Does God Exist?

Started by Lily W, 03 October 2009, 10:40:16 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dipasena

aku takut akan tuhan,
karena aku takut akan kematian
karena aku takut akan hukuman
karena aku takut masuk neraka jahanam...

untuk itu aku baik dengan tuhan
agar tuhan baik dengan ku
agar aku dapat berkah yg melimpah
agar tuhan menjaga ku dan melindungi keluargaku
agar ku dapat masuk ke surga...

tanpa ku sadari perbuatan ku terhadap tuhan
ternyata penuh dengan kepamrihan
aku berbuat sesuatu bukan sadar akan konsekuensi nya
tapi karena aku "takut akan" atau karena aku "mau akan"
tanpa ku sadari pula, aku menjadi palsu atas diri ku sendiri

ternyata hidup ku tidak selalu seperti apa yg ku harapkan
kadang tuhan tidak baik pada ku
kadang tuhan meninggalku pada saat ku menderita
kadang tuhan lupa memberikan berkah pada ku
kadang tuhan lupa menjaga ku dan keluarga ku
aku ragu akan surga yg kau janjikan...

aku telah menyerahkan hidup ku pada tuhan ku
badan ku adalah rumah tuhan ku
seharusnya tuhan ada dalam diri ku
dan mengerti akan kondisi ku
bukankah seharusnya aku tidak akan pernah mengalami kondisi "kadang" lagi ?

tuhan yang ada didalam diri ku
apa yg kau perbuat ?
kenapa masih begitu banyak cobaan ?
untuk apa kau mencobai ku ?
untuk mengetahui apa dari ku ?
apa yg mau kau cari dari ku ?
bukankah seharusnya kau maha mengetahui ?
seharusnya kau telah mengetahui tanpa harus mencobai ku...

tuhan yang ada didalam diri ku
mengapa masih ada dosa yg ku lalui
bukankah ku telah menyerahkan hidupku pada mu
bukahkah kau telah menebus kutukan dosa dari hidup ku
tapi mengapa dosa itu masih datang silih berganti ?

dalam kebingungan ku...
penguatan datang dari umat mu yg lain...
oh begitu pandai nya ia berkata-kata
sehingga seseorang yang sudah putus asa akan diri mu
akan menerima diri mu dengan segala kekurangan mu
bukan kah seharusnya tidak ada kekurangan lagi dalam nama mu...

oh tuhan...
begitu banyak keanehan yg kutemui dalam nama dan diri mu...
spekulasi-spekulasi baik dan buruk silih berganti
tp kau selalu berperan sebagai kambing putih...
baik atau buruk kau selalu berperan sebagai kamping putih tanpa cela dan salah...

diri mu yg tidak pernah jelas keberadaan
selain para wartawan yg datang mewartakan diri mu berdasarkan imajinasi mereka
dalam pencarian jati diri mereka sendiri...

oh tuhan, asli atau palsu kah diri mu...
jika memang kau adalah nyata...

dhanuttono
06-06-06

Tekkss Katsuo

 _/\_

Wew. Bagus bgt Syair nya, pintar buat syairrr,,,,,,,   ^:)^ ^:)^ ^:)^

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitata
_/\_

markosprawira

ck...ck...ck..... ternyata DC punya pujangga terpendam nih

Brado

Quote from: Kelana on 07 October 2009, 09:39:03 AM
Quote from: johan3000 on 07 October 2009, 09:21:00 AM
Quote from: Kelana on 07 October 2009, 08:49:36 AM
Quote from: johan3000 on 07 October 2009, 08:08:14 AM
takut akan TUHAN adalah awal dari ______ ?

nah kalau orang gak berani berbuat jahat sebab takut pada TUHANnya
kan sangat berguna!

Sangat berguna?? tidak juga
Bom Bali 1 & 2, Bom Kuningan, dst adalah wujud dari takut akan tuhannya. soo , masih sangat berguna??

spt anak kecil juga sering "dibohongin"... hayo cepat makan... kalau tidak nanti setannya datang...

nah anak itu menjadi takut, trus cepat2 makan (melakukan hal yg baik).

begitu juga kalau orang takut akan "TUHAN", kan bisa berbuat baik juga...

(bukan takut pada TUHAN, trus buat boom... bukan itu yg gw maksud)

Kalau begitu tuhan tidak berbeda dengan badut  donk  ^-^
'hayooo makan..nanti mama datangin badut loh!"...kata seorang ibu kepada anaknya yang takut sama badut supaya mau makan.

Iya berguna tapi tidak sangat berguna bahkan cenderung menimbulkan masalah baru. ;)

Berguna.. hanya untuk sesaat saja, tapi tidak berguna bagi keterbukaan pandangan si anak itu selanjutnya, karena pikirannya selalu terkungkung dalam lingkaran itu..
Mau berbuat baik hanya karena rasa takut
Dimanakah ada kesadaran dari dirinya sendiri kalau begitu ? Dengan melihat segala sesuatu dengan sebagaimana apa adanya, bukan dengan permainan ilusi yang diciptakan khusus untuk menakut2i..
Pelajaran juga bagi generasi kita para ortu, untuk tidak menakut2i anak2 kita selanjutnya
Cukup sampai generasi kita saja yang pernah merasakan itu dari ortu kita..

johan3000

bro Lokkhitacaro,

tapi sampai saat ini pun banyak perusahaan yg BOS nya
menakut-nakutin pegawainya supaya kerja keras lho...

Nah yg report, kalau udah ditakut2in malah tidak takut..
trus berbuat yg tidak baik....

itu masalahnya.........
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Brado

Quote from: johan3000 on 07 October 2009, 04:24:37 PM
bro Lokkhitacaro,

tapi sampai saat ini pun banyak perusahaan yg BOS nya
menakut-nakutin pegawainya supaya kerja keras lho...

Nah yg report, kalau udah ditakut2in malah tidak takut..
trus berbuat yg tidak baik....

itu masalahnya.........

Yahh.. itu juga pelajaran untuk anda saat sudah menjadi BOSS, agar tidak seperti itu..
Gampang kan ? ^_^

Tekkss Katsuo

 _/\_

Masalah ttg Tuhan ini ada atau tdk sudah lama diperdebatkan, dan saya sendiri tdk mempercayai tentang keberadaan suatu Mahkluk yg disebut Tuhan..
Namun saya jg tidak berminat menjelaskan panjang lebar kepada org lain, hehe.
Ada teman saya dia seorg yg belajar ilmu paranormal gt, bisa meramal, bisa tarot, bisa kerasukan, bisa melihat setan dan dewa, dll. bisa diblg dia berasal dari aliran T++, dia mengatakan bahwa menjadi Buddha juga harus persetujuan dari Langit (Tuhan), seolah olah semuanya ditentukan oleh langit (Tuhan), terus dia jg blg bahwa saya tdk bisa menjadi seorg Bhikkhu namun bisa menjadi seorg Spritualis dan Healer, saya blg kedia, kenapa bgt? katanya takdir, saya blg takdir bisa diubah, katanya nga bisa, nasib baru bisa.. terus saya diam, terus dia jg blg saya tertutup dgn ajaran Buddha artinya fanatik terhadap ajaran Buddha, saya hanya mengatakan bahwa jika saya fanatik, tentu saja saya tdk akan mendengarkan perkataan anda, juga tentu saja saya akan merendahkan kepercayaan anda, tp sampai skrg saya tdk pernah merendahkan dan mengatakan bahwa anda tidak benar, saya hanya mengatakan kita berbeda pandangan.. Masa gt diblg saya tertutup dan fanatik.  :)) :)) :)). saya sich nga mao membahas persoalan demikian terlalu jauh, selama seseorg matanya ditutupi oleh debu, sejauh apapun penjelasan saya jg tdk bermanfaat apalagi saya juga bukan org yg sudah mencapai penerangan sempurna, tentu saja saya tdk mampu menjelaskan jalan bagi dia untuk membebaskan debu dari pandangannya. Dia juga mengatakan bahwa jd Bhikkhu juga perlu uang, Bhikkhu mao apa apa juga perlu uang, kalo nga ada uang gmana Bhikkhu bisa hidup. saya hanya bisa melihat bahwa dia memandang bahwa seorg Bhikkhu semata mata perlu uang dan hidup sangat tergantung uang. ktnya Bhikkhu skrg juga mencari nafkah dgn menulis Fu (jimat) juga untuk cr uang. saya hanya diam dan tersenyum karena yg dia lihat hanya sebagian saja, setahu saya tdk semua Bhikkhu demikian adanya, contoh paling nyata adalah Bhikkhu hutan. cumanya, walaupun sedih dengan pandangan dia, saya jg tdk bisa berbuat apa apa, saya hanya bisa melihat bahwa selama debu berada dimata seseorg dia tdk akan sanggup melihat keluar... begitu juga halnya dgn Umat fanatik lainnya, selama dia tdk bisa lepas dari debu yg tebal maka penjelasan sepanjang dan selogika apapun juga tdk bermanfaat

_/\_

Jerry

Yang susah itu orang yang bersikukuh dg pandangan dan penilaiannya dan kala dijelaskan tentang hal lain, lalu menuduh 'fanatik' dsb. Yah ketemu model gini antepin aja dah..
appamadena sampadetha

coecoe

ada debu di mata sendiri, bagaimana bisa melihat debu di luar?
masih terikat hanya melihat kebenaran sebatas gambaran dalam diri, menyatakan fanatik pihak lain.
siapakah yang tertutup (terkurung)?
gajah di depan pelupuk mata tak kelihatan, kuman di seberang lautan dibicarakan.
Who am i?

coecoe

akh... hanya kumpulan kandungan 'LOBHA' dan ekspresi 'DOSA'

aku ada membahas tentang 'my GOD' di WDC tuh....  ;D
Who am i?

coecoe

Who am i?

FZ

Quote from: coecoe on 08 October 2009, 01:25:09 PM
ada debu di mata sendiri, bagaimana bisa melihat debu di luar?
masih terikat hanya melihat kebenaran sebatas gambaran dalam diri, menyatakan fanatik pihak lain.
siapakah yang tertutup (terkurung)?
gajah di depan pelupuk mata tak kelihatan, kuman di seberang lautan dibicarakan.

kita berdua bro masih seperti itu..
yuk.. mari berbenah.. :D
setidaknya salah satu cara berbenah, karena Anda sudah tahu adanya perbedaan, dan apa yang ingin disampaikan juga sudah tahu.. jadi maybe tidak perlu diteruskan penyampaian perbedaan tersebut.. dan lebih look inside bukan ?


dipasena

justru dimata ku hanya terdapat sedikit debu, maka nya aku bisa melihat banyak debu dimata mu karena kamu tidak bisa melihat sendiri debu dimata mu...

siapa kah yg tertutup adalah mereka yang menaruh hidupnya pada sesuatu yg tidak jelas hasil karangan dan imajinasi manusia, tidak bisa menerima pandangan lain selain dari apa yg ia ketahui sebelumnya untuk dapat di analisa secara kritis dalam pencarian jati diri dan kebenaran atas kehidupan ini... sehingga setelah itu, seseorang akan keluar dalam kerangka tertutup atau yang dikatakan sebagai fanatik...

pepatah "gajah di depan pelupuk mata tak kelihatan, kuman di seberang lautan dibicarakan" layak untuk direnungkan oleh mereka yang suka memuja tuhan walau diri nya sendiri tidak pernah bertemu dengan si tuhan, sehingga sibuk mengurusi sesuatu yg kosong tanpa isi namun muncul ego tuk mempermasalahkan ajaran dan kepercayaan orang lain... jd sadar kan diri anda dulu, baru berkata2 pepatah tersebut...

km mau bahas lobha (dalam pandangan buddhism) dan dosa (dalam pandangan nasrani) hanya lah suatu kebodohan belaka... ibarat orang buta menuntun orang bodoh... tidak memahami buddhist berani mengulas buddhist dalam pandangan konyol nya...

salam
dhanuttono

bond

#238
Debu dimata dibersihkan dengan menggunakan insto, debu diluar dibersihkan dengan kemoceng atau sapu
Menyatakan terikat gambaran diripun sebenarnya telah terikat, bahkan tak sadar bagaimana melihat fanatik.
Siapakah yg terkurung? adakah yg didalam cangkang ngangkang?
Gajah dipelupuk mata tak kelihatan karena gajahnya terlalu dekat sedekat 1cm jadi bagaimana tau itu gajah. Suruh gajahnya mundur dulu, Tapi maunya maju terus.
Kuman jauh diperhatikan karena ada alat untuk memperhatikan yaitu menggunakan telemikroskop.
Orang yang mengerti setiap pepatah tidaklah seperti belut dan bunglon.


Demikian nyanyian perkutut kentut.... :whistle:



Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

coecoe

#239
tambah lagi :
Quote from: bond on 08 October 2009, 01:47:33 PM
Debu dimata dibersihkan dengan menggunakan insto, debu diluar dibersihkan dengan kemoceng atau sapu
Menyatakan terikat gambaran diripun sebenarnya telah terikat, bahkan tak sadar bagaimana melihat fanatik.
Siapakah yg terkurung? adakah yg didalam cangkang ngangkang?
Gajah dipelupuk mata tak kelihatan karena gajahnya terlalu dekat sedekat 1cm jadi bagaimana tau itu gajah. Suruh gajahnya mundur dulu, Tapi maunya maju terus.
Kuman jauh diperhatikan karena ada alat untuk memperhatikan yaitu menggunakan telemikroskop.
Orang yang mengerti setiap pepatah tidaklah seperti belut dan bunglon.


Demikian nyanyian perkutut kentut.... :whistle:





Quote from: dhanuttono on 08 October 2009, 01:39:01 PM
justru dimata ku hanya terdapat sedikit debu, maka nya aku bisa melihat banyak debu dimata mu karena kamu tidak bisa melihat sendiri debu dimata mu...

siapa kah yg tertutup adalah mereka yang menaruh hidupnya pada sesuatu yg tidak jelas hasil karangan dan imajinasi manusia, tidak bisa menerima pandangan lain selain dari apa yg ia ketahui sebelumnya untuk dapat di analisa secara kritis dalam pencarian jati diri dan kebenaran atas kehidupan ini... sehingga setelah itu, seseorang akan keluar dalam kerangka tertutup atau yang dikatakan sebagai fanatik...

pepatah "gajah di depan pelupuk mata tak kelihatan, kuman di seberang lautan dibicarakan" layak untuk direnungkan oleh mereka yang suka memuja tuhan walau diri nya sendiri tidak pernah bertemu dengan si tuhan, sehingga sibuk mengurusi sesuatu yg kosong tanpa isi namun muncul ego tuk mempermasalahkan ajaran dan kepercayaan orang lain... jd sadar kan diri anda dulu, baru berkata2 pepatah tersebut...

km mau bahas lobha (dalam pandangan buddhism) dan dosa (dalam pandangan nasrani) hanya lah suatu kebodohan belaka... ibarat orang buta menuntun orang bodoh... tidak memahami buddhist berani mengulas buddhist dalam pandangan konyol nya...

salam
dhanuttono


Quote from: Forte on 08 October 2009, 01:33:19 PM
Quote from: coecoe on 08 October 2009, 01:25:09 PM
ada debu di mata sendiri, bagaimana bisa melihat debu di luar?
masih terikat hanya melihat kebenaran sebatas gambaran dalam diri, menyatakan fanatik pihak lain.
siapakah yang tertutup (terkurung)?
gajah di depan pelupuk mata tak kelihatan, kuman di seberang lautan dibicarakan.

kita berdua bro masih seperti itu..
yuk.. mari berbenah.. :D
setidaknya salah satu cara berbenah, karena Anda sudah tahu adanya perbedaan, dan apa yang ingin disampaikan juga sudah tahu.. jadi maybe tidak perlu diteruskan penyampaian perbedaan tersebut.. dan lebih look inside bukan ?




thanks bro forte...
tapi omong-omong memang dalam thread ini siapa yang berdebat?
memang saya dalam thread ini lagi memperdebatkan apa bro?
coba periksa? bukankah cara-cara melihat kebenaran/pandangan dari sudut pandang pengajaran guru Buddha?
siapakah yang berada dalam kemelekatan keakuan (atta), terbakar oleh nafsu kemarahan dan mara?
please anda periksa dan bandingkan dari awal.....


see you...  ;D  ^-^
Who am i?