Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?

Started by kevin_kin, 20 August 2010, 09:58:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

coecoed

#90
yang masih terikat berkondisi menceritakan pengetahuan Nibanna, seperti jari menyentuh bulan.
kenyataan secara umum umat buddhist hanyalah seperti ini,
saya buat ilustrasi, misal seorang yang tinggal di kampung Indonesia belum pernah ke Amerika tetapi bercerita tentang Amerika.
apa yang diceritakan itu dari sudut pandang/kondisi keberadaan pada sisi yang mana.
semua adalah spekulasi seperti dikatakan oleh guru Buddha
apakah semua hanya proses kebetulan belaka, kehidupan dibilang tercipta oleh alam
(sedangan seluruh (proses) alam semestapun mengikuti alur hukum kebenaran)
jika demikian apakah kehidupan hanya kebetulan belaka alias kekosongan belaka yang terbentuk dari alam yang tak ada apa-apa/tak berarti
jika demikian mengapa para Nabi dan Buddha berusaha mengajarkan keselamatan bagi manusia
jika keberadaan hukum kebenaran tertinggipun hanyalah kebetulan alam belaka
berpandangan semua berjalan dengan kebetulan keberadaannya
jika demikian untuk apa karma baik dan karma buruk diberlakukan bagi setiap proses berkehidupan semua makhluk
kalau semua keberadaan khususnya kehidupan adalah kebetulan belaka akibat dari proses dari pembentukan alam?
akh.. klo begitu anda lagi sedang berceloteh (menceritakan) apa?
apakah sama manusia dengan anjing, babi, batu atau pohon?
apakah JMB8 atau 4 sifat Brahma vihara hanyalh kebetulan belaka klo begitu?
apakah hukum kebenaran tertinggi yang meliputi semua yang ada adalah kebetulan belaka?
jadi kehidupan hanyalah proses yang tak menghasilkan apa-apa alias kebetulan belaka, dari alam lenyap kembali ke alam?.
itulah yang disebut unsur-unsur yang berkondisi
itulah yang dimaksud tanpa inti (anatta), bersifat tidak kekal (anicca)
tetapi guru Buddha mengajarkan kembali kepada yang tak berkondisi
apakah asal mula yang tak berkondisi?
bukan jiwa (duniawi), bukan jasmaniah, bukan unsur-unsur pembentuk materi (alam),
tetapi umat dengan keangkuhan 'aku'nya  (dalam ikatan dan kemelekatan kepada kekondisiannya) berceloteh tentang Nibanna dengan menyamakan sebagai yang alamiah yang berkondisi
adakah the real buddhist?
sungguh benarkah ajaran yang berlaku (masa kini)?
jangan-jangan malah terbalik (kebenarannya) dari dahulu kala?
mereka bercerita-cerita, berteriak-teriak tentang kebenaran (ajaran guru Buddha).
Ajaran guru Buddha  bukan (ajaran) new age.

_/\_

coeda-the believer

INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Kelana

Quote from: coecoed on 02 September 2010, 06:49:51 AM
yang masih terikat berkondisi menceritakan pengetahuan Nibanna, seperti jari menyentuh bulan.
Perlu dipertanyakan dulu, jari siapa yang menyentuh bulan. Jari orang yang belum pernah ke bulan tentu ia belum bisa menyentuh, tapi kalau Neil Arstrong, tentu sudah. Jadi perumpamaan anda ini tidak lengkap. Seharusnya misalnya, "seperti jari orang yang belum ke bulan menyentuh bulan."
Dan setahu saya tidak ada yang membicarakan Nibbana di topik ini. Anda mungkin salah ruangan.
Quoteapakah semua hanya proses kebetulan belaka, kehidupan dibilang tercipta oleh alam
Di sini saya rasa tidak ada yang menyatakan adanya proses kebetulan.
Kehidupan itu sendiri adalah bagian dari alam, tepatnya alam semesta oleh karena itu ada istilah alam kehidupan. Kecuali kita mendefinisikan sendiri bahwa alam semesta hanyalah benda mati semata.
Quote(sedangan seluruh (proses) alam semesta pun mengikuti alur hukum kebenaran)
Yang disebut hukum kebenaran tidak lain adalah sifat-sifat, karakter-karakter dari alam semesta itu sendiri. Untuk mempermudah pemahaman, manusia membagi-bagi, memisah-pisah sifat-sifat, karakter-karakter alam semesta ini dan memberinya julukan dengan bahasa manusia yaitu 'hukum'.
Menurut KBBI, kebenaran itu berarti keadaan yang cocok/sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Begitu juga dengan alam, apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat.
Quotejika demikian apakah kehidupan hanya kebetulan belaka alias kekosongan belaka yang terbentuk dari alam yang tak ada apa-apa/tak berarti...bla...bla...bla..."
Seperti yang disampaikan di atas,  setahu saya, di sini tidak ada yang menyatakan adanya proses kebetulan. Saya rasa anda yang berspekulasi mengenai adanya proses kebetulan. Dengan demikian pertanyaan anda selebihnya tidak relevan lagi.

Evam
:outoftopic:

:backtotopic:
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

coecoed

Quote from: Kelana on 02 September 2010, 09:36:44 AM

Kehidupan itu sendiri adalah bagian dari alam, tepatnya alam semesta oleh karena itu ada istilah alam kehidupan. Kecuali kita mendefinisikan sendiri bahwa alam semesta hanyalah benda mati semata.

Quote(sedangan seluruh (proses) alam semesta pun mengikuti alur hukum kebenaran)
Yang disebut hukum kebenaran tidak lain adalah sifat-sifat, karakter-karakter dari alam semesta itu sendiri. Untuk mempermudah pemahaman, manusia membagi-bagi, memisah-pisah sifat-sifat, karakter-karakter alam semesta ini dan memberinya julukan dengan bahasa manusia yaitu 'hukum'.
Menurut KBBI, kebenaran itu berarti keadaan yang cocok/sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Begitu juga dengan alam, apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat.


hayo sapa lagi yang mau mendiskusikan tulisan saya.....?
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

Nevada


Mahadeva

 [at]  aime: segala sesuatu untuk timbul harus ada syaratnya (kondisi). contoh: ada benda di depan kita, pasti ada syaratnya benda itu bisa ada dan kita lihat, benda itu harus mampu memantulkan cahaya, indra kita juga harus bisa beroperasi, dsb..

segala sesuatu yang berkondisi pasti punya sifat selalu berubah (anicca) dan tidak bisa ajek yang bisa memuaskan kita secara terus menerus (dukkha).
kita merasa menderita karena kebahagiaan kita belum muncul, dan kita merasa bahagia karena penderitaan belum muncul.
Penderitaan adalah akhir dari kebahagiaan dan kebahagiaan adalah akhir dari penderitaan. Selalu mutar, cuma waktu mutarnya susah untuk kita ketahui tepat, ada yang bahagianya 1 kalpa, dsb...

segala sesuatu yang berkondisi dan tidak berkondisi adalah anatta.

ttg baik dan jahat itu kan pilihan seseorang.
ttg dualitas yang sis maksud, bahagia susah, positif negatif, itu semua cuma ilusi. adanya kekotoran batin.


Jerry

appamadena sampadetha

Nevada

Quote from: Jerry on 03 September 2010, 03:49:44 AM
Apa kaitannya bro ama Sihanada?

Bagaikan raungan singa (sihanada), Bro coecoed "menantang" siapa saja di sini yang tidak setuju dengan tulisannya.

williamhalim

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Sumedho

There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

Quote from: Jerry on 27 August 2010, 12:12:15 AM
Quote from: fabian c on 26 August 2010, 11:51:05 PM
Kalau Tuhan itu ada maka Zeus juga ada, Jor El (Superman) juga ada, Bruce Wayne (Batman) juga ada, Sun Go Kong juga ada, Flash gordon juga ada, Godam juga ada, Sangkuriang juga ada, Thor juga ada, Bu Kek Siansu juga ada.   :)
Ralat Ko Mat Fabian:
Jor El bukan Superman tapi ayahnya. Kal El baru Superman. ;)

jangan bawa2 personal dong kesini, masa nama ayah gue disebut2?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

coecoed

#100
Quote from: Kelana on 02 September 2010, 09:36:44 AM

Kehidupan itu sendiri adalah bagian dari alam, tepatnya alam semesta oleh karena itu ada istilah alam kehidupan. Kecuali kita mendefinisikan sendiri bahwa alam semesta hanyalah benda mati semata.

