Reikarnasi, pertanyaan dari non buddhist

Started by joemarselo, 20 May 2010, 10:04:56 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sisca halim

ya nih, kok pada sensi, terutama bang indra, seharusnya kan semua bersikap bijaksana terhadap pendatang baru yang non buddhist gt loh. , ngaku buddhist, malu maluin nih.  bang indra suka meditasi di alexis ya sama panda. jd ya salah salah object gt toh. hihihihi

bangtoyib

Quote from: sisca halim on 21 May 2010, 02:32:31 PM
ya nih, kok pada sensi, terutama bang indra, seharusnya kan semua bersikap bijaksana terhadap pendatang baru yang non buddhist gt loh. , ngaku buddhist, malu maluin nih.  bang indra suka meditasi di alexis ya sama panda. jd ya salah salah object gt toh. hihihihi

ups... bukan hanya panda  tapi naik jet sukhoi juga kalee wkwkwk... peace...wkwkwk.kita disini jgn terlalu serius  ah dalam menyikapi issue...saya heran kok soal   argumen aja mesti selalu  kayaknya HARUS MENANG..ya uda deh bro upasaka bro Indra..U WIN I LOOSE   semoga terpuaskan hasratnya wkwkwk anda buddhisme sejati wkwkwk  tp kok kayaknya anda IP nya ada juga ya di bm net ? wkwkwkwk uda mawar apa pangkatnya? wkwkkwk

wen78

Quote from: bangtoyib on 21 May 2010, 01:41:33 PM
sebetulnya perdebatan tentang karma dan reinkarnasi  antara buddhisme dan kristiani  apalagi  nanti kalau saya undang FPI di forum ini, saya pikir sama  hal nya   ayam bicara dengan bebek  lalu macan ikutan nimbrung. sampai kapan pun ga akan pernah  ketemu, karena  namanya saja "KEYAKINAN". Kadang saya  berpikir  ada betulnya juga Mao Tze Dong bilang bahwa agama adalah candu ( meski saya tidak sependapat dengan si MAo ).

ga usah jauh2... misal gini: saya Budha ..lalu saya misalnya seorang profesor...LOGIKA dan agama aja ga nyambung. apalagi agama A dan B, yg mana katanya untuk  tukar pikiran dua arah..mustahil itu.

Yang bisa dilakukan adalah saling menghormati hidup berdampingan  sesuai keyakinan masing2  ga usah  bilang  si A ga masuk akal, si B invalid, si C ngawur. kalau mau  saling melihat kelemahan saya mau tanya dan tolong di jawab oleh orang yg paling senior disini:

1. Apa kelemahan buddhisme? 
2. Apa yang VALID  di kr****n?

ini contoh saja bukan bermaksud mebandingkan... saya yakin kalau pertanyaan no 1 akan  dijawab bla bla bla  pokoknya kecap no 1

Untuk pertanyaan no 2,  sulit utk mengakui  hal yg positif di tempat lain..nah dari ilustrasi ini saja jelas bahwa kita selalu   cenderung bilang kita paling benar yg lain salah.

Menurut hemat saya,  hal2 contoh diatas lah yg  berpotensi menimbulkan konflik horisontal. Kalau bro Joemarselo mengemukakan pendapat  ga amsuk akal  reinkarnasi dan  karma, ya mungkin itu  keyakinan bersangkutan,  sebaliknya kita kalau kalau misal bil : ah masa sih Tuhan punya anak? nah sama akan? pasti dibantah juga oleh kritiani.
ya, itu adalah keyakinan yg bersangkutan. namun ada 1 hal yg harus digaris bawahi bahwa ini adalah forum Buddhist, dan ini bukan forum sebagai ajang berdebat kepercayaan siapa yg paling benar.

pertanyaan nya adalah apakah tujuannya ketika ada seseorang yg non-Buddhist bergabung di dalam forum Buddhist?
ingin memaksakan kepercayaannya di forum Buddhist?
ingin mempelajari Buddhism?
atau ingin apa?

ada hal yg wajar jika umat Buddhist mempertahankan "kepercayaannya" di forum Buddhist. mempertahankan dari "serang2an" yg sedang memaksakan kepercayaannya.

sekali lagi, apa tujuan dan latar belakangnya? jika ingin mempelajari, saya rasa kita selalu membuka pintu lebar2 bagi yg ingin mempelajri Buddhism. jika ingin berdebat atau ingin memaksakan pendapatnya atau memojokan Buddhism, bukanlah sebuah kesalahan bila umat Buddhism mempertahankan pendapatnya teruatama di forum Buddhist sendiri.

