Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM

Title: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

Jika kita merenungkan dukkha kita, kita akan tau bahwa sesungguhnya dukkha kita disebabkan oleh kecenderungan bathin kita yg tidak bisa menerima keadaan, kita mau ini dan itu dan menolak ini dan itu. Kecenderungan bathin kita ini disebabkan oleh akumulasi pengalaman kita yg sudah berkalpa2.

Kata 'mengikis' mungkin bisa lebih mudah dipahami. "Mengikis kecenderungan batin kita yg telah tebal oleh moha, lobha dan dosa" atau juga "mengikis kecenderungan batin yg negatif".

Moha similar dengan avijja. Kebodohan disini artinya "tidak bisa melihat (dan menerima) segala sesuatu sebagaimana adanya". Karena tanha dan kecenderungan batin negatif yg tebal, dalam melihat segala sesuatu, kesadaran kita selalu tercemari persepsi. Buddhisme menunjukkan cara bagaimana kita dapat kembali 'memurnikan pandangan/kesadaran kita tsb".

Sebab awal moha/avijja tidak diketahui, tapi dari sebab musabab saling bergantungan, terlihat bahwa avijja menjadi ada karena kita terlahir kembali (dan kondisi2 sebelum kelahiran ini ikut berandil membentuk avijja)... Karena sebab awal tidak terpikirkan, maka yg dapat kita lakukan adalah berkonsentrasi pada 'saat ini' untuk selalu sati (lirik mas medho)

::
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Sumedho on 14 January 2010, 01:50:25 PM
*blink, blink*

paket lengkap, pake jalan mulia berunsur 8
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 02:18:16 PM
Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

Moha similar dengan avijja. Kebodohan disini artinya "tidak bisa melihat (dan menerima) segala sesuatu sebagaimana adanya". Karena tanha dan kecenderungan batin negatif yg tebal, dalam melihat segala sesuatu, kesadaran kita selalu tercemari persepsi. Buddhisme menunjukkan cara bagaimana kita dapat kembali 'memurnikan pandangan/kesadaran kita tsb".

Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

trms sblmnya, kalau sdah dpt melihat segala sesuatu sbgaimana adanya brarti apakh sdah trbebas dri moha ?
Contoh dari melhat segala sesuatu sbgaimana apa adanya itu seperti apa ya?
Kalau kesadaran tercemar persepsi,contohnya persepsi bgaimana ya?
Contoh dri memurnikan pandangan bgaimana?? _/\_
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Tekkss Katsuo on 14 January 2010, 02:22:18 PM
emmmmmmmmmm  ;D
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 02:27:15 PM
Quote from: Sumedho on 14 January 2010, 01:50:25 PM
*blink, blink*

paket lengkap, pake jalan mulia berunsur 8
oh i see, trnyata merealisasikan nibbana dngan lenyapkan LDM, brarti paketnya blum lengkap.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: williamhalim on 14 January 2010, 03:09:09 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 02:18:16 PM

trms sblmnya, kalau sdah dpt melihat segala sesuatu sbgaimana adanya brarti apakh sdah trbebas dri moha ?
Contoh dari melhat segala sesuatu sbgaimana apa adanya itu seperti apa ya?
Kalau kesadaran tercemar persepsi,contohnya persepsi bgaimana ya?
Contoh dri memurnikan pandangan bgaimana?? _/\_


Melihat Segala Sesuatu Sebagaimana Adanya

ada juga yg menyebut:

Kenalilah dirimu maka kamu akan mengenal Tuhanmu

atau

Ia yang melihat aku akan melihat Bapa

atau

Mengenal gerak gerik si Aku (..ehm...)

karena ini forum Buddhism, maka yg dibahas tentu telunjuk Sang Buddha, yakni:84.000 Sutta atau Jalan Mulia berunsur 8 atau Sila Samadhi Panna atau Sati...

::
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 03:11:54 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 02:18:16 PM
Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

Moha similar dengan avijja. Kebodohan disini artinya "tidak bisa melihat (dan menerima) segala sesuatu sebagaimana adanya". Karena tanha dan kecenderungan batin negatif yg tebal, dalam melihat segala sesuatu, kesadaran kita selalu tercemari persepsi. Buddhisme menunjukkan cara bagaimana kita dapat kembali 'memurnikan pandangan/kesadaran kita tsb".

trms sblmnya, kalau sdah dpt melihat segala sesuatu sbgaimana adanya brarti apakh sdah trbebas dri moha ?
Contoh dari melhat segala sesuatu sbgaimana apa adanya itu seperti apa ya?
Kalau kesadaran tercemar persepsi,contohnya persepsi bgaimana ya?
Contoh dri memurnikan pandangan bgaimana?? _/\_

Saya juga mau berkomentar... :)

Tanpa ada lobha, dosa dan moha; maka pasti akan melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seketika lobha, dosa, dan moha terkikis habis, maka seketika itu pula segala sesuatu dapat dilihat sebagaimana adanya.

Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya itu adalah melihat segala fenomena sebagai fenomena; tidak tertarik pada fenomena itu, tidak menolak fenomena itu. Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya adalah melihat segala sesuatu sebagai hal yang wajar, karena melihat dengan netral.

Ada musuh Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Ada juga teman baik Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Apakah respon Anda terhadap dua fenomena ini berbeda? Bila berbeda, itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Jika Anda melihat tayangan komedi di televisi, kemudian Anda tertawa setelah melihat tayangan itu; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Jika Anda pernah tertarik dengan fisik seseorang, namun ketika mengetahui bahwa orang itu menyakiti Anda, lalu kemudian Anda menjadi kesal bila melihatnya; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 03:19:45 PM
Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 03:09:09 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 02:18:16 PM

trms sblmnya, kalau sdah dpt melihat segala sesuatu sbgaimana adanya brarti apakh sdah trbebas dri moha ?
Contoh dari melhat segala sesuatu sbgaimana apa adanya itu seperti apa ya?
Kalau kesadaran tercemar persepsi,contohnya persepsi bgaimana ya?
Contoh dri memurnikan pandangan bgaimana?? _/\_


Melihat Segala Sesuatu Sebagaimana Adanya

ada juga yg menyebut:

Kenalilah dirimu maka kamu akan mengenal Tuhanmu

atau

Ia yang melihat aku akan melihat Bapa

atau

Mengenal gerak gerik si Aku (..ehm...)

karena ini forum Buddhism, maka yg dibahas tentu telunjuk Sang Buddha, yakni:84.000 Sutta atau Jalan Mulia berunsur 8 atau Sila Samadhi Panna atau Sati...

::

brarti melhat segala sesuatu sbgaimana adanya dapt disamakandngan mencpai pencerahan.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 03:30:11 PM
Quote
Ada musuh Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Ada juga teman baik Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Apakah respon Anda terhadap dua fenomena ini berbeda? Bila berbeda, itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

kalau disikapi dngan sikap ah cuek saja ah,brarti pkiran tidak tercemar persepsi y.
Quote
Jika Anda melihat tayangan komedi di televisi, kemudian Anda tertawa setelah melihat tayangan itu; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.
kalau tidak ketawa,smentara semua orang ktawa, akan dianggap syarafnya tak bekerja.:D

Quote
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.
ada satu hal tidak tau,gmana kita bs menyadari kalau  kesadaran sudah lenyap?

Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 04:00:02 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 03:30:11 PM
Quote
Ada musuh Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Ada juga teman baik Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Apakah respon Anda terhadap dua fenomena ini berbeda? Bila berbeda, itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

kalau disikapi dngan sikap ah cuek saja ah,brarti pkiran tidak tercemar persepsi y.
Quote
Jika Anda melihat tayangan komedi di televisi, kemudian Anda tertawa setelah melihat tayangan itu; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.
kalau tidak ketawa,smentara semua orang ktawa, akan dianggap syarafnya tak bekerja.:D

Quote
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.
ada satu hal tidak tau,gmana kita bs menyadari kalau  kesadaran sudah lenyap?

1) Cuek saja dikarenakan persepsi.
2) Tidak tertawa karena melihat hal itu tidak lucu pun dikarenakan persepsi.
3) Kesadaran timbul ketika ada indria, kontak, dan objek. Ketika salah satu atau semua faktor ini tidak terpenuhi, maka kesadaran akan tenggelam.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 04:17:17 PM
Ketika tewas, kesadaran tenggelam :D.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 04:19:58 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 04:17:17 PM
Ketika tewas, kesadaran tenggelam :D.

Benar. Karena nama dan rupa juga tidak lagi berpadu.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: williamhalim on 14 January 2010, 04:56:31 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 03:19:45 PM

brarti melhat segala sesuatu sbgaimana adanya dapt disamakandngan mencpai pencerahan.


kira2 begitulah katanya (dan saya yakin begitu)

::
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:09:26 PM
jadi wiliam dan upasaka sdah blum melhat segala sesuatu sbgaimana adanya?
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 05:22:39 PM
Saya belum.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Indra on 14 January 2010, 05:27:04 PM
kalo saya melihat segala sesuatu kek uang
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: exam on 14 January 2010, 05:39:35 PM
Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

Jika kita merenungkan dukkha kita, kita akan tau bahwa sesungguhnya dukkha kita disebabkan oleh kecenderungan bathin kita yg tidak bisa menerima keadaan, kita mau ini dan itu dan menolak ini dan itu. Kecenderungan bathin kita ini disebabkan oleh akumulasi pengalaman kita yg sudah berkalpa2.

Kata 'mengikis' mungkin bisa lebih mudah dipahami. "Mengikis kecenderungan batin kita yg telah tebal oleh moha, lobha dan dosa" atau juga "mengikis kecenderungan batin yg negatif".

Moha similar dengan avijja. Kebodohan disini artinya "tidak bisa melihat (dan menerima) segala sesuatu sebagaimana adanya". Karena tanha dan kecenderungan batin negatif yg tebal, dalam melihat segala sesuatu, kesadaran kita selalu tercemari persepsi. Buddhisme menunjukkan cara bagaimana kita dapat kembali 'memurnikan pandangan/kesadaran kita tsb".

Sebab awal moha/avijja tidak diketahui, tapi dari sebab musabab saling bergantungan, terlihat bahwa avijja menjadi ada karena kita terlahir kembali (dan kondisi2 sebelum kelahiran ini ikut berandil membentuk avijja)... Karena sebab awal tidak terpikirkan, maka yg dapat kita lakukan adalah berkonsentrasi pada 'saat ini' untuk selalu sati (lirik mas medho)

::


mantafff benerrr
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: exam on 14 January 2010, 05:40:31 PM
Quote from: upasaka on 14 January 2010, 03:11:54 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 02:18:16 PM
Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

Moha similar dengan avijja. Kebodohan disini artinya "tidak bisa melihat (dan menerima) segala sesuatu sebagaimana adanya". Karena tanha dan kecenderungan batin negatif yg tebal, dalam melihat segala sesuatu, kesadaran kita selalu tercemari persepsi. Buddhisme menunjukkan cara bagaimana kita dapat kembali 'memurnikan pandangan/kesadaran kita tsb".

trms sblmnya, kalau sdah dpt melihat segala sesuatu sbgaimana adanya brarti apakh sdah trbebas dri moha ?
Contoh dari melhat segala sesuatu sbgaimana apa adanya itu seperti apa ya?
Kalau kesadaran tercemar persepsi,contohnya persepsi bgaimana ya?
Contoh dri memurnikan pandangan bgaimana?? _/\_

Saya juga mau berkomentar... :)

Tanpa ada lobha, dosa dan moha; maka pasti akan melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seketika lobha, dosa, dan moha terkikis habis, maka seketika itu pula segala sesuatu dapat dilihat sebagaimana adanya.

Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya itu adalah melihat segala fenomena sebagai fenomena; tidak tertarik pada fenomena itu, tidak menolak fenomena itu. Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya adalah melihat segala sesuatu sebagai hal yang wajar, karena melihat dengan netral.

Ada musuh Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Ada juga teman baik Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Apakah respon Anda terhadap dua fenomena ini berbeda? Bila berbeda, itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Jika Anda melihat tayangan komedi di televisi, kemudian Anda tertawa setelah melihat tayangan itu; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Jika Anda pernah tertarik dengan fisik seseorang, namun ketika mengetahui bahwa orang itu menyakiti Anda, lalu kemudian Anda menjadi kesal bila melihatnya; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

mantafff juga
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Sostradanie on 14 January 2010, 05:46:56 PM
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:58:41 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 06:11:19 PM
Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 05:46:56 PM
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.

Cara memurnikannya adalah dengan cara menyadari keempat gejolak batin tersebut.

Apa yang disadari dari keempat gejolak batin tersebut? Yang disadari adalah karakteristik mereka saat timbul; yaitu tidak kekal, tidak memuaskan dan tanpa inti. Yang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek. Yang disadari adalah bagaimana mereka tenggelam; yaitu pikiran akan berkeliaran serta timbul-tenggelam seperti seekor monyet yang berkeliaran dari satu pohon ke pohon berikutnya. Yang disadari adalah bagaimana mengendalikan mereka; yaitu ketika konsentrasi dan kewaspadaan dikembangkan, maka penyebab ini sudah dikendalikan.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 06:25:43 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:58:41 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.


1) Kebencian (dosa) adalah penolakan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: tidak suka makan daging ikan dan membenci agama lain, itu semua wujud dari "dosa". Keserakahan (lobha) adalah ketertarikan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: suka pada warna merah dan suka berhubungan seks, itu semua wujud dari "lobha". Kebodohan batin (moha) adalah kebodohan mental yang mendasari "dosa" dan "lobha", karena tidak mengerti bahwa perbuatan yang berlandaskan kedua hal ini adalah perbuatan tak bermanfaat (akusala kamma). Moha juga menyebabkan seseorang tidak bisa menyadari bahwa ada lobha dan dosa dalam perbuatannya.

2) Yang disebut kebodohan batin bukanlah kebodohan secara intelektual. Kebodohan batin yang dimaksud adalah kebodohan mental, ketidak-mampuan untuk mengetahui gerak-gerik batin.

3) Cara mengikis lobha, dosa dan moha sampai habis adalah dengan mengembangkan Jalan Mulia Beruas 8. Di dalam JMB8, terdapat pengembangan sektor sila (moralitas), samadhi (disiplin mental) dan panna (kebijaksanaan). Sila akan membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman. Samadhi akan membuat kita lebih bisa mengendalikan pikiran. Panna akan membuat kita mengetahui apa yang baik dan mengetahui apa yang buruk; sehingga bisa mengarahkan hidup ke arah yang baik.

Secara permukaan, untuk mengikis lobha (keserakahan) bisa dimulai dengan dana (memberi). Dalam berdana, kita belajar untuk melepaskan keserakahan. Untuk mengikis dosa (kebencian), bisa dimulai dengan metta-karuna (cinta-kasih dan belas-kasih). Dalam mengembangkan metta-karuna, kita belajar untuk melepaskan kebencian terhadap semua makhluk dan hidup ini. Untuk mengikis moha (kebodohan batin), bisa dimulai dengan melatih kewaspadaan (sati-sampajana). Dalam melatih kewaspadaan, kita belajar untuk mengenal setiap aktivitas pikiran sehingga lebih bisa mengendalikan pikiran dari hal-hal buruk.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:31:26 PM
QuoteYang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek.
contoh kasusnya gmana ya?
Apa aku lhat cwek ciakep,timbul mereka,mereka tuh apaan?
Mereka jdi timbul, gara2 ada indria, cewek ciakep,lalu kontak. Kontak ini apaan ya, seperti kesetrum ya?
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:36:12 PM
Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:25:43 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:58:41 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.


1) Kebencian (dosa) adalah penolakan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: tidak suka makan daging ikan dan membenci agama lain, itu semua wujud dari "dosa". Keserakahan (lobha) adalah ketertarikan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: suka pada warna merah dan suka berhubungan seks, itu semua wujud dari "lobha". Kebodohan batin (moha) adalah kebodohan mental yang mendasari "dosa" dan "lobha", karena tidak mengerti bahwa perbuatan yang berlandaskan kedua hal ini adalah perbuatan tak bermanfaat (akusala kamma). Moha juga menyebabkan seseorang tidak bisa menyadari bahwa ada lobha dan dosa dalam perbuatannya.

2) Yang disebut kebodohan batin bukanlah kebodohan secara intelektual. Kebodohan batin yang dimaksud adalah kebodohan mental, ketidak-mampuan untuk mengetahui gerak-gerik batin.

3) Cara mengikis lobha, dosa dan moha sampai habis adalah dengan mengembangkan Jalan Mulia Beruas 8. Di dalam JMB8, terdapat pengembangan sektor sila (moralitas), samadhi (disiplin mental) dan panna (kebijaksanaan). Sila akan membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman. Samadhi akan membuat kita lebih bisa mengendalikan pikiran. Panna akan membuat kita mengetahui apa yang baik dan mengetahui apa yang buruk; sehingga bisa mengarahkan hidup ke arah yang baik.

Secara permukaan, untuk mengikis lobha (keserakahan) bisa dimulai dengan dana (memberi). Dalam berdana, kita belajar untuk melepaskan keserakahan. Untuk mengikis dosa (kebencian), bisa dimulai dengan metta-karuna (cinta-kasih dan belas-kasih). Dalam mengembangkan metta-karuna, kita belajar untuk melepaskan kebencian terhadap semua makhluk dan hidup ini. Untuk mengikis moha (kebodohan batin), bisa dimulai dengan melatih kewaspadaan (sati-sampajana). Dalam melatih kewaspadaan, kita belajar untuk mengenal setiap aktivitas pikiran sehingga lebih bisa mengendalikan pikiran dari hal-hal buruk.
anumodana _/\_
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Sostradanie on 14 January 2010, 07:05:17 PM
Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:11:19 PM
Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 05:46:56 PM
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.

Cara memurnikannya adalah dengan cara menyadari keempat gejolak batin tersebut.

Apa yang disadari dari keempat gejolak batin tersebut? Yang disadari adalah karakteristik mereka saat timbul; yaitu tidak kekal, tidak memuaskan dan tanpa inti. Yang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek. Yang disadari adalah bagaimana mereka tenggelam; yaitu pikiran akan berkeliaran serta timbul-tenggelam seperti seekor monyet yang berkeliaran dari satu pohon ke pohon berikutnya. Yang disadari adalah bagaimana mengendalikan mereka; yaitu ketika konsentrasi dan kewaspadaan dikembangkan, maka penyebab ini sudah dikendalikan.

Apa yang harus saya lakukan untuk mengembangkan konsentrasi dan kewaspadaan?prakteknya?
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 07:09:53 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:31:26 PM
QuoteYang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek.
contoh kasusnya gmana ya?
Apa aku lhat cwek ciakep,timbul mereka,mereka tuh apaan?
Mereka jdi timbul, gara2 ada indria, cewek ciakep,lalu kontak. Kontak ini apaan ya, seperti kesetrum ya?

Pertama, Anda memiliki indria mata yang bisa melihat. Ada objeknya yaitu seorang wanita. Ada kondisi pendukung, yaitu cahaya dan tempat. Lalu indria mata mengadakan kontak dengan wanita.

Ketika terjadi kontak, Anda bisa melihat wanita itu; ini dinamakan dengan kesadaran mata. Bila Anda masih memiliki lobha-dosa-moha; maka dari kontak yang memunculkan kesadaran mata ini, Anda akan hanyut dalam persepsi (sanna). Persepsi, ingatan dan konsepsi ini dinamakan dengan istilah "sanna".

Muncullah persepsi dalam pikiran Anda, bahwa wanita itu "cantik". Anda membuat persepsi bahwa wanita itu cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula ingatan dalam pikiran Anda, bahwa wanita yang berpenampilan seperti itu, menarik bagi Anda; itu disebut sebagai wanita cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula konsepsi dalam pikiran Anda, bahwa objek seperti itu dinamakan wanita cantik, wanita cakep, wanita imut, wanita seksi, wanita menarik, dan sebagainya. "Sanna" (persepsi, ingatan, konsepsi) inilah yang membentuk pikiran Anda untuk mengenali objek, kriteria, dan label. Dalam tingkat yang lebih jauh, Anda juga mampu mengenali wanita cantik itu bernama "A", yaitu teman Anda yang tinggal di Jalan "B", dan sebagainya.

Setelah muncul persepsi, muncul pula perasaan. Bila Anda mengenal dekat dengannya, Anda akan merasa senang berjumpa dengan seseorang yang Anda kenal. Bila Anda tertarik dengannya, Anda bisa merasakan daya tarik dan sensasi sensual setelah melihatnya. Bila Anda membencinya, meskipun dia seorang wanita cantik, tetapi Anda akan menolak pada kehadirannya. Inilah yang dimaksud dengan perasaan.

Ketika perasaan muncul, biasanya juga masih diikuti oleh persepsi. Ketika Anda tertarik padanya, Anda membentuk lagi persepsi bagaimana perasaan Anda yang senang ini. Misalnya: karena Anda senang, Anda "memberi alarm" pada diri Anda untuk menyapanya. Memberi alarm inilah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda tertarik secara romansa padanya, Anda cenderung akan membentuk lagi persepsi kalau Anda sedang berusaha mendapatkan hatinya. Anda sedang mengingat bahwa Anda ingin jadi kekasihnya itu adalah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda kesal bertemu dengannya, Anda kemudian cemberut. Anda memposisikan untuk cemberut ini diawali dengan persepsi bahwa seseorang yang Anda tidak sukai, perlu Anda tidak ladeni kehadirannya. Ini semua bentuk persepsi lanjutan. Biasanya persepsi juga melanjutkan perasaan baru.

Ketika muncul sejumlah gejolak batin itu, lalu terbesit dalam pikiran Anda untuk mengajaknya pergi makan, muncul kehendak untuk mencari bahan pembicaraan, kehendak untuk melihat salah satu bagian tubuhnya, dan lain-lain... itulah bentuk dari sankhara (bentukan-bentukan kehendak).

Demikian pula contoh bergeraknya fenomena batin di setiap indria dengan objeknya masing-masing.

Bila kita mampu waspada pada setiap saat, setiap gejolak batin ini tidak akan berkeliaran. Mereka semua akan terkendali. Dan dengan demikian bisa melihat segala sesuatu dengan netral. Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seorang Buddha adalah orang yang sadar, yang telah bangun. Buddha akan selalu waspada, sehingga semua fenomena batin ini terkendali dengan baik. Para Buddha akan melihat segala sesuatu sejelas-jelasnya, kesadaran akan terjaga dengan kuat; tanpa terkontaminasi oleh perasaan, persepsi, maupun bentukan-bentukan kehendak.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 07:13:09 PM
Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 07:05:17 PM
Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:11:19 PM
Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 05:46:56 PM
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.

Cara memurnikannya adalah dengan cara menyadari keempat gejolak batin tersebut.

Apa yang disadari dari keempat gejolak batin tersebut? Yang disadari adalah karakteristik mereka saat timbul; yaitu tidak kekal, tidak memuaskan dan tanpa inti. Yang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek. Yang disadari adalah bagaimana mereka tenggelam; yaitu pikiran akan berkeliaran serta timbul-tenggelam seperti seekor monyet yang berkeliaran dari satu pohon ke pohon berikutnya. Yang disadari adalah bagaimana mengendalikan mereka; yaitu ketika konsentrasi dan kewaspadaan dikembangkan, maka penyebab ini sudah dikendalikan.

Apa yang harus saya lakukan untuk mengembangkan konsentrasi dan kewaspadaan?prakteknya?

Yang paling efektif adalah dengan jalan meditasi.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: exam on 14 January 2010, 07:26:36 PM
Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:25:43 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:58:41 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.


1) Kebencian (dosa) adalah penolakan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: tidak suka makan daging ikan dan membenci agama lain, itu semua wujud dari "dosa". Keserakahan (lobha) adalah ketertarikan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: suka pada warna merah dan suka berhubungan seks, itu semua wujud dari "lobha". Kebodohan batin (moha) adalah kebodohan mental yang mendasari "dosa" dan "lobha", karena tidak mengerti bahwa perbuatan yang berlandaskan kedua hal ini adalah perbuatan tak bermanfaat (akusala kamma). Moha juga menyebabkan seseorang tidak bisa menyadari bahwa ada lobha dan dosa dalam perbuatannya.

2) Yang disebut kebodohan batin bukanlah kebodohan secara intelektual. Kebodohan batin yang dimaksud adalah kebodohan mental, ketidak-mampuan untuk mengetahui gerak-gerik batin.

3) Cara mengikis lobha, dosa dan moha sampai habis adalah dengan mengembangkan Jalan Mulia Beruas 8. Di dalam JMB8, terdapat pengembangan sektor sila (moralitas), samadhi (disiplin mental) dan panna (kebijaksanaan). Sila akan membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman. Samadhi akan membuat kita lebih bisa mengendalikan pikiran. Panna akan membuat kita mengetahui apa yang baik dan mengetahui apa yang buruk; sehingga bisa mengarahkan hidup ke arah yang baik.

Secara permukaan, untuk mengikis lobha (keserakahan) bisa dimulai dengan dana (memberi). Dalam berdana, kita belajar untuk melepaskan keserakahan. Untuk mengikis dosa (kebencian), bisa dimulai dengan metta-karuna (cinta-kasih dan belas-kasih). Dalam mengembangkan metta-karuna, kita belajar untuk melepaskan kebencian terhadap semua makhluk dan hidup ini. Untuk mengikis moha (kebodohan batin), bisa dimulai dengan melatih kewaspadaan (sati-sampajana). Dalam melatih kewaspadaan, kita belajar untuk mengenal setiap aktivitas pikiran sehingga lebih bisa mengendalikan pikiran dari hal-hal buruk.

kayak memprogram otak ya ?
jadi masukin sugesti tiap saat ke otak, hubungan sex = buruk, begitu terus berulang-ulang
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:28:32 PM
Quote from: upasaka on 14 January 2010, 07:09:53 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:31:26 PM
QuoteYang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek.
contoh kasusnya gmana ya?
Apa aku lhat cwek ciakep,timbul mereka,mereka tuh apaan?
Mereka jdi timbul, gara2 ada indria, cewek ciakep,lalu kontak. Kontak ini apaan ya, seperti kesetrum ya?

Pertama, Anda memiliki indria mata yang bisa melihat. Ada objeknya yaitu seorang wanita. Ada kondisi pendukung, yaitu cahaya dan tempat. Lalu indria mata mengadakan kontak dengan wanita.

Ketika terjadi kontak, Anda bisa melihat wanita itu; ini dinamakan dengan kesadaran mata. Bila Anda masih memiliki lobha-dosa-moha; maka dari kontak yang memunculkan kesadaran mata ini, Anda akan hanyut dalam persepsi (sanna). Persepsi, ingatan dan konsepsi ini dinamakan dengan istilah "sanna".

Muncullah persepsi dalam pikiran Anda, bahwa wanita itu "cantik". Anda membuat persepsi bahwa wanita itu cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula ingatan dalam pikiran Anda, bahwa wanita yang berpenampilan seperti itu, menarik bagi Anda; itu disebut sebagai wanita cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula konsepsi dalam pikiran Anda, bahwa objek seperti itu dinamakan wanita cantik, wanita cakep, wanita imut, wanita seksi, wanita menarik, dan sebagainya. "Sanna" (persepsi, ingatan, konsepsi) inilah yang membentuk pikiran Anda untuk mengenali objek, kriteria, dan label. Dalam tingkat yang lebih jauh, Anda juga mampu mengenali wanita cantik itu bernama "A", yaitu teman Anda yang tinggal di Jalan "B", dan sebagainya.

Setelah muncul persepsi, muncul pula perasaan. Bila Anda mengenal dekat dengannya, Anda akan merasa senang berjumpa dengan seseorang yang Anda kenal. Bila Anda tertarik dengannya, Anda bisa merasakan daya tarik dan sensasi sensual setelah melihatnya. Bila Anda membencinya, meskipun dia seorang wanita cantik, tetapi Anda akan menolak pada kehadirannya. Inilah yang dimaksud dengan perasaan.

Ketika perasaan muncul, biasanya juga masih diikuti oleh persepsi. Ketika Anda tertarik padanya, Anda membentuk lagi persepsi bagaimana perasaan Anda yang senang ini. Misalnya: karena Anda senang, Anda "memberi alarm" pada diri Anda untuk menyapanya. Memberi alarm inilah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda tertarik secara romansa padanya, Anda cenderung akan membentuk lagi persepsi kalau Anda sedang berusaha mendapatkan hatinya. Anda sedang mengingat bahwa Anda ingin jadi kekasihnya itu adalah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda kesal bertemu dengannya, Anda kemudian cemberut. Anda memposisikan untuk cemberut ini diawali dengan persepsi bahwa seseorang yang Anda tidak sukai, perlu Anda tidak ladeni kehadirannya. Ini semua bentuk persepsi lanjutan. Biasanya persepsi juga melanjutkan perasaan baru.

Ketika muncul sejumlah gejolak batin itu, lalu terbesit dalam pikiran Anda untuk mengajaknya pergi makan, muncul kehendak untuk mencari bahan pembicaraan, kehendak untuk melihat salah satu bagian tubuhnya, dan lain-lain... itulah bentuk dari sankhara (bentukan-bentukan kehendak).

Demikian pula contoh bergeraknya fenomena batin di setiap indria dengan objeknya masing-masing.

Bila kita mampu waspada pada setiap saat, setiap gejolak batin ini tidak akan berkeliaran. Mereka semua akan terkendali. Dan dengan demikian bisa melihat segala sesuatu dengan netral. Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seorang Buddha adalah orang yang sadar, yang telah bangun. Buddha akan selalu waspada, sehingga semua fenomena batin ini terkendali dengan baik. Para Buddha akan melihat segala sesuatu sejelas-jelasnya, kesadaran akan terjaga dengan kuat; tanpa terkontaminasi oleh perasaan, persepsi, maupun bentukan-bentukan kehendak.
tinggal di hutan bagus gak supaya tidak terkontaminasi?
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: exam on 14 January 2010, 07:30:33 PM
gak musti di hutan, banyak nyamuk
di tengah kota juga bisa kok
asal gak keluar dari rumah, dinding kamar di tempelin wall paper pohon,
jadi kayak di hutan juga kan ?
sambil meditasi aja tiap hari
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:35:29 PM
Lebih bgus jdi bhiku, supaya tak lhat cewek cantek.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 07:37:02 PM
Quote from: exam on 14 January 2010, 07:26:36 PM
kayak memprogram otak ya ?
jadi masukin sugesti tiap saat ke otak, hubungan sex = buruk, begitu terus berulang-ulang

Bukan menanamkan sugesti. Tetapi menanamkan pemahaman benar.

Buddhisme mengajarkan kita untuk menjadi manusia dewasa yang memahami kehidupan dengan benar. Bukan mengajarkan menjadi manusia robot yang menanam sugesti sesuai perintah.

Menanamkan pemahaman benar, bahwa hubungan seks hanya mengumbar kenikmatan indria. Ketika kenikmatan ini berakhir, maka muncullah kekecewaan, ketidak-puasan, atau kesedihan. Kemudian secara alami kita ingin menghindari kekecewaan, ketidak-puasan atau kesedihan itu. Oleh karena itu, hubungan seks dilakukan lagi. Ini adalah wujud dari ketagihan (tanha). Lama-kelamaan ini menjadi kemelekatan.

Pahami hal ini dengan baik. Bahwa hubungan seks dan kenikmatannya adalah tidak kekal, tidak memuaskan, dan bukan merupakan milik kita. Hubungan seks bukan milik kita, maksudnya bahwa hubungan seks ini tidak bisa bersama kita setiap saat. Pahami secara dewasa bahwa kenikmatan dari hubungan seks ini hanya menutupi kenyataan dunia yang tidak memuaskan secara sementara.

Dari pemahaman ini, Sang Buddha mengajak kita semua untuk memilih. Apakah masih ingin berhubungan seks, atau tidak. Hanya itu saja. Silakan dipilih. :)
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 07:37:08 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:28:32 PM
tinggal di hutan bagus gak supaya tidak terkontaminasi?

Untuk orang yang mudah terpengaruh lingkungan, melatih diri di tempat yang kondusif, sepi dan tenang merupakan hal yang baik. Tetapi Sang Buddha memberi pengertian lanjut, bahwa yang terpenting adalah pikiran. Bila seseorang dengan pikiran yang terkendali, meskipun diganggu oleh suasana ribut, keadaan mencekam, maupun ancaman dari pihak luar; batinnya akan tetap tenang.

Jadi silakan dipilih lagi:
- mau mencari ketenangan di hutan, atau
- mau mencari ketenangan di dalam pikiran

:)
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:47:13 PM
Lingkungan pengaruh juga itu.Ada sutta yg menulis seorang bhikhu pergi ke hutan,pergi menyendiri, itulah sesuai dhamma.
Bila suka ngumpul2,tidak mau nyendiri,itu tidak sesuai dhamma.
Tapi entah hutan mana bagus ya,aku mau pergi betapa. :D
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Umat Awam on 14 January 2010, 07:57:24 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:47:13 PM
Lingkungan pengaruh juga itu.Ada sutta yg menulis seorang bhikhu pergi ke hutan,pergi menyendiri, itulah sesuai dhamma.
Bila suka ngumpul2,tidak mau nyendiri,itu tidak sesuai dhamma.
Tapi entah hutan mana bagus ya,aku mau pergi betapa. :D

Hutan dipapua Bagus Bro....  ;D
Banyak nyamuk nya, trus terkenal dengan penyakit malaria nya....  ;D
Mau latihan di hutan papua???  :D

Sekedar info udah banyak jang wafat n gila karena digigit nyamuk malaria tropica disini  ^-^


Jadi bhikkhu belom tentu ga ketemu cewe cantik... apalagi bhikkhu kota, bhikkhu hutan pun bisa aja ketemu kalo umat berkunjung ke vihara hutan, ato bhikkhu tsb diundang ke kota... hohohohoh

^:)^
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: exam on 14 January 2010, 07:58:29 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:47:13 PM
Lingkungan pengaruh juga itu.Ada sutta yg menulis seorang bhikhu pergi ke hutan,pergi menyendiri, itulah sesuai dhamma.
Bila suka ngumpul2,tidak mau nyendiri,itu tidak sesuai dhamma.
Tapi entah hutan mana bagus ya,aku mau pergi betapa. :D


hutan gak ada yg bagus
saat malam tiba, semua binatang buas keluar
siang aja banyak nyamuk,ular
mendingan di desa beli kavling, kayak kenalan saya
bikin gubuk sekitarnya sawah
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: exam on 14 January 2010, 08:00:01 PM
Quote from: Umat Awam on 14 January 2010, 07:57:24 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:47:13 PM
Lingkungan pengaruh juga itu.Ada sutta yg menulis seorang bhikhu pergi ke hutan,pergi menyendiri, itulah sesuai dhamma.
Bila suka ngumpul2,tidak mau nyendiri,itu tidak sesuai dhamma.
Tapi entah hutan mana bagus ya,aku mau pergi betapa. :D

Hutan dipapua Bagus Bro....  ;D
Banyak nyamuk nya, trus terkenal dengan penyakit malaria nya....  ;D
Mau latihan di hutan papua???  :D

Sekedar info udah banyak jang wafat n gila karena digigit nyamuk malaria tropica disini  ^-^


Jadi bhikkhu belom tentu ga ketemu cewe cantik... apalagi bhikkhu kota, bhikkhu hutan pun bisa aja ketemu kalo umat berkunjung ke vihara hutan, ato bhikkhu tsb diundang ke kota... hohohohoh

^:)^

sepertinya justru hrs sering ketemu cewe cantik, yg menggoda iman
jadi terbiasa
gak deg degan lagi

bukankah cara terbaik ngatasin sesuatu adalah menghadapi bukan menghindar ?
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Umat Awam on 14 January 2010, 08:10:43 PM
Quote from: exam on 14 January 2010, 08:00:01 PM
Quote from: Umat Awam on 14 January 2010, 07:57:24 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:47:13 PM
Lingkungan pengaruh juga itu.Ada sutta yg menulis seorang bhikhu pergi ke hutan,pergi menyendiri, itulah sesuai dhamma.
Bila suka ngumpul2,tidak mau nyendiri,itu tidak sesuai dhamma.
Tapi entah hutan mana bagus ya,aku mau pergi betapa. :D

Hutan dipapua Bagus Bro....  ;D
Banyak nyamuk nya, trus terkenal dengan penyakit malaria nya....  ;D
Mau latihan di hutan papua???  :D

Sekedar info udah banyak jang wafat n gila karena digigit nyamuk malaria tropica disini  ^-^


Jadi bhikkhu belom tentu ga ketemu cewe cantik... apalagi bhikkhu kota, bhikkhu hutan pun bisa aja ketemu kalo umat berkunjung ke vihara hutan, ato bhikkhu tsb diundang ke kota... hohohohoh

^:)^

sepertinya justru hrs sering ketemu cewe cantik, yg menggoda iman
jadi terbiasa
gak deg degan lagi

bukankah cara terbaik ngatasin sesuatu adalah menghadapi bukan menghindar ?

Setujuh Broh..... jadi bukan dengan menghindari cewe2 cantik, tapi mesti kendalikan pikiran yang bener, benahi didalam ajah, bukan diluarnye.... hohoho

Gimana bro juice??? heheheh _/\_
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: exam on 14 January 2010, 08:11:51 PM
juice tuh cowok ya, kirain
avatarnya pake bunga  :)
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 08:21:35 PM
Bleh bgus stuju.
Kalau kalian lhat cwek cantik, pikiran kalian terkontaminasi terus ya?Gawat mode oN.
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Nevada on 14 January 2010, 11:32:20 PM
Quote from: Umat Awam on 14 January 2010, 08:10:43 PM
Quote from: exam on 14 January 2010, 08:00:01 PM
Quote from: Umat Awam on 14 January 2010, 07:57:24 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 07:47:13 PM
Lingkungan pengaruh juga itu.Ada sutta yg menulis seorang bhikhu pergi ke hutan,pergi menyendiri, itulah sesuai dhamma.
Bila suka ngumpul2,tidak mau nyendiri,itu tidak sesuai dhamma.
Tapi entah hutan mana bagus ya,aku mau pergi betapa. :D

Hutan dipapua Bagus Bro....  ;D
Banyak nyamuk nya, trus terkenal dengan penyakit malaria nya....  ;D
Mau latihan di hutan papua???  :D

Sekedar info udah banyak jang wafat n gila karena digigit nyamuk malaria tropica disini  ^-^


Jadi bhikkhu belom tentu ga ketemu cewe cantik... apalagi bhikkhu kota, bhikkhu hutan pun bisa aja ketemu kalo umat berkunjung ke vihara hutan, ato bhikkhu tsb diundang ke kota... hohohohoh

^:)^

sepertinya justru hrs sering ketemu cewe cantik, yg menggoda iman
jadi terbiasa
gak deg degan lagi

bukankah cara terbaik ngatasin sesuatu adalah menghadapi bukan menghindar ?

Setujuh Broh..... jadi bukan dengan menghindari cewe2 cantik, tapi mesti kendalikan pikiran yang bener, benahi didalam ajah, bukan diluarnye.... hohoho

Gimana bro juice??? heheheh _/\_

[at] All

Yang dimaksud hidup menyendiri bukanlah hidup mengasingkan diri dari masyarakat. Maksud dari hidup menyendiri adalah melepaskan ikatan dari masa lalu maupun masa depan; melepaskan nafsu dan keinginan. Sebagai bahan referensi, saya kutipkan Sutta mengenai "Seorang Bhikkhu yang Bernama Sesepuh" dari Samyutta Nikaya - Vagga II...

----------

Seorang Bhikkhu Bernama Sesepuh

Pada suatu ketika Sang Bhagavà sedang berdiam di Ràjagaha di Hutan Bambu, Taman Suaka Tupai. Pada saat itu seorang bhikkhu bernama Sesepuh adalah seorang yang penyendiri dan memuji kesendirian. Ia memasuki desa untuk menerima dana makanan, ia kembali sendirian, ia duduk sendirian di tempat tinggalnya, ia melakukan meditasi berjalan sendirian.

Kemudian sejumlah bhikkhu mendekati Sang Bhagavà, [283] memberi hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada-Nya:

"Di sini, Yang Mulia, ada seorang bhikkhu bernama Sesepuh yang adalah penyendiri dan memuji kesendirian."

Kemudian Sang Bhagavà berkata kepada seorang bhikkhu sebagai berikut: "Pergilah, Bhikkhu, beritahu Bhikkhu Sesepuh atas nama-Ku bahwa Sang Guru memanggilnya."

"Baik, Yang Mulia," bhikkhu itu menjawab dan ia mendatangi Yang Mulia Sesepuh dan memberitahunya: "Sang Guru memanggilmu, Sahabat Sesepuh."

"Baik, Sahabat," Yang Mulia Sesepuh menjawab, dan ia mendekati Sang Bhagavà, memberi hormat kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Kemudian Sang Bhagavà berkata kepadanya: "Benarkah, Sesepuh, bahwa engkau adalah penyendiri dan memuji kesendirian?"

"Benar, Yang Mulia."

"Tetapi bagaimanakah, Sesepuh, engkau menyendiri dan bagaimana engkau memuji penyendiri?"

"Di sini, Yang Mulia, aku memasuki desa untuk menerima dana makanan sendirian, aku kembali sendirian, aku duduk sendirian, dan aku melakukan meditasi berjalan sendirian."

"Itu adalah satu cara menyendiri, Sesepuh, Aku tidak membantahnya. Tetapi sehubungan dengan kesendirian dipenuhi secara terperinci, dengarkanlah dan perhatikanlah, Aku akan menjelaskan."

"Baik, Yang Mulia."

"Dan bagaimanakah, Sesepuh, kesendirian itu dipenuhi secara terperinci? Di sini, Sesepuh, apa yang ada di masa lalu telah ditinggalkan, apa yang ada di masa depan telah dilepaskan, dan keinginan dan nafsu akan bentuk-bentuk kehidupan sekarang telah dilenyapkan seluruhnya.  Demikianlah, Sesepuh, bahwa kesendirian dipenuhi secara terperinci."

Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavà. Setelah mengatakan ini, Yang Sempurna, Sang Guru, lebih lanjut mengatakan:

   "Yang bijaksana, penakluk-segalanya, yang mengetahui segalanya,
     Di antara segala sesuatu yang tidak ternoda, dengan segalanya ditinggalkan,
     Terbebaskan dalam kehancuran keinginan:
     Aku menyebut orang itu 'seorang yang menyendiri';"


----------

Semoga dapat dimengerti. :)
Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Dhamma Sukkha on 15 January 2010, 12:54:09 AM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
klo di kertas retret kemarin yg dikasih, ditulis, Mencoba menciptakan sesuatu adalah Lobha(Keserakahan/ keterikatan), Menolak apa yg sedang terjadi adalah Dosa (Kebencian/ketidaksukaan), Jika tdk tau apa yg sedang terjadi atau telah berhenti terjadi adalah Moha(delusi/ketdktahuan/kebodohan)
waktu retret, wnya asik mikir2i kalimat2 di kertas ituu... ;D ;D ;D sambil diresap2i... ;D ;D ;D
dosa wnya sptnya banyakkk kali... klo diamat2i, krn dosanya byk, itu yg buat moha wnya juga ikutan byk... dipikir2i, LDMnya itu masih byk melekat dalam diri lhoo... ntar kapan2 wnya mo share pengalaman retret waktu ituu...\;D/\;D/\;D/
Quote1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
tdk tau apa yg sedang terjadi, itu termasuk moha. menolak hal yg tdk disukai juga termasuk kebencian. klo di kertas retretnya ditulis mencoba menciptakan sesuatu adalah lobha, karena kita mencoba menciptakan sesuatu, makanya dapat timbul kemelekatan, misalnya, mencoba memikirkan cewe cantik, maka dlm pikiran dapat timbul kemelekatan akan wanita cantik itu, makanya utk munculin pikiran meditasi, kita disuruh jgn mencoba menciptakan sesuatu... \;D/\;D/\;D/
Quote3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
klo di dalam meditasi, disuruh mengamati apa yg sedang terjadi(misal, LDM muncul kita amati), jangan menolak objek/fenomena/ kejadian/ sesuatu yg sedang terjadi. Kamu tau (dgn demikian catat/amati) munculnya kekotoran batin/ polusi batin karena/akibat dari objek dan dgn demikian hilangkan/bersihkan kekotoran batin tsb. Jgn merasa terganggu oleh pikiran yg berpikir, Kamu bukan berlatih utk mencegah berpikir. Utk mengenal/ mengakui/ menghargai ketika munculnya pikiran yg berpikir.
Dengan meditasi, mungkin bisa ditemui cara melenyapkan LDMnya... \;D/\;D/\;D/
Pikiran meditasi seharusnya rileks, santai, dan dalam keadaan damai dan tenteram, baik pikiran maupun tubuh seharusnya nyaman/senang.

waktu pikiran itu muncul kan, kita amati saja, tdk berpikir(klo pikiran itu muncul, tetap kita amati saja), tdk membayangkan/ menggambarkan(jgn dibayangi soalnya, ntar pikirannya bisa tambah lari kemana2), tdk menduga, tdk menilai, tdk mempertimbangkan dan tdk mengkritik (klo kita duga, nilai, pertimbangkan baik ato buruk, dan mengkritik pikiran yg muncul itu, ntar pikirannya akan memproses lbh lanjut lagi, jadinya akhirnya malah byk pikiran, makanya disuruh jgn begitu2an, hanya akan menambah pemikiran saja, lbh baik tetap diamati ketika pikiran itu muncul, jgn tambahi bumbu2 lainnya, tetap amati. ;D )
Quote6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?
avijja itu kegelapan batin, klo moha itu ketdktahuan, itu bedanya lhoo... \;D/\;D/\;D/
cth avijja : ada org yg suka makan, saking gak terkendalinya indriya2nya akan makanan, dalam dirinya bisa timbul avijja, misal, ada yg ngasih dia makanan, lalu pemiliknya itu minta balik makanan itu, krn nafsunya akan makanan itu, timbul sedikit perasaan tdk suka(dosa), bisa memunculkan amarah, "sudah dikasih malahan diminta lagi" :)) :)) :)) , dan perwujudan amarah itu bisa beraneka, bisa dalam bentuk mengembalikan makanan yg dikasih dalam bentuk lemparan, atopun bisa lbh parah timbul dendam, Hal ini bisa muncul karena adanya ketidaktahuan, kurang disertainya pemahaman2... \;D/\;D/\;D/(tdk tahu di sini bukan tdk tau akan apa yg sedang terjadi, tetapi gak tau bahwa karena nafsunya akan makanan itu sudah membuatnya menimbulkan aneka permasalahan, misal, parahnya gara2 nafsunya itu bisa sampe bunuh org yg pdhl dah punya niat awal mo ngasih makanan ke dia, tapi krn suatu sebab dimintain balik makanannya... :)) :)) :)) )
Klo dipikirkan, kenapa kegelapan batin itu bisa muncul, karena masih adanya ketdktahuan itu... \;D/\;D/\;D/
wnya pernah merhatiin lhoo... =)) kejadiannya lucuu... :)) :))
[spoiler]waktu wnya punya kerupuk :)) :)) , trus wnya makan di kamar dd w kerupuknya, waktu itu dd w lagi sambil main2 ma temannya, trus w ada bagi2in juga kerupuknya, "Nah, yeni mauu?" sebelumnya w juga ada beliin satu bungkus kasih dd w, klo gk salah dah habis dimakannya, tapi w nawari dianya lagi lho... dianya hanya ambil sedikit, dianya bilang: "udah... tadi kan cie2 dah kasih aku, jadi aku gak mo byk2" (dd wnya mo menggambarkan ketdkserakahannya ke wnya :)) ) waktu dd wnya ambil, temennya juga ada ambil, awal2 ambil dikit2, sambil main2 :)) :)) , sementara wnya makan kerupuknya terus, sambil merasakan gimana perasaan wnya ketika makan kerupuknyaa... :)) klo gak dibagiin, sptnya Lobha wnya tambah kuat, jadi w tawari2 mereka beberapa kali lho, temennya ambil... tapi dd w masih tetep konsekuen gak ambil :)) , habis ambil, pergi lanjut main2 lagi... beberapa kali dan beberapa kali, wnya suruh mereka klo mo ambil, ambil aja gak usah segan, temen dd w asik ambil, sementara w tawari dd w juga kerupuknyaa, "nah yenii, klo mo ambil, ambil aja gak apaa..." wnya merasa2in ketika makan kerupuknya, beli kerupuknya tujuannya ingin merasain gimana w coba turuti keinginan wnya... rencananya mo diamati perasaan ketika memakan kerupuk itu gimana ketika menginginkannya(soalnya waktu itu lagi senang2nya sama makanan :P ) ketika sudah dibeli bagaimana perasaannya... gituu... :)) :)) sampe saat2 wnya makan punya perasaan dah tak mo bagi lagi(alias lagi enak2nya makan :)) ), temen dd w ini juga srg2 ngambil :)) :)) :)) , lama2 muncul perasaan rada gak enak gitu.. perasaan kesal dikit :)) , tapi tetap membiarkan dianya mengambil :)) :)) , tetap amati... wnya masih menawari ke dd wnyaa... yg lucunya kan, temennya ini waktu sambil ngambil paling lama krupuknya(srg2, berhenti main dulu) kan, dianya ada nanya2in wnyaa... =)) , sekolah wnya di mana =)) , wnya kelas brapa, pokoknya nanya2 gituu =)) , dlm hati w yg rada ada perasaan gak rela krn saat2 makan w yg diganggunya, pdhl dah lama kenal pun, baru sekarang nanya2 sekolah wnya di mana Y_Y =)) , byk nanya kali Y_Y , rada ada sedikit perasaan, mo ambil, ambil aja kan bisa... gk usah nanya2 kyk gituan Y_Y (=)) =)) =)) yg w anggap lucu itu, waktu dianya nanya2 ituu :)) :)) , gara2 perasaan w sama si kerupuk, perasaan gituan jadi menanggap beda apa yg ditanyain temen dd w :)) :)) coba klo w tdk punya perasaan apa2 sama si krupuk, pasti perasaan akan hal yg ditanyainnya itu akan jadi biasa aja ;D ;D ) , sampe dah mo habis2 gitu krupuknya, w masih coba tawari dd w, "yenii, mau gak? dah mo habis lho... lalu temennya ikutan nawari ke dd w, iya yeni... ntar dah habis gak ada lagi lhoo... lalu lama2 dd wnya mau... di akhir2 temennya ada bilang: aku suka ambil yg akhir2, soalnya aku suka bumbunya, dalam hatiku yg rada gelap, hoo.. pantes dari tadi ambil2 aja, rupanya mo byk bumbunya yaa.. dd w juga sebelumnya duluan bilang, aku mo bumbunya.. lalu wnya bilang : Hooo, rupanya kalian hanya mo bumbunya aja yaa... sudahh sudahhh sudahhh... aku gak mo kasih lagiii...<< =
setengah bercanda setengah serius w ngomonginyaa, ada perasaan  mo gak mo bagi2in lagi, terlihat serakah, sama ada pikiran, makin nambah lobhanyaa, bagusin dibagi2in lagi, dan merasa akan lbh baik dibagi2in, lalu balek bilang, ngga lhaa... nahh, mo ambil, ambil lagi lhoo... :)) wnya msh ada perasaan msh blum merelakan sekali kerupuknya, klo dah relain kali, pasti w kasih semuaa :)) , trus thira datangg... dia mo bagi2in krupuknya, lalu dianya merelakan semua kerupuknyaa kasih kami bertiga kongsi, w bilang, benerann? dianya bilang bener, ya udaa, makasih yaa ;D  thira lbh rela daripada wnyaa :P , trus krupuknya itu wnya hanya makan 1 ato 2 kali aja klo gk salah, uda itu nahh, itu kasih kalian semuaa lhoo... ;D ;D ;D menyadari ketdkpuasan krn kerupuk..... ;D ;D ;D ;D/
krn nafsu begituan, bisa timbul aneka kekotoran batin... \;D/
[/spoiler]

Jadi, apa yg memunculkan avijja, dan moha itu, karena adanya tanha ituu... dari kejadian2 di atass...\;D/\;D/\;D/
segini ajaa... ;D ;D ;D
dgn meditasi vipassana bisa mengamat2i LDM yg muncul... tenggelam... muncul... tenggelam juga lhoo...\;D/\;D/\;D/
ketika menyadarinya sewaktu vipassana, jadi muncul ketenangan batin lhoo... ;D ;D ;D

Metta Cittena,
Citta _/\_

Title: Re: Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.
Post by: Juice_alpukat on 15 January 2010, 09:39:48 AM
\/\/\/\/ upasaka and cittadevi,send goodrp.