Tanya: Vinaya dalam Mahayana Bukan Kontrak Wajib???

Started by Jerry, 25 September 2010, 03:42:57 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: upasaka on 01 October 2010, 10:33:36 AM
Quote from: ryu on 01 October 2010, 10:02:53 AM
=)) jadi teringat kejadian debat Hudoyo dengan Fabian =))

Pakai jurus sindiran pribadi?
waktu Fabian memposting telah tercerahkan, dan pak Hudoyo merasa postingan itu benar adanya, bahkan sampai disebar ke milis2 Fabian telah takluk =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

Quote from: ryu on 01 October 2010, 10:59:10 AM
waktu Fabian memposting telah tercerahkan, dan pak Hudoyo merasa postingan itu benar adanya, bahkan sampai disebar ke milis2 Fabian telah takluk =)) =))

Oh I see...

K.K.

Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.


wen78

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.


segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

K.K.

Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
"Melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya. Adalah tidak melanggar jika alasannya tepat dan melanggar bila alasannya tidak tepat."

Ada yang salah?


Quotekalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.
Apakah sekarang anda mau menggeser prinsip lagi menjadi "vinaya berhubungan dengan alasan sebenarnya bukan alasan di balik alasan sebenarnya"?


Quotesaya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.
OK, mungkin saya salah tangkap. Untuk itu saya minta jawaban yang tidak ambigu.

Quote from: Kainyn_Kutho on 29 September 2010, 08:55:02 AM
Jadi vinaya mengatur perilaku atau alasan, atau keduanya?

ryu

Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.



andan mengatakan :
"melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".

maksudnya apa? apakah sebuah pelanggaran dibutuhkan alasan? apakah alasan bisa dipakai pembenaran sebuah pelanggaran?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

Quote from: ryu on 01 October 2010, 11:53:31 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.



andan mengatakan :
"melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".

maksudnya apa? apakah sebuah pelanggaran dibutuhkan alasan? apakah alasan bisa dipakai pembenaran sebuah pelanggaran?

Alasan UPAYA KAUSALYA kan bisa...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: dilbert on 01 October 2010, 12:16:02 PM
Quote from: ryu on 01 October 2010, 11:53:31 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.



andan mengatakan :
"melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".

maksudnya apa? apakah sebuah pelanggaran dibutuhkan alasan? apakah alasan bisa dipakai pembenaran sebuah pelanggaran?

Alasan UPAYA KAUSALYA kan bisa...
Kelihatannya seperti alasan di balik alasan di balik alasan di balik alasan sebenarnya.

Indra

Quote from: dilbert on 01 October 2010, 12:16:02 PM
Quote from: ryu on 01 October 2010, 11:53:31 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.



andan mengatakan :
"melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".

maksudnya apa? apakah sebuah pelanggaran dibutuhkan alasan? apakah alasan bisa dipakai pembenaran sebuah pelanggaran?

Alasan UPAYA KAUSALYA kan bisa...

terlalu cepat jika mengeluarkan jurus ini. jurus ini khusus dipakai jika sudah sampai pada titik DEADLOCK

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 12:20:29 PM
Quote from: dilbert on 01 October 2010, 12:16:02 PM
Quote from: ryu on 01 October 2010, 11:53:31 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.



andan mengatakan :
"melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".

maksudnya apa? apakah sebuah pelanggaran dibutuhkan alasan? apakah alasan bisa dipakai pembenaran sebuah pelanggaran?

Alasan UPAYA KAUSALYA kan bisa...
Kelihatannya seperti alasan di balik alasan di balik alasan di balik alasan sebenarnya.

Bingung ah... seperti nontong film INCEPTION... mimpi di dalam mimpi di dalam mimpi, sampai mimpi pangkat 5...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: Indra on 01 October 2010, 12:25:16 PM
Quote from: dilbert on 01 October 2010, 12:16:02 PM
Quote from: ryu on 01 October 2010, 11:53:31 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.



andan mengatakan :
"melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".

maksudnya apa? apakah sebuah pelanggaran dibutuhkan alasan? apakah alasan bisa dipakai pembenaran sebuah pelanggaran?

Alasan UPAYA KAUSALYA kan bisa...

terlalu cepat jika mengeluarkan jurus ini. jurus ini khusus dipakai jika sudah sampai pada titik DEADLOCK

Kita juga bole pakai jurus ini... Karena sebenarnya kita bukan menghina, menjelek2an ajaran lain, tetapi kita lagi UPAYA KAUSALYA supaya mereka2 itu tambah SADDHA (keyakinan) kepada ajaran yang "nyeleneh" tersebut.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Indra

Quote from: dilbert on 01 October 2010, 12:41:32 PM
Quote from: Indra on 01 October 2010, 12:25:16 PM
Quote from: dilbert on 01 October 2010, 12:16:02 PM
Quote from: ryu on 01 October 2010, 11:53:31 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 11:24:07 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 11:04:44 AM
Quote from: wen78 on 01 October 2010, 10:46:27 AM
oh, bro Kainyn_Kutho sedang menyindir saya? bisa dijelaskan kalimat mana yg bro Kainyn_Kutho maksudkan?

Quote from: Kainyn_Kutho on 01 October 2010, 09:15:37 AM
Banyak kemungkinannya. Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya.

(Kembali lagi kalau satu dibenarkan dengan satu alasan, besok-besok ada 500 bergandengan tangan seperti itu dengan alasan sama, berarti tidak pernah ada pelanggaran terjadi.)

OK, saya coba jelaskan. Entah anda tahu atau tidak, Bro Indra juga mengeluarkan statement sarkastis di mana wanita itu mungkin ketakutan dan minta di-"tulung" dan disambut oleh si bhante. Saya pun menimpali lagi dengan sarkasme bahwa "Banyak kemungkinannya (=alasan bhiksu gandeng tangan). Oleh karena itu, sebelum mengatakan melanggar vinaya atau tidak, hendaknya dipastikan dulu alasannya." Yang dengan kata lain "gandeng-gandengan juga tidak melanggar asalkan alasannya tepat" yang adalah pernyataan anda sebelumnya bahwa vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku.



saya tidak mengatakan "tidak melanggar asalkan alasannya tepat", tapi saya mengatakan "melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".
kalimat "alasannya tepat" mengandung makna di balik alasan yg sebenarnya.
mohon di quote bila saya mengatakan demikian.

saya tidak mengatakan "vinaya mengatur alasan dari suatu perilaku"? mohon di quote  bila saya mengatakan demikian.



andan mengatakan :
"melanggar atau tidak melanggar tergantung alasannya".

maksudnya apa? apakah sebuah pelanggaran dibutuhkan alasan? apakah alasan bisa dipakai pembenaran sebuah pelanggaran?

Alasan UPAYA KAUSALYA kan bisa...

terlalu cepat jika mengeluarkan jurus ini. jurus ini khusus dipakai jika sudah sampai pada titik DEADLOCK

Kita juga bole pakai jurus ini... Karena sebenarnya kita bukan menghina, menjelek2an ajaran lain, tetapi kita lagi UPAYA KAUSALYA supaya mereka2 itu tambah SADDHA (keyakinan) kepada ajaran yang "nyeleneh" tersebut.

mungkin maksud anda UPAYA KOSALLA

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Indra


dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan