Sumber: http://www.geocities.com/budicentre
BUDDHISME MAITREYA
Ketuhanan dalam Buddhisme Maitreya
Buddhisme Maitreya menganut konsep Ketuhanan ganda. Di satu sisi, ia dapat menerima konsep Ketuhanan yang personal, dengan menghadirkan sosok LAO MU (Bunda Semesta) sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Di sisi lain, ia menerima pula konsep Ketuhanan non-personal, di mana keberadaan Tuhan sesungguhnya adalah suatu kebenaran yang harus direalisasikan dalam pribadi kita, dalam wujud kebaikan, cinta kasih, dan perjuangan. Untuk selengkapnya baca di artikel Ketuhanan Maitreya.
Silsilah dan Keselamatan Buddhisme Maitreya
Dikisahkan bahwa pada masa setelah sesepuh Hui Neng, perkembangan Buddhisme memasuki dua periode, yaitu periode terbuka dan periode tertutup. Periode tertutup ditandai dengan munculnya Buddhisme Maitreya. Dalam periode ini, dipercaya adanya ajaran Buddha yang sifatnya rahasia, dan hanya dapat diwariskan kepada mereka yang berjodoh, yaitu mereka yang memiliki tumpukan pahala karma baik yang amat besar. Ajaran rahasia tersebut merupakan misi keselamatan tunggal dari Buddha Maitreya untuk membebaskan kita dari samsara. Kesalahan terbesar yang diwariskan dari generasi ke generasi adalah menganggap upacara pendhiksaan (semacam baptis di kr****n, atau visudhi di Buddhis) sebagai sarana atau tiket ke Nirwana. Padahal, secara Buddhis, hal itu tidak mungkin.
Penyimpangan oleh Intern Buddhisme Maitreya
Kekeliruan
- Anggapan bahwa upacara pendhiksaan merupakan upacara keselamatan.
- Keselamatan berarti setelah mati masuk Nirwana (surga).
- Seseorang yang belum di-dhiksa, setelah mati akan masuk Neraka.
- Adanya misi keselamatan tunggal dari Buddha Maitreya.
- Anggapan Triratna sebagai tiga mustika keselamatan: pintu nurani, pertanda suci, dan perkataan suci; yang semuanya bersifat rahasia.
Penyebab
- Pengaruh kepercayaan non-Buddhis yang menganggap adanya hadiah keselamatan
- Anggapan salah bahwa Nirwana adalah alam bahagia seperti surga.
- Kepercayaan salah bahwa setiap manusia yang mati akan terlahir di Neraka.
Pelurusan
- Pendhiksaan hanyalah upacara perlindungan, menunjuk Maitreya sebagai guru.
- Berlindung berarti meneladani pribadi Maitreya yang maha cinta kasih.
- Tiga mustika hanyalah simbolis: pintu suci (pikiran), pertanda suci (perbuatan), dan perkataan suci (ucapan), haruslah dijaga supaya bersih dan suci.
- Keselamatan bergantung pada faktor karma. Dengan kekuatan keyakinan dalam doa, memang ada faktor-faktor eksternal yang dapat membantu dalam batasan tertentu, tetapi segala akibatnya pun tidak terlepas dari faktor karma.
- Dengan meneladani pribadi Maitreya, berarti mengkondisikan cetana untuk terlahir di surga Tusita, tempat Bodhisatva Maitreya mengajar sekarang, sebelum mencapai Kebuddhaan yang sempurna (Samma Sam-Buddha).
- Dengan cinta kasih, memupuk jasa pahala, membangun tekad untuk terlahir di alam tempat Buddha Maitreya mengajar nantinya setelah mencapai Kebuddhaan yang sempurna (Samma Sam-Buddha).
- Dengan terlahir di alam Maitreya, mendengarkan ajaran-Nya, maka kita dapat terbebas dari samsara, sehingga tercapailah Nirwana.
Penyimpangan oleh Ekstern Buddhisme Maitreya
Kekeliruan
- Anggapan Maitreya telah hadir sebagai Buddha di dunia.
- Umat Maitreya ber-vegetarian karena dapat membuat orang menjadi suci.
Penyebab
- Anggapan bahwa sebagai umat Maitreya berarti mengikuti ajaran Buddha Maitreya.
- Semua umat Maitreya dianjurkan untuk ber-vegetarian.
Pelurusan
- Umat Maitreya meneladani pribadi Maitreya yang maha cinta kasih, tidak terlalu menekankan ajaran-ajaran yang teoritis dan filosofis, melainkan penekanan pada ajaran-ajaran yang praktis dalam kehidupan sehari-hari.
- Secara badani Maitreya memang belum terlahir sebagai seorang Buddha, tetapi bagi umat Maitreya, Beliau adalah seorang Buddha.
- Maitreya adalah pribadi yang maha cinta kasih, sehingga tidaklah mengherankan umat Maitreya dianjurkan bervegetarian, tetapi umat Maitreya menganggap vegetarian hanyalah salah satu sarana mendasar dalam membina diri. (bd)
Sumber: http://www.geocities.com/budicentre
KETUHANAN DALAM BUDDHISME MAITREYA
Artikel berikut ini hanyalah pandangan pribadi saya,
setelah bertahun-tahun mengikuti Buddhisme tradisi Maitreya, khususnya setelah mempelajari ajaran Ketuhanan dalam tradisi ini,
dan semua terserah Anda menilai, karena kebebasan berargumentasi adalah hak setiap orang, dan pada dasarnya setiap ajaran agama hendaknya boleh dikaji dan dianalisa, demi sebuah pencarian kebenaran!
Buddhisme Maitreya, seperti halnya agama dan tradisi Buddhis yang lain, juga terpecah menjadi beberapa sub aliran, sehingga di antara tiap aliran itu pun memiliki pandangan mengenai konsep Ketuhanan yang dapat saling berbeda satu sama lain. Ajaran dari Buddha yang diwariskan kepada murid-muridNya, dari generasi ke generasi, selalu mungkin bagi seorang siswa yang belum mencapai pencerahan, dan belum mengerti dengan benar sang jalan kebenaran, sehingga ajaran dari siswa tersebut kepada generasi berikutnya menjadi keliru. Belum lagi generasi yang sudah keliru itu mencoba mempersepsikan kebenaran sesuai dengan pola pikirnya, hanya sebatas pemahamannya tentang sang kebenaran.
Inilah yang terjadi dalam ajaran Buddha, dan pasti juga terjadi dalam agama lainnya!
Dalam Buddhisme Maitreya, ada kalanya sosok Tuhan dipersonifikasikan sebagai Bunda Lao Mu, Tuhan yang memiliki sifat dan perasaan bagaikan seorang ibu yang mengasihi anak-anaknya. Kehadiran seorang bunda yang mendambakan anak-anakNya kembali ke pangkuanNya, dengan anggapan bahwa manusia adalah seperti anak-anak yang telah tersesat di rimba duniawi ini.
Dijelaskan bahwa manusia asalnya dari roh suci, tetapi karena selama berada di alam duniawi ini, mata rohaninya tertutup oleh hal-hal duniawi, maka pintu suci menjadi tertutup, kita tidak lagi mengetahui jalan pulang ke pangkuan Sang Bunda. Saat kematian, kita hanya berputar dan terus berputar di sejumlah alam kehidupan yang tidak kunjung habis. Hanyalah dengan membuka mata batin yang suci ini, kita mengetahui jalan pulang kembali ke surgawi/Lao Mu, itulah Nirwana sejauh pemahaman tradisi Maitreya.
Beberapa sub aliran Maitreya saling berbeda pendapat dan meyakini hanyalah mereka yang memiliki otoritas langsung untuk membuka pintu suci ini, mereka saling klaim masing-masing telah tersesat jalan. Permasalahan utama hanyalah pada apa yang dianggap sebagai benang emas, yaitu otoritas pendhiksaan yang diturunkan oleh sesepuh dari generasi ke generasi. Yang memiliki rantai warisan otoritas ini yang dianggap berhak melakukan pembukaan pintu suci. Dan, di antara mereka saling meyakini otoritas murni hanya ada pada tradisinya.
Selain menggambarkan Tuhan sebagai personal, ada lagi yang mencirikan Tuhan sebagai sesuatu yang luhur. Pandangan ini lebih mendekati pendekatan Tuhan secara impersonal. Umumnya mereka yang telah memiliki pemahaman sejauh ini adalah mereka yang telah mewujudkan pribadi yang luhur dalam dirinya. Mereka menyadari betul bahwa Tuhan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang tidak dapat digambarkan secara manusiawi dan dipersonifikasikan. Tuhan hanya dapat dirasakan melalui perjuangan nyata dalam kehidupan sehari-hari: Pelayanan kasih terhadap sesama manusia, demi mewujudkan sebuah dunia Maitreya yang lebih baik di bumi.
Sayangnya, pendekatan Tuhan sebagai personal lebih dapat diterima sebagian besar orang, tetapi ini bukan berarti mereka benar seluruhnya. Ini lebih disebabkan kecenderungan manusia yang lebih membutuhkan sosok orang tua sebagai pelindung dan tumpuan harapan dan kasih sayang. Padahal, pada tingkatan tertinggi, Tuhan adalah suatu wujud kesempurnaan batin seorang manusia yang telah mencapai pencerahan mutlak. Tuhan hanya dapat direalisasikan secara nyata dalam wujud kasih dan keluhuran pribadi seorang manusia. Tuhan tidak dapat dibicarakan secara konseptual, tetapi lebih merupakan jalan yang harus dilalui bagi setiap manusia untuk merealisasikan inti kebenaran.
Tuhan adalah bagaimana anda memperlakukan orang-orang di sekitar Anda, bagaimana Anda membahagiakan orang-orang sekitar Anda, bagaimana Anda membuat dunia ini lebih baik. Itulah Tuhan!
dpet dari forum tetangga
Bagaimana Menurut Anda ?
Arikel bagus...kalo bisa dibagikan kesuluruh penjuru dunia...^^
tapi artikelnya kurang yak...kurang mendalam tentang term2 yg disalahgunakan oleh Aliran Maitreya..contohne Paramita, Boddhisatva, etc..yg diconvert jadi aneh banget...!!
Hmmh...
n kalo ada yang kurang,tolong tambah...
hehe...
kelihatannya kamu Anti banget sama Aliran Maitreya...
_/\_
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 08:25:26 AMtapi artikelnya kurang yak...kurang mendalam tentang term2 yg disalahgunakan oleh Aliran Maitreya..contohne Paramita, Boddhisatva, etc..yg diconvert jadi aneh banget...!!
Kl El Sol ada referensinya soal Paramita, Bodhisattva,etc itu, jangan lupa disharing ya ;) ==> menunggu gebrakan El Sol nih ^:)^
tunggu yak..gw cari2 info dulu...gw lupa Paramita di convert jadi gmana..pokokne versi Paramita dia orang berbeda 360 drajat!
Quote from: JackDaniel on 04 September 2007, 08:35:58 AM
Hmmh...
n kalo ada yang kurang,tolong tambah...
hehe...
kelihatannya kamu Anti banget sama Aliran Maitreya...
_/\_
Bukan banget..tapi Sangat..bukan sangat juga..tapi SUPER SANGAT!!! bukan super sangat..TAPI SUPER DUPER MUPER GUPER LUPER SAPER SUPPER SOPER ANTI!!!
Quotepokokne versi Paramita dia orang berbeda 360 drajat!
berarti ga da yang salah donk?
kalo 180 drajat baru bertolak belakang... ;D
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 09:02:29 AM
Bukan banget..tapi Sangat..bukan sangat juga..tapi SUPER SANGAT!!! bukan super sangat..TAPI SUPER DUPER MUPER GUPER LUPER SAPER SUPPER SOPER ANTI!!!
ati2 dengan akusala cetasika bro.... kayanya ini akan jadi dosa mula citta....
kalo amat sangat benci (baca: dosa), biasanya akan tertanam di batin (baca: sanna) dan sehingga ada kemungkinan di kelahiran yg akan datang, malah jadi penganut-nya looooh......... :whistle:
Quote from: 7th on 04 September 2007, 12:19:11 PM
Quotepokokne versi Paramita dia orang berbeda 360 drajat!
berarti ga da yang salah donk?
kalo 180 drajat baru bertolak belakang... ;D
90 derajat berarti tegak lurus,
180 derajat berarti saling membelakangi
360 derajat balik ke titik semula
betul kalo bro 7th,
Kalo berubah 360 derajat berarti sama aja tidak berubah alias sama.
Quote
markosprawira
ati2 dengan akusala cetasika bro.... kayanya ini akan jadi dosa mula citta....
kalo amat sangat benci (baca: dosa), biasanya akan tertanam di batin (baca: sanna) dan sehingga ada kemungkinan di kelahiran yg akan datang, malah jadi penganut-nya looooh.........
[\QUOTE]
tul.. apalagi kalo pas mau mati tiba2 inget tentang kebenciannya ini... malah bisa lebih parah...
kebayang 150 tahun lagi di altar vihara Maitreya ada poto si el Sol gede... =))
masalahnya tampang El Sol matching ga yah ama image maitreya????
ndut, ketawa??? ;D
maksudne itu...beda banget....Katane masi sama "boddhisatva" dan "paramita" tapi artine laen..misalne kita tao kalo meja itu gunanya bisa buat taro barang, bisa buat didudukin...bisa dll..tapi bagi dia orang...meja itu bisa dimakan...<--kira2 maksudne gitu lar...
Quote from: 7th on 04 September 2007, 01:41:17 PM
kebayang 150 tahun lagi di altar vihara Maitreya ada poto si el Sol gede... =))
Trus fotonya dibacain doa apa ?
Puji-puian atau doa mengusir roh jahat karena dianggap penghujat Tuhan?
Quote from: markosprawira on 04 September 2007, 12:57:08 PM
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 09:02:29 AM
Bukan banget..tapi Sangat..bukan sangat juga..tapi SUPER SANGAT!!! bukan super sangat..TAPI SUPER DUPER MUPER GUPER LUPER SAPER SUPPER SOPER ANTI!!!
ati2 dengan akusala cetasika bro.... kayanya ini akan jadi dosa mula citta....
kalo amat sangat benci (baca: dosa), biasanya akan tertanam di batin (baca: sanna) dan sehingga ada kemungkinan di kelahiran yg akan datang, malah jadi penganut-nya looooh......... :whistle:
tenang deh...sebelum gw Parinibbana..aliran Maitreya dah gk ada... ;D :))
Quote from: HokBen on 04 September 2007, 03:10:16 PM
Quote from: 7th on 04 September 2007, 01:41:17 PM
kebayang 150 tahun lagi di altar vihara Maitreya ada poto si el Sol gede... =))
Trus fotonya dibacain doa apa ?
Puji-puian atau doa mengusir roh jahat karena dianggap penghujat Tuhan?
bukan puji2an ato doa2..tapi persembahan makanan..terutama Hoka2 bento.... :P
Quote from: markosprawira on 04 September 2007, 02:05:18 PM
masalahnya tampang El Sol matching ga yah ama image maitreya????
ndut, ketawa??? ;D
gk matching ama skale...El Sol tampan taok!... :))
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 03:14:43 PM
Quote from: HokBen on 04 September 2007, 03:10:16 PM
Quote from: 7th on 04 September 2007, 01:41:17 PM
kebayang 150 tahun lagi di altar vihara Maitreya ada poto si el Sol gede... =))
Trus fotonya dibacain doa apa ?
Puji-puian atau doa mengusir roh jahat karena dianggap penghujat Tuhan?
bukan puji2an ato doa2..tapi persembahan makanan..terutama Hoka2 bento.... :P
Kalo mau terima persembahan di altar Maitreya,bro ElSol dipersilahkan mengirim lamaran dan CV ke pusat aliran Matreya untuk mengisi posisi jabatan Tuhan di altarnya..
Jangan lupa sertakan fotokopi KTP, akta kelahiran ( kalo bisa bikin jadi tanggal 25 desember ) , surat kelakuan baik dari RT/RW setempat ama ijasah2.
Dia jadi revolusioner aliran Maitreya tar... bikin I Kuan Dao ver.2.0
*kebayang berapa jumlah mannusia masuk neraka* =))
btw Sol, yang pasti kalo loe mau dipoto buat dipajang, jangan pake rambut kribo loe yah... tar jadi mirip yang baju oren dari India... tar orang kira anaknya lage... bokapnya pasarnya di India, anaknya di Indonesia, yah Malay n SG dikit2lah... :))
=)) *jadi inget foto afro si elsol di fs* tinggal pake baju orange aja tuh :))
tadinya mau gw edit tuh pake potosop, ganti bajunya jadi jubah oren, post disini... tapi takut pelanggaran HAM... boleh ga Sol? =))
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 03:13:20 PM
Quote from: markosprawira on 04 September 2007, 12:57:08 PM
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 09:02:29 AM
Bukan banget..tapi Sangat..bukan sangat juga..tapi SUPER SANGAT!!! bukan super sangat..TAPI SUPER DUPER MUPER GUPER LUPER SAPER SUPPER SOPER ANTI!!!
ati2 dengan akusala cetasika bro.... kayanya ini akan jadi dosa mula citta....
kalo amat sangat benci (baca: dosa), biasanya akan tertanam di batin (baca: sanna) dan sehingga ada kemungkinan di kelahiran yg akan datang, malah jadi penganut-nya looooh......... :whistle:
tenang deh...sebelum gw Parinibbana..aliran Maitreya dah gk ada... ;D :))
beneran loh sol... berani berstatment, berani bertanggung jawab loh :)) gw ga bisa bayangi nti ada patung el sol ketawa dan duduk bareng dengan yg ada saat ini, trus di kasih persembahan hoka bento :))
Quote from: Sumedho on 04 September 2007, 07:15:00 PM
=)) *jadi inget foto afro si elsol di fs* tinggal pake baju orange aja tuh :))
mang rambut elsol beneran kaya pohon beringin kriwul gtu ? :)) tumbuh subur dunk ^-^ jangan pake baju orange deh, ntar pengikut si kriwul di india dari kota gw bisa minta abu berkah dari elsol :))
Lagi Mode loh rambut gitu, liat ajah band yang terkenal sekarang.
[at] 7th
Om Sri Sai Sol Sol... :)) jgan lar..malu gw..haha..nanti kalo sampe ke tangan mr.baba khan nanti dikira saingan...
[at] Ko Medho
wah ini ikutan ketawain gw juga...><"
[at] Dono
kalo berhasil yak...nanti loe kasi gw dupa 3 batang ajah..jangan saking berterima kasihnya sampe ciumin patung gw... :)) gw skarang ada abu kok...ketombe namane..fans gw ada yg mao gk yak? :D <--jijik banget seh! oh iyah lupa..gw parinibbananya masih lama...apalage gw cita2ne mo jadi Sammasambuddha...so, paramita gw itu salah satunye menghancurkan ajaran sesat dan meluruskan mereka...lebih mulia dari Amithaba dan Avalokhitesvara khan? gw skalian bersiin nama dua senior kita itu...muliane diriku... :)) :)) sembahlah diriku wahai DONO!! besok gw kirimin no rekening gw...
[at] ryu
ikutan kribo yok ryu...
sebenernya aliran maitreya ini adalah ikuan tao bukan si?
sebagian menjawab ya ada juga yang jawab bukan?
so, yang mana yang bener?
apa yang diindonesia cuma ngaku ngaku aja sebagai Buddhisme?
sedangkan diluar indonesia bilang i kuan tao?
perdebatan ini udah i pernah gabung di klub maitreya di friendster
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=308911&start=0& (http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=308911&start=0&)
Quote from: andre_golden on 05 September 2007, 12:52:47 PM
sebenernya aliran maitreya ini adalah ikuan tao bukan si?
sebagian menjawab ya ada juga yang jawab bukan?
so, yang mana yang bener?
apa yang diindonesia cuma ngaku ngaku aja sebagai Buddhisme?
sedangkan diluar indonesia bilang i kuan tao?
perdebatan ini udah i pernah gabung di klub maitreya di friendster
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=308911&start=0& (http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=308911&start=0&)
mereka mengaku sebagai Tao..tapi dia orang mencampurkan Avatar2 Buddhist ke dalam ajaran dia orang..dan juga mengsalah artikan banyak term2 dalam Buddhisme...kalo orang yg ndak ngerti...pasti kira mereka itu Buddhisme...sebenarne dia orang gk jahat..cuma mengelirukan ajah..itu yg gw sangat gk suka tentang mereka....trus kadang2 dia orang mengaku sebagai Buddhist lage...
El sol coba dibaca tulisan seorang anggota di club maitreya di friendster yang saya sebutkan sebelumnya alamat websitenye:
"kuktipan dari grup club maitreya di friendster"
QuoteSejarah asli I Kuan Tao oleh peneliti Barat dapat dibaca dalam bentuk tesis bahasa belanda: http://www.student.kuleuven.ac.be/~m9510469/thesis.doc
Pada hakikatnya kita mesti tahu:
- aliran maitreya telah ada di Indonesia sejak tahun 1960an, dan telah sering dicela & dijelekkan pengikut Buddhis & lainnya.
- walaupun sering dijelekkan, terbukti sebagai aliran Buddha yang paling pesat berkembang, meliputi seluruh indonesia. dan telah banyak melakukan amal & kegiatan sosial. jadi sia sia aja anda mau memburukkan aliran tersebut, aliran maitreya tetap akan bertahan dan malah bertambah banyak pengikutnya.
- aliran maitreya berasal dari i kuan tao. tetapi di indonesia telah membaur menjadi aliran buddha
- aliran maitreya memang bukan agama buddha, juga bukan taoisme, ataupun konghucu. Ini adalah sekte sendiri yang menggabungkan beberapa aliran. jadi tidak ada gunanya meragukan ajarannya bukan buddha. memang i kuan tao bukan buddha.
Kepercayaan pengikut maitreya & i kuan tao
Alam semesta ini diciptakan oleh tuhan yand mereka sebut Lao Mu (atau ibunda). Ibunda ini sangat mencintai anak2nya (segala mahluk hidup, termasuk manusia).
manusia ditugaskan ke bumi, dan setelah waktunya akan kembali ke pangkuan Lao Mu.
Namun anak2 lao mu (manusia) telah lupa diri sesampai di dunia, tersesat & terbius oleh kehidupan duniawi. sehingga manusia terus menerus dalam roda tumimbal lahir (reinkarnasi) tidak bisa pulang lagi ke surga.
namun Lao Mu (atau Tuhan) rindu kepada anak2nya, jadi diutuslah 10 buddha ke dunia ini. 7 buddha pertama telah datang ke dunia sewaktu tahap awal kebudayaan manusia, jadi tugas mereka membantu manusia dalam hidup, bercocok tanam dll.
