News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Diskriminasi bhikkhunikah?

Started by Peacemind, 06 August 2010, 09:53:19 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Indra

Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 11:40:17 PM
Quote from: Jerry on 13 August 2010, 11:24:26 PM
Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 11:14:46 PM
thanks GRP nya bro, saya malah nanya lo ini, bukan menjawab pertanyaan, khan saya nanya kok aneh adanya pertikaian Vinayadhara dan Dhammadhara yg tidak bisa dilerai oleh sang Buddha sehingga beliau memilih mengasingkan diri ke hutan parileyya....pdhal itu masa 10 thn berarti sebelum vinaya diterapkan....kok mereka bisa mengangkat diri sendiri menjadi seorang vinayadhara.....pdhal guru mereka aja belum menerapkan....hehehe....

btw, bullseye itu artinya apa bro?
mettacittena,
Justru itu Neri, saya bertanya darimana informasi yang selama ini didapat tentang vinaya ditetapkan pada masa vassa ke-20 Sang Buddha? :)

Bullseye = tepat sasaran.

be happy

ya memang saya juga pengin tahu, maka nya nanya TS nya mumpung masih jadi bahan diskusi.
karena selama kuliah saya juga dapat demikian dari dosen saya, beliau pun tentu juga sama. jadi dg adanya diskusi ini bisa dipelajari bersama.

oh bullseye itu tepat sasaran ya? kirain plesetan....

mettacittena,

bullseye=telor

pannadevi

Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 13 August 2010, 11:36:59 PM
kalo pali sih aye yakin batara indra udah punya

jika udah ada pali, berarti udah lengkap donk, karena bro Indra juga punya english version nya....ga jadi kirim deh klo gtu...hehehe...

pannadevi

Quote from: Indra on 13 August 2010, 11:41:23 PM
Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 11:35:01 PM
Quote from: Indra on 13 August 2010, 11:22:01 PM
Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 11:19:08 PM
Quote from: Indra on 13 August 2010, 11:05:00 PM
ada sumber tidak resmi yang mengatakan bahwa Vinaya ditetapkan dengan dilatarbelakangi kasus Bhikkhu Sudinna yang melakukan hubungan seksual dengan mantan istrinya. peristiwa ini terjadi pada tahun ke-8 setelah penahbisan Sudinna, yaitu sekitar akhir vassa 12 hingga menjelang vassa 13

sumber tidak resmi?

kasus Ven.Sudinna ada di Veranjanasutta, Vinayapitaka dalam Parajikapali.
didlm sutta itu dijelaskan kasus beliau. apakah ini bukan sumber tidak resmi? vinayapitaka lo bro.... ;D

Vinaya Pitaka tentu saja sumber resmi tapi sumber yg saya gunakan adalah sumber tidak resmi karena saya tidak punya akses ke Vinaya Pitaka

ohh...begitu....
ok, klo itu yg dimaksudkan, bahwa anda tidak bisa akses ke sumber resmi, jadi ada sumber lain yg digunakan, kalo boleh tahu bro, sumber dari mana? sehingga dpt kita gunakan bersama jika ada linknya....tolong donk bagi linknya....

barusan tadi sy nyoba posting pathamaparajika dari parajikapali tp mental terus karena saking panjangnya, udah sy potong menjadi beberapa bagian, tetap mental masih kepanjangan, sampai 3 kali mencoba masih kepanjangan, walau udah sy potong menjadi lebih pendek, akhirnya ga jadi sy posting. saya kirim lewat email aja ya...

mettacittena,

RAPB, you have it already, so please help yourself

ohhh....RAPB....hehehe....ok deh....sekalian info donk, buku brp, hal brp...jadi langsung

Indra

Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 11:45:13 PM
Quote from: Indra on 13 August 2010, 11:41:23 PM
Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 11:35:01 PM
Quote from: Indra on 13 August 2010, 11:22:01 PM
Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 11:19:08 PM
Quote from: Indra on 13 August 2010, 11:05:00 PM
ada sumber tidak resmi yang mengatakan bahwa Vinaya ditetapkan dengan dilatarbelakangi kasus Bhikkhu Sudinna yang melakukan hubungan seksual dengan mantan istrinya. peristiwa ini terjadi pada tahun ke-8 setelah penahbisan Sudinna, yaitu sekitar akhir vassa 12 hingga menjelang vassa 13

sumber tidak resmi?

