Diskriminasi bhikkhunikah?

Started by Peacemind, 06 August 2010, 09:53:19 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 12:09:55 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

bro upasaka yg baik,
memang berdasarkan ingatan sy juga demikian, setelah raja wafat maka Mahapajapati Gotami memohon kepada sang Buddha untuk diperkenankan bergabung dlm ajaran Dhamma dan Vinaya yg diajarkan oleh sang Buddha, sehingga rentang wkt sekitar 5 tahun, memang benar, hal ini pula yg dulu sy ajukan ke dosen sy, tp beliau tersenyum sy disuruh cek sendiri ke vinayapitaka, dalam cullavaggapali, krn disana cerita detail ttg hal ini, jadi yg menurut pitaka demikian, maka berarti setelah 20 thn beliau mencapai penerangan sempurna. Hal ini ttg 5thn stlh pencapaian penerangan sempurna pernah ada dimuat oleh bro NPNG kalo ga salah, tp wkt itu sy masih sibuk mengetik tugas PR maka sy ga posting komentar, hanya baca dan sy pikir pasti ada yg komentar, rupanya tidak ada yg pernah komentar ttg hal ini, maka sy menanggapi anda pas anda menulis 5 thn ini krn sekalian sy ingin sharing info kpd member yg lain juga.

mettacittena,

Ananda diangkat menjadi pelayan tetap memang setelah 20 tahun pertama, tapi sebelum itu Sang Buddha juga punya pelayan2 tidak tetap, mungkin saja pada masa pelayan tidak tetap ini, salah satunya adalah Ananda, kebetulan

pannadevi

Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:44:41 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:04:12 AM
Quote from: Hendra Susanto on 07 August 2010, 10:45:41 AM
Quote3.   Pengalaman pribadi sang Buddha yg memiliki istana 4 musim dg dilengkapi 10.000 wanita, dosen ini menulis bhw dapat dipastikan ribuan wanita ini berusaha menarik perhatian beliau dan pasti terjadi saling cemburu diantara mereka, membuat wanita nampak tolol dimata beliau, saya pribadi juga setuju hal ini tentu saat itu beliau amat muak melihat persingan kecemburuan para wanita memperebutkan perhatian beliau, walau hal ini tidak dilakukan terang2an namun dpt dirasakan oleh beliau bhw telah terjadi persaingan diantara para wanita tsb. Sehingga beliau mengatakan bahwa wanita adalah mahluk tolol jadi jangan berassosiasi dg wanita.
Untuk yg lainnya sy lupa, sy musti nyari dulu buku yg pernah sy baca tsb. Kemudian dosen wanita ini kalau ga salah malah menjadi seorang nun juga akhirnya.

YTH Samaneri, bagian yang di bold mohon diperjelas

om haa yg baik,
thanks atas pertanyaan nya, hal ini terjadi pada saat kehidupan beliau sebagai pangeran Siddhatta (Bodhisattva) bukan sebagai Buddha Gotama, saya tahu kok maksud anda....bahwa jangan sampai pernyataan ini dipelintir oleh pihak lain.
jadi anda menanyakan hal ini, pdhal andapun tahu kehidupan beliau amat detail, sedang pihak lain belum tentu jadi jangan sampai disalah artikan.

mettacittena,

Setahu saya, Siddhattha Gotama dahulu hanya punya 3 istana untuk 3 musim saja.


bener sih, memang tertulis raja membangun 3 istana utk pangeran Siddhattha Gotama untuk 3 musim, berarti dg istana yg telah ada jadi 4, apabila ini salah, silahkan siapa saja memberikan koreksinya, sy amat berterima kasih.

metacittena,

pannadevi

Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:13:03 PM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 12:09:55 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

bro upasaka yg baik,
memang berdasarkan ingatan sy juga demikian, setelah raja wafat maka Mahapajapati Gotami memohon kepada sang Buddha untuk diperkenankan bergabung dlm ajaran Dhamma dan Vinaya yg diajarkan oleh sang Buddha, sehingga rentang wkt sekitar 5 tahun, memang benar, hal ini pula yg dulu sy ajukan ke dosen sy, tp beliau tersenyum sy disuruh cek sendiri ke vinayapitaka, dalam cullavaggapali, krn disana cerita detail ttg hal ini, jadi yg menurut pitaka demikian, maka berarti setelah 20 thn beliau mencapai penerangan sempurna. Hal ini ttg 5thn stlh pencapaian penerangan sempurna pernah ada dimuat oleh bro NPNG kalo ga salah, tp wkt itu sy masih sibuk mengetik tugas PR maka sy ga posting komentar, hanya baca dan sy pikir pasti ada yg komentar, rupanya tidak ada yg pernah komentar ttg hal ini, maka sy menanggapi anda pas anda menulis 5 thn ini krn sekalian sy ingin sharing info kpd member yg lain juga.

mettacittena,

Ananda diangkat menjadi pelayan tetap memang setelah 20 tahun pertama, tapi sebelum itu Sang Buddha juga punya pelayan2 tidak tetap, mungkin saja pada masa pelayan tidak tetap ini, salah satunya adalah Ananda, kebetulan

bro Indra yg baik,
memang masuk diakal juga, sapa tahu beliau telah menjadi pembantu tidak tetap.
perlu kita tanyakan yg lebih ahli....kebetulan TS nya sendiri dosen sy dan pasti beliau pernah mengajar materi ini...

Rev.Peacemind yg sy hormati,
mohon dpt diberi penjelasan agar membantu kita semua, karena sy sendiri selama ini memang hanya memendam pertanyaan tsb, sewaktu menulis jawaban ujian maka sy pun menulis bahwa mengingat raja wafat stlh 5 thn sang Buddha mencapai keBuddhaan nya, seharusnya 5 thn kmdn bhikkhuni sasana established sedang dari vinayapitaka dlm cullavaggapali terlihat yg membela adalah Ven.Ananda selaku pembantu tetap agar Mahapajapati Gotami dpt ditasbihkan maka berarti bhikkhuni sasana established 20 thn setelah beliau menjadi Buddha.
seblm dan sessdhnya diucapkan terima kasih.

mettacittena,

Peacemind

Quote from: NOYA on 07 August 2010, 10:54:44 AM
Quote
[at] Noya:

Membaca komen terakhir anda, anda menyimpulkan bahwa beberapa khotbah2 Sang Buddha terhadap bhikkhuni tidak diulang dalam konsili pertama dimungkinkan karena para bhikkhu tidak mengetahui adanya khotbah2 Sang BUddha terhadap para bhikkhuni. Hal itu mungkin, tapi kemungkinannya sangat kecil...."

Anda mengatakan bahwa karena anggota konsili pertama semuanya para bhikkhu, maka wajar jika mereka tidak mengulang bebrapa / bahkan banyak khotbah2 Sang Buddha terhadap para bhikkhuni dengan alasan mereka tidak tahu ada khotbah2 demikian. Seperti yang saya katakan di komen sebelumnya, kalau pun ini wajar dan alami, pertanyaan2 yang saya cantumkan di komen sebelumnya juga masih akan muncul.


Karena ada kata "menilik Tipitaka", sekarang kita mencoba melihat bagian Tipitaka lain, yaitu Vinaya Pitaka.  Apakah peserta konsili pertama juga mengetahui semua Vinaya Bhikkhuni sebagaimana Vinaya Pitaka yang kita temuai saat ini? Sebagai contohnya saja, ada pernyataan bahwa Tattha ubhayāni pātimokkhāni dve vibhaṅgā dvāvīsati khandhakā soḷasa parivārāti idaṃ vinayapiṭakaṃ nāma. Kita ambil contohnya saja, kata 'dve vibhanga'. Hal ini menunjukkan adanya dua vibhanga yaitu: bhikkhu dan bhikkhuni vibhanga. Pertanyaan saya juga, dimana sebetulnya letak dua vibhanga ini di dalam present Vinaya Pitaka, vinaya pitaka yang ada saat ini? Sedangkan kita tahu bahwa dalam present Vinaya Pitaka ada lima kelompok buku yaitu parajika pali, pacittiya pali, mahavagga pali, cullavagga pali and parivara pali yang dikelompokkan dalam tiga kelompok besar sebagai vibhanga, khandhaka, and parivara. Dan, apabila kita melihat Vibhanga yang ada saat ini, kita mendapatkan Parajika dan Pacittiya Pali. Apakah Parajika dan Pacittiya Pali merupakan representasi dari apa yang disebut 'dve vibhanga' tadi?

