Sati

Started by Sumedho, 30 November 2009, 10:30:11 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

char101

Quote from: upasaka on 09 December 2009, 06:31:22 PM
Kalau "sampajana"?

comprehension, berarti indonya pengertian ya.

atapi, sati, sampajanna - berusaha dengan tekun memperhatikan dan berusaha mengerti nama-rupa

Kalau masalah sati = ingatan, itu kan akar kata, tapi apa arti sati yang dimaksud Sang Buddha adalah ingatan, sepertinya bukan itu. Biasanya objek sati itu nama-rupa, nama-rupa diapakan? diperhatikan dan diketahui (sati dan sampajanna).

Sumedho

sampajanna itu lebih mengarah pada alertness. which is kewaspadaan.

sati = mindful = conscious or aware of something = sensitive to = having knowledge of something

sampajanna = alertness = clear comprehention.

susahnya bahasa indo itu... ketika pakai kata majemuk turunan nanti makin bias.
There is no place like 127.0.0.1

char101

Quote from: Sumedho on 09 December 2009, 07:57:33 PM
sampajanna itu lebih mengarah pada alertness. which is kewaspadaan.

Menurut saya sih karena sampajanna itu panna, maka mengetahui. Apa yang diketahui? Ini nama, itu rupa. Kewaspadaan itu ada lagi yang namanya appamada.

Quote
sati = mindful = conscious or aware of something = sensitive to = having knowledge of something

Terlalu generik, fungsi citta juga aware of something. Having knowledge of something itu malah lebih cocok ke sampajanna.

Quote
susahnya bahasa indo itu... ketika pakai kata majemuk turunan nanti makin bias.

Memang, kalau terjemahan saya lebih suka kalau pakai kata aslinya, cetak miring, nanti penjelasannya di glossary. Kalau diterjemahkan, bisa berbeda-beda terjemahannya tergantung penerjemahnya.

Sumedho

#18
sampajanna itu panna? loh? bisa melebar ke panna nih.

utk citta, no comment. afaik citta = Mind; heart; state of consciousness. lebih ke kb bukan ks


appamada itu heedfulness/diligent/zeal

di SN 48.56: Patitthita Sutta

Quote"Monks, when one quality is established in a monk, the five faculties are developed & developed well. Which one quality? Heedfulness.

"And what is heedfulness? There is the case where a monk guards his mind with regard to [mental] fermentations and mental qualities accompanied by fermentations. When his mind is guarded with regard to fermentations and mental qualities accompanied by fermentations, the faculty of conviction goes to the culmination of its development. The faculty of persistence... mindfulness... concentration... discernment goes to the culmination of its development.

"This is how when one quality is established in a monk, the five faculties are developed & developed well."

heedfulness = aware of / attentive to

thesaurusnya = mindful, alert

tambah ribet dehh

sati vs sampajanna vs appamada vs manasikara :))
There is no place like 127.0.0.1

char101

Quote from: Sumedho on 09 December 2009, 08:38:46 PM
sampajanna itu panna? loh? bisa melebar ke panna nih.

Salah satu referensi

Quote
SAMPAJAÑÑA, wisdom-in-action, functional wisdom, ready comprehension, clear comprehension. While pañña (wisdom) is developed, or "stored up," through introspection and insight, sampajanna is the immediate and specific application of wisdom to, and into, a particular situation or experience. While panna understands that "everything is void," sampajanna understands that "this is void." All understanding relies on mindfulness for its appearance, recall, and application.

http://www.suanmokkh.org/archive/gloss1.htm

Kalau pendapat pribadi sih, dipraktekkan langsung aja. Ketika memperhatikan nama-rupa, yang memperhatikan nama-rupa itu sati, yang mengetahui ini nama, itu rupa itu sampajanna (istilah untuk panna ketika dipakai memperhatikan nama-rupa secara faktual). Semua pengetahuan yang lebih dari sekedar apa yang dapat diketahui lewat indera itu panna (citta juga mengetahui, tapi hanya sebatas apa yang bisa dikenal lewat indera).

Quote
utk citta, no comment. afaik citta = Mind; heart; state of consciousness. lebih ke kb bukan ks

Saya baca (lupa dari mana), citta itu tidak lebih dari dari state of knowing. Karakteristik citta itu mengetahui objek. Apa yang diketahui? Apa yang bisa dirasakan lewat pancaindera. Lebih jauh dari itu, udah jadi panna (kalau sesuai fakta) atau avijja (kalau semu). Jadi kalau hanya aware of something, saya rasa terlalu generik. Sati itu rasanya memperhatikan nama-rupa berdasarkan yoniso-manasikara sehingga memberikan landasan untuk munculnya sampajanna, sampajanna memberikan landasan pencapaian bhavanamaya-panna.

Jerry

#20
sati dan sampajanna hampir2 merupakan kembar siam yg agak susah dipisahkan. menurut sy bedanya jika di sati, maka batin dipusatkan dan diarahkan pada 1 tanda tertentu, sedangkan sampajanna tidak.

kewaspadaan = appamada bukan sati meski hampir2 mirip juga kondisinya karena appamada merupakan batu pondasi sati-sampajanna. Dan kondisi appamada yg berkesinambungan ini yang mengembangkan sati-sampajanna. dan faktor appamada ini berjalan beriringan dengan yoniso-manasikara.

[at] Suhu
iya menurut seorg guru abhidhamma kalo gak salah demikian, sampajanna = panna cetasika. waktu dulu pernah dikatakan demikian. tapi ngga sempat nanya orangnya lagi.
appamadena sampadetha

Sumedho

 [at] char: kalau komentar2x para guru sih bisa beda2x makanya commentary itu terkadang membingungkan kalau digsbung2x. aye mau cari first hand info dari sutta.

soal dipraktekin, ini sih utk keperluan penerjemahan naskah/sutta.

[at] jerry: pls di describe side by side dalam bahasa indo dengan kata yg indah ;D
There is no place like 127.0.0.1

Jerry

waduh.. wkwkwkw.. masa ngga indah bahasa saya? aneh.. pdhl dulu bahasa indo tetep nilai perfect atau almost :P

bagian mananya yg ngga jelas ko?
appamadena sampadetha

Lily W

Quote from: Sumedho on 30 November 2009, 11:22:34 AM
kalau sati perhatian murni, manasikara perhatian yg belum semurni sati donk. padahal itu beda banget

Suhu...coba buka board Abhidhamma topik "CETASIKA"... di situ akan ketahuan perbedaan antara SATI & MANASIKARA.

Manasikara = perhatian, adalah faktor batin yg mengarahkan faktor batin lainnya kepada objek secara spontan.

Sati = perhatian terhadap objek sesuai kondisi yg sesungguhnya

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

char101

Quote from: Sumedho on 09 December 2009, 10:17:37 PM
[at] char: kalau komentar2x para guru sih bisa beda2x makanya commentary itu terkadang membingungkan kalau digsbung2x. aye mau cari first hand info dari sutta.

soal dipraktekin, ini sih utk keperluan penerjemahan naskah/sutta.

Maksud saya dipraktekin tujuannya biar bisa diambil definisinya apa yang tepat. Jadi dicari tempat yang tenang, terus dicoba apa yang tertulis di sutta, setelah itu direfleksikan, apa yang namanya sati, apa yang namanya sampajanna. Kalau dicari rujukan banyak dan hasilnya tidak konsisten, bisa jadi spekulatif, salah satunya sati ini. Sama kalau kita dapet brosur restoran baru, selengkap-lengkapnya isi brosurnya, pengetahuan kita lebih jelas kalau sudah mencicipi sendiri makanannya.

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

lihat boardnya om :D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Lex Chan

"waspada" cocok ngga ya? ;D
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

char101

Quote from: gachapin on 09 December 2009, 11:13:00 PM
lihat boardnya om :D

Orang yang menerjemahkan harus mengerti apa yang diterjemahkannya

Dalam hal pengertian: suttamayapanna (bisa baca) < cintamaya panna (pernah dipraktekkan) < bhavanamaya panna (telah mencapai hasil)

Nggak salah donk kalau saya bilang, dalam hal multiple interpretation seperti sati-sampajanna ini, arti sebenarnya mungkin bisa diperoleh lewat praktek ;D

Sumedho

atau justru bahkan karena masing2x praktek lalu melabelkan sati, sampajanna, appamada dan manasikara ke pengalamannya, nah kalau 10 orang melabelkan kan variasinya bisa banyak sekali. maka itu saya mau ambil first hand information dari sutta biar tetep konsisten.

kek orang kasih rasa jere, tuma, poli pada makanan a,b,c. nah bisa bervariasi kan pengalamannya.  *padahal jere=asin, tuma=manis, poli = pahit*
There is no place like 127.0.0.1

Yumi

Quote from: upasaka on 09 December 2009, 06:31:22 PM
Kalau "sampajana"?

DN, ini wa kutipkan yg sampajanna.
QuoteSampajanna berarti perhatian/kesadaran penuh.
'Sekali lagi, para bhikkhu, seorang bhikkhu adalah orang yang bertindak dengan sampajanna ketika dia pergi dan kembali; yang bertindak dengan sampajanna ketika dia memandang ke depan dan menoleh; yang bertindak dengan sampajanna ketika dia menekuk dan meregangkan kaki tangannya; yang bertindak dengan sampajanna ketika dia memakai jubahnya dan membawa jubah luar serta mangkuknya; yang bertindak dengan sampajanna ketika dia makan, minum, menelan makanan, dan mencicipi; yang bertindak dengan sampajanna ketika dia buang air besar dan buang air kecil; yang bertindak dengan sampajanna ketika dia berjalan, berdiri, duduk, jatuh tertidur, bangun, berbicara, dan tetap diam....' [MN 119]

'Dan, bagaimana bhikkhu, seorang sampajano? Di sini, para bhikkhu, untuk seorang bhikkhu, perasaan diketahui ketika muncul ... bertahan ... lenyap .... Pikiran diketahui ketika muncul ... bertahan ... lenyap .... Persepsi diketahui ketika muncul ... bertahan ... lenyap ....' [SN 47.35]

Dari sutta-sutta ini kita menemukan bahwa sampajanna berarti perhatian atau kesadaran penuh. Sutta pertama merujuk kepada perhatian pada tindakan-tindakan jasmani, sementara yang ke dua merujuk kepada perhatian pada pergerakan-pergerakan mental. Dan di Pacittiya, peraturan pertama, dari vinaya kebhikkhuan, istilah sampajanna musavade berarti 'berbohong dengan kesadaran penuh', yang menegaskan bahwa sampajanna berarti perhatian atau kesadaran penuh.

Sampajanna membantu latihan terhadap sati, dan mereka sejalan. Inilah sebabnya mengapa gabungan kata sati-sampajanna sering muncul bersamaan dalam sutta-sutta.[sebagai contoh, MN 39]

Klo mnrt yumi, sati = waspada/ingat/eling; sampajanna (mindful) = sadar/tau/perhatian penuh; manasikara = perhatian. Mgkn ikut terjemahan zaman dulu yg di buku pelajaran Agama Buddha aja, seingat wa biasa 'sadar dan waspada'. Tapi tuh kekna ada terbalik, krn sati yg di depan jadiny 'waspada dan sadar' (sama ksmplnnya spt yg prn dipost citta).

Quote from: Citta Devi on 29 January 2009, 04:49:15 PM
Perbuatan baik(sila) akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila didasarkan kepada faktor-faktor sebagai berikut:
1. Sati dan Sampajana
a)  Sati, adalah cetusan keadaan batin, ingatan, perhatian, waspada, dan kesadaran sebelum melakukan perbuatan. Sati merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung sila (perbuatan baik) seseorang. Orang yang tidak memiliki Sati adalah orang yang tidak mempunyai pengendalian diri.
....
b) Sampajana, adalah munculnya kesadaran ketika sedang melakukan kegiatan, dan sangat membantu untuk tumbuhnya kebaikan. sampajana bukanlah kesadaran melakukan kejahatan tetapi kesadaran yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~