Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?

Started by ryu, 23 September 2010, 07:51:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

djoe

Orangnya (obama) telah berlalu,
Yang tinggal hanyalah kotoran yang terngiang - ngiang didalam pikiran orang yang mendengar.
Pada sibuk dengan kotoranan orang lain.
Pada sibuk dengan menganalisa kata - kata (kotoran) orang lain
Pada sibuk mengkomsumsi kata - kata (kotoran ) orang lain.
Lupa pada batin dan pikiran sendiri.
Lupa pada praktek.
Hanya kotoran yang dilihat

_/\_

dhammadinna

Quote from: M14ka on 02 June 2011, 12:35:38 PM
Seandainya bhikkhu itu uda bertobat, kalian akan memaafkannya kesalahannya?

thank you for asking :)

wang ai lie

Quote from: djoe on 03 June 2011, 10:28:01 AM
Orangnya (obama) telah berlalu,
Yang tinggal hanyalah kotoran yang terngiang - ngiang didalam pikiran orang yang mendengar.
Pada sibuk dengan kotoranan orang lain.
Pada sibuk dengan menganalisa kata - kata (kotoran) orang lain
Pada sibuk mengkomsumsi kata - kata (kotoran ) orang lain.
Lupa pada batin dan pikiran sendiri.
Lupa pada praktek.
Hanya kotoran yang dilihat

_/\_

maaf bro djoe, jika melihat kata2 bro djoe , apa bedanya bro dengan yang lain?
Yang tinggal hanyalah kotoran yang terngiang - ngiang didalam pikiran orang yang mendengar.
Pada sibuk dengan kotoranan orang lain.
Pada sibuk dengan menganalisa kata - kata (kotoran) orang lain
Pada sibuk mengkomsumsi kata - kata (kotoran ) orang lain.
Lupa pada batin dan pikiran sendiri.
Lupa pada praktek.
Hanya kotoran yang dilihat


dengan bro posting seperti itu sama juga bro menilai orang lain, sama juga bro menganalisa kata2 orang lain, dan sama juga bro mengkomsumsi kata2 orang lain .
apakah bro lupa pada batin dan pikiran sendiri?
apakah bro djoe lupa pada pratek?
kok ikut lihat kotoran.
_/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

djoe

Quote from: wang ai lie on 03 June 2011, 10:33:14 AM
maaf bro djoe, jika melihat kata2 bro djoe , apa bedanya bro dengan yang lain?
Yang tinggal hanyalah kotoran yang terngiang - ngiang didalam pikiran orang yang mendengar.
Pada sibuk dengan kotoranan orang lain.
Pada sibuk dengan menganalisa kata - kata (kotoran) orang lain
Pada sibuk mengkomsumsi kata - kata (kotoran ) orang lain.
Lupa pada batin dan pikiran sendiri.
Lupa pada praktek.
Hanya kotoran yang dilihat


dengan bro posting seperti itu sama juga bro menilai orang lain, sama juga bro menganalisa kata2 orang lain, dan sama juga bro mengkomsumsi kata2 orang lain .
apakah bro lupa pada batin dan pikiran sendiri?
apakah bro djoe lupa pada pratek?
kok ikut lihat kotoran.
_/\_

Terima kasih. Mari kita mendaur ulang kotoran tersebut menjadi pupuk.

wang ai lie

Quote from: djoe on 03 June 2011, 10:35:01 AM
Terima kasih. Mari kita mendaur ulang kotoran tersebut menjadi pupuk.

oleh sebab itu kita disini saling mengisi, saling mengkoreksi, saling berdiskusi, agar apa yang dianggap kotoran oleh bro djoe bisa menjadi pupuk, jadi tidak salah kan kalau kita berdiskusi agar menjadi pupuk dari segala kotoran?  :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

djoe

Quote from: wang ai lie on 03 June 2011, 10:37:09 AM
oleh sebab itu kita disini saling mengisi, saling mengkoreksi, saling berdiskusi, agar apa yang dianggap kotoran oleh bro djoe bisa menjadi pupuk, jadi tidak salah kan kalau kita berdiskusi agar menjadi pupuk dari segala kotoran?  :)

Kalau anda hanya sibuk melihat kata - kata, menganalisa - kata - kata dan tidak melihat ke dalam , tetap saja seperti lalat - lalat yang terbang dan hinggap di sampah. Intinya melihat ke dalam saja. Tidak perlu berspekulasi kata - kata orang.

Di edit : Dan kebenaran itu tidak bisa diisi, tidak bisa dipindahkan atau ditransfer. Anda harus cari / gali / wujudkan dengan mengamati diri sendiri.

wang ai lie

Quote from: djoe on 03 June 2011, 10:40:31 AM
Kalau anda hanya sibuk melihat kata - kata, menganalisa - kata - kata dan tidak melihat ke dalam , tetap saja seperti lalat - lalat yang terbang dan hinggap di sampah. Intinya melihat ke dalam saja. Tidak perlu berspekulasi kata - kata orang.

Di edit : Dan kebenaran itu tidak bisa diisi.
jika tidak di spekulasi, bagaimana kita akan mengkoreksi, jika dispekulasi otomatis ada yang salah dan jelas kita pasti melihat ke dalam sampah, justru jika melihat di dalam sampah ada yang bagus untuk pupuk, maka kita akan mengkoreknya untuk diambil sebagai pupuk, jika lalat terbang dan hinggap di sampah pasti ada alasannya  :) pasti ada makanan, pasti ada penyerbukan , pasti menghasilkan  ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

djoe

Quote from: wang ai lie on 03 June 2011, 10:45:13 AM
jika tidak di spekulasi, bagaimana kita akan mengkoreksi, jika dispekulasi otomatis ada yang salah dan jelas kita pasti melihat ke dalam sampah, justru jika melihat di dalam sampah ada yang bagus untuk pupuk, maka kita akan mengkoreknya untuk diambil sebagai pupuk, jika lalat terbang dan hinggap di sampah pasti ada alasannya  :) pasti ada makanan, pasti ada penyerbukan , pasti menghasilkan  ;D

Berspekulasi dalam diri anda tanpa membuat kotoran lain.

K.K.

Quote from: djoe on 03 June 2011, 10:28:01 AM
Orangnya (obama) telah berlalu,
Yang tinggal hanyalah kotoran yang terngiang - ngiang didalam pikiran orang yang mendengar.
Pada sibuk dengan kotoranan orang lain.
Pada sibuk dengan menganalisa kata - kata (kotoran) orang lain
Pada sibuk mengkomsumsi kata - kata (kotoran ) orang lain.
Lupa pada batin dan pikiran sendiri.
Lupa pada praktek.
Hanya kotoran yang dilihat

_/\_
Saya hanya menjawab apa yang ditujukan terhadap saya karena kemarin saya tidak sempat online. Sepertinya anda masih obsesi jadi master yah? ;D Hentikanlah, jangan mempermalukan diri sendiri.

wang ai lie

Quote from: djoe on 03 June 2011, 10:55:26 AM
Berspekulasi dalam diri anda tanpa membuat kotoran lain.

jika hanya berspekulasi dalam diri memang bisa menjadi kotoran lain (kotoran bathin) tapi kalau kita diskusikan , kita coba share otomatis kotoran itu malah menjadi pupuk  :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

djoe

Quote from: wang ai lie on 03 June 2011, 10:45:13 AM
jika tidak di spekulasi, bagaimana kita akan mengkoreksi, jika dispekulasi otomatis ada yang salah dan jelas kita pasti melihat ke dalam sampah, justru jika melihat di dalam sampah ada yang bagus untuk pupuk, maka kita akan mengkoreknya untuk diambil sebagai pupuk,

Itu artinya memilah kotoran sambil mencicipi kotoran tersebut. Enak gak yah, kalau enak disimpah ahhh, kalau tidak enak dibuang ahhhh. Jadi siapa yang mencicipi / mengkomsumsi kotoran orang lain .

Quote from: wang ai lie on 03 June 2011, 10:45:13 AM
jika lalat terbang dan hinggap di sampah pasti ada alasannya  :) pasti ada makanan, pasti ada penyerbukan , pasti menghasilkan  ;D
Tidak masalah  jika anda menyamakan lalat dengan diri anda. Tidak masalah jika anda suka kotoran.

