Messages

 [at] rekan Andrew
Saya sungguh peduli dan sangat berharap agar kita umat buddha lebih mengoreksi diri sendiri...
Jika ada orang yang oleh karmanya menyebabkan dirinya tertipu, dapatkah kita menolong mereka? Saya lebih percaya bahwa semua di dunia ini ada karena jodoh, kondisi dan karma...

Jika kita mengatakan pada mereka bahwa mereka itu sesat, cepatlah keluar sebelum terlambat..., apa perbedaan kita umat buddha dengan rekan2 dari agama sebelah?
bukankah mereka juga mengatakan bahwa kita, umat buddha, sudah tersesat, segeralah bertobat...? bukankah kita tidak 'respect' dengan sikap seperti itu? mengapa kita sendiri melakukan sikap itu juga?

Jadi, rekan2, marilah kita bertenggang rasa... barulah akan terwujud keadaan yang jauh lebih damai...

Btw, saya pernah membaca (lupa dimana) bahwa AGAMA itu artinya adalah TIDAK MENJADI KACAU..
apakah ada rekan yang bisa konfirmasikan hal ini? thanks b4...

 [at] Tommy
Dilihat secara kasat mata, umat Buddha memang menyembah (rupang)....
Namun berbeda dengan sembah dari agama lain, umat budha tidak menuhankan rupang tersebut..jadi jika tiba2 ada gempa dan rupangnya jatuh lalu pecah, umat buddha tidak akan merasa bersalah...
kita tidak Worship, tapi kita Praise... bukan memuja, tapi memuji...
apa yang kita puji? tingkah laku, ajaran dan cinta beliau pada semua makhluk hidup...
mengapa kita memuji? untuk menguatkan tekad kita dalam mencapai ke-buddha-an seperti yang telah dilakukan dan diajarkan oleh Sang Buddha..

Jika umat agama lain tersebut tidak bisa mengerti, biarkan saja, bukan salah mereka...
kita tidak perlu memaksakan pengertian kita pada mereka...
(Btw, kasus ini terjadi juga pada saya, dengan penjelasan diatas, mereka umumnya ngangguk2...  )

rekan2, mohon tidak terlalu mendesak orang lain... rekan padmakumara sudah beritikad baik, sudah mengalah, sudah berusaha memperbaiki atitut dalam bertutur kata... semoga rekan2 juga suka mengalah, jangan saling sindir dan saling hina lagi... mari berdiskusi dengan damai (buddhist kan terkenal dengan sikap damainya ya..)

rekan padmakumara, dengan bersikap rendah hati dan mengalah, anda bukan saja sudah belajar untuk mengalahkan ego anda, tapi secara tidak langsung menghormati guru anda...

saya mengajak semua rekan2 buddhist, mari belajar mengalahkan mara dalam diri sendiri, yang oleh Sang Budha (Buddha) diumpamakan sebagai ayam jantan(ego), ular(iri dengki) dan babi(tamak)...
Kita tidak dapat mengalahkan mara dari diri orang lain, tapi kita dapat belajar untuk mengalahkan mara dalam diri sendiri...
Jika rekan2 melihat bahwa GM seorang yang tamak, suka bergosip, penuh keduniawian, biarkanlah, sebab GM bukan rekan2 sekalian...

Saya sungguh peduli dengan semua rekan sesama Buddhist...
Marilah kita menjalankan ajaran2 Sang Buddha ( jangan pedulikan orang lain )...
Marilah kita mengikis debu dan kotoran...
Marilah bertekad untuk menjadi seorang Buddha...

"Gate gate paragate parasamgate Bodhisvaha" (mohon di koreksi jika penulisan tidak tepat)

[di thread ini saya yg plg payah, bodoh, omong kosong, plin plan , tidak jelas, tidak pantas]

maafkan komentar saya terhadap anda.
Dari semua pengikut LSY yg berdiskusi di thread ini, anda adalah yang paling payah

saya baru saja melupakan ajaran mahaguru

anda benar

di thread ini saya yg plg payah, bodoh, omong kosong, plin plan , tidak jelas, tidak pantas

saya baru saja melupakan anda semua adalah buddha

saya salah besar

mohon maafkan kebodohan saya yg dilakukan lwt pikiran , ucapan, perbuatan

mari diskusi scr tenang

trims rekan padmakumara untuk kerendahan hati anda mengalah...
kalau semua berdiskusi dengan kepala dingin, rasanya akan lebih elegant dan lebih menunjukkan ciri budhisme...
anda benar sekali, kita semua adalah budha2 yang akan datang....
saya sungguh senang sekali...

Menurut id.wikipedia.  Budaya Reog Ponoroga sdh ada sejak abad ke 15.  dan foto tertua pertunjukkan Reog Ponorogo adalah pd thn 1920.

Master Lu lahir thn 1943.  Jadi, siapa mengcopy siapa sudah jelas.

Ada kemungkinan lain, Mr. Lu pernah tumimbal lahir jadi warok dan maen di Ponorogo, dgn kesaktian beliau yg bisa mengingat kehidupan yang lampau, segalanya kan jadi mungkin.

Jadi, bro Indra jangan sembarang menuduh GM menjiplak budaya Indonesia.

Ingat, Aturan no. 1.  GM adalah Buddha, karena itu tdk pernah salah.   

sudah berapa kali dibilang? info dari wiki tidak berlaku untuk kasus LSY, hanya sumber yg memuji2 LSY yg berlaku

Oh, maaf beribu maaf, saya tidak tahu kalau ada peraturan tidak boleh mengambil dari sumber lain, selain dari sumber yang memuji muji LSY.

Kalau begitu ada Aturan No. 3.  : Jangan percaya sumber informasi diluar dari sumber yang memuji muji LSY.

rekan2, saya konfirmasikan lagi, itu bukan reog...
kalo rekan2 berkeras hati untuk mengatakan itu reog, ya itu hak rekan2, tapi coba rekan2 tenggang rasa dengan umat aliran lain, mereka mungkin merasa dilecehkan... sehingga terjadi perdebatan yang -terbaca seru tapi - rasanya gak perlu ini.

saya hanya berusaha menjadi orang yang netral... peace...

hahaha... nantinya yang gajinya Rp. 10.000 ?aslinya Rp. 10juta....

melekat pada Dhamma sangat bermanfaat untuk perkembangan batin... melekat pada sosok itu sangat berbahaya...


coba tunjukkan mamfaatnya

parah, penyimpangan ajaran buddha sudah makin menggila, meleket dibilang ada manfaat

kasihan...

waduh rame banget neh kalo LSY. kalo dia datang nanti gimana ya jadinya?
lwakkawkwakwkakwakwakwa

nah kebetulan orang yang sedang rekan2 'diskusi'kan, tahun depan katanya mau datang, untuk rekan2 yang masih penasaran dengan jawaban dari rekan2 zfz, bisa langsung bertanya , kan lebih baik...

untuk rekan2 dari zfz, gak perlu terlalu 'ngoyo/ngotot' untuk membela GM anda; orang yang benar akan dibela oleh karmanya sendiri...
untuk rekan2 yang non zfz, ya mohon jangan terlalu mendesak rekan zfz, mungkin mereka tidak punya jawaban dari pertanyaan rekan2..

jika ada kata2 yang kasar/ menyinggung, mohon dimaafkan, karena saya tidak bermaksud demikian...

Namo Buddhaya... ( trims rekan Indra yang sudah mengajarkan cara penulisan yang benar.. sekalian nanya, yang benar Nammo atw Namo?)

Namo Budhaya...
mohon tidak dipermasalahkan untuk cara penulisan karena saya sendiri tidak pernah belajar tata tulisan pali (saya pernah bertanya tentang topik penulisan pali dan di beri link oleh rekan sumedho, tapi saya tidak bisa ngerti , thx rekan sumedho anyway...)
saya menuliskan Namo Budhaya hanya dari lafalnya saja dengan bahasa Indonesia.. jika hal ini menjadi salah, saya mohon dimaafkan dan dimaklumi...

setahu saya Namo Budhaya artinya terpujilah Budha (Buddha)...biasa digunakan untuk menyapa sesama rekan budhist (buddhist)
perlu rekan indra ketahui, saya bukan dari aliran zfz maupun Theravada..
saya adalah saya, saya bukan rekan padmakumara - boleh rekan sumedho sbg admin mengkonfirmasi hal ini?

saya kebetulan pernah membaca blog tbsn, itu bukan reog, itu semacam simbol pada 3 Budha/Buddha, Budha Sakyamuni, Budha Amithaba, dan satu lagi saya sudah lupa (maaf)....dari ekor burung merak kalo saya tidak salah ingat...
Benar atw salahkah tatacara itu? bukan hak/tugas  saya untuk menghakiminya...

jangan ada benci diantara kita...jangan ada benci di hati kita....

benci itu seperti orang minum racun dan mengharapkan orang lain yang mati....(ada yang pernah baca kalimat yang intinya seperti itu?)

Yang suka dengan ajaran master LU (LSY) silahkan....
Yang tidak suka mohon jangan benci...jangan mau dijadikan korban oleh MARA...

Belajar Budhisme tujuannya adalah agar kita jadi pulau bagi diri sendiri, bukan pulau buat orang lain...

sebuah ungkapan dalam Zen..'pelitamu telah lama padam...' patut untuk selalu kita renungkan...

Namo Budhaya

ada alasan mengapa teman2 jarang kontak lagi sama kita yang vege; yang paling gampang adalah jika teman non vege ngajak kita pergi, pas mereka mau makan KFC, mereka jadi tdk enak hati sama kita yang vege, mereka jadi serba salah...
selain itu, yang vege sering bercerita pada yang non vege manfaat vege dan kerugian non vege; jadi teman2 non vege tentu merasa disalahkan pandangan hidupnya, akhirnya ya jadi menjauhlah mereka...

dunia memang penuh dengan sandal.. skandal maksudnya

kelompok 99 ya.. sambil an sambil an...
gak bisa tenang, selalu nyambil... hehe maksa..
semoga yang baca menjadi sadar adanya...
lakukan sesuatu dengan sungguh2, jangan sambil ini atw sambil itu, jadinya gk kerja dengan 100%

btw ini cerita yang sangat bagus, sungguh sangat inspiratif...

rekan2 ..
hidup ini juga adalah fiksi, ilusi.. dan mayoritas manusia menganggapnya sebagai sesuatu yang nyata...
mungkin saja kisah itu fiksi (besar kemungkinannya), tapi kisah dibalik cerita itu tetap bisa terjadi (mungkin sudah terjadi), jadi kita sebagai pembaca ambil hikmahnya, tarik pelajarannya (bagi tiap orang pastilah tidak sama)...setiap kejadian bisa menjadi guru....
Dan saya memohon dengan sangat demi kebaikan kita semua, janganlah memperolok orang lain (dengan alasan apapun)... dan kalau karena kalimat ini saya mendapat bad rep, saya menerima dengan ikhlas hati...
terima kasih rekan2 sekalian...
Namo Budhaya

oh, sori2... mohon moderator tuk pindahin ya... sori dah ngrepotin... tq b4..

Kita sering mendengar dan juga menyatakan "saya ingin berbuat baik"
sebenarnya seperti apakah definisi berbuat baik menurut agama Budha?
Yuk kita diskusikan bersama...