Maaf kalau OOT ya. Jujur saya juga malah jadi bingung nih.  :o :o :ohehe

Terima kasih.
_/\_



Pertama harus ditekankan lagi bahwa pernyataan saya 'menilik Tipitaka' dimaksudkan untuk melihat kenapa dalam Tipitaka jarang sekali ada khotbah Sang BUddha terhadap seorang bhikkhuni dan para bhikkhuni. Itu adalah perntayaan awal! Kemudian anda mencoba mengatakan bahwa sesungguhnya Sang Buddha memberikan khotbah kepada para bhikkhuni hanya saja para bhikkhu pada konsili pertama kemungkinan tidak tahu bahwa ada khotbah2 Sang Buddha kepada para bhikkhuni. Kemudian, saya menyangkal bagaimana mungkin mereka tidak tahu ada khotbah2 demikian. Di atas saya memberikan beberapa alasan (please baca lagi) dan juga beberapa pertanyaan yang bisa muncul (please baca lagi di atas). Selanjutnya, tanpa mengomentari alasan2 dan pertanyaan2 saya di atas, untuk membuktikan anda benar, anda mencoba menelusuri sejarah Tipitaka dengan melihat bahwa ada hal2 yang hilang termasuk 'dve vibhaṅga'. Tampaknya anda ingin membuktikan bahwa hilangnya beberapa catatan membuktikan kemungkinan hilangnya khotbah2 Sang Buddha kepada para bhikkhuni (just my assumption).

Saya melihat bahwa dve vibaṅgha sudah tercakup dalam vibaṅgā yang mana saat ini ada dalam Pārājikapāli dan pacittiyapāli. Ada Dalam dua bagian vinaya ini, ada dua hal yang didiskusikan yakni peraturan2 vinaya2 para bhikkhu dan bhikkhuni danjuga kasus2 yang muncul dan keterangan lebih lanjut mengenai masing2 peraturan dan kasus2 tersebut. Dalam Vinaya Atthakatha, V, 1153, dua vibhaṅgā telah merujuk kepada 'penjelasan lebih lanjut mengenai peraturan-peraturan / kasus2 dan juga cara penyelesaiannya. Jika kita mengacu kepada fakta ini, patimokkhabhikkhu dan bhikkhuni menerangkan peraturan2 bhikkhu dan bhikkhuni saja, sedangkan dve vibhaṅgā adalah penjelasan lebih lanjut mengenai peraturan2 tersebut. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa patimokkha bhikkhu dan bhikkhuni serta dve vibhaṅgā sudah ada di dalam pārājikapāli dan pacittiyapāli saat ini. Karena sebab itu juga, saat ini pun, pārājikapāli dan pacittiyapāli sering disebut sebagai vibhaṅgā. Jadi kalau melihat secara isi, tidak ada isi yang hilang, namun hanya berganti nama aja. Dn perlu diingat pula bahwa kata dve vibhaṅgā beserta komentarnya berasal dari kitab komentar.

Btw, saya pribadi tidak berpendapt bahwa Sang Buddha mendiskriminasikan bhikkhuni. Saya berpendapat bahwa khotbah2 Sang BUddha kepada bhikkhuni sangat jarang karena memang akses untuk bertemu bhikkhuni juga tidak sering. Alasanya sudah saya sebut2 di atas. Pertama, bhikkhunisangha mendapat wejangan Dhamma dari seorang bhikkhu yang dipilih Sangha setiap dua minggu sekali di hari Uposatha, dan yang memberikan wejangan umumnya bukan Sang Buddha (lihat juga khotbah Puṇṇovādasutta, Majjhimanikaya). Kedua, jika menilik keseharian time table Sang Buddha, tidak dicantumkan Sang Buddha berkhotbah ke para bhikkhuni. Ketiga, selama setahun, sang Buddha selalu hidup mengembara kecuali di musim hujan. Keempat, alasan vinaya, para bhikkhu termasuk Sang Buddha tidak bisa berasosiasi dengan bhikkhuni secara bebas (lihat beberapa vinaya yang menunjukkan bagaimana umat awam mengkritik para bhikkhu karena kasusnya dengan para bhikkhuni).

Peacemind

Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

Nevada

Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

OOT: Selama 15 tahun itu, siapa yah yang memerintah Suku Sakya? Apakah Mahapajapati Gotami selaku Ratu?


Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 12:15:10 PM
bener sih, memang tertulis raja membangun 3 istana utk pangeran Siddhattha Gotama untuk 3 musim, berarti dg istana yg telah ada jadi 4, apabila ini salah, silahkan siapa saja memberikan koreksinya, sy amat berterima kasih.

metacittena,

Totalnya ada 4 istana. Tapi Siddhattha Gotama cuma kebagian 3 istana saja. Dan di India setahu saya cuma ada 3 musim, bukan 4 musim...

Indra

#51
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw


Nevada

Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:59:19 PM
sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw

::)

Peacemind

Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:59:19 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw



:( :( :( Berarti kejadian percekcokan antara suku Koliya dan Sakya terjadi semasa atau setidaknya tidak lama setleah raja suddhodana meninggal dong? 

Peacemind

Quote from: upasaka on 07 August 2010, 12:56:12 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

OOT: Selama 15 tahun itu, siapa yah yang memerintah Suku Sakya? Apakah Mahapajapati Gotami selaku Ratu?


Lah..baru kepikir nih.

Indra

Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 01:55:28 PM
Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:59:19 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw



:( :( :( Berarti kejadian percekcokan antara suku Koliya dan Sakya terjadi semasa atau setidaknya tidak lama setleah raja suddhodana meninggal dong? 

percekcokan ini terjadi sebelum atau menjelang masa vassa ke lima, pada masa yg kurang lebih sama dengan pembabaran Maha Samaya Sutta.
Diceritakan bahwa lima ratus bhikkhu yg berasal dari kedua kubu itu akhirnya mencapai Arahat, dan ini melatar-belakangi pembabarah Maha Samaya Sutta.

Indra

Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 02:00:09 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 12:56:12 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

OOT: Selama 15 tahun itu, siapa yah yang memerintah Suku Sakya? Apakah Mahapajapati Gotami selaku Ratu?


Lah..baru kepikir nih.

kerajaan Sakya kan musnah dibasmi oleh Vitutabha

pannadevi

Quote from: upasaka on 07 August 2010, 01:22:32 PM
Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:59:19 PM
sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw

::)
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 01:55:28 PM
Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:59:19 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw



:( :( :( Berarti kejadian percekcokan antara suku Koliya dan Sakya terjadi semasa atau setidaknya tidak lama setleah raja suddhodana meninggal dong? 

Rev.Peacemind n bro Upasaka.....kasihan tuh sang penerjemah.... :( :( _/\_
tadi keputus lunch time, sekarang pengin lanjutin dikit....

bro Indra yg baik,
menurut urutan hirarki, sources manakah yg teratas, Pali canon ataukah RAPB (upss...sory bro jgn salah paham dlu ya...)
begini, dlm vinayapitaka, dibuku cullavaggapali diceritakan detailnya bhw penasbihan beliau karena ada nya pembelaan Ven.Ananda yg saat itu tlh menjabat sbg pembantu tetap, serta waktu itu telah ada vinaya, sedangkan vinaya sendiri baru ada 20 thn setelah sang Buddha mencapai penerangan....jadi....(mohon tanggapan bro Indra)

hehehe....mumpung sedang diskusi ttg bhikkhuni....sekalian aja dikupas masalah ini, bagi yg memiliki info lain mohon melengkapi sekalian aja...

mettcittena,


Indra

#58
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 02:29:15 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 01:22:32 PM
Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:59:19 PM
sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw

::)
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 01:55:28 PM
Quote from: Indra on 07 August 2010, 12:59:19 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 11:43:29 AM
Quote from: pannadevi on 07 August 2010, 11:16:05 AM
bro upasaka yg baik,
mohon di quote kan data pendukung nya, karena yg saya terima di kuliah sy kok agak beda sedikit. thanks sebelumnya.

mettacittena,

Seingat saya, Raja Suddhodana meninggal dunia pada tahun ke-5 setelah Pencerahan Sang Buddha. Setelah meninggal, Mahapajapti Gotami yang menjanda beserta wanita-wanita Sakya memohon untuk ditahbiskan menjadi bhikkhu. Cuma setelah diingat-ingat lagi, sepertinya agak keliru yah. Soalnya tidak mungkin Bhikkhu Ananda sudah menjadi pelayan Sang Buddha di tahun ke-5. Hmm.. Tolong koreksinya, Sam.

Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

sedih hatiku anda semua tidak membaca RAPB.

"Buddha melewatkan masa vassa ke lima di Vihara Kutagara di Hutan Mahavana di dekat Vesali. Pada saat itu Raja Suddhodana mencapai Kearahatan di bawah payung putih kerajaan di istana Kapilavatthu dan meninggal dunia pada hari yg sama. kemudian Ratu mahapajapati Gotami berkeinginan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi bhikkhuni. kemudian lima ratus istri dari lima ratus pangeran Sakya yang menjadi bhikkhu .......... Mereka memohon kepada Yang Mulia Ananda agar mendukung penahbisan mereka. Akhirnya Buddha mengizinkan mereka ditahbiskan ...." (RAPB, Buku 3, hal 3026).