Dan satu hal anda tidak bisa membedakan lalat dengan lebah


If you gather fresh flowers the flies won't be interested in them. Even if you tried to pay them, they wouldn't come. But wherever there's a dead animal, wherever there's something rotten, that's where they'll go. You don't need to call them - they just go. Wrong view is like that. It delights in that kind of thing. The stinking and rotten is what smells good to it. It's bogged down and immersed in that. What's sweet smelling to a bee is not sweet to a fly. The fly doesn't see anything good or valuable in it and has no craving for it.

wang ai lie

#2381
Quote from: djoe on 03 June 2011, 11:05:05 AM
Itu artinya memilah kotoran sambil mencicipi kotoran tersebut. Enak gak yah, kalau enak disimpah ahhh, kalau tidak enak dibuang ahhhh. Jadi siapa yang mencicipi / mengkomsumsi kotoran orang lain .
Tidak masalah  jika anda menyamakan lalat dengan diri anda. Tidak masalah jika anda suka kotoran.

Dan satu hal anda tidak bisa membedakan lalat dengan lebah


If you gather fresh flowers the flies won't be interested in them. Even if you tried to pay them, they wouldn't come. But wherever there's a dead animal, wherever there's something rotten, that's where they'll go. You don't need to call them - they just go. Wrong view is like that. It delights in that kind of thing. The stinking and rotten is what smells good to it. It's bogged down and immersed in that. What's sweet smelling to a bee is not sweet to a fly. The fly doesn't see anything good or valuable in it and has no craving for it.

nah ini yang sudah saya tebak ujung2 nya, tadi anda menggunakan sampah dan kotoran sebagai perumpamaan, tapi sekarang malah berbalik mengartikan dengan persepsi lain, tadi lalat sekarang lebah, tadi sampah dan kotoran sebagai istilah sekarang sampah dan kotoran asli, mau ikut mencicipi juga bro, enak kok  :)

[bulet]gaya muter kaya gangsing[/bulet]

di edit juga deh: kok sekarang jadi suka tinta di atas kertas ya  :-?
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

djoe

Quote from: wang ai lie on 03 June 2011, 10:45:13 AM
jika tidak di spekulasi, bagaimana kita akan mengkoreksi, jika dispekulasi otomatis ada yang salah dan jelas kita pasti melihat ke dalam sampah, justru jika melihat di dalam sampah ada yang bagus untuk pupuk, maka kita akan mengkoreknya untuk diambil sebagai pupuk, jika lalat terbang dan hinggap di sampah pasti ada alasannya  :) pasti ada makanan, pasti ada penyerbukan , pasti menghasilkan  ;D

Quote from: wang ai lie on 03 June 2011, 11:09:30 AM
nah ini yang sudah saya tebak ujung2 nya, tadi anda menggunakan sampah dan kotoran sebagai perumpamaan, tapi sekarang malah berbalik mengartikan dengan persepsi lain, tadi lalat sekarang lebah, tadi sampah dan kotoran sebagai istilah sekarang sampah dan kotoran asli, mau ikut mencicipi juga bro, enak kok  :)

[bulet]gaya muter kaya gangsing[/bulet]

di edit juga deh: kok sekarang jadi suka tinta di atas kertas ya  :-?

wang ai lie

Quote from: djoe on 03 June 2011, 11:05:05 AM
Itu artinya memilah kotoran sambil mencicipi kotoran tersebut. Enak gak yah, kalau enak disimpah ahhh, kalau tidak enak dibuang ahhhh. Jadi siapa yang mencicipi / mengkomsumsi kotoran orang lain .
Tidak masalah  jika anda menyamakan lalat dengan diri anda. Tidak masalah jika anda suka kotoran.


Dan satu hal anda tidak bisa membedakan lalat dengan lebah


If you gather fresh flowers the flies won't be interested in them. Even if you tried to pay them, they wouldn't come. But wherever there's a dead animal, wherever there's something rotten, that's where they'll go. You don't need to call them - they just go. Wrong view is like that. It delights in that kind of thing. The stinking and rotten is what smells good to it. It's bogged down and immersed in that. What's sweet smelling to a bee is not sweet to a fly. The fly doesn't see anything good or valuable in it and has no craving for it.

ada tinta di atas kertas , copas dari mana bro, copas dari pikiran atau dari sebelah  :whistle:

wah iya saya tidak bisa membedakan lebah dan lalat, maklum bro terlalu banyak kotoran di diri saya, berbeda dengan anda yang begitu bersih dan suci  ^-^

setidaknya saya bisa memberikan kekotoran saya ke anda  ;D
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma