Tanya ? Jawab untuk Pemula

Started by Nevada, 14 March 2009, 08:01:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

cumi polos

Quote from: Lex Chan on 25 January 2014, 08:57:30 PM
pertanyaan yang tidak relevan...

pada umumnya manusia (terlepas dari agamanya) punya sifat pembenci dan pendendam.. bedanya ada di kadarnya: sedikit atau banyak..

Bagaimana seorang Buddhist yg bijaksana tidak melekat (melakukan) pada kebencian dan kedendaman ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

juanpedro

Quote from: marcedes on 25 January 2014, 01:38:40 AM
tidak tau pasti, tp yg jelas budaya hindu yg kental :D
gitu ya Om..

sebelum jadi Buddha sang pangeran nyoba aliran-aliran apa saja? Apakah dalam prosesnya ia:
1. Mencapai prestasi utama dari aliran tersebut namun belum puas? atau
2. Gagal mencapai, memilih berhenti, dan pindah ke aliran lain?

Quote from: allthingmustpass on 26 January 2014, 01:00:05 PM
ini dari sudut pandang hinduism
http://hinduism.about.com/od/gurussaintsofthepast/a/buddha.htm
ini mengingatkan sy dengan opini Buddhisme adalah inti dari Hinduisme. apakah opini ini diterima oleh rekan-rekan Buddhis?

QuoteSo  the  question  arises,  what  are  the
essentials  of  Hinduism  that  could  be
exported?  And  when  you  answer  that,
approximately you'll get Buddhism. As I
explained, the essential of Hinduism, the
real,  deep  root,  isn't  any  kind  of doctrine,  it  isn't  really  any  special  kind
of  discipline,  although  of  course
disciplines  are  involved.  The  center  of
Hinduism  is  an  experience  called
"maksha",  liberation,  in  which,
through  the  dissipation  of  the  illusion
that  each  man  and  each  woman  is  a
separate  thing  in  a  world  consisting  of
nothing  but  a  collection  of  separate
things,  you  discover  that  you  are,  in  a
way,  on  one  level  an  illusion,  but  on
another level, you are what they call 'the
self,' the one self, which is all that there
is.
Sumber: Alan Watts, The World as Emptiness

Quote from: cumi polos on 26 January 2014, 08:00:48 PM
Bagaimana seorang Buddhist yg bijaksana tidak melekat (melakukan) pada kebencian dan kedendaman ?
imo, dengan mencoba mencari titik tawa pada hal2 yang bikin benci dan dendam.

khiong

tanya:
Menujukin atau menberitahukan tempat penjualan Miras, apakah itu karma buruk?
(jual miras disini sah ada izin nya)  _/\_

pocongmohawk

menurut om pocong sih apapun alassannya, dengan atau tanpa izin sah tetap saja merupakan karma buruk.
karena dengan kita memberitahukan tempat penjualan miras ke seseorang, kita secara tidak langsung telah terlibat dalam melemahkan kesadaran orang tersebut yg mana artinya melanggar sila ke 5 dalam buddhisme.

jadi saran om sih sebaiknya ketika ada org yang menanyakan hal tersebut, kita cukup menjawab tidak tahu saja. meskipun berbohong, tetapi niat kita sebenarnya adalah mencegah agar orang tersebut tidak mabuk  :whistle:

seniya

#1939
Quote from: khiong on 08 February 2014, 07:05:08 PM
tanya:
Menujukin atau menberitahukan tempat penjualan Miras, apakah itu karma buruk?
(jual miras disini sah ada izin nya)  _/\_

IMO, kalo hanya menunjukkan tempat penjualan miras tidak masalah karena kita tidak berniat menyebabkan orang tersebut mabuk-mabukan.

Quote from: pocongmohawk on 08 February 2014, 07:24:18 PM
menurut om pocong sih apapun alassannya, dengan atau tanpa izin sah tetap saja merupakan karma buruk.
karena dengan kita memberitahukan tempat penjualan miras ke seseorang, kita secara tidak langsung telah terlibat dalam melemahkan kesadaran orang tersebut yg mana artinya melanggar sila ke 5 dalam buddhisme.

jadi saran om sih sebaiknya ketika ada org yang menanyakan hal tersebut, kita cukup menjawab tidak tahu saja. meskipun berbohong, tetapi niat kita sebenarnya adalah mencegah agar orang tersebut tidak mabuk  :whistle:

Belum tentu orang pergi ke tempat penjualan miras untuk mabuk-mabukan. Justru berbohong malah karma buruk yang secara langsung kita lakukan....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

juanpedro

cara untuk mengembalikan semangat praktik gemana ya? akhir-akhir ini jadi males ngapa2in ne :hammer:

Lex Chan

Quote from: juanpedro on 20 February 2014, 09:50:48 AM
cara untuk mengembalikan semangat praktik gemana ya? akhir-akhir ini jadi males ngapa2in ne :hammer:

renungkan lagi alasan kenapa perlu praktik, keuntungan kalau praktik, dan kerugian kalau tidak praktik.
"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

DeNova

Sebenarnya tripitaka yang asli itu ditulis dalam bahasa apa? Pali atau sansekerta?  ::)
Jikalau penterjemahan dari bahasa asli ke dalam bahasa lain contoh kalau yang asli bahasa Pali ke bahasa Inggris tidak tepat apakah tidak menimbulkan kesalahan dalam pemahaman yang membaca? :-?
lalu adakah suatu pokok yang dapat dijadikan pegangan dalam penterjemahan tsb misalnya kamus???  ;D

Trims  _/\_

seniya

Quote from: DeNova on 20 February 2014, 12:23:04 PM
Sebenarnya tripitaka yang asli itu ditulis dalam bahasa apa? Pali atau sansekerta?  ::)

Tipitaka/Tripitaka ditulis berabad-abad kemudian setelah Parinibbana Sang Buddha. Tradisi Theravada memakai bahasa Pali yang diyakini sebagai bahasa asli Sang Buddha, sedangkan tradisi non-Theravada (Sarvastivada, Dharmaguptaka, Mahasanghika, dst) di daratan India menggunakan bahasa Buddhist Hybrid Sanskrit (BHS) yang lebih dekat dengan bahasa Prakrit kuno yang dipakai pada salah satu prasasti Raja Asoka daripada bahasa Sanskrit yang digunakan dalam Veda.

Untuk bahasa asli yang digunakan Sang Buddha sendiri menurut para ahli adalah bahasa Magadhi yang digunakan di kerajaan Magadha kuno (kerajaan terbesar pada masa itu di bawah Raja Bimbisara/Ajatasattu). Bahasa Pali dan Prakrit diduga adalah turunan dari salah satu dialek bahasa Magadhi tsb.

QuoteJikalau penterjemahan dari bahasa asli ke dalam bahasa lain contoh kalau yang asli bahasa Pali ke bahasa Inggris tidak tepat apakah tidak menimbulkan kesalahan dalam pemahaman yang membaca? :-?

Yups....

Quotelalu adakah suatu pokok yang dapat dijadikan pegangan dalam penterjemahan tsb misalnya kamus???  ;D

Trims  _/\_

Ada kamus Pali-English yang bisa dicari melalui Google atau belajar bahasa Pali ;D

Tetapi untuk terjemahan sutta-sutta Pali dalam bahasa Inggris, versi terjemahan Bhikkhu Bodhi yang juga digunakan di DC sudah diakui ketepatan terjemahannya. Jadi jangan khawatir :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

DeNova

Quote from: Shinichi on 20 February 2014, 01:09:51 PM
Tipitaka/Tripitaka ditulis berabad-abad kemudian setelah Parinibbana Sang Buddha. Tradisi Theravada memakai bahasa Pali yang diyakini sebagai bahasa asli Sang Buddha, sedangkan tradisi non-Theravada (Sarvastivada, Dharmaguptaka, Mahasanghika, dst) di daratan India menggunakan bahasa Buddhist Hybrid Sanskrit (BHS) yang lebih dekat dengan bahasa Prakrit kuno yang dipakai pada salah satu prasasti Raja Asoka daripada bahasa Sanskrit yang digunakan dalam Veda.

Untuk bahasa asli yang digunakan Sang Buddha sendiri menurut para ahli adalah bahasa Magadhi yang digunakan di kerajaan Magadha kuno (kerajaan terbesar pada masa itu di bawah Raja Bimbisara/Ajatasattu). Bahasa Pali dan Prakrit diduga adalah turunan dari salah satu dialek bahasa Magadhi tsb.

Yups....

Ada kamus Pali-English yang bisa dicari melalui Google atau belajar bahasa Pali ;D

Tetapi untuk terjemahan sutta-sutta Pali dalam bahasa Inggris, versi terjemahan Bhikkhu Bodhi yang juga digunakan di DC sudah diakui ketepatan terjemahannya. Jadi jangan khawatir :)


Lalu apa yang dimaksud dengan kitab komentar? seperti apakah bentuknya dan bedanya apa dengan kitab asli?
_/\_

seniya

#1945
Quote from: DeNova on 20 February 2014, 02:53:24 PM
Lalu apa yang dimaksud dengan kitab komentar? seperti apakah bentuknya dan bedanya apa dengan kitab asli?
_/\_

Kitab komentar itu penjelasan/penafsiran terhadap sutta yang diakui dalam tradisi tertentu. Misalnya dalam Theravada yang diakui adalah karya2 komentar yang ditulis para guru seperti Buddhaghosa, Anuruddha, dst. Dalam tradisi Mahayana ada juga komentar sutra2 Mahayana yang ditulis para guru Mahayana seperti Nagarjuna, Asanga, dst.

Untuk panduan membaca kitab komentar Pali/Theravada, bisa membaca http://www.dhammacitta.org/dcpedia/Panduan_untuk_Literatur_Pāḷi_Pasca-Kitab_Suci_(Bullitt)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

juanpedro

Quote from: Lex Chan on 20 February 2014, 10:49:59 AM
renungkan lagi alasan kenapa perlu praktik, keuntungan kalau praktik, dan kerugian kalau tidak praktik.
siap Om _/\_

[at] Bro Shin
Buddha Gautama menurut versi tripitaka n versi tipitaka rasanya agak beda ya... bener ngga bro Shin? kira-kira kenapa ya? :-?

seniya

Quote from: juanpedro on 21 February 2014, 09:52:28 AM

[at] Bro Shin
Buddha Gautama menurut versi tripitaka n versi tipitaka rasanya agak beda ya... bener ngga bro Shin? kira-kira kenapa ya? :-?

Beda maksudnya gimana?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

btj

Mau tanya nih.
Apakah terdapat unsur lain dalam konteks "diri" menurut Buddhisme?
Maksudnya selain unsur yang terkandung dalam pancakhanda : fisik dan batin (perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran) apakah terdapat unsur lainnya dalam "diri"?
Sati termasuk bagian batin yang mana?

Anumodana.

seniya

Quote from: btj on 11 April 2014, 11:21:15 AM
Mau tanya nih.
Apakah terdapat unsur lain dalam konteks "diri" menurut Buddhisme?
Maksudnya selain unsur yang terkandung dalam pancakhanda : fisik dan batin (perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran) apakah terdapat unsur lainnya dalam "diri"?

Tidak ada, karena "Siapa pun pertapa atau brāhmana yang menganggap bermacam-macam (hal atau gagasan) sebagai diri, semuanya mengganggap lima kelompok kehidupan (sebagai diri) atau salah satu dari darinya." (SN 22:47)

QuoteSati termasuk bagian batin yang mana?

Anumodana.

Bentukan pikiran (sankhara)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa