Apakah ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?

Started by ryu, 23 September 2010, 07:51:19 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

The Ronald

Quote from: djoe on 31 May 2011, 04:50:03 PM
Seharusnya yang anda lihat itu batin dan pikiran anda sendiri? Kenapa pada sibuk melihat orang lain. Itukah tujuan anda belajar dharma???

http://dhammacitta.org/dcpedia/Peraturan_Kedisiplinan_Bhikkhu:_Panduan_Bagi_Umat_Awam_(Dhammavuddho)

QuoteSejarah dari negara-negara Buddhis telah menunjukkan bahwa ajaran Buddhis mundur ketika para bhikkhu menjadi lalai, korup, dan mengabaikan Sutta-Vinaya. Ini menyebabkan umat awam kehilangan rasa hormat pada para bhikkhu. Sebaliknya, ketika para bhikkhu mempraktekkan kehidupan suci dengan sepenuhnya mengandalkan Sutta-Vinaya, hal itu menyebabkan meningkatnya kepercayaan dari komunitas umat awam dan berkembangnya ajaran Buddhis. Komunitas awam mendukung para bhikkhu dalam kehidupan suci mereka. Jadi, sangat penting apabila mereka memahami Vinaya kebhikkhuan sampai batas tertentu karena mereka mengambil peranan penting dalam membantu para bhikkhu untuk menjalankan peraturan kedisplinan.

QuoteJika mereka melihat seorang bhikkhu yang tidak melatih Vinaya dengan baik, mereka dapat memberikan kritik yang membangun pada bhikkhu tersebut atau mendiskusikan hal ini dengan bhikkhu tersebut, daripada berucap yang tidak baik di belakangnya. Tidak mudah bagi seorang bhikkhu untuk menemukan kebahagiaan dalam jubah (SN 38.16). Umat awam harus memberikan bukan hanya dukungan material kepada seorang bhikkhu tetapi juga dukungan moral dan semangat kepadanya untuk terus melatih kehidupan suci "semurni dan sekilat kulit kerang."
...

Sostradanie

Quote from: Kainyn_Kutho on 31 May 2011, 05:36:40 PM
Istri: Djooee!!! Saya tadi lihat kamu berduaan peluk-pelukan, rangkul-rangkulan sama si Ayu. Kamu selingkuh yah?
Djooee: Istriku, seharusnya yang kau lihat itu batin dan pikiran anda sendiri? Kenapa sibuk melihat orang lain. Itukah tujuan kau belajar dharma???
Istri: !#$%$!*


[satria]Masa mama tidak tahu saya lagi meditasi dengan objek perut. Bukan lagi peluk-pelukkan. [/satria]
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 31 May 2011, 05:36:40 PM
Istri: Djooee!!! Saya tadi lihat kamu berduaan peluk-pelukan, rangkul-rangkulan sama si Ayu. Kamu selingkuh yah?
Djooee: Istriku, seharusnya yang kau lihat itu batin dan pikiran anda sendiri? Kenapa sibuk melihat orang lain. Itukah tujuan kau belajar dharma???
Istri: !#$%$!*



si istri dengan emosi mengambil golok, dan menggorok leher Djoe:

Djoe: oh istriku, mengapa engkau menggorok leherku??
istri: Suamiku, seharusnya yang kau lihat itu batin dan pikiranmu sendiri? Kenapa sibuk melihat orang lain dan lehermu. Itukah tujuan kau belajar dharma???
Djoe: *glek*

Sostradanie

#2163
Quote from: Indra on 31 May 2011, 05:42:13 PM
si istri dengan emosi mengambil golok, dan menggorok leher Djoe:

Djoe: oh istriku, mengapa engkau menggorok leherku??
istri: Suamiku, seharusnya yang kau lihat itu batin dan pikiranmu sendiri? Kenapa sibuk melihat orang lain dan lehermu. Itukah tujuan kau belajar dharma???
Djoe: *glek*
[obat]segala sesuatu dinilai dari niat.selama niat baik,maka itu diperbolehkan dan tidak akan menghalangi jalan buddhadhamma[/obat]

[spoiler]Lama kelamaan saya jadi ikut rusak seperti satria  :hammer: [/spoiler]
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

K.K.