Quote(sedangan seluruh (proses) alam semesta pun mengikuti alur hukum kebenaran)
Yang disebut hukum kebenaran tidak lain adalah sifat-sifat, karakter-karakter dari alam semesta itu sendiri. Untuk mempermudah pemahaman, manusia membagi-bagi, memisah-pisah sifat-sifat, karakter-karakter alam semesta ini dan memberinya julukan dengan bahasa manusia yaitu 'hukum'.
Menurut KBBI, kebenaran itu berarti keadaan yang cocok/sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Begitu juga dengan alam, apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat.


klo menurut teman-teman budhist...alam semesta menurut ajaran guru Buddha termasuk yang berkondisi sehingga anicca dan anatta atau bukan? alam semesta menurut ajaran guru Buddha dikelompokan (termasuk) Nibanna atau bukan? alam semesta menurut ajaran guru Buddha dimasukan kedalam yang diistilahkan duniawi atau bukan? hanyalah tempat (31 alam samsara), bukan sumber kehidupan atau kehidupan itu sendiri atau bukan?

mengapa alam semesta bersifat apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat? karena itu bukan kehidupan, sebagai contoh seperti air, hanya mengikuti alur hukum kebenaran saja bersifat duniawi/materi, misal mengalir ke tempat yang lebih rendah, menguap jika kena panas dsbnya. berbeda dengan manusia (kehidupan) misal bisa mengupayakan dengan akal pikirannya (jiwa) mencari cara mengalirkan air ke dataran tinggi.
dan misalnya kenapa guru Buddha tidak pernah mengajarkan bahwa alam semesta sumber kehidupan keBUddhaan klo begitu atau bahkan guru Buddha mengajarkan alam semesta agar mencapai keBuddhaan klo begitu? kenapa tidak alam semesta tetapi makhluk hidup (kehidupan) khususnya manusia? itulah mahkluk hidup yang berkehidupan.

jika teman-teman buddhist bisa mencerap penjelasan saya diatas, berarti selama ini apa yang telah teman-teman cerap ada sesuatu konsep yang salah. bahkan bisa saja ada suatu pengajaran konsep yang salah tentang kebenaran yang sesungguhnya guru Buddha maksudkan.

Buddhism bukan new age.

salam
sahabatmu, coeda the believer.
INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

K.K.

Quote from: coecoed on 06 September 2010, 12:07:32 PM
Quote from: Kelana on 02 September 2010, 09:36:44 AM

Kehidupan itu sendiri adalah bagian dari alam, tepatnya alam semesta oleh karena itu ada istilah alam kehidupan. Kecuali kita mendefinisikan sendiri bahwa alam semesta hanyalah benda mati semata.

Quote(sedangan seluruh (proses) alam semesta pun mengikuti alur hukum kebenaran)
Yang disebut hukum kebenaran tidak lain adalah sifat-sifat, karakter-karakter dari alam semesta itu sendiri. Untuk mempermudah pemahaman, manusia membagi-bagi, memisah-pisah sifat-sifat, karakter-karakter alam semesta ini dan memberinya julukan dengan bahasa manusia yaitu 'hukum'.
Menurut KBBI, kebenaran itu berarti keadaan yang cocok/sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Begitu juga dengan alam, apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat.


klo menurut teman-teman budhist...alam semesta menurut ajaran guru Buddha termasuk yang berkondisi sehingga anicca dan anatta atau bukan? alam semesta menurut ajaran guru Buddha dikelompokan (termasuk) Nibanna atau bukan? alam semesta menurut ajaran guru Buddha dimasukan kedalam yang diistilahkan duniawi atau bukan? hanyalah tempat (31 alam samsara), bukan sumber kehidupan atau kehidupan itu sendiri atau bukan?

mengapa alam semesta bersifat apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat? karena itu bukan kehidupan, sebagai contoh seperti air, hanya mengikuti alur hukum kebenaran saja bersifat duniawi/materi, misal mengalir ke tempat yang lebih rendah, menguap jika kena panas dsbnya. berbeda dengan manusia (kehidupan) misal bisa mengupayakan dengan akal pikirannya (jiwa) mencari cara mengalirkan air ke dataran tinggi.
dan misalnya kenapa guru Buddha tidak pernah mengajarkan bahwa alam semesta sumber kehidupan keBUddhaan klo begitu atau bahkan guru Buddha mengajarkan alam semesta agar mencapai keBuddhaan klo begitu? kenapa tidak alam semesta tetapi makhluk hidup (kehidupan) khususnya manusia? itulah mahkluk hidup yang berkehidupan.

jika teman-teman buddhist bisa mencerap penjelasan saya diatas, berarti selama ini apa yang telah teman-teman cerap ada sesuatu konsep yang salah. bahkan bisa saja ada suatu pengajaran konsep yang salah tentang kebenaran yang sesungguhnya guru Buddha maksudkan.

Buddhism bukan new age.

salam
sahabatmu, coeda the believer.
Coba dijelaskan konsep benar yang sesungguhnya diajarkan Buddha itu yang seperti apa?

Mahadeva

Quote from: coecoed on 06 September 2010, 12:07:32 PM
Quote from: Kelana on 02 September 2010, 09:36:44 AM

Kehidupan itu sendiri adalah bagian dari alam, tepatnya alam semesta oleh karena itu ada istilah alam kehidupan. Kecuali kita mendefinisikan sendiri bahwa alam semesta hanyalah benda mati semata.

Quote(sedangan seluruh (proses) alam semesta pun mengikuti alur hukum kebenaran)
Yang disebut hukum kebenaran tidak lain adalah sifat-sifat, karakter-karakter dari alam semesta itu sendiri. Untuk mempermudah pemahaman, manusia membagi-bagi, memisah-pisah sifat-sifat, karakter-karakter alam semesta ini dan memberinya julukan dengan bahasa manusia yaitu 'hukum'.
Menurut KBBI, kebenaran itu berarti keadaan yang cocok/sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Begitu juga dengan alam, apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat.


klo menurut teman-teman budhist...alam semesta menurut ajaran guru Buddha termasuk yang berkondisi sehingga anicca dan anatta atau bukan? alam semesta menurut ajaran guru Buddha dikelompokan (termasuk) Nibanna atau bukan? alam semesta menurut ajaran guru Buddha dimasukan kedalam yang diistilahkan duniawi atau bukan? hanyalah tempat (31 alam samsara), bukan sumber kehidupan atau kehidupan itu sendiri atau bukan?

mengapa alam semesta bersifat apa adanya, sehingga ada istilah alamiah, sesuatu yang tidak dibuat? karena itu bukan kehidupan, sebagai contoh seperti air, hanya mengikuti alur hukum kebenaran saja bersifat duniawi/materi, misal mengalir ke tempat yang lebih rendah, menguap jika kena panas dsbnya. berbeda dengan manusia (kehidupan) misal bisa mengupayakan dengan akal pikirannya (jiwa) mencari cara mengalirkan air ke dataran tinggi.
dan misalnya kenapa guru Buddha tidak pernah mengajarkan bahwa alam semesta sumber kehidupan keBUddhaan klo begitu atau bahkan guru Buddha mengajarkan alam semesta agar mencapai keBuddhaan klo begitu? kenapa tidak alam semesta tetapi makhluk hidup (kehidupan) khususnya manusia? itulah mahkluk hidup yang berkehidupan.

jika teman-teman buddhist bisa mencerap penjelasan saya diatas, berarti selama ini apa yang telah teman-teman cerap ada sesuatu konsep yang salah. bahkan bisa saja ada suatu pengajaran konsep yang salah tentang kebenaran yang sesungguhnya guru Buddha maksudkan.

Buddhism bukan new age.

salam
sahabatmu, coeda the believer.

mr coecoed, ini ada link keren yang akan menjawab pertanyaan sodara ttg mengapa kehidupan ini ada, mengapa hukum2 fisika ada, dsb.

http://en.wikipedia.org/wiki/Stephen_hawking#Religious_views

baca aja kalimat terakhir religious views, mulai kata on september 2010

sudah jelas bahwa alam semesta ini bisa ada tanpa Tuhan pencipta, cukup hukum2 alam yang mengatur dan saling bergantung

salam raynoism,
the unbeliever

coecoed

INILAH APA YANG TUHANKU TELAH KATAKAN, 'DALAM SATU TAHUN SEJAK HARI INI, KEJAYAAN MEREKA AKAN PUDAR'.


September 2010
coedabgf-the believer

yanfei