Tips hidup bahagia...

Started by Rina Hong, 21 July 2009, 12:05:42 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Adhitthana

Quote from: Rina Hong on 26 July 2009, 04:18:53 PM
Quote from: Virya on 23 July 2009, 10:21:51 PM
[at] Rina Hong
Thanks .... terjemahannya
tapi, .... Riina gak kyk kupu-kupu khan?? dikejar kaborrr molo  :)) .... Capek aaattuhhh  ;D

[at] Yumi
yuukkk ...... kita pindah ke Denmark  ;)


tergantung kejarnya gimana...
Mao bagi2 tips gak?? .....
Bagaimana cara kejar yg baik  ;D .....
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Lily W

#16
Quote from: andry on 22 July 2009, 11:39:32 PM
Quote from: Lily W on 21 July 2009, 12:39:34 PM
Happiness = Contribution + expectation

_/\_ :lotus:

Sekalian liat signatureku yg di bawah ini....
your signature?? pikiran adalah raja kehidupan , yup..
suka-duka berasal dari pikiran...
setelah suka muncul duka
setelah duka muncul suka....
jadi harus gimana neh??


Coba baca signatureku yg Mak Kebo.... ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Rina Hong

kebahagiaan itu ibarat bayangan

pagi siang dan sore bergantian, tapi dia selalu di sekitar kita, sebenarnya ada kebahagiaan di depan matamu, jangan terus dikejar, saya pernah salah tafsir mengejar hal yg saya pikir akan membuat saya bahagia, ternyata saya salah, setelah dikejar, kebahagiaan malah semakin menjauh, maka jangan di kejar yah sis virya,sebab kebahagiaan sesungguhnya ada disekitarmu...

The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Yumi

Quote from: Rina Hong on 28 July 2009, 05:36:43 PM
kebahagiaan itu ibarat bayangan

pagi siang dan sore bergantian, tapi dia selalu di sekitar kita, sebenarnya ada kebahagiaan di depan matamu, jangan terus dikejar, saya pernah salah tafsir mengejar hal yg saya pikir akan membuat saya bahagia, ternyata saya salah, setelah dikejar, kebahagiaan malah semakin menjauh, maka jangan di kejar yah sis virya,sebab kebahagiaan sesungguhnya ada disekitarmu...



setuju ma rina, kebahagiaan itu jangan dikejar yah sis virya. ^-^
Para bhikkhu, fajar berwarna kuning keemasan adalah pertanda awal terbitnya matahari.
Demikian pula, kesempurnaan sila adalah awal timbulnya Jalan Mulia Berunsur Delapan.
~Silasampada Sutta - Suryapeyyala~

Rina Hong

wewww...

virya cowo yah... aduh maaf... hehe...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Adhitthana

Quote from: Rina Hong on 28 July 2009, 05:49:42 PM
wewww...

virya cowo yah... aduh maaf... hehe...

:hammer:  :'(

Kembalikan statusku  8) .....

minta tips2 kejar cewe yg baik kok dikasih tips kejar kebahagian   :-[
tapi .... OK, banget sick tipsnya  :)
Thanks .....  _/\_

  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Rina Hong

Hm... kejar cewe yah... kejar cewe sama dengan mengejar kebahagiaan, jangan dikejar, nanti cewe nya malah takut n kabur duluan sebelum dia tahu ketulusan anda...

cewe itu ga usah di kejar... di deketin, di perhatikan, di sayangi, dengan tulus... w yakin anda pasti bisa temukan pasangan yang the best untuk anda.

kalo mau yg bermuka cakep aja siy lebih gampang dapetnya, asal dompet tebel pasti dapet, tapi cakep belum tentu the best untuk anda... :)

sorry bro... saya suka lupa nih...
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Nevada

Omong-omong soal kejar-mengejar... Akhir-akhir ini saya menyelami fakta kehidupan, bahwa segala sesuatu yang sudah kita proyeksikan sebagai objek kejaran justru semakin sulit untuk kita raih. Namun segala sesuatu yang kita posisikan sebagai subjek kejaran juga kurang mengkondisikan kita untuk bisa meraihnya.