kasus Ven.Sudinna ada di Veranjanasutta, Vinayapitaka dalam Parajikapali.
didlm sutta itu dijelaskan kasus beliau. apakah ini bukan sumber tidak resmi? vinayapitaka lo bro.... ;D

Vinaya Pitaka tentu saja sumber resmi tapi sumber yg saya gunakan adalah sumber tidak resmi karena saya tidak punya akses ke Vinaya Pitaka

ohh...begitu....
ok, klo itu yg dimaksudkan, bahwa anda tidak bisa akses ke sumber resmi, jadi ada sumber lain yg digunakan, kalo boleh tahu bro, sumber dari mana? sehingga dpt kita gunakan bersama jika ada linknya....tolong donk bagi linknya....

barusan tadi sy nyoba posting pathamaparajika dari parajikapali tp mental terus karena saking panjangnya, udah sy potong menjadi beberapa bagian, tetap mental masih kepanjangan, sampai 3 kali mencoba masih kepanjangan, walau udah sy potong menjadi lebih pendek, akhirnya ga jadi sy posting. saya kirim lewat email aja ya...

mettacittena,

RAPB, you have it already, so please help yourself

ohhh....RAPB....hehehe....ok deh....sekalian info donk, buku brp, hal brp...jadi langsung

baca daftar isi, "Bhikkhu Sudinna"

Peacemind

Quote from: Jerry on 13 August 2010, 11:02:04 PM
Quote from: pannadevi on 13 August 2010, 10:52:25 PM
Rev.Peacemind yg sy hormati,
kita satu almamater otomatis pengetahuan kita bersumber dari satu sumber (dosen kita), tetapi ada yg menjadi pertanyaan dalam hati saya, jika Vinaya diterapkan setelah 20 thn, lalu kejadian Kosambi yang mengakibatkan sang Buddha menjalankan masa vassa sendirian di hutan Parileyya, itu bagaimana? bagaimana mungkin mereka bisa menyebut diri mereka sbg Vinayadhara dan Dhammadhara, sedangkan vinaya aja belum diterapkan (kejadian Kosambi adalah 10 thn setelah sang Buddha mencapai penerangan).

mettacittena,
Bullseye! :jempol:

Kalau begitu ada hal mendasar yang lebih perlu diketahui terlebih dulu oleh umat awam seperti saya ini..
Dari mana adanya informasi dan keyakinan bahwa vinaya mulai ditetapkan pada masa vassa ke-20? Berasal dari sumber mana pernyataan ini? Thanks untuk Samanera & Samaneri atas jawabannya. GRP sent. :)

be happy

Dalam kasus Parajika pertama yang dilatar belakangi oleh kisah bhikkhu Sudinna, dikatakan peraturan parajika pertama belum ditetapkan (Apaññatte sikkhāpade). Istilah ini telah dijelaskan dalam kitab komentar sebagai berikut:

"Apaññatte sikkhāpadeti paṭhamapārājikasikkhāpade aṭṭhapite. Bhagavato kira paṭhamabodhiyaṃ vīsati vassāni bhikkhū cittaṃ ārādhayiṃsu, na evarūpaṃ ajjhācāramakaṃsu. Taṃ sandhāyeva idaṃ suttamāha – ''ārādhayiṃsu vata me, bhikkhave, bhikkhū ekaṃ samayaṃ citta''nti . Atha bhagavā ajjhācāraṃ apassanto pārājikaṃ vā saṅghādisesaṃ vā na paññapesi. Tasmiṃ tasmiṃ pana vatthusmiṃ avasese pañca khuddakāpattikkhandhe eva paññapesi. Tena vuttaṃ – ''apaññatte sikkhāpade''ti."

Kira2 artinya begini:

"Apaññatte sikkhāpade (when the training rules have not been made known) means this first parajika has not been established. During twenty years since the fully enlightenment of the Buddha, monks satisfied the mind of the Buddha. They did not  commit such fault. On account of this, the discourse said, 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'. The Buddha, while not seeing any fault, did not make known pārājika or Sanghadisesa. When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences. With that, it is said, 'apaññatte sikkhāpade'.