3 buddha terakhir yang bertugas untuk penyelamatan, membawa manusia kembali ke surga. Buddha pertama dalah Dipamkara, datang ke dunia sewaktu "Zaman Hijau". Buddha kedua adalah Sakyamuni Buddha, dan disebut "zaman merah". dan menurut i kuan tao, masa Sakyamuni di dunia ini telah habis dan zaman terakhir (zaman putih) telah bermula di tahun 1905. Jadi sekarang ini adalah zaman Buddha Maitreya.
jadi di zaman penuh bencana ini lao mu mengutus guru2 i kuan tao untuk menyelamatkan manusia supaya bebas dari roda tumimbal lahir. Jadi jalan instan keselamatan yakni "ciu tao" atau memohon jalan ketuhanan atau pendhiksaan.
dalam upacara pendhiksaan seorang pandita memberikan 3 mustika supaya pengikutnya bisa langsung naik ke surga. 3 mustika itu rahasia bagi yg menerima dan tidak boleh diceritakan kpd org lain. Tapi yang jelas itu sudah rahasia umum.
Ketiga mustika itu:
(1) pintu suci, adalah titik di muka dimana pandita membuka pintu suci supaya rohani atau arwah bisa pulang ke surga sewaktu meninggal.
(2) ucapan suci, berupa 5 kata. yang digunakan untuk memanggil para dewa & buddha dalam kesusahan.
(3) pertanda suci, mudra, atau simbol tangan, untuk sembahyang.
pengikut maitreya dianjurkan untuk berbuat kebaikan, membina hati nurani, vegetarian dll semua yg baik2 deh. Dalam buddha maitreya juga diajarkan ajaran2 buddha: 4 Kesunyataan Mulia, 8 Jalan kebenaran dll, tapi tidak menganjurkan meditasi.
Kitab buddha zen yang sering dibahas adalah "kitab Hui Neng", guru ke-6 zen master.
Lalu apa hubnya Maitreya dgn I Kuan Tao?
ad bukti?
dan bagusnya ada juga yang nyeletuk: [sebagai balasan dari tulisan andersen]
"kutipan dari grup club maitreya di friendster"
Quotethanks buat Andersen yang udah kasih masukan.
"- aliran maitreya telah ada di Indonesia sejak tahun 1960an, dan telah sering dicela & dijelekkan pengikut Buddhis & lainnya.
- walaupun sering dijelekkan, terbukti sebagai aliran Buddha yang paling pesat berkembang, meliputi seluruh indonesia. dan telah banyak melakukan amal & kegiatan sosial. jadi sia sia aja anda mau memburukkan aliran tersebut, aliran maitreya tetap akan bertahan dan malah bertambah banyak pengikutnya.
- aliran maitreya berasal dari i kuan tao. tetapi di indonesia telah membaur menjadi aliran buddha
- aliran maitreya memang bukan agama buddha, juga bukan taoisme, ataupun konghucu. Ini adalah sekte sendiri yang menggabungkan beberapa aliran. jadi tidak ada gunanya meragukan ajarannya bukan buddha. memang i kuan tao bukan buddha."
jelas dicela lantaran kita menggunakan nama organisasi lain untuk masuk kedaratan.
hal ini dicela pula karena pendiri agama ikuantao yang kita bilang maitreya ini telah asal mencomot comot ajaran agama lain.
tanpa berpikir ketidaksamaan yang bakal memutar balik kearah sipembuat itu.
memang membaur tetapi hal ini tidak menjadikan ia sebagai Buddhisme.
karena telah dikatakan Buddhisme harus ada Buddha Dharma dan Sangha.
kita gak ada Sangha.
jadi boleh kawin.
kalau Dharmanya Bukanlah Tripitaka berarti harus diuji dengan cermat.
sekarang mari kita berbicara penggabungan ini
dulu ada yang berpartisipasi disini yang pernah nyeletuk noh.
"janganlah berbuat jahat, perbuatlah kebajikan, sucikan pikiran inilah ajaran Buddha"
pertama, bahkan kategori kebajikan sendiri ditiap agama memiliki visi yang berbeda,
dikatakan dikitab tertentu
"janganlah menyembah tuhan(alias dewa) tuhan yang lain"
"tiada tuhan selain allah"
karena kalo tidak berpandangan demikian dianggap dosa dimata Tuhan.
trus adalagi: yang boleh ngebunuh, ada yang boleh minum anggur.
sementara DIAGAMA LAINNYA tidaklah menganggap hal demikian sebagai kebajikan.
lalu istilah sucikan pikiran, di Buddhisme tidaklah berpandangan dengan bermeditasi seseorang benar benar berrefleksi terhadap kehidupan (alam) baru bisa tercapailah tingkat kesucian.
seperti yang dijalankan Boddhisatta. makanya mereka bertapa dan berhasil baru bisa disebut Buddha. gak menikah die!
tetapi diagama lain berbeda.
utusan, ataupun titisan dewa/tuhan yang jadi manusia.
jelas pandangan ini yang utama ditiap agama. berbeda.
dan gak selaras, bahkan saling bertentang.
PADAHAL HAL INI DASAR dari ke-iman-an tiap agama, bukan?
hal ini coba bagaimana kamu menanggapinya andersen
cerita kamu mengenai lao mu sendiri beserta yang pengutusan itu gak ada semenjak 2500 tahun yang lalu sampai sekarang.
yang ada barulah dibuat pada abad abad belakangan ini. tiba tiba muncul cerita demikian.
sedangkan istilah keMaitreya-an inipun berasal dari 2500 tahun situ. barulah kita sekarang mendengar istilah Maitreya ataupun Buddha, Dharma, dan Sangha.
nah permasalahannya. sumber asal muasal dari keMaitreya-an nya saja gak menuliskan seperti kepercayaan umat maitreya atau ikuantao.
bagaimana mungkin tiba tiba muncul cerita yang demikian?
wahahahhaha
hal ini membuat saya curiga sekali apa jangan jangan si pendiri agama ikuan tao atau maitreya ini asal aja buat cerita.
ngarang sendiri.
kan udah dituliskan oleh Buddhisme, bahwa Buddha bukan lahir trus jadi Buddha karena anugrah atau utusan maupun hadiah dari langit.
ini DOKTRIN yang paling basik dan dasar yang harus mau gak mau diterima oleh dunia, karena sejarahwan pun menuliskan demikian adanya.
berbeda dengan nabi nabi timur tengah yang memang tercatat sebagai nabi atau utusan dewa, demikian lah adanya
sedangkan hal ini didalam Ke Buddhisme an gak diterima.
wakh jadi pusing neh gue sendiri
coba kita ambil jalan tengahnya neh andersen.
loe kan juga punya pengetahuan neh mengenai ini.
coba kita diskusikan secara terbuka dan kepala dingin(adem ayem) aja.
tentu aja gue pun sangat ragu akan kehadiran agama ini sebagai Buddhisme
g kurang suka mendengar orang ngajak gue ke wihara taunya agama Buddha. huh!
sebenernya udah gue mau udahin gitu topik ini.
g juga udah males dengerin penjelasannnya itu lagi itu lagi.
yang udah dibahas dipenjelasan sebelumnya.
udah dibicarakan hal ini demikian ada juga yang masih keras kepala
menjunjung tinggi pandangan egoisnya alias pandangan sebelah mata.
huh!
gue capek kalo diskusi kaya gini.
mestinya kan harus liat dari ke2 pihak pembicara.
baru menjawab.
ini baru namanya fear dalam diskusi,
alias jujur brani terima faktual.
kalo emang bener mengambil ajaran agama agama lain.
seperti agama kr****n, berarti kita ajaran maitreya ini pun
mengambil sekaligus meNENTANG ajarannya.
karena di alkitab gak pernah menentang pemakanan daging
malah Yesus bilang
"bukan apa yang masuk ke mulut kamu, akan tetapi apa yang keluar dari mulut kamu..."
hmmmm
wong kepala keagamaan tiap agama memiliki visi dan misi
yang berbeda? gimana mau disatukan neh?
hahahhahah
coba deh gue pengen liat tanggapan andersen gimana?
orang itu bilang ada bukti gak kalo aliran maitreya ini ada kaitannya dengan i kuan tao?
Buktinya yah harus cari archive2 history lage...dan Aliran Maitreya itu sebenarnya I kuan Tao dalam versi Indo..cari ajah di negara laen...mana ada yg namane Aliran Maitreya..biarpun ada...tetep aja itu cuma julukan lain dari I kuan tao..kalo ndak percaya nanya ajah di Google..
maka itu el sol, saya terus kekeh di grup friendster itu kalao aliran maitreya ini adalah i kuan tao, yang diindonesia disengajain masukin istilah ke Buddhisme an ke dalamnya. tapi mereka gak bisa menerima pendapat ini.
el sol nanti i buka diskusi masalah ini di friendster. kamu ikut ya
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdis&fid=93232
Bab
apakah arti ketuhanan
jalan ketuhanan adalah jalan kembalinya roh ke nirvana, sebelum manusia dilahirkan semuanya adalah kesatuan roh yg berada dinirvana. nirvana atau alam abadi itu tempat asalnya roh. pada mulanya turun memasuki tubuh manusia melalui jalan benar tetapi sampai menjelang akhir hayatnya akan meninggalkan dunia tidak mengetahui dimana harus kembali. karena tersesat dari jalan benar yg semula. sehingga terjerumus dalam perputaran roda neraka melewati 4 pintu kelahiran
hanya org kebijaksaan yg tinggi dapat menyadari akan kehidupan manusia yg mengalami derita pada perputaran kelahiran, tua, sakit dan mati, dengan berusaha melepaskan untuk mencari yg sejati, untuk mencari jalan kembali pada pokok sumbernya. Ia rela melepaskan jabatan dan mengembara di pegununggan mencari guru agama. Demi mencari jalan ketuahan guna kembali pada alam abadi, ia rela menerima segala derita dengan menempuh beribu-ribu kilometer jauhnya mencari guru sejati. Misalnya Sakyamuni, Avalokitesvara, para Buddha sepanjang masa, semuanya mencari jalan ini utk membebaskan diri dari penderitaan roda lahir dan mati agar kelak menjadi Buddha, maka ada ucapan bunyi :
nabi konghocu : pada pagi hari mendengar jalan ketuhanan, sore hari matipun puas.
Kata-kata itu semuanya membuktikan tingginya nilai ketuhanan
Kesimpulan :
1. jalan ketuhanan adalah satu-satunya jalan tunggal bagi kembalinya roh ke nirvana
2. roh adalah watak ( sifat ) asal manusia, dan merupakan pengendali dari tubuh manusia.
3. yg tersesat dari jalan ketuhanan tidak akan tahu lahir itu dari mana datangnya dan mati kemana perginya, maka terjatuhlah perputaran penderitaan neraka
4. setelah mendengar jalan ketuhanan yg merupakan jalan kesadaran ( penerangan ) dari petunjuk guru, maka memungkinkan roh kembali kealam abadi yaitu nirvana
5. ketuahan itu tanpa rupa dan wujud, sebagai mustika kemujijatan surgawi
6. ketuahan diturunkan pada watku yg tepat, diajarkan pada org yg baik dan diberikan pada yg berbudi.
Bab II
Sebab diajarkan ketuhanan
Pada jaman sekarang ini org telah melupakan pokok pangkal, yg dikejar hanya pangkal ujungnya saja, untuk mencari yg kelihatan, hati manusia sudah tidak luhur, selalu mengumbar nabsu sesukanya, keji, maling, serong, cabul, membunuh, bunuh diri dll.
Yg dianggapnya sudah melupakan hal biasa. Persoalan sex dan ketidak sopanan serta tata karma yg kalut sudah tdak merasakan malu lagi, tidak setia dan tidak berbaktipun tidak diketahui kebenaranya, kesopanan kian hari kian mundur. Akhlak pun kian hari kian mundur sehingga menjadi bencana besar yg belum pernah terjadi sebelumnya.
Karena itu pada akhir-akhir ini, bencana air, api, keributan, peperangan, wabah penyakit, kurang makanan dan bahaya paceklik datangnya saling susul menyusul, ini sebabnya manusia tidak mentaati hukum tuhan dan menjaga budi etika kemanusiaan, sehingga hawa kejahatan membumbung naik dan membuat marahnya tuhan.
Tuhan menurunkan bencana untuk menghukum yg berbuat jahat, yg menimbulkan bencana dan kejahatan dimana mana. Akan tetapi diantar manusia pun masih ada yg bijak dan sadar mana boleh tidak membedakan antara yg baik dan buruk atau membiarkan kumala dan batu hancur bersama. Karena itulah atas kemurahan para suci memohon perkenan tuhan yme agar mengajarkan ketuhana utk menolong wanita dan pria yg beriman.
Syukur atas rahmat tuhan yg tiada taranya, mengijinkan ketuhanan diajarkan demi menyelamatkan dunia. Dengan khusus mengutus Buddha chikung dann bodhisattva dewi bulan turun kedunia. Menerima firman tuhan untuk menyelamatkan 3 alam, barang siapa diantara pria dan wanita memiliki jodoh kebuddhaan, maka akan mendapat jalan ketuhanan. Bilamana setelah mendapat ketuhanan dapat secepatnya mengubah perbuatan buruk utk menjadi lebih baik, meleyapkan penyelewengan utk kembali pada kebenaran guna dapat mengembalikan hati ketuhananya dan menolong dari terbebasnya dan bencana yg sudah didepan mata, menghindarkan malapetaka serta mengubah kefanaan menjadi sukavati. Semua ini menjadi keprihatinan para Buddha utk menyelamatkan dunia, dan oleh karenanya menjadi sebab diajarkan ketuhanan secara umum.
Kesimpulan :
1. akhlak moral manusia merosot menjadi hawa kejahatan membumbung tinggi dan turun kembali mengakibatkan bencana
2. para suci tidak sampai hati membiarkan yg buruk dan yg baik membaur tak terpisah, maka memohon kepada tuhan untuk menurunkan ketuhanan utk menolong dunia dari bencana dan menyelamatkan umatnya yg beriman.
3. barang siapa yg telah memperoleh ketuhanan dan masing-masing dapat berlaku bajik, merubah kesalahan utk memperbaiki diri, masing-masing dapat menjaga ketuhanan, dengan sendirinya akan terhindar dari bencana.
Bab III
Beruntung memperoleh ketuhanan
Hari ini mendapat ketuhana, sungguh merupakan keberuntungan pada tiga kelahiran dan berlimpahnya budi leluhur. Sejak dahulu kala org mencari jalan ketuhanan harus meninggalkan rumah tangga utk melepaskan usaha bisnisnya mencari guru sejauh ribuan kilometer dng susah payah melawan badai salju. Melalui pembinaan diri dgn 3000 kebaikan ( pahala ) dan berbuat jasa 800 kali sampai jasa pahalanya cukup barulah org
tersebut mancapai ketuhanan, namun biasanya hanya satu saja yg dapat memperoleh antara puluhan ribu pembina.
Hari ini kita mendapatkan ketuhanan yg seseungguhnya terlalu mudah, hal ini disebabkan menjelang akhir stadium ketiga, dunia akan menemui bencana besar yg belum pernah terjadi sebelumnya. Juga berkat tuhan yg sll bermurah hati tidak sampai hati melihat yg baik dan yg buruk hancur bersama-sama. Maka ajaran surgawi yg sejak dahulu tidak diajarkan dgn sembarangan, terbentang sejalur jalan besar yg cemerlang, bagaikan perahu suci menyelamatkan dunia.
Karena ada yg mempunyai ikatan kebuddhaan dan keberuntungan, barulah ada pengajak dan penanggung, yg menggunakan macam-macam omongan utk mengingatkan anda. Hari mengajak anda untuk mencari ketuhanan tak lain demi menolong anda terlepas dari bencana dan agar dpt hidup melampaui kematian.
Hendaknya setelah menuntut ketuhanan, dapat menghentikan keburukan dan berbuat kebajikan utk menegakan diri guna memperbaiki org lain, bukan saja dapat merubah kemalangan menjadi keberuntungan, atau pada saat menemui kesukaran akan berbalik menjadi lancer, malah masih dapat terbebas dari samudra derita, dan menghentikan derita tunimbal lahir, untuk mencapai tingkat kebuddhaan di nirvana.
Perlu diketahui, bahwa yg paling sukar terlahir didunia ini adalah sebagai manusia sedangkan manusia tidak gampang mendapatkan ketuhanan.
Hari ini, sesungguhpun sudah mendapatkan ketuhanan yg berarti telah beruntung. Sebagai anak tuhan yg baik ikatanya dengan kebuddhaan, maka seharusnya melaksanakan dgn sungguh-sungguh, jgn sampai mudah di dapat pun mudah dilepas.
Nabi kong ho cu pernah berkata : seorg budiman rela mati demi ketuhanan" maka jgn pula telah mendapatkan kesempatan malah menyia-yiakannya.
Kesimpulan :
1. pada dahulu kala org membina atau tapa terlebih dahulu, baru memperoleh ketuhanan, diantara ribuan yg membina, seorgpun sulit menemukannya.
2. kini mendapat terlebih dahulu, baru kemudian membinanya. Bagi setiap org yg mendapat, mempunyai kesempatan mencapai kesempurnaan.
3. bagi yg berkebajikan besar pada ketiga kelahiran baru menemui pengajak penanggung untuk diajak masuk memohon ketuhanan.
4. setelah memohon ketuhanan, hanya perlu membinanya, bukan saja hanya bisa merubah kemalangan menjadi kebajikan bahkan masih dapat hidup melampaui kematian dan terbebas dari tunimbal lahir serta penderitaan neraka.
5. jangan berpenyakit, mudah dapat mudah lepas. Seharunya melaksanakan ketuhan dengan sungguh-sungguh, jgn melalaikan sebagai org beruntung.
Bab IV
Apa yg didapat dalam ketuhanan
Mengucapkan selamat kepada anda hari ini sudah medapatkan ketuhanan, pribahasa berbunyi : " bila berjodoh, sekalipun terpisah ribuan kilometer tapi dapat juga bertemu, dan sebaliknya, bila tidak berjodoh sekalipun berhadapan maka tidak mengenalnya".
Yg berjodoh berarti berakar baik. Biar terpisah ribuan kilometer dari vihara juga bisa memperoleh ketuhanan, yg tidak berjodoh walaupun sebelah rumah ataupun berkeluarga dekat dgn yg Pembina ketuhanan juga tidak dilintaskan. Ada sebabnya mungkin berprilaku kurang baik atau bila dilintaskan mungkin mereka pun tidak mau.
Maka dikatakan : " Hujan sekalipun lebat, tidak dapat membasahi rumput yg tidak berakar. Sebaliknya Buddha dharma sekalipun luas juga sulit melintaskan org yg tidak berjodoh. Org yg berjodoh ( berbakat ) memenuhi Buddha pada saat hidup. Yg tidak berjodoh menemukan Buddha sudah kembali kenirvana. Karena itu ada perbedaan antara org yg berjodoh dng yg tidak.
Hari ini karena mempunyai ikatan jodoh, maka anda suka datang memohon ketuhanan. Apakah yg didapatkan ketuhanan itu ?. yaitu mendapatkan triratna ( tiga mustika ). Mustika ada sesuatu yg berharga , tentu saja sangat tinggi nilainya. Di bumi mempunyai 3 pustika yaitu : air, api dan angina. Manusia mempunyai 3 musitka yaitu : saripati, hawa dan semangat. 3 mustika yg didapat hari ini adalah mustika kemujijatan surgawi yakni : pintu, ucapan dan tanda
Mustika pertama : pintu gerbang yaitu tempat kontaknya manusia dgn tuhan, titik letak roh suci, yg merupakan pintu keluar masuknya atau datang perginya roh suci, bukan condong kesisi tapi ditengah-tengah, sebagai jalan roh suci untuk kembali kenirvana tempat asalnya.
Kaun pengikut nabi kong ho chu pernah mengatakan : " tanah mustika yg sempurna terdapat pada kewajaran rohani "
Buddha mengatakan " dharma berada didepan mata, itulah sari mujijatnya nirvana"
Kaun taois mengatakan " pintu gerbang suci ini adalah pusat dari pada langit dan bumi"
Pintu merupakan inti kekuatan dari langit, bumi dan manusia, kemujijatanya tidak dapat dimengerti oleh setan dan dewa
Itulah mujijat kekuatan surgawi yg tidak sembarang diajarkan sejak dahulu kala, barang siapa membina dengan baik akan menjadi Buddha.
Dalam kitab diujarkan:" yg tertembus pintu sucinya, tidak akan dipanggil oleh penguasa neraka, sedangkan namanya dinereka sudah dihapuskan, sekaligus terdaftar di surga.
Juga dikatakan, suatu petunjuk dapat melampau 3 alam loka, satu titik dapat bebas dari 10 tahanan neraka.
Pribahasa berujar : " membaca habis ribuan kitab, tidak sebaik mendapat satu petunjuk guru."
Pun dikatakan :" membaca kitab ribuan jilid, tapi satu pengertian pun tidak di dapat, sekalipun perutnya penuh dengan kalam karangan ( kepintaran ) tapi tidak tahu soal lahir mati ".
Para suci mengatakan ;" ketuhanan sebenarnya tidak sukar, hanya menusia sendiri yg mencari sukar, bagi org sesat dihayati seperti tersekat lapisan gunung, namun bila guru membuka ( menunjuk ) pintu suci, tidak usah repot sudah mencapai nirvana.
Org suci dahulu mengatakan ; " pintu suci tidak ternilai harganya, kalau terbuka sudah berarti beerada dipulau dewa yg ada guanya, didalam gua itu terhuni raja rohani sendiri."
Bodhisattva Avalokitesvara mengatakan :" di rimba bambu nampak rohani sendiri, dipot bunga tangkai hu menyadari kemujijatannya, beodhisatva selalu berada di tengah rimba gunung. Sekejappun tidak terpisahkan, itulah yg sejati."
Di kitab Buddha mengatakan : " Buddha digunung suci, tidak perlu mencarinya jauh-jauh, gunung suci hanya di ujung hati, tiap-tiap org mempunyai pagoda gunung suci, kalau hendak menjadi Buddha harus membinanya dibawah pagoda itu."
Juga dikatakan : " surga barat walaupun sejauh sepuluh laksa delapan ribu kilometer, yg mengerti hanya menunjuk surga sudah di depannya".
Yesus Kristus berkata : " barang siapa tidak mau memanggul salibnya sendiri untuk mengikuti saya, ia tidak dapat menjadi murid saya."
Sabda diatas adalah peninggalan dari pada suci jaman dahulu yg membuktikan hakekat sebenarnya dari pintu suci. Dari sini dapat dimengerti bahwa para Buddha sepanjang masa / jaman semua mencapai kesempurnaan hanya dari pintu suci ini.
Para suci jaman dahulu sekalipun telah mengerti pintu mujijat itu, akan tetapi mereka tidak berani membeberkan terang-terangan. Dan hanya mengisyaratkan saja didalam kitab sbg petunjuk agar memperoleh ketuhanan dapat menyadari akan bukti kebenaranya.
Hari ini anda dapat petunjuk dari guru sejati, seluruhnya sama dengan yg diperoleh dari Buddha dijaman dahulu.
Setelah mendapatkan ketuhanan berarti telah mengerti rohani dirinya adalah Buddha, lebih pula mengerti akan tempat kedudukan Buddha ( roh ) kita berada. Oleh karena itulah bagi para Pembina ketuhanan harus dapat menyempurnakan jasa pahalanya seumur hidup. Dan setitik roh inilah yg nantinya akan kembali kenirvana dgn melewati jalan benar dari pintu suci ini, untuk menemui tuhan yme dan menerima kedudukan di nirvana sesuai dengan kesempurnaanya.
Nabi kong ho chu pernah berkata : " pagi hari mendapatkan ketuhanan, sore hari matipun puas,." Apa gunanya ? karena dapat terbebas dari tunimbal lahir dan tidak terjatuh ke neraka mengalami derita samsara.
Pada waktu bhikkhu shen kuang menyembah Buddha bodhi dharma, ada sebuah syair berbunyi : " tidak tahu sesungguhnya satu itu meninggal kemana ? karena sen kuang belajar dari bodhi dharma rela berdiri ditengah salju di vihara shao lim. Hanya ingin satu petunjuk terbebas dari penguasa neraka.
Mustika ke-2 : ucapan suci
Yaitu mantra tidak berupa tulisan. Pada waktu dahulu org mencari guru ingin mendapatkan mantra dengan menempuh jarak sampai ribuan kilometer jauhnya, mantra itu adalah ajaran sejati sedangkan ajran sejati itu tidak ada pada kitab suci, ajaran sejati hanya diberikan secara lisan dan langsung.
Pada jaman pancaran hijau ada mantra yg berbunyi : u liang sou fu. Dijaman pancaran merah pun ada bunyi NAMO OMI TO HUT. Kini pancaran putih sesuai dgn ajaran sejati harus diingat dalam hati. Bila menghadapi 3 bencana dan 8 kesukaran yg berada diluar kemampuan manusia utk mengelakanya diharapkan memiliki kesungguhan hati berdoa pada tuhan, dgn mengucapkan dalam hati, maka dengan sendirinya tuhan akan menitahkan para Buddha datang memberikan perlindungan pada kita dan pada bersamaan itu segala kemalangan akan berubah menjadi aman.
Para Buddha mengatakan : " membaca mantra akan membuat para setan dan dewa gemetaran karena mantra itu. Ini adalah titah suara 3 alam yg membuat para bodhisattva turun memberi pertolongan."
Oleh karena itu perlu dng ketulusan hati dan bertobat dengan sebenarnya sbg Pembina diri agar selalu doa itu dapat terkabul. Membina sampai kelak menjelang sampai akhir hayat, hendak melewati pintu surga juga perlu menggunakan ucapan suci ini, malah jgn sampai dilupakan, lebih-lebih jgn sampai dianggap lemeh.
Mustika ke-3 : pertandaan suci
Bila pejabat perlu menggunakan stempel, tapi bagi Pembina ketuhanan perlu menggunakan pertandaan suci. Karena pertandaan suci sbg symbol kesucian dan merupakan pengakuan resmi bagi yg ditabishkan sebgai anak tuhan, serta dapat diandalkan untuk diri dari 81 bencana. Pada masa pancaran hijau diajarkan tanda suci satu tangan sebagai andalan terbebas dari 9 bencana. Pada masa pancaran mereh diajarkan tanda suci dng dua telapak tangan dirangkap sbg andalan terbebas dr 18 bencana. Skg pada masa pancaran putih diajarkan tanda suci dng kedua tangan saling dilipat sebagai andalan utk terbebas dari 81 bencana, ini berarti sebagai tanda manunggal kembali pada tuhan.
Yesus kristus pernah berkata : " saya memberitahukan kalian, barang siapa yg ingin menerima kerajaan tuhan, bila tidak berlaku sbg anak kecil tidak dapat memasukinya, karena merangkul anak kecil dng merangkap tangan mereka utk memohon berkat.
Apa yg dibeberka diatas adalah 3 pustika yg didapat dari pada memohon ajaran ketuhanan ini. Yg merupakan mustika mujijat surgawi yg tidak sembarangn diajarkan sejak dahulu kala. Berdasarkan 3 mustika ini, hendaknya kita selalu ingat siapa yg mendapatkanya harus merubah segala kesalahanya utk menuju pada kebaikan. Dengan demikian semasa hidup didunia dapat perlindungan selamat dari pada Buddha dan menjelang kematiannya akan melampaui lahir dan mati serta terhindar dari penderitaan tunimbal lahir dineraka.
Tiga mustika didapat hari ini. Adalah mustika mujijat surgawi adalah tidak boleh diajarkan sesuka hati, lebih-lebih tidak boleh dibocorkan, mengingat sudah mengucapkan
ikrar, peraturan tuhan sangat keras, andaikan ada handai taulan yg ingin menempuh ketuhanan blh diajak mereka kevihara. Deadpan altar Buddha hanya blh guru mengajarkan dan tidak ada rahasia apapun. Setelah mendapatkan ajaran ketuhanan harus sering kevihara bersembayang dan banyak belajar agar dapat mengerti hakikat ketuhanan sedalam dalamnya. Serta mengerti nilai keberhargaan dan sekaligus byk menegakan jasa pahala, karena memfaat berbuat jasa pahala tiada batasnya.
Kesimpulan :
1. bagi yg berjodoh baik, baru dapat memperoleh ketuhanan
2. musitka mujijat surgawi ialah pintu, uacapan dan tanda suci
3. pintu suci adalah pintu yg benar bagi keluar masuknya roh suci. Roh kini berada di pintu, pintu yg dibuka oleh guru, kelak sebagai jalan tembus plg kenirvana
4. ucapan suci ialah titah bagi 3 alam yg merupakan ajran sejati utk perlindungan dari pada Buddha
5. pertandaan suci adalah tanda kode ketuhanan untuk bebas dari 3 stadiun dan sebagai suatu ikatan pertemuan antara kita dng tuhan
6. berpegang pada 3 mustika ini, sewaktu dapa terlolos dari bencana alam, dan setelah meninggal dunia dapat menjadi Buddha
7. ajaran khusus halus lembut tidak sembarangan terungkap, hendak dijaga hati-hati dan melaksanakanya dng hati tulus.
Bab V
Tujuan dari ketuhanan
Membimbing manusia sehingga dapat menghormati langit dan bumi, mengadakan upacara dan kebaktian para suci, mencintai Negara dan setia pada tugas, menjunjung tinggi tata susila, berbakti pada org tua, menghormati para guru, mempunyai kepercayaan diantara kawan, rukun sesame tetangga, mengubah kebiasaan buruk menjd baik, menguraikan lima relasi kemanusiaan, dan delapan kebajikan, mengembangkan ajran para suci dari para pembabar agung dan mentaati kesusilaan luhur ttg tiga azas kemanusiaan ( azas antara kepada Negara dan mentri, ayah dan anak, suami dan istri ) 4 kemurnian ( kesusilaan, keberanian, tidak korup dan tahu malu ) dan panca budi
Mensucikan hati dan pikiran, menggunakan raga yg palsu utk membina rohani yg sejati, guna mengembalikan kesucian watak sejati. Mengembangkan kebijaksaan tersempurna dari akal budi, sehingga dirinya cukup tegak utk menegakan org lain. Dirinya cukup sempurna utk menyempurnakan org lain.
Dan terakhir adalah mengembalikan dunia kembali damai dan sentosa, mengubah manusia menjadi baik dan suci serta mencita-citakan suatu didunia yg adil dan makmur.
Ajran ketuhanan tiada latar belakang. Tiada maksud lainya, tidak bergerak dalam politik, tidak berpikiran jahat, dan tidak bertentangan dng masyarakat, penuh ketulusan dan keterbukaan, laksana beningnya Kristal, itulah kesucian dari ajaran ketuhanan
Seperti apa yg dikatakan nabi kong ho chu : " hanyalah keagamaan tanpa memperbedakan suku bangsa." Dikatakan lagi : " barang siapa mempelajari ajaran sesat akan berbalik mencelakan dirinya sendiri ."
Diharapkan setelah memohon ketuhanan dapat menyelami tujuannya, dan taqwa kepada tuhan yme, bagi yg tekun membina ketuhanan ini, masa depanya cerah sekali. Apalagi jasa kebajikannya terus ditumpuk, akan memperoleh kesempurnaanya.
Kesimpulan :
1. tujuan dari ketuhanan adalah cerah dan mulia
2. luruskan hati dan memperbaiki tingakah laku badan serta menegakan diri utk mengubah org lain
3. tujuanya tiada latar belakang, tiada bergerak dibidang politik, dan tiada maksud lainya.
Bab VI
Teknik membina ketuhanan
Pada waktu dahulu waktu membina ketuhanan harus menyepi / bertapa diluar keluarga, atau menyepi didalam gunung, mengalami segala susah payah menempuh badai salju dan menderita dalam pembinaanya hanya hendak usaha sendiri utk memperbaiki kesalahan, serta membenahi diri sebagai cara utk melintaskan diri
Hanya memperbaiki diri sendiri tetapi tidak dapat mengubah dunia akan tidak mempunya jasa pahala luar maka itu yg memperoleh kesempatan pda saat itu sangat dikit sekali
Namun kini, org membina ketuhanan, sangat beruntung mendapatkan kemurahannya tuhan yme, membiarkan para Pembina distadiun ke-3 ini sebagai setengah awam dan setengah suci, tidak usah meninggalkan anak istri, ibu dan bapak, tidak usah melepaskan usaha rumah tangga dan bisnis, sambil melakukan perkerjaan masing-masing. Tidak peduli tingkat golongan apa saja tidak akan pertentangan dgn pekerjaan.
Teknik pembinaan diri adalah berusaha memperbaiki diri sekaligus melintaskan org lain, menyempurnakan diri sendiri berarti memperbaiki tingkah laku badan dan bertobat untuk merubah segalah kesalahanya serta tindak tanduknya dng aturan. Meyempurnakan org lain berarti melintaskan org. diri sendiri telah mendapatkan ajaran ketuhanan, harus berusaha meluaskanya, agar semua org dapat merubah kekeliruannya untuk berjalan sesuai dng hukum ketuhanan, itulah teknik pembinaan ketuhanan.
Kitab tengah harmonis mengutarakan : " firman tuhan disebut dgn watak sejati." Yg berarti mendapat ketuhanan akan mengerti juga kerohanian, mengikuti watak sejati dinamakan kebenaran, berarti setelah mendapatkan ketuhanan mengerti watak sejatinya akan dapat merubah yg menyimpang utk kembali pada yg benar. Melaksanakan ketuhanan dinamakan beragama, berarti yg membina ketuhanan harus atas nama tuhan menyebarkan dharma utk melintaskan org, melintaskan org untuk mendapatkan ketuhanan akan berbuat jasa pahala besar. Sedangkan membina diri dng memperbaiki kesalahan akan berbuah sebagai jasa pahala dalam.
Kini, justru berada pada stadium jaman ketiga,menjelang datangnya bencana akhir, masa peredaran sudah merubah kritis, bagi yg telah mendapatkan ketuhanan harus mengutamakan jasa pahala luar. Karena bila jasa pahala luarnya sempurna, jasa pahala dalamnya akan ikut sempurna dng sendirinya.
Pokoknya teknik pembinaan ketuhanan sebaiknya tidak membedakan antara jasa pahala luar dan jasa pahala dalam, dapat kedalam pun dapat keluar, asalkan perbuatan dan pikiran sama, inilah teknik yg sebenarnya dari membina ketuhanan.
Kesimpulan:
1. waktu dahulu membina ketuhanan harus meninggalkan rumah tangga, berpisah dng ibu bapak serta anak istri utk menyepi atau bertapa digunung
2. sekarang membina ketuhanan cukup dirumah saja pun tidak menghalangi usaha pekerjaan
3. melintaskan org lain sebagai pahala luar, memperbaiki tingkah laku badan sebagai jasa pahala dalam, luar dan dalam dibina bersamaan utk menghasilkan jasa pahala sempurna.
Bab VII
Setelah menuntut ketuhanan, apa yg harus didahulukan agar dapat memperoleh kemajuan
1. Bedakan antara sejati dan palsu dgn jelas
Seseorg yg baru menuntuk ketuhanan menginjakan kakinya ke vihara Buddha. Hal utama yg hrs dilakukan adalah mengerti jelas ketuhanan yg diperoleh apakah sejati, wajib mengenalnya dan mempelajarinya dng baik. Sekalipun telah mendapatkan ajran sejati namun tidak membinanya berarti memperoleh kesempatan dan menyia-yiakannya dan mengabaikan jodoh kebuddhaan. Bila badan jasmaninya telah tiada menyesalpun sudah terlambat.
Nabi kong ho chu pernah berkata :" bila sesuai dengan ketuhana dapat bertindak maju, bila sebaliknya dapat bertindak mundur"
Ajran sejati itu tidak terbentuk dan berwujud tetap tidak berubah, tiada lahir tiada musnah, adalah watak sejati kita, juga dikatakan sebagai sifat kebuddhaan.
Org yg memohon ketuhanan adalah memohon akan ini utk menjernihkan hati menampak rohani, mengenal aku sejati. Menuntun kita menuju kemanunggalan dari segalanya mengenal keesaan utk kembali pada yg sejati, hingga dapat melampaui dunia fana masuk kedunia suci dan dapat melampau kelahiran utk mengakhiri kematian dan memutuskan tunimbal lahir, semua inilah kesejatian dari dharma tingkat tinggi
2. percaya pada ketuhanan
atas rahmat tuhan yme diturunkan kedunia. Guru sejati datang kedunia fana dan para suci membantu melaksanakan tugas penyelamatan umum. Kita yg telah menjumpai gurusejati dan memperoleh ketuhanan,
dapat terbebas dari lautan kesengsaraan utk mencapai pantai bahagia.
Tetapi harus mempunyai keyakinan yg teguh, melaksanakan segala urusan ketuhanan.
Bila hendak memperoleh kemajuan seharusnya dari keyakinan mewujudkan kebaikan, sebab keyakinan merupakan merupakan dasar utk membina ketuhanan dan sumber dari pahala jasa
Jika org tidak menaruh keyakinan, bernujumpun tidak mujarab apalagi dapat membina ketuhanan ? maka yg telah mendapatkan triratna seharusnya memiliki keyakinan baru dapat mencerminkan kesungguhan hati dan kegairahannya
Didalam kegiatan pembinaan, keyakinan pada ketuhanan akan dapat memperoleh lindungan dari triratna. Asal ada keyakinan disitu akan tampak ketulusan hati. Bila niat tulus hati benar, tuhan dan para Buddha tidak akan mengabaikan pembalasan berkahnya.
Kini dimasa stadiun ke-3 merupakan masa datangnya bencana dan malapetaka, hanya memperoleh ajaran sejati dan membina dgn sesungguhnya serta mengandalkan kekuatan triratna, baru bebas dari jurang api tunimbal lahir dan terhindar dari bencana malapetaka. Percaya pada kekuatan welas asih tuhan yme yg senantiasa menuntun kita meuju jalan yg terang. Kita akan mendapatkan semangat yg padat dan utuh, bagaikan anak kecil yg mendapatkan tekanan dari luar lalu meminta perlindungan dalam pelukan ibunya baru merasa tidak takut lagi dan merasa tentram hatinya.
Begitupun Pembina ketuhanan, yg mempercayai pada ketuhanan, berarti berlindung darinya sehingga dapat lolos dari bencana dan malapetaka. Maka itu keyakinan adalah suatu factor yg memegang peranan penting.
3. ketulus ikhlasan mendengarkan dharma
dharma dimaksudkan sebagai ajran sebagai cara membina ketuhanan, kita tlah memahami dgn baik ketuhanan dan percaya tuhan yme, sepatutunya menunjukan ketulusan hati, akan tetapi dharma sedikitpun tidak kita pahami, bagaimana dapat memuaskan ketentram hati ? bapak guru mengatakan :" tidak mengerti dharma bagaimana dapat membina ketuhanan "
oleh kerena itu. Setelah mendaptakan ketuhanan harus menunjukan kesungguhan. Sering datang kevihara bersembayang. Memohon rahmat tuhan yg maha esa dan lindungan dari pada Buddha. Disamping itu sambil mempelajari dharma / hakekat ketuhanan.
Juga menerapkan pembinaan etika kemanusiaan serta mempelajari peraturan Buddha, tata kebaktian, menyelami cara untuk mencapai kebuddhaan, melatih pembinaan moral dan sebagainya.
Siapapun setelah mendengarkan dharma, tidak satupun yg tidak merasa batinya memperoleh ketentraman terhadap kehidupan yg penuh gairah dan harapan, lebih-lebih lagi akan membuat hidup penuh dng kebahagiaan.maka sering datang kevihara mempelajari dharma / hakekat ketuhanan merupakan suatu hal yg penting sekali.
Kesimpulan :
1. hendaknya memperoleh kemajuan seharusnya menghayati dharma / hakekat ketuhanan. Bila sesuai dng ketuhanan dapat bertindak maju dan sebaliknya
2. bila ajran itu sejati, hakekat ketuhananya sejati dan firman tuhannya pun sejati, seharusnya pun menunjukan hati sejati untuk mempercayai ketuhanan
3. mengandalkan keampuhan sejati triratna dan rahmat tuhan yme dapatlah terlindung
4. harus sering berkunjung kevihara, bersembayang dan mempelajari dharma / hakekat tuhan, setelah mengerti dharma baru kemudian membina ketuhanan
kayanya skg umat Buddha bersikap tegas nih... ;D
kalau ada org mau belajar agama Buddha benar2 pemula, mungkin ketemu topic seperti ini akan menjadi binggung, benar2 gampang ajaran Buddha menjanjikan masuk Nirvana, dan ini tidak bisa diterima pakai logika. hanya 1 titik ke nirvana.
bahkan di forum sebelah ada yg pengen belajar agama Buddha dan dia bertanya ttg konsep surga neraka dan karma, karena jawabanya yg dia dapat tidak sleg akirnya membatalin niatnya ukt belajar ajaran Buddha. setelah ditanya oleh teman2 forum ternyata dia belajar dari org i kuan toa ( kebetulan kali yah )
kemaren barusan ada agama lain juga tanya saya seperti ini , fung, kenapa sih umat Buddha itu kalau ada yg meninggal, pasti ada keluarganya yg bakar rumah, uang kertas, pembantu, emang disana ada tempat pengiriman ?
saya hanya bilang itu bukan ajaran Buddha, Buddha tidak mengajarkan hal seperti itu, bahkan seperti itu kalau saya melihat saya hanya bisa bilang permborosan, dan saya tertawa aja,dan itu hanya ajaran kong ho cu bukan ajaran Buddha.
akhrinya dia jawab oh gitu ya, saya kira umat buddha itu percaya tahayul.
memang bagi kita sekarang utk memperjelas dan benar2 memperjelas dimana ajran Buddha dan dimana suatu ajaran yg hanya memakai label Buddha sehingga ajrang Buddha tidak dianggap tahayul dan tidak masuk akal oleh masyarakat non buddhist dan yg ingin belajar pun tidak menjd ragu.
pada hal ajaran Sang Buddha kalau dipelajari oleh siapapun juga, benar2 membuat nyaman bagi yg mempelajarinya
Quote from: andre_golden on 05 September 2007, 10:35:15 PM
maka itu el sol, saya terus kekeh di grup friendster itu kalao aliran maitreya ini adalah i kuan tao, yang diindonesia disengajain masukin istilah ke Buddhisme an ke dalamnya. tapi mereka gak bisa menerima pendapat ini.
el sol nanti i buka diskusi masalah ini di friendster. kamu ikut ya
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdis&fid=93232
ok deh gw ikutan...^^ nama gw Jeffrey...
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 10:44:27 PM
paramita gw itu salah satunye menghancurkan ajaran sesat dan meluruskan mereka...lebih mulia dari Amithaba dan Avalokhitesvara khan? gw skalian bersiin nama dua senior kita itu...muliane diriku... :)) :))
Salah satu dari 1001 sumpah bodhisattva matahari (el sol) ^-^
Quote from: sefung on 06 September 2007, 01:49:06 AM
kayanya skg umat Buddha bersikap tegas nih... ;D
kemaren barusan ada agama lain juga tanya saya seperti ini , fung, kenapa sih umat Buddha itu kalau ada yg meninggal, pasti ada keluarganya yg bakar rumah, uang kertas, pembantu, emang disana ada tempat pengiriman ?
"kayanya skg umat Buddha bersikap tegas nih..."--Ya! Karena uda bosen yang bertele-tele dan sok lembut, padahal ga tau apa-apa.
"fung, kenapa sih umat Buddha itu kalau ada yg meninggal, pasti ada keluarganya yg bakar rumah, uang kertas, pembantu, emang disana ada tempat pengiriman ?"---ngomong aja, karena umat Buddha kaya dan bermurah hati. Ga cuma kasi bunga dan lilin.
hahahhahahah? biar ada mobil mobilannya ya nanti?
Quote from: Kelana on 06 September 2007, 11:10:01 AM
Quote from: El Sol on 04 September 2007, 10:44:27 PM
paramita gw itu salah satunye menghancurkan ajaran sesat dan meluruskan mereka...lebih mulia dari Amithaba dan Avalokhitesvara khan? gw skalian bersiin nama dua senior kita itu...muliane diriku... :)) :))
Salah satu dari 1001 sumpah bodhisattva matahari (el sol) ^-^
sebenarne paramita gw bukan 1001 tapi 2530...mulia khan diriku? maklum...Boddhisatta gitu loh... :P
[at] Andre
itu yg di FS dah di delete yak?
nggak ah?
masi ada ko Jef
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=935208&start=0&
aduh ada lagi orang yang ngobrolin masalah kuan kong dsb?
el sol, gimana neh?
gue udah bilang tuh kalo kuan kong kisahnya baru belakangan doang ada.
buakn peristiwa 2500 tahun yang lalu.
itu sitatapatra jadi ngomong gitu?
wakakakkakak ^-^
Quote from: andre_golden on 06 September 2007, 08:36:20 PM
nggak ah?
masi ada ko Jef
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=935208&start=0&
aduh ada lagi orang yang ngobrolin masalah kuan kong dsb?
el sol, gimana neh?
gue udah bilang tuh kalo kuan kong kisahnya baru belakangan doang ada.
buakn peristiwa 2500 tahun yang lalu.
itu sitatapatra jadi ngomong gitu?
wakakakkakak ^-^
kok gw dipanggil Ko seh... :))
Di Mahayana mungkin ada kale yak..tapi...gk logika ajah kalo Kuan Kong bisa jadi Dewa...alasanne gampang...dia banyak bunuh orang..dan itu udah cukup buat dia dapet tiket ke alam rendah...
kuan kong ini tradisi kayanya...
kaya tradisi dewa kebahagiaan... padahal dulunya tuh dia orang biasa, gubernur, karena merintahnya baek, rakyat bahagia, jadi dia sangat sangat dihormati sampe didewakan...
Quote from: 7th on 06 September 2007, 10:24:01 PM
kuan kong ini tradisi kayanya...
kaya tradisi dewa kebahagiaan... padahal dulunya tuh dia orang biasa, gubernur, karena merintahnya baek, rakyat bahagia, jadi dia sangat sangat dihormati sampe didewakan...
ngawur kamu...dia dihormati karena kesetiaannya dan keberaniannya dalam berperang...><" boleh dibilank..beliau adalah Pahlawan + Pembunuh yg top!
Oi sepatu! gw ngomongin dewa kebahagiaan... ::)
kasus kwan kong beda lagi... ya karena dia pahlawan, mungkin sangat sangat dihormati hingga akhirnya didewakan, bukan menjadi dewa... karena bentuk pemujaan leluhur di cina kan pake acara sembahyang... ketika Buddhism masuk, bercampur tradisi, Buddha dan Boddhisatta yang harusnya tuh cuma dihormati akhirnya juga menjadi objek penyembahan...
http://en.wikipedia.org/wiki/I-Kuan_Tao
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikuanisme
Kalo ga salah dalam salah satu bukunya Lu Shen Yan, pernah disebutin tuh apa bunyi dari mantra rahasia yg diajarin ke murid2 aliran Maitreya... Gw dulu pernah baca, tapi cuma sekilas jadi ya lupa dh...
Quote from: 7th on 07 September 2007, 07:29:59 AM
Oi sepatu! gw ngomongin dewa kebahagiaan... ::)
kasus kwan kong beda lagi... ya karena dia pahlawan, mungkin sangat sangat dihormati hingga akhirnya didewakan, bukan menjadi dewa... karena bentuk pemujaan leluhur di cina kan pake acara sembahyang... ketika Buddhism masuk, bercampur tradisi, Buddha dan Boddhisatta yang harusnya tuh cuma dihormati akhirnya juga menjadi objek penyembahan...
tenang bro...maklum baca pake nge-flash doank haha..jadine gk kliatan.. :P
Quote from: HokBen on 07 September 2007, 12:00:48 PM
http://en.wikipedia.org/wiki/I-Kuan_Tao
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikuanisme
Kalo ga salah dalam salah satu bukunya Lu Shen Yan, pernah disebutin tuh apa bunyi dari mantra rahasia yg diajarin ke murid2 aliran Maitreya... Gw dulu pernah baca, tapi cuma sekilas jadi ya lupa dh...
5 kata suci
Wu Thai fo mi lek
-----Original Message-----
From: sawfa
Sent: Friday, February 13, 2004 12:06 PM
To: MM
Subject: [mahasathi] Telaah Kritis dan Obyektif atas Aliran Maitreya
Telaah Kritis dan Obyektif atas Aliran Maitreya
APAKAH SANG BUDDHA MASA MENDATANG TELAH HADIR DI DUNIA INI ?
Ivan Taniputera
PENGANTAR
Belakangan ini di negeri kita dimarakkan oleh suatu aliran keagamaan yang
menamakan dirinya Maitreya, yang dalam Bahasa Mandarin disebut dengan Yi
Guan Dao ( baca I Kwan Tao ).
Sesungguhnya sebagai seorang Buddhis kita dapat menghormati agama dan aliran
apapun, sebagaimana yang diajarkan Sang Buddha dalam UPALI SUTTA, namun yang
menjadi masalah aliran ini telah mendompleng nama Buddhisme dalam
penyebarannya.
Dalam makalah kali ini kita akan membahas benarkah aliran Maitreya dapat
digolongkan pada Buddhisme dan apabila tidak apakah alasannya.
Mengingat perkembangan aliran ini yang demikian pesatnya.
Berdasarkan pengalaman penulis semasa masih tinggal di Jakarta, pada hampir
tiap-tiap perumahan terdapat cetiya ( mereka menyebutnya dengan istilah
Mandarin : Fo Tang [ baca : Foo Dang ]) aliran tersebut.
Selain itu kita juga akan membahas gerakan-gerakan keagamaan yang serupa
dengan Maitreya pada sepanjang sejarah Tiongkok untuk menarik keterkaitannya
dengan Aliran Maitreya.
Makalah ini juga tidak dimaksudkan untuk menjelek-jelekkan ataupun menghina
aliran Maitreya, melainkan untuk mendudukkan permasalahan pada proporsinya
yang benar.
Bagi rekan-rekan Buddhis diharapkan agar mendapatkan pengertian yang benar
mengenai apa itu sesungguhnya Aliran Maitreya tersebut.
Selamat membaca.
A.SEJARAH.
1. Ciri Khas Umum Aliran-Aliran Sesat dalam Sejarah Tiongkok.
Negeri Tiongkok merupakan tempat yang subur bagi perkembangan berbagai
aliran bidaah atau menyimpang, baik yang berakar dari Taoisme maupun
Buddhisme.
Sebelum kita menganalisanya satu persatu, maka baiklah kita menarik terlebih
dahulu ciri-ciri umum aliran-aliran tersebut :
(i). Berawal dari gerakan pemberontakan untuk menggulingkan suatu dinasti
atau pemerintah yang saat itu sedang berkuasa.
(ii). Para pemimpinnya mengaku titisan dewa tertentu ( bagi yang berlatar
belakang Taoisme ) dan titisan Bodhisattva tertentu ( bagi yang berlatar
belakang Buddhis ).
Dalam propagandanya mereka mengatakan bahwa dinasti yang sedang berkuasa
telah terlalu bobrok dan mereka telah menerima mandat surgawi untuk berkuasa
menggantikan pemerintahan yang lalim pada saat itu.
(iii). Bagi aliran sempalan yang berlatar belakang Buddhis, Bodhisattva yang
banyak dipilih adalah Maitreya.
Jadi banyak pemimpin sekte atau pemberontakan yang berasal dari kalangan
Buddhis mengaku bahwa diri mereka adalah penjelmaan Maitreya.
(iv). Pemberontakan diawali dengan membentuk suatu sekte rahasia untuk
mengumpulkan para pengikut.
Agar menarik minat rakyat jelata maka kadang-kadang dibumbui dengan mistik.
Para anggota disumpah dengan ritual khusus, yang juga timbul saat ketidak
puasan merajalela di kalangan rakyat.
Baik marilah kita mulai membahas sejarah aliran-aliran sesat di Tiongkok
mulai dari jaman yang paling awal hingga pada timbulnya aliran Teratai Putih
( Bai Lian, baca : Pai Lien ) yang merupakan cikal bakal Yi Guan Dao.
2. Sejarah Aliran-Aliran Sesat dalam Sejarah Tiongkok.
a. Dinasti Han ( 202 SM - 221M )
Marilah kita kembali pada masa akhir Dinasti Han pada abad ketiga Masehi.
Pada saat itu kekuasaan Kaum Kasim menjadi semakin besar, sehingga kaisar
hanya menjadi boneka mereka saja.
Mereka sangat lalim dan korup sehingga Dinasti Han menjadi lemah.
Ketidakpuasan merebak di kalangan rakyat, di mana hal tersebut berpuncak
pada Pemberontakan Topi Kuning ( Huang Qin ) pada tahun 184 M yang dipimpin
oleh tiga bersaudara bermarga Zhang.
Pemimpin utamanya bernama Zhang Yue ( Thio Kak dalam lafal Hokkian )
Zhang Yue merupakan seorang mahasiswa ilmu ketabiban yang gagal, namun ia
memiliki kemampuan mengobati orang.
Banyak rakyat yang disembuhkan olehnya dari berbagai penyakit sehingga
mereka kemudian tertarik untuk menjadi pengikutnya.
Legenda mengatakan bahwa kemampuan pengobatan tersebut diperolahnya dari
seorang dewa bernama Nan Hua Lao Shen ( Hokkian : Lam Hoa Lo Sian ) atau
dewa tua dari pegunungan Lam Hoa yang memberikannya sejilid kitab ilmu
pengobatan.
Di depan massa pengikutnya Zhang Yue berpidato bahwa pamor kerajaan Han
telah pudar dan ia telah ditakdirkan untuk menggantikannya, oleh sebab itu
ia mewajibkan para pengikutnya untuk mengenakan topi atau penutup kepala
berwarna kuning, yang melambangkan keunggulan gerakannya dari Dinasti Han.
Ia juga membagi-bagikan jimat ( hu ) pada para pengikutnya agar mereka
menang perang.
Mereka kemudian bergerak ke ibu kota dan berhasil menimbulkan kepanikan dan
kerusakan besar pada Dinasti Han, namun akhirnya pemberontakan ini berhasil
ditumpas.
b. Dinasti Sui ( 589-618 )
Pada bulan Januari 610 AD, sejumlah orang berpakaian warna putih dengan
rambut diikat pita putih dan tangan memegang kemenyan yang membara serta
bunga-bunga, mengumumkan datangnya Maitreya Buddha ke dunia ini dengan
mengadakan prosesi menuju kota Chian Kuok dan pada saat mereka hendak
memasuki pintu Chian Kuok, pengawal di pintu menyambut kedatangan mereka
dengan berlutut dan mempersilahkan mereka masuk.
Tetapi ketika mereka sedang berlutut, orang-orang saleh palsu
bandit-bandit ) itu merampok senjata-senjata mereka dan ketika tindakan ini
hampir mengakibatkan kerusuhan, bantuanpun datang untuk menaklukkan
bandit-bandit tersebut.
Orang-orang yang terlibat dalam pemberontakan ditangkap.
Jumlah yang tertangkap mencapai kira-kira seribu keluarga.
Tiga tahun kemudian pada bulan Desember 613 AD, seorang yang bernama Siang
Hai Ming menyatakan dirinya sebagai reinkarnasi Maitreya Buddha,
mengumpulkan penganut-penganut dan melancarkan pemberontakan dan mengangkat
dirinya sebagai raja, dan pada akhirnya membangun satu kerajaan di Pei Wu.
Setelah beberapa saat, Raja dari Dinasti Sui mengirimkan pasukan untuk
menaklukkan dia.
c. Dinasti Tang ( 618-906 )
Pada zaman Dinasti Tang, ada lagi seorang saleh palsu yang bernama Wang Hwai
Koo mengumumkan suatu berita yang keliru yakni Sakyamuni Buddha telah
mengundurkan diri dan telah digantikan oleh Maitreya Buddha, dan bahwa
keluarga Li akan runtuh sedangkan keluarga Yang akan bangkit lagi.
Li adalah marga dari Raja pertama Dinasti Tang dan Yang adalah marga dari
Raja pertama Dinasti Sui.
Pemerintah mendengar kabar itu segera mengirimkan pasukan untuk bertempur
dengan kelompok Wang Hwai Koo.
Wang Hwai Koo dan pengikut-pengikutnya ditangkap dan dihukum mati.
Tokoh lain pada masa Dinasti Tang yang juga mengaku sebagai penjelmaan
Maitreya adalah Ibu Suri Wu Zetian ( Hokkian : Bu Cek Tian ).
Ia memerintah dari tahun 690-705.
Setelah suaminya Kaisar Gao Zong ( 649-683 ) wafat, ibu suri Wu
perlahan-lahan berusaha untuk meraih kekuasaan, hingga akhirnya berhasil
menumbangkan Dinasti Tang untuk sementara waktu dan menjadi kaisar.
Ratu Wu sebagai alat propaganda kemudian memanfaatkan Agama Buddha dan Tao
agar rakyat menganggapnya sebagai makhluk suci ( padahal Ratu Wu sangat
kejam karena telah menyiksa sampai mati para selir suaminya terdahulu ).
Dari Kalangan Tao ia menerima gelar "Ibu para Dewa" ( Bahasa Inggris : Sage
Mother ) atau Lao Mu dan dipuja pada kuil-kuil Taois.
Untuk meraih simpati Umat Buddha dikaranglah pada saat itu suatu Sutra palsu
yang berjudul Sutra Awan Agung ( Great Cloud Sutra ) yang isinya seolah-olah
Buddha Sakyamuni telah menubuatkan bahwa Maitreya atau Buddha yang akan
datang akan terlahir sebagai wanita, yang di bawah pemerintahannya.
" Panen akan berlimah, kebahagiaan akan menjadi tak terhingga.
Rakyat akan berjaya, terbebas dari penderitaan dan penyakit.
Para penguasa dari negara-negara tetangga akan berdatangan dan menawarkan
diri untuk menjadi taklukan."
Vihara-vihara yang disponsori negara bersama-sama mempermaklumkan ajaran
baru ini dan menggelarinya "Maitreya yang tanpa cela".
Wu kemudian memerintahkan dipahatnya patung Maitreya raksasa di Longmen yang
wujudnya mirip dirinya.
d. Dinasti Sung ( 960-1279 ).
Pada masa pemerintahan Kaisar Ren Zong ( 1022-1063 ), bulan November 1047,
pemimpin dari Aliran Maitreya Wang Tzeh merencanakan suatu pemberontakan.
Pada mulanya dia adalah seorang gembala kemudian dia mendaftarkan diri
menjadi tentara.
Sementara itu buku ajaran-ajaran sesat telah beredar ke-mana-mana.
Buku tersebut memuat pernyataan jahat yang sama yaitu "Sakyamuni Buddha
telah mengundurkan diri dan Maitreya Buddha yang bertanggung jawab atas
urusan manusia di dunia."
Mereka mengeluarkan slogan bahwa Zaman Putih "istilah Bahasa Cina adalah Pai
Yang" telah tiba.
Ketika Wang Tzeh menjadi walikota, penganut-penganutnya mengangkat dia
sebagai pemimpin mereka dan kemudian melancarkan pemberontakan di propinsi
Pei.
Wang Tzeh memproklamirkan dirinya sendiri sebagai Raja.
Pada tahun baru di bulan Pebruari 1048, pasukan-pasukan raja menyelinap ke
dalam kota melalui terowongan.
Wang Tzeh ditangkap dan dihukum mati.
e. Dinasti Yuan ( Mongol ) ( 1279-1368 ).
Orang-orang kerajaan Mongol menghormati segala agama : Buddha, kr****n,
Islam dan Taoisme.
Tetapi melarang Aliran Maitreya.
Di antara agama yang disebut di atas, agama Buddhalah yang mendapatkan
penghargaan tertinggi, khususnya oleh keluarga raja, sehingga agama Buddha
mendapat fasilitas khusus dan juga mendapatkan fasilitas bebas pajak.
Oleh karena itu, penganut-penganut Maitreya merembes ke perkumpulan Bai Lian
yang dibentuk oleh Master Hwei Yen.
Pengembangan utama bagi sekte ini dititik beratkan pada pembacaan nama
Amitabha Buddha.
Setelah 5 tahun berada di perkumpulan Bai Lian, nama Maitreya menjadi
Perkumpulan Bai Lian ( sesuai dengan nama organisasi yang mereka nyusupi ).
Mereka menjalin hubungan baik dengan pegawai-pegawai pemerintah dan juga
orang-orang berpengaruh di masyarakat.
Selain itu, mereka juga ber-pura-pura melakukan kegiatan sosial.
Dengan cara demikian, secara bertahap mereka menjadi sah dalam hukum
pemerintahan, tetapi pengesahan tersebut bertahan hanya 9 tahun.
Ketika Raja Shidebala ( Ying Zong ) naik tahta pada tahun 1321, beliau
melarang aliran itu.
Pada saat itu, situasi politik sedang memburuk dan Aliran Maitreya mengambil
keuntungan dari situasi tersebut untuk menyebarkan ajaran yang menyimpang.
Hampir tiga tahun kemudian ( 1323 ), Raja Ying Zong dibunuh.
Dua puluh delapan tahun setelah beliau wafat atau pada masa pemerintahan
Raja Toghon Temur ( Shun Di - memerintah 1333-1368 ) yakni pada bulan Mei
1351, penganut-penganut Bai Lian, dengan Liew Foo Thong sebagai dalang utama
dan Han San Thong sebagai pemimpin, merencanakan untuk memberontak melawan
Dinasti Yuan dan memproklamirkan dirinya sebagai King Ming.
Ciri-ciri tentara mereka adalah membakar kemenyan dan pengikut-pengikutnya
mengikat kepala mereka dengan syal merah.
Karena itulah pemberontakan ini dalam sejarah dinamakan Pemberontakan Ikat
Kepala Merah ( Red Turban ).
Tetapi rencana pemberontakan tersebut bocor, Han San Thong tertangkap dan
dihukum mati.
Istri dan anak lelakinya, Han Lin Er meloloskan diri.
Pengikut-pengikut yang melarikan diri dikumpulkan oleh Liew Foo Thong untuk
membentuk suatu tentara yang berjumlah ratusan ribu orang.
Tentara tersebut menyerbu dan menaklukkan propinsi Ing Chuan.
Pada bulan Februari 1355, Liew Foo Thong memproklamirkan Han Lin Er sebagai
Raja Ming kecil.
Pada bulan Januari 1352, seorang penganut Bai Lian yang kaya, Kuo Tze Hsing,
juga mengumpulkan penganut-penganut untuk bekerja sama dengan Han Lin Er.
Kuo menyatakan dirinya sebagai Jenderal. Pada tanggal 26 Februari,
tentaranya menaklukkan propinsi Hau Chou.
Pada bulan Maret tahun yang sama, Zhu Yuanzhang ( Hokkian : Cu Goan Ciang )
bergabung dengan mereka sebagai bawahannya.
Zhu telah menjadi rahib sejak kecil.
Dia meninggalkan Sangha untuk menjadi seorang awam karena kuti di mana dia
tinggal telah dibakar.
Zhu mempunyai penampilan yang tampan dan tubuhnya tegap.
Selain itu, dia selalu menang dalam peperangan. Kuo Tze Hsing begitu
terkesan sehingga dia mengangkat Zhu sebagai menantu laki-laki.
Tiga tahun kemudian, Kuo meninggal dan putranya Kuo Thien Shih menjadi
pemimpin.
Han Lin Er mengangkat anak Kuo sebagai panglima, Chang Thien Yew dan Zhu
sebagai Jenderal pertama dan kedua.
Enam bulan kemudian, Kuo Thien Shih dan Chang Thien Yew dibunuh.
Akibatnya semua tentara berada di bawah perintah Zhu Yuanzhang.
Pada bulan Februari 1363, Liew Foo Thong dibunuh dan Han Lin Er dengan cepat
mengirim berita kepada Zhu untuk meminta bantuan segera.
Bantuan diberikan segera dan Han Lin Er diselamatkan.
Sejak itu Han Lin Er menjadi boneka Zhu Yuanzhang.
Pada bulan Desember 1366, atas nama untuk menyambut kedatangan Han Lin Er ke
selatan, Zhu mengirim satu kapal untuk menjemput Lin Er.
Dalam perjalanan, Zhu memerintahkan orang membalikkan kapal tersebut dan Lin
Er tenggelam, tentu saja Zhu Yuanzhang menjadi pengganti.
Supaya bisa menghibur mereka, Zhu pada tanggal 4 Januari 1368 mengumumkan
"Ming" sebagai nama rezimnya.
Dengan demikian, dia menjadi Raja pertama Dinasti Ming.
Inilah untuk pertama kalinya suatu pemberontakan sekte rahasia berhasil
mengangkat pemimpinya menjadi kaisar.
Zhu lalu bergelar Hong wu dan memerintah dari tahun 1368-1398.
f. Dinasti Ming ( 1368-1644 )
Berhubung Raja Choo Yen Zang pernah menjadi bhikkhu, dia amat paham tentang
isi dari agama Buddha.
Oleh karena dia sadar bahwa penganut-penganut Bai Lian telah mengambil dan
kemudian merubah Buddhadharma sesuai pemikiran mereka.
Mereka menggunakan nama aliran Maitreya Buddha hanya sebagai topeng untuk
menipu orang-orang yang tidak mengerti latar belakang mereka.
Setelah Zhu naik tahta menjadi raja dia mengeluarkan perintah melarang
aktivitas dari aliran Bai Lian.
Sejak itu, pengikut ajaran Bai Lian mengajarkan ajaran sesatnya pada malam
hari saja dengan pintu dan jendela tertutup rapat.
Pada zaman Dinasti Ming, kerajaannya paling banyak menderita karena
pemberontakan Bai Lian yang sangat sering terjadi.
Banyak dari pemberontakan ini terjadi ketika negara tersebut sedang dalam
kehancuran dan lelah dalam menghadapi perang dengan penyerang dari luar
negeri.
Berikut adalah beberapa pemberontakan terkenal yang tercatat dalam sejarah :
1. Pada tahun 1373 Pheng Phu Kui, pengikut Bai Lian dari SheChuan
mengumpulkan orang-orang, menyerang dan menjajah 14 kota secara
berturut-turut dan pemerintah menghabiskan waktu beberapa bulan untuk
menaklukkan mereka.
2. Zin Kang Nu dan Tien Chiew Cheng berontak pada saat negara sedang kalah
perang dengan Vietnam.
3. Thang Sai Er mengambil keuntungan dari kesempitan ketika Jepang sedang
mengganggu Liaw Tong yang terletak di timur laut China.
4. Ketika ada ancaman dari Manchuria dan keluarga raja sedang mengalami
keributan dalam kerajaan, Chao Ik San, atas nama Maitreya Buddha mengumumkan
dirinya sebagai raja dan berontak melawan pemerintah.
5. Wang Hsing and Chee Hong Joo paling terkenal dengan nama buruknya dan
memiliki tentara yang terbesar.
Pada saat keluarga raja dan rakyat pada umumnya sedang panik karena
Manchuria sudah masuk perbatasan China dan telah menaklukkan 40 kota di Liaw
Tong, Wang Hsing and Chee Hong Joo memimpin 2 juta tentara, menyerang dan
menjajah kota-kota besar di propinsi Shantong dan bahkan mencuri alat
transportasi pemerintah yang membawa makanan. Supaya dapat bertempur dengan
tentara yang begitu besar, pemerintah terpaksa mengirimkan tentara di Liaw
Tong.
Ini berarti tentara Bai Lian memberikan bantuan besar kepada tentara
Manchuria.
Di antara penganut-penganut Bai Lian yang terkenal, terdapat seorang wanita,
Tang Sai Er, yang memiliki ilmu hitam.
Dia berkata bahwa dia telah memperoleh sebuah buku dari surga di mana buku
tersebut diketemukan dari dalam batu besar.
Dengan buku tersebut dia bisa menguasai roh-roh dan dewa / dewi dan bisa
mendapatkan pakaian maupun makanan yang ia inginkan.
Beribu-ribu orang awam, karena terpesona oleh ajaran sesatnya, mengikuti
dia. Pada satu pertempuran dengan tentara kerajaan, Tang Sai Er menggunakan
ilmu hitam untuk melindungi dirinya.
Banyak roh-roh yang tampangnya mengerikan muncul di langit.
Karena tahu bahwa Tang Sai Er mungkin akan menggunakan ilmu hitam, jenderal
kerajaan itu membawa sedikit darah yang kemudian disiramkan ke roh-roh yang
tampak itu.
Dengan segera, roh-roh yang mengerikan tersebut berubah menjadi
manusia-manusia dan kuda-kuda kertas.
Sai Er berhasil meloloskan diri tetapi kemudian tertangkap.
Dia dirantai dan dikirim ke ibukota dengan menggunakan kereta tahanan.
Tetapi, dalam perjalanan, dengan kekuatan ilmu hitam, Sai Er berhasil bebas
dari belenggu rantainya dan menghilang.
Sejak saat itu dia tidak pernah diketemukan lagi.
Ilmu hitam Tang Sai Er diperkirakan diwariskan ke generasi berikutnya.
Pada tahun 1557, terdapat seorang yang bernama Ma Cu She di mana dengan ilmu
hitamnya dapat membuat prajurit kertas menjadi seperti prajurit yang
sebenarnya.
