News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Tanya ? Jawab untuk Pemula

Started by Nevada, 14 March 2009, 08:01:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sanjiva

«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

seniya

Quote from: DeNova on 04 December 2013, 03:11:05 PM
berarti bisa dikatakan chanting sebagai metode pengantar meditasi selain menggunakan objek napas, sensasi atau unsur? :-?

Pengantar meditasi maksudnya gimana?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

DeNova

Quote from: Shinichi on 04 December 2013, 04:24:03 PM
Pengantar meditasi maksudnya gimana?

maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...

juanpedro

asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)

Quote from: DeNova on 04 December 2013, 06:23:38 PM
maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...
bisa... fokusnya pada getaran tubuh saat chanting.

seniya

Quote from: DeNova on 04 December 2013, 06:23:38 PM
maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...

Ooh, kalo chanting = pelantunan, IMO gak mungkin meditasi sambil melantunkan mantra. Kalo melafalkan dalam hati mungkin bisa ;D

Quote from: juanpedro on 04 December 2013, 06:35:36 PM
asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)


Menurut sumber Wikipedia, walaupun disebut sutra (jing/keng) kitab ini bukan bagian dari Kanon Tripitaka Mahayana karena bukan ajaran Buddha Sakyamuni secara langsung melainkan diturunkan melalui mimpi. Dilihat dari sumber Wiki dan di sini, isinya tidak menyebutkan adanya Thien (Tuhan) yang dimaksud.

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

morpheus

Quote from: DeNova on 04 December 2013, 06:23:38 PM
maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...
ada manfaatnya bagi mereka yang berhaluan "samatha"...

setelah sibuk berduniawiria sehari penuh, kemudian duduk bersila, maka chanting bisa membantu menyiapkan batin anda yang tadinya sangat ribut menjadi sedikit hening. setelah sedikit berkurang keributannya, dilanjutkan dengan bermeditasi, meditasinya bisa menjadi relatif lebih "baik".

tentunya ini gak berlaku untuk haluan meditasi yang lainnya...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

adi lim

#1911
Quote from: juanpedro on 04 December 2013, 06:35:36 PM
asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)

bold, betul sekali !! buktinya tuhan penguasa DC juga china, coba aja telusuri silsilah leluhurnya, pasti dari china daratan  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

juanpedro

Quote from: morpheus on 04 December 2013, 11:37:06 PM
ada manfaatnya bagi mereka yang berhaluan "samatha"...

setelah sibuk berduniawiria sehari penuh, kemudian duduk bersila, maka chanting bisa membantu menyiapkan batin anda yang tadinya sangat ribut menjadi sedikit hening. setelah sedikit berkurang keributannya, dilanjutkan dengan bermeditasi, meditasinya bisa menjadi relatif lebih "baik".

tentunya ini gak berlaku untuk haluan meditasi yang lainnya...
:jempol:

Quote from: Shinichi on 04 December 2013, 09:59:36 PM
Ooh, kalo chanting = pelantunan, IMO gak mungkin meditasi sambil melantunkan mantra. Kalo melafalkan dalam hati mungkin bisa ;D

Menurut sumber Wikipedia, walaupun disebut sutra (jing/keng) kitab ini bukan bagian dari Kanon Tripitaka Mahayana karena bukan ajaran Buddha Sakyamuni secara langsung melainkan diturunkan melalui mimpi. Dilihat dari sumber Wiki dan di sini, isinya tidak menyebutkan adanya Thien (Tuhan) yang dimaksud.


makasih bro ichi. iya maaf ralat... bukan di keng-nya tapi di 'prosedur' sembahyang ke kwan im dimana disarankan sembahyang dulu ke Thien kong... mungkin karena efek sinkretisasi ya?

disini ada pengikut kwan im kah? juan mo tanya2 ;D

Quote from: adi lim on 05 December 2013, 05:50:23 AM
bold, betul sekali !! buktinya tuhan penguasa DC juga china, coba aja telusuri silsilah leluhurnya, pasti dari china daratan  :))
chinese rocks!! =))

sanjiva

«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

DeNova

Quote from: morpheus on 04 December 2013, 11:37:06 PM
ada manfaatnya bagi mereka yang berhaluan "samatha"...

setelah sibuk berduniawiria sehari penuh, kemudian duduk bersila, maka chanting bisa membantu menyiapkan batin anda yang tadinya sangat ribut menjadi sedikit hening. setelah sedikit berkurang keributannya, dilanjutkan dengan bermeditasi, meditasinya bisa menjadi relatif lebih "baik".

tentunya ini gak berlaku untuk haluan meditasi yang lainnya...

Samatha??? itu yang gimana ya om??? tolong yang beginner dijelaskan pake "bahasa semudah2"nya soalnya kan pingin tahu tapi gag punya basic buddhism sama sekali :(
Quote from: juanpedro on 04 December 2013, 06:35:36 PM
asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)
bisa... fokusnya pada getaran tubuh saat chanting.

emg bisa bergetar??? :o :o :o :o koq baru tahu yah?? setahu saya kalau :o melakukan itu tercapailah suatu ketenangan yang "merilekskan"  ;D

Quote from: Shinichi on 04 December 2013, 09:59:36 PM
Ooh, kalo chanting = pelantunan, IMO gak mungkin meditasi sambil melantunkan mantra. Kalo melafalkan dalam hati mungkin bisa ;D

Menurut sumber Wikipedia, walaupun disebut sutra (jing/keng) kitab ini bukan bagian dari Kanon Tripitaka Mahayana karena bukan ajaran Buddha Sakyamuni secara langsung melainkan diturunkan melalui mimpi. Dilihat dari sumber Wiki dan di sini, isinya tidak menyebutkan adanya Thien (Tuhan) yang dimaksud.
ya dalam hati, sebelum mendalami vipassana  meditasi saya diawali dengan metode chanting ini  _/\_
ternyata beneran bisa ya, saya pikir cara ini keliru makanya gag saya praktekin lagi  ???


juanpedro

Quote from: DeNova on 05 December 2013, 07:00:38 PM
Samatha??? itu yang gimana ya om??? tolong yang beginner dijelaskan pake "bahasa semudah2"nya soalnya kan pingin tahu tapi gag punya basic buddhism sama sekali :(
emg bisa bergetar??? :o :o :o :o koq baru tahu yah?? setahu saya kalau :o melakukan itu tercapailah suatu ketenangan yang "merilekskan"  ;D
ya dalam hati, sebelum mendalami vipassana  meditasi saya diawali dengan metode chanting ini  _/\_
ternyata beneran bisa ya, saya pikir cara ini keliru makanya gag saya praktekin lagi  ???
kalo pake suara ya getar mulut dan sekitarnya lah :)) (tapi ini teknik ala hindu si :hammer: ). lagipula 'ketenangan' tidak hanya dicapai dengan diam mematung saja loh :whistle:

hah? cici praktek vipassana tapi belum tau samatha? :o

morpheus

Quote from: DeNova on 05 December 2013, 07:00:38 PM
Samatha??? itu yang gimana ya om??? tolong yang beginner dijelaskan pake "bahasa semudah2"nya soalnya kan pingin tahu tapi gag punya basic buddhism sama sekali :(
...
ya dalam hati, sebelum mendalami vipassana  meditasi saya diawali dengan metode chanting ini  _/\_
ternyata beneran bisa ya, saya pikir cara ini keliru makanya gag saya praktekin lagi  ???
yang saya maksud samatha itu adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai one-pointedness, atau kasarnya, konsentrasi ke satu titik.

dalam pengertian samatha yang ini, diharapkan pikiran yang biasanya "ribut" berceloteh dengan segala macam topik menjadi makin tenang sampai akhirnya terpusat hanya kepada satu titik. keberhasilan haluan meditasi ini bisanya diawali dengan tercapainya nimitta. bahasa kasarnya nimitta itu adalah cahaya terang (bukan cahaya visual, melainkan cahaya pikiran) sampai akhirnya pikiran tercerap secara total ke satu titik.

karena tujuan meditasi samatha ini adalah ketenangan atau keterpusatan, maka teknik apapun yang membantu mengurangi pikiran yang "ribut" akan membantu meditasi ini, salah satunya chanting. ini penjelasan dari segi meditatif. tentu saja ada penjelasan lain dari segi supernatural.

penjelasan ini gak berlaku untuk mereka yang berhaluan vipassana atau sejenisnya, karena mereka tidak bertujuan untuk mencapai ketenangan satu titik. pikiran ribut atau tenang, pokoknya terus sadar atau "diamati".
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

DeNova

Quote from: juanpedro on 05 December 2013, 08:09:33 PM
kalo pake suara ya getar mulut dan sekitarnya lah :)) (tapi ini teknik ala hindu si :hammer: ). lagipula 'ketenangan' tidak hanya dicapai dengan diam mematung saja loh :whistle:

hah? cici praktek vipassana tapi belum tau samatha? :o

emg kan beda... kalau sesuai keterangan om morpheus sih pernah coba... hasilnya gag tercapai meditasinya malah pusing abis meditasi... entah mengapa begitu, jadi kagak sehat abis meditasi... karena sebenernya alasan awal meditasi saya adalah basic dari segi kesehatan... baru abis "kesini" baca buku trus ikut diskusi tujuan meditasinya berubah  ;D

Quote from: morpheus on 06 December 2013, 12:28:09 AM
yang saya maksud samatha itu adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai one-pointedness, atau kasarnya, konsentrasi ke satu titik.

dalam pengertian samatha yang ini, diharapkan pikiran yang biasanya "ribut" berceloteh dengan segala macam topik menjadi makin tenang sampai akhirnya terpusat hanya kepada satu titik. keberhasilan haluan meditasi ini bisanya diawali dengan tercapainya nimitta. bahasa kasarnya nimitta itu adalah cahaya terang (bukan cahaya visual, melainkan cahaya pikiran) sampai akhirnya pikiran tercerap secara total ke satu titik.

karena tujuan meditasi samatha ini adalah ketenangan atau keterpusatan, maka teknik apapun yang membantu mengurangi pikiran yang "ribut" akan membantu meditasi ini, salah satunya chanting. ini penjelasan dari segi meditatif. tentu saja ada penjelasan lain dari segi supernatural.

penjelasan ini gak berlaku untuk mereka yang berhaluan vipassana atau sejenisnya, karena mereka tidak bertujuan untuk mencapai ketenangan satu titik. pikiran ribut atau tenang, pokoknya terus sadar atau "diamati".


lalu adakah suatu metode meditasi satu dan yang lainnya ada yang cocok dan tidak bagi seseorang seperti contoh saya waktu praktekin meditasi samatha (jika sesuai penjelasan diatas saya pikir pernah mencoba nya) malah abis meditasi badan pegel2, kepala pusing berkunang2 dan gag tercapai sama sekali ketenangannya sedangkan dengan vipassana saya merasa sebaliknya... mohon pencerahannya  ^:)^

morpheus

Quote from: DeNova on 06 December 2013, 04:58:31 PM
lalu adakah suatu metode meditasi satu dan yang lainnya ada yang cocok dan tidak bagi seseorang seperti contoh saya waktu praktekin meditasi samatha (jika sesuai penjelasan diatas saya pikir pernah mencoba nya) malah abis meditasi badan pegel2, kepala pusing berkunang2 dan gag tercapai sama sekali ketenangannya sedangkan dengan vipassana saya merasa sebaliknya... mohon pencerahannya  ^:)^
ya memang banyak sekali metode meditasi di luaran sana dan masing2 ada kecocokannya  ;D

penjelasan di atas adalah penjelasan mainstream theravada yang orthodoks. di luar mainstream masih banyak pendekatan2 meditasi yang berbeda2, menggunakan sutta yang berbeda, menggunakan penafsiran sutta yang berbeda, atau bahkan menggunakan kitab komentar yang berbeda. bisa mencoba shopping meditasi, dibaca argumen dari metode2 meditasi yang berbeda2 dan dicoba dicicipi. yang anda rasa paling cocok, coba ditekuni yang rajin...

kalo mengomentari pengalaman anda, biasanya yang anda alami itu adalah gejala2 berlatih meditasi terlalu ngotot alias terlalu banyak berusaha. biasanya terjadi karena terlalu banyak berteori... cmiiw.

metode apapun yang anda lakukan, meditasi (yg benar) akan selalu menghasilkan pengikisan kemelekatan dan melemahkan dosa-lobha-moha. kalo yang terjadi adalah sebaliknya, mungkin perlu dievaluasi cara yang selama ini anda lakukan...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

DeNova

Quote from: morpheus on 06 December 2013, 09:18:01 PM
ya memang banyak sekali metode meditasi di luaran sana dan masing2 ada kecocokannya  ;D

penjelasan di atas adalah penjelasan mainstream theravada yang orthodoks. di luar mainstream masih banyak pendekatan2 meditasi yang berbeda2, menggunakan sutta yang berbeda, menggunakan penafsiran sutta yang berbeda, atau bahkan menggunakan kitab komentar yang berbeda. bisa mencoba shopping meditasi, dibaca argumen dari metode2 meditasi yang berbeda2 dan dicoba dicicipi. yang anda rasa paling cocok, coba ditekuni yang rajin...

kalo mengomentari pengalaman anda, biasanya yang anda alami itu adalah gejala2 berlatih meditasi terlalu ngotot alias terlalu banyak berusaha. biasanya terjadi karena terlalu banyak berteori... cmiiw.

metode apapun yang anda lakukan, meditasi (yg benar) akan selalu menghasilkan pengikisan kemelekatan dan melemahkan dosa-lobha-moha. kalo yang terjadi adalah sebaliknya, mungkin perlu dievaluasi cara yang selama ini anda lakukan...


Ya emg awalnya ngotot, gimana bisa rileks, wong pembimbingnya pelototin saya mulu salah diomelin.. salah dikit omelin lagi... ya isinya takut2 doank... :( :( :( :'( :'( :'(

ya emg dengan metode vipassana saya merasa kemelekatan saya semakin berkurang, actually mantan mod di DC ini juga bantu saya dikit banyak untuk hal itu dengan kirimin buku, bimbingannya supaya mengerti isinya, PM waktu malem nanya kalau gag ngerti...  :P :P :P

juga salah satu member yang "bantu" memperkenalkan metode meditasi asubha, makanya kalau udah mulai kemelekatannya terhadap jasmani muncul lagi, gambar yang dulu pernah saya download disini saya liat lagi dan mulai meditasi dengan objek "mayat" tsb yang sudah hancur... bantu banget, and saya merasa forum ini banyak bawa perubahan ma perilaku and cara pandang saya terhadap dunia... thanks a lot for DC, member and momodnya buat dukungannya ma saya sampai saya seperti ini...
anumodana.... _/\_ _/\_