News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Tips hidup bahagia...

Started by Rina Hong, 21 July 2009, 12:05:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Rina Hong

Quote from: fran on 03 August 2009, 11:51:59 AM
Kita tdk bisa mempertahankan masa lalu, dan masa depan pun sulit ditebak...
Jadi hiduplah pada hari ini, saat ini adalah momennya... ^^

:P Bro bukan lagi Nyindir gw kan karna ga bisa lupain masa lalu... hehe...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

CHANGE

Ilustrasi kebahagiaan dalam bentuk lain :


Yang Memperoleh Pasti Akan Kehilangan, Yang Kehilangan Pasti Akan Memperoleh

Segala urusan yang berada di dalam dunia ini, selalu mengikuti suatu prinsip alam semesta, yakni "untuk mendapatkan Anda harus kehilangan". Cinta bisa memberi Anda kebahagiaan, tapi bersamaan itu cinta juga memberi kesengsaraan kepada Anda. Kekayaan bisa memberi Anda kenikmatan, tapi juga membawakan kerisauan. Keberhasilan membuat Anda senang, tetapi setelah mengalami kegagalan akan berubah menjadi suatu penderitaan yang begitu kuat hingga tak tertahankan.

Jika Anda mendambakan sesuatu benda, dan telah mendapatkannya, hal itu merupakan semacam kegembiraan. Namun sebaliknya, ketika Anda kehilangan juga bisa merasakan penderitaan yang setimpal. Ketika mendapatkan kegembiraan 80%, maka ketika kehilangan Anda juga mengalami penderitaan 80%, jumlah totalnya kurang lebih adalah sama.

Ada orang yang mendapatkan kekayaan, tetapi dia mungkin kehilangan kesehatan, rumah tangga atau cinta kasih. Dan ada pula orang yang dalam karier dia kurang berhasil, tetapi dalam kualitas hidup, kesehatan tubuh atau kebebasan waktu mendapatkan keleluasaan yang lebih banyak. Ada banyak hal yang kelihatannya tidak adil, tapi jika Anda pikir dengan lebih teliti dan seksama, maka sebenarnya semua itu adil.

Ada orang yang beranggapan orang kaya lebih bahagia, persepsi ini salah. Kebahagiaan bisa didapatkan oleh orang miskin dengan menggunakan uang beberapa ratus rupiah saja. Apabila mesti menunggu dia hingga berduit, mungkin harus menggunakan uang beberapa puluh ribu bahkan beberapa ratus ribu rupiah baru bisa mendapatkan kebahagiaan yang setara.

Ketika cita rasa Anda makin berat, benda-benda itu semakin kurang dalam mulut perasa Anda. Ketika uang Anda makin banyak, nilai dari uang itu semakin kecil. Ketika perut Anda sangat lapar sekali, memberi Anda sebuah mantou (roti kukus tanpa isi) pasti Anda merasakan sangat nikmat, tapi ketika Anda sudah menghabiskan lima mantou, Anda pasti bisa merasakan makanan itu tidak ada rasanya.

Orang yang memiliki uang terlalu banyak takut dicuri dan takut dirampok. Rumah (tempat tinggal) yang terlalu besar, takut tidak sang-gup untuk membersihkan. Makan terlalu banyak takut gemuk, makan terlalu enak takut mati. Anda boleh mengamati, orang kaya sekarang mengonsumsi apa saja. Mulai makan sayuran, buah-buahan, ketela, akar-akaran, kacang-kacangan, minum alang-alang dan sari gandum, akan tetapi jika kita telusuri lebih lanjut sebenarnya makanan dan mi-numan ini dulu adalah makanan orang-orang miskin atau makanan yang diberikan pada hewan.

Hal ini membuat saya teringat akan sebuah cerita. Ada seekor rubah, melihat di dalam pagar tumbuh sebatang pohon anggur, dahan-dahannya ditumbuhi buah-buah anggur yang sangat menggiurkan, melihat ini rubah itu mengeluarkan air liur, lalu dia mencari jalan untuk masuk ke dalam.

Akhirnya, dia menemukan satu lubang kecil, karena lubang itu terlalu kecil, badannya tidak cukup untuk masuk ke dalamnya. Maka, di luar pagar itu dia (si rubah) berpuasa selama 6 hari. Setelah badannya jadi kurus karena lapar, akhirnya dia pun bisa menerobos lubang itu untuk masuk ke dalam, dengan bahagia dia menikmati anggur-anggur itu.

Tetapi kemudian, dia menemukan sesudah makan anggur sampai kenyang badannya bertambah besar, sehingga tidak memungkinkan dia menerobos lubang untuk ke luar pagar. Oleh karena itu dia lalu berpuasa lagi selama 6 hari, badannya dikuruskan lagi baru bisa keluar dari pagar. Karena itulah saya katakan, jumlahnya adalah sama, bukankah begitu?

Tikus adalah hewan yang tinggal di selokan. Seekor tikus yang tinggal di pinggir sungai yang minum air sungai setiap hari, dan seekor tikus yang minum air dari dalam selokan, tidak ada perbedaan. Kenyataannya, dalam perut seekor tikus bisa menampung berapa banyak air? Minum air terlalu banyak, selain akan terlalu kenyang, masih ada manfaat apa?

Walaupun kita telah memiliki seluruh dunia, kita juga hanya bisa makan tiga kali sehari, tidur di sebuah kasur. Walaupun Anda memiliki 100 ranjang, yang bisa Anda tiduri hanyalah satu ranjang. Walaupun Anda memiliki 1000 pasang sepatu, yang bisa Anda gunakan hanya satu pasang. Walaupun Anda bisa memesan 100 macam jenis makanan, tetapi berapa banyak yang bisa Anda makan? Paling-paling hanya bisa mengisi penuh satu lambung saja, bukankah begitu?

Manusia datang ke dunia sebenarnya hanya untuk belajar melalui pengalaman sendiri. Kekayaan dan kedudukan dari setiap orang ada perbedaan tinggi dan rendahnya, tapi pengalaman tentang kegembiraan dan kebahagiaan tidak ada perbedaan tinggi dan rendah. Hanya saja kegembiraan dari orang kaya lebih rumit, sedangkan kegembiraan dari orang miskin lebih sederhana, hanya inilah perbedaannya. Orang yang bersamaan memiliki beberapa pria atau wanita, tidak akan lebih bahagia dari orang sederhana yang sendiri.

Di saat Anda gembira, kesedihan pun sedang mengintai di samping. Dan di saat Anda bersedih, kegembiraan pun akan datang bersama dengannya. Hingga akhirnya, Anda bisa menemukan, setiap jenis sudah dipadukan dengan baik, setiap macam kesengsaraan dan kegembiraan, setiap macam yang Anda dapatkan dan yang kehilangan, yang baik dan yang buruk, hingga akhirnya, Anda hitung dengan teliti, setelah dikurangi dan ditambahkan, jumlah angkanya akan sama.

Ada orang yang mungkin lebih awal mendapatkan, ada pula orang yang lebih lambat untuk mendapatkan. Ada orang yang lebih awal kehilangan, ada juga yang lebih lambat kehilangan, tetapi jumlah totalnya akan sama saja.

Anda pernah mendapatkan berapa banyak kegembiraan, ketika Anda kehilangan akan bisa mendapatkan berapa banyak kesedihan pula. Kematian akan membuat setiap hal berubah menjadi adil, di dalam kematian, tidak ada perbedaan antara orang kaya dan miskin, tidak bisa dikatakan bahwa orang kaya matinya lebih enak, dan orang miskin matinya lebih sengsara. Ke-matian bisa menampakkan keseluruhannya, dia selalu berupa angka penuh yaitu sepuluh.

Ada orang yang mendapatkan sepuluh angka penuh, saat dia meninggal, dia harus kehilangan sepuluh angka juga, hal tersebut akan 'sangat menyengsarakan', hal ini mutlak sangat adil.

Ada orang yang mendapatkan tiga bagian, ada orang yang mendapatkan tujuh bagian. Yang mendapatkan angka tiga, hanya dengan tiga bagian kebahagiaan, dia sudah bisa mendapatkan tujuh bagian kegembiraan. Yang mendapatkan angka tujuh, dia memiliki tujuh bagian kebahagiaan, tapi hanya mendapatkan tiga bagian kegembiraan. Ada orang yang mendapatkan lebih awal, ada orang yang mendapatkan belakangan, ada pula orang yang sama sekali tidak mendapatkan.

Yang mendapatkan lebih awal mungkin akan kehilangan lebih awal pula, yang mendapatkan belakangan akan kehilangan belakangan, yang tidak mendapatkan tidak akan kehilangan. Jumlahnya adalah sama.

Oleh karena itu, sesuatu di dalam kehidupan ini tidak perlu terlalu diperhitungkan, tidak perlu sengaja diperhitungkan, cukup untuk Anda hayati. Tidak perlu bergembira secara berlebihan karena telah mendapatkan, dan sebaliknya juga tidak perlu bersedih karena telah kehilangan. Semuanya berimbang, masing-masing punya makna ter-sendiri untuk kita petik dan kita hayati.

Semoga bermanfaat

CHANGE

Artikel lain mengenai kebahagiaan

KELOMPOK 99

Apakah Anda termasuk anggota Kelompok 99? Apa yang sedang saya bicarakan? Mari dengar suatu kisah terlebih dahulu dan baru Anda bisa menjawabnya.

Zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja. Raja ini seharusnya puas dengan kehidupannya, dengan segala harta benda dan kemewahan yang ia miliki. Tapi Raja ini tidak seperti itu. Sang Raja selalu bertanya-tanya mengapa ia tidak pernah puas dengan kehidupannya. Tentu saja, ia memiliki perhatian semua orang kemana pun ia pergi, menghadiri jamuan makan malam dan pesta yang mewah, tetapi, ia tetapi merasa ada sesuatu yang kurang dan ia tidak tahu apa sebabnya.

Suatu hari, sang Raja bangun lebih pagi dari biasanya dan memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istananya. Sang Raja masuk ke dalam ruang tamunya yang luas dan berhenti ketika ia mendengarkan seseorang bernyanyi dengan riang... dan perhatiannya tertuju kepada salah satu pembantunya... yang bersenandung gembira dan wajahnya memancarkan sukacita serta kepuasan. Hal ini menarik perhatian sang Raja dan ia pun memanggil si hamba masuk ke dalam ruangannya.

Pria ini, si hamba, masuk ke dalam ruangan sang Raja seperti yang telah diperintahkan. Lalu sang Raja bertanya mengapa si hamba begitu riang gembira. Kemudian, si hamba menjawab, "Yang Mulia, diri saya tidaklah lebih dari seorang hamba, namun apa yang saya peroleh cukup untuk menyenangkan istri dan anak-anak saya. Kami tidak memerlukan banyak, sebuah atap di atas kepala kami dan makanan yang hangat untuk mengisi perut kami. Istri dan anak-anak saya adalah sumber inspirasi saya, mereka puas dengan apa yang bisa saya sediakan walaupun sedikit. Saya bersukacita karena mereka bersukacita."

Mendengar hal tersebut, sang Raja menyuruh si hamba keluar dan kemudian memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan.Sang Raja berusaha mengkaji perasaan pribadinya dan mengkaitkan dengan kisah yang baru saja didengarnya, berharap dirinya dapat menemukan suatu alasan mengapa ia seharusnya dapat merasa puas dengan apa yang dapat diperoleh dengan sekejap tetapi tidak, sedangkan hambanya hanya memperoleh sedikit harta tetapi memiliki rasa kepuasan yang besar.

Dengan penuh perhatian, sang asisten pribadi mendengarkan ucapan sang Raja dan kemudian menarik kesimpulan. Ujarnya, "Yang Mulia, saya percaya si hamba itu belum menjadi bagian dari kelompok 99." "Kelompok 99? Apakah itu?" tanya sang Raja. Kemudian, sang asisten pribadi menjawab, "Yang Mulia, untuk mengetahui apa itu Kelompok 99, Yang Mulia harus melakukan hal ini... letakkan 99 koin emas dalam sebuah kantung dan tinggalkan kantung tersebut di depan rumah si hamba, setelah itu Yang Mulia akan mengerti apa itu Kelompok 99."

Sore harinya, sang Raja mengatur agar si hamba memperoleh kantung yang berisi 99 koin emas di depan rumahnya. Walaupun ada sedikit keraguan mucul, dan sang Raja ingin memberikan 100 koin emas, namun ia menuruti nasihat si asisten pribadi dan tetapi meletakkan 99 koin emas.

Esok harinya, ketika si hamba baru saja hendak melangkahkan kakinya keluar rumah, matanya melihat sebuah kantung. Bertanya-tanya dalam hatinya, ia membawa kantung itu masuk ke dalam dan membukanya. Ketika melihat begitu banyak koin emas di dalamnya, ia langsung berteriak girang. Koin emas... begitu banyak! Hampir ia tidak percaya.

Kemudian ia memanggil istri dan anak-anaknya keluar memperlihatkan temuannya. Si hamba meletakkan kantung tersebut di atas meja, mengeluarkan seluruh isinya dan mulai menghitung. Hanya 99 koin emas, dan ia pun merasa aneh. Dihitungnya kembali, terus menerus dan tetap saja, hanya 99 koin emas. Si hamba mulai bertanya-tanya, kemanakah koin yang satu lagi? Tidak mungkin seseorang hanya meninggalkan 99 koin emas. Ia pun mulai menggeledah seluruh rumahnya, mencari koin yang terakhir. Setelah ia merasa letih dan putus asa, ia memutuskan untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggantikan 1 koin itu agar jumlahnya genap 100 koin emas.

Keesokan harinya, ia bangun dengan suasana hati yang benar-benar tidak enak, berteriak-teriak kepada istri dan anak-anaknya, tidak menyadari bahwa ia telah menghabiskan malam sebelumnya dengan bekerja keras agar ia mampu membeli 1 koin emas. Si hamba bekerja seperti biasa, tetapi tidak dengan suasana hati yang riang, bersiul-siul seperti biasanya. Dan si hamba pun tidak menyadari bahwa sang Raja memperhatikan dirinya ketika ia melakukan pekerjaan hariannya dengan bersungut-sungut.

Sang Raja bingung melihat sikap si hamba yang berubah begitu drastis, lalu memanggil asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan. Diceritakan apa yang telah dilihatnya dan si asisten pribadinya tetap mendengarkan dengan penuh perhatian. Sang Raja bertanya, bukankah seharusnya si hamba itu lebih riang karena ia telah memiliki koin emas.

Jawab si asisten,"Ah.. tetapi, Yang Mulia, sekarang hamba itu secara resmi telah masuk ke dalam Kelompok 99." Lanjutnya, "Kelompok 99 itu hanyalah sebuah nama yang diberikan kepada orang-orang yang telah memiliki semuanya tetapi tidak pernah merasa puas, dan mereka terus bekerja keras mencoba mencari 1 koin emas yang terakhir agar genap 100 koin emas. Kita harusnya merasa bersyukur dengan apa yang ada, dan kita bisa hidup dengan sedikit yang kita miliki.

Tetapi ketika kita diberikan yang lebih baik dan lebih banyak, kita menghendaki lebih! Tidak menjadi orang yang sama lagi, yang puas dengan apa yang ada, tetapi kita terus menghendaki lebih dan lebih dan memiliki keinginan seperti itu kita membayar harga yang tidak kita pun sadari. Kehilangan waktu tidur, kebahagiaan, dan menyakiti orang-orang yang berada di sekitar kita hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Orang-orang seperti itulah yang tergabung dalam Kelompok 99!"

Mendengar hal itu, sang Raja memutuskan bahwa untuk selanjutnya, ia akan mulai menghargai hal-hal yang kecil dalam hidup. Berusaha untuk memiliki lebih itu bagus, tetapi jangan berusaha terlalu keras sehingga kita kehilangan orang-orang yang dekat dengan kita, jangan pernah menukar kebahagiaan dengan kemewahan!


Semoga Bermanfaat

tesla

Quote from: Rina Hong on 21 July 2009, 12:05:42 PM
1. Masa lalu adalah memory, bukan berarti harus dilupakan, jadikan sebagai pembelajaran...
2. Masa kini sangat menentukan masa depan, Jalani dengan baik... do your best...! jadi tidak ada penyesalan dikemudian hari...
3. Masa depan jangan di terka2... karena apa yg akan terjadi besok, tak seorang pun yg tau...
IMHO, jgn biarkan kebahagiaan kita ditentukan oleh kondisi masa lalu, masa kini & masa depan.
Berbahagia dg apa yg ada, bagaimanapun kondisinya.

Jika kita tidak bahagia dengan suatu kondisi sadari bahwa kita menginginkan kondisi sebaliknya namun tidak tercapai,
seperti kata Buddha: bertemu dg yg tak diinginkan, berpisah dg yg dicintai, inilah penderitaan.

Quote
4. Senantiasa membandingkan diri dengan yg lebih kurang dari kita, bukan yg lebih segala dari kita...
berhenti membandingkan. syukuri saja apa adanya...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hariyono

bahagia itu sederhana ,
yakni hidup dengan hati penuh rasa ... syukur
Lalu kita tidak perlu menyakiti hati orang lain
serta mau membantu dengan suka cita

johan3000

berapakah penghasilan bersih yg dibutuhkan utk hidup bahagia ?

bujang, uda punya pacar, berkeluaraga, 1 anak, 2 anak.... ?

bujang di Jkt, Sby, Mdn.... berapa ya ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Rina Hong

Quote from: johan3000 on 11 August 2009, 09:55:42 AM
berapakah penghasilan bersih yg dibutuhkan utk hidup bahagia ?

bujang, uda punya pacar, berkeluaraga, 1 anak, 2 anak.... ?

bujang di Jkt, Sby, Mdn.... berapa ya ?

ini sejenis renungan kah... kalo menurut saya ini renungan...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

markosprawira

Quote from: johan3000 on 11 August 2009, 09:55:42 AM
berapakah penghasilan bersih yg dibutuhkan utk hidup bahagia ?

bujang, uda punya pacar, berkeluaraga, 1 anak, 2 anak.... ?

bujang di Jkt, Sby, Mdn.... berapa ya ?

duit mah kaga pernah cukup......

selama org bisa mengendalikan keinginannya, dia akan merasa mudah puas

hatRed

tapi money makes things fast...

makanya ada istilah Time is Money,

jadi Money is Time... 

makanya kumpulin money buat beli Time..
i'm just a mammal with troubled soul



Rina Hong

Quote from: hatRed on 12 August 2009, 09:06:05 PM
tapi money makes things fast...

makanya ada istilah Time is Money,

jadi Money is Time... 

makanya kumpulin money buat beli Time..

Time can purchase money... but money can't purchase time lor....

waktu udah lewat ga akan bisa kembali walaupun u punya much money...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

hatRed

^

  waktu itu jalur searah... ya pastinya beli waktu yg dimasa depan lah.....
i'm just a mammal with troubled soul



Rina Hong

Quote from: hatRed on 13 August 2009, 01:32:03 PM
^

  waktu itu jalur searah... ya pastinya beli waktu yg dimasa depan lah.....

:)) mana bisa tom... bisa2 udah keburu game over...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

hatRed

^
   gak ada uang, yaudeh beli mobil bermacet2 ria.... dan telat sampe meeting

dengan uang, ya bisa beli heli jadi gak telat :whistle:

jadi waktu nya kan dituker sama duit ;D
i'm just a mammal with troubled soul



CHANGE

Artikel kebahagiaan

DIMANA LETAK KEBAHAGIAAN

Konon pada suatu waktu, Tuhan memanggil tiga malaikatnya. Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, "Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan pula di tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkan kebahagiaan itu di tempat yang bersih".

Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya?

Malaikat pertama mengusulkan, "Letakan dipuncak gunung yang tinggi".

Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju.

Lalu malaikat kedua berkata, "Letakkan di dasar samudera".

Usul itupun kurang disepakati.

Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat itu meletakkan kebahagiaan di tempat yang dibisikkan tadi.

Sejak hari itu kebahagiaan untuk manusia tersimpan rapi di tempat itu. Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari hari ke hari, tahun ke tahun, kita terus mencari kebahagiaan. Kita semua ingin menemukan kebahagiaan.

Kita ingin merasa bahagia. Tapi dimana mencarinya?

Ada yang mencari kebahagiaan sambil berwisata ke gunung, ada yang mencari di pantai, Ada yang mencari ditempat yang sunyi, ada yang mencari ditempat yang ramai. Kita mencari rasa bahagia di sana-sini: di pertokoan, di restoran, ditempat ibadah, di kolam renang, di lapangan olah raga, di bioskop, di layar televisi, di kantor, dan lainnya. Ada pula yang mencari kebahagiaan dengan kerja keras, sebaliknya ada pula yang bermalas-malasan. Ada yang ingin merasa bahagia dengan mencari pacar, ada yang mencari gelar, ada yang menciptakan lagu, ada yang mengarang buku, dll.

Pokoknya semua orang ingin menemukan kebahagiaan. Pernikahan misalnya, selalu dihubungkan dengan kebahagiaan. Orang seakan-akan beranggapan bahwa jika belum menikah berarti belum bahagia. Padahal semua orang juga tahu bahwa menikah tidaklah identik dengan bahagia.

Juga kekayaan sering dihubungkan dengan kebahagiaan. Alangkah bahagianya kalu aku punya ini atau itu, pikir kita. Tetapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi kebahagiaan.

Kita ingin menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan itu diletakkan oleh tiga malaikat secara rapi. Dimana mereka meletakkannya? Bukan dipuncak gunung seperti diusulkan oleh malaikat pertama. Bukan didasar samudera seperti usulan malaikat kedua. Melainkan di tempat yang dibisikkan oleh malaikat ketiga.

Dimanakah tempatnya?

DI...




PIKIRAN YANG SUCI, BERSIH, TENANG DAN JERNIH


Semoga Bermanfaat