Sebelum mulai, saya ceritakan sedikit latar belakang kenalan baru saya ini agar tidak ada kecurigaan bahwa beliau seorang fanatiqin bin Theravadin. Konon karena beliau berasal dari tradisi yang terbuka, Tri Dharma yang menerima keberadaan 3 Buddha(?) maka beliau juga seorang pluralis-universalis yang mempelajari semua tradisi yang ada: Tridharma, Theravada, Mahayana hingga akhirnya beliau sampai pada Tantrayana. Jadi, playgroup, SD, SMP, SMU sudah tamatlah gampangnya.
Demikianlah telah kudengar..
Kenalan baru saya ini, dalam perjalanan pulang kemudian menceritakan bagaimana satu kali beliau mendapati kenyataan bahwa seorang bhikshu pergi menonton film layar lebar. Karena penasaran, beliau lalu mencoba mengonfirmasi pada bhikshu menanyakan alasan bhikshu pergi nonton. Bhikshu pun menjawab dengan sedikit galak & nyolot [menurut saya mungkin bercanda kali yah dengan umat yang udah beliau kenal]. Jawab bhikshu, "Eh.. Suka-suka gua lah.. Gua nonton apa urusan elu? Urus urusan lu sendiri." Kenalan saya pun agak terkejut mendengar bhikshu berujar demikian. Setelahnya beliau melanjutkan lagi, tak lama setelah itu kenalan saya ini mendapat penjelasan [di sini tidak diceritakan siapa yang memberi penjelasan] bahwa jika seorang bhikshu mau pergi nonton, maka sila berkenaan dengan tindakan nonton boleh tidak diambil, demi menghindari pelanggaran. Di lain hari sila tersebut bisa diambil lagi, jika tidak sedang menonton.