Pada saat prajurit kertas itu diserang, ia akan berbalik menyerang dan
melukai penantangnya, meskipun begitu, ketika rencana pemberontakan Ma Cu
She diketahui oleh pemerintah, pemerintah segera mengirim tentara untuk
menaklukkan Ma Cu She dan pengikutnya.
Diperkirakan lebih dari 100 orang pengikutnya mati dalam medan peperangan,
tetapi Ma Cu She sendiri berhasil lolos dari maut.
Pemimpin Kedelapan Yang Palsu
Pada zaman Dinasti Ming, terdapat seorang pengikut Bai Lian yang paling
jahat dalam sejarah di Cina.
Ajaran sesatnya mempunyai pengaruh yang paling dalam dan luas terhadap
pengikut-pengikutnya sampai saat ini.
Nama orang itu adalah Lo Wei Ching, lahir pada tanggal 8 Januari 1446.
Dia mengatakan bahwa Sesepuh Hui Neng adalah merupakan pemimpin Sangha yang
terakhir, karena Jalan ke Surga telah berubah dari sistim kepemimpinan
Sangha menjadi sistim kepemimpinan orang awam.
Dia merekayasa sebuah cerita bagaimana dia menerima garis kepemimpinannya
sebagai berikut :
Seseorang yang bernama Pai Ik Chan menyelamatkan Sesepuh Ke-6 yang sedang
dikejar oleh seorang bhikkhu kejam di ladang.
Oleh karena itu, Pai Ik Chan diberikan baju dan mangkok sebagai bukti
penerimaan garis keturunan pemimpin.
Selama 3 tahun, Sesepuh ke-6 sembunyi di rumahnya.
Kemudian Pai Ik Chan dan seorang guru besar Tao Ik dinobatkan bersama
sebagai pemimpin ke-7.
Ini benar-benar merupakan kebohongan yang besar dan menggelikan.
Penjelasan yang benar adalah Sesepuh ke-6 lahir pada tanggal 8 February
638, sedangkan Pai Ik Chan lahir tahun 1194 pada jaman Dinasti Sung,
sehingga ada perbedaan waktu 450 tahun.
Maka itu, bagaimana dia bisa menyelamatkan Sesepuh ke-6 ?
Kecuali waktu bisa berputar kembali.
Guru Pai Ik Chan yang bernama Ma Tao Ik adalah cucu murid dari Sesepuh ke-6
dan lahir sedikitnya 400 tahun sebelum Pai Ik Chan.
Oleh karena itu, bagaimana Pai Ik Chan bisa bertemu dengan pemimpin ke-6
sebelum guru dia Ma Tao Ik ?
Selain itu, Lo Wei Ching adalah orang yang hidup pada zaman Dinasti Ming,
lahir beberapa ratus tahun setelah Pai Ik Chan, bagaimana Pai Ik Chan
menyampaikan "Jalannya" kepada Lo Wei Ching ?
Seperti yang tertulis dalam sejarah agama Buddha, garis keturunan dari
kepemimpinan berakhir pada Sesepuh ke-6 Hui Neng.
Sistim kepemimpinan ini diteruskan ke Cina dari India oleh pemimpin
Bodhidharma.
Dia adalah Sesepuh pertama di Cina dan juga sebagai pendiri sekolah Zen di
Cina.
Sebelum meninggal, beliau mengatakan bahwa sistim kepemimpinan Zen akan
berakhir pada Sesepuh ke-6.
Sejak itu, hanya Dharma yang akan berputar, kain dan mangkok tidak merupakan
tanda kepemimpinan.
Berikut ini adalah ajaran sesat yang dipelopori oleh Lo Wei Ching :
- Dia merupakan pendiri dari sistim kepemimpinan umat awam.
Dia mengatakan bahwa "Jalan Surga" telah berubah dari sistim kepemimpinan
Sangha menjadi sebuah sistim yang dikendalikan oleh umat awam ( penerjemah :
maksudnya tidak ada lagi Sangha dalam ajaran mereka ).
- Dia memulai semboyan bahwa "Tiga agama menjadi satu".
Ketiga agama itu adalah Juisme ( ajaran kuno di Cina ), Taoisme dan
Buddhisme.
- Dia mengarang cerita bahwa Tuhan yang bernama Lao Mu ada di Surga Wu Zhi.
Segala makhluk diciptakan olehNya.
- Sejak terbentuknya Aliran Maitreya ( Yi Guan Dao ), selalu ada pernyataan
bahwa sistim dunia terbagi menjadi 3 periode yakni Periode Hijau, Periode
Merah dan Periode Putih.
Periode Putih ini merupakan periode akhir zaman yang menurut mereka dunia
akan kiamat pada periode ini.
Lukisan tentang dunia kiamat oleh mereka sbb :
Akan terjadi malapetaka angin, hembusan angin begitu kuat sehingga orang
hanya akan mendengar "bum..."
Bagaikan surga akan ambruk dan bumi akan retak, dan hanya sekejap mata
segala sesuatu benda musnah, tak satu makhlukpun yang terlihat.
Mereka membuat cerita dunia kiamat dengan menjiplak teks ajaran Buddha dan
kemudian melakukan banyak pengubahan-pengubahan.
Menurut teks agama Buddha, periode waktu antara pembentukan alam dunia
dihitung berdasarkan tiga kalpa :
Kalpa Kecil, Kalpa Sedang dan Maha Kalpa.
Aliran Yi Guan Dao ( Aliran Maitreya ) mengubah nama kalpa menjadi Periode.
Sebenarnya teks agama Buddha mengatakan bahwa dunia akan musnah total pada
akhir Maha Kalpa yang akan tiba pada trilliun tahun mendatang.
Mereka mengatakan bahwa akhir kalpa akan segera datang supaya dapat membuat
orang-orang menjadi panik dan masuk aliran sesat tersebut.
Berdasarkan ajaran ini Lo Wei Ching selanjutnya menyatakan bahwa pada akhir
Periode Putih ( penerjemah: maksudnya akhir zaman ), Tuhan mereka "Lao Mu"
akan turun ke dunia membawa kembali 96 milyard anak-anak sejati ke sisiNya.
Anak-anak ini akan menikmati kekayaan dan kemakmuran di surga sesuai dengan
perbuatan baik mereka ( pengertian perbuatan baik disini adalah dedikasi
yang dalam kepada Aliran mereka ).
Agar dapat mengendalikan pengikut-pengikutnya, Lo mengeluarkan peraturan
bahwa orang-orang yang mencari "Jalan Surga" harus bersumpah kepada Tuhan
Lao Mu.
Sumpah-sumpah itu sangat kejam dan berbunyi sebagai berikut :
- Seorang tidak boleh mencari "Jalan Surga" dengan pura-pura
- Seseorang tidak boleh mundur ketika diminta untuk maju
- Seseorang tidak boleh membocorkan rahasia aliran, karena tindakan itu akan
mengakibatkan tertangkapnya pemimpin dan kematian dari pemimpin aliran
tersebut.
- Seseorang tidak boleh tidak sopan kepada "Chien Jen" yakni gelar yang
diberikan kepada pejabat tinggi dalam aliran itu.
Chien Jen memegang jabatan "orang kedua" dalam aliran tersebut.
( Jumlah Chien Jen sangat sedikit, tetapi selain pemimpin tertinggi mereka
"She Mu" mereka memegang kekuasaan tertinggi dan disanjung oleh
pengikut-pengikut mereka, dan saat mereka tiba ataupun pergi selalu diiringi
tata cara yang khidmat seperti yang biasa dilakukan terhadap keluarga
kerajaan atau pejabat kerajaan yang berpangkat tinggi ).
- Seseorang tidak boleh menganggur tanpa melakukan penyebaran ajaran mereka
dengan penuh semangat.
Siapa saja yang melanggar salah satu dari peraturan-peraturan tersebut di
atas akan disambar halilintar dan dibakar lima kali.
Dalam agama Buddha, terdapat satu hal yang amat penting yaitu Triratna:
Buddha, Dharma dan Sangha.
Maka untuk menandingi Triratna agama Buddha, Lo Wei Ching menciptakan
Triratna versi dia sbb :
- Menunjuk "Hsien Kuan" yaitu menunjuk bagian tengah dahi di antara kedua
alis mata dengan menggunakan jari tengah oleh seorang pandita mereka yang
disebut Tien Chuan She
- Memberitahukan kode lisan yang terdiri dari 5 kata: Wu, Thai, Fu, Mi, Nek.
- Mengatupkan tangan dengan cara-cara tertentu
Seseorang yang ingin menjadi anggota baru harus mendapat rekomendasi dari
dua orang anggota lama.
Tetapi orang cacat, tukang jagal, pelacur-pelacur, preman-preman dan
gelandangan-gelandangan tidak diterima sebagai penganut.
Pada tahun 1527, usaha Lo Wei Ching untuk menggulingkan rezim itu gagal.
Dia ditangkap dan kemudian dihukum mati dengan cara tubuhnya ditarik dan
dikoyak oleh 5 kereta kuda.
Kode Lisan
Lima kode lisan yaitu Wu, Thai, Fu, Mi, Nek dikatakan sangat membantu dalam
keadaan bahaya.
Tetapi kode lisan ini tidak dapat dibocorkan kepada siapapun, bahkan orang
tua sendiri, suami dan isteri atau anak mereka jika mereka bukan anggota.
Pada zaman Dinasti Qing, lima kata itu dirubah lagi menjadi :
Min, Ta, Pao, Sin, Ik.
Tetapi kode ini dirubah kembali menjadi kode yang semula, ketika Dinasti
Qing runtuh dan menjadi Republik.
g. Dinasti Qing ( Manchu ) ( 1644-1911 ).
Pada zaman Dinasti Qing, pemberontakan dari aliran Bai Lian ( Yi Guan Dao )
sangat sering terjadi, khususnya pada pemerintahan Raja Qian Long
1736-1795 ) dan Raja Jia Jing ( 1796-1820 ).
Pada akhir Dinasti Qing, yaitu pada tahun ke-18 pemerintahan Raja Jia Jing,
nama aliran Bai Lian berubah lagi menjadi aliran Tien Li atau kadang-kadang
disebut aliran Pa Kua.
Pada suatu pemberontakan pengikut-pengikut Bai Lian gagal dan mereka bubar.
Sebagian mereka bertobat dan menjadi bhikkhu tetapi yang lainnya tetap setia
pada alirannya.
Untuk menghindari perhatian pemerintah, aliran Bai Lian dibagi menjadi
berbagai cabang-cabang dengan nama yang berbeda-beda.
Aliran "Yi Guan Dao" yang ada sekarang merupakan salah satu cabang dari
aliran Bai Lian.
He Liau Ko
Dia merupakan pemimpin kedua Yi Guan Dao.
Dia mulai berontak melawan Dinasti Ching pada pemerintahan Qian Long di
tahun 1774.
Dia adalah seorang penghasut dan perencana jahat.
Beberapa pemberontakan yang terjadi pada masa itu adalah hasil hasutannya.
Pada tahun 1795, dia melancarkan satu pemberontakan secara besar-besaran
yang merusak banyak propinsi yakni She Chuan, Hu Pei, He Nan, An Hui, Khan
Su dan lain-lain.
Pemberontakan ini disebut dalam sejarah Cina sebagai "Kerusuhan oleh
bandit-bandit dari aliran Bai Lian ( sekarang disebut Yi Guan Dao ).
Wang Jue Yi
Dia merupakan keturunan dari Wang Hsing yang terkenal dengan reputasinya
yang buruk pada zaman Dinasti Qing.
Pada akhir zaman Dinasti Qing, ada organisasi yang memberikan pelatihan
tinju yang disebut Yi He Tuan ( Tuan = bataion ) atau disebut Yi He Quan
Quan = tinju ).
Organisasi ini berkedok sebagai tempat pelatihan tinju padahal organisasi
ini Yi He Tuan adalah organisasi militer dengan cabang-cabang yang tersebar
di berbagai tempat.
Wang Jue Yi adalahpanglima dari organisasi ini.
Dengan kata lain, sebenarnya Yi He Tuan adalah organisasi Pai Lian
sekarang disebut Yi Guan Dao ).
Sudah tentu, aliran Pai Lian masih dibawah pengawasan ketat dari
pemerintah.
Usaha pembasmian dari pemerintah terhadap pemberontak Pai Lian masih sering
dilakukan.
Pada saat itu, Ibu Suri Ci Xi ingin menggulingkan Kaisar dari tahta dengan
tujuan untuk mengalihkan tahta kerajaan kepada keponakannya ( Kaisar itu
adalah anak dari hasil perkawinan selir dengan kaisar almarhum ), tetapi
rencana Ci Xi mendapat hambatan yang luar biasa dari pihak asing yang
mendukung Kaisar.
Supaya bisa menangani orang-orang asing tersebut, Ibu Suri mengizinkan
anggota Yi He Tuan memasuki ibukota.
Anggota seperguruan tertua ( paling senior ) yang bernama Chao Fu Thien,
bersama dengan pemimpin-pemimpin cabang lainnya dipanggil ke istana untuk
diberikan kehormatan berupa topi dan jubah yang mana hadiah ini hanya boleh
dipakai oleh pejabat-pejabat tinggi di istana.
Ini merupakan yang kedua kali dalam sejarah Cina dimana aliran sesat ini
disetujui oleh pemerintah.
Tidak lama setelah aliran Bai Lian masuk ibukota, sekretaris Duta Besar
Jepang dibunuh dan menyusul peristiwa itu, terjadi pembakaran dan pembunuhan
secara besar-besaran.
Pembakaran dan pembunuhan tersebut mengakibatkan pengaruh yang sangat besar
dalam sejarah yaitu delapan negara asing ( yaitu Inggeris, Amerika,
Perancis, Jepang, Rusia, Austria dan Itali ) bergabung dalam membentuk
tentara sekutu untuk menyerang dan menduduki ibukota Cina.
Inilah yang dalam sejarah dikenal sebagai Pemberontakan Boxer.
Setelah kejadian ini, anggota seperguruan tertua Chao Fu Thien, ditangkap
oleh penduduk sekampung dengan kedua tangan diikat untuk diserahkan kepada
pemerintah.
Chao Fu Thien kemudian dihukum mati.
Aliran sesat ini kembali mendapat larangan dari pemerintah Cina.
Dengan kata lain, pengesahan aliran sesat ini hanya bertahan lebih kurang
sebulan saja.
h. Republik Cina ( 1911- sekarang ).
Chang Thian Ran.
Dia adalah pemimpin ke-18 aliran Yi Guan Dao.
Dia dibesarkan di keluarga yang menganut aliran Pai Lian selama beberapa
generasi.
Semua pemimpin aliran sesat ini menyatakan dirinya sebagai inkarnasi Buddha
Maitreya, namum ironisnya, semuanya mempunyai ambisi menjadi kaisar dan
berakhir dengan kematian tragis.
Berdasarkan fakta-fakta yang telah disebutkan diatas, maka Chang Thien Ran
merubah pernyataan "Inkarnasi Buddha Maitreya" menjadi "Manusia Buddha Ci
Kong".
Dengan kata lain, dia menamakan dirinya sebagai Manusia Buddha Ci Kong.
Chang Thien Ran menyatakan dirinya telah menerima suatu mandat dari surga
untuk menjadikan dirinya sebagai pemimpin ke-18 Yi Guan Dao.
Dia menyebarkan doktrin yang sesat sebagaimana pendahulunya melakukan yakni
"Sakyamuni Buddha telah mengundurkan diri sebagai Lord of Buddhism dan
Maitreya Buddha telah mengambil alih dalam pembabaran Buddhadharma."
Disamping doktrin sesat yang telah tersebar luas ini, dia juga menyebarkan
pernyataan yang menyimpang bahwa zaman di dunia ini terdiri dari 3 periode :
- Periode (zaman) Hijau merupakan periode untuk Dipankhara Buddha
- Periode (zaman) Merah merupakan periode untuk Sakyamuni Buddha
- Periode (zaman) Putih merupakan periode terakhir dibawah naungan Maitreya
Buddha.
Dengan kata lain, kalpa sekarang adalah kalpa Maitreya Buddha.
Pada tahun 1946, Chang Thien Ran ditangkap karena menyebarkan doktrin sesat
yang meracuni pikiran masyarakat setempat bahwa dengan menyatakan kode
rahasia akan membuat mereka menjadi Buddha dalam bentuk manusia.
Disamping itu, dia juga bergabung dengan Jepang melakukan kerusuhan di
ibukota.
Pada tanggal 13 Agustus 1947, Chang Thien Ran ditembak mati oleh regu
penembak pemerintah di Cheng Tu, ibukota She Chuan.
Tindak kejahatannya diterbitkan di koran-koran setempat.
Menyusul peristiwa ini, pemerintah mengeluarkan larangan keras segala
aktivitas Yi Guan Dao.
Setelah kematian Chang Thien Ran, isterinya yang bernama Sun Suk Cen, sering
dipanggil dengan SheMu ( gelar kehormatan untuk isteri guru ) dijadikan
pemimpin tertinggi Yi Guan Dao.
Tidak lama kemudian Sun Suk Cen datang ke Taiwan dan menjadi pemimpin
tertinggi Yi Guan Dao di Taiwan.
3. Sutra-Sutra palsu yang menjadi doktrin Maitreya.
Sejarah mencatat bahwa Agama Buddha masuk ke Tiongkok pada jaman Dinasti
Han ( 202 SM - 221 M ).
Masuknya agama asing tersebut telah membangkitkan perasaan tidak senang di
kalangan agama lain yang lebih tua atau asli Tiongkok, seperti misalnya
Agama Dao ( baca Tao ).
Untuk menunjukkan bahwa Agama Tao lebih unggul maka dikaranglah Sutra-Sutra
palsu untuk mendukung hal tersebut.
Isinya antara lain menyebutkan bahwa Sang Buddha hanyalah merupakan salah
satu penjelmaan Lao tzu ( pendiri Agama Tao ).
Versi lain mengatakan bahwa Lao tzu telah menghilang dan pergi ke India.
Ia mempertobatkan banyak orang di sana dan menjadi Buddha.
Ada lagi yang mengatakan bahwa Lao tzu telah pergi ke India dan mengajar
Sang Buddha ajaran kebijaksanaan.
Inti sari dari semuanya adalah berusaha membuktikan bahwa Agama Buddha
adalah berasal dari Agama Tao.
Salah satu karya semacam itu misalnya adalah Lao-tzu Hua-hu-cing atau Sutra
Pertobatan Kaum Barbar, karangan seseorang bernama Wang Fu pada abad keempat
M.
Anehnya doktrin yang dianut oleh Aliran Yi Guan Dao juga mencerminkan
ajaran-ajaran semacam itu.
B. AJARAN UTAMA.
Untuk meneliti Ajaran Maitreya dapat membuka website sebagai berikut :
Bahasa Inggris :
hxxp://www.taoism.net/gateways/buddha.htm
home.kimo.com.tw/yp2758/Eyiguantao.html
hxxp://www.taoism.net/html.html
Bahasa Indonesia :
hxxp://www.buddhismemaitreya.org/
hxxp://www.dutamaitreya.org/
1. Maitreya telah datang menjelma ke dunia ini dan terlahir sebagai guru
mereka.
Umat Buddha Maitreya meyakini bahwa guru mereka adalah penjelmaan Buddha
Maitreya dan Era Sakyamuni Buddha telah berakhir, jadi mereka yakin bahwa
Maitreya telah hadir di dunia ini.
Namun marilah kita perhatikan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha sendiri.
Kritikan :
Mari kita perhatikan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha dalam
CAKKAVATTI-SIHANADA SUTTA, Sutta ke-26 dari DIGHA NIKAYA :
" Pada saat itu [ kota ] yang sekarang merupakan Varanasi akan menjadi
sebuah ibu kota yang bernama Ketumati, kuat dan makmur, dipadati oleh rakyat
dan berkecukupan.
Di Jambudipa akan terdapat 84.000 kota yang dipimpin oleh Ketumati sebagai
ibu kota. Dan pada saat itu orang akan memiliki usia kehidupan sepanjang
84.000 tahun, di kota Ketumati akan bangkit seorang raja bernama Sankha,
seorang Cakkavati ( Raja Dunia ), seorang raja yang baik, penakluk keempat
penjuru ...Dan pada saat orang memiliki harapan hidup hingga 84.000 itulah
muncul di dunia seorang Yang Terberkahi, Arahat, Sammasambuddha bernama
Metteya ..."
Jadi saat Metteya ( Maitreya dalam Bahasa Sansekerta ) hadir di dunia ini
akan terdapat hal-hal sebagai berikut :
1. Terdapat kota "megapolis" yang bernama Ketumati.
2. Terdapat 84.000 kota di Jambudipa.
3. Terdapat seorang raja bernama Sankha.
Beliau seorang Cakkavati atau raja dunia.
4. Manusia dapat hidup hingga mencapai 84.000 tahun.
Nah, pada kenyataannya keempat hal di atas belum terwujud atau belum ada.
Hingga saat ini usia hidup hingga mencapai 84.000 tahun masih merupakan
sesuatu yang teramat sangat fantastis dan susah dibayangkan manusia.
Dapat hidup hingga mencapai usia 100 tahun saja sudah merupakan sesuatu yang
luar biasa.
Marilah kita coba pelajari tanda-tanda lainnya sebagaimana yang terdapat
dalam BUDDHAVACANA MAITREYA BODHISATTVA SUTRA :
" O, Arya Sariputra !
Pada saat Buddha baru tersebut dilahirkan di dunia Jambudvipa.
Situasi dan kondisi dunia Jambudvipa ini jauh lebih baik daripada sekarang !
Air laut agak susut dan daratan bertambah. Diameter permukaan laut dari ke
4 lautan masing-masing akan menyusut kira-kira 3000 yojana, Bumi Jambudvipa
dalam 10.000 yojana persegi - persis kaca dibuat dari permata lazuardi dan
permukaan buminya demikian rata dan bersih ..."
Nah, pertanyaannya apakah sekarang kondisi dunia sudah lebih baik dari jaman
Sang Buddha ?
Jawabnya belum !
Apakah kondisi fisik dunia sudah seperti yang digambarkan pada Sutra di atas
?
Jawabnya juga belum !
Karena itu jelas sekali Maitreya belumlah terlahir di muka bumi ini dan saat
ini masih jaman Buddha Sakyamuni.
2.Jaman Tiga Pancaran
Umat Buddha Maitreya membagi jaman dalam apa yang mereka sebut dengan tiga
pancaran.
(i). Jaman pancaran hijau, Buddhanya adalah Dipankara.
(ii). Jaman pancaran merah, Buddhanya adalah Sakyamuni.
(iii). Jaman pancaran putih, Buddhanya adalah Maitreya.
Sekarang telah memasuki jaman pancaran putih, karena itu ajaran Buddha
Sakyamuni tidak berlaku lagi.
Kritikan :
Marilah kita pelajari urutan Buddha-Buddha yang telah hadir di dunia ini
sebagaimana yang tercantum dalam kitab suci Tipitaka :
BUDDHAVAMSA, yang merupakan bagian ke-14 dari KHUDDAKA NIKAYA menyebutkan
mengenai 25 Buddha pada masa lampau ( dengan menambahkan nama 18 Buddha pada
daftar 7 Buddha yang terdapat pada Mahapadana Sutta ) :
Dipankara, Kondanna, Mangala, Sumana, Revata, Sobhita, Anomadassin, Paduma,
Narada, Padumuttara, Sumedha, Sujata, Piyadassin, Atthadassin, Dhammadasin,
Siddhattha, Tissa, Phussa, Vipassin, Sikhin, Vessabhu, Kakusandha, Konagama,
Kassapa, dan Gotama ( Sakyamuni ).
Lalu kalau begitu kemanakah Buddha-Buddha yang telah hadir di antara Buddha
Dipankara dan Buddha Sakyamuni.
Digolongkan dalam pancaran apakah Mereka itu ?
Jelas sekali pengarang ajaran Maitreya tidak paham Tipitaka.
Mereka tidak menyadari bahwa di antara Buddha Dipankara dan Buddha Sakyamuni
masih terdapat banyak Buddha-Buddha lainnya.
Kalau mereka sendiri tidak paham Tipitaka bagaimana dapat kita mempercayai
ajaran mereka ?
3. Triratna atau Tiga Mestika ( San Bao ) ala Maitreya.
Ada tiga mestika atau San Bao yang diajarkan oleh aliran Maitreya :
(i). Membuka apa yang disebut dengan "pintu suci", yakni suatu titik di
tengah-tengah alis.
Aliran Yi Guan Tao ( Maitreya ) mengajarkan bahwa titik tersebut merupakan
titik tempat keluarnya roh yang benar pada saat seseorang akan meninggal.
(ii). Mengatupkan tangan dengan cara tertentu :
Telapak tangan kanan dengan posisi empat jari merapat, kecuali ibu jari,
posisi horizontal agak mengarah ke bawah menekuk membentuk huruf V dengan
telapak bagian dalam menghadap ke arah tubuh kita.
Telapak tangan kiri dengan posisi sama seperti tangan kanan menempel
menutupi telapak tangan kanan sehingga telapak tangan kanan berada di antara
telapak kiri dan tubuh kita.
Ujung ibu jari tangan kiri menyentuh kuku ibu jari tangan kanan, kedua ibu
jari posisi horizontal mengarah ke bawah.
(iii). Lima kata rahasia yang tidak boleh bocor berbunyi: "Wu Tai Fo Mi Le."
Kritikan :
Bagi seseorang yang belajar Buddha Dharma, maka tidak dikenal istilah "pintu
suci" atau tempat keluarnya roh.
Lagipula dalam Buddhisme tidak dikenal adanya roh yang kekal ( atta ).
Juga tidak pernah ada yang namanya mengatupkan tangan ala Maitreya dan lima
kata rahasia tersebut.
Yang menjadi pertanyaan mengapa kata-kata tersebut harus dalam Bahasa
Mandarin ?
Tidak bolehkah diterjemahkan dalam bahasa lain ?
Hal ini juga bertentangan dengan Buddha Dharma, dimana Sang Buddha
mengajarkan bahwa Dharma ajarannya bolehlah diterjemahkan dalam bahasa
apapun juga.
Lebih jauh lagi apa yang mereka sebut dengan tiga mestika tersebut jauh
sekali berbeda dengan yang terdapat dalam Buddha Dharma.
4.Lao Mu
Kita baca puisi yang ditulis oleh Aliran Maitreya berikut ini :
" Buddha Maitreya, bangkitkanlah kekuatan jiwa, sehingga aku mampu bangkit
dari kegelapan ...
Bekerja dan berkorban dalam nama LAOMU adalah pengimpasan dosa, namun tetap
kulakukan tanpa pamrih.
Membina diri berarti mencintai diri sendiri.
Siapa membina, dialah yang mendapatkan.
Bukanlah LAOMU yang menjauhiku, melainkan akulah yang telah menjauhkan diri
dari LAOMU.
Buddha Maitreya, bantulah aku dalam menghancurkan ego ini, sehingga mampu
menjadi seorang pengasih bagi sesama.
Terima kasih LAOMU, kesempatan masih Kau berikan kepadaku.
LAOMU, melalui alam semesta, aku bersaksi akan kebesaran Kasih dan Kuasa-Mu
!
Datang kepada LaoMu
Ada kalanya kita lelah dan datang kepada LaoMu, tetapi tampaknya LaoMu diam
saja.
Lao Mu sepertinya meninggalkan kita menghadapi semua masalah itu sendiri.
Sesungguhnya tak ada yang lebih benar dari LaoMu.
'LaoMu tak pernah meninggalkan kita' terlebih-lebih disaat kita dalam
keadaan sulit.
Hingga ada kisah yang mengatakan orang jahat lebih dekat dengan surga karena
semakin jahat seseorang maka Tuhan akan berada semakin dekat untuk
menyadarkannya.
Penyebab mengapa kita merasa 'dianggap sepi' adalah karena kita datang
sebagai cangkir yang sudah terlalu penuh.
Tak ada lagi tempat kosong bagi LaoMu dan para Buddha untuk meletakkan
penghiburan serta kekuatan bagi kita.
Ketika menghadap LaoMu, hendaknya membiarkan hening mengisi diri, biarkan
cangkir menjadi kosong.
Ketika kita sedih tak perlu datang dengan kata-kata, LaoMu mengetahui dengan
jelas semua yang kita alami.
Hanya ada kita yang mau berserah diri untuk dihibur-Nya dan bersandar pada
tiang-Nya.
Jika kita menghendaki LaoMu berkuasa sebagai Sang penghibur sejati dan
sumber kekuatan diri, maka jangan pernah meragukan petunjuk-Nya.
Ingat ketika kita merasa sedih, merasa pilu, merasa derita pastikan dalam
diri kita bahwa LaoMu ada disamping kita.
Sebaliknya, jika kita merasa bahagia, gembira LaoMu juga menyertai kita."
Kritikan :
Pertama kali tidak ada dalam Agama Buddha sesuatu yang disebut dengan nama
Lao Mu.
Menilik puisi di atas jelas sekali Umat Maitreya hendak mengasosiasikan Lao
Mu dengan Tuhan, padahal dalam Buddhisme tidak dikenal konsep Tuhan semacam
itu.
Tidak ada Tuhan yang pengasih, sebagaimana yang dibabarkan Sang Buddha dalam
JATAKA VI:208 :
"Dengan mata, seseorang dapat melihat pandangan memilukan.
Mengapa "mahadewa" itu tidak menciptakan secara baik ?
Bila kekuatannya dikatakan tak terbatas,
Mengapa tangannya begitu jarang memberkati,
Mengapa dia tidak menganugerahi kebahagiaan saja ?
Mengapa kejahatan, kebohongan dan ketidak-tahuan merajalela ?
Mengapa kepalsuan menang, sebaliknya kebenaran dan keadilan gagal ?
Saya menganggap, padangan tentang "mahadewa" adalah ketakadilah yang membuat
dunia yang diatur keliru."
Demikianlah pandangan Buddhis tentang Tuhan sudah jelas dan tidak ada yang
namanya Lao Mu sebagai Tuhan ataupun mahadewa.
Sajak-sajak di atas jelas lebih dekat pada kr****n daripada Buddhisme.
Oleh sebab itu jelas sekali Yi Guan Tao bukanlah Buddhis.
C. KESIMPULAN.
Sebenarnya masih banyak kesalahan ajaran Yi Guan Tao ditinjau dari sudut
pandang Buddhisme, namun karena terbatasnya waktu akan dibatasi sampai di
sini saja, karena hal-hal yang dipaparkan di atas sudah cukup jelas
membuktikan perbedaan doktrin yang menyolok antara Buddhisme yang sejati
dengan Yi Guan Tao.
Yang kita perlu tahu hanya satu hal :
YI GUAN TAO BUKAN BUDDHIS dan banyak ajarannya yang bertentangan dengan
Buddhisme yang sejati.
Bagi Umat Yi Guan Tao saran saya belajarlah Buddhisme yang sejati, agar
pintu penerangan sempurna terbuka bagi kalian.
Marilah kembali ke pangkuan Buddha Dharma yang sejati.
DAFTAR PUSTAKA
Mizuno, Kogen: Buddhist Sutras, Origin, Development, Transmission, Kosei
Publishing, Tokyo, 1995.
Dharma Pitaka
Walshe, Maurice: The Long Discourses of the Buddha, A Translation of the
Digha Nikaya, Wisdom Publication, 1995.
Paludan, Ann: Chronicle of The Chinese Emperors, Thames & Hudson, 1999.
dikutip dari
hxxp://www.freelists.org/archives/mahasathi/02-2004/msg00060.html
fiiiuuuh..... walau cape juga bacanya....
anumodana....... :P
Anumodana juga...alangkah bagusnya kalo ini bisa dibagi2 kepada umat2 yg laen.... ;D
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=935208&prevloaded=1&&start=40
QuoteMAKA ITU SAYA TERASA TERPANGGIL
untuk memperbaiki hal ini.
APA JANGAN JANGAN apa yang disebut masa
kehancuran Buddha Dhamma itulah yang dikecohkan
oleh agama seperti i kuan tao yang ngejambret
nama Agama Buddha
karena telah mensalah artikan
ajaran Buddha menjadi ajaran
pendiri I Kuan Tao.
emang aneh orang cina pelajar Tao
pengen ngejelasin Buddhisme
kali ini saya harus blak blakan disini.
coba jelaskan istilah utusan lao mu,
apa itu artinya?
bagaimana dengan kisah Dipankara Buddha
yang di kitab ikuantao mencuri kisah Buddhisme,
dikatakan bahwa Buddha Dipankara lahir
hanya beberapa ribu tahun yang lalu doang!
bayang kan?
jangan jangan ada hal lainnya yang mengkecohkan
ajaran Tipitaka!
SEKALI LAGI! KEPADA TEMAN TEMAN
tiap agama Benar mengajarkan etiket dan kebaikan.
saya akui.
dan saya tidak antipati akan hal itu.
tetapi menyalah artikan dan brani melangkahi
ajaran Buddha maupun T(r)ipitaka
ini yang harus dicegah
SAYA SEBAGAI UMAT BUDDHA Merasa terpanggil
untuk membahas masalah ini dengan sesama umat Buddha
agar jangan lagi Buddha Dhamma menjadi merosot.
dan kabur artinya.
seperti istilah nirvana.
wah ini hal yang penting bagi umat Buddha dan
diserempetkan oleh mereka i kuan tao jadi surga!!!!!!!
kalau memang bukan Buddhisme,
saya bukannya bilang orangnya,
bukan nyinggung manusianya.
sekali lagi, kalau memang bukan agama Buddha,
diakui aja.
ganti namanya, dan berdiri lah secara harmonis!
kita bakal bisa ko ngehargai hal ini
dan menjalani ajaran masing masing
wong di kitabnya ikuantao menjelaskan
kehidupan Buddha aja
gak kongkrit
alias ngaco,
lagi ngelamun tuh pada saat buat kitabnya.
beler! trus jadi tulisnya juga ngaco!
so VANILA
kamu tau alasannya kenapa bisa mencoreng Buddhisme
termasuk mencoreng Dhamma
karena kalo udah salah ngartiin Nirvana/Nibbana
mana mungkin kamu bisa ngejelasin arti
8 jalan kebenaran (pikiran benar....)
dan merealisasikan apakah kau 4 kebenaran mulia/kesunyataan
mulia kalau saja
arti nirvana yang dijelaskan Sang Buddha
udah ngaco dan gak jelas!!!!
coba Vanilla, jelasin juga pencapaian Surga
diagama Buddha.
so, karena dengan adanya kehadiran i kuan tao yang nge
jambret nama Buddhisme(agama Buddha)
bisa merusak Dhamma itu sendiri.
hingga kehancuran Buddhisme akan tibalah saatnya!
mari mari kita Umat Buddha!
kita perjelas disini masalahnya!
agar jangan lagi ada kesalahan kesalahan
yang terjadi disni,
kita jaga Dhamma Buddha,
janganlah kita kembali memberikan
kesempatan pada ajaran ajaran model ikuantao
yang berusaha mencari tempat dihati umat Buddha.
dengan cara menjambret ke Buddhisme an
dan disalah artikan.
disini ada juga yang bilang
gak ko ada orang yang tadinya buruk jadi baik
karena masuk ikuan tao-aliran maitreya
bung!
saya tidak membicarakan kualitas manusia.
karena bnayak pula yang masi pake pu tao/
narkotik atau narkoba!
sama aja ada umat lain yang bilang liat tuh
karena masuk krst maka negara nya jadi kaya!
ini pernyataan bodoh!
liat aja negara amrik latin! dan afganistan
yang banyak umatnya!
masih aja miskin, dan kelaparan.
so untuk kualitas manusia.
itu harus diliat dari masing masing kesiapan batin
manusianya sendiri.
ko kenapa gak disebutin brapa banyak prosentasenya
yang baik dan buruk?
disini dengan mata kepala saya sendiri
ada orang yang udah sampai chi shu/vegetarian
tapi setelah nungging2 ditempat ibadah mereka,
diluar ia minum minuman, trus pake obat inex
kan pasti anda bilang ke saya
"ah itu mah orangnya aja yang begitu!"
maka itu saya gak bicara dari segi kualitas manusianya!
jangan ngelantur dari topik permasalahan.
tiap agama punya umat2 yang baiknya dan juga ada
yang buruk!
ok! so untuk masalah kemanusiaannya kita stop bicar amasalah itu
kalau mau buka aja topik yang baru tapi jangan disini.
sekarang lagi pembicaraan masalah Ikuantao bukanlah Buddhisme!
setuju teman teman Buddhist?
kebetulan disini juga ada umat Maitreya yang mungkin juga jadi spy untuk masalah ini.
tapi saya tak berkeberatan hati untuk berbincang masalah ini
sampai terdapat suatu kesimpulan.
moga pendiri forum inipun juga mendukung apa yang
saya sampaikan disini.
agar kita sebagai umat Buddha
harus menjaga dan melindungi agama Buddha.
kalau bukan umat Buddha sendiri
yang melindungi dan menjaga agama Buddha dari
ajaran yang bisa menghancurkan Dhamma itu sendiri,
kepada siapa lagilah agama Buddha bisa berdiri
dengan tegap.
kalau terus disalahi dengan ajaran seperti ikuantao atau
yang ngaku ngaku sebagai Buddhisme!
mari umat Buddha kita bersatu disini.
untuk melindungi Buddha!
jangan lagi lengah!
svati hotu
gue berharap bangat dukungan dari umat Buddha sendiri
kalau bukan kita siapa lagi yang bisa
ngejaga agama Buddha dari
serangan model agama i kuan tao atau aliran yang ngejambret nama Buddha Maitreya
mohon beri masukan
namo Buddhassa!
untuk sementara grup Buddhism indonesia di friendster
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=935208&start=0&
ditutup, tetapi akan dibuka dalam beberapa waktu
alasan moderator kepada saya karena untuk meredakan emosi yang terjadi.
wuh! sampe ada yang bilang gue fanatik?
ampun deh!
bicarain masalah pendirian agama ikuantao yang menjadi aliran Buddha maitreya
ko jadi gue dibilang fanatik?
emangnya gue umat awam yang berlaga jadi pendeta?
wakkakakakkakkaka ^-^
emank seh loe fanatik :)) :whistle:
:o wakakkakakakkakakakka ^-^
maling tereak maling :P
Ternyata sampe heboh yah disono. Baru baca nih
:) itulah sifat dari cult. Selain memposisikan diri sebagai yang "teraniaya", mereka juga menganggap orang lain (Buddhis lain) yang menentangnya sebagai fanatik yang mementingkan alirannya sendiri. Mengapa mereka menganggap orang lain demikian ? Karena mereka merasa, menganggap, kepercayaan mereka tersebut adalah memang bagian dari Buddhisme, sehingga Buddhis lain yang berusaha meluruskan pandangan salah mereka, mereka anggap sebagai orang-orang yang fanatik.
Anggapan bahwa kepercayaan mereka adalah Buddhisme inilah yang perlu diluruskan. Tetapi ini bukan hal yang mudah, apalagi di Indonesia. Kenapa? Karena celakanya, Walubi sendiri menganggapnya sebagai bagian dari Buddhisme.
Dan para pengikut cult ataupun orang ketiga (umat agama lain) akan memberikan alasan mengapa Maitreya merupakan bagian dari Buddhisme, yaitu pengakuan dari Walubi.
Dari pengalaman, penggunaan sutta/sutra adalah hal yang penting untuk meluruskan pandangan. Tetapi berhubung nampaknya mereka juga tidak terlalu paham mengenai sutta/sutra dan mereka hanya bergelut pada 1-2 sutra sebagai dukungan mereka, mereka (pengikut cult + umat agama lain) nampaknya tidak terlalu perduli akan hal ini. Yang mereka perdulikan tetap pengakuan dari Walubi yang mereka anggap sebagai Perwakilan Umat Buddha Indonesia.
So, membuktikan bahwa Walubi telah salah menganggap Maitreya sebagai Buddhisme dan mendesak Walubi untuk mengeluarkan mereka dari Walubi adalah langkah awal. Tapi mungkinkah?
Langkah lain adalah membuktikan bahwa Walubi bukan lagi oranganisasi yang mewakili Seluruh umat Buddha Indonesia. Dalam hal ini berarti kita membutuhkan organisasi-organisasi lain di luar kekuasaan Walubi.
Quote from: Sumedho on 08 September 2007, 07:43:22 AM
maling tereak maling :P
Ternyata sampe heboh yah disono. Baru baca nih
weleh..gw mana fanatik seh...Ko medho tuh yg fanatik...liat ajah...80% waktunya buat Buddhisme... ;D :P
kalo di daerah saya (batam)...
Yi Guan Dao makin menjadi2....
sekarang bukan Aliran Maitreya aja...
malah di tambah yang baru punya...
Aliran Avalokitesvhara...
katanya seh ajaran Guan Yin...
tetapi intinya mereka mempunyai konsep Lao Mu..
smuanya sama dgn Yi Guan Dao... n bilang mereka ajaran Dao...
kata mereka Sakyamuni Buddha ada Qiu Dao..
n Yesus jadi Tuhan karena dia jg ada Qiu Dao..
wah jadi hancur deh...
emang neh si "el sol" fanatiek! wakakakkakakak ^-^
Quote from: JackDaniel on 08 September 2007, 07:07:19 PM
kalo di daerah saya (batam)...
Yi Guan Dao makin menjadi2....
sekarang bukan Aliran Maitreya aja...
malah di tambah yang baru punya...
Aliran Avalokitesvhara...
katanya seh ajaran Guan Yin...
tetapi intinya mereka mempunyai konsep Lao Mu..
smuanya sama dgn Yi Guan Dao... n bilang mereka ajaran Dao...
kata mereka Sakyamuni Buddha ada Qiu Dao..
n Yesus jadi Tuhan karena dia jg ada Qiu Dao..
wah jadi hancur deh...
idihhhhh...merambat khan? makane dari dulu..gw dah rasa kalo ini ajaran bakal merambat...karena gampang dicerna..kayak snack...snack enak..tapi gk berguna...
kalo Buddha Dhamma...kayak lauk pauk...diantara enak dan gk enak..tergantung situasi dan kondisi...benar2 mulia Buddha Dhamma itu...^^ udah itu menyehatkan lage...kakaka ;D
Quote from: andre_golden on 08 September 2007, 08:21:10 PM
emang neh si "el sol" fanatiek! wakakakkakakak ^-^
sama2 lar....彼此彼此
di maitreya klub ada yang ngomong begini
http://www.friendster.com/group-discussion/index.php?t=msg&th=829284&start=0&
Quoteakhir2 ini makin banyak banget yang memfitnah Wadah Ketuhanan kita, mulai dari ada yang bilang kita cuma mendompleng nama Buddhisme, Maitreya blm pernah menitis ke dunia, Shi Zun n Shi Mu nabi/Buddha/Boddhisattva palsu, ajaran Great Dao Maitreya(Buddhisme Maitreya) ini palsu n sesat, sampai ke vegetarian adalah suatu cara penyembahan berhala.
Lalu apakah kita sebagai umat Maitreya harus bimbang? harus putus asa? jawabannya NGGAK!
Tolong buat teman2 seKetuhanan jangan terlalu dipusingkan hal seperti ini n jangan langsung 'telan' bulat2 'fakta' yang mereka sodorkan karena mereka belum tentu benar. tanyakan pada 'Hati Nurani' dan Pandita yang lebih tahu.
Intuisi hx, hx sendiri baru mengenal keTuhanan setahun lebih tapi hx sadar bahwa disini hx lebih berkembang, sifat2 buruk hx mulai bisa hx kikis karena ajaran Ketuhanan kita ini
jadi jika ajaran keTuhanan kita ini bisa membuat kita mengikis sifat buruk apakah masi bisa dikatakan sesat?!
hx cuma mau bagi intuisi jadi sekiranya ada teman2 yang merasa bimbang terhadap keTuhanan kita karena membaca atau mendengar hal2 yang miring di luar mohon jangan mudah percaya. selidiki dulu...
yang begini udah abis gue tantang?
jadi maksudnya Buddhisme yang telah memfitnah wadah ketuhanan mereka?
Vanila tulis diatas katanya hal hal miring?
huh!!!!!!!!!!!!!!!!!
ginilah kalau maling teriak "maling...!!!!!!!!!!!"
gue kesel bangat ngeliat tulisan mereka!
gue rada capek dengan tulisan mereka.
pengen gak diladenin.
tapi makin menjadi jadi?
gimana ya mestinya koko Tono, Medho, bhante upaseno.
kasih masukan deh buat i.
hen huo da le, ting ta men shuo na yang zi!
Even a piece of stone on the street can be controversial.
We really cannot be responsible with what others do.
What we can be responsible is to learn and practice Buddhism properly.
kalo kita sibuk sama ladang tetangga, ladang sendiri nga keurus 8)
bukan ngurusin ladang tetangga ko, teman2 pada risih aja liat tetangga metik hasil ladang kita terus dimodifikasi terus bilang hasil ladang mereka, yang kualitasnya juga ga kalah ma ladang kita...
gw sebenarnya seh ga terlalu masalahin, cuz belom kerasa pengaruh sepak terjang mereka buat gw pribadi... egois yah? memang... ;D
Quote from: El Sol on 08 September 2007, 03:38:49 PM
Quote from: Sumedho on 08 September 2007, 07:43:22 AM
maling tereak maling :P
Ternyata sampe heboh yah disono. Baru baca nih
weleh..gw mana fanatik seh...Ko medho tuh yg fanatik...liat ajah...80% waktunya buat Buddhisme... ;D :P
Ngiri yee hihihihhi ^-^
Quote from: 7th on 09 September 2007, 12:48:30 PM
bukan ngurusin ladang tetangga ko, teman2 pada risih aja liat tetangga metik hasil ladang kita terus dimodifikasi terus bilang hasil ladang mereka, yang kualitasnya juga ga kalah ma ladang kita...
gw sebenarnya seh ga terlalu masalahin, cuz belom kerasa pengaruh sepak terjang mereka buat gw pribadi... egois yah? memang... ;D
Maksud g sih, angin dan suara sumbang berikut gangguan akan selalu ada. Tapi kalo kita sibuk sama urus itu, kita jadi jalan ditempat loh. Kalau bisa balanced juga sama pengembangan batin kita.
Quote from: El Sol on 09 September 2007, 12:16:38 AM
Quote from: JackDaniel on 08 September 2007, 07:07:19 PM
kalo di daerah saya (batam)...
Yi Guan Dao makin menjadi2....
sekarang bukan Aliran Maitreya aja...
malah di tambah yang baru punya...
Aliran Avalokitesvhara...
katanya seh ajaran Guan Yin...
tetapi intinya mereka mempunyai konsep Lao Mu..
smuanya sama dgn Yi Guan Dao... n bilang mereka ajaran Dao...
kata mereka Sakyamuni Buddha ada Qiu Dao..
n Yesus jadi Tuhan karena dia jg ada Qiu Dao..
wah jadi hancur deh...
idihhhhh...merambat khan? makane dari dulu..gw dah rasa kalo ini ajaran bakal merambat...karena gampang dicerna..kayak snack...snack enak..tapi gk berguna...
kalo Buddha Dhamma...kayak lauk pauk...diantara enak dan gk enak..tergantung situasi dan kondisi...benar2 mulia Buddha Dhamma itu...^^ udah itu menyehatkan lage...kakaka ;D
di Batam banyak pengikutnya loor...
Rata2 Pengikutnya pada fanatik banget...
anggota mereka pernah paksa saya masuk...tp gua ga mau..
katanya mereka punya Firman Tuhan...
Di antara semua akar kejahatan, kebodohan batinlah yang paling parah, karena susah dilihat, dan susah dihilangkan.
Tapi, kita semua kan masih bodoh, kalo gitu, gimana ya bisa membuat yang lain pintar? :)
Quote from: Arasmas on 09 September 2007, 05:41:08 PM
Tapi, kita semua kan masih bodoh, kalo gitu, gimana ya bisa membuat yang lain pintar? :)
Ya gitu aja nanya...dulu ga bisa nulis, sekarang bisa nulis, gmana caranya biar bisa nulis?
Quote from: Upaseno on 09 September 2007, 06:30:40 PM
Quote from: Arasmas on 09 September 2007, 05:41:08 PM
Tapi, kita semua kan masih bodoh, kalo gitu, gimana ya bisa membuat yang lain pintar? :)
Ya gitu aja nanya...dulu ga bisa nulis, sekarang bisa nulis, gmana caranya biar bisa nulis?
sekolah, bhante. :)
diajarin sama guru sd.
By : Zen
Membaca kisah sejarah I kuan Tao yang ditulis oleh El Sol......... + gejala orang Tionghua (generasi muda) berbondong2 hijrah ke kr****n....
Saya merasakan bahwa sepertinya...
...orang Tionghua itu punya bakat fanatik?...hmmm, ataukah,
...orang Timur itu punya bakat fanatik (relatif thd orang barat)?...hmmm, ataukah,
...kebodohan (kurang luas wawasan dan pemahaman filsafat) itu kah yang menyebabkan mudah terjebak dalam kefanatikan?...., ataukah,
...pada dasarnya manusia itu memiliki benih kebodohan yang latent (avijja)?.....
lalu pertanyaannya saya lanjutkan...
...apakah kita yang sudah belajar Buddhism 'yg benar' (bukan cult) ini sudah tidak memiliki kebodohan lagi?...
...apakah kita yang sudah mempraktekkan Buddhism ini sudah luas wawasan dan memiliki pandangan yang benar?....
...apakah yang kita anggap sebagai 'pandangan benar' ini menjadikan kita fanatik?...
...apakah karena memang saya berbakat fanatik?...
Silakan dijawab sendiri deh :)
Setahu saya, hidup di samsara ini dalam wujud mahluk berintelektual, pasti selalu terjebak dalam perdebatan pandangan-pandangan, konsep-konsep, pertikaian-pertikaian....
...padahal Guru Agung kita adalah Sang Buddha yang telah mencapai pembebasan dari semua konsep.
Nah, loh.........
...antara compassion (cinta kasih) untuk menolong mahluk yg tersesatkan dan keseimbangan batin yg mengarah pada berhentinya segala bentukan sankhara.....
...manakah yang kita pilih?....(ah bentukan mental lagi :p)
ahhh.......memang masih jauh kita dari pencapaian arahat apalagi Kebuddhaan, sekedar mimpi mengkhayal....
...apakah kita sebut diri kita 'bodhisattva' yang hendak menolong mahluk2 yang sesat?
...ataukah kita lebih cocok menganalogikan diri sebagai sosok 'dharmapala' yang garang membela ajaran?
...ataukah kita sekedar anak muda yang resah gelisah hidup-mati membela gank kita?...:)))
Yuk kita realistis saja.........:p
disesuaikan aja ama perkembangan batinnya bro....
kalo tarafnya masih belum sampe, yah dipaksain juga akan percuma..... misal anak TK diharapkan belajar secara mandiri kaya di kuliahan... yah dia akan maen2......
jadi inget iklan rokok :
- Menjadi Tua Itu Pasti
- Menjadi Dewasa Itu Pilihan
I Kuan Tao dan Mi Le Ta Tao (Maitreya Great Tao)
--------------------------------------------------------------------------------
Ikuanisme, I Kuan Tao atau Yi Guan Dao (一貫道) adalah aliran agama baru yang bermula dari Tiongkok awal abad ke-20. "I Kuan" berarti persatuan atau kesatuan, sementara Tao berarti jalan, kebenaran atau juga ketuhanan. Ajaran Ikuanisme menekankan ajaran moral, menggabungkan aliran Konfusianisme, Taoisme and Buddha Ikuanisme bukan aliran atau kepercayaan Taoisme. Aliran ini berkembang di Indonesia berasal dari Taiwan sekitar tahun 1950-an
SEJARAH
Aliran Ikuanisme menyatakan bahwa pencipta alam semesta, bumi dan seluruh mahluk hidup adalah Tuhan. Lingkaran hidup bumi dan alam semesta adalah 108 000 tahun, dan kita berada dalam zaman terakhir (kiamat) dimana manusia telah hidup 60 000 tahun. Anak-anak Tuhan karena telah terlalu lama di bumi, tersesat dalam hidup duniawi, terjerumus dalam dosa menyebabkan mereka hidup dalam roda reinkarnasi. Tuhan mengutus 10 Buddha untuk menyelamatkan anak-anaknya di bumi. 7 Buddha pertama telah datang saat bermulanya kebudayaan manusia, dan 3 Buddha terakhir mengemban tugas penyelamatan. Sehingga dibagi 3 zaman: Zaman Hijau, Merah, dan Putih. Buddha Dipamkara diutus saat Zaman Hijau (sekitar 3000 SM) sampai lahirnya Siddharta Buddha. Zaman Merah bermula dengan diutusnya Siddharta Gautama. Zaman Putih bermula saat Buddha Maitreya datang sebagai Budha terakhir. Memang Budha Maitreya belom dating sebagai SammaSamBudha tapi beliau telah berkali-kali di titiskan (inkarnasi) ke dunia karena cinta kasih Beliau. Pra zaman Sakyamuni, beliau di lahirkan sebagai seorg pertapa, zaman Sakyamuni, beliau di lahirkan sebagai Ajitta, dan pasca zaman Sakyamuni, beliau di lahirkan sebagai bhiksu gemuk/gendut dengan tawa lebar membawa kantong spt rupang di kebanyakan vihara di gambarkan/dibuat. Beliau membawa cinta kasih universal ke dunia ini Memang Maitreya blom dtg ke dunia dlm sbg SammaSamBudha tapi beliau telah berkali-2 inkarnasi ke dunia ini, dan membawa ajaran-2 Nya setiap dlm inkarnasi beliau.
Sejarah resmi Ikuanisme membagi perkembangan Tao dalam 3 periode. Periode pertama disebut sebagai 18 Sesepuh Pertama dari Timur, yang bermula dari awal adanya manusia. Sesepuh pertama adalah Fu Shi, tokoh mistis dari Tiongkok, pencipta pa kwa (8 triagram). Kemudian berlanjut ke tokoh mitos dan sejarah: Shen Nong (penemu pertanian), Huang Ti (Kaisar Kuning), diteruskan ke raja-raja Tiongkok, sampai Kong Hu Cu, dan terakhir Lao Tze (Penulis Tao Te Ching). Dikatakan bahwa karena perang saudara di daratan Tiongkok, menyebabkan Lao Tze membawa Tao ke India dan meneruskan ke Siddharta Gautama. Di sini bermula periode ke-2 yang disebut 28 Sesepuh dari Barat, bermula dari Siddharta Gautama, diteruskan ke Mahakasyapa, dan menurut aliran Zen sampai terakhir Bodhidharma. Bodhidharma dikatakan membawa Tao kembali ke Tiongkok, dan bermulalah periode ke-3: 18 Sesepuh Terakhir dari Timur. Bermula dari Bodhidharma sampai sesepuh ke-6 Hui Neng. Dan dari sana di teruskan ke Sesepuh ke 7, 8. Guru ke-9 yang bernama Huang Te Hui 黃德輝 (1624-1690) adalah juga pendiri sekte "Shien Thien Tao" 先天道 (atau Jalan Surga Pertama). Aliran Shien Thien Tao masih ada di Indonesia dalam bentuk kelenteng kelenteng yang dipegang oleh Bhiksuni (Chai Ma). Sehingga disebutlah Ikuanisme bercabang dari Shien Thien Tao. Dokumen dinasti Ching yang ditemukan belakangan ini menunjukkan bahwa Wang Cue Yi 王覺一, sesepuh ke-15, mendirikan aliran "I Kuan Ciao" (Agama I Kuan) di zaman dinasti Ching (sekitar tahun 1850). Sejarah Ikuantaoisme menunjuk ke sesepuh ke-17 Lu Chong I 路中一 sebagai inkarnasi Bodhisatva Maitreya, merupakan awal Zaman Putih di tahun 1905.
Ikuanisme mulai berkembang pesat saat sesepuh ke-18 Chang Thien Ran 張天然 memegang pemimpin. Chang lahir tahun 1889 pada tanggal Imlek 19 bulan 7, di Ji Ning, propinsi Shan Tong. Guru agung ini bernama Kui Sheng atau sering disebut sebagai Zhang Guang Bi. Pada hari klahirannya terjadi banyak pertanda. Pertama, altar nirwana di Beijing yang merupakan tempat ritual kerajaan zaman dulu terbakar dan langit sebelah utara berwarna merah. Kedua, sungai kuning yang selalu keruh karena Lumpur airnya berubah menjadi jernih. Kejadian ini menurut sejarah di anggap sbg kemujizatan, perubahan sungai ini merupakan pertanda kelahiran orang suci. Dari sinilah nama Zhang Thien Ran di berikan oleh penduduk setempat sebagai nama resmi di Ikuanisme. Beliau mempunyai penampilan yang unik, kepala yang rata dan dahi persegi dan dua pupil pada kedua matanya
Chang mengikuti aliran I Kuan Tao sejak tahun 1914. Sesepuh ke-17 Lu Zhong I melihat talenta Chang. Dan setelah meninggalnya sesepuh ke-17 tahun 1925, Chang diangkat menjadi sesepuh ke-18 tahun 1930. Chang dikatakan sebagai inkarnasi Ci Kung atau disebut Buddha Hidup. Chang Thien Ran disebut sebagai Se Cun 師尊 (Bapak Guru Agung). Chang dikatakan atas mandat Tuhan, bersama Sun Su Chen 孫素真 yang disebut sebagai inkarnasi Bodhisatva Yek Huei 月慧菩薩 (Bodhisatva Bulan Bijaksana). Sun Su Chen besama Chang Tien Ran menjabat sebagai sesepuh ke-18 I Kuan Tao. Sun dihormati sebagai Se Mu 師母(Ibu Guru Suci).
Ikuanisme menyebar pesat dari tahun 1930 sampai 1936. Dari tahun 1937-1947 selama kekuasaan Jepang, Ikuanisme juga berhasil menarik penganut dari utara, tengah sampai selatan Tiongkok. Chang Tien Ran meninggal tahun 1947 saat komunis mulai berkuasa di Tiongkok. Tahun 1947 bulan 8 tanggal 15 penanggalan imlek, bulan purnama musim gugur, Bapak Guru Agung mencapai kesempurnaan pada usia 59 karena kelelahan. Langit dan bumi ikut bersedih, ditandai dengan hujan badai dan guntur, dan She Cun di puja sebagai Thien Ran Gu Fuo (Budha Thien Ran/Alam) di IKuanisme
Dengan meninggalnya Chang, dan berkembangnya Komunis di China, Ikuanisme tidak dalam keadaan yang bersatu. Para muridnya secara tersendiri melarikan diri ke Hong Kong dan Taiwan. Sun Su Cen (Se Mu) mengambil alih kedudukan dan membawa ajaran Ikuanisme ke Hong Kong dan Taiwan. Dari Taiwan I Kuan Tao berkembang pesat dan menyebar ke Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand). Sementara itu, para murid Chang secara individual menyebarkan ajaran I Kuan Tao, sehingga muncul kelompok-kelompok Ikuanisme dengan sesepuh atau pemimpin yang berbeda-beda. Di Taiwan, Ikuanisme mulai resmi diakui pemerintah sejak tahun 1987.
Aliran Buddha Maitreya di Indonesia
Aliran Ikuanisme bermula di Indonesia di tahun 1949 di Malang oleh seorang pengikut I Kuan Tao dari Taiwan bernama Tan Pik Ling (Hokkian) atau Chen Po Ling (Mandarin) atau dikenal sebagai Maitreyawira (Indonesia). Tan adalah seorang dokter gigi, pertama sekali datang ke Indonesia sejak tahun 1930. Beliau dikatakan diutus oleh Se Mu (Ibu Guru Suci) dan Pan Hua Ling 潘華齡 pemimpin Kelompok Pau Kuang 寶光組.. Vihara pertama didirikan di Malang bernama Chiao Kuang di tahun 1950. Vihara ini adalah Fo Tang 佛堂 pertama yang berdiri di luar China dan Taiwan. Di bawah pimpinan Tan, Ikuanisme berkembang pesat ke Surabaya, Jakarta, Medan, Pontianak dan seluruh Indonesia.
Se Mu 師母(Ibu Suci) sewaktu di Taiwan berada di bawah asuhan Wang Hao Te 王好德(atau sesepuh Ong) selama 11 tahun, Wang sendiri adalah pengikut kelompok Pao Kuang 寶光組. Dengan meninggalnya Se Mu 4 April 1975, Wang Hao Te mendapat mandat sebagai penerus asli Ikuanisme yang diangkat oleh Se Mu. Hanya melalui Beliau Kuasa Firman Tuhan Tien Ming dapat diberikan, Sesepuh Wang adalah penerus Benang Emas yang sejati. Banyak kelompok I Kuan Tao yang menolak karena mereka menginginkan jabatan sebagai pengganti Se Mu (gila hormat/jabatan berarti lobha dan lobha tidak akan membawa kepada keterbebasan samsara). Jadi mereka tidak menuruti mandat Se Mu yang menunjuk Wang Hao Te sebagai penerusNya sehingga Wang Hao Te membentuk aliran sendiri yang disebut Mi Le Ta Tao (Maitreya Great Tao) 彌勒大道. Tan Pik Ling di Indonesia yang juga pengikut kelompok Pao Kuang memutuskan untuk bergabung dengan Wang Hao Te.
I Kuan Tao membentuk organisasi sendiri dengan kantor pusat di El Monte, California, pada tahun 2000 membentuk organisasi I Kuan Tao Indonesia. I Kuan Tao tidak mengakui Maitreya Great Tao dan sebaliknya juga. Namun aliran Maitreya Great Tao jauh lebih pesat dan lebih banyak pengikutnya daripada I Kuan Tao. Dari sinilah Maitreya Great Tao pecah/berpisah dari I Kuan Tao karena satu-2nya yang mendapat mandat meneruskan benang emas Firman Tuhan hanyalah Wang Hao Te (Maha sesepuh yang sangat di agungkan di Maitreya Great Tao). Pembawaan beliau sangatlah cinta kasih, rendah hati serta mengasihi seluruh kehidupan termasuk alam. Karena mengasihi alam berarti mengasihi diri sendiri.
Aliran Buddha Maitreya (Maitreya Great Tao) berkembang sebagai agama unik Indonesia. Aliran ini mengadopsi istilah-istilah Indonesia dan Sansekerta Buddha. Vihara Maitreya di Indonesia juga unik, berciri khas tercantum kalimat "Tuhan Yang Maha Esa" dan mengikuti perayaan Buddha seperti Waisak, Kathina. dan menggantungkan gambar Siddharta Buddha. Ciri-ciri ini jarang ditemukan di aliran I Kuan Tao, karena I Kuan Tao mengajarkan bahwa agama Buddha Sakyamuni telah ketinggalan zaman, dan sekarang adalah zaman Buddha Maitreya. Sedangkan Maitreya Great Tao sangat menghormati Budha Sakyamuni, ini satu perbedaan yang cukup mencolok. Vihara Maitreya sekarang lebih bebas mengekspresikan sebagai aliran Maha Tao Maitreya, bentuk umum Vihara yaitu Buddha Maitreya di tengah, di kiri dan kanan foto "Se Cun" and "Se Mu" dengan tambahan gambar Sang Buddha (Siddharta Gautama) di beberapa Vihara Maitreya.
Berbagai doktrin dan filosofi dipelajari serta diajarkan kepada umatnya, termasuk falsafah Konfusius dan filosofi/akhlak kehidupan seperti San Zi Jing (三字经/三字經). Pengikutnya ditekankan untuk menghormati kepercayaan dan penganut Agama lainnya.
Aliran Maitreya berkembang paling pesat di antara aliran Buddha lainnya di Indonesia. Para pengikut aliran Maitreya dianjurkan tetapi tak di paksakan untuk menjadi vegetarian, dan menyebarkan ajaran ini dengan membawa teman atau saudara untuk memohon jalan ketuhanan tapi tidak dengan cara memaksa bagi orang yang tidak menginginkannya.
Di Indonesia Buddha Maitreya muncul sebagai aliran agama Buddha, membentuk Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI) dan bernaung di bawah Walubi.
Para pengikut Maitreya Great Tao diyakinkan bahwa mereka akan terbebas dari roda samsara sewaktu meninggal dengan bukti bahwa mayat orang yang telah di-dhiksa (chiu tao) akan lemas, tidak kaku memiliki muka yang lemas atau tidak pucat persis seperti orang yang sedang tidur.
Perbedaan – perbedaan I KUAN TAO dan MI LE TA TAO :
1.Pandita I Kuan Tao harus berwarga negara Taiwan, warga negara yang lain tidak di perbolehkan menjadi Pandita sedangkan Mi Le Ta Tao semua suku bangsa bisa terpilih menjadi Pandita karena semua manusia apapun suku dan warna kulitnya tapi hati tetap satu yaitu HATI NURANI.
2.Istilah pendhiksaan di I Kuan Tao disebut KHAI KUANG sedangkan di Mi Le Ta Tao disebut CHIU TAO.
3.Kesurupan menggunakan raga kasar seseorang untuk berceramah di perbolehkan di I Kuan Tao sedangkan di Mi Le Ta Tao DILARANG KERAS.
4.Vihara I Kuan Tao tak bertuliskan TUHAN YANG MAHA ESA di atas altar utama kebaktian sedangkan Vihara Mi Le Ta Tao bertuliskan TUHAN YANG MAHA ESA.
5.I Kuan Tao tidak di akui oleh Walubi sedangkan Mi Le Ta Tao di akui Walubi dan sering mengikuti Walubi melakukan kegiatan sosial ke tempat terjadinya bencana alam dsb
6.Sesuatu hal yang aneh-2/gaib di ajarkan di I Kuan Tao tapi di Mi Le Ta Tao sangat di larang karena segala sesuatu yang berbentuk magic adalah TIDAK BENAR
7.Vihara I Kuan Tao hanya memiliki nama vihara mandarin sdgkan vihara Mi Le Ta Tao selain memili nama mandarin juga memiliki nama Indonesia yang selalu ada nama Maitreya pada nama vihara tsb. Contoh : Maha Vihara Duta Maitreya, Vihara Pahala Maitreya, Vihara Agung Maitreya dsb
8.Berhubung I Kuan Tao tidak di akui oleh Walubi maka vihara mereka cenderung lebih tertutup, biasa di dlm rumah-2 umat dan jarang melakukan kegiatan yang terlalu ramai/meriah sdgkan vihara Mi Le Ta Tao di buka lebar-2 sehingga orang-2 mengetahui ini adalah bangunan sebuah vihara. Mi Le Ta Tao sering merayakan acara-2 seperti Waisak, dan di bulan Agustus ini akan diadakan Tarian Kasih Alam (sebagai bentuk kebudayaan) di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Acara ini di meriahkan oleh umat Mi Le Ta Tao dari 18 negara dan Jakarta menjadi tuan rumahnya dan di hadiri oleh Menteri Agama, Gubernur DKI Jakarta, Walubi, Duta Besar ke-18 negara tersebut, para Sesepuh dan para Pandita.
Demikian sekiranya penjelasan saya, kalau ada yang kurang jelas saya bersedia menjelaskan. Tapi tolong kepada semua teman-2 yang saya kasihi, pertanyaan bukan berupa tudingan atau memojokkan Mi Le Ta Tao sbg ajaran sesat.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dapet dari forum tetangga...
_/\_
Pendahuluan
Sejak adanya umat manusia hingga detik ini, penderitaan umat manusia terus berlangsung tanpa henti. Peperangan, pertikaian, dan kemelut yang diakibatkan oleh imperialisme, perbedaan agama, etnis, dan lainnya,terus menimpa umat manusia.
Berbagai bentuk kekerasaan yang mewarnai dunia politik, ekonomi, masyarakat, keluarga, ilmu pengetahuan, kekuasaan, ideologi, kekayaan, dan berbagai bentuk persaingan dan pertikaian dari pikiran hingga ke konflik yang mengakibatkan perbudakan, pembunuhan dan pembantaian kejam, tak pernah surut dari kehidupan umat manusia. Selain menderita akibat bencana alam seperti banjir, kebakaran, badai-topan, paceklik, badai salju, wabah penyakit, kelaparan, dan gempa bumi, hampir seperempat penduduk dunia setiap saat bergelut dalam kegetiran hidup akibat kemiskinan dan kelaparan. Sementara yang lain dalam jumlag yang tak terhitung pula terus didera oleh kesakitan akibat penyakit, usia tua, dan cacat jasmani. Bukan hanya demikian, bahkan setiap harinya, seluruh penduduk dunia yang berjumlah enam miliar, dengan tak berdaya, harus menghadapi kegelisahan, kebimbangan, kesedihan, dan kejahatan yang tak kunjung padam.Yang lebih tragis, semua penderitaan akhirnya tertuju pada suatu kesakitan yang paling mengerikan yang tak mungkin dielakkan...yaitu kematian!
Dari dulu hingga sekarang, siapakah yang mampu menyelesaikan secara tuntas semua bentuk penderitaan ini? Siapakah yang mampu memecahkan semua permasalahan umat manusia?Hanya satu dan tiada lain, Dialah Buddha Maitreya, yang mampu menyelesaikan sejuta masalah dunia! Dialah Sang penyelamat Agung yang akan menghadirkan Abad Nurani dan Pembawa Sukacita Semesta ke dunia!
Buddha Maitreya diagungkan dan dihormati oleh banyak agama dan kepercayaan di dunia, misalnya Agama Buddha, I Kuan Tao, dan ajaran baru lainnya. Setiap ajaran memiliki alasan dan sebab-jodoh yang berbeda yang melandasi imam mereka terhadap Buddha Maitreya. Sementara doktrin yang melatarbelakangi kelahiran MAHA TAO MAITREYA (Maitreyanity) adalah ikrar Agung Buddha Maitreya berkalpa kehidupan yang lampau, yaitu ikrar untuk merombak samudera duka ini menjadi Sukhavati Maitreya. Demikianlah Maha Tao Maitreya memiliki kelangsungan silsilah religi yang panjang dan berkesinambungan.
Keimanan utama dalam Maha Tao Maitreya adalah pengagungan terhadap Buddha Maitreya. Maitreya atau Maitri berasal dari Sansekerta, yang berarti Cinta Kasih Semesta. Selama berkalpa-kalpa kehidupan, Buddha Maitreya telah membina dan melatih diri secara intensif dengan berfokus pada pengamalan Cinta Kasih Semesta. Kini pada abad 21, tibalah saat matangnya semua sebab-jodoh, Buddha Maitreya, atas Kuasa Firman Tuhan Yang Maha Esa, datang ke tengah dunia sahalokya untuk melaksanakan Misi Penyatu-sempurnaan Universal. Beliau datang untuk mewujudkan Ikrar Agung yang telah ditegakkan sejak berkalpa-kalpa kehidupan yang lampau. Ikrar Agung Buddha Maitreya adalah merombak dunia yang penuh kekacauan menjadi Dunia Damai Sentosa, dunia yang kotor menjadi Bumi Suci, dunia yang penuh kegelapan dan dosa menjadi Kerajaan Tuhan Negara Buddha, samudera duka menjadi Sukhavati Maitreya. Ikrar Agung-Nya yang tiada tara adalah membawakan kebahagiaan semesta bagi langit,bumi dan mahkluk triloka.
MAKNA LUHUR Maha Tao Maitreya
Maha Tao Maitreya mengagungkan Kasih sebagai doktrin utama. Menjadikan pembabaran dan pengamalan Dharma Hati Kasih sebagai Kebenaran penyelamat dunia dan umat manusia.Menjadikan Senyuman Kasih sebagai kunci sukses dalam bertugas dan berkomunikasi antar sesama manusia, Jiwa Kasih sebagai teknik pembinaan batin dan pengendalian pikiran, Prilaku Kasih sebagai pedoman budi pekerti dan akhlak. Menempatkan Kebahagian Semesta dan semangat 'dipukul tak melawan, dimarah tak membalas' sebagai puncak kesempurnaan pembinaan diri. Menjadikan pengabdian dalam Misi Maitreya - mewujudkan Dunia Damai Sentosa, Dunia Nirwani, dan kehadiran Abad Maitreya sebagai misi dan makna hidup yang termulia
Senyuman Kasih adalah yang terindah dan gaib tak terhingga.
Kiat terbaik dalam bertugas dan berkomunikasi :
1. Senyuman Kasih dapat meruntuhkan tembok pemisah antarmanusia akibat perbedaan kewarganegaraan, etnis, agama, kepercayaan, dan warna kulit.
2. Senyuman Kasih membuat kita mampu mengaktulisasikan Nurani dalam setiap aspek kehidupan.
3. Senyuman Kasih membuat kita lebih optimis, berbahagia, dan progresif.
4. Senyuman Kasih membuat kita penuh harapan dan keyakinan diri.
5. Senyuman Kasih menguatkan kita untuk memaafkan, memaklumi, dan mengasihani orang lain.
6. Senyuman Kasih dapat melapangkan dada, merelakan atau melepaskan beban dan ikatan
7. Senyuman Kasih membangkitkan jiwa penuh syukur, rasa hormat, dan hati yang bahagia.
8. Senyuman Kasih dapat menstabilkan emosi.
sehingga mendatangkan kedamaian, kebebasan jiwa, dan kehangatan bagi diri dan orang lain.
9. Senyuman Kasih dapat melenyapkan diskriminasi, oposisi, kebencian, dan kemarahan.
10. Senyuman Kasih dapat menghilangkan kesedihan, kegelisahan, dan kepiluan.
11. Senyuman Kasih dapat mendamaikan pertikaian, melenyapkan ketegangan, keterikatan, tekanan, rasa iri, dan prasangka.
12. Bila semua orang memiliki Senyuman Kasih, Bumi Suci Maitreya akan terwujud seketika.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jiwa Kasih, paling sejati dan sempurna.
Teknik pembinaan batin dan pengendalian pikiran yang terbaik :
1. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap langit dan bumi adalah hormat.
2. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap kedua orang tua adalah bakti.
3. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap negara dan bangsa adalah setia.
4. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap guru, atasan, senior adalah respek.
5. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap anak, bawahan, dan yunior adalah Kasih Sayang.
6. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap kakak-adik, rekan kerja, rekan sekolah, dan teman adalah persaudaraan dan kepercayaan.
7. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap hewan dan tetumbuhan adalah belas kasihan.
8. Perwujudan Jiwa Kasih terhadap kaya-miskin, mulia-hina, pintar-bodoh, cantik-jelek secara tanpa diskriminasi adalah susila.
9.Perwujudan Jiwa Kasih dengan menolak keserakahan akan reputasi, kekayaan, kedudukan, dan harta benda adalah prikebenaran.
10. Perwujudan Jiwa Kasih dengan menolak perbuatan membunuh, mencuri, berjinah, berbohong, dan bermabuk-mabukan adalah sila.
11. Jiwa Kasih yang berpancar melalui mata, telinga, hidung, lidah, badan, dan pikiran akan melenyapkan semua bentuk keserakaan, kebencian, dan kebodohan. Jiwa Kasih dalam setiap niat adalah samadhi.
12. Perwujudan Jiwa Kasih dengan tidak melakukan kejahatan, kesesatan, dan khayalan; serta tidak melekat pada kebajikan, kebenaran, dan kesejatian;tidak terikat maupun menolak pada realitas ada, tiada, wujud, dan kosong;tidak bersikap posisi maupun oposisi terhadap semua manusia, masalah, dan benda adalah prajna.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Prilaku Kasih adalah yang termulia, keinsafan tak berkesudahan.
Pedoman untuk prilaku yang mulia-sempurna :
1. Prilaku Kasih adalah landasan laksa kebajikan.
2 Prilaku Kasih adalah sumber segala kemukjijatan.
3. Prilaku Kasih adalah yang terunggul-mulia.
4. Prilaku Kasih adalah perjuangan penyelamatan umat manusia namun di dalam hati tiada kemelekatan.
5. Prilaku Kasih adalah manifestasi Nirwana.
6. Prilaku Kasih adalah keabadian, diluar kehidupan dan kematian
7. Prilaku Kasih adalah sikap mengutamakan kepentingan orang lain. Prilaku Kasih adalah sikap bersyukur, rasa bersalah, dan tak tega menyakiti orang lain.
8.Prilaku Kasih mendatangkan kebahagian semesta.
9. Prilaku Kasih adalah tak melawan saat dipukul dan tak membalas saat dimarah.
10. Prilaku Kasih adalah prilaku Maitreya, prilaku Nurani.
11. Prilaku Kasih adalah perbuatan yang membawakan kebahagian, harapan, terang dan keyakinan bagi orang lain.Prilaku Kasih adalah tindakan yang membawakan optimisme, semangat juang, sikap progresif, dan kemajuan bagi orang lain. Prilaku Kasih mendatangkan kelembutan, kedamaian, keharmonisan, dan sukacita bagi semua orang.
12. Prilaku Kasih adalah tindakan yang memadamkan kebencian , kemarahan, dan ketidakpuasan kepada orang lain. Prilaku Kasih berarti tak membuat orang lain kecewa, putus harapan, iri, ataupun berprasangka. Prilaku Kasih akan menjauhkan perselisihan, persaingan, keserakahan, dan khayalan, dan akan melenyapkan ketakutan, kekalutan, kesedihan, dan keresahan pada orang lain.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah semangat Ajita.
Di tengah alam semesta ini tiada sesuatu apa pun yang lebih luhur dan mulia daripada prilaku Nurani dan Kasih. Tiada sesuatu apa pun yang menandingi Hati Nurani dan cinta kasih, demikianlah yang dimaksud dengan Ajita (Tiada tandingan).
1. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Universal: 'Menghormati dan memuliakan segalanya.'
2. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Kaya-berlimpah: 'Memiliki segalanya, segalanya dimiliki.'
3. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Cemerlang: 'Merefleksi segalanya, segalanya dalam refleksi.'
4. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Sempurna: 'Mensyukuri segalanya.'
5. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Sejati : 'Tiada Kemelekatan dan penolakan.'
6. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Bajik : 'Mengasihi Segalanya.'
7. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Indah : 'Bersukacita atas segalanya.'
8. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Kekal Abadi: 'Bebas di luar ikatan sebab-jodoh fana.'
9. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Bahagia: 'Senyuman Kasih senantiasa.'
10. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Bebas Leluasa: 'Sunya gaib dalam segala hal.'
11. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Anuttara ( Tertinggi Tiada Bandingan): 'Melampaui segalanya.'
12. Dipukul Tidak Melawan, Dimarah Tidak Membalas adalah pengamalan nyata Hati Nurani yang Paling Agung dan Mulia: 'Mengagungkan segalanya.'
dapet dari forum tetangga juga...
[at] El Sol : Apakah benar2 begini?
Quote from: Suchamda on 10 September 2007, 11:01:25 AM
Membaca kisah sejarah I kuan Tao yang ditulis oleh El Sol......... + gejala orang Tionghua (generasi muda) berbondong2 hijrah ke kr****n....
Saya merasakan bahwa sepertinya...
...orang Tionghua itu punya bakat fanatik?...hmmm, ataukah,
...orang Timur itu punya bakat fanatik (relatif thd orang barat)?...hmmm, ataukah,
...kebodohan (kurang luas wawasan dan pemahaman filsafat) itu kah yang menyebabkan mudah terjebak dalam kefanatikan?...., ataukah,
...pada dasarnya manusia itu memiliki benih kebodohan yang latent (avijja)?.....
lalu pertanyaannya saya lanjutkan...
...apakah kita yang sudah belajar Buddhism 'yg benar' (bukan cult) ini sudah tidak memiliki kebodohan lagi?...
...apakah kita yang sudah mempraktekkan Buddhism ini sudah luas wawasan dan memiliki pandangan yang benar?....
...apakah yang kita anggap sebagai 'pandangan benar' ini menjadikan kita fanatik?...
...apakah karena memang saya berbakat fanatik?...
Silakan dijawab sendiri deh :)
Setahu saya, hidup di samsara ini dalam wujud mahluk berintelektual, pasti selalu terjebak dalam perdebatan pandangan-pandangan, konsep-konsep, pertikaian-pertikaian....
...padahal Guru Agung kita adalah Sang Buddha yang telah mencapai pembebasan dari semua konsep.
Nah, loh.........
...antara compassion (cinta kasih) untuk menolong mahluk yg tersesatkan dan keseimbangan batin yg mengarah pada berhentinya segala bentukan sankhara.....
...manakah yang kita pilih?....(ah bentukan mental lagi :p)
ahhh.......memang masih jauh kita dari pencapaian arahat apalagi Kebuddhaan, sekedar mimpi mengkhayal....
...apakah kita sebut diri kita 'bodhisattva' yang hendak menolong mahluk2 yang sesat?
...ataukah kita lebih cocok menganalogikan diri sebagai sosok 'dharmapala' yang garang membela ajaran?
...ataukah kita sekedar anak muda yang resah gelisah hidup-mati membela gank kita?...:)))
Yuk kita realistis saja.........:p
yg aku tahu hanyalah...tidak pantas menjadi parasit..dan bagi saya I kuan Tao itu adalah parasit yg menggunakan nama agama Buddha untuk mencari umat..dan tindakan2 saya selama ini adalah untuk mencopot parasit tersebut dari Buddhisme..bukannya mao menghancurkan parasit tersebut...gw gk peduli mao brapa banyak umat I Kuan Tao...yg terpenting itu..umat2 dia orang memang bukan Buddhist2 yg kesasar sampe sono..gara2 mengira kalo I Kuan Tao itu Buddhisme
Quote from: El Sol on 10 September 2007, 08:04:55 PM
Quote from: Suchamda on 10 September 2007, 11:01:25 AM
Membaca kisah sejarah I kuan Tao yang ditulis oleh El Sol......... + gejala orang Tionghua (generasi muda) berbondong2 hijrah ke kr****n....
Saya merasakan bahwa sepertinya...
...orang Tionghua itu punya bakat fanatik?...hmmm, ataukah,
...orang Timur itu punya bakat fanatik (relatif thd orang barat)?...hmmm, ataukah,
...kebodohan (kurang luas wawasan dan pemahaman filsafat) itu kah yang menyebabkan mudah terjebak dalam kefanatikan?...., ataukah,
...pada dasarnya manusia itu memiliki benih kebodohan yang latent (avijja)?.....
lalu pertanyaannya saya lanjutkan...
...apakah kita yang sudah belajar Buddhism 'yg benar' (bukan cult) ini sudah tidak memiliki kebodohan lagi?...
...apakah kita yang sudah mempraktekkan Buddhism ini sudah luas wawasan dan memiliki pandangan yang benar?....
...apakah yang kita anggap sebagai 'pandangan benar' ini menjadikan kita fanatik?...
...apakah karena memang saya berbakat fanatik?...
Silakan dijawab sendiri deh :)
Setahu saya, hidup di samsara ini dalam wujud mahluk berintelektual, pasti selalu terjebak dalam perdebatan pandangan-pandangan, konsep-konsep, pertikaian-pertikaian....
...padahal Guru Agung kita adalah Sang Buddha yang telah mencapai pembebasan dari semua konsep.
Nah, loh.........
...antara compassion (cinta kasih) untuk menolong mahluk yg tersesatkan dan keseimbangan batin yg mengarah pada berhentinya segala bentukan sankhara.....
...manakah yang kita pilih?....(ah bentukan mental lagi :p)
ahhh.......memang masih jauh kita dari pencapaian arahat apalagi Kebuddhaan, sekedar mimpi mengkhayal....
...apakah kita sebut diri kita 'bodhisattva' yang hendak menolong mahluk2 yang sesat?
...ataukah kita lebih cocok menganalogikan diri sebagai sosok 'dharmapala' yang garang membela ajaran?
...ataukah kita sekedar anak muda yang resah gelisah hidup-mati membela gank kita?...:)))
Yuk kita realistis saja.........:p
yg aku tahu hanyalah...tidak pantas menjadi parasit..dan bagi saya I kuan Tao itu adalah parasit yg menggunakan nama agama Buddha untuk mencari umat..dan tindakan2 saya selama ini adalah untuk mencopot parasit tersebut dari Buddhisme..bukannya mao menghancurkan parasit tersebut...gw gk peduli mao brapa banyak umat I Kuan Tao...yg terpenting itu..umat2 dia orang memang bukan Buddhist2 yg kesasar sampe sono..gara2 mengira kalo I Kuan Tao itu Buddhisme
Wah... Mungkin Misi kamu ga mgkn deh... hahaha....
_/\_
Quote from: JackDaniel on 20 September 2007, 05:46:23 PM
Wah... Mungkin Misi kamu ga mgkn deh... hahaha....
_/\_
[/quote]
Mungkin saja, kenapa tidak?
Quote from: Kelana on 21 September 2007, 10:25:30 AM
Quote from: JackDaniel on 20 September 2007, 05:46:23 PM
Wah... Mungkin Misi kamu ga mgkn deh... hahaha....
_/\_
Mungkin saja, kenapa tidak?
[/quote]
Mereka dah menganggap itu agama Buddha...
dan tman2 sekolah yg pengikutnya pada blg ajaran sakyamuni gak enak...
temen2 loe bener kok Jek, ajaran Sakyamuni emank ga enak...
Kalo enak umatnya pasti udah paling banyak di bumi ini... ^-^
Quote from: 7th on 25 September 2007, 07:33:18 PM
temen2 loe bener kok Jek, ajaran Sakyamuni emank ga enak...
Kalo enak umatnya pasti udah paling banyak di bumi ini... ^-^
kebodohan batin yg menular...hati2 Jack..jgan deketin Tujuh.. :P
* Buddhisme agama terbesar ke-4 di Amrik *
Quote from: 7th on 25 September 2007, 07:33:18 PM
temen2 loe bener kok Jek, ajaran Sakyamuni emank ga enak...
Kalo enak umatnya pasti udah paling banyak di bumi ini... ^-^
Wah... emangnya ajaran Sakyamuni sejenis makanan pake enak gak enak.
:)) :)) :))
_/\_
Quote from: El Sol on 25 September 2007, 09:20:07 PM
Quote from: 7th on 25 September 2007, 07:33:18 PM
temen2 loe bener kok Jek, ajaran Sakyamuni emank ga enak...
Kalo enak umatnya pasti udah paling banyak di bumi ini... ^-^
kebodohan batin yg menular...hati2 Jack..jgan deketin Tujuh.. :P
* Buddhisme agama terbesar ke-4 di Amrik *
Kalau ke 4 masih jauh,Sol.
agama buddha masih berada di urutan belakang.
_/\_
Quote from: felix on 25 September 2007, 09:47:34 PM
Quote from: El Sol on 25 September 2007, 09:20:07 PM
Quote from: 7th on 25 September 2007, 07:33:18 PM
temen2 loe bener kok Jek, ajaran Sakyamuni emank ga enak...
Kalo enak umatnya pasti udah paling banyak di bumi ini... ^-^
kebodohan batin yg menular...hati2 Jack..jgan deketin Tujuh.. :P
* Buddhisme agama terbesar ke-4 di Amrik *
Kalau ke 4 masih jauh,Sol.
agama buddha masih berada di urutan belakang.
_/\_
Tapi kalo kualitas bathin para pemeluknya tidak diragukan maka urutan belakang tidak masalah dan bisa berubah seperti tangga lagu di MTV chart of the month 8) ayoo buktikan kalo ajaran yg kita terima adalah yg terbaik... !!! _/\_
menurutku, masalah kuantitas ga penting, yg penting apa yg kita pelajari berguna buat kita, keluarga, lingkungan, dan org banyak.
menjadikan kita sebagai manusia yang bermoral, lebih baik, lebih kasih sayang, lebih peduli, lebih dan lebih... :P
yg mempelajari Dharma, menjadi Buddhist, mempraktikkan Dharma dan menerima hasilnya adalah pilihan kita sendiri.
so, do our best to get our happiness, ok bro? ;)
so do the others. 1 point catatan : tidak ada kebahagiaan di atas penderitaan orang lain.
By : Zen
Quote from: Hikoza83 on 27 September 2007, 01:04:39 PM
menurutku, masalah kuantitas ga penting, yg penting apa yg kita pelajari berguna buat kita, keluarga, lingkungan, dan org banyak.
menjadikan kita sebagai manusia yang bermoral, lebih baik, lebih kasih sayang, lebih peduli, lebih dan lebih... :P
yg mempelajari Dharma, menjadi Buddhist, mempraktikkan Dharma dan menerima hasilnya adalah pilihan kita sendiri.
so, do our best to get our happiness, ok bro? ;)
so do the others. 1 point catatan : tidak ada kebahagiaan di atas penderitaan orang lain.
By : Zen
Betul..
tetapi jangan lupa juga ada kebahagiaan di atas kebahagian orang lain
Ada lho yang berbahagia di atas penderitaan orang lain.
lho kok jadi OOT?
Quote from: Radi_muliawan on 27 September 2007, 03:38:40 PM
Betul.. tetapi jangan lupa juga ada kebahagiaan di atas kebahagian orang lain
pernyataan yg ini dalem maknanya. :)
kita beruntung, bertemu dengan seorang Bodhisattva. _/\_
_/\_
Quote from: ryu on 27 September 2007, 08:43:51 PM
Ada lho yang berbahagia di atas penderitaan orang lain.
lho kok jadi OOT?
SUSAH LIAT ORANG SENANG;
SENANG LIAT ORANG SUSAH;
TANYA KENAPA??
^_^ just think it, bro ryu... ;)
By : Zen
Quote from: 7th on 25 September 2007, 07:33:18 PM
temen2 loe bener kok Jek, ajaran Sakyamuni emank ga enak...
Kalo enak umatnya pasti udah paling banyak di bumi ini... ^-^
Tiba2 berubah 180 Derajat
Quote from: Hikoza83 on 29 September 2007, 02:44:08 PM
Quote from: Radi_muliawan on 27 September 2007, 03:38:40 PM
Betul.. tetapi jangan lupa juga ada kebahagiaan di atas kebahagian orang lain
pernyataan yg ini dalem maknanya. :)
kita beruntung, bertemu dengan seorang Bodhisattva. _/\_
_/\_
Quote from: ryu on 27 September 2007, 08:43:51 PM
Ada lho yang berbahagia di atas penderitaan orang lain.
lho kok jadi OOT?
SUSAH LIAT ORANG SENANG;
SENANG LIAT ORANG SUSAH;
TANYA KENAPA??
^_^ just think it, bro ryu... ;)
By : Zen
lihat lah dalam suatu kompetisi/olahraga/usaha, terkadang kita lihat khan ada orang yg menang dia bahagia disatu sisi , yang kalah dia menderita.
silahkan renungkan juga.
Fiuhh capek deh diskusi soal I Kuan Tao versi Indonesia #:-S
Debat ginian nggak akan masuk menjelaskan kepada para penganutnya. Biarin aja d, lama-lama pasti banyak yang sadar2 sendiri akhirnya. Umat I Kuan Tao versi Indonesia memang terus bertambah jumlahnya, tapi turn over-nya tinggi sekali. Yang masuk banyak, yang keluar tidak kalah banyaknya. Hanya segelintir kecil yang loyalitasnya tinggi terus bertahan (Itu pun mentalnya terus merosot, demikian pengamatan saya). Kita cukup memberikan informasi yang sebenarnya tentang Ajaran Buddha sesuai Tri Pitaka maupun Tipitaka, dengan demikian kita sambil berdana dharma terus secara tidak langsung membuka peluang bagi para penganut Buddhis yang terjebak dalam I Kuan Tao untuk sadar.
Kalau terus menerus ikut dalam perdebatan demikian tidak akan habisnya. Di forum ini saja sudah banyak sekali thread yang membahas yang demikian, ada yang bahkan sudah disegel :)) Toh masalahnya tidak selesai juga.
sementara di lock... biar gak rame lagi