Quote from: bangtoyib on 21 May 2010, 01:41:33 PM
Nanti deh saya undang  habib dan ustadz yg jago doa jago IT . biar mereka ceramah apa yg mereka yakini, saya mau liat bro Indra berani bilang invalid gak wkwwkkw...mereka bs telusuri IP dan lokasi anda2 loh wkwkwk ..saya akan undang  tangan kanannya Habib Rizieq. Mereka yakin kalau   mati syahid itu masuk surga, nah berani bro indra bilang  ga  valid? wkwkwkwwk..dalam beberapa hari asya akan undang mereka ke forum ini,  tapi sebelumnya kalau memang tidak boleh, mohon di forum ini di reply ke saya bil ga boleh , sehingga saya ga jadi  undang mereka. thanks
kembali lagi ke pertanyaan, apa tujuannya yg hendak ingin anda capai?

anda sendiri yg mengatakan "ayam bicara dengan bebek  lalu macan ikutan nimbrung. sampai kapan pun ga akan pernah  ketemu, karena  namanya saja "KEYAKINAN" ".

jika anda ingin menengahi sesuatu pembahasan yg berujung ke perdebatan, akan lebih baik anda menjadi penengah yg baik yg menelusuri ke akar2nya siapa yg memulai api atau bagaimana jalan tengah terbaik, bukan menaruh bensin pada api yg sedang menyala.

mohon bisa dimengerti.
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Indra

Quote from: sisca halim on 21 May 2010, 02:32:31 PM
ya nih, kok pada sensi, terutama bang indra, seharusnya kan semua bersikap bijaksana terhadap pendatang baru yang non buddhist gt loh. , ngaku buddhist, malu maluin nih.  bang indra suka meditasi di alexis ya sama panda. jd ya salah salah object gt toh. hihihihi


Bro Sisca,
kalau anda tidak bodoh spt bangtoyib tentu anda bisa melihat bahwa sehubungan dengan pendatang baru saya mengatakan bahwa forum ini tidak membatasi siapa pun yg mau bergabung. jelas sekali terlihat bahwa anda mencampur adukkan postingan saya di atas dengan postingan saya di thread lain sebelum kemunculan anda.

dhammadinna

#34
Quote from: Indra on 20 May 2010, 10:09:42 AM
tidak ada roh dalam Buddhism, jadi pertanyaan anda invalid. anda mungkin akan bertanya lebih lanjut, kalau tidak ada roh, bagaimana seseorang dapat hidup?, dan pertanyaan lainnya. anda harus bekerja sedikit untuk mempelajari konsep2 dasar Buddhism jika ingin melanjutkan diskusi. silahkan search dengan keyword "anatta" atau "roh" atau "jiwa"

[at]  Bang Toyib: sy perhatikan, pernyataan indra di atas, gak ada yang bernada mendiskreditkan agama lain. Atau mungkin terjadi kesalahpahaman karena kata "invalid"? kata "invalid" itu bukan berarti pertanyaan Joe adalah pertanyaan aneh. Bukan juga berarti pemahaman Joe adalah pemahaman yang aneh.

Maksudnya itu, dalam buddhism, gak ada istilah roh. Jadi pertanyaan Joe, sulit dijawab alias invalid, kalo Joe belum memahami konsep mendasar Buddhism (tentang atta).

K.K.

Quote from: Mayvise on 21 May 2010, 03:02:29 PM
Quote from: Indra on 20 May 2010, 10:09:42 AM
tidak ada roh dalam Buddhism, jadi pertanyaan anda invalid. anda mungkin akan bertanya lebih lanjut, kalau tidak ada roh, bagaimana seseorang dapat hidup?, dan pertanyaan lainnya. anda harus bekerja sedikit untuk mempelajari konsep2 dasar Buddhism jika ingin melanjutkan diskusi. silahkan search dengan keyword "anatta" atau "roh" atau "jiwa"

[at]  Bang Toyib: sy perhatikan, pernyataan indra di atas, gak ada yang bernada mendiskreditkan agama lain. Atau mungkin terjadi kesalahpahaman karena kata "invalid"? kata "invalid" itu bukan berarti pertanyaan Joe adalah pertanyaan aneh. Bukan juga berarti pemahaman Joe adalah pemahaman yang aneh.

Maksudnya itu, dalam buddhism, gak ada istilah roh. Jadi pertanyaan Joe, sulit dijawab alias invalid, kalo Joe belum memahami konsep mendasar Buddhism (tentang atta).

Itu hanya postingan orang sensi yang menuding orang lain sensi. Semacam maling teriak maling.
Karena tidak mumpuni dalam diskusi di thread lain, dia bawa ke mana-mana, bahkan konteks yang tidak nyambung juga "disikat". Apalagi sampai menggunakan cara-cara rendah seperti ancaman. Mungkin sebaiknya tidak usah diladeni.

Deva19

saya cuma pengen menyampaikan pendapat dan pengalaman pribadi yang mungkin subjektif, tapi barangkali bisa jadi bahan pemikiran yang bermanfaat. karena terus terang, saya sudah berkeliling ke berbagai forum agama, Islam, HIndu, Budha, kr****n dan Atheis. dan saya rasa, user-user yang paling sensitif ini adalah user budhist.  maaf ya.  bahkan saya sempat berpikir, "apa mungkin hal tersebut disebabkan oleh pengaruh meditasi vipassana yang tentunya merupakan praktik sehari-hari umat Budhist?" karena faktanya, menurut pengalman saya yang juga mempraktikan vippasana, setelah menjalani praktik meditasi tersebut, saya jadi sensifit. gatel dikit aja terasa, kesel dikit aja terasa, pokok nya tubuh batin memang benar-benar jadi sensi dah. padahal sebelum praktik vippasana, saya gak pernah peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi pada tubuh batin.

ryu

Quote from: Deva19 on 21 May 2010, 03:59:10 PM
saya cuma pengen menyampaikan pendapat dan pengalaman pribadi yang mungkin subjektif, tapi barangkali bisa jadi bahan pemikiran yang bermanfaat. karena terus terang, saya sudah berkeliling ke berbagai forum agama, Islam, HIndu, Budha, kr****n dan Atheis. dan saya rasa, user-user yang paling sensitif ini adalah user budhist.  maaf ya.  bahkan saya sempat berpikir, "apa mungkin hal tersebut disebabkan oleh pengaruh meditasi vipassana yang tentunya merupakan praktik sehari-hari umat Budhist?" karena faktanya, menurut pengalman saya yang juga mempraktikan vippasana, setelah menjalani praktik meditasi tersebut, saya jadi sensifit. gatel dikit aja terasa, kesel dikit aja terasa, pokok nya tubuh batin memang benar-benar jadi sensi dah. padahal sebelum praktik vippasana, saya gak pernah peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi pada tubuh batin.
justru karena user buddhistnya gak pernah meditasi :hammer: kalau sudah lancar meditasinya dan mencapai titik tertentu mungkin user tersebut lebih bijaksana ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Dae Hyun

Quote from: ryu on 21 May 2010, 04:01:31 PM
Quote from: Deva19 on 21 May 2010, 03:59:10 PM
saya cuma pengen menyampaikan pendapat dan pengalaman pribadi yang mungkin subjektif, tapi barangkali bisa jadi bahan pemikiran yang bermanfaat. karena terus terang, saya sudah berkeliling ke berbagai forum agama, Islam, HIndu, Budha, kr****n dan Atheis. dan saya rasa, user-user yang paling sensitif ini adalah user budhist.  maaf ya.  bahkan saya sempat berpikir, "apa mungkin hal tersebut disebabkan oleh pengaruh meditasi vipassana yang tentunya merupakan praktik sehari-hari umat Budhist?" karena faktanya, menurut pengalman saya yang juga mempraktikan vippasana, setelah menjalani praktik meditasi tersebut, saya jadi sensifit. gatel dikit aja terasa, kesel dikit aja terasa, pokok nya tubuh batin memang benar-benar jadi sensi dah. padahal sebelum praktik vippasana, saya gak pernah peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi pada tubuh batin.
justru karena user buddhistnya gak pernah meditasi :hammer: kalau sudah lancar meditasinya dan mencapai titik tertentu mungkin user tersebut lebih bijaksana ;D

Kalau begitu mendingan user diluar buddhist yang tidak meditasi dong ko....tidak sensi seperti user buddhist.  Atau teorinya tidak dipraktekan ya ko.