Sederhananya... Apa yang kita kejar-kejar, justru semakin sulit didapat. Namun bukan berarti kita tidak perlu menetapkan tujuan. Sebaiknya kita berusaha dengan sebaik mungkin, tanpa membelenggu pikiran dengan bayangan hasil yang optimal. Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat ini, dan itulah yang bisa kita lakukan untuk berbahagia kini dan kelak.


hatRed

Justru karena sulit makany dkejar, bukan karena dikejar maka jadi sulit. Kalo mudah buat apa dkejar, tapi bukan karena gak dkejar maka jadi mudah.
i'm just a mammal with troubled soul



johan3000

Quote from: Virya on 26 July 2009, 10:56:01 PM
Quote from: Rina Hong on 26 July 2009, 04:18:53 PM
Quote from: Virya on 23 July 2009, 10:21:51 PM
[at] Rina Hong
Thanks .... terjemahannya
tapi, .... Riina gak kyk kupu-kupu khan?? dikejar kaborrr molo  :)) .... Capek aaattuhhh  ;D

[at] Yumi
yuukkk ...... kita pindah ke Denmark  ;)


tergantung kejarnya gimana...
Mao bagi2 tips gak?? .....
Bagaimana cara kejar yg baik  ;D .....

sewaktu ada yg berpikir mengejar kupu2...
dibelahan dunia lain ada yg sudah menternakan kupu2
tanpa susah payah mengejar dan mendapatkan banyak

atau sari bunganya diberikan sedikit obat teler...(tanya sama bro Forte),
jadi setelah kupu2nya menyedot dari bunga tsb langsung teler...
tinggal kita ambil saja.. tanpa harus mengejar.

apakah bisa?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

indera_9

We tend to forget that ...

Happiness doesn't come ... as a result of getting something we don't have

But it rather comes ... by recognizing and appreciating all that we have

Terjemahan :

Kita cenderung melupakan bahwa ...

Kebahagiaan tidak berasal dari hasil mendapatkan sesuatu yang kita tidak miliki

Namun, kebahagiaan itu berasal dari menyadari dan menghargai semua hal yang kita miliki
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

CHANGE

Salam kenal semuanya

Menurut pribadi saja,

Kebahagiaaan dalam sehari-hari adalah relatif, dan kebahagiaan dari setiap orang adalah berbeda. Namun inti dari kebahagiaan adalah RASA CUKUP atau PUAS, jadi yang saya posting ini adalah kebahagiaan relatif, sebagai sharing cerita

Kebahagiaan Memberi

Seorang teman baik saya sempat mencurahkan isi hatinya kepada saya, sangat mengharukan, sarat dengan kedamaian, ia mengatakan, "Inilah yang selama ini terus menerus saya katakan pada diri saya sendiri, sebelum mendapatkan sesuatu kita harus terlebih dahulu memberikan sesuatu.

Dulunya saya selalu berpikir bahwa memperoleh sesuatu selalu kita dapatkan dengan adanya pemberian dari orang lain, kini saya baru menyadari bahwa kenyataannya tidak demikian halnya. Menerima berasal dari hati nurani saya yang bersedia memberikan sesuatu, dan pada saat itulah, pada saat saya memberikan sesuatu, saya telah memperoleh kebahagiaan karena saya telah mampu memberikan."

Meskipun saya belum lama mengenal teman baik ini, namun dari pembicaraannya, saya dapat merasakan kebaikan dan kebijaksanaan dari gadis ini. Dalam masyarakat kita sekarang ini, sebagian besar orang berseteru dan bertentangan dengan orang lain, menyakiti dan merugikan orang lain, hanya untuk memperebutkan secuil keuntungan pribadi dan memperoleh sesuatu, dan sama sekali tidak memikirkan untuk memberikan sesuatu bagi orang lain.

Teman baik saya ini adalah seorang gadis yang baru saja menerjunkan dirinya ke dalam masyarakat, dalam usianya yang masih relatif muda ia telah memahami prinsip memberi dalam filosofi hidup ini, ibarat sebuah mata air jernih di tengah lumpur yang keruh, tidak heran kalau saya sendiri sering memujinya sebagai seorang gadis yang bermoral tinggi.

Ada sebuah kisah. Seorang petani jagung, yang setiap tahun benih jagung yang dihasilkannya selalu mendapat juara satu dalam perlombaan hasil tani di daerahnya, namun dia selalu membagi – bagikan benih jagung unggul miliknya tersebut kepada semua teman dan tetangga sekitarnya yang juga petani jagung. Ada orang yang penasaran dan bertanya pada petani yang murah hati ini, "Mengapa anda demikian murah hati membagikan benih jagung unggulan anda ini kepada semua orang?"

Sang petani baik ini menjawab, "Saya berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya juga telah berbuat baik pada diri saya sendiri. Angin yang bertiup menerbangkan serbuk bunga kemana – mana. Jika para tetangga dan teman – teman saya menanam jagung yang berkualitas rendah, sedikit banyak serbuk bunga dari mereka yang diterbangkan angin akan mempengaruhi kualitas buah pada tanaman jagung saya juga. Oleh karena itu, saya sangat rela memberikan benih – benih jagung ini kepada mereka agar mereka juga dapat menanam jagung hasil dari benih yang unggul yang sama dengan saya."

Memang benar demikian, pada saat kita tidak kikir dengan membagikan sesuatu yang kita senangi atau kita sukai kepada orang lain, kebahagiaan yang kita rasakan ketika itu adalah peroleh yang terbesar. Karena pemberian yang tidak egois, relatif akan membuat hati seseorang merasa bahagia, segala sesuatu yang terdapat pada dimensi lain dalam batasan ruang lingkup diri kita akan ikut merasakan kedamaian dan ketenteraman itu, dan balasan yang akan kita peroleh nantinya sangat baik.

Peribahasa kuno mengatakan, "Apa yang hendak dipanen, benih itulah yang harus kita tanam."
"Orang yang mencintai orang lain, akan senantiasa dicintai, dan orang yang menghormati orang lain, akan senantiasa dihormati."

Kebahagiaan dari menerima sesuatu berawal dari terlebih dahulu memberikan sesuatu pada orang lain, dan di saat kita mengorbankan sesuatu bagi orang lain, kebajikan dalam hati kita sudah lebih dari cukup untuk mendatangkan kebahagiaan dalam diri kita sendiri.

Semoga Bermanfaat

CHANGE

Salam kenal semuanya

Menurut pribadi saja,

Kebahagiaaan dalam sehari-hari adalah relatif, dan kebahagiaan dari setiap orang adalah berbeda. Namun inti dari kebahagiaan adalah RASA CUKUP atau PUAS, jadi yang saya posting ini adalah kebahagiaan relatif, sebagai sharing cerita

Kebahagiaan Memberi

Seorang teman baik saya sempat mencurahkan isi hatinya kepada saya, sangat mengharukan, sarat dengan kedamaian, ia mengatakan, "Inilah yang selama ini terus menerus saya katakan pada diri saya sendiri, sebelum mendapatkan sesuatu kita harus terlebih dahulu memberikan sesuatu.

Dulunya saya selalu berpikir bahwa memperoleh sesuatu selalu kita dapatkan dengan adanya pemberian dari orang lain, kini saya baru menyadari bahwa kenyataannya tidak demikian halnya. Menerima berasal dari hati nurani saya yang bersedia memberikan sesuatu, dan pada saat itulah, pada saat saya memberikan sesuatu, saya telah memperoleh kebahagiaan karena saya telah mampu memberikan."

Meskipun saya belum lama mengenal teman baik ini, namun dari pembicaraannya, saya dapat merasakan kebaikan dan kebijaksanaan dari gadis ini. Dalam masyarakat kita sekarang ini, sebagian besar orang berseteru dan bertentangan dengan orang lain, menyakiti dan merugikan orang lain, hanya untuk memperebutkan secuil keuntungan pribadi dan memperoleh sesuatu, dan sama sekali tidak memikirkan untuk memberikan sesuatu bagi orang lain.

Teman baik saya ini adalah seorang gadis yang baru saja menerjunkan dirinya ke dalam masyarakat, dalam usianya yang masih relatif muda ia telah memahami prinsip memberi dalam filosofi hidup ini, ibarat sebuah mata air jernih di tengah lumpur yang keruh, tidak heran kalau saya sendiri sering memujinya sebagai seorang gadis yang bermoral tinggi.

Ada sebuah kisah. Seorang petani jagung, yang setiap tahun benih jagung yang dihasilkannya selalu mendapat juara satu dalam perlombaan hasil tani di daerahnya, namun dia selalu membagi – bagikan benih jagung unggul miliknya tersebut kepada semua teman dan tetangga sekitarnya yang juga petani jagung. Ada orang yang penasaran dan bertanya pada petani yang murah hati ini, "Mengapa anda demikian murah hati membagikan benih jagung unggulan anda ini kepada semua orang?"