Quote from: Indra on 31 May 2011, 05:42:13 PM
si istri dengan emosi mengambil golok, dan menggorok leher Djoe:

Djoe: oh istriku, mengapa engkau menggorok leherku??
istri: Suamiku, seharusnya yang kau lihat itu batin dan pikiranmu sendiri? Kenapa sibuk melihat orang lain dan lehermu. Itukah tujuan kau belajar dharma???
Djoe: *glek*
[Ksatria Lembah Hitam]Istri: Masa' papa tidak tahu saya sedang meditasi marananussati (perenungan kematian)? Bukan sedang menggorok leher... [/Ksatria Lembah Hitam]


Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 31 May 2011, 05:47:51 PM
[Ksatria Lembah Hitam]Istri: Masa' papa tidak tahu saya sedang meditasi marananussati (perenungan kematian)? Bukan sedang menggorok leher... [/Ksatria Lembah Hitam]


istri: loh lehernya digorok kok masih bisa ngomong?
*pergi mengambil pembalut dan menyumpalkan ke mulut djoe, dan melanjutkan gorokannya*
djoe: mmmmppphh ...hmmmmpppph ...

istri: perhatikan saja batin dan pikiranmu

K.K.

Quote from: kakao on 31 May 2011, 05:14:06 PM
benar gatha itu parita pendek tapi kakao yakin buddha mengajarkannya dg lantunan yang indah bagaikan seperti org menyanyi,..buktinya aja film2 orang india nggak boleh liat lapangan luas,..ketemu lapangan dia langsung nyanyi,.dan buddha dari india,..bukan tak mungkin buddha melantunkan gatha bagai org menyanyi,sehingga membuat terpesona para dewa dan manusia. ;D
Jadi menurut kakao, karena di film India seperti itu, maka Buddha juga begitu? Buddha juga putar-putar di pohon/tiang sambil menyanyi, bergoyang bareng dengan para bhikkhu?

ryu

Mungkin itu keinginan umat buda sekarang ajaran buda yg dijalankan skrg. :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sostradanie

Quote from: Kainyn_Kutho on 31 May 2011, 05:59:16 PM
Jadi menurut kakao, karena di film India seperti itu, maka Buddha juga begitu? Buddha juga putar-putar di pohon/tiang sambil menyanyi, bergoyang bareng dengan para bhikkhu?
Bagaimana cara sang buddha menggoyangkan pinggul-nya? Dan bagaimana pula cara-nya Sang Buddha dengan gerakan seperti itu harus memperhatikan dengan sadar setiap goyangan yang dibuat?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

The Ronald

[at] kakao
buat di baca, di renungkan...
well..anda akan sangat jrg melihat bhikkhu di bawah bimbingan sti, dimana saat vihara ikut merayakan ultahnya..dia ikut bernyanyi, jgnkan bernyanyi..bertepuk tangan saja tidak, jangankan bertepuk tangan..bersenandung pun tidak....
hanya umat awam yg demikian...

Quote"Ada perbedaan yang sangat besar dalam cara pandang antara pandangan para ariya dan pandangan umat biasa." Karena itu, dalam pandangan para ariya, dan juga sesuai dengan peraturan para ariya, bernyanyi sama saja dengan menangis; menari adalah ciri khas orang gila; dan tertawa terbahak bahak adalah kelakuan anak anak ingusan. Orang orang pada umumnya menyanyi, tertawa, dan menikmati semua itu tanpa menyadari kapan dirinya akan lelah. Di dalam pandangan para ariya, menyanyi terlihat sama dengan menangis. Jika kita mengamati seorang yang menyanyi dan berteriak sekeras kerasnya, dia tidak hanya kelihatan seperti orang yang sedang menangis, tetapi selain itu, apa yang dilakukannya berasal dari kondisi kondisi emosional. yang sebenarnya sama dengan menangis

aku lupa..ini isi sutta yg mana..ada yg bisa bantu??
...

Janindra d' Sihamuni

Quote from: sriyeklina on 31 May 2011, 05:32:28 PM
Apakah cara bro belajar dhamma dengan hanya melihat batin dan pikiran bro sendiri? Jika benar begitu, kenapa bisa memposting seperti ini? Itu artinya bro juga melihat orang lain.

Bagi saya belajar dhamma itu banyak cara-nya termasuk mempraktekkan-nya. Dengan meluruskan hal yang tidak lurus itu adalah hal benar. Sama seperti bro, jika anak bro mencuri apakah bro tidak ajarkan bahwa itu suatu perbuatan yang salah? Apakah akan dibiarkan saja?
betul...Dhamma itu nyata,ehipassiko,opanayiko,paccatham vedithabo,vinnuhi.......svakatho Dhammo bhagavato,Dhamma bukan hanya dipikiran dan batin,Dhamma itu bukan bentuk  abstrak,bukan juga berbentuk seperti roda,tetapi Dhamma adalah nyata,yang dapat diselami oleh batin semua orang yang berjodoh untuk mendapatkannya,..... ;D ;D ;D _/\_
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Janindra d' Sihamuni

Quote from: Kainyn_Kutho on 31 May 2011, 05:59:16 PM
Jadi menurut kakao, karena di film India seperti itu, maka Buddha juga begitu? Buddha juga putar-putar di pohon/tiang sambil menyanyi, bergoyang bareng dengan para bhikkhu?
=)) =)) =))
ngakak.........tapi gak mungkin lah Sang Buddha seperti itu......kalo kyk gitu,kita dari dulu bukan blajar Dhamma tapi belajar nari india......;D _/\_
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

dipasena

Quote from: kakao on 31 May 2011, 05:14:06 PM
benar gatha itu parita pendek tapi kakao yakin buddha mengajarkannya dg lantunan yang indah bagaikan seperti org menyanyi,..buktinya aja film2 orang india nggak boleh liat lapangan luas,..ketemu lapangan dia langsung nyanyi,.dan buddha dari india,..bukan tak mungkin buddha melantunkan gatha bagai org menyanyi,sehingga membuat terpesona para dewa dan manusia. ;D

lantunan gatha tidak mirip seperti orang yg sedang bernyanyi, itu adalah 2 hal yg berbeda. kakao sendiri pernah ke jogja ? bro pernah denger bahasa jawa kromo inggil ? itu klo di ucapkan, ada nada nya, apakah berarti mereka sedang nyanyi ? apakah karena orang jawa suka lagu campur sari, trus bahasa mereka identik dengan nyanyian ?

ada yg perlu diperhatikan lg, bahasa pali dengan bahasa india modern adalah 2 bahasa yg berbeda, walau bahasa india modern adalah turunan dari bahasa2 sebelumnya, termasuk bahasa pali dan sansekerta.

manusia dan para dewa terpesona dengan gatha yg di ucapkan buddha, bukan karena nada, tp isi/makna dari gatha yg diucapkan. itu jg merupakan 2 hal yg berbeda... jika umat buddha saat ini membaca tulisan pali dengan lantunan yg mirip lagu, bukan berarti menyatakan bahwa seperti itu lah bahasa pali di ucapkan. bro pernah mendengar lantunan bahasa pali asli dr seorang master bahasa pali ? pengucapan nya mirip seperti bahasa lain nya, ada intonasi naik-turun, panjang-pendek, tp bukan lah bernyanyi...

wang ai lie

Quote from: sriyeklina on 31 May 2011, 05:44:59 PM
[obat]segala sesuatu dinilai dari niat.selama niat baik,maka itu diperbolehkan dan tidak akan menghalangi jalan buddhadhamma[/obat]

[spoiler]Lama kelamaan saya jadi ikut rusak seperti satria  :hammer: [/spoiler]

jadi melekat sama satria sis  :)) ^:)^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma