Musavada kah? O_O"

Started by mushroom_kick, 06 January 2009, 08:20:57 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Reenzia

saia cukup menyadari bahwa saia sendiri kurang sati saat melakukan hal tsb
tapi hal tsb hendaknya janganlah disesali, tak perlu kaget karena melakukan itu
sadar tak sadar dikehidupan sehari-haripun sebenarnya telah sering dilakukan
tapi hendaknya kita bisa lebih sati dan bijaksana dalam menyikapinya
karena dengan disesali terlalu dalam membawa vipaka yg makin berasa

justru dari pengalaman ini saia mendapat pengetahuan baru bahwa citta pun
termasuk kamma yg dapat menghasilkan vipaka, dari sini saia mendapat pengalaman secara lsg :)

_/\_ terima kasih

mushroom_kick

Quote from: Lily W on 07 January 2009, 10:12:01 AM
Quote from: mushroom_kick on 06 January 2009, 08:20:57 PM
Quote from: Indra on 06 January 2009, 05:02:27 PM
Quote from: mushroom_kick on 06 January 2009, 05:00:29 PM
Quote from: upasaka on 06 January 2009, 04:58:47 PM
Musavada veramani sikkhapadam samadiyami  :)

bercanda jg termasuk?  ??? ???

termasuk, tapi keywordnya sikkhapadam, jadi kalo gagal silahkan coba lagi

tp gk ad niat mo nipu...

cemana dgn kerjaan yg disuruh bozz..ex: tiap minggu wa hrs telp bank atas mengaku nama bozz utk pengecekan CC..
bozz: " u jd gw j.. cek in..jgn ampe ketawan kl itu bukan gw"
me  :  :| :|  ya ci

Coba suruh bos ke bank yg bersangkutan untuk isi formulir check saldo by phone ( teleponnya bukan CS yg jawab tapi di situ udah di program dan tidak ada pertanyaan ttg identitas nasabahnya )... check saldo itu juga bisa di print melalui mesin Fax.

Btw... usul Bro Daimond juga boleh... :jempol:

Di kantor yang saya kerja juga pake Check Saldo by phone dan juga internet banking. Check Saldo by phone itu hanya kasih tahu 10 transaksi terakhir setiap kali by phone tersebut. itu kurang detail karena hanya sebutkan Debet dan Kreditnya, tidak di sebutkan si pengirim transaksi. jika mau detailnya harus by FAX yg tetap di saluran telepon itu dan kita hanya tekan nomor yang sesuai di instruksikan itu saja dan jangan lupa kalo mau by FAX itu harus pake mesin telepon yg ada FAXnya. gampang sekali lho...;D
Untuk memohon internet banking juga gampang... tinggal isi formulir di bank dan biaya keypadnya hanya Rp. 10.000,- ( di bank BCA)... ;D

_/\_ :lotus:



bozz :" karma lo gw yg tanggung"
me   :  :| :| :hammer:
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Lex Chan

"Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway"
-Mother Teresa-

gajeboh angek

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=290.0

Syair 100
VIII. (1) Kisah Tambadathika

Tambadathika mengabdi kepada raja sebagai penjagal para pencuri selama lima
puluh lima tahun, dan ia baru saja pensiun dari pekerjaannya. Suatu hari,
setelah mempersiapkan bubur nasi di rumahnya, ia pergi ke sungai untuk
mandi. Ia mempersiapkan bubur nasi itu untuk dimakannya setelah kembali dari
sungai.

Pada waktu Tambadathika mengambil bubur nasi, Sariputta Thera yang baru saja
bangun dari meditasi Jhana Samapatti, berada di muka pintu rumahnya. Pada
saat melihat Sariputta Thera, Tambadathika berpikir, "Meskipun dalam hidupku
saya telah menghukum mati para pencuri, sekarang saya seharusnya
mempersembahkan makanan ini kepada bhikkhu itu." Kemudian ia mengundang
Sariputta Thera untuk datang ke rumahnya dan dengan hormat mempersembahkan
bubur nasi tersebut.

Setelah bersantap Sariputta Thera mengajarkan Dhamma kepadanya, tapi
Tambadathika tidak dapat memperhatikan, sebab ia begitu gelisah mengingat
masa lalunya sebagai seorang penjagal.
Ketika Sariputta Thera mengetahui hal
ini, ia memutuskan untuk menanyakan dengan bijaksana apakah ia membunuh
pencuri atas kehendaknya atau ia diperintahkan untuk melakukan hal itu.
Tambadathika menjawab bahwa ia diperintah raja untuk membunuh mereka dan ia
tidak berniat untuk membunuh.
Kemudian Sariputta Thera bertanya,"Jika
demikian, apakah kamu bersalah atau tidak ?" Tambadathika menyimpulkan bahwa
ia tidak bertanggung jawab atas perbuatan jahat tersebut, ia tidak bersalah.


Oleh karena itu ia menjadi tenang dan meminta kepada Sariputta Thera untuk
meneruskan penjelasannya. Dengan mendengarkan Dhamma penuh perhatian, ia
hampir mencapai tingkat kesucian sotapatti, ia hanya mencapai anulomaññana.
Setelah khotbah Dhamma berakhir, Tambadathika menyertai perjalanan Sariputta
Thera sampai jarak tertentu, dan kemudian ia pulang kembali ke rumahnya.

Pada perjalanan pulang seekor sapi (sebenarnya setan yang menyamar sebagai
seekor sapi) menyeruduknya sehingga ia meninggal dunia.

Ketika Sang Buddha berada dalam pertemuan bhikkhu pada sore hari, para
bhikkhu memberitahu beliau perihal kematian Tambadathika. Ketika ditanyakan
di mana Tambadathika dilahirkan kembali, Sang Buddha berkata kepada mereka
bahwa meskipun Tambadathika telah melakukan perbuatan jahat sepanjang
hidupnya, karena memahami Dhamma setelah mendengarnya dari Sariputta Thera,
ia telah mencapai anulomaññana sebelum meninggal dunia. Ia dilahirkan
kembali di alam sorga Tusita.

Para bhikkhu sangat heran bagaimana mungkin seseorang yang melakukan
perbuatan jahat seperti itu dapat memperoleh pahala demikian besar setelah
mendengarkan Dhamma hanya sekali. Kepada mereka, Sang Buddha berkata,
"Daripada suatu penjelasan panjang yang tanpa makna, lebih baik satu kata
yang mengandung pengertian dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 100 berikut :

Daripada seribu kata yang tak berarti, adalah lebih baik sepatah kata yang
bermanfaat, yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Lily W

Quote from: mushroom_kick on 07 January 2009, 10:57:32 AM
bozz :" karma lo gw yg tanggung"
me   :  :| :| :hammer:

me : Bozz... kamma ga bisa di pindahkan...AKU Adalah Arsitek dari Nasibku...;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

huihui

Quote from: mushroom_kick on 06 January 2009, 08:39:26 PM
bozz gk mo susah...wa mending seminggu 1X..
ui tiap hari ;D ;D ;D

PASRAH!! =)) ntar semua ini jg akan berakhir *suhu mode on

=))

terima dan sadarilah... yang penting gak niat buat berbohong =)) dan kita nggak menyalah gunakan kebohongan itu untuk hal2 yang buruk, hui rasa si pencatat karma bisa kasih discount lah =))

mushroom_kick

Quote from: Lily W on 07 January 2009, 11:14:36 AM
Quote from: mushroom_kick on 07 January 2009, 10:57:32 AM
bozz :" karma lo gw yg tanggung"
me   :  :| :| :hammer:

me : Bozz... kamma ga bisa di pindahkan...AKU Adalah Arsitek dari Nasibku...;D

_/\_ :lotus:


bozz:" gk ad yg gk mungkin, yg penting mau ato gk !!! *yg dibold ad penekanan pd suara bozz*

me:" smua akan berlalu"
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Reenzia

semangat mush semangat uiui

mushroom_kick

Quote from: Reenzia on 07 January 2009, 12:41:37 PM
semangat mush semangat uiui

oww..kita mah selalu semangat sis over malah

Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Reenzia


mushroom_kick

Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

Reenzia

lebayy itu berlebihan....moso gak tau sih muss?

mushroom_kick

Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

markosprawira

Quote from: Reenzia on 07 January 2009, 10:32:42 AM
saia cukup menyadari bahwa saia sendiri kurang sati saat melakukan hal tsb
tapi hal tsb hendaknya janganlah disesali, tak perlu kaget karena melakukan itu
sadar tak sadar dikehidupan sehari-haripun sebenarnya telah sering dilakukan
tapi hendaknya kita bisa lebih sati dan bijaksana dalam menyikapinya
karena dengan disesali terlalu dalam membawa vipaka yg makin berasa

justru dari pengalaman ini saia mendapat pengetahuan baru bahwa citta pun
termasuk kamma yg dapat menghasilkan vipaka, dari sini saia mendapat pengalaman secara lsg :)

_/\_ terima kasih

anumodana utk sharingnya....

sangat inspiratif

markosprawira

Quote from: Wolverine on 07 January 2009, 11:10:50 AM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=290.0

Syair 100
VIII. (1) Kisah Tambadathika

Tambadathika mengabdi kepada raja sebagai penjagal para pencuri selama lima
puluh lima tahun, dan ia baru saja pensiun dari pekerjaannya. Suatu hari,
setelah mempersiapkan bubur nasi di rumahnya, ia pergi ke sungai untuk
mandi. Ia mempersiapkan bubur nasi itu untuk dimakannya setelah kembali dari
sungai.

Pada waktu Tambadathika mengambil bubur nasi, Sariputta Thera yang baru saja
bangun dari meditasi Jhana Samapatti, berada di muka pintu rumahnya. Pada
saat melihat Sariputta Thera, Tambadathika berpikir, "Meskipun dalam hidupku
saya telah menghukum mati para pencuri, sekarang saya seharusnya
mempersembahkan makanan ini kepada bhikkhu itu." Kemudian ia mengundang
Sariputta Thera untuk datang ke rumahnya dan dengan hormat mempersembahkan
bubur nasi tersebut.

Setelah bersantap Sariputta Thera mengajarkan Dhamma kepadanya, tapi
Tambadathika tidak dapat memperhatikan, sebab ia begitu gelisah mengingat
masa lalunya sebagai seorang penjagal.
Ketika Sariputta Thera mengetahui hal
ini, ia memutuskan untuk menanyakan dengan bijaksana apakah ia membunuh
pencuri atas kehendaknya atau ia diperintahkan untuk melakukan hal itu.
Tambadathika menjawab bahwa ia diperintah raja untuk membunuh mereka dan ia
tidak berniat untuk membunuh.
Kemudian Sariputta Thera bertanya,"Jika
demikian, apakah kamu bersalah atau tidak ?" Tambadathika menyimpulkan bahwa
ia tidak bertanggung jawab atas perbuatan jahat tersebut, ia tidak bersalah.


Oleh karena itu ia menjadi tenang dan meminta kepada Sariputta Thera untuk
meneruskan penjelasannya. Dengan mendengarkan Dhamma penuh perhatian, ia
hampir mencapai tingkat kesucian sotapatti, ia hanya mencapai anulomaññana.
Setelah khotbah Dhamma berakhir, Tambadathika menyertai perjalanan Sariputta
Thera sampai jarak tertentu, dan kemudian ia pulang kembali ke rumahnya.

Pada perjalanan pulang seekor sapi (sebenarnya setan yang menyamar sebagai
seekor sapi) menyeruduknya sehingga ia meninggal dunia.

Ketika Sang Buddha berada dalam pertemuan bhikkhu pada sore hari, para
bhikkhu memberitahu beliau perihal kematian Tambadathika. Ketika ditanyakan
di mana Tambadathika dilahirkan kembali, Sang Buddha berkata kepada mereka
bahwa meskipun Tambadathika telah melakukan perbuatan jahat sepanjang
hidupnya, karena memahami Dhamma setelah mendengarnya dari Sariputta Thera,
ia telah mencapai anulomaññana sebelum meninggal dunia. Ia dilahirkan
kembali di alam sorga Tusita.

Para bhikkhu sangat heran bagaimana mungkin seseorang yang melakukan
perbuatan jahat seperti itu dapat memperoleh pahala demikian besar setelah
mendengarkan Dhamma hanya sekali. Kepada mereka, Sang Buddha berkata,
"Daripada suatu penjelasan panjang yang tanpa makna, lebih baik satu kata
yang mengandung pengertian dapat menghasilkan manfaat yang lebih besar."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 100 berikut :

Daripada seribu kata yang tak berarti, adalah lebih baik sepatah kata yang
bermanfaat, yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

kalau boleh saya perjelas, bhw disini Tambadathika tidak melakukan perbuatan membunuh secara fisik namun secara pikiran, sebenarnya dia tetap ada dosa mula citta

tp utk perbuatan membunuh, betul Tambadathika tidak melakukannya.....

semoga bisa memperjelas cerita ini, agar tidak muncul salah persepsi bhw pemberi instruksi, pengambil keputusan bisa bebas sama sekali dari akusala kamma yah