Sang petani baik ini menjawab, "Saya berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya juga telah berbuat baik pada diri saya sendiri. Angin yang bertiup menerbangkan serbuk bunga kemana – mana. Jika para tetangga dan teman – teman saya menanam jagung yang berkualitas rendah, sedikit banyak serbuk bunga dari mereka yang diterbangkan angin akan mempengaruhi kualitas buah pada tanaman jagung saya juga. Oleh karena itu, saya sangat rela memberikan benih – benih jagung ini kepada mereka agar mereka juga dapat menanam jagung hasil dari benih yang unggul yang sama dengan saya."

Memang benar demikian, pada saat kita tidak kikir dengan membagikan sesuatu yang kita senangi atau kita sukai kepada orang lain, kebahagiaan yang kita rasakan ketika itu adalah peroleh yang terbesar. Karena pemberian yang tidak egois, relatif akan membuat hati seseorang merasa bahagia, segala sesuatu yang terdapat pada dimensi lain dalam batasan ruang lingkup diri kita akan ikut merasakan kedamaian dan ketenteraman itu, dan balasan yang akan kita peroleh nantinya sangat baik.

Peribahasa kuno mengatakan, "Apa yang hendak dipanen, benih itulah yang harus kita tanam."
"Orang yang mencintai orang lain, akan senantiasa dicintai, dan orang yang menghormati orang lain, akan senantiasa dihormati."

Kebahagiaan dari menerima sesuatu berawal dari terlebih dahulu memberikan sesuatu pada orang lain, dan di saat kita mengorbankan sesuatu bagi orang lain, kebajikan dalam hati kita sudah lebih dari cukup untuk mendatangkan kebahagiaan dalam diri kita sendiri.

Semoga Bermanfaat

_/\_

Nevada

Selalu yang lebih baik kita untuk mengutamakan pola pandang. Pola pandang akan menentukan cara bertindak kita. Cara bertindak ini akan menunjukkan letak postur di mana kita berangkat terhadap suatu permasalahan.

Bila kita memposisikan diri kita sebagai pengejar kebahagiaan, maka secara alamiah kita sudah menyisipkan hidup kita di bawah penderitaan. Kita sudah menanamkan chip di otak kita bahwa kebahagiaan adalah objek yang harus kita raih dengan perjuangan mati-matian, karena kita sangat menderita kini. Ini menunjukkan dengan jelas bahwa kita menstandarkan kebahagiaan berdasarkan sesuatu yang kita inginkan, namun yang belum kita miliki.

Memang di luar sana banyak sekali cerita orang yang bisa meraih apa yang dicita-citakannya dengan pola pandang "aku adalah pengejar" ini. Tapi justru di sinilah letak di mana mereka sulit mencapai kepuasan. Mereka akan terus mengeluh bahwa kesuksesan yang sudah baru saja diraihnya itu, melahirkan suatu celah baru yang mendorongnya untuk mencapai kesuksesan berikutnya. Kesuksesan ini harus dimengerti sebagai pengejaran duniawi. Adalah baik jika kita mampu mencapai kesuksesan dan memanfaatkannya untuk menyokong kehidupan diri sendiri dan keluarga, serta berbuat banyak kebaikan dari sana. Namun adalah salah apabila kita sudah terhisap oleh kekuatan "aku adalah pengejar".

Dengan memakai pola pandang bahwa hidup adalah berusaha menjadi yang terbaik di saat kini, kita tidak lagi menuntut hasil. Menjadi yang terbaik saat kini harus dimengerti bahwa kita memang hanya punya orientasi di masa kini, tidak di masa lalu atau masa depan. Oleh karena itu, berbuat hal-hal positif di masa kini merupakan satu bentuk penyadaran akan pentingnya hidup. Kita tidak menjadi budak cita-cita, namun bukan berarti tidak menetapkan tujuan hidup. Kita bukan menjadi orang yang melewati hidup dengan membiarkannya mengalir saja, namun kita hidup dengan mengutamakan hal-hal yang bermanfaat.


"Orang bijaksana dapat bertindak cepat ketika kecepatan diperlukan,
Orang bijaksana dapat bersikap tenang ketika ketenangan diperlukan,
Orang bijaksana akan hidup berbahagia karena prioritasnya dilakukan dengan benar."

CHANGE

Maaf, lagi belajar posting, jadi double posting