Melenyapkan Dosa,Lobha,Moha.

Started by Juice_alpukat, 14 January 2010, 11:36:32 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Nevada


Indra

kalo saya melihat segala sesuatu kek uang

exam

Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

Jika kita merenungkan dukkha kita, kita akan tau bahwa sesungguhnya dukkha kita disebabkan oleh kecenderungan bathin kita yg tidak bisa menerima keadaan, kita mau ini dan itu dan menolak ini dan itu. Kecenderungan bathin kita ini disebabkan oleh akumulasi pengalaman kita yg sudah berkalpa2.

Kata 'mengikis' mungkin bisa lebih mudah dipahami. "Mengikis kecenderungan batin kita yg telah tebal oleh moha, lobha dan dosa" atau juga "mengikis kecenderungan batin yg negatif".

Moha similar dengan avijja. Kebodohan disini artinya "tidak bisa melihat (dan menerima) segala sesuatu sebagaimana adanya". Karena tanha dan kecenderungan batin negatif yg tebal, dalam melihat segala sesuatu, kesadaran kita selalu tercemari persepsi. Buddhisme menunjukkan cara bagaimana kita dapat kembali 'memurnikan pandangan/kesadaran kita tsb".

Sebab awal moha/avijja tidak diketahui, tapi dari sebab musabab saling bergantungan, terlihat bahwa avijja menjadi ada karena kita terlahir kembali (dan kondisi2 sebelum kelahiran ini ikut berandil membentuk avijja)... Karena sebab awal tidak terpikirkan, maka yg dapat kita lakukan adalah berkonsentrasi pada 'saat ini' untuk selalu sati (lirik mas medho)

::


mantafff benerrr

exam

Quote from: upasaka on 14 January 2010, 03:11:54 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 02:18:16 PM
Quote from: williamhalim on 14 January 2010, 01:45:16 PM

Moha similar dengan avijja. Kebodohan disini artinya "tidak bisa melihat (dan menerima) segala sesuatu sebagaimana adanya". Karena tanha dan kecenderungan batin negatif yg tebal, dalam melihat segala sesuatu, kesadaran kita selalu tercemari persepsi. Buddhisme menunjukkan cara bagaimana kita dapat kembali 'memurnikan pandangan/kesadaran kita tsb".

trms sblmnya, kalau sdah dpt melihat segala sesuatu sbgaimana adanya brarti apakh sdah trbebas dri moha ?
Contoh dari melhat segala sesuatu sbgaimana apa adanya itu seperti apa ya?
Kalau kesadaran tercemar persepsi,contohnya persepsi bgaimana ya?
Contoh dri memurnikan pandangan bgaimana?? _/\_

Saya juga mau berkomentar... :)

Tanpa ada lobha, dosa dan moha; maka pasti akan melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seketika lobha, dosa, dan moha terkikis habis, maka seketika itu pula segala sesuatu dapat dilihat sebagaimana adanya.

Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya itu adalah melihat segala fenomena sebagai fenomena; tidak tertarik pada fenomena itu, tidak menolak fenomena itu. Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya adalah melihat segala sesuatu sebagai hal yang wajar, karena melihat dengan netral.

Ada musuh Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Ada juga teman baik Anda yang mendapat hadiah dari atasannya. Apakah respon Anda terhadap dua fenomena ini berbeda? Bila berbeda, itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Jika Anda melihat tayangan komedi di televisi, kemudian Anda tertawa setelah melihat tayangan itu; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Jika Anda pernah tertarik dengan fisik seseorang, namun ketika mengetahui bahwa orang itu menyakiti Anda, lalu kemudian Anda menjadi kesal bila melihatnya; itu dikarenakan pikiran Anda tercemar oleh persepsi.

Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

mantafff juga

Sostradanie

Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Juice_alpukat

Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.

Nevada

Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 05:46:56 PM
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.

Cara memurnikannya adalah dengan cara menyadari keempat gejolak batin tersebut.

Apa yang disadari dari keempat gejolak batin tersebut? Yang disadari adalah karakteristik mereka saat timbul; yaitu tidak kekal, tidak memuaskan dan tanpa inti. Yang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek. Yang disadari adalah bagaimana mereka tenggelam; yaitu pikiran akan berkeliaran serta timbul-tenggelam seperti seekor monyet yang berkeliaran dari satu pohon ke pohon berikutnya. Yang disadari adalah bagaimana mengendalikan mereka; yaitu ketika konsentrasi dan kewaspadaan dikembangkan, maka penyebab ini sudah dikendalikan.

Nevada

Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:58:41 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.


1) Kebencian (dosa) adalah penolakan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: tidak suka makan daging ikan dan membenci agama lain, itu semua wujud dari "dosa". Keserakahan (lobha) adalah ketertarikan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: suka pada warna merah dan suka berhubungan seks, itu semua wujud dari "lobha". Kebodohan batin (moha) adalah kebodohan mental yang mendasari "dosa" dan "lobha", karena tidak mengerti bahwa perbuatan yang berlandaskan kedua hal ini adalah perbuatan tak bermanfaat (akusala kamma). Moha juga menyebabkan seseorang tidak bisa menyadari bahwa ada lobha dan dosa dalam perbuatannya.

2) Yang disebut kebodohan batin bukanlah kebodohan secara intelektual. Kebodohan batin yang dimaksud adalah kebodohan mental, ketidak-mampuan untuk mengetahui gerak-gerik batin.

3) Cara mengikis lobha, dosa dan moha sampai habis adalah dengan mengembangkan Jalan Mulia Beruas 8. Di dalam JMB8, terdapat pengembangan sektor sila (moralitas), samadhi (disiplin mental) dan panna (kebijaksanaan). Sila akan membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman. Samadhi akan membuat kita lebih bisa mengendalikan pikiran. Panna akan membuat kita mengetahui apa yang baik dan mengetahui apa yang buruk; sehingga bisa mengarahkan hidup ke arah yang baik.

Secara permukaan, untuk mengikis lobha (keserakahan) bisa dimulai dengan dana (memberi). Dalam berdana, kita belajar untuk melepaskan keserakahan. Untuk mengikis dosa (kebencian), bisa dimulai dengan metta-karuna (cinta-kasih dan belas-kasih). Dalam mengembangkan metta-karuna, kita belajar untuk melepaskan kebencian terhadap semua makhluk dan hidup ini. Untuk mengikis moha (kebodohan batin), bisa dimulai dengan melatih kewaspadaan (sati-sampajana). Dalam melatih kewaspadaan, kita belajar untuk mengenal setiap aktivitas pikiran sehingga lebih bisa mengendalikan pikiran dari hal-hal buruk.

Juice_alpukat

QuoteYang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek.
contoh kasusnya gmana ya?
Apa aku lhat cwek ciakep,timbul mereka,mereka tuh apaan?
Mereka jdi timbul, gara2 ada indria, cewek ciakep,lalu kontak. Kontak ini apaan ya, seperti kesetrum ya?

Juice_alpukat

Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:25:43 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:58:41 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.


1) Kebencian (dosa) adalah penolakan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: tidak suka makan daging ikan dan membenci agama lain, itu semua wujud dari "dosa". Keserakahan (lobha) adalah ketertarikan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: suka pada warna merah dan suka berhubungan seks, itu semua wujud dari "lobha". Kebodohan batin (moha) adalah kebodohan mental yang mendasari "dosa" dan "lobha", karena tidak mengerti bahwa perbuatan yang berlandaskan kedua hal ini adalah perbuatan tak bermanfaat (akusala kamma). Moha juga menyebabkan seseorang tidak bisa menyadari bahwa ada lobha dan dosa dalam perbuatannya.

2) Yang disebut kebodohan batin bukanlah kebodohan secara intelektual. Kebodohan batin yang dimaksud adalah kebodohan mental, ketidak-mampuan untuk mengetahui gerak-gerik batin.

3) Cara mengikis lobha, dosa dan moha sampai habis adalah dengan mengembangkan Jalan Mulia Beruas 8. Di dalam JMB8, terdapat pengembangan sektor sila (moralitas), samadhi (disiplin mental) dan panna (kebijaksanaan). Sila akan membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman. Samadhi akan membuat kita lebih bisa mengendalikan pikiran. Panna akan membuat kita mengetahui apa yang baik dan mengetahui apa yang buruk; sehingga bisa mengarahkan hidup ke arah yang baik.

Secara permukaan, untuk mengikis lobha (keserakahan) bisa dimulai dengan dana (memberi). Dalam berdana, kita belajar untuk melepaskan keserakahan. Untuk mengikis dosa (kebencian), bisa dimulai dengan metta-karuna (cinta-kasih dan belas-kasih). Dalam mengembangkan metta-karuna, kita belajar untuk melepaskan kebencian terhadap semua makhluk dan hidup ini. Untuk mengikis moha (kebodohan batin), bisa dimulai dengan melatih kewaspadaan (sati-sampajana). Dalam melatih kewaspadaan, kita belajar untuk mengenal setiap aktivitas pikiran sehingga lebih bisa mengendalikan pikiran dari hal-hal buruk.
anumodana _/\_

Sostradanie

Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:11:19 PM
Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 05:46:56 PM
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.

Cara memurnikannya adalah dengan cara menyadari keempat gejolak batin tersebut.

Apa yang disadari dari keempat gejolak batin tersebut? Yang disadari adalah karakteristik mereka saat timbul; yaitu tidak kekal, tidak memuaskan dan tanpa inti. Yang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek. Yang disadari adalah bagaimana mereka tenggelam; yaitu pikiran akan berkeliaran serta timbul-tenggelam seperti seekor monyet yang berkeliaran dari satu pohon ke pohon berikutnya. Yang disadari adalah bagaimana mengendalikan mereka; yaitu ketika konsentrasi dan kewaspadaan dikembangkan, maka penyebab ini sudah dikendalikan.

Apa yang harus saya lakukan untuk mengembangkan konsentrasi dan kewaspadaan?prakteknya?
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Nevada

Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:31:26 PM
QuoteYang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek.
contoh kasusnya gmana ya?
Apa aku lhat cwek ciakep,timbul mereka,mereka tuh apaan?
Mereka jdi timbul, gara2 ada indria, cewek ciakep,lalu kontak. Kontak ini apaan ya, seperti kesetrum ya?

Pertama, Anda memiliki indria mata yang bisa melihat. Ada objeknya yaitu seorang wanita. Ada kondisi pendukung, yaitu cahaya dan tempat. Lalu indria mata mengadakan kontak dengan wanita.

Ketika terjadi kontak, Anda bisa melihat wanita itu; ini dinamakan dengan kesadaran mata. Bila Anda masih memiliki lobha-dosa-moha; maka dari kontak yang memunculkan kesadaran mata ini, Anda akan hanyut dalam persepsi (sanna). Persepsi, ingatan dan konsepsi ini dinamakan dengan istilah "sanna".

Muncullah persepsi dalam pikiran Anda, bahwa wanita itu "cantik". Anda membuat persepsi bahwa wanita itu cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula ingatan dalam pikiran Anda, bahwa wanita yang berpenampilan seperti itu, menarik bagi Anda; itu disebut sebagai wanita cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula konsepsi dalam pikiran Anda, bahwa objek seperti itu dinamakan wanita cantik, wanita cakep, wanita imut, wanita seksi, wanita menarik, dan sebagainya. "Sanna" (persepsi, ingatan, konsepsi) inilah yang membentuk pikiran Anda untuk mengenali objek, kriteria, dan label. Dalam tingkat yang lebih jauh, Anda juga mampu mengenali wanita cantik itu bernama "A", yaitu teman Anda yang tinggal di Jalan "B", dan sebagainya.

Setelah muncul persepsi, muncul pula perasaan. Bila Anda mengenal dekat dengannya, Anda akan merasa senang berjumpa dengan seseorang yang Anda kenal. Bila Anda tertarik dengannya, Anda bisa merasakan daya tarik dan sensasi sensual setelah melihatnya. Bila Anda membencinya, meskipun dia seorang wanita cantik, tetapi Anda akan menolak pada kehadirannya. Inilah yang dimaksud dengan perasaan.

Ketika perasaan muncul, biasanya juga masih diikuti oleh persepsi. Ketika Anda tertarik padanya, Anda membentuk lagi persepsi bagaimana perasaan Anda yang senang ini. Misalnya: karena Anda senang, Anda "memberi alarm" pada diri Anda untuk menyapanya. Memberi alarm inilah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda tertarik secara romansa padanya, Anda cenderung akan membentuk lagi persepsi kalau Anda sedang berusaha mendapatkan hatinya. Anda sedang mengingat bahwa Anda ingin jadi kekasihnya itu adalah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda kesal bertemu dengannya, Anda kemudian cemberut. Anda memposisikan untuk cemberut ini diawali dengan persepsi bahwa seseorang yang Anda tidak sukai, perlu Anda tidak ladeni kehadirannya. Ini semua bentuk persepsi lanjutan. Biasanya persepsi juga melanjutkan perasaan baru.

Ketika muncul sejumlah gejolak batin itu, lalu terbesit dalam pikiran Anda untuk mengajaknya pergi makan, muncul kehendak untuk mencari bahan pembicaraan, kehendak untuk melihat salah satu bagian tubuhnya, dan lain-lain... itulah bentuk dari sankhara (bentukan-bentukan kehendak).

Demikian pula contoh bergeraknya fenomena batin di setiap indria dengan objeknya masing-masing.

Bila kita mampu waspada pada setiap saat, setiap gejolak batin ini tidak akan berkeliaran. Mereka semua akan terkendali. Dan dengan demikian bisa melihat segala sesuatu dengan netral. Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seorang Buddha adalah orang yang sadar, yang telah bangun. Buddha akan selalu waspada, sehingga semua fenomena batin ini terkendali dengan baik. Para Buddha akan melihat segala sesuatu sejelas-jelasnya, kesadaran akan terjaga dengan kuat; tanpa terkontaminasi oleh perasaan, persepsi, maupun bentukan-bentukan kehendak.

Nevada

Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 07:05:17 PM
Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:11:19 PM
Quote from: sriyeklina on 14 January 2010, 05:46:56 PM
Memurnikan pandangan adalah menyadari bentuk-bentuk persepsi, perasaan, kesadaran dan bentukan kehendak. Menyadari bagaimana mereka timbul, menyadari apa yang menyebab kemunculannya, menyadari bagaimana mereka lenyap, dan menyadari bagaimana mengendalikan mereka. Ketika mampu mengendalikan pikiran dari keempat hal ini, maka itulah bagaimana pikiran dimurnikan.

bagaimana cara memurnikannya?maaf saya orang awam jadi kalau pake kata=kata buddhisme ga ngerti.

Cara memurnikannya adalah dengan cara menyadari keempat gejolak batin tersebut.

Apa yang disadari dari keempat gejolak batin tersebut? Yang disadari adalah karakteristik mereka saat timbul; yaitu tidak kekal, tidak memuaskan dan tanpa inti. Yang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek. Yang disadari adalah bagaimana mereka tenggelam; yaitu pikiran akan berkeliaran serta timbul-tenggelam seperti seekor monyet yang berkeliaran dari satu pohon ke pohon berikutnya. Yang disadari adalah bagaimana mengendalikan mereka; yaitu ketika konsentrasi dan kewaspadaan dikembangkan, maka penyebab ini sudah dikendalikan.

Apa yang harus saya lakukan untuk mengembangkan konsentrasi dan kewaspadaan?prakteknya?

