News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

gali lubang tutup lubang

Started by aitristina, 14 March 2009, 11:54:11 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

Quote from: hatRed on 17 March 2009, 05:37:42 PM
begini maksud i om Tesla

Misal sedari awal si Papanya Tristina benar2 mengamini Hukum Karma maka ia akan "benar2" tahu bahwa tindakannya itu (jual rokok)  tidak bermanfaat.

lho... jelas bermanfaat buat menghidupi keluarganya lah...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

hengki

Utk Aitrisna kalau memang bisa jualan yg lain, sedikit demi sedikit kurangi aja jualan rokok krn rokok kan merusak kesehatan org yg merokok.
Utk Johan Untung yg dicuekin :). Jual bebek panggang, ayam goreng, cap cay, bistik sapi, dll kalau bisa dihindari krn itu kan sama saja dgn jualan daging yg merupakan Mata Pencaharian yg tdk diperbolehkan dlm Agama Buddha. Ini menurut saya loh, gak tahu menurut yg lain :)
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Nevada

#32
Quote from: aitristinaboss...

bagaimana kita tau apa yg kita dptkn sekarang adalah buah kehidupan lampau?

apakah pasti demikian?

apakah tdk ada akibat perbuatan saat ini yang menyebabkan kehdpn saat ini?

Ada dua istilah awam untuk menjelaskan vipaka (buah perbuatan).

- Yang pertama adalah nasib; merupakan kecenderungan kejadian yang berpola sama. Misalnya : nasibnya bagus karena selalu punya teman baik. Ini besar dipengaruhi oleh kamma di kehidupan ini. Karena jika kita mengubah sifat kita (misalnya menjadi orang jahat), besar kemungkinan kita akan kehilangan teman-teman baik.

- Yang kedua adalah takdir; merupakan kecenderungan modal dasar dalam kehidupan. Misalnya : sudah suratan takdir dia terlahir di keluarga itu. Ini besar dipengaruhi oleh kamma di kehidupan lalu. Dan meski kita berusaha, kita tetap tidak bisa mengubah takdir; karena kita memang (pernah) terlahir di keluarga ini. Itu adalah fakta yang tak bisa diubah (direvisi).


Menjual rokok yang notabene adalah barang konsumsi yang merugikan kesehatan, tidak bisa dicamkan sebagai perbuatan buruk. Dalam kasus Ayah Anda, menjual rokok dilakukan dengan modus untuk menghidupi keluarga. Jelas di sini merupakan modus (niat) baik. Namun jangan memandang sebelah mata bentuk aksi yang dilakukan itu. Meski atas dasar kebaikan, menjual rokok tetaplah merugikan orang lain. Menjual rokok berarti turut mensukseskan peningkatan pasien TBC di rumah sakit.

Dalam hukum alam, tidak ada yang namanya hadiah ataupun hukuman; yang ada hanyalah berbagai konsekuensi. Dalam kasus Ayah Anda, menjual rokok ini merupakan perbuatan baik; karena untuk menghidupi keluarga, namun di satu sisi juga merupakan perbuatan buruk; karena memperdagangkan barang konsumsi yang menurunkan tingkat kesehatan orang lain.

hengki

Utk Johana :). Jualan Indomi yg rasanya ada kaldu ayam, soto mi, kari ayam yg mengandung unsur daging hewan menurut pendapat saya sebaiknya dihindari. Tapi kalau buka toko sembako kalau gak jualan indo mie gak mungkin :).
Kan ada mi vegetarian, jual aja mi vege. Tapi ini idealnya loh. Di kehidupan nyata kadang jadi dilema. Jual rokok untungnya besar makanya sayang melepaskannya bagi yg jadi agen rokok :) 
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

ENCARTA


Gunawan

 [at] Bro Hengki = Jualan Indomie Rasa Kaldu Ayam tidak termasuk dalam Bermata Pencaharian tidak benar... ^-^ ... Maaf ya Bro Hengki, Kita tuch Belajar Dhamma Ajaran Sang Buddha agar kita menjadi Bijaksana Bukannya menjadikan kita sebaliknya bahkan sampai fanatik bgt. Be A Wise Man..... ^:)^

_/\_
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

aitristina

PRESS CON....

agen rokok gak untg besar malah tipis banget....namun kalo volume transaksi besar baru berasa tuhhh...

yang untg mah pemerintah kale...

Quote from: hengki on 17 March 2009, 10:57:55 PM
Utk Johana :). Jualan Indomi yg rasanya ada kaldu ayam, soto mi, kari ayam yg mengandung unsur daging hewan menurut pendapat saya sebaiknya dihindari. Tapi kalau buka toko sembako kalau gak jualan indo mie gak mungkin :).
Kan ada mi vegetarian, jual aja mi vege. Tapi ini idealnya loh. Di kehidupan nyata kadang jadi dilema. Jual rokok untungnya besar makanya sayang melepaskannya bagi yg jadi agen rokok :) 
Life is about living...

aitristina

bokap gak jual cuma rokok tok sih...

kalo ngandelin hanya rokok gak akan bs hdp..krn untgnya sdkt apalage bokap jd agen....

bukan jual ecer aja...

ada jual susu, sabun, shampoo en lain2 sih


Quote from: hengki on 17 March 2009, 09:59:37 PM
Utk Aitrisna kalau memang bisa jualan yg lain, sedikit demi sedikit kurangi aja jualan rokok krn rokok kan merusak kesehatan org yg merokok.
Utk Johan Untung yg dicuekin :). Jual bebek panggang, ayam goreng, cap cay, bistik sapi, dll kalau bisa dihindari krn itu kan sama saja dgn jualan daging yg merupakan Mata Pencaharian yg tdk diperbolehkan dlm Agama Buddha. Ini menurut saya loh, gak tahu menurut yg lain :)
Life is about living...

Brado

#38
Quote from: ChangAn on 15 March 2009, 12:28:59 AM
Quote from: Hendra Susanto on 15 March 2009, 12:20:03 AM
seandainya 5 sila diterapkan dengan benar maka otomatis kita berjalan di jalur yang benar dan akan tercermin dalam tindakan, ucapan, dan pikiran kita. hal tersebut akan menjadi dasar pertimbangan seseorang dalam melakukan penilaian... menurut anda, apakah penting penilaian orang lain terhadap kita??? 

Tp kan secara kita juga manusia, punya perasaan, wajar jg donk kalo kita anggep penilaian org lain ke kita penting?  :)) Bener ga sih? Salah yah? Tau ahhhh... ^^

saya setuju dengan bro hendra
kadang kita tidak harus hidup mengikuti format orang lain
hidup kita kan yang menentukan alurnya adalah kita sendiri
selama masih ke arah positif dan kearah penekanan LDM

Brado

Quote from: aitristina on 14 March 2009, 11:54:11 PM
Pertanyaaanya : sampai kapan kita bs tau, bahwa karma baik yang kita lakukan akan dpt mengimbangi karma buruk jual rokok selama puluhan thn?apakah baik berharap pamrih dibalik tindakan berbuat baik seperti ini?

Hukum kamma demikian sulit untuk di prediksi dari kacamata umat biasa, hanya orang2 tertentu yang sudah pencapaian tingkat dapat mengetahuinya, dalam literatur buddhist dikabarkan bahwa Bhante Mogallana dapat mengetahui vipaka kamma dari akibat membunuh kedua orangtuanya di salah satu kehidupan lampaunya
Berharap pamrih juga sebenarnya tidak dianjurkan, karena itu akan membuat unsur lobha yang bermain menjadi semakin besar
Setidaknya sebagai umat Buddha yang patut disadari adalah, setiap perbuatan pasti akan ada konsekuensinya, perbuatan baik akan menghasilkan vipaka yang baik pula, demikian pula perbuatan buruk akan menghasilkan yang buruk pula, ini sudah hukum yang tak terbantahkan
Dalam kasus jualan rokok ini sebaiknya diimbangi dengan perbuatan bajik bagi pelakunya, meskipun tidak dengan materi kan bisa dengan hal lain, seperti pikiran yang baik, nasehat yang baik dan siap tenaga untuk mengulurkan tangan membantu makhluk lain

hengki

Sori Aitristina, iya untungnya kecil tapi kalau jd agen biasanya jualnya byk jadi untungnya besar :).
Kalau papa kamu penjualannya gak begitu byk mending gak usah jualan rokok atau dikurangi aja.
Saudara saya dulu jual kertas berperekat utk memangkap lalat. Harganya cuma seribu perlembar. Untungnya gak seberapa tapi kita sudah mendukung terjadinya pembunuhan. Untung akhirnya saudara saya gak jual lagi kertas berperekat utk tangkap lalat
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

markosprawira

Quote from: Lokkhitacaro on 19 March 2009, 12:24:35 PM
Quote from: aitristina on 14 March 2009, 11:54:11 PM
Pertanyaaanya : sampai kapan kita bs tau, bahwa karma baik yang kita lakukan akan dpt mengimbangi karma buruk jual rokok selama puluhan thn?apakah baik berharap pamrih dibalik tindakan berbuat baik seperti ini?

Hukum kamma demikian sulit untuk di prediksi dari kacamata umat biasa, hanya orang2 tertentu yang sudah pencapaian tingkat dapat mengetahuinya, dalam literatur buddhist dikabarkan bahwa Bhante Mogallana dapat mengetahui vipaka kamma dari akibat membunuh kedua orangtuanya di salah satu kehidupan lampaunya
Berharap pamrih juga sebenarnya tidak dianjurkan, karena itu akan membuat unsur lobha yang bermain menjadi semakin besar
Setidaknya sebagai umat Buddha yang patut disadari adalah, setiap perbuatan pasti akan ada konsekuensinya, perbuatan baik akan menghasilkan vipaka yang baik pula, demikian pula perbuatan buruk akan menghasilkan yang buruk pula, ini sudah hukum yang tak terbantahkan
Dalam kasus jualan rokok ini sebaiknya diimbangi dengan perbuatan bajik bagi pelakunya, meskipun tidak dengan materi kan bisa dengan hal lain, seperti pikiran yang baik, nasehat yang baik dan siap tenaga untuk mengulurkan tangan membantu makhluk lain


dear bro Lokkhi,

penjelasan yg sangat bagus sekali

saya ingin menambahi sedikit utk sdri aitrisna : Hukum kamma hendaknya jangan dilihat seperti timbangan dimana kamma baik bisa mengimbangi atau menghapus kamma buruk, seperti angka - dan angka +

setiap kamma akan membuahkan vipaka masing2, jadi kamma baik akan memberikan vipaka baik dan kamma buruk juga akan memberikan vipaka buruk

Efek dari kamma adalah pada batin dimana vipaka yg sama, "rasa"nya akan berbeda pada setiap orang
misal suhu 32 celcius bagi saya sangat panas dan menyiksa, tapi bagi istri saya, dia santai2 aja tuh....

semoga bermanfaat

metta

aitristina

hmmm...

perkembangan baru...apa buddhisme mengenal tuyul?

bokap ke org pinter lagi, krn penghsln toko menurun habis...dr jutaan ke ratusan ribu...

ternyata saingan berat bokap pake tuyul utk tutupin toko bokap sehingga seolah2 toko bokap tutup...

Nah...gmn cr nangkal tuyul ini?

apakah hrs dgn karma baik melimpah juga?

pdhl saingan bokap ini lbh junior bahkan prnh dibantyu bokap saat awal2 buka toko....

ternyata malah menikam dr belakang dan persaingan yg gak sehat...

bokap dh coba pake org pinter juga...cuma ampuh banget ini tuyulnya...

lom ada hsl...hikz
Life is about living...

nyanadhana

cari bhante yang ada di Cetiya Dhammamanggala Sunter...kita lihat lebih ampuhan mana.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

hatRed

sogok aja tuyulnya biar maen di taman.
i'm just a mammal with troubled soul