Pernyataan di atas dengan jelas mengatakan bahwa peraturan kebhikkhuan mulai ditetapkan setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Namun demikian, kitab sub komentar (ṭika) menjelaskan bahwa ada beberapa Buddhis (keci= bisa juga bebrapa bhikkhu atau sekte Buddhis) yang menerangkan bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18. Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda.

Jerry

Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 12:45:05 AM
Dalam kasus Parajika pertama yang dilatar belakangi oleh kisah bhikkhu Sudinna, dikatakan peraturan parajika pertama belum ditetapkan (Apaññatte sikkhāpade). Istilah ini telah dijelaskan dalam kitab komentar sebagai berikut:

[spoiler]"Apaññatte sikkhāpadeti paṭhamapārājikasikkhāpade aṭṭhapite. Bhagavato kira paṭhamabodhiyaṃ vīsati vassāni bhikkhū cittaṃ ārādhayiṃsu, na evarūpaṃ ajjhācāramakaṃsu. Taṃ sandhāyeva idaṃ suttamāha – ''ārādhayiṃsu vata me, bhikkhave, bhikkhū ekaṃ samayaṃ citta''nti . Atha bhagavā ajjhācāraṃ apassanto pārājikaṃ vā saṅghādisesaṃ vā na paññapesi. Tasmiṃ tasmiṃ pana vatthusmiṃ avasese pañca khuddakāpattikkhandhe eva paññapesi. Tena vuttaṃ – ''apaññatte sikkhāpade''ti."[/spoiler]

Kira2 artinya begini:

"Apaññatte sikkhāpade (when the training rules have not been made known) means this first parajika has not been established. During twenty years since the fully enlightenment of the Buddha, monks satisfied the mind of the Buddha. They did not  commit such fault. On account of this, the discourse said, 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'. The Buddha, while not seeing any fault, did not make known pārājika or Sanghadisesa. When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences. With that, it is said, 'apaññatte sikkhāpade'.

Pernyataan di atas dengan jelas mengatakan bahwa peraturan kebhikkhuan mulai ditetapkan setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Namun demikian, kitab sub komentar (ṭika) menjelaskan bahwa ada beberapa Buddhis (keci= bisa juga bebrapa bhikkhu atau sekte Buddhis) yang menerangkan bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18. Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda.
Namaste Sam _/\_

Thanks udah jawab disertai kutipan dan komentar pribadi. Jadinya timbul banyak pertanyaan, mohon dijawab. :)

Terkait tulisan dari kitab komentar:
1. Apa arti dari "Apaññatte sikkhāpade"? Apakah artinya ini "when the training rules have not been made known"?
2. Siapa narasumber/penulis komentar yang dikutip di atas?
3. "When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences."
Tanya: Apa yang dimaksud dengan lima kelompok peraturan minor?

Kemudian dari komentar Sam:
1. Kalimat "bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18."
Tanya: Sang Buddha berdiam di Veranja vassa ke-12. Terus apa dan bagaimana kemudian bisa dikatakan 5 klp peraturan minor ditetapkan sekitar antara masa vassa ke-18? Korelasinya & penjelasannya? :)

2. Kalimat "Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda."
Tanya: Kenapa ditolak? Alasannya? Dan bagaimana yang diyakini oleh Theravada?

be happy
appamadena sampadetha

pannadevi

Quote from: Jerry on 14 August 2010, 01:12:44 AM
Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 12:45:05 AM
Dalam kasus Parajika pertama yang dilatar belakangi oleh kisah bhikkhu Sudinna, dikatakan peraturan parajika pertama belum ditetapkan (Apaññatte sikkhāpade). Istilah ini telah dijelaskan dalam kitab komentar sebagai berikut:

[spoiler]"Apaññatte sikkhāpadeti paṭhamapārājikasikkhāpade aṭṭhapite. Bhagavato kira paṭhamabodhiyaṃ vīsati vassāni bhikkhū cittaṃ ārādhayiṃsu, na evarūpaṃ ajjhācāramakaṃsu. Taṃ sandhāyeva idaṃ suttamāha – ''ārādhayiṃsu vata me, bhikkhave, bhikkhū ekaṃ samayaṃ citta''nti . Atha bhagavā ajjhācāraṃ apassanto pārājikaṃ vā saṅghādisesaṃ vā na paññapesi. Tasmiṃ tasmiṃ pana vatthusmiṃ avasese pañca khuddakāpattikkhandhe eva paññapesi. Tena vuttaṃ – ''apaññatte sikkhāpade''ti."[/spoiler]

Kira2 artinya begini:

"Apaññatte sikkhāpade (when the training rules have not been made known) means this first parajika has not been established. During twenty years since the fully enlightenment of the Buddha, monks satisfied the mind of the Buddha. They did not  commit such fault. On account of this, the discourse said, 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'. The Buddha, while not seeing any fault, did not make known pārājika or Sanghadisesa. When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences. With that, it is said, 'apaññatte sikkhāpade'.

Pernyataan di atas dengan jelas mengatakan bahwa peraturan kebhikkhuan mulai ditetapkan setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Namun demikian, kitab sub komentar (ṭika) menjelaskan bahwa ada beberapa Buddhis (keci= bisa juga bebrapa bhikkhu atau sekte Buddhis) yang menerangkan bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18. Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda.
Namaste Sam _/\_

Thanks udah jawab disertai kutipan dan komentar pribadi. Jadinya timbul banyak pertanyaan, mohon dijawab. :)

Terkait tulisan dari kitab komentar:
1. Apa arti dari "Apaññatte sikkhāpade"? Apakah artinya ini "when the training rules have not been made known"?
2. Siapa narasumber/penulis komentar yang dikutip di atas?
3. "When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences."
Tanya: Apa yang dimaksud dengan lima kelompok peraturan minor?

Kemudian dari komentar Sam:
1. Kalimat "bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18."
Tanya: Sang Buddha berdiam di Veranja vassa ke-12. Terus apa dan bagaimana kemudian bisa dikatakan 5 klp peraturan minor ditetapkan sekitar antara masa vassa ke-18? Korelasinya & penjelasannya? :)

2. Kalimat "Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda."
Tanya: Kenapa ditolak? Alasannya? Dan bagaimana yang diyakini oleh Theravada?

be happy

karena kemampuan beliau dlm membaca atthakatha (yg semua msh dlm bhs asli blm ada terjemahan nya) saya ikutan menyimak ya...

sekalian menambahin dari pertanyaan saya dan pernyataan beliau jadi kalo kosambi terjadi perselisihan antara Vinayadhara dan dhammadhara berarti dg kata lain telah ada vinaya yg dicanangkan shg para Arahat yg memegang teguh Vinaya (dhara berarti : bearing, holding, wearing) menamakan diri sbg Vinayadhara. toh kasus Ven.Sudinna pun berkisar 12 thn masa vassa sang Buddha yg tidak terlalu jauh dari kosambi yg 10 thn masa vassa, berarti ada kemungkinan sebenarnya 10 thn masa vassa ya...(bukan bermaksud membantah, justru mencari jawaban....). kira2 yg benar bagaimana krn selama ini dinyatakan Vinaya diterapkan setelah 20 thn masa vassa.

mettacittena,

Peacemind

Quote from: Jerry on 14 August 2010, 01:12:44 AM
Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 12:45:05 AM
Dalam kasus Parajika pertama yang dilatar belakangi oleh kisah bhikkhu Sudinna, dikatakan peraturan parajika pertama belum ditetapkan (Apaññatte sikkhāpade). Istilah ini telah dijelaskan dalam kitab komentar sebagai berikut:

[spoiler]"Apaññatte sikkhāpadeti paṭhamapārājikasikkhāpade aṭṭhapite. Bhagavato kira paṭhamabodhiyaṃ vīsati vassāni bhikkhū cittaṃ ārādhayiṃsu, na evarūpaṃ ajjhācāramakaṃsu. Taṃ sandhāyeva idaṃ suttamāha – ''ārādhayiṃsu vata me, bhikkhave, bhikkhū ekaṃ samayaṃ citta''nti . Atha bhagavā ajjhācāraṃ apassanto pārājikaṃ vā saṅghādisesaṃ vā na paññapesi. Tasmiṃ tasmiṃ pana vatthusmiṃ avasese pañca khuddakāpattikkhandhe eva paññapesi. Tena vuttaṃ – ''apaññatte sikkhāpade''ti."[/spoiler]

Kira2 artinya begini:

"Apaññatte sikkhāpade (when the training rules have not been made known) means this first parajika has not been established. During twenty years since the fully enlightenment of the Buddha, monks satisfied the mind of the Buddha. They did not  commit such fault. On account of this, the discourse said, 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'. The Buddha, while not seeing any fault, did not make known pārājika or Sanghadisesa. When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences. With that, it is said, 'apaññatte sikkhāpade'.

Pernyataan di atas dengan jelas mengatakan bahwa peraturan kebhikkhuan mulai ditetapkan setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Namun demikian, kitab sub komentar (ṭika) menjelaskan bahwa ada beberapa Buddhis (keci= bisa juga bebrapa bhikkhu atau sekte Buddhis) yang menerangkan bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18. Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda.
Namaste Sam _/\_

Thanks udah jawab disertai kutipan dan komentar pribadi. Jadinya timbul banyak pertanyaan, mohon dijawab. :)

Terkait tulisan dari kitab komentar:
1. Apa arti dari "Apaññatte sikkhāpade"? Apakah artinya ini "when the training rules have not been made known"?
2. Siapa narasumber/penulis komentar yang dikutip di atas?
3. "When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences."
Tanya: Apa yang dimaksud dengan lima kelompok peraturan minor?

Kemudian dari komentar Sam:
1. Kalimat "bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18."
Tanya: Sang Buddha berdiam di Veranja vassa ke-12. Terus apa dan bagaimana kemudian bisa dikatakan 5 klp peraturan minor ditetapkan sekitar antara masa vassa ke-18? Korelasinya & penjelasannya? :)

2. Kalimat "Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda."
Tanya: Kenapa ditolak? Alasannya? Dan bagaimana yang diyakini oleh Theravada?

be happy

Perlu dibetulkan pernyataan saya yang dibold di atas. Saya telah mencek kembali sumbernya. Yang benar bukan di antara vassa ke 18, tapi lima kelompok peraturan minor ditetapkan di antara 8 tahun setelah vassa di Veranja. Kata aṭṭhavassabbhantara ( interval / between 8 years), salah lihat menjadi aṭṭharāsabbhantara (18 tahun).

1. Betul arti apaññatte sikhapāde.
2. Penulisnya adalah Bhikkhu Buddhaghosa.
3. Lima kelompok peraturan minor, menurut Bhikkhu Dhammapala, penulis Kitab Sub Komentar, adalah thullaccāya, dll. Lima ini berarti Thullaccāya / grave offence, pacittiya / expiation, paṭidesaniya / confession, dukkata / wrong doing dan dubhāsita / ill spoken.

Untuk pertanyaan selanjutnya, perlu dijelaskan kembali bahwa Sang BUddha bervassa di Veranja pada tahun ke 12 adalah menurut sekte lain. Dan mereka percaya bahwa lima kelompok peraturan ditetapkan di antara 8 tahun setelah itu. Mungkin, kalau kebetulan saya bertemu dengan ahli vinaya, ini perlu ditanyakan kembali. Penolakn Theravada terhadap pernyataan sekte lain tidak jelas alasannyaa. Di sana dikatakan 'na sundaraṃ' / tidak benar. Terkadang alasan dijelaskan ditempat lain, tapi saya belum menemukannya.

pannadevi

Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 09:29:10 PM
Quote from: Jerry on 14 August 2010, 01:12:44 AM
Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 12:45:05 AM
Dalam kasus Parajika pertama yang dilatar belakangi oleh kisah bhikkhu Sudinna, dikatakan peraturan parajika pertama belum ditetapkan (Apaññatte sikkhāpade). Istilah ini telah dijelaskan dalam kitab komentar sebagai berikut:

