Dewa Bodhisatta di Tusita Tidak Mengajarkan dhamma?

Started by chingik, 19 January 2009, 09:26:48 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dilbert

Quote from: Xcript on 18 August 2009, 12:01:11 PM
Menurut pemahamanku,

Bodhisatva Metteya belum mengajar Dhamma
laksana Dhamma yang diajarkan oleh seorang
Sammasambuddha, tapi sedang berlatih diri
di alam Tusitta.

di BUDDHAVAMSA dikatakan bahwa dalam tradisi kelahiran terakhir semua calon sammasambuddha, maka bodhisatva akan dilahirkan di surga TUSITA untuk menanti kondisi yang tepat untuk dilahirkan sebagai manusia di dunia saha. Tidak dikatakan bahwa bodhisatva "melatih diri" di alam surga TUSITA.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dedy

sesungguhnya alam semesta adalah dhamma itu sendiri, dari alam semesta maka rahasia yang terpendam terkuak oleh sang buddha. sang buddha dengan kebijaksanaannya, dengan mata batinnya bisa melihat yang akan datang dan bisa melihat yang masa lalu tak terhingga 'jauhnya'. sebelum sang buddha menjadi buddha ia harus bertapa selama 6 tahun lamanya. beliau seorang calon bodhisatva yang penuh dengan welas asih, melaksanakan tapanya dengan penuh kesabaran. melihat dan merenungi setiap siklus alam semesta. sehingga beliau menyadari, menyimak, dan mengetahui hukum kesunyaan. berkat perjuangannya serta bantuan dari alam beliau menjadi buddha.

begitu halnya bodhisatva matteya, beliau memang belum datang kedunia, beliau tidak mengajarkan dhamma yang sudah di ajarkan sang buddha. namun beliau melanjutkan apa yang sudah sang buddha ajarkan. bodhisatva matteya lebih memfokuskan pada hati nurani setiap manusia, khususnya pemeluk agama buddha. karena beliau tahu dari hati nuranilah pemakluman, pemaafan, kasih, kesadaran yang paling dalam bisa terlaksanakan. bukan hanya mengandalkan logika belaka atau pemikiran serta konsep ilmu pengetahuan saja. namun lebih kepada hati nurani.

berhubung dengan dhamma, bodhisatva matteya tau apabila adanya perbedaan dhamma atau penambahan serta adanya perubahan dhamma maka bisa terjadinya konflik antar sesama manusia itu sendiri, khususnya umat buddha itu sendiri. karena beliau lebih mengutamakan kita adalah satu keluarga, satu saudara, walaupun berbeda tapi tetap sama karena ada kasih didalam hati kita semua.

semoga dengan pemahaman ini kita dapat bertambah pengetahuan dan pengembangan kasih di dalam hati.
sadhu...sadhu...sadhu

FZ

agak rancu seh postingan di atas bro..

IMO,Pangeran Siddharta(saya gunakan nama Siddharta, menunjukkan belum menjadi Buddha), pada saat itu tidak bisa mengetahui karmanya sendiri, karma orang lain, dan semesta ini secara jelas sebelum menjadi Buddha.

1. Metteya belum menjadi Buddha, sudah bisa melihat isi semesta ini secara jelas ?
2. Metteya di surga Tusita, dan menjadi Buddha karena dibantu oleh Alam ?
3. Kalau lebih konsep ke hati Nurani tanpa logika dan pengetahuan, semua agama bisa dikatakan baik, tidak mengajarkan kejahatan. Namun kalau berlandaskan dari hal tersebut saja, muncullah apa yang disebut Blind Faith
4. Dari mana sumber ajaran Metteya, kalau beliau masih di Surga Tusita dan kita di Bumi.
5. Apakah seorang Boddhisatta bisa mengajarkan Dhamma ? Saya rasa pertanyaan ini sama apakah seorang mahasiswa kedokteran boleh buka praktek ?

markosprawira

bro hedy emang menarik utk ditimpuk GRP.........  ^-^

FZ


dery

 [at] dedy, dapat imajinasi dari mana tu
kurang lebih sama dgn posting id arie di kamar maitreya forum tetangga.

Mr.Jhonz

Quote from: dery on 30 August 2009, 08:25:20 AM
[at] dedy, dapat imajinasi dari mana tu
kurang lebih sama dgn posting id arie di kamar maitreya forum tetangga.
weleh..postingan bro dery juga hampir sama dgn postingan meditasi_LMD :))
kemana aja bro? ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

dery

^
selalu ada di DC, cuma sebagai pembaca yg setia.... DC is the best

Johsun

Mr dedy, apa itu hati nurani?
Mgapa sang Buddha gak pernah bilang 'oh para bhikkhu, berpedomanlah hanya pd hati nurani'
tpi sang Buddha justru mengajarkan banyak cara dn metode. Bila hnya kata hati nurani, maka sang Buddha tidak perlu repot mengajar empat kebenaran,dsb, cukup bilang hati nurani saja lah, stiap kali kotbahnya, hati nurani, hati nurani, apakah bisa nambah panna? Bila hnya tau hati nurani. Btw, hati nurani apa si?
CMIIW.FMIIW.

markosprawira

Quote from: Johsun on 30 August 2009, 09:36:49 AM
Mr dedy, apa itu hati nurani?
Mgapa sang Buddha gak pernah bilang 'oh para bhikkhu, berpedomanlah hanya pd hati nurani'
tpi sang Buddha justru mengajarkan banyak cara dn metode. Bila hnya kata hati nurani, maka sang Buddha tidak perlu repot mengajar empat kebenaran,dsb, cukup bilang hati nurani saja lah, stiap kali kotbahnya, hati nurani, hati nurani, apakah bisa nambah panna? Bila hnya tau hati nurani. Btw, hati nurani apa si?


nice question......

nah menurut anda sendiri, ada ga sih hati nurani itu?


williamhalim

Quote from: Johsun on 30 August 2009, 09:36:49 AM
Mr dedy, apa itu hati nurani?
Mgapa sang Buddha gak pernah bilang 'oh para bhikkhu, berpedomanlah hanya pd hati nurani'
tpi sang Buddha justru mengajarkan banyak cara dn metode. Bila hnya kata hati nurani, maka sang Buddha tidak perlu repot mengajar empat kebenaran,dsb, cukup bilang hati nurani saja lah, stiap kali kotbahnya, hati nurani, hati nurani, apakah bisa nambah panna? Bila hnya tau hati nurani. Btw, hati nurani apa si?


patut di klik  :jempol:

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Ario_botax

waah rancu juga ya yang di atas itu..

hmm.. ya sudah cukup diingatkan dan disadari saja ^^
Be Happy ^^

Tekkss Katsuo

yah jd penasaran sebenarnya hati nurani apa sich? sering dengar dari aliran Maitraya, tp saya nga tao artinya. haha, berpedoman pada hati nurani? hehe. well Bro Dedy saya sendiri udh di babtis di aliran maitreya, soalnya disuruh suruh org disana sich. tp saya tdk cocok dgn ajarannya karena mereka lebih mengunakan daya perseptive mereka sendiri dalam mengajar tp mengatas namakan Maitreya... juga tdk ada acuan dari sumber mana mereka dapatkan hal itu. namun disini ditekankan saya nga cocok bukan berarti ajaran mereka nga benar.... sejauh itu tdk mengajarkan untuk melanggar moral, itu sich boleh boleh aja..

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitata

J.W

Quote from: wangsapala on 23 September 2009, 05:38:10 PM
yah jd penasaran sebenarnya hati nurani apa sich? sering dengar dari aliran Maitraya, tp saya nga tao artinya. haha, berpedoman pada hati nurani? hehe. well Bro Dedy saya sendiri udh di babtis di aliran maitreya, soalnya disuruh suruh org disana sich. tp saya tdk cocok dgn ajarannya karena mereka lebih mengunakan daya perseptive mereka sendiri dalam mengajar tp mengatas namakan Maitreya... juga tdk ada acuan dari sumber mana mereka dapatkan hal itu. namun disini ditekankan saya nga cocok bukan berarti ajaran mereka nga benar.... sejauh itu tdk mengajarkan untuk melanggar moral, itu sich boleh boleh aja..

Sabbe Satta Bhavantu Sukkhitata


Mungkin dari tulisan di pasir ?? Pernah lihat adegan itu ?

Tekkss Katsuo

 _/\_

Saya pernah dengar soal tulisan pasir,,,, itu mereka menggunakan anak anak. makanya mereka percy bgt, padahal dipikir lebih jauh lagi jika dewa itu mao mereka kan sendiri punya kesaktian bisa nulis sendiri di pasir, kenapa harus gunakan anak anak untuk menulis. hahaha jd tdk realistis. hehehe. tp ya biarlah itukan kepercyaan mereka, dukung aja.. cuma mao tao aapa arti hati nurani itu...