News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm

Started by EVO, 26 December 2007, 09:37:59 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

IMO:
Vedana, yakni sensani yg menyenangkan, tdk menyenangkan, netral lebih bersifat PASIF. Sedangkan tanha (keinginan yg lagi) lebih bersifat PASIF.

Contoh, sewaktu bangun tidur, kaki kita merasakan kelembutan dan kesejukan alas tempat tidur yg halus, ini adalah sensasi PASIF yg menyenangkan alias VEDANA. Selanjutnya kita menggeser2kan kaki kita kekiri dan kekanan untuk menikmati kenyamanan itu lebih lanjut, tindakan ini adalah tindakan AKTIF yaitu: keinginan untuk melanjuti menikmati sensasi yg menyenangkan (craving/TANHA).

TANHA sudah merupakan suatu respon batin atas suatu  keadaan. Respon batin ini, baik didasari atas kemelekatan ataupun penolakan, kedua2nya adalah kamma yg akan menghasilkan vipaka.
Jadi, vedana lebih bersifat PASIF dan TANHA bersifat AKTIF.

Vedana dan sanna serta beberapa faktor batin lainnya kesemuanya muncul berbarengan dan disebut KESADARAN/PIKIRAN, mirip unsur pembentuk air (H2O). Tidak mungkin air terdiri atas H saja atau O saja, harus gabungan keduanya. Demikian juga dengan CITTA, harus terdapat Vedana, Sanna, dsbnya sekaligus.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Suchamda

Quotebagaimana kita bisa melihat kita telah mempunyai bodhicitta???
bagaimana kita menerapkan bodhicitta itu dalam kehidupam sehari-hari kita

Bodhicitta ada 2 macam. Bodhicitta relatif dan Bodhicitta absolut.
Bodhicitta relatif adalah aspirasi untuk mencapai pembebasan ultimate selekas mungkin guna bisa menolong seluruh mahluk hidup keluar dari samsara.
Aspirasi ini sering2 diucapkan , baik setiap sebelum puja, sebelum bermeditasi, sebelum berpraktek dharma menolong orang lain, ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Sering-sering ucapkan dalam hati "Semoga semua mahluk berbahagia". Terutama bila sedang marah atau ada orang yg bermaksud mencelakai kita, ucapkan dalam hati. Hal itu akan mengubah mindframe kita.
Bila resep sederhana ini anda praktekkan dengan sungguh-sungguh, maka anda akan bisa melihat perubahan dari memandang hidup ini sebagai penderitaan menjadi hidup ini sebagai ladang menanam kebajikan. Dari situ, kebahagiaan yang tak berwujud akan muncul sebagai manifestasi dari cintakasih tak bersyarat.

Bodhicitta absolut itu adalah pikiran yg telah merealisasi emptiness. Ini merupakan hasil nantinya yg didapat. Saat ini, kita hanya perlu melaksanakan bodhicitta relatif.

Anda akan bisa melihat bodhicitta ini bermanifestasi dalam keseluruhan totalitas kehidupan kita, dimana kita akan menjadi lebih welas asih, sabar dan bijaksana, dsb. Dengan kata lain, kita secara natural menjalankan paramitha.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Suchamda

QuoteVedana, yakni sensani yg menyenangkan, tdk menyenangkan, netral lebih bersifat PASIF. Sedangkan tanha (keinginan yg lagi) lebih bersifat PASIF.

Contoh, sewaktu bangun tidur, kaki kita merasakan kelembutan dan kesejukan alas tempat tidur yg halus, ini adalah sensasi PASIF yg menyenangkan alias VEDANA. Selanjutnya kita menggeser2kan kaki kita kekiri dan kekanan untuk menikmati kenyamanan itu lebih lanjut, tindakan ini adalah tindakan AKTIF yaitu: keinginan untuk melanjuti menikmati sensasi yg menyenangkan (craving/TANHA).

TANHA sudah merupakan suatu respon batin atas suatu  keadaan. Respon batin ini, baik didasari atas kemelekatan ataupun penolakan, kedua2nya adalah kamma yg akan menghasilkan vipaka.
Jadi, vedana lebih bersifat PASIF dan TANHA bersifat AKTIF.

Vedana dan sanna serta beberapa faktor batin lainnya kesemuanya muncul berbarengan dan disebut KESADARAN/PIKIRAN, mirip unsur pembentuk air (H2O). Tidak mungkin air terdiri atas H saja atau O saja, harus gabungan keduanya. Demikian juga dengan CITTA, harus terdapat Vedana, Sanna, dsbnya sekaligus.

Vedana adalah non-konseptual.
Perasaan-perasaan kompleks adalah konseptual.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

bond

#153
Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 08:51:44 PM




Kalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan

agak berbeda dengan pendapat bro bond sih..

kalau dari contoh bro kelana, si sanna yang dirubah.

ada contekan nih

QuoteSN 36.10
Phassamulaka Sutta
Rooted in Sense-impression

"There are, O monks, these three feelings, rooted in sense-impression, caused by sense-impression, conditioned by sense-impression: pleasant, painful and neutral feelings.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as pleasurable, there arises a pleasant feeling. When that very sense-impression liable to be felt as pleasurable has ceased, then the sensation born from it1 — namely the pleasant feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as painful, there arises a painful feeling. When that very sense-impression liable to be felt as painful has ceased, then the sensation born from it — namely the painful feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Dependent on a sense-impression that is liable to be felt as neutral, there arises a neutral feeling. When that very sense-impression liable to be felt as neutral has ceased, then the sensation born from it — namely the neutral feeling that arose dependent on that sense-impression — also ceases and is stilled.

"Just as from the coming together and rubbing of two sticks of wood heat results and fire is produced, and by the separation and disconnection of the sticks, the heat produced by them ceases and disappears, so it is also with these three feelings which are born of sense-impression, rooted in sense-impression, caused by sense-impression, dependent on sense-impression: dependent on a sense-impression of a certain kind there arises a corresponding feeling; by the cessation of that sense-impression the corresponding feeling ceases."



kalimat yg saya tebalkan(kalau....), menjadi pertanyaan saya, bagaimana dengan pernyataan Sang Buddha:

Dhammapada syair 1 dan 2 :

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.

Milinda Panha:

Milinda: 'Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?

Nagasena: 'Ya, baginda,bila ada yg satu maka ada juga yg lainnya

Milinda:Yang mana muncul terlebih dahulu?

Nagasena: Pertama kesadaran mata,baru kemudian kesadaran-pikiran.




Detail:

Phasa/kontak---->Kesadaran indra&kesadaran pikiran(muncul bersamaan )---->sanna----> vedana


Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Sumedho

QuoteDhammapada syair 1 dan 2 :

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.
Bro bond, kalo disini sih, sepenerawangan aye,   ;D ini berbicara tentang kamma. Sebelum seseorang bertindak melalui ucapan dan perbuatan, didahului oleh perbuatan lewat pikiran.

QuoteMilinda Panha:

Milinda: 'Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?

Nagasena: 'Ya, baginda,bila ada yg satu maka ada juga yg lainnya

Milinda:Yang mana muncul terlebih dahulu?

Nagasena: Pertama kesadaran mata,baru kemudian kesadaran-pikiran.
kalau disini, artinya setelah kontak mata, muncul kesadaran mata...... lalu baru kontak pikiran, muncul kesadaran pikiran....

tiap indra (6 indra) itu puncak kontak, punya vedana sendiri2x

mungkin mesti dibedakan antara pikiran sankhara (bentukan batin) dengan pikiran (sebagai indra) nih... jadi ketuker2x

There is no place like 127.0.0.1

bond

 :)) :)) ha...ha kalo begitu mari kita latihan vipasanna beramai-ramai. Ciayo
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Predator

#156
Quote from: Sumedho on 11 January 2008, 10:13:28 AM
QuoteDhammapada syair 1 dan 2 :

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.
Bro bond, kalo disini sih, sepenerawangan aye,   ;D ini berbicara tentang kamma. Sebelum seseorang bertindak melalui ucapan dan perbuatan, didahului oleh perbuatan lewat pikiran.

QuoteMilinda Panha:

Milinda: 'Apakah kesadaran-pikiran muncul setiap kali kesadaran mata muncul?

Nagasena: 'Ya, baginda,bila ada yg satu maka ada juga yg lainnya

Milinda:Yang mana muncul terlebih dahulu?

Nagasena: Pertama kesadaran mata,baru kemudian kesadaran-pikiran.
kalau disini, artinya setelah kontak mata, muncul kesadaran mata...... lalu baru kontak pikiran, muncul kesadaran pikiran....

tiap indra (6 indra) itu puncak kontak, punya vedana sendiri2x

mungkin mesti dibedakan antara pikiran sankhara (bentukan batin) dengan pikiran (sebagai indra) nih... jadi ketuker2x


POint : tiap indra (6 indra) itu puncak kontak, punya vedana sendiri2x

Contoh yang memperkuat : ketika mata kita tiba2 gatal kesadaran mata timbul perasaan tidak menyenangkan maka muncullah pikiran.. "mata gw kenapa ya bisa gatal?"
* jadi saat itu ia merasakan tidak nyaman pada mata terlebih dahulu baru pikiran bereaksi

Contoh lain : "Cinta" ketika kita menyukai seseorang kadang pikiran kita tidak dapat mencerna nilai sesungghuhnya dari yang diterima ke pikiran, seperti saya suka melihatnya saya suka mendengar suaranya tapi kalo ditanya "kenapa kamus bisa suka??" terkadang pikiran kita kebingungan "Kenapa ya.." sedangkan bagi pihak yang indranya menangkap berbeda maka pikirannya bekerja sehingga muncul lah "Kok bisa sih elo suka sama dia??"
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

EVO

ohhh gitu yah tiap idra punya vedana sendiri sendiri
indra disini maksudnya ada 6 yah???
mata
hidung
telinga
mulut
tangan
1 lagi apa???

bond

#158
 Yg saya maksudkan sebagai pikiran adalah (knowing). kadangkala citta diartikan pikiran/kesadaran(knowing)supaya tidak bias terlalu jauh saya gunakan kata knowing.

Gampangnya gini setelah ada kontak indria, knowing dulu apa perasaan dulu. biar gampang dicerna.
_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

EVO

menurut saya knowing dulu
baru perasaan

Sumedho

kalau memang "bentukan batin" dahulu, artinya cukup kita bermain dipikiran kita bisa merubah sensasi/perasaan/vedana itu....

misalnya ketika kita dipukul, "bentukan batin" kita kendalikan, vedana/sensasi/perasaan itu bisa dirubah jadi pleasant/nyaman.  :-?
There is no place like 127.0.0.1

Lily W

Quote from: bond on 11 January 2008, 10:44:31 AM
:)) :)) ha...ha kalo begitu mari kita latihan vipasanna beramai-ramai. Ciayo

Ato...mari kita belajar Abhidhamma ttg CITTA VITTHI.... ^:)^ ^:)^ ^:)^
Dalam CITTA VITTHI...kita akan mempelajari tentang proses kognisi 5 pintu indera dan saat-saat pikiran.....

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Predator

#162
Yah gini aja yang sederhana.. coba perhatikan apa yang disebut gerak reflek  8) ( bisa dikatan tanpa didahului pikiran perasaan itu bisa muncul terlebih dahulu. )

Contoh : ketika kita megang api dengan mata tertutup.. apa yang diterima pikiran??
(Kalo yang saya perhatikan sendiri sih.. indra peraba saya mengirimkan signal "ini tidak menyenangkan" ke pikiran, lalu pikiran memproses perasaan tidak menyenangkan menjadi "wah ini yang dinamakan sakit, kalo sakit dan begini terus kedepannya bisa bikin luka".. maka pikiran memberikan signal ke organ tubuh untuk menggerakan organ tubuh sesuai yang pikiran inginkan)

dan yang sejau saya tau perasaan itu ada dalam citta (bukan sekedar pikiran) makanya saya pribadi masih harus sangat hati2 menterjemahkan citta
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Kelana

Quote from: Sumedho on 09 January 2008, 08:51:44 PM
Bro kelana, keknya definisi vedana itu berbeda dengan perasaan pada umumnya seperti sedih atau semangat atau bahagia. vedana itu cuma ada 3 variant (kek shampo aja), pleasant, not pleasant dan neutral

Bro Medh, bukankah sedih adalah "anak" dari rasa tidak suka (not pleasant)? Maksudnya, karena kita tidak suka maka kita merasa sedih. Dan karena netral, maka kita tidak merasa sedih dan tidak sedih (bahagia)?

QuoteKalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan

agak berbeda dengan pendapat bro bond sih..
kalau dari contoh bro kelana, si sanna yang dirubah.
ada contekan nih

Bro Medh, dalam sutta di atas sepertinya hanya membahas munculnya jenis vedana yang dimulai dari phassa, belum menjelaskan apakah ada "filter" atau proses lain di antara keduanya.Tapi kalau dari pernyataan Bro Medho:
"Kalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan"
Maka nampaknya memang ada "filter" atau proses lain di antara phassa dengan vedana.

Jika memang benar ada "filter" atau proses lain yang disebut sanna, mungkin ini bisa menjelaskan mengapa seseorang bisa "menepis" perasaan. Dan juga bisa menjembatani pendapat apakah kontak--> pikiran --> perasaan ataukah kontak --> perasaan --> pikiran.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Sumedho

QuoteBro Medh, bukankah sedih adalah "anak" dari rasa tidak suka (not pleasant)? Maksudnya, karena kita tidak suka maka kita merasa sedih. Dan karena netral, maka kita tidak merasa sedih dan tidak sedih (bahagia)?
iya setuju. cuma, fungsi turunan kompleks yang bercampur dengan bentukan pikiran/sankhara... jadi nga pas diposisikan kedalam vedana CMIIW

QuoteBro Medh, dalam sutta di atas sepertinya hanya membahas munculnya jenis vedana yang dimulai dari phassa, belum menjelaskan apakah ada "filter" atau proses lain di antara keduanya.Tapi kalau dari pernyataan Bro Medho:
"Kalau tidak salah yah, dari kontak lalu muncul kesadaran indra yang bersangkutan lalu berdasarkan bank info dari sanna, lalu muncullah vedana. Stelah itu baru pikiran ikutan"
Maka nampaknya memang ada "filter" atau proses lain di antara phassa dengan vedana.

Jika memang benar ada "filter" atau proses lain yang disebut sanna, mungkin ini bisa menjelaskan mengapa seseorang bisa "menepis" perasaan. Dan juga bisa menjembatani pendapat apakah kontak--> pikiran --> perasaan ataukah kontak --> perasaan --> pikiran.
saya lupa pernah membaca/mendengar dari mana, masih cari2x sumber referensinya juga tapi belon nemu nih...

There is no place like 127.0.0.1