ryu

Quote from: Dae Hyun on 21 May 2010, 04:08:07 PM
Quote from: ryu on 21 May 2010, 04:01:31 PM
Quote from: Deva19 on 21 May 2010, 03:59:10 PM
saya cuma pengen menyampaikan pendapat dan pengalaman pribadi yang mungkin subjektif, tapi barangkali bisa jadi bahan pemikiran yang bermanfaat. karena terus terang, saya sudah berkeliling ke berbagai forum agama, Islam, HIndu, Budha, kr****n dan Atheis. dan saya rasa, user-user yang paling sensitif ini adalah user budhist.  maaf ya.  bahkan saya sempat berpikir, "apa mungkin hal tersebut disebabkan oleh pengaruh meditasi vipassana yang tentunya merupakan praktik sehari-hari umat Budhist?" karena faktanya, menurut pengalman saya yang juga mempraktikan vippasana, setelah menjalani praktik meditasi tersebut, saya jadi sensifit. gatel dikit aja terasa, kesel dikit aja terasa, pokok nya tubuh batin memang benar-benar jadi sensi dah. padahal sebelum praktik vippasana, saya gak pernah peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi pada tubuh batin.
justru karena user buddhistnya gak pernah meditasi :hammer: kalau sudah lancar meditasinya dan mencapai titik tertentu mungkin user tersebut lebih bijaksana ;D

Kalau begitu mendingan user diluar buddhist yang tidak meditasi dong ko....tidak sensi seperti user buddhist.  Atau teorinya tidak dipraktekan ya ko.
sebenernya malah kalau di pikirin orang yang meditasi aja bisa jatoh, apalagi orang yang tidak pernah meditasi, hanya dipermukaan saja tidak sensi tapi didalemnya siapa yang tahu ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dhammadinna

#40
 [at]  Deva 19, saya gak pernah jalan2 ke berbagai forum jadi gak tau perbandingan ke-sensitif-an umat agama yang satu dan yang lainnya. Tapi setau saya, topik tentang agama memang adalah topik yang cukup sensitif. Di negara-negara tertentu, bahkan menanyakan tentang agama seseorang, dianggap gak sopan. Jadi kalo mau tanya agama, harus sorry dulu. Jadi, bukan umat Buddha aja yang sensitif ;D Bahkan sampe bisa terjadi perang antar agama di dunia, juga karena masalah sensitif ini bukan?

Lalu, jujur saya sendiri adalah orang yang sensitif tentang agama. Tapi justru ini adalah karena saya belum berkembang dalam latihan meditasi saya. Kalo meditasi saya sudah berkembang, tentu saya lebih bisa mengendalikan diri. Jatuh cintanya saya sama Buddhism, gak seiring dengan perkembangan meditasi saya, ini yang menjadikan saya sensitif ketika ada  yang menjelek2kan Buddhism. Saya rasa ini bisa dialami juga oleh umat agama lain, bila agamanya dijelek-jelekkan :)

bangtoyib

Quote from: Deva19 on 21 May 2010, 03:59:10 PM
saya cuma pengen menyampaikan pendapat dan pengalaman pribadi yang mungkin subjektif, tapi barangkali bisa jadi bahan pemikiran yang bermanfaat. karena terus terang, saya sudah berkeliling ke berbagai forum agama, Islam, HIndu, Budha, kr****n dan Atheis. dan saya rasa, user-user yang paling sensitif ini adalah user budhist.  maaf ya.  bahkan saya sempat berpikir, "apa mungkin hal tersebut disebabkan oleh pengaruh meditasi vipassana yang tentunya merupakan praktik sehari-hari umat Budhist?" karena faktanya, menurut pengalman saya yang juga mempraktikan vippasana, setelah menjalani praktik meditasi tersebut, saya jadi sensifit. gatel dikit aja terasa, kesel dikit aja terasa, pokok nya tubuh batin memang benar-benar jadi sensi dah. padahal sebelum praktik vippasana, saya gak pernah peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi pada tubuh batin.


Dear Sis Deva,

Udah Dev... kita meditasi yuk ..wkkwwk  dari kalimatketauan kok sapa aja yg sensi wkwk... saya setuju  dengan  pendapat u.Biarkan saja mereka  mau  bilang apa tentang saya..saya hargai sekali kok wkwkwk... ntar kita liat kalau Habib Husein sudah disini   baru seru debat agamanya wkwkw... karena kita akan membahas Nabi Muhamad, Nabi Isa, dan Sang Buddha, kalau perlu kita ajak Sun Go Kong sekalian.
:P :P

wah kalau saya dibilang maling teriak maling   ..sama artinya saya kayak Susno Duadji dong wkwkwkwk  udalah saudara2  khussunya bro indra upasaka dan Kain Kungtaw ( ups salah Kainyn Kuntho) salah mulu ngetiknya kwwk...mari kita sama2 nyanyi lagu: Jangan ada Dusta diantara Kita. wkwkw :P...kalau ga mau  ladenin nyatanya  masih ladenin terus wkwkwk kaciannn deh lo wkwkwk

saya liat kok banyak IP  disini  pangkat uda tinggi2 di forum bm net ya wkwkwk ...disini jago debat semua...wuihhh...top markotop  ^:)^   bro sisca, kita ngalah aja ..yuk kita meditasi dulu...karena meditasinya di  alexis   maka perlu kita gunakan objek mayat supaya kita ga tergoda...kalau bro2 senior sih kalau meditasi disana  bukannya mempraktikan vippasana..tapi "vippasini dong "  wkwkwk ^-^

ryu

Quote from: bangtoyib on 21 May 2010, 04:15:12 PM
Quote from: Deva19 on 21 May 2010, 03:59:10 PM
saya cuma pengen menyampaikan pendapat dan pengalaman pribadi yang mungkin subjektif, tapi barangkali bisa jadi bahan pemikiran yang bermanfaat. karena terus terang, saya sudah berkeliling ke berbagai forum agama, Islam, HIndu, Budha, kr****n dan Atheis. dan saya rasa, user-user yang paling sensitif ini adalah user budhist.  maaf ya.  bahkan saya sempat berpikir, "apa mungkin hal tersebut disebabkan oleh pengaruh meditasi vipassana yang tentunya merupakan praktik sehari-hari umat Budhist?" karena faktanya, menurut pengalman saya yang juga mempraktikan vippasana, setelah menjalani praktik meditasi tersebut, saya jadi sensifit. gatel dikit aja terasa, kesel dikit aja terasa, pokok nya tubuh batin memang benar-benar jadi sensi dah. padahal sebelum praktik vippasana, saya gak pernah peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi pada tubuh batin.


Dear Sis Deva,

Udah Dev... kita meditasi yuk ..wkkwwk  dari kalimatketauan kok sapa aja yg sensi wkwk... saya setuju  dengan  pendapat u.Biarkan saja mereka  mau  bilang apa tentang saya..saya hargai sekali kok wkwkwk... ntar kita liat kalau Habib Husein sudah disini   baru seru debat agamanya wkwkw... karena kita akan membahas Nabi Muhamad, Nabi Isa, dan Sang Buddha, kalau perlu kita ajak Sun Go Kong sekalian.
:P :P

wah kalau saya dibilang maling teriak maling   ..sama artinya saya kayak Susno Duadji dong wkwkwkwk  udalah saudara2  khussunya bro indra upasaka dan Kain Kungtaw ( ups salah Kainyn Kuntho) salah mulu ngetiknya kwwk...mari kita sama2 nyanyi lagu: Jangan ada Dusta diantara Kita. wkwkw :P...kalau ga mau  ladenin nyatanya  masih ladenin terus wkwkwk kaciannn deh lo wkwkwk

saya liat kok banyak IP  disini  pangkat uda tinggi2 di forum bm net ya wkwkwk ...disini jago debat semua...wuihhh...top markotop  ^:)^   bro sisca, kita ngalah aja ..yuk kita meditasi dulu...karena meditasinya di  alexis   maka perlu kita gunakan objek mayat supaya kita ga tergoda...kalau bro2 senior sih kalau meditasi disana  bukannya mempraktikan vippasana..tapi "vippasini dong "  wkwkwk ^-^

nah yang ini type buddhist yang paling parah =)) type maling =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tuwino gunawan

Tidak seorang pun dapat mengendalikan orang lain kalau dia tidak terlebih dahulu mengendalikan dirinya sendiri.

Seseorang dengan pengendalian diri yang telah berkembang dengan baik tidak akan pernah, dalam keadaan apa pun, menghujat orang lain atau berusaha membalas dendam karena alasan apa pun.

Seorang yang mampu mengendalikan diri tidak akan membenci mereka yang tidak sependapat dengan dirinya; sebaliknya dia akan berusaha untuk memahami alasan dari ketidaksependapatan itu dan mengambil hikmahnya.....napoleon hill.


so...    :backtotopic:

fabian c

#44
Quote from: Deva19 on 21 May 2010, 03:59:10 PM
saya cuma pengen menyampaikan pendapat dan pengalaman pribadi yang mungkin subjektif, tapi barangkali bisa jadi bahan pemikiran yang bermanfaat. karena terus terang, saya sudah berkeliling ke berbagai forum agama, Islam, HIndu, Budha, kr****n dan Atheis. dan saya rasa, user-user yang paling sensitif ini adalah user budhist.  maaf ya.  bahkan saya sempat berpikir, "apa mungkin hal tersebut disebabkan oleh pengaruh meditasi vipassana yang tentunya merupakan praktik sehari-hari umat Budhist?" karena faktanya, menurut pengalman saya yang juga mempraktikan vippasana, setelah menjalani praktik meditasi tersebut, saya jadi sensifit. gatel dikit aja terasa, kesel dikit aja terasa, pokok nya tubuh batin memang benar-benar jadi sensi dah. padahal sebelum praktik vippasana, saya gak pernah peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi pada tubuh batin.

Bro Deva yang baik, boleh saya bertanya? Katanya bro Deva pernah meditasi Vippassana, dimana? Dibawah bimbingan siapa? Berapa lama?

Sebab pengalaman yang bro alami berbeda dengan yang saya alami. Pada pengalaman yang saya alami setelah bermeditasi Vipassana saya menjadi tuan bagi diri saya sendiri, sebelumnya saya menjadi budak diri sendiri, maksud saya sebelumnya saya mudah sekali terseret oleh perasaan dan pikiran sendiri, sekarang saya bisa memilih apakah saya mengikuti atau tidak mengikuti perasaan dan pikiran saya (dorongan batin).
Sekarang saya memiliki kekuatan untuk mengikuti atau tidak mengikuti dorongan-dorongan batin yang muncul, sebelumnya saya sukar membebaskan diri dari dorongan-dorongan batin tersebut.
Saya merasa merdeka sesudah meditasi Vipassana.

Mengenai sensitivitas saya rasa bukan disebabkan berlatih meditasi, tetapi disebabkan oleh diskusi timpang, dimana satu pihak mengerti ajaran dan mendalami ajaran, sedangkan yang lain sedikit sekali pengetahuan mengenai ajaran tersebut. Tentu melelahkan bagi yang mengerti untuk menerangkan kepada mereka yang kurang mengerti, karena seringkali diskusi untuk hal-hal yang paling mendasar sekalipun mereka kurang mengerti.

Ajaran Buddha adalah ajaran yang sangat dalam, Tipitaka saja terdiri dari 41 buku (sebagian besar berisi kitab analisis yang menerangkan mengenai alam kehidupan, psikologi, peraturan moralitas dsbnya, hanya sedikit yang memuat ceritera), sehingga wajar bila banyak orang yang kurang mengerti mengenai Ajaran Buddha. Mereka yang mengenal Ajaran Buddha umumnya adalah mereka yang mencari sendiri diluar jalur pendidikan formal, umumnya mereka tidak mendapatkan Ajaran Buddha di sekolah.

Seringkali seseorang yang sudah belajar mendalami agamanya beranggapan ia sudah tahu semua agama, sehingga ia akan bingung sendiri setelah bertemu dengan ajaran Buddha yang cara berpikirnya  sangat berbeda dengan agamanya, umpamanya: umumnya agama bersifat dogmatis, tetapi Ajaran Buddha tidak dogmatis (tidak memaksa orang untuk percaya) Hal lainnya dalam agama Buddha kita diajarkan untuk bersikap kritis tidak menerima begitu saja apa yang tertulis di kitab suci, apa kata guru, apa kata orang dll.

Bila ada kasus dimana pengunjung berusaha menyebarkan keyakinannya yang tak sejalan dengan pendapat mayoritas forum tentu saja mendapatkan resisten dari mayoritas forum. Hal ini berlaku di forum agama apapun dan bahkan berlaku juga di forum science.

Jadi forum Buddhis memang beda, forum Buddhis adalah forum berkumpulnya orang-orang kritis, bahkan terhadap agamanya sendiri.

_/\_

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata