Pikiran

Started by Johsun, 09 March 2009, 01:55:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryo saeba

bro Johsun, maksud dari "pikiran adalah pelopor" dlm dhammapada adalah "tindakan apapun yang dilakukan oleh manusia selalu didahului pikiran".
Contoh:
Ke-IMAN-an anda dalam agama kr****n, pasti didahului pikiran bahwa kr****n adalah agama yang paling bagus, benar,...dan yang terakhir pasti paling sesuai dengan PIKIRAN anda.
Yang dimaksud "pikiran adalah pelopor" dalam dhammapada itu bukanlah "suatu tindakan atau kejadian yang berasal dari luar diri manusia" tetapi "tindakan yang dilakukan manusia itu sendiri".
contoh lagi :
Johsun melihat tabrakan mobil di jalan.(Hal ini [di luar diri manusia] mempengaruhi pikiran johsun - BUKAN YANG DIMAKSUD "PIKIRAN ADALAH PELOPOR")
Setelah itu Johsun berpikir kalau dijalan saya ga hati2x, juga bisa tabrakan (pikiran ini adalah pelopor tindakan Johsun berikutnya).Tindakan Johsun adalah kalau di jalan lebih hati-hati.(tindakan hati-hati ini di hasilkan dari pikiran Johsun - MERUPAKAN ARTI PIKIRAN ADALAH PELOPOR DALAM DHAMMAPADA)
Mengapa saya mengambil kesimpulan begitu?apakah karena saya Buddhist, lalu melakukan segala cara utk membenarkan kitab suci saya?Bukan.Yang perlu Johsun ingat, agama Buddha adalah agama personal. Agama yang mementingkan pengembangan bathin seseorang.Artinya berasal "dari dalam", bukan "dari luar" seperti yang anda jabarkan.

coedabgf

Pikiran adalah pelopor.
tuh kan perkataan dari pikiran siapa nih yang mendahului sehingga tertulis (tertuju) mr johsun dibilang kr****n. mr johsun memang anda kr****n atau muslim?
iKuT NGeRumPI Akh..!

Gunawan

Quote from: Johsun on 09 March 2009, 01:55:52 PM
Apakah kekuatan pikiran dapat mempengaruhi sebuah kejadian?
Ataukah kejadian yang mempengaruhi pikiranku?

Contoh yg Simple : Saya menulis tulisan ini di awali dengan Pikiran dulu baru kemudian timbul ide untuk menulis bukan karena saya menulis tulisan ini karena Kehendak yang di atas.... ;D

_/\_
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Mr. Bagus

Quote from: coedabgf on 10 March 2009, 10:23:13 PM
Pikiran adalah pelopor.
tuh kan perkataan dari pikiran siapa nih yang mendahului sehingga tertulis (tertuju) mr johsun dibilang kr****n. mr johsun memang anda kr****n atau muslim?
ini cuman salah satu contoh kalau pikiran adalah pelopor, semoga semakin bisa dipahami :x
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

Johsun

Gw muslim. . . . .

Trnyata gw tlah slah paham mengenai dhammapada,
pikiran hanya sebatas pelopor tindakan kita.
Hanya sebatas pemimpin akan apa yg akan kita ucapkan dan lakukan.
Hanya sebatas penentu apa yg akan kita tindak.
Lalu maksud 'segalanya' diciptakan oleh pikiran, biar ga salah paham, lebih baik kata 'segalanya' diedit deh menjadi 'segala tindakan atau ucapan (diri sendiri)' diciptakan oleh pikiran.
cmiw.
CMIIW.FMIIW.

coedabgf

#20
kutipan dari gunawan :
Contoh yg Simple : Saya menulis tulisan ini di awali dengan Pikiran dulu baru kemudian timbul ide untuk menulis bukan karena saya menulis tulisan ini karena Kehendak yang di atas....



'Aneh, sungguh aneh', siapakah yang aneh?
Ada memang kehendak diri sendiri tetapi ada yang memang sudah ditentukan dari sononya pada semua makhluk dan itu tidak dapat disangkali bahkan diubahkan oleh kehendak/keinginan manusia daging (carnal/mundane), dimana manusia harus tunduk dan selaras dengan sifat dan kondisinya.
Sesempurna apapun jalan awam bukan jalan keBuddhaan pada akhirnya, hanya membawa kepada kedukkhaan (kematian) - hukum karma/ tabur tuai
Sebab jalan awam hanyalah cekatan atta, dimana sesempurna apapun tetap ada mengandung lobbha dosa dan moha (kedagingan).
Seperti pertanyaan topik 'aneh sungguh aneh' bung hat red, jawabannya adalah pertanyaan ini 'siapakah yang sudah tercerahkan mendapat pengetahuan sejati/keMutlakan?'.
Seperti ujaran di Dhammapada, 'banyak orang hanya berputar-putar di seberang sini, tetapi hanya sedikit yang dapat menyeberang ke pantai seberang'. Petunjuk sudah diberikan, dan umat/murid sudah mendiskusikan/mengutarakan.
iKuT NGeRumPI Akh..!

markosprawira

Quote from: Johsun on 11 March 2009, 06:46:43 AM
Lalu maksud 'segalanya' diciptakan oleh pikiran, biar ga salah paham, lebih baik kata 'segalanya' diedit deh menjadi 'segala tindakan atau ucapan (diri sendiri)' diciptakan oleh pikiran.
cmiw.

Boleh tahu bagian mana dalam Tipitaka yg berisi seperti yg anda tulis diatas?

markosprawira

#22
Quote from: coedabgf on 11 March 2009, 07:21:35 AM
ada yang memang sudah ditentukan dari sononya pada semua makhluk dan itu tidak dapat disangkali bahkan diubahkan oleh kehendak/keinginan manusia daging (carnal/mundane), dimana manusia harus tunduk dan selaras dengan sifat dan kondisinya.


Emang siapa/apa yg nentuin?

Boleh tahu bagian mana dalam tipitaka yg berisi seperti itu?

ENCARTA

bagaimana dengan orang gila.. melakukan tanpa prosedur, tanpa A-Z
tapi mungkin D-N-F-W-S-Z-A-D ;D

ryo saeba

maaf mr.Johsun bila saya salah menyebutkan agama anda.
mengenai orang gila, orang gila juga mempunyai pikiran.
orang gila = orang yang menderita penyakit gangguan pikiran.
pada saat orang gila melihat sesuatu hal/kejadian dapat memicu tindakan kegilaannya. misalnya ketakutan, teriakan, tertawa, dll. itu menunjukkan bahwa dia mempunyai pikiran terhadap hal yang dirasakan dan dilihatnya, tetapi sudah tidak sesuai dengan pikiran orang yang normal. lagi pula sebagian besar orang gila bisa disembuhkan melalui terapi tertentu. artinya gangguan pikirannya dapat disembuhkan.

Johsun

Bro markos,

Pikiran mendahului semua kondisi,
pikiran adalah pemimpin SEGALANYA, SEGALANYA diciptakan oleh pikiran.   . ."
(dhammpada,yamaka, vagga:1:1)

karna itu sempat salah paham.

CMIIW.FMIIW.

Gunawan

Quote from: coedabgf on 11 March 2009, 07:21:35 AM
kutipan dari gunawan :
Contoh yg Simple : Saya menulis tulisan ini di awali dengan Pikiran dulu baru kemudian timbul ide untuk menulis bukan karena saya menulis tulisan ini karena Kehendak yang di atas....



'Aneh, sungguh aneh', siapakah yang aneh?
Ada memang kehendak diri sendiri tetapi ada yang memang sudah ditentukan dari sononya pada semua makhluk dan itu tidak dapat disangkali bahkan diubahkan oleh kehendak/keinginan manusia daging (carnal/mundane), dimana manusia harus tunduk dan selaras dengan sifat dan kondisinya.
Sesempurna apapun jalan awam bukan jalan keBuddhaan pada akhirnya, hanya membawa kepada kedukkhaan (kematian) - hukum karma/ tabur tuai
Sebab jalan awam hanyalah cekatan atta, dimana sesempurna apapun tetap ada mengandung lobbha dosa dan moha (kedagingan).
Seperti pertanyaan topik 'aneh sungguh aneh' bung hat red, jawabannya adalah pertanyaan ini 'siapakah yang sudah tercerahkan mendapat pengetahuan sejati/keMutlakan?'.
Seperti ujaran di Dhammapada, 'banyak orang hanya berputar-putar di seberang sini, tetapi hanya sedikit yang dapat menyeberang ke pantai seberang'. Petunjuk sudah diberikan, dan umat/murid sudah mendiskusikan/mengutarakan.

[at] Bro Coedabgf = Apakah Menurut anda di Buddhism ada yang Nentuin selain Pikiran anda sendiri? Apakah Menurut Anda ada Makhluk Pencipta?

_/\_
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Kelana

Quote from: coedabgf on 11 March 2009, 07:21:35 AM
kutipan dari gunawan :
Contoh yg Simple : Saya menulis tulisan ini di awali dengan Pikiran dulu baru kemudian timbul ide untuk menulis bukan karena saya menulis tulisan ini karena Kehendak yang di atas....



'Aneh, sungguh aneh', siapakah yang aneh?
Ada memang kehendak diri sendiri tetapi ada yang memang sudah ditentukan dari sononya pada semua makhluk dan itu tidak dapat disangkali bahkan diubahkan oleh kehendak/keinginan manusia daging (carnal/mundane), dimana manusia harus tunduk dan selaras dengan sifat dan kondisinya.
Sesempurna apapun jalan awam bukan jalan keBuddhaan pada akhirnya, hanya membawa kepada kedukkhaan (kematian) - hukum karma/ tabur tuai
Sebab jalan awam hanyalah cekatan atta, dimana sesempurna apapun tetap ada mengandung lobbha dosa dan moha (kedagingan).
Seperti pertanyaan topik 'aneh sungguh aneh' bung hat red, jawabannya adalah pertanyaan ini 'siapakah yang sudah tercerahkan mendapat pengetahuan sejati/keMutlakan?'.
Seperti ujaran di Dhammapada, 'banyak orang hanya berputar-putar di seberang sini, tetapi hanya sedikit yang dapat menyeberang ke pantai seberang'. Petunjuk sudah diberikan, dan umat/murid sudah mendiskusikan/mengutarakan.

konsep eksperimen sinkretisme ^-^
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

fabian c

Quote from: Johsun on 09 March 2009, 01:55:52 PM
Apakah kekuatan pikiran dapat mempengaruhi sebuah kejadian?
Ataukah kejadian yang mempengaruhi pikiranku?

Saudara Johsun yang baik,

Kedua pernyataan tersebut benar, bila yang satu menjadi sebab, maka yang lain akan menjadi akibat.

Semoga membantu.

sukhi hotu

_/\_
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Johsun

Sdr markos
Jadi waktu itu misalnya, gw sudah memiliki level pikiran untuk membersihkan kaki dari bulu2,
dan pada level tindakan, gw mengambil gillette dan sabun untuk mencukur, kemudian kaki bersih dan putih.
Namun gw tidak puas,
karena beberapa hari kemudian, hasilnya bulu2 tumbuh malah kasar, malah terkesan tajam,

gw mengalami ketidakpuasan,
dan pada level pikiran, gw ingn kaki bebas dari kesan kasar dan tajam,
selanjutnya, pd level tindakan, apa lg yg mesti ku lakukan?

Ternyata gw ambil kesimpulan.
Pikiran bukanlah penentu, pelopor, dan pikiran itu sangat terbatas, walau memiliki gelombang2 untk mempengarungi keadaan. Tapi terbatas.
Maka dr itu gw simpulkan, 'SEGALANYA' tidak dapat diciptakan oleh pikiran.
CMIIW.FMIIW.