Kalau ada yg bilang salah silahkan protes ke Mingun Sayadaw



:( :( :( Berarti kejadian percekcokan antara suku Koliya dan Sakya terjadi semasa atau setidaknya tidak lama setleah raja suddhodana meninggal dong? 

Rev.Peacemind n bro Upasaka.....kasihan tuh sang penerjemah.... :( :( _/\_
tadi keputus lunch time, sekarang pengin lanjutin dikit....

bro Indra yg baik,
menurut urutan hirarki, sources manakah yg teratas, Pali canon ataukah RAPB (upss...sory bro jgn salah paham dlu ya...)
begini, dlm vinayapitaka, dibuku cullavaggapali diceritakan detailnya bhw penasbihan beliau karena ada nya pembelaan Ven.Ananda yg saat itu tlh menjabat sbg pembantu tetap, serta waktu itu telah ada vinaya, sedangkan vinaya sendiri baru ada 20 thn setelah sang Buddha mencapai penerangan....jadi....(mohon tanggapan bro Indra)

hehehe....mumpung sedang diskusi ttg bhikkhuni....sekalian aja dikupas masalah ini, bagi yg memiliki info lain mohon melengkapi sekalian aja...

mettcittena,



saya tidak punya akses ke sumber itu, mohon kesediaan Samaneri untuk mempostingkan bagian itu.

sbg informasi: RAPB dalam judul aslinya The Great Chronicle of the Buddhas adalah suatu usaha Mingun Sayadaw menyusun Ringkasan Tipitaka secara kronologis. sumbernya adalah hanya Tipitaka dan Komentarnya

pannadevi

Quote from: Indra on 07 August 2010, 02:28:37 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 02:00:09 PM
Quote from: upasaka on 07 August 2010, 12:56:12 PM
Quote from: Peacemind on 07 August 2010, 12:38:36 PM
Saya sependapt dengan samaneri bahwa Bhikkhunisangha didirikan setidaknya 20 tahun setelah penerangan sempurna Sang Buddha. Bhikkhunisangha tidak didirikan setelah Suddhodana wafat, melainkan setelah adanya kasus bentrok antara suku sakya dan koliya yang mempertentangkan air rohini. Sang Buddha menasehati dua suku ini untuk tidak berperang hanya karena air, dan karena terimakasihnya kepada Sang Buddha, 250 pemuda dari suku sakya dan 250 pemuda dari suku koliya menjadi bhikkhu. Kemudian istri2 mereka datang kepada Mahāpājapati gotami dan dengan beliau, mereka minta ijin ke Sang Buddha untuk memperbolehkan wanita memasuki Sangha. Peristiwa ini terjadi setidaknya setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Alasannya, saat didirikannya Bhikkhunisangha, beberapa peraturan vinaya untuk para bhikkhu sudah ada, padahal peraturan2 vinaya untuk para bhikkhu mulai ditetapkan juga setelah 20 tahun sejak penerangan agung Sang Buddha. Kedua, bhikkhu Ananda juga sudah menjadi pembantu tetap Sang Buddha yang mana penetapan Ananda sebagai pembantu tetap juga terjadi setelah 20 tahun penerangan agung Sang Buddha.

OOT: Selama 15 tahun itu, siapa yah yang memerintah Suku Sakya? Apakah Mahapajapati Gotami selaku Ratu?


Lah..baru kepikir nih.

kerajaan Sakya kan musnah dibasmi oleh Vitutabha

bro Indra yg baik,
di Kosalasamyutta dari Samyutta Nikaya, kita bisa membaca saat2 akhir King Pasenadi sebelum digulingkan anaknya sendiri, beliau berpamitan bhw hari ini mereka berdua sama2 berumur 80 thn, sambil mencium kaki sang Buddha seolah2 beliau berpamitan utk terakhir kalinya, yang ternyata memang benar2 adalah hari terakhirnya karena malam itu beliau meninggal kedinginan tanpa siapa2 diluar benteng kerajaan. Jadi kerayaan Sakya dimusnahkan setelah sang Buddha mahaparinibbana, karena beliaupun berumur 80 thn ketika mahaparinibbana.

apabila bro Indra ada data dari Tipitaka yg mendukung ttg Kerajaan Sakya dimusnahkan dlm wkt 5 thn itu, mohon dpt di quotekan...thanks sblmnya.

mettacittena,