News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Cerita Buddhist: Stupid Son

Started by BobbyXu, 26 April 2010, 12:11:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 10:45:24 PM
Quote from: fabian c on 26 April 2010, 06:30:07 PM
Pada jaman sekarang bagi ibu yang mengandung disarankan untuk memakan makanan laut karena kaya protein, supaya anaknya pintar.

Agar jantung lebih sehat disarankan agar mengkonsumsi minyak ikan yang kaya mengandung omega 3, hindari minyak sayur yang telah digunakan untuk menggoreng berulang-ulang.

Jangan makan berlebihan  karena akan membuat kerja organ tubuh menjadi berat.

Semoga teman-teman jadi lebih sehat...

Memang benar, dan gw setuju dengan saran bro sangat logis dan ilmiah, tapi permasalahannya di dunia banyak orang yang mengganggap dirinya pintar dan sok tahu segala hal, mereka tidak mau menerima saran orang lain karena mengganggap diri mereka paling pintar, karena dari pertama mereka merasa pintar padahal tidak tahu apa - apa, cerita yang ditekankan bukan pada alurnya tapi inti ataupun maknanya tapi mereka malah ngomong b, kita maunya semua dapat informasi baik malah hanya karena segelintir orang yang merasa diri sangat bijak dan sok tahu merusak inti dari penyampaian makna cerita ini.
Dan bisa jadi karena ingin menambah postingan alias ngejar setoran post memberikan pernyataan yang tidak ada hubungan dan tidak penting.
kalau anda menganggap di sini orang2 sok pintar, anda itu termasuk yang mana ya? apakah orang yang memang piintar? ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Shining Moon

Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 05:28:01 PM
Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 04:20:42 PM
koq hukum karma berlakunya bukan untuk diri sendiri tapi malah ke orang lain?
setelah vege anaknya jadi pinter? yang bener aja...

Coba anda pikir dengan bervegi anda berhenti membunuh, dengan berhenti membunuh anda menghindari namanya karma buruk pembunuhan, jadi sisanya anda pikir sendiri, mungkin anda tidak pernah membaca bagaimana hukum karma bekerja, dapat dimaklumi, soalnya selama hidup gw, kagak sedikit ketemu yang namanya orang agama Buddhist sok tahu seperti Buddha sendiri dalam membabarkan Dhamma, tapi selalu ada jalan keluar,  :)

Anu...apa bro bisa menjelaskan, kenapa sampai saat ini belum ada perubahan inteligensi yang signifikan pada anak-anak saya? Padahal saya sudah vege?
Btw, maafkan saya yang tidak pernah membaca dalam literatur bagaimana hukum karma bekerja, tetapi setahu saya tidak akan pernah ada manusia atau pun makhluk apa pun tahu dengan pasti bagaimana hukum karma bekerja, kecuali Sang Buddha.
Life is beautiful, let's rock and roll..

miracle_boyzz

Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 11:10:24 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 05:28:01 PM
Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 04:20:42 PM
koq hukum karma berlakunya bukan untuk diri sendiri tapi malah ke orang lain?
setelah vege anaknya jadi pinter? yang bener aja...

Coba anda pikir dengan bervegi anda berhenti membunuh, dengan berhenti membunuh anda menghindari namanya karma buruk pembunuhan, jadi sisanya anda pikir sendiri, mungkin anda tidak pernah membaca bagaimana hukum karma bekerja, dapat dimaklumi, soalnya selama hidup gw, kagak sedikit ketemu yang namanya orang agama Buddhist sok tahu seperti Buddha sendiri dalam membabarkan Dhamma, tapi selalu ada jalan keluar,  :)

Anu...apa bro bisa menjelaskan, kenapa sampai saat ini belum ada perubahan inteligensi yang signifikan pada anak-anak saya? Padahal saya sudah vege?
Btw, maafkan saya yang tidak pernah membaca dalam literatur bagaimana hukum karma bekerja, tetapi setahu saya tidak akan pernah ada manusia atau pun makhluk apa pun tahu dengan pasti bagaimana hukum karma bekerja, kecuali Sang Buddha.

btul" kecuali sang buddha... tapi setidaknya kita harus mengetahui suatu proses yang menjadikannya masuk akal... sprti hukum kausal pun pasti ada cara untuk menjelaskannya... tapi itulah manusia... kita masih belum dapat menjelaskannya kecuali sang buddha...

bdw teman" DC ada buku ato sutta yang ngebahas tentang karma nggak ya? di abidhamma ato sutta pitaka?

[at] Bobby: bro mo tanya klo dalam satu pesawat semua penumpangnya meninggal kecelakaan apakah itu termasuk karma kelompok yg berbuah? thx^^

[all] kadang2 memang kalau mo menjelaskan tentang karma susah ya teman2... kyk mo menjelaskan tentang kematian hehehe... o ya tanya nih apakah mungkin kalau suatu karma yang di perbuat di masa lalu itu terconnected dengan karma anak" kita ( bukan hanya anak tapi bisa semua org yang dekat dgn kita) seperti cerita sang buddha tentang pembantaian suku sakya... tapi bagaimanapun ktanya keluarga kita yang sekarang ini pun bisa berkumpul karena karma....  _/\_
Sati in every Breath of my Breath, Sati in every Steps of my Feet, Sati in every Mind of my Concentration... and Sati in every Parts of My Life... Be Mindful and Be Happy...

BobbyXu

#33
Quote from: ryu on 26 April 2010, 10:48:27 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 10:45:24 PM
Quote from: fabian c on 26 April 2010, 06:30:07 PM
Pada jaman sekarang bagi ibu yang mengandung disarankan untuk memakan makanan laut karena kaya protein, supaya anaknya pintar.

Agar jantung lebih sehat disarankan agar mengkonsumsi minyak ikan yang kaya mengandung omega 3, hindari minyak sayur yang telah digunakan untuk menggoreng berulang-ulang.

Jangan makan berlebihan  karena akan membuat kerja organ tubuh menjadi berat.

Semoga teman-teman jadi lebih sehat...

Memang benar, dan gw setuju dengan saran bro sangat logis dan ilmiah, tapi permasalahannya di dunia banyak orang yang mengganggap dirinya pintar dan sok tahu segala hal, mereka tidak mau menerima saran orang lain karena mengganggap diri mereka paling pintar, karena dari pertama mereka merasa pintar padahal tidak tahu apa - apa, cerita yang ditekankan bukan pada alurnya tapi inti ataupun maknanya tapi mereka malah ngomong b, kita maunya semua dapat informasi baik malah hanya karena segelintir orang yang merasa diri sangat bijak dan sok tahu merusak inti dari penyampaian makna cerita ini.
Dan bisa jadi karena ingin menambah postingan alias ngejar setoran post memberikan pernyataan yang tidak ada hubungan dan tidak penting.
kalau anda menganggap di sini orang2 sok pintar, anda itu termasuk yang mana ya? apakah orang yang memang piintar? ;D

Maaf saya hanya bilang segelintir orang, jangan emosi dong bang, saya hanya bilang segelintir, kenapa anda yang merasa tersinggung, baca dulu kong jangan langsung emosi katanya belajar Buddhist kok emosinya kayak anak tk  :)
Atau yang saya katakan secara tidak langsung menyinggung anda?
Tujuan saya memunculkan thread ini agar orang - orang bisa belajar dari hal kecil, bukan berarti hal kecil tidak ada gunanya menggunakan cerita simple untuk memperlihatkan dampak buruk dari membunuh mahluk hidup walaupun hanya fiksi, tapi secara langsung muncul segelintir orang - orang yang seolah - olah paling tahu dan merasa dirinya benar, nah ini yang berbahaya bagi perkembangan agama Buddhist, gw udah bilang kalo misalnya pengertian karma saya salah tolong dikoreksi apakah anda ada membuat sumbangsih yang berarti disini, saya lihat hanya post sesuatu yang tidak berguna dan tidak memberikan dampak positif, jadi bisa anda lihatkan mana yang sok pinter? Bukan seperti segelintir orang yang tidak mau menerima masukan langsung cing cong ini salah atau ini betul, wah kalo begini repot, kita sama - sama belajar, jangan merasa diri baru belajar Dhamma dikit lantas mau main hantam bahwa yang paling benar.
NB: Lain kali baca dulu yang jelas, jangan keburu emosi coy, hehehe...

BobbyXu

Quote from: miracle_boyzz on 26 April 2010, 11:38:50 PM
Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 11:10:24 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 05:28:01 PM
Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 04:20:42 PM
koq hukum karma berlakunya bukan untuk diri sendiri tapi malah ke orang lain?
setelah vege anaknya jadi pinter? yang bener aja...

Coba anda pikir dengan bervegi anda berhenti membunuh, dengan berhenti membunuh anda menghindari namanya karma buruk pembunuhan, jadi sisanya anda pikir sendiri, mungkin anda tidak pernah membaca bagaimana hukum karma bekerja, dapat dimaklumi, soalnya selama hidup gw, kagak sedikit ketemu yang namanya orang agama Buddhist sok tahu seperti Buddha sendiri dalam membabarkan Dhamma, tapi selalu ada jalan keluar,  :)

Anu...apa bro bisa menjelaskan, kenapa sampai saat ini belum ada perubahan inteligensi yang signifikan pada anak-anak saya? Padahal saya sudah vege?
Btw, maafkan saya yang tidak pernah membaca dalam literatur bagaimana hukum karma bekerja, tetapi setahu saya tidak akan pernah ada manusia atau pun makhluk apa pun tahu dengan pasti bagaimana hukum karma bekerja, kecuali Sang Buddha.

btul" kecuali sang buddha... tapi setidaknya kita harus mengetahui suatu proses yang menjadikannya masuk akal... sprti hukum kausal pun pasti ada cara untuk menjelaskannya... tapi itulah manusia... kita masih belum dapat menjelaskannya kecuali sang buddha...

bdw teman" DC ada buku ato sutta yang ngebahas tentang karma nggak ya? di abidhamma ato sutta pitaka?

[at] Bobby: bro mo tanya klo dalam satu pesawat semua penumpangnya meninggal kecelakaan apakah itu termasuk karma kelompok yg berbuah? thx^^

[all] kadang2 memang kalau mo menjelaskan tentang karma susah ya teman2... kyk mo menjelaskan tentang kematian hehehe... o ya tanya nih apakah mungkin kalau suatu karma yang di perbuat di masa lalu itu terconnected dengan karma anak" kita ( bukan hanya anak tapi bisa semua org yang dekat dgn kita) seperti cerita sang buddha tentang pembantaian suku sakya... tapi bagaimanapun ktanya keluarga kita yang sekarang ini pun bisa berkumpul karena karma....  _/\_

Menjawab pertanyaan bro, setahu dhamma yang gw dapat dari pembabaran Dhamma di vihara, kita bisa bertemu itu karena karma tidak terkecuali yang kena karma buruk, kalo misalnya salah tolong dijelaskan. Thanks.

BobbyXu

Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 11:10:24 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 05:28:01 PM
Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 04:20:42 PM
koq hukum karma berlakunya bukan untuk diri sendiri tapi malah ke orang lain?
setelah vege anaknya jadi pinter? yang bener aja...

Coba anda pikir dengan bervegi anda berhenti membunuh, dengan berhenti membunuh anda menghindari namanya karma buruk pembunuhan, jadi sisanya anda pikir sendiri, mungkin anda tidak pernah membaca bagaimana hukum karma bekerja, dapat dimaklumi, soalnya selama hidup gw, kagak sedikit ketemu yang namanya orang agama Buddhist sok tahu seperti Buddha sendiri dalam membabarkan Dhamma, tapi selalu ada jalan keluar,  :)

Anu...apa bro bisa menjelaskan, kenapa sampai saat ini belum ada perubahan inteligensi yang signifikan pada anak-anak saya? Padahal saya sudah vege?
Btw, maafkan saya yang tidak pernah membaca dalam literatur bagaimana hukum karma bekerja, tetapi setahu saya tidak akan pernah ada manusia atau pun makhluk apa pun tahu dengan pasti bagaimana hukum karma bekerja, kecuali Sang Buddha.

Hmm... Tenang aja bro, kita sama - sama belajar kok disini, betul semua tidak ada yang tau bagaimana cara kerja karma, nah pas itu juga gw pernah dapat Dhamma dari seorang namanya Rudy apa gitu gw lupa, dia menjelaskan karma secara panjang lebar, dan saat itu karma mulai masuk akal dipikiran gw, begini yah bro kalo yang gw tangkap dengan bervegetarian kita menanam karma baik dengan tidak membunuh tapi ini bukan cara yang tepat apabila tujuan kita itu complicated (Lebih baik jangan berdasarkan maunya bro, alami aja jangan ada paksaan), boleh tahu bro emang anak bro kenapa? Jadi cara paling efektif untuk menanam ladang amal adalah dengan pertama dari lingkungan keluarga, kita menghormati dan memenuhi kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua, eksternal kita beramal dana kepada orang membutuhkan dan vihara, ada baiknya bro ajak anak - anak bro ikut dalam beramal, mengajari mereka mengenal Dhamma, belajar berbuat amal, sehingga mereka bisa mempunyai ladang amal sendiri.
Nah yang gw bingung sekarang tampaknya ada sedikit perbedaan pengertian karma antara Mahayana dan Theravada ini yang kadang - kadang membuat orang ambigu, kalo ada waktu bro berbuat amal sekecil apapun akan sangat baik manfaat buat kita kelak maupun keluarga kita, semoga anak nya cepat sembuh.
_/\_

BobbyXu

#36
Quote from: ryu on 26 April 2010, 10:47:03 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 09:37:53 PM
Quote from: ryu on 26 April 2010, 08:09:35 PM
ada pesan moral yang membodohi ada pesan moral yang mempintari, kalau anda senang pesan moral yang membodohi dan menakut2i ya silahkan saja.

Memang benar, tapi segala sesuatu didunia pasti ada sisi baik dan buruknya, tergantung bagaimana kita menyikapinya, ada yang merasa pintar tapi sebenarnya bodoh, dan sebaliknya, kalo anda ingin jadi yang tipe pertama yang itu urusan anda, anda jangan menangkap pesan setengah - setengah, coba pakai cara pandang secara logis, apakah jadi vegetarian tidak berguna?
Jadi jangan dilihat dari cerita dia tidak makan daging lantas anaknya sembuh, lihat sisi positif dari vegetarian mengurangi pembunuhan terhadap makhluk hidup, mengurangi karma buruk, betul kata Bhante kita tidak makan daging yang lain makan, tapi segala sesuatu harus dimulai dari kita, sekarang gw tanya ama lu, cerita apa yang mempunyai pesan moral "mempintari" versi anda?
Oh yah bro bukannya membuat pintar atau "mempintari" versi anda yang benar kata - katanya?

ya itulah perlunya untuk memilah2 lagi mana yang perlu dan tidak, dari cerita pembunuhan ataupun kejahatanpun bisa diambil sisi moralnya tapi apakah pantas?
informasi yang baik dengan tujuan yang baik itu lebih baik daripada informasi tidak baik untuk kebaikan iya khan?
Sekarang gw tanya ama lu pesan informasi mana yang tidak berguna? Setidaknya cerita tersebut tidak ekstrim, apalagi ini cerita jaman dulu. Seharusnya anda bisa melihat bahwa memandang sesuatu jangan dari sudut perspektif anda sendiri ini namanya egois, anda berpikiran begitu belum tentu orang lain seperti itu bukan? Apalagi kalau kita menghubungkan dengan namanya persepsi, persepsi sangat subjektif jadi pikiran anda yang tidak bisa memaksakan kepada orang bukan?
Pantas tidak pantasnya suatu kisah di ceritakan dan ditangkap orang bukan anda yang menjudge, itu urusan yang baca bukan anda, kalo begini anda terkesan sangat insensitive dan egois, suatu cerita diceritakan itu kembali lagi kepada pembaca dimana penyaji hanya bersifat sebagai mediator. Dan pastinya bukan hanya anda seorang yang membaca dan sangat tidak pantas anda ngomong seolah - olah mewakili semua orang, semua yah tergantung tingkat kemampuan menangkap pembaca tersebut, jadi otomatis tidak bisa hanya menggunakan pendapat anda sendiri, see the point?
Jadi orang perpandangan harus objektif bukan subjektif kong, adakalanya kita yang membodohi diri kita sendiri, belajar dari orang lain, belajar rendah hati memang susah tapi perlahan - lahan pasti bisa.
_/\_
Andaikata anda ingin terus - terusan membodohi dan bersikap egois itu urusan anda, tapi kalo misalnya anda tersinggung dengan kata - kata dan tidak dapat memberikan sumbangsih positif apapun bagi thread ini yah saya sarankan anda jangan buka, daripada anda terus - terusan emosi, bikin gw tambah karma buruk coy. Gw niatnya sih cuma kasih tau temen - temen yang "berniat" dikasih saran, terserah mau terima atau tidak? Tapi yang paling tidak bisa ditolerir adalah orang mengganggu teman - teman yang berniat diberi saran dengan kata - kata sok tahunya.
Sabbe Shatta Bhavantu Sukhitata, semoga semua mahkluk berbahagia, semoga anda dapat berbahagia.

ryu

Quote from: BobbyXu on 27 April 2010, 12:41:00 AM
Quote from: ryu on 26 April 2010, 10:48:27 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 10:45:24 PM
Quote from: fabian c on 26 April 2010, 06:30:07 PM
Pada jaman sekarang bagi ibu yang mengandung disarankan untuk memakan makanan laut karena kaya protein, supaya anaknya pintar.

Agar jantung lebih sehat disarankan agar mengkonsumsi minyak ikan yang kaya mengandung omega 3, hindari minyak sayur yang telah digunakan untuk menggoreng berulang-ulang.

Jangan makan berlebihan  karena akan membuat kerja organ tubuh menjadi berat.

Semoga teman-teman jadi lebih sehat...

Memang benar, dan gw setuju dengan saran bro sangat logis dan ilmiah, tapi permasalahannya di dunia banyak orang yang mengganggap dirinya pintar dan sok tahu segala hal, mereka tidak mau menerima saran orang lain karena mengganggap diri mereka paling pintar, karena dari pertama mereka merasa pintar padahal tidak tahu apa - apa, cerita yang ditekankan bukan pada alurnya tapi inti ataupun maknanya tapi mereka malah ngomong b, kita maunya semua dapat informasi baik malah hanya karena segelintir orang yang merasa diri sangat bijak dan sok tahu merusak inti dari penyampaian makna cerita ini.
Dan bisa jadi karena ingin menambah postingan alias ngejar setoran post memberikan pernyataan yang tidak ada hubungan dan tidak penting.
kalau anda menganggap di sini orang2 sok pintar, anda itu termasuk yang mana ya? apakah orang yang memang piintar? ;D

Maaf saya hanya bilang segelintir orang, jangan emosi dong bang, saya hanya bilang segelintir, kenapa anda yang merasa tersinggung, baca dulu kong jangan langsung emosi katanya belajar Buddhist kok emosinya kayak anak tk  :)
Atau yang saya katakan secara tidak langsung menyinggung anda?
Tujuan saya memunculkan thread ini agar orang - orang bisa belajar dari hal kecil, bukan berarti hal kecil tidak ada gunanya menggunakan cerita simple untuk memperlihatkan dampak buruk dari membunuh mahluk hidup walaupun hanya fiksi, tapi secara langsung muncul segelintir orang - orang yang seolah - olah paling tahu dan merasa dirinya benar, nah ini yang berbahaya bagi perkembangan agama Buddhist, gw udah bilang kalo misalnya pengertian karma saya salah tolong dikoreksi apakah anda ada membuat sumbangsih yang berarti disini, saya lihat hanya post sesuatu yang tidak berguna dan tidak memberikan dampak positif, jadi bisa anda lihatkan mana yang sok pinter? Bukan seperti segelintir orang yang tidak mau menerima masukan langsung cing cong ini salah atau ini betul, wah kalo begini repot, kita sama - sama belajar, jangan merasa diri baru belajar Dhamma dikit lantas mau main hantam bahwa yang paling benar.
NB: Lain kali baca dulu yang jelas, jangan keburu emosi coy, hehehe...

=)) apa saya terlihat emosi yak? saya bukan orang yang tersinggungan kok =)) =)) =)) =))
maaf kalau saya lebih percaya ke ayat ini :
Matius 15:11 Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Quote from: BobbyXu on 27 April 2010, 01:08:22 AM
Quote from: ryu on 26 April 2010, 10:47:03 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 09:37:53 PM
Quote from: ryu on 26 April 2010, 08:09:35 PM
ada pesan moral yang membodohi ada pesan moral yang mempintari, kalau anda senang pesan moral yang membodohi dan menakut2i ya silahkan saja.

Memang benar, tapi segala sesuatu didunia pasti ada sisi baik dan buruknya, tergantung bagaimana kita menyikapinya, ada yang merasa pintar tapi sebenarnya bodoh, dan sebaliknya, kalo anda ingin jadi yang tipe pertama yang itu urusan anda, anda jangan menangkap pesan setengah - setengah, coba pakai cara pandang secara logis, apakah jadi vegetarian tidak berguna?
Jadi jangan dilihat dari cerita dia tidak makan daging lantas anaknya sembuh, lihat sisi positif dari vegetarian mengurangi pembunuhan terhadap makhluk hidup, mengurangi karma buruk, betul kata Bhante kita tidak makan daging yang lain makan, tapi segala sesuatu harus dimulai dari kita, sekarang gw tanya ama lu, cerita apa yang mempunyai pesan moral "mempintari" versi anda?
Oh yah bro bukannya membuat pintar atau "mempintari" versi anda yang benar kata - katanya?

ya itulah perlunya untuk memilah2 lagi mana yang perlu dan tidak, dari cerita pembunuhan ataupun kejahatanpun bisa diambil sisi moralnya tapi apakah pantas?
informasi yang baik dengan tujuan yang baik itu lebih baik daripada informasi tidak baik untuk kebaikan iya khan?
Sekarang gw tanya ama lu pesan informasi mana yang tidak berguna? Setidaknya cerita tersebut tidak ekstrim, apalagi ini cerita jaman dulu. Seharusnya anda bisa melihat bahwa memandang sesuatu jangan dari sudut perspektif anda sendiri ini namanya egois, anda berpikiran begitu belum tentu orang lain seperti itu bukan? Apalagi kalau kita menghubungkan dengan namanya persepsi, persepsi sangat subjektif jadi pikiran anda yang tidak bisa memaksakan kepada orang bukan?
Pantas tidak pantasnya suatu kisah di ceritakan dan ditangkap orang bukan anda yang menjudge, itu urusan yang baca bukan anda, kalo begini anda terkesan sangat insensitive dan egois, suatu cerita diceritakan itu kembali lagi kepada pembaca dimana penyaji hanya bersifat sebagai mediator. Dan pastinya bukan hanya anda seorang yang membaca dan sangat tidak pantas anda ngomong seolah - olah mewakili semua orang, semua yah tergantung tingkat kemampuan menangkap pembaca tersebut, jadi otomatis tidak bisa hanya menggunakan pendapat anda sendiri, see the point?
Jadi orang perpandangan harus objektif bukan subjektif kong, adakalanya kita yang membodohi diri kita sendiri, belajar dari orang lain, belajar rendah hati memang susah tapi perlahan - lahan pasti bisa.
_/\_
Andaikata anda ingin terus - terusan membodohi dan bersikap egois itu urusan anda, tapi kalo misalnya anda tersinggung dengan kata - kata dan tidak dapat memberikan sumbangsih positif apapun bagi thread ini yah saya sarankan anda jangan buka, daripada anda terus - terusan emosi, bikin gw tambah karma buruk coy. Gw niatnya sih cuma kasih tau temen - temen yang "berniat" dikasih saran, terserah mau terima atau tidak? Tapi yang paling tidak bisa ditolerir adalah orang mengganggu teman - teman yang berniat diberi saran dengan kata - kata sok tahunya.
Sabbe Shatta Bhavantu Sukhitata, semoga semua mahkluk berbahagia, semoga anda dapat berbahagia.
berguna? dengan membodohi? =)) kalau gitu loe baca aja tu kamma sutra nih mungkin benar2 berguna buat loe
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,991.0.html


=))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

johan3000

Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 11:10:24 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 05:28:01 PM
Quote from: Yuri-chan on 26 April 2010, 04:20:42 PM
koq hukum karma berlakunya bukan untuk diri sendiri tapi malah ke orang lain?
setelah vege anaknya jadi pinter? yang bener aja...

Coba anda pikir dengan bervegi anda berhenti membunuh, dengan berhenti membunuh anda menghindari namanya karma buruk pembunuhan, jadi sisanya anda pikir sendiri, mungkin anda tidak pernah membaca bagaimana hukum karma bekerja, dapat dimaklumi, soalnya selama hidup gw, kagak sedikit ketemu yang namanya orang agama Buddhist sok tahu seperti Buddha sendiri dalam membabarkan Dhamma, tapi selalu ada jalan keluar,  :)

Anu...apa bro bisa menjelaskan, kenapa sampai saat ini belum ada perubahan inteligensi yang signifikan pada anak-anak saya? Padahal saya sudah vege?
Btw, maafkan saya yang tidak pernah membaca dalam literatur bagaimana hukum karma bekerja, tetapi setahu saya tidak akan pernah ada manusia atau pun makhluk apa pun tahu dengan pasti bagaimana hukum karma bekerja, kecuali Sang Buddha.

Yang udah jelas perlu di check apakah ibu dan bapak nya juga pinter,
guru2 dan orang sekelilingnya juga pintar, teman2nya apa juga pinter,
apakah sering dibilang orang lain si Anak tidak pintar (sehingga dia menjadi tidak pinter?)

ada film documenter yg berjudul GET SMART (pernah jual di DVD counter/mall) mungkin cocok utk sis.
dlm film tsb mengatakan OMEGA3 salah satu bahan yg diperlukan utk otak supaya bekerja maksimal....

Sorry lho kalau udah sangat sok pinter,... karna mengenai psikology... sis kan pakarnya....

(boleh ya, posting yg kali ini sok pintar. haaaaahahaha)

kembali lagi cerita diatas,.. apakah yg mengarang cerita tsb adalah dari depot vege ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

fabian c

Wahai suku Kalama......

jangan percaya begitu saja hanya karena itu kata orang....
Jangan percaya begitu saja hanya karena itu kata gurumu....
Jangan percaya begitu saja hanya karena itu sudah diturunkan dari generasi ke generasi....
Jangan percaya begitu saja, hanya karena tertulis di kitab suci.....
..........................................................................

(Buddha: kepada suku Kalama dalam Kalama Sutta)
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

hatRed

#41
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 09:32:37 PM
Quote from: hatRed on 26 April 2010, 08:59:32 PM
[at] om Bobby

udah gak jamannya lagi ngedidik anak dengan model seperti ini:

"Jangan kesono yah, ntar dimakan setan loh"

maksud si ibu adalah disana berbahaya (dekat jurang), tapi karena anak bandel maka dikasih cerita fiksi, karena kasih sayangnya dia memberikan cerita fiksi yang maknanya juga fiksi bagi si anak.


u punya cerita sama aja dengan cerita ibu diatas kepada anaknya.

Terserah dah ama opah red hat, mungkin kagak model bagi anda, tapi bukan berarti semua orang harus mengikuti "tradisi" dan "paham" anda bukan? Buktinya walaupun bukan jaman lagi menurut anda, tapi buktinya masih ada yang seperti itu bukan? Jadi kalo begitu cerita yang dijaman sang Buddha anda nilai ketinggalan jaman?
Lagian harusnya lu lihat dengan cermat alamat blognya kong, gw bingung sekarang banyak tipe orang belum baca semua post langsung koment, yang dimana lama - lama jadi miss intinya, karena kesoktahuan individu tersebut. Gimana nih kong?
Udah dibilang yang kita lihat itu bukan ceritanya tapi makna dibalik ceritanya, lagian disini wa rasa semua juga bisa memilah mana yang benar dan salah, yang patut diambil ataupun tidak? Udah pada dewasa toh, jadi bukan anda bilang ini salah lantas salah, kredibilitas apa yang anda punya menjadikan anda sebagai judge untuk cerita ini? Dari tadi udah gw bilang kembali keindividu masing - masing, masih aja akong red ini terus ngomong memaksakan keinginannya.

om bobyy, aye gak maksa
kalau tulisan aye terkesan memaksa, ya sudah aye minta maaf

anyway, those are just opinion

om, sudah post thread ini, dan tidak ada tulisan larangan bagi saya untuk beropini tentang tulisan anda

saya ingin cerita tentang suatu cerita yang pernah saya dengar...

pertama kali dengar itu saya pas di seminar2 motivasi

dalam seminar itu, motivator memberikan cerita2 motivasi yang bagus...

namun ada beberapa cerita yang MENURUT SAYA seperti "cerita anak TK"

saya kisahkan berikut ini :

"Ada sekeluarga yang hidup memindahkan gunung,
mereka setiap hari memindahkan tanah demi tanah dari gunung tersebut...
lalu para dewa melihat kegigihan mereka, sehingga dewa tersebut membantu memindahkan gunung tersebut."

nah cerita itu modelnya seperti cerita anda tentang anak bodoh itu.


cerita anda dan cerita motivator itu, bukannya gak ada makna baik sama sekali
justru, tujuan dari cerita tersebut saya sadari baik..

namun menurut saya cara penyampaiannya kurang bagus, itu saja (ingat loh cuma opini saya saja, mau dijadikan masukan buat u u pada yah sukur, gak juga gak kenapa. jadi jangan anggap saya paksa anda yah ;) )

seperti saya bilang sebelumnya juga

"U kasih Hamburger, tapi di atas Toilet penuh kotoran juga gak bakal jadi makanan yang bersih :)) "

atau

" U kasih orang madu tapi dengan Pisau yang tajam "

atau

" U kasih orang celana, tapi bolong bolong :P "

atau

apa yah ::) udah ahh :P

dan yg paling penting dalam diskusi ini

Semoga kita semua terhindar dari pikiran buruk _/\_
i'm just a mammal with troubled soul



hatRed

Quote from: johan3000 on 27 April 2010, 08:12:55 AM

kembali lagi cerita diatas,.. apakah yg mengarang cerita tsb adalah dari depot vege ?


Quote from: hatRed on 27 April 2010, 08:54:43 AM

Semoga kita semua terhindar dari pikiran buruk _/\_

:whistle: ^-^
i'm just a mammal with troubled soul



K.K.

Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 09:54:18 PM
Udah gw jelasin dipage 1 sebelumnya bro, nih menurut gw dan tolong koreksinya kalo salah, wa pernah baca dibuku Buddhist apa gitu, mengenai hal ini, seperti yang kita tau karma adalah hasil perbuatan individu jadi tidak ada hubungannya ama orang lain jadi yang berbuat yang bertanggung jawab, [...]
Ya, itu sama dengan yang saya pelajari.

Quote[...] tapi pernah kagak kita berpikir karma bisa datang dalam berbagai bentuk, misalnya melalui orang yang sangat kita sayangi contohnya dalam hal ini anak sang saudagar, selain itu dikarenakan anak ini memiliki karma buruk yang harus ditanggung sebelum dilahirkan menjadi "idiot" sehingga boleh dikatakan ini jodoh, jadi apabila suatu hari kita melihat dalam sebuah keluarga hancur itu karena adanya kaitan jodoh dan masing - masing individu itu memiliki kesamaan karma makanya ditempatkan dalam satu wadah, bisa lolos atau tidaknya keluarga tersebut dari karma kelompok (kalo kagak salah) itu tergantung amal perbuatan nya, seperti yang kita tau mungkin saja karma yang baik bisa menghambat tumbuh suburnya karma buruk.
Ini semua adalah sepengetahuan yang gw dapat dari buku.
Ini juga saya setuju. Memang betul kamma itu datangnya bagaimana kita tidak bisa tahu, dan memang bisa juga dengan kekuatan kamma baik kita, kita membuat kamma baik orang lain berbuah. Contohnya adalah kisah Angulimala yang terkenal itu. Si ibu yang kesulitan melahirkan itu tidak berbuat apa-apa, namun Angulimala, dengan kekuatan kamma baiknya, mengarahkan kamma baik si ibu itu untuk berbuah. Tetapi ada satu bagian yang menurut saya tidak sesuai dengan teori kamma, yaitu di bagian ini:

QuoteSoon an old monk who looked very compassionate came in. The wealthy man very politely requested him to sit down. The old monk did not sit down. Instead he directly walked towards the stupid son and looked at him. Then the old monk slowly touched his head for a few times and said,

"In fact,this child is very clever and is good at studying. It''s a pity that there''s too much killing in your home. And this prevent him from being clever."

Dalam hal ini, pembunuhan tidak dilakukan oleh si anak. Berarti seharusnya si anak tidak memiliki kamma buruk dari membunuh tersebut.

Jika si anak seharusnya pintar, maka berarti ada kamma penghalang yang membuatnya menjadi bodoh. Tetapi kamma penghalang itu seharusnya adalah kamma buruk si anak sendiri, bukan kamma buruk dari pembunuhan yang dilakukan oleh si ayah.

Menurut saya memang kamma itu sangat kompleks dan kita tidak mungkin mengetahui dengan pasti prosesnya. Jadi memang betul, bisa saja kejadian itu terjadi, namun kisah itu mengarahkan pada pola pikir yang tidak sesuai teori kamma di mana kamma buruk/baik si ayah bisa berbuah di anaknya. Ini mengarahkan pola pikir seseorang pada kecenderungan "dosa turunan" milik Ajaran Kr1sten. No offense.

Kisah ini hanya sesuai dengan ajaran yang mengatakan "makan daging adalah kamma buruk." Dengan demikian si anak menanam kamma buruk dengan memakan daging, dan menghentikan kamma buruk dengan berhenti makan daging.

BobbyXu

Quote from: ryu on 27 April 2010, 07:14:31 AM
Quote from: BobbyXu on 27 April 2010, 12:41:00 AM
Quote from: ryu on 26 April 2010, 10:48:27 PM
Quote from: BobbyXu on 26 April 2010, 10:45:24 PM
Quote from: fabian c on 26 April 2010, 06:30:07 PM
Pada jaman sekarang bagi ibu yang mengandung disarankan untuk memakan makanan laut karena kaya protein, supaya anaknya pintar.

Agar jantung lebih sehat disarankan agar mengkonsumsi minyak ikan yang kaya mengandung omega 3, hindari minyak sayur yang telah digunakan untuk menggoreng berulang-ulang.

Jangan makan berlebihan  karena akan membuat kerja organ tubuh menjadi berat.

Semoga teman-teman jadi lebih sehat...

Memang benar, dan gw setuju dengan saran bro sangat logis dan ilmiah, tapi permasalahannya di dunia banyak orang yang mengganggap dirinya pintar dan sok tahu segala hal, mereka tidak mau menerima saran orang lain karena mengganggap diri mereka paling pintar, karena dari pertama mereka merasa pintar padahal tidak tahu apa - apa, cerita yang ditekankan bukan pada alurnya tapi inti ataupun maknanya tapi mereka malah ngomong b, kita maunya semua dapat informasi baik malah hanya karena segelintir orang yang merasa diri sangat bijak dan sok tahu merusak inti dari penyampaian makna cerita ini.
Dan bisa jadi karena ingin menambah postingan alias ngejar setoran post memberikan pernyataan yang tidak ada hubungan dan tidak penting.
kalau anda menganggap di sini orang2 sok pintar, anda itu termasuk yang mana ya? apakah orang yang memang piintar? ;D

Maaf saya hanya bilang segelintir orang, jangan emosi dong bang, saya hanya bilang segelintir, kenapa anda yang merasa tersinggung, baca dulu kong jangan langsung emosi katanya belajar Buddhist kok emosinya kayak anak tk  :)
Atau yang saya katakan secara tidak langsung menyinggung anda?
Tujuan saya memunculkan thread ini agar orang - orang bisa belajar dari hal kecil, bukan berarti hal kecil tidak ada gunanya menggunakan cerita simple untuk memperlihatkan dampak buruk dari membunuh mahluk hidup walaupun hanya fiksi, tapi secara langsung muncul segelintir orang - orang yang seolah - olah paling tahu dan merasa dirinya benar, nah ini yang berbahaya bagi perkembangan agama Buddhist, gw udah bilang kalo misalnya pengertian karma saya salah tolong dikoreksi apakah anda ada membuat sumbangsih yang berarti disini, saya lihat hanya post sesuatu yang tidak berguna dan tidak memberikan dampak positif, jadi bisa anda lihatkan mana yang sok pinter? Bukan seperti segelintir orang yang tidak mau menerima masukan langsung cing cong ini salah atau ini betul, wah kalo begini repot, kita sama - sama belajar, jangan merasa diri baru belajar Dhamma dikit lantas mau main hantam bahwa yang paling benar.
NB: Lain kali baca dulu yang jelas, jangan keburu emosi coy, hehehe...

=)) apa saya terlihat emosi yak? saya bukan orang yang tersinggungan kok =)) =)) =)) =))
maaf kalau saya lebih percaya ke ayat ini :
Matius 15:11 Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.
Yah terserah dah, kalo anda tidak emosi tidak mungkin anda kagak baca semuanya dan merasa sok bener, tapi balik lagi ke lu nya sendiri, terserah, baguslah kalo anda bisa ngomong masalah ayat tersebut karena anda memang membutuhkannya buat anda sendiri,  :)