Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.

Started by bond, 08 June 2009, 01:34:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

Quote from: sanjiva on 26 June 2012, 02:50:48 PM
Perlu dipahami sejarahnya dulu, Theravada sudah membawa 'tipitaka komplit' ke srilangka sejak jaman Asoka mengutus anaknya ke Srilangka.  Ketika isl*m menyerbu India dan membasmi buddhism di sana, kebanyakan berpaham mahayana. Jadi seharusnya kitab2 mahayanan lah yg kalau mau dikatakan : 'ada yg musnah, tidak lengkap' tapi kenyataannya malah 'kitab suci' mahayana yg katanya lebih banyak kitabnya daripada theravada.  Jadi pernyataan di atas tidak sesuai malah berlawanan dengan kenyataan yg ada.

masalahnya : jika ditambah terus sesuai karangan masing2, tentunya jadi banyak  :)
konon karena kreasinya terlalu tinggi malah diklaim bahwa ada kitab yang diambil dari 'alam naga'.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dilbert

Quote from: adi lim on 27 June 2012, 05:40:55 AM
masalahnya : jika ditambah terus sesuai karangan masing2, tentunya jadi banyak  :)
konon karena kreasinya terlalu tinggi malah diklaim bahwa ada kitab yang diambil dari 'alam naga'.

tambahan lagi :

konon kata-nya avatamsaka sutra di-ajar-kan oleh Buddha hanya kepada Bodhisatva saja, karena bahkan para sravaka saja tidak mampu untuk menerima ajaran avatamsaka sutra ini...

[logic] Mengapa ajaran avatamsaka sutra ini tidak dikenal / bahkan pernah dipelajari oleh para sravaka, yang walaupun tidak bisa di-mengerti / di-paham-i, setidaknya bentuk luar atau teori ajarannya pasti ada pada jaman tsb..

[logic] Dan jika mengapa pada saat itu para sravaka tidak mampu memahami ajaran avatamsaka, mengapa pada saat ini  pula, ajaran avatamsaka di kenal ? apakah manusia pada saat ini sudah level-nya "bodhisatva" ?

[atau]

ajaran avatamsaka sutra ini hanya untuk me-naik-kan level ajaran avatamsaka seolah untuk "golongan lebih tinggi" padahal yang "ngarangnya" justru gak jelas tingkat spiritualitasnya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

marcedes

ini pernyataan krisis terhadap theravada atau mahayana sih...:D
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

tusita deva

temen" ada yang bisa bantu gak
bagai mana to kita sebagai calon buddha di bumi, bisa membantu membebaskan makhluk asura?? dengar" mereka kan makhluk yang paling rendah! dengan" juga katanya mereka sulit mengenali bahasa ki ta manusia ato bahasa pali mmaupun sansekerta pun mereka tidak tahu??? jadi gimana cara menolong mereka??

tolong dibantu ya......!!!!!!!
Thank beFor
_/\_ Namo Buddhaya
salam Bodhi citta _/\_
Semoga semua makhluk berbahagia

Rico Tsiau

Quote from: marcedes on 29 June 2012, 02:39:15 AM
ini pernyataan krisis terhadap theravada atau mahayana sih...:D

Quote from: tusita deva on 29 June 2012, 04:47:24 PM
temen" ada yang bisa bantu gak
bagai mana to kita sebagai calon buddha di bumi, bisa membantu membebaskan makhluk asura?? dengar" mereka kan makhluk yang paling rendah! dengan" juga katanya mereka sulit mengenali bahasa ki ta manusia ato bahasa pali mmaupun sansekerta pun mereka tidak tahu??? jadi gimana cara menolong mereka??

tolong dibantu ya......!!!!!!!
Thank beFor
_/\_ Namo Buddhaya
salam Bodhi citta _/\_

sepertinya ini pernyataan krisis terhadap mahayana  ;D

senbudha

Kalau anda berpikir komunikasi antar alam masih menggunakan bahasa,maka anda salah besar. Contoh mudah. Pikirkan seseorang yang kamu benci,pikirkan terus sambil jalan keluar dan coba perhatikan apa reaksi orang-orang yang melihat wajahmu? Pikirkan seseorang yang kamu sayangi dan sangat kamu cintai,maka anda akan senyum-senyum sendiri sehingga orang lain yang tidak tahu akan mengira kamu tidak waras.Pada waktu anda memegang tangan seseorang yang dekat denganmu,yang disayangi dengan perasaan hangat,dia akan merasakannya walau tidak ada ucapan apapun. Pikiran yang penuh metta akan terpancar dengan jelas di wajah karena BATINNYA.Batin itu akan memancarkan bahasanya sendiri.

Indra

Quote from: senbudha on 29 June 2012, 06:09:29 PM
Kalau anda berpikir komunikasi antar alam masih menggunakan bahasa,maka anda salah besar. Contoh mudah. Pikirkan seseorang yang kamu benci,pikirkan terus sambil jalan keluar dan coba perhatikan apa reaksi orang-orang yang melihat wajahmu? Pikirkan seseorang yang kamu sayangi dan sangat kamu cintai,maka anda akan senyum-senyum sendiri sehingga orang lain yang tidak tahu akan mengira kamu tidak waras.Pada waktu anda memegang tangan seseorang yang dekat denganmu,yang disayangi dengan perasaan hangat,dia akan merasakannya walau tidak ada ucapan apapun. Pikiran yang penuh metta akan terpancar dengan jelas di wajah karena BATINNYA.Batin itu akan memancarkan bahasanya sendiri.

Dalam sutta, banyak diceritakan tentang Sang Buddha yg berkomunikasi dengan para dewa, Brahma, Mara, dll. tidak kurang 1 buku penuh dari Samyutta Nikaya, Sagattha Vagga mengisahkan dialog antara para dewa dengan Sang Buddha. apakah komunikasi ini juga tidak melibatkan bahasa?

senbudha

Pertanyaan begini saja,kalau ada penghuni surga arab,kr****n,yahudi dll datang ketemu SANG BUDDHA untuk minta berdiskusi,BAHASA APA YANG DIPAKAI?

senbudha

Tambahan sedikit,pernah lihat orang-orang yang berkomunikasi dengan dunia lain? Apakah mereka menggunakan bahasa? Bagaimana kalau penghuni yang datang bule sedangkan yang kebatinan jawa tulen,lalu mengapa sang paranormal bisa mengetahui keinginan si penghuni dunia lain.Bahasa apa yang dipakai? Pada saatnya nanti,kalau anda sudah mencapai tahap tertentu dalam latihanmu,maka anda akan tahu dengan sendirinya.

senbudha

Dalam kisah ceramah Sang Buddha,dimana Sang Buddha menggunakan satu bahasa,sedangkan yang mendengarkan ceramahnya terdiri dari berbagai orang dengan berbagai macam bahasa,"LALU MENGAPA MEREKA BISA MENGERTI CERAMAH SANG BUDDHA DENGAN SENDIRINYA,DENGAN BAHASA IBU MEREKA LAGI? Inilah yang kebanyakan umat tidak memahami.Kebanyakan dari kita hanya mengenal ajaran Buddha secara intelek saja,tapi berlatih dengan tekun hampir tidak kemauan yang keras.Bagaimana kita bisa memahami "dengan benar"kalau kita tidak serius berlatih.Ini hanya sekedar sharing saja,tapi penting agar kita tidak terbelenggu dengan kebenaran dan pikiran secara duniawi saja.

dilbert

Quote from: senbudha on 29 June 2012, 06:52:36 PM
Pertanyaan begini saja,kalau ada penghuni surga arab,kr****n,yahudi dll datang ketemu SANG BUDDHA untuk minta berdiskusi,BAHASA APA YANG DIPAKAI?

dan penghuni surga yang kebetulan dulu berasal dari arab,kr****n, yahudi, bule itu setelah terlahir jadi dewa, menggunakan bahasa apa ya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Che Yong

kalau menurut saya mungkin saja bisa berbeda bahasa. tapi mereka bisa membaca dan mengerti isi hati orang. Jadi tetep bisa berkomunikasi.
Yang jelas, pasti ntar ngerti2 sendiri JIKA sehabis ini terlahir dialam itu atau mengembangkan "mata dewa" :)   _/\_

Indra

Quote from: senbudha on 29 June 2012, 07:09:25 PM
Dalam kisah ceramah Sang Buddha,dimana Sang Buddha menggunakan satu bahasa,sedangkan yang mendengarkan ceramahnya terdiri dari berbagai orang dengan berbagai macam bahasa,"LALU MENGAPA MEREKA BISA MENGERTI CERAMAH SANG BUDDHA DENGAN SENDIRINYA,DENGAN BAHASA IBU MEREKA LAGI? Inilah yang kebanyakan umat tidak memahami.Kebanyakan dari kita hanya mengenal ajaran Buddha secara intelek saja,tapi berlatih dengan tekun hampir tidak kemauan yang keras.Bagaimana kita bisa memahami "dengan benar"kalau kita tidak serius berlatih.Ini hanya sekedar sharing saja,tapi penting agar kita tidak terbelenggu dengan kebenaran dan pikiran secara duniawi saja.

kali ini saya harap anda sudi menunjukkan referensi tentang pernyataan anda ini "dimana Sang Buddha menggunakan satu bahasa,sedangkan yang mendengarkan ceramahnya terdiri dari berbagai orang dengan berbagai macam bahasa," karena sekali lagi saya tidak pernah menemukan sutta di mana Sang Buddha berceramah kepada orang2 dari berbagai macam bahasa. biasanya saya membaca sutta di mana orang yg mendengar ceramah itu juga mengajukan 1 atau 2 pertanyaan, yg menurut asumsi saya adalah disampaikan dengan bahasa yg sama. saya mengajukan pertanyaan ini dalam kapasitas saya sebagai member dari kebanyakan umat yg bertanya kepada sedikit umat.

dilbert

Quote from: Che Yong on 30 June 2012, 01:34:00 PM
kalau menurut saya mungkin saja bisa berbeda bahasa. tapi mereka bisa membaca dan mengerti isi hati orang. Jadi tetep bisa berkomunikasi.
Yang jelas, pasti ntar ngerti2 sendiri JIKA sehabis ini terlahir dialam itu atau mengembangkan "mata dewa" :)   _/\_

atau ada gurgel translator pada saat itu ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Che Yong

haha, ga ada bro. emangnya google lebih sakti ya daripada deva? gugle tanpa input ga bisa apa2 hehe.
tapi itu cuma opini saja. ga untuk berdebat. btw ngapain juga kita tutorial bahasa sana? kan belum dipakai.
saya mah belajar bahasa mandarin dulu.