Yang paling efektif adalah dengan jalan meditasi.

exam

Quote from: upasaka on 14 January 2010, 06:25:43 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 05:58:41 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 11:36:32 AM
Excse me, i want ask.
1. Dikatakan jika orang mau merealisasi Nibbana,
orang harus melenyapkan moha,dosa lobha,
apa itu moha? bodoh  terhadap apa sj disebut kebodohan btin? Benci thradap apa sj disbut kebencian? Serakah pd apa saja disbut keserakahan.
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
6. Apa beda antara avijja dngan moha?
7. Sebab apa yg memunculkan avijja?
8. Sebab apa pula yg memunculkan moha?

Trims sblmnya k ucapkn.
browW broWW,
bisa gak jawapannya sesuai urutan diatas ini, biar gak binung.

Misalnya
2. Kategori apa saja yg disebut bodoh?
Contoh kbodohan batin tuh seperti apa?
3. Cara melenyapkan moha ini bgaimana?
4. Cara melenyapkan dosa bgaimana?
5. Cara melenyapkan lobha bgaimana?
Trims.


1) Kebencian (dosa) adalah penolakan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: tidak suka makan daging ikan dan membenci agama lain, itu semua wujud dari "dosa". Keserakahan (lobha) adalah ketertarikan terhadap semua fenomena dunia, dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Misalnya: suka pada warna merah dan suka berhubungan seks, itu semua wujud dari "lobha". Kebodohan batin (moha) adalah kebodohan mental yang mendasari "dosa" dan "lobha", karena tidak mengerti bahwa perbuatan yang berlandaskan kedua hal ini adalah perbuatan tak bermanfaat (akusala kamma). Moha juga menyebabkan seseorang tidak bisa menyadari bahwa ada lobha dan dosa dalam perbuatannya.

2) Yang disebut kebodohan batin bukanlah kebodohan secara intelektual. Kebodohan batin yang dimaksud adalah kebodohan mental, ketidak-mampuan untuk mengetahui gerak-gerik batin.

3) Cara mengikis lobha, dosa dan moha sampai habis adalah dengan mengembangkan Jalan Mulia Beruas 8. Di dalam JMB8, terdapat pengembangan sektor sila (moralitas), samadhi (disiplin mental) dan panna (kebijaksanaan). Sila akan membuat kehidupan kita menjadi lebih nyaman. Samadhi akan membuat kita lebih bisa mengendalikan pikiran. Panna akan membuat kita mengetahui apa yang baik dan mengetahui apa yang buruk; sehingga bisa mengarahkan hidup ke arah yang baik.

Secara permukaan, untuk mengikis lobha (keserakahan) bisa dimulai dengan dana (memberi). Dalam berdana, kita belajar untuk melepaskan keserakahan. Untuk mengikis dosa (kebencian), bisa dimulai dengan metta-karuna (cinta-kasih dan belas-kasih). Dalam mengembangkan metta-karuna, kita belajar untuk melepaskan kebencian terhadap semua makhluk dan hidup ini. Untuk mengikis moha (kebodohan batin), bisa dimulai dengan melatih kewaspadaan (sati-sampajana). Dalam melatih kewaspadaan, kita belajar untuk mengenal setiap aktivitas pikiran sehingga lebih bisa mengendalikan pikiran dari hal-hal buruk.

kayak memprogram otak ya ?
jadi masukin sugesti tiap saat ke otak, hubungan sex = buruk, begitu terus berulang-ulang

Juice_alpukat

Quote from: upasaka on 14 January 2010, 07:09:53 PM
Quote from: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:31:26 PM
QuoteYang disadari adalah penyebab yang menimbulkan mereka; yaitu adanya indria, objek, dan kontak indria dengan objek.
contoh kasusnya gmana ya?
Apa aku lhat cwek ciakep,timbul mereka,mereka tuh apaan?
Mereka jdi timbul, gara2 ada indria, cewek ciakep,lalu kontak. Kontak ini apaan ya, seperti kesetrum ya?

Pertama, Anda memiliki indria mata yang bisa melihat. Ada objeknya yaitu seorang wanita. Ada kondisi pendukung, yaitu cahaya dan tempat. Lalu indria mata mengadakan kontak dengan wanita.

Ketika terjadi kontak, Anda bisa melihat wanita itu; ini dinamakan dengan kesadaran mata. Bila Anda masih memiliki lobha-dosa-moha; maka dari kontak yang memunculkan kesadaran mata ini, Anda akan hanyut dalam persepsi (sanna). Persepsi, ingatan dan konsepsi ini dinamakan dengan istilah "sanna".

Muncullah persepsi dalam pikiran Anda, bahwa wanita itu "cantik". Anda membuat persepsi bahwa wanita itu cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula ingatan dalam pikiran Anda, bahwa wanita yang berpenampilan seperti itu, menarik bagi Anda; itu disebut sebagai wanita cantik, cakep, imut, seksi, menarik, dan sebagainya. Muncul pula konsepsi dalam pikiran Anda, bahwa objek seperti itu dinamakan wanita cantik, wanita cakep, wanita imut, wanita seksi, wanita menarik, dan sebagainya. "Sanna" (persepsi, ingatan, konsepsi) inilah yang membentuk pikiran Anda untuk mengenali objek, kriteria, dan label. Dalam tingkat yang lebih jauh, Anda juga mampu mengenali wanita cantik itu bernama "A", yaitu teman Anda yang tinggal di Jalan "B", dan sebagainya.

Setelah muncul persepsi, muncul pula perasaan. Bila Anda mengenal dekat dengannya, Anda akan merasa senang berjumpa dengan seseorang yang Anda kenal. Bila Anda tertarik dengannya, Anda bisa merasakan daya tarik dan sensasi sensual setelah melihatnya. Bila Anda membencinya, meskipun dia seorang wanita cantik, tetapi Anda akan menolak pada kehadirannya. Inilah yang dimaksud dengan perasaan.

Ketika perasaan muncul, biasanya juga masih diikuti oleh persepsi. Ketika Anda tertarik padanya, Anda membentuk lagi persepsi bagaimana perasaan Anda yang senang ini. Misalnya: karena Anda senang, Anda "memberi alarm" pada diri Anda untuk menyapanya. Memberi alarm inilah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda tertarik secara romansa padanya, Anda cenderung akan membentuk lagi persepsi kalau Anda sedang berusaha mendapatkan hatinya. Anda sedang mengingat bahwa Anda ingin jadi kekasihnya itu adalah titik dimana persepsi kembali muncul. Bila Anda kesal bertemu dengannya, Anda kemudian cemberut. Anda memposisikan untuk cemberut ini diawali dengan persepsi bahwa seseorang yang Anda tidak sukai, perlu Anda tidak ladeni kehadirannya. Ini semua bentuk persepsi lanjutan. Biasanya persepsi juga melanjutkan perasaan baru.

Ketika muncul sejumlah gejolak batin itu, lalu terbesit dalam pikiran Anda untuk mengajaknya pergi makan, muncul kehendak untuk mencari bahan pembicaraan, kehendak untuk melihat salah satu bagian tubuhnya, dan lain-lain... itulah bentuk dari sankhara (bentukan-bentukan kehendak).

Demikian pula contoh bergeraknya fenomena batin di setiap indria dengan objeknya masing-masing.

Bila kita mampu waspada pada setiap saat, setiap gejolak batin ini tidak akan berkeliaran. Mereka semua akan terkendali. Dan dengan demikian bisa melihat segala sesuatu dengan netral. Melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Seorang Buddha adalah orang yang sadar, yang telah bangun. Buddha akan selalu waspada, sehingga semua fenomena batin ini terkendali dengan baik. Para Buddha akan melihat segala sesuatu sejelas-jelasnya, kesadaran akan terjaga dengan kuat; tanpa terkontaminasi oleh perasaan, persepsi, maupun bentukan-bentukan kehendak.
tinggal di hutan bagus gak supaya tidak terkontaminasi?