlahir lagi.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Quote from: tesla on 23 January 2011, 12:34:05 AM
em... kok nibbana jadi kaya barang? :hammer:
imo, nibbana memang tidak bisa dimiliki.................
=)) ;D

nafsu padam dengan berhenti bernafsu

tidak bernafsu padam berhenti dengan bernafsu padam


pusing juga puter2 kata :D

intinya ini khan?

"So it is with an arahant whose mental effluents are ended, who has reached fulfillment, done the task, laid down the burden, attained the true goal, totally destroyed the fetter of becoming, and who is released through right gnosis. Whatever desire he first had for the attainment of arahantship, on attaining arahantship that particular desire is allayed. Whatever persistence he first had for the attainment of arahantship, on attaining arahantship that particular persistence is allayed. Whatever intent he first had for the attainment of arahantship, on attaining arahantship that particular intent is allayed. Whatever discrimination he first had for the attainment of arahantship, on attaining arahantship that particular discrimination is allayed. So what do you think, brahman? Is this an endless path, or one with an end?"

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

tapi kalau dilihat dari pengalaman Sang Buddha dan para Arahat, mereka semua mencapai Nibbana dengan didahului oleh keinginan, cita-cita.

tesla

Quote from: Indra on 23 January 2011, 07:05:18 AM
tapi kalau dilihat dari pengalaman Sang Buddha dan para Arahat, mereka semua mencapai Nibbana dengan didahului oleh keinginan, cita-cita.
benar bro, kalau mau bilang begitu, mereka semua didahului juga dg mencukur rambut
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Indra

Quote from: tesla on 23 January 2011, 07:31:42 AM
benar bro, kalau mau bilang begitu, mereka semua didahului juga dg mencukur rambut

mencukur rambut juga diawali dari keinginan itu, yg dianggap sebagai jalan untuk merealisasi keinginan itu

tesla

Quote from: Indra on 23 January 2011, 07:40:22 AM
mencukur rambut juga diawali dari keinginan itu, yg dianggap sebagai jalan untuk merealisasi keinginan itu
then pencapaian nibbana diawali dg cita2 mencukur rambut :hammer:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

kok jadi aneh begini?

jadi intinya apa nih?

pencapaian nibana diawali dengan cita2 membunuh manusia? (angulimala)

pencapaian nibana diawali dengan cita2 bertanya kepada buda? (bahiya)

pencapaian nibana diawali dengan cita2 gadis cantik? (nanda)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tesla

Quote from: ryu on 23 January 2011, 08:08:31 AM
kok jadi aneh begini?

jadi intinya apa nih?

pencapaian nibana diawali dengan cita2 membunuh manusia? (angulimala)

pencapaian nibana diawali dengan cita2 bertanya kepada buda? (bahiya)

pencapaian nibana diawali dengan cita2 gadis cantik? (nanda)

yups, kalau mau dilebar2kan dg argumen demikian, semua bisa jadi dasar pencerahan. jadi kalau kembali hanya ke masalah batin, nafsu hanya padam dg berhenti bernafsu :D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

jadi intinya tidak boleh ada nafsu sama sekali untuk padam? tidak boleh ada keinginan untuk padam? tidak ngapa ngapain maka otomatis padam? gitu kah maksudnya?

tidak ada usaha maksudnya yak? tidak ada cara ya maksudnya?

contoh aja, kita membenci seseorang akan padam dengan tidak membenci seseorang. apakah semudah itu tidak membenci? tidak ada langkah2 untuk menuju tidak membenci? pokoknya harus tidak membenci titik gitu ya ga ada tujuan untuk tidak membenci, ga ada nafsu untuk tidak membenci pokoknya tidak membenci?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))