pertanyaan berikut...
sebenarnya ini topik di thread sebelah, cuman karena berhentiya udah i lanjut sini aja
Mengenai arwah, dan penjaga neraka, serta algojo2 dan Raja neraka...
dalam Thread Alam Neraka oleh ci Lily.. disitu dituliskan alam neraka itu alam yg menyiksa.. karena ada yg disiksa...
dan di sutta ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12597.msg206928.html#msg206928
ada tuh yg menyiksa dalam alam neraka...
bagaimana tanggapannya?
Ini mungkin salah satu perbedaannya.
Di Aliran Theravada, penghuni alam neraka akan menderita karena kondisi di alam itu sengsara. Bukan karena disiksa oleh algojo. Meskipun di dalam Sutta (Theravada) juga ada pernyataan adanya sang penjaga neraka.
Sedangkan di Aliran Mahayana, dituliskan dengan tegas di Sutra bahwa penghuni neraka akan menderita karena hukuman dari Raja Yama. Algojo neraka akan menghukum makhluk-makhluk yang terlahir di sana. Dan secara eksplisit hal ini menandakan bahwa Aliran Mahayana memegang konsep bahwa neraka adalah tempat hukuman.
Ada beberapa poin yang bisa ditinjau di sini, yaitu:
- Mungkin penjelasan tentang penjaga neraka di Sutta (Theravada) adalah perumpamaan.
- Bila Aliran Theravada juga memegang pandangan adanya penjaga neraka, maka ini merupakan salah satu muatan yang cukup selaras dengan Aliran Mahayana.
- Bila Aliran Theravada memegang adanya penjaga neraka, hal ini belum bisa dipastikan bahwa penjaga neraka itu yang menyiksa makhluk penghuni neraka. Jabatannya saja sangat berbeda. Penjaga hanya menjaga; bukan penghukum (algojo).
- Bila penjaga neraka itu juga merangkap sebagai algojo, maka ada ketidak-konsistenan di dalam doktrin Aliran Theravada.
- Bila Aliran Theravada terbukti konsisten dengan doktrinnya sendiri, dan Aliran Mahayana juga konsisten dengan doktrinnya sendiri; maka dari kasus ini saja kita sudah bisa melihat perbedaan fundamental di antara keduanya.