[spoiler]"Apaññatte sikkhāpadeti paṭhamapārājikasikkhāpade aṭṭhapite. Bhagavato kira paṭhamabodhiyaṃ vīsati vassāni bhikkhū cittaṃ ārādhayiṃsu, na evarūpaṃ ajjhācāramakaṃsu. Taṃ sandhāyeva idaṃ suttamāha – ''ārādhayiṃsu vata me, bhikkhave, bhikkhū ekaṃ samayaṃ citta''nti . Atha bhagavā ajjhācāraṃ apassanto pārājikaṃ vā saṅghādisesaṃ vā na paññapesi. Tasmiṃ tasmiṃ pana vatthusmiṃ avasese pañca khuddakāpattikkhandhe eva paññapesi. Tena vuttaṃ – ''apaññatte sikkhāpade''ti."[/spoiler]

Kira2 artinya begini:

"Apaññatte sikkhāpade (when the training rules have not been made known) means this first parajika has not been established. During twenty years since the fully enlightenment of the Buddha, monks satisfied the mind of the Buddha. They did not  commit such fault. On account of this, the discourse said, 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'. The Buddha, while not seeing any fault, did not make known pārājika or Sanghadisesa. When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences. With that, it is said, 'apaññatte sikkhāpade'.

Pernyataan di atas dengan jelas mengatakan bahwa peraturan kebhikkhuan mulai ditetapkan setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Namun demikian, kitab sub komentar (ṭika) menjelaskan bahwa ada beberapa Buddhis (keci= bisa juga bebrapa bhikkhu atau sekte Buddhis) yang menerangkan bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18. Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda.
Namaste Sam _/\_

Thanks udah jawab disertai kutipan dan komentar pribadi. Jadinya timbul banyak pertanyaan, mohon dijawab. :)

Terkait tulisan dari kitab komentar:
1. Apa arti dari "Apaññatte sikkhāpade"? Apakah artinya ini "when the training rules have not been made known"?
2. Siapa narasumber/penulis komentar yang dikutip di atas?
3. "When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences."
Tanya: Apa yang dimaksud dengan lima kelompok peraturan minor?

Kemudian dari komentar Sam:
1. Kalimat "bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18."
Tanya: Sang Buddha berdiam di Veranja vassa ke-12. Terus apa dan bagaimana kemudian bisa dikatakan 5 klp peraturan minor ditetapkan sekitar antara masa vassa ke-18? Korelasinya & penjelasannya? :)

2. Kalimat "Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda."
Tanya: Kenapa ditolak? Alasannya? Dan bagaimana yang diyakini oleh Theravada?

be happy

Perlu dibetulkan pernyataan saya yang dibold di atas. Saya telah mencek kembali sumbernya. Yang benar bukan di antara vassa ke 18, tapi lima kelompok peraturan minor ditetapkan di antara 8 tahun setelah vassa di Veranja. Kata aṭṭhavassabbhantara ( interval / between 8 years), salah lihat menjadi aṭṭharāsabbhantara (18 tahun).

1. Betul arti apaññatte sikhapāde.
2. Penulisnya adalah Bhikkhu Buddhaghosa.
3. Lima kelompok peraturan minor, menurut Bhikkhu Dhammapala, penulis Kitab Sub Komentar, adalah thullaccāya, dll. Lima ini berarti Thullaccāya / grave offence, pacittiya / expiation, paṭidesaniya / confession, dukkata / wrong doing dan dubhāsita / ill spoken.

Untuk pertanyaan selanjutnya, perlu dijelaskan kembali bahwa Sang BUddha bervassa di Veranja pada tahun ke 12 adalah menurut sekte lain. Dan mereka percaya bahwa lima kelompok peraturan ditetapkan di antara 8 tahun setelah itu. Mungkin, kalau kebetulan saya bertemu dengan ahli vinaya, ini perlu ditanyakan kembali. Penolakn Theravada terhadap pernyataan sekte lain tidak jelas alasannyaa. Di sana dikatakan 'na sundaraṃ' / tidak benar. Terkadang alasan dijelaskan ditempat lain, tapi saya belum menemukannya.

nahh....terjawab sudah....jadi adanya Vinayadhara karena hal 5 kelompok peraturan sudah ditetapkan pada diantara thn ke-8, sehingga mereka bersikukuh pd peristiwa Kosambi. thanks Rev. (sayang GRP ga bs double)

mettacittena,

Jerry

Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 09:29:10 PM
[spoiler]
Quote from: Jerry on 14 August 2010, 01:12:44 AM
Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 12:45:05 AM
Dalam kasus Parajika pertama yang dilatar belakangi oleh kisah bhikkhu Sudinna, dikatakan peraturan parajika pertama belum ditetapkan (Apaññatte sikkhāpade). Istilah ini telah dijelaskan dalam kitab komentar sebagai berikut:

[spoiler]"Apaññatte sikkhāpadeti paṭhamapārājikasikkhāpade aṭṭhapite. Bhagavato kira paṭhamabodhiyaṃ vīsati vassāni bhikkhū cittaṃ ārādhayiṃsu, na evarūpaṃ ajjhācāramakaṃsu. Taṃ sandhāyeva idaṃ suttamāha – ''ārādhayiṃsu vata me, bhikkhave, bhikkhū ekaṃ samayaṃ citta''nti . Atha bhagavā ajjhācāraṃ apassanto pārājikaṃ vā saṅghādisesaṃ vā na paññapesi. Tasmiṃ tasmiṃ pana vatthusmiṃ avasese pañca khuddakāpattikkhandhe eva paññapesi. Tena vuttaṃ – ''apaññatte sikkhāpade''ti."[/spoiler]

Kira2 artinya begini:

"Apaññatte sikkhāpade (when the training rules have not been made known) means this first parajika has not been established. During twenty years since the fully enlightenment of the Buddha, monks satisfied the mind of the Buddha. They did not  commit such fault. On account of this, the discourse said, 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'. The Buddha, while not seeing any fault, did not make known pārājika or Sanghadisesa. When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences. With that, it is said, 'apaññatte sikkhāpade'.

Pernyataan di atas dengan jelas mengatakan bahwa peraturan kebhikkhuan mulai ditetapkan setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna. Namun demikian, kitab sub komentar (ṭika) menjelaskan bahwa ada beberapa Buddhis (keci= bisa juga bebrapa bhikkhu atau sekte Buddhis) yang menerangkan bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18. Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda.
Namaste Sam _/\_

Thanks udah jawab disertai kutipan dan komentar pribadi. Jadinya timbul banyak pertanyaan, mohon dijawab. :)

Terkait tulisan dari kitab komentar:
1. Apa arti dari "Apaññatte sikkhāpade"? Apakah artinya ini "when the training rules have not been made known"?
2. Siapa narasumber/penulis komentar yang dikutip di atas?
3. "When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences."
Tanya: Apa yang dimaksud dengan lima kelompok peraturan minor?

Kemudian dari komentar Sam:
1. Kalimat "bahwa Sang Buddha berdiam di Veranja pada masa vassa ke 12 sehingga lima kelompok peraturan minor ditetapkan sekitar di antara masa vassa ke 18."
Tanya: Sang Buddha berdiam di Veranja vassa ke-12. Terus apa dan bagaimana kemudian bisa dikatakan 5 klp peraturan minor ditetapkan sekitar antara masa vassa ke-18? Korelasinya & penjelasannya? :)

2. Kalimat "Pernyataan ini juga menyiratkan bahwa peraturan2 berat yakni Pārājika dan Sanghadisesa ditetapkan pada masa vassa ke 12 atau ke 13. Tapi pertanyaan ini ditolak oleh Theravāda."
Tanya: Kenapa ditolak? Alasannya? Dan bagaimana yang diyakini oleh Theravada?

be happy
[/spoiler]

Perlu dibetulkan pernyataan saya yang dibold di atas. Saya telah mencek kembali sumbernya. Yang benar bukan di antara vassa ke 18, tapi lima kelompok peraturan minor ditetapkan di antara 8 tahun setelah vassa di Veranja. Kata aṭṭhavassabbhantara ( interval / between 8 years), salah lihat menjadi aṭṭharāsabbhantara (18 tahun).

1. Betul arti apaññatte sikhapāde.
2. Penulisnya adalah Bhikkhu Buddhaghosa.
3. Lima kelompok peraturan minor, menurut Bhikkhu Dhammapala, penulis Kitab Sub Komentar, adalah thullaccāya, dll. Lima ini berarti Thullaccāya / grave offence, pacittiya / expiation, paṭidesaniya / confession, dukkata / wrong doing dan dubhāsita / ill spoken.

Namaste Sam,  _/\_

Thanks untuk clarifynya, kalau begitu kembali ke:
"Apaññatte sikkhāpade (when the training rules have not been made known) means this first parajika has not been established. During twenty years since the fully enlightenment of the Buddha, monks satisfied the mind of the Buddha. They did not  commit such fault. On account of this, the discourse said, 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'. The Buddha, while not seeing any fault, did not make known pārājika or Sanghadisesa. When cases appeared, he made known the remain five categories of minor offences. With that, it is said, 'apaññatte sikkhāpade'."

Yang ingin saya tanyakan kembali, dari mana datangnya kesimpulan bahwa peraturan kebhikkhuan (Vinaya) mulai ditetapkan setelah 20 tahun Sang Buddha mencapai penerangan sempurna??
Ini saya tanyakan karena sejauh dari kalimat yang saya baca, saya hanya melihat artinya bahwa selama masa 20 tahun pertama, Sang Buddha tidak menetapkan peraturan di atas [parajika pertama] karena para bhikkhu tidak/belum melakukan pelanggaran demikian [parajika pertama]. Kemudian ketika kasus-kasus bermunculan [yang mungkin merujuk pada parajika atau Sanghadisesa], beliau mengenalkan lima kelompok peraturan minor.

Kemudian, dari kalimat yang Sang Buddha katakan: 'There was, O , monks, an occasion monks satisfied my mind'.
Saya mengartikan demikian: 'Ada, O, para bhikkhu, sebuah kejadian/peristiwa [dimana] para bhikkhu [bertingkah laku] memuaskan [bagi] saya'.
Di sini bagi saya terasa aneh jika penulis komentar mengutip kalimat Sang Buddha di atas untuk menguatkan pembenaran pendapat bahwa Vinaya diturunkan pada vassa ke-20. Jelas 20 tahun adalah sebuah rentang waktu yang panjang, kumpulan berbagai peristiwa. Masa pula disamakan dengan 'sebuah peristiwa'???
Tidak tepat rasanya untuk, lagi-lagi, mengambil kesimpulan Vinaya diturunkan setelah vassa ke-20 hanya berdasarkan kalimat Sang Buddha demikian.

Quote from: Peacemind on 14 August 2010, 09:29:10 PM
Untuk pertanyaan selanjutnya, perlu dijelaskan kembali bahwa Sang BUddha bervassa di Veranja pada tahun ke 12 adalah menurut sekte lain. Dan mereka percaya bahwa lima kelompok peraturan ditetapkan di antara 8 tahun setelah itu. Mungkin, kalau kebetulan saya bertemu dengan ahli vinaya, ini perlu ditanyakan kembali. Penolakn Theravada terhadap pernyataan sekte lain tidak jelas alasannyaa. Di sana dikatakan 'na sundaraṃ' / tidak benar. Terkadang alasan dijelaskan ditempat lain, tapi saya belum menemukannya.
Kalau demikian, menurut tradisi Theravada pada masa vassa ke-12 Sang Buddha melewatka vassa di mana?

Sukhi hotu,
appamadena sampadetha

Indra

Quote from: Indra on 13 August 2010, 11:05:00 PM
ada sumber tidak resmi yang mengatakan bahwa Vinaya ditetapkan dengan dilatarbelakangi kasus Bhikkhu Sudinna yang melakukan hubungan seksual dengan mantan istrinya. peristiwa ini terjadi pada tahun ke-8 setelah penahbisan Sudinna, yaitu sekitar akhir vassa 12 hingga menjelang vassa 13

saya mau meralat ini, ternyata ada komentar penulis yg terlewat oleh saya dalam RAPB sbb:

Quote
(N.B: peristiwa kembalinya ia dari negeri Vajji terjadi saat ia memasuki tahun kedelapan menjadi bhikkhu (Tahun kedua puluh Sang Buddha mengajarkan Dhamma), Kisah Sudinna secara lengkap dimasukkan ke dalam bab Vassa ke dua belas ini demi keutuhan kisah agar memberikan gambaran yang lengkap